Anda di halaman 1dari 1

Urbanus Rohit

Keuskupan Sanggau

Judul Buku : Merenungkan Sabda Tuhan secara Pribadi

Penulis : Stefan Leks

Beberapa pertanyaan akan muncul dibenak setiap orang apabila mendengar ungkapan
tentang membaca Kitab Suci. Kitab Suci diidentikkan dengan buku para imam dan kaum religius
lainnya. Padahal sebenarnya setiap orang kristiani itu dipanggil untuk merasakan kehadiran Allah
dalam hidup ini. Nah, salah satu cara untuk bisa mengenal Allah adalah melalui Kitab Suci. Maka
sudah waktunya bagi kita untuk menjalin hubungan dengan Allah. Buku yang bertajuk
Merenungkan Sabda Tuhan secara Pribadi akan mengajak pembaca mempelajari beberapa
bagian yang bertalian dengan Kitab Suci.

Stefan Leks mengawali buku ini dengan mengenal cara membaca Kitab Suci terlebih
dahulu. Pada bagian ini pembaca akan diajak untuk mengetahui berbagai cara atau metode
membaca Kitab Suci. Sembari membaca isi Kitab Suci disarankan pula untuk membuat catatan
yang membantu untuk merenungkan lebih dalam lagi teks yang dibaca. Bagian kedua, penulis
memaparkan tentang bagaimana caranya untuk mempelajari teks pilihan dari Kitab Suci. Ada
beberapa tahap yang disajikan dalam buku ini sebagai acuan untuk memahami teks dengan lebih
runtut dan terarah serta teratur. Petama-tama yang dilakukan untuk mempelajari teks Kitab Suci
yang dipilih adalah mengamati teks. Kegiatan mengamati hendaknya mampu menemukan unsur-
unsur pembentuk teks yang dipilih. Pada bagian ketiga penulis mengarahakan pembaca untuk
merenungkan Sabda Tuhan. Kegiatan merenungkan tak dapat dipisahkan dengan doa. Sebab,
merenungkan isi teks saja tidak cukup, kita perlu membawakannya dalam relasi atau hubungan
kita yang lebih intim lagi dengan Tuhan melalui doa. Maka dengan cemerlang, penulis memulai
bagian ketiga ini dengan mengenali doa dalam hidup manusia. Sadar bahwa doa itu bukan
merupakan sesuatu yang gampang untuk dijelaskan melalui kata-kata, sebab setiap orang
memiliki caranya masing-masing dalam menanggapi panggilan Allah melalui doa. Sehingga buku
cetakan Kanisius ini memasukkan bagian doa ini dalam misteri doa, misteri manusia, misteri Allah,
dll. Kemudian ada pula cara merenungkan Sabda Tuhan dengan metode lectio divina. Pada
umumnya ada empat tahap dalam lectio divina yang juga akan dibahas dalam buku kecil ini, yaitu
bacaan (lectio), renungan (meditatio), doa (oratio), dan kontemplasi (contemplatio). Hidup bersatu
dengan Allah sangat diutamakan dalam usaha latihan lectio divina ini agar mampu pula menjadi
terang sabda-Nya dalam hidup sehari-hari.

Buku sederhana ini mengajarkan saya betapa pentingnya merenungkan Sabda Tuhan
secara pribadi. Bukan sekadar merenungkan, tetapi mampu untuk menindaklanjuti isi teks Kitab
Suci dengan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga membaca Kitab Suci itu
harus memiliki tujuan yang ingin dicapai, yakni mengenali Allah sumber hidup kita. Hal ini yang
membuat saya semakin tekun untuk berlatih mencintai Kitab Suci dalam hidup ini.

Anda mungkin juga menyukai