Anda di halaman 1dari 32

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. M
Umur : 50 tahun
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Surabaya
2. Jarak dengan pelayanan kesehatan terdekat
 Puskesmas : ± 300 meter
 Puskesmas Pembantu :-
 Posyandu : ± 100 meter
 Poliklinik : ± 100 meter

3. Susunan Anggota Keluarga

No Nama L/P Umur Agama Pendd Pekerjaan Hub.Kelg Ket


1. Tn. Mw L 50 th Islam SMP Swasta Suami
2. Ny. M P 47 th Islam SD IRT Istri Penderita
(Gastritis)
3. Ny. E P 28 th Islam SMA Swasta Anak
4. An. Y L 24 th Islam SMA Swasta Anak
5. An. R L 20 th Islam SMA Belum bekerja Anak

20
21

4. Genogram

Ny. M
(47 thn) Tn. Mw
Gastritis

An R
Keterangan :
: meninggal

: laki-laki

: perempuan

: penderita gastritis
: hubungan darah (anak kandung)
: serumah
: menikah

5. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. Mw adalah tipe keluarga inti (nuclear family) dimana
dalam satu keluarga terdapat ayah, ibu dan anak.

6. Status Sosial Ekonomi


Pada keluarga ini yang mencari nafkah yaitu Tn. Mw dengan bekerja
sebagai teknik bangunan dengan penghasilan ± Rp. 975.000,00 tiap
22

bulan. Selain itu Ny. M juga kadang-kadang diberi uang bulanan oleh
anak pertamanya ± Rp. 200.000,00. Penghasilan Tn. M digunakan untuk
keperluan sehari-hari seperti membayar listrik, air, biaya pengobatan tiap
bulan An. R dan biaya tak terduga lainnya. Saat dikaji, Ny. M masih
merasa penghasilan yang didapat sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Ny. M tidak mempunyai simpanan berupa
tabungan karena Ny. M mengungkapkan untuk kebutuhan sehari-hari
masih kurang. Perabotan yang dimiliki antara lain TV, DVD, 4
handphone, 2 sepeda motor 2, 3 kipas angin, 1 almari es, dan 1 rice
cooker.

7. Aktivitas rekreasi keluarga


Ny.M mengungkapkan keluarganya jarang rekreasi keluar rumah saat
hari libur, hari libur hanya digunakan untuk berkumpul bersama di rumah
sambil menonton TV. Ny. M mengungkapkan rekreasi hanya pada akhir
tahun saja bersama keluarga.

8. Kegiatan dalam hidup sehari-hari


1) Kebiasaan Kebersihan Perorangan
(1) Tn. Mw
Tn. Mw mandi 2x sehari yaitu pagi pada pukul 05.00 WIB dan
sore 18.00 Wib sehabis pulang dari bekerja. Tn. Mw menggosok
gigi pagi dan sore saat mandi, cuci rambut setiap kali mandi dan
ganti baju tiap hari sehabis mandi. Untuk pemakaian handuk,
Tn. M sudah memiliki handuk sendiri.
(2) Ny. M
Ny. M mempunyai kebiasaan mandi 2x sehar yaitu pagi pada
pukul 06.00 WIB dan sore pada pukul 17.00 WIB. Ny. M
menggosok gigi pagi dan sore saat mandi, cuci rambut 3 kali
dalam satu minggu dan ganti baju tiap hari sehabis mandi.
Untuk pemakaian handuk, Ny. M memiliki handuk sendiri.
23

(3) An. R
An. R mandi 2x sehari yaitu pagi jika sudah merasa gerah pukul
08.00WIB dan sore hari pukul 18.00 WIB. An. R menggosok
gigi pagi dan sore saat mandi, cuci rambut setiap hari pada saat
mandi dan ganti baju tiap hari sehabis mandi. An. R memiliki
handuk sendiri untuk dipakai sehabis mandi.
2) Kebiasaan tidur/istirahat
(1) Setiap hari Tn. Mw tidak tidur siang karena sibuk bekerja dari
jam 09.00 -17.00 WIB. Tidur malam hari pukul 20.00 WIB dan
bangun pukul 05.00 WIB.
(2) Ny.M tidur siang mulai jam 13.00-14.00 WIB dan malam hari
tidur jam 20.00 WIB dan bangun pagi pukul 05.00 WIB.
(3) An. R tidak pernah tidur siang. Pada malam hari An. R mulai
tidur jam 22.00 atau 23.00 WIB dan bangun pada pikul 07.00
WIB. Hal ini disebabkan An. R menderita gangguan susah tidur
(insomnia) dan sedang menjalani pengobatan rutin setiap satu
bulan sekali untuk masalah gangguan tidur tersebut.
3) Kebiasaan makan (termasuk diit yang dijalani)
(1) Tn. Mw
Kebiasaan makan Tn. Mw 3 kali sehari, dengan menu yang
disajikan di rumah antara lain nasi, sayur, dan lauk pauk. Sayur
yang dikonsumsi antara lain sayur bayam, sayur sawi. Untuk
makan siang Tn. Mw, mendapat jatah makan dari tempat Tn.
Mw bekerja. Tn. Mw jarang mengkonsumsi buah-buahan.
(2) Ny. M
Kebiasaan makan Ny. M 3 kali sehari, dengan menu yang
disajikan di rumah antara lain nasi, sayur, dan lauk pauk. Sayur
yang dikonsumsi antara lain sayur bayam, sayur sawi. Ny. M
jarang mengkonsumsi buah-buahan. Sayur yang dikonsumsi
antara lain sayur bayam, sayur sawi. Lauknya antara lain: tempe,
tahu, dan ikan. Semenjak menderita gastritis, Ny. M tidak
pernah makan pedas dan biasanya makan makanan selingan
24

seperti roti. Selain itu Ny. M juga terkadang merasa mual jika
kmakan makanan yang terlalu berbumbu dan agak pedas.
(3) An. R
Kebiasaan makan An. R yaitu 3 kali sehari, dengan menu yang
disajikan di rumah antara lain nasi, sayur, dan lauk pauk. Sayur
yang dikonsumsi antara lain sayur bayam, sayur sawi. An. R
juga jarang mengkonsumsi buah-buahan jika ada biasanya
mengkomsumsi buah seperti pisang dan pepaya. Sayur yang
dikonsumsi antara lain sayur bayam, sayur sawi. Lauknya antara
lain: tempe, tahu, dan ikan.
Keluarga Ny. M biasa minum menggunakan air isi ulang dan
untuk kebutuhan memasak yang dimasak terlebih dahulu
sebelum digunakan untuk memasak atau membuat air minum.
Selain itu Ny. M juga menggunakan air sumur yang dimasak
terlebih dahulu.
Keluarga Ny. M dapat BAK dengan lancar. Kebiasaan BAB
2x/hari dan tanpa keluhan

3.1.2 Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


9. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga ini memasuki tahap V dimana merupakan tahap keluarga
dengan anak remaja. Pada tahap ini sangat sulit karena pada tahap ini An.
R dalam hal berkomunikasi cenderung tertutup dan jarang mau terbuka
mengenai masalah yang dialaminya kepada keluarga.
10. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga yang sudah terpenuhi yaitu dalam
memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab
mengingat An. R sudah mulai dewasa dan memiliki otonomi. Tahap
perkembangan yang belum terpenuhi pada keluarga Ny. M yaitu dalam
hal mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua.
Dimana dalm hal berkomunikasi An. R kurang terbuka bahkan tidak
pernah bercerita kepada Tn. Mw mengenai masalah yang sedang
25

dialaminya, sehingga kadang terdapat hambatan dalam berkomunikasi..


Disini An. R lebih terbuka dengan Ny. M.
11. Riwayat kesehatan setiap anggota keluarga (yang serumah) sekarang dan
sebelumnya.
a. Pengobatan yang sedang atau pernah dilakukan
 Tn. Mw pernah menderita penyakiit liver dan dirawat di RS
selama 2 minggu, menderita penyakit paru dan dirawat selama
10 hari di RS, dan operasi hernia. Saat ini menderita penyakit
jantung,dan sedang menjalani pengobatan.
 Ny. M pernah dirawat di RS karena menderita muntaber
selama 5 hari di RS Kodam dan membaik setelah beberapa
hari di rumah serta rutin kontrol. Saat ini Ny. M sering
mengalami nyeri di daerah ulu hati, mual dan agak pusing.
Saat ini Ny. M sedang menjalani pengobatan untuk penyakit
gastritis yang dideritanya. Ny. M mendapatkan obat Antasida
3x1, Cimetidine 2x1, dan B6 3x1.
Pada saat dikaji Ny. M mengeluh agak pusing dan tekanan
darah 100/70 mmHg, nadi 88 x/menit.
Skala kekuatan otot:
5 5

5 5

 An. R pernah dirawat di RS karena menderita Demam


Derdarah selama 1 minggu. Saat ini sedang menjalani
pengobatan karena penyakit susah tidur (insomnia) yang
dideritanya sejak tahun 2008. Setiap satu bulan sekali An. R
menjalani kontrol di RS. Dan mendapatkan obat
trihexyphenidyl, risperidone 2 mg dan seroquel 200 mg.
26

b. Keluarga Berencana
Ny. M tidak mengikuti program KB karena Ny. M mengikuti
program KB safari setelah melahirkan An. R. Selama ini Ny. M
tidak merasakan keluhan setelah melakukan steril.

3.1.3 Lingkungan
12. Karakteristik rumah (termasuk denah rumah)
Denah rumah:

Teras

4
2 1

5
3

Dapur
WC

Keterangan:
1. Ruang tamu
2. Ruang nonton TV
3. Ruang makan
4. Kamar 1 (kamar penderita)
5. Kamar An. R

Rumah keluarga Ny. M merupakan rumah warisan dari orang tua Tn. M
dengan luas ± 7 x 4.5 meter persegi. Rumah Ny. M terdiri dari 2 lantai,
pada lantai 1 terdapat 1 ruang tamu, 1 ruang makan, dapur dan kamar
mandi, sedangkan di lantai 2 digunakan untuk kamar tidur.
Terdapat 4 pintu yaitu 3 pintu di lantai 1 dan satu pintu di lantai 2.
Sedangkan jendela hanya ada di lantai 1 saja, sehingga pencahayaan di
rumah Ny. M kurang.
27

Pada lantai 1 terdapat sumur yaitu terletak di bagian belakang rumah Ny.
M. Dimana jarak antara sumur dengan septic tank lebih dari 10 meter.
Keadaan lantai kamar mandi Ny. M agak licin dan terdapat sedikit
endapan di bak mandinya karena pada saat pengkajian Ny. M
mengungkapkan belum sempat membersihkan bak mandi.

13. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Masyarakat di sekitar ruah Ny. M merupakan warga yang rukun, ramah
dan sering berkumpul bersama-sama. Hal ini terbukti dengan adanya
keikutsertaan dalam kegiatan kerja bakti rutin. Ny. M jarang mengikuti
kegiatan pengajian yang diadakan di wilayahnya. Sedangkan Tn. Mw juga
tidak pernah mengikuti kegiatan pengajian hanya rutin mengikuti kegiatan
kerja bakti saja.

14. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Ny. M tinggal di rumah pribadi warisan dari orang tua. Terdapat
3 orang yang tinggal menetap yaitu Tn. Mw, Ny. M An. R. Tn. M setiap
pagi berangkat kerja dan pulang sore hari sedangkan Ny. M tidak bekerja.

15. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Tn.Mw bekerja dari hari senin-sabtu mulai jam 09.00-17.00 WIB,
sedangkan Ny.M tidak bekerja. Setelah lulus STM, An.R belum
mendapatkan pekerjaan. Pada keluarga Ny. M baru memiliki waktu
panjang untuk berkumpul bersama pada hari minggu.

16. Sistem pendukung keluarga


Ny. M dan anaknya mendapatkan jaminan kesehatan yaitu berupa Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dari puskesmas setempat sedangkan
Tn. Mw mendapat jaminan kesehatan dari tempat Tn. M bekerja.
28

3.1.4 Struktur Keluarga


17. Pola komunikasi keluarga
Ny. M selalu berdiskusi tentang masalah yang dialami oleh keluarga pada
malam hari setelah Tn. Mw pulang dari bekerja. Ny. M dan keluarga selalu
berdiskusi apabila ada masalah dan bersama-sama mencari pemecahannya.
Sedangkan An. R jika mempunyai masalah kadang-kadang bercerita
dengan Ny. M saja tapi jarang.

18. Struktur kekuatan keluarga


Ny. M mengungkapkan pengambil keputusa dalam keluarga ini adalah Tn.
Mw walaupun demikian Tn Mw memberikan kebebasan kepada anggota
keluarga yang lain untuk mengingkapkan pendapatnya.

3.1.5 Fungsi Keluarga


19. Fungsi afektif
Keluarga Ny. M biasanya berkumpul bersama pada hari minggu. Saat
berkumpul Ny.M biasanya memberikan nasehat untuk An.R tentang
masalah yang dialaminya karena An. R jarang terbuka dengan Tn. Mw.

20. Fungsi sosial


Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga rasa kepedulian
antar anggota dan rasa saling tolong menolong dalam melaksanakan tugas
keluarga. Jika ada masalah langsung membicarakan secara bersama-sama
untuk dicari jalan keluarnya.

21. Fungsi perawatan kesehatan


Menurut keluarga Ny. M sehat adalah pokoknya tubuh tidak merasa sakit,
bias bekerja atau beraktivitas. Sedangkan sakit adalah lemas, dan tidak bias
bekerja. Keluarga Ny. M telah melaksanakan tugas perawatan kesehatan,
diantaranya keluarga sudah mampu mengenal masalah kesehatan yang
terjadi dalam keluarga tersebut misalnya Ny. M selalu menyiapkan
makanan ringan berupa untuk berjaga-jaga agar perut tidak kosong, selain
itu Ny. M juga memasak makanan yang tidak terlalu berbumbu dan pedas
29

supaya maagnya tidak kambuh lagi. Jika mengalami masalah kesehatan,


keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada yaitu puskesmas untuk
berobat.

22. Fungsi reproduksi


Menurut Ny. M sudah satu tahun belakangan ini mengalami gangguan
siklus haid yaitu 3 bulan sekali, terkadang 4 bulan sekali. Jika sedang
menstruasi, Ny. M merasa adanya nyeri haid hal ini terjadi sejak 2 tahun
yang lalu. Jika merasa nyeri saat menstruasi Ny. M tidak minum obat.

3.1.6 Stres dan Koping Keluarga


23. Stresor jangka pendek dan panjang
a. Stresor jangka pendek
Penyakit Ny. M yang sering kambuh membuat Ny. M tidak
melakukan kegiatan sehari-hari. Serta pengobatan An. R yang harus
rutin tiap bulan untuk mengobati penyakitnya.
b. Stresor jangka panjang
Ny. M mengungkapkan takut dengan kondisi kesehatan Tn. Mw yang
belakangan ini sering mengalami sakit-sakitan dan takut Tn. Mw
berhenti bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari apabila suatu
saat nanti Tn. Mw sakit. Saat ini hanya Tn. Mw yang bekerja untuk
memenuhi kebutuhan mereka.
24. Strategi koping yang digunakan
Tn.Mw dan Ny.M sudah membicarakan bersama mengenai masalah
kesehatan yang dialami anggota keluarganya. An.R juga ikut memberikan
pendapatnya.

3.1.7 Harapan Keluarga


Keluarga mengharapkan Ny. M dan Tn. Mw cepat sembuh. Selain itu Ny.
M juga berharap supaya penyakit yang diderita oleh an. R juga cepat
sembuh.
30

3.2 ANALISA DATA

DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN


DS: Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan
- Ny. M mengungkapkan perutnya dengan peradangan mukosa lambung akibat
terasa perih sebelum makan peningkatan atau penurunan HCL ditandai
- Ny. M mengungkapkan menderita dengan Ny. M mengungkapkan perutnya
sakit maag sejak 2 bulan yang lalu perih sebelum makan di daerah ulu hati.
- Ny. M mengungkapkan suka makan
makanan pedas
- Ny. M mengungkapkan masih
mempunyai obat antasida
- Selama sakit, Ny. M
mengungkapkan mual dan rasa ingin
muntah serta perutnya perih di
daerah ulu hati

DO:
- Pasien sering memegangi perutnya
karena masih terasa nyeri
- Kadang-kadang perut terasa perih
- Adanya nyeri tekan di area
epigastrium
- Tekanan darah 110/80 mmHg
- Nadi 88 x/menit
31

3.3 PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Perubahan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peradangan mukosa
lambung
No Kriteria Nilai Bobot Pembenaran
.
1. Sifat masalah resiko 3/3x1=1 1 Akibat nyeri di daerah epigastrium
disebabkan oleh makan yang tidak
teratur,

2. Kemungkinan 2/2x2=2 2 Fasilitas kesehatan (Puskesmas)


masalah dapat diubah relative dekat dan keluarga memiliki
Jamkesmas. Pengetahuan keluarga
tentang penyakit Ny. M relative
3. kurang

Potensial masalah 2/3x1= 1 Ny. M rajin memeriksakan


untuk bisa dicegah 2/3 kesehatannya ke pelayanan kesehatan
(Puskesmas) jika mengalami masalah
kesehatan

4. Menonjolnya masalah 2/2x1=1 1 Keluarga mengetahui Ny. M


menderita gastritis dan segera diatasi

Score=42/3
32
33
34
35
36
37
38
39
40

3.6 Catatan Perkembangan

Tanggal Diagnosa Keperawatan SOAPIE


1 Des. 2010 Rasa nyaman (nyeri) berhubungan Jam 15.30 WIB
dengan peradangan mukosa lambung S :
akibat peningkatan atau penurunan - Keluarga mengetahui faktor-
HCL ditandai dengan Ny. M faktor penyebab nyeri
mengungkapkan perutnya perih - Keluarga dapat mengetahui cara
sebelum makan di daerah ulu hati mengurangi nyeri
skala nyeri 4-6 - Ny. M mampu melakukan cara
mengurangi nyeri tetapi kadang
masih terasa nyeri di bagian ulu
hati
- Keluarga mampu menganjurkan
pada pasien untuk makan sedikit
tapi sering untuk menghindari
perut agar tidak dalam keadaan
kosong.

O:
- Skala nyeri berkurang 1-3
- Tekanan darah 110/80 mmHg
- Nadi 88 x/menit

A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Intervensi 2-4 dilanjutkan
I:
Jam 16.00 WIB
- Mengajarkan kepada Ny. M dan
keluarga cara mengurangi nyeri
a. Skin stimulation
41

b. Relaksasi

- Menganjurkan pada keluarga


pasien untuk makan sedikit tapi
sering untuk menghindari perut
agar tidak dalam keadaan
kosong, supaya perut tidak terasa
nyeri.

Jam 16.20 WIB

- Melakukan skin stimulation,


relaksasi secara bertahap pada
daerah ulu hati

- Ny. M mengungkapkan akan


selalu menyiapkan makanan
ringan di kantong dan akan
menghindari perut agar tidak
dalam keadaan kosong.

E:
Jam 16.45 WIB
- Ny. M mengungkapkan akan
melakukan teknik mengurangi
nyeri (skin stimulation, relaksasi)
pada daerah ulu hati dan sekitar
perut yang nyeri
- Ny. M mengungkapkan akan
selalu menyiapkan makanan
ringan di kantong dan akan
menghindari perut agar tidak
dalam keadaan kosong.
42

DAFTAR PUSTAKA
43

Lampiran 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)

Pokok Bahasan : Kesehatan Pencernaan


Sub Pokok Bahasan : Gastritis
Waktu : 07.45- selesai
Sasaran : Semua pengunjung Puskesmas Pakis
Waktu : 1 x 35 menit
Tempat : Puskesmas Pakis

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan, sasaran dapat memahami tentang penyakit
gastritis.

II. Tujuan Instruksioanal Khusus


1. Sasaran dapat memahami pengertian gastritis.
2. Sasaran dapat mengerti klasifikasi gastritis
3. Sasaran mengerti tanda dan gejala gastritis.
4. Sasaran memahami penyebab gastritis
5. Sasaran dapat memahami beberapa tips pengaturan nutrisi & gaya
hidup untuk penderita gastritis
6. Sasaran memahami bagaimana jika ditemukan tanda dan gejala maag
(gastritis)

III. Pokok Bahasan


1. Pengertian gastritis.
2. Klasifikasi gastritis
3. Tanda dan gejala gastritis.
4. Penyebab gastritis
44

5. Tips pengaturan nutrisi & gaya hidup untuk penderita gastritis


6. Bagaimana jika ditemukan tanda dan gejala maag (gastritis)
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

V. Alat bantu :
1. Leaflet
2. Flipchart

VI. Proses Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta


1. 5 menit Pembukaan:
1. Salam pembuka (memperkenalkan diri) 1. Memperhatikan dan
dan menentukan kontrak waktu dengan menjawab salam
para peserta.
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan 2. Mendengarkan dan
menyebutkan materi yang akan memperhatikan
diberikan
2. 20 menit Pelaksanaan :
1. Menyebutkan pengertian gastritis. 1. Peserta memperhatikan
2. Menyebutkan klasifikasi gastritis materi yang diberikan
3. Menyebutkan tanda dan gejala gastritis.
4. Menyebutkan penyebab gastritis
5. Menyebutkan tips pengaturan nutrisi &
gaya hidup untuk penderita gastritis
6. Bagaimana jika ditemukan tanda dan
gejala maag (gastritis)
3. 5 menit Evaluasi :
1. Menanyakan kembali kepada para 1. Peserta mengajukan
audience tentang materi yang telah pertanyaan tentang
disampaikan materi yang kurang
45

dipahami
2. Penyuluh menyimpulkan kembali 2. Peserta mendengarkan
penjelasan yang telah diberikan kesimpulan materi
3. Petugas membagikan leaflet gastritis yang disampaikan
4. 5 Menit Terminasi :
1. Mengucapkan terimakasih Membalas salam
2. Mengucapkan salam penutup

VII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Kesiapan media meliputi :
- Leaflet, flipchart
- Penentuan waktu
- Penentuan tempat
- Pemberitahuan kepada pembimbing
2. Evaluasi Proses
- Kegiatan penyuluhan berjalan tertib
- Peserta mengajukan pertanyaan
- Peserta mengikuti kegiatan sampai selesai
3. Evaluasi Hasil
- Peserta memahami materi yang disampaikan
46

MATERI PENYULUHAN

1.1 Pengertian
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat
akut, kronik, difuse atau lokal (Sylvia A. Price, 1995).
Ulserasi lambung adalah kondisi lambung dimana terjadi ulserasi mukosa
lambung yang telah mencapai sistem pembuluh darah lambung, dapat
terjadi secara akut maupun kronis (Priyanto. Agus, 2009).

1.2 Klasifikasi
Gastritis diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:
1. Gastritis akut
Merupakan kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda
dan gejala yang khas. Biasanya ditemukan sel inflamasi akut dan
neutrofil.
Merupakan suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut
dengan kerusakan-kerusakan erosi
2. Gastritis kronik
Penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multifaktor dengan perjalanan
klinik yang bervariasi. Kelainan ini berkaitan erat dengan infeksi H.
pylori.

1.3 Penyebab Gastritis


1) Gastritis akut
 Obat-obat analgesik anti inflamasi, terutama aspirin.
47

 Bahan kimia.Misal: lisol


 Merokok
 Alkohol
 Stres fisik. Misal: luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, kerusakan
susunan syaraf pusat
 Refluk usus ke lambung
 Infeksi yang mengeluarkan endotoksin
2) Gastritis kronik
 Anemia, penyakit adison, dan gondok
 Anemia kekurangan besi idiopatik
 Ulkus lambung kronik
 Imunologi

1.4 Tanda dan Gejala (Mansjoer, Arif M, 2000: 492)


1) Gastritis akut:
 Sindrom dispepsia berupa nyeri epigastrium, mual , muntah
2) Gastritis kronik:
 Nyeri ulu hati
 Hematemesis
 Melena
 Anoreksia (nafsu makan menurun)
 Nausea (mual)
 Anemia
 Kadar serum gastrin meningkat

1.5 Beberapa tips pengaturan nutrisi & gaya hidup untuk penderita
gastritis
- Makanlah makanan yang mengandung flavonoid seperti apel, seledri,
bawang bombay, bawang putih & teh, karena dapat menghambat
pertumbuhan bakteri H. pylori (bakteri penyebab terjadinya radang
lambung).
48

- Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan baik


buah ataupun sayuran seperti blueberry, ceri, tomat, paprika & labu.
- Banyak mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan vitamin B &
kalsium, seperti yang terdapat pada kacang polong, gandum serta
sayuran berdaun hijau (bayam, kangkung, sawi, rumput laut dll).
- Hindari makanan yang telah melalui proses refinasi seperti roti putih,
pasta ataupun gula.
- Kurangi makan daging merah & perbanyak asupan daging rendah
lemak, ikan, tahu ataupun kacang sebagai sumber protein.
- Gunakan minyak yang lebih sehat seperti minyak zaitun atau minyak
sayuran.
- Kurangi atau hilangkan konsumsi lemak yang biasanya banyak
terdapat pada makanan ringan olahan seperti kue, cracker, biskuit,
donat, kentang goreng & margarine.
- Hindari minuman yang dapat menyebabkan iritasi pada lambung atau
meningkatkan produksi asam lambung seperti kopi (dengan atau tanpa
kafein), alkohol & minuman berkarbonasi
- Minum air putih sebanyak 6-8 gelas perhari
- Olahraga setidaknya 30 menit sehari, 5 kali seminggu.
(http://medicastore.com)

1.6 Bagaimana Jika Ditemukan Tanda dan Gejala maag (gastritis)


 Makanlah 3 kali makanan seimbang dalam sehari
 Makan snack diantara waktu makan jika itu mengurangi rasa sakit.
 Hindari makan-makanan yang dapat memperberat nyeri/penyakit.
 Lakukan relaksasi dan hindari stress
 Usahakan dapatkan obat antasida.
 Kalau merokok hentikan merokok
49

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif M. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media


Aesculapius

Price Sylvia A. 2005. Patofisiologi : Konsep Klinik Proses-Proses


Penyakit Alih Bahasa Brahm U. Pendit, Ed. 6.Jakarta: EGC

Priyanto, Agus. 2009. Endoskopi Gastrointestinal. Jakarta: Salemba


Medika

http://medicastore.com
Lampiran 2 50
51

Anda mungkin juga menyukai