GABUNG
GABUNG
Disusun oleh:
DEVITA MAULINA
NIM. P3.73.24.2.15.051
Disusun Oleh:
DEVITA MAULINA
NIM. P3.73.24.2.15.051
GAMBARAN KASUS
Bidan merupakan ujung tombak untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi,
salah satu upayanya dengan memberikan asuhan kebidanan komprehensif.
Tujuannya adalah untuk dapat memberikan asuhan kebidanan secara
komprehensif pada ibu hamil, melahirnkan, nifas dan bayi. Kasus diambil di
Puskesmas Kelurahan Pondok Bambu II Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur
dari tanggal 09 Oktober 2017 s.d. 18 November 2017.
Ny. K G3P2A0 umur 37 tahun. Pada tanggal 23 September 2017 Ny. K dirujuk ke
RSUD Budhi Asih karena faktor usia. Pada tanggal 15 November 2017 usia
kehamilan Ny. K40 minggu. Rencana persalinan dengan tindakan induksi atas
indikasi tidak ada kontraksi, namun saat dilakukan pemeriksaan CTG
ditemukannya deselerasi denyut jantung janin sehingga dokter memutuskan
tindakan Seksio Cesaria (SC) Cito. Tanggal 15 November 2017 pukul 17.30 WIB
Ny K selesai operasi kemudian dipindahkan ke ruang perawatan, hasil
pemeriksaan post SC 2 jam keadaan Ny. K dalam batas normal. Bayi lahir pukul
15.20 WIB, BB: 3243gram, PB: 48cm, tidak ada cacat.
Tanggal 15 November 2017 jam 22.00 WIB Ny. K post SC 6 jam keadaan ibu
dalam batas normal. Pada tanggal 21 November 2017 jam 13.30 WIB dilakukan
kunjungan rumah I pada nifas 6 hari, hasil pemeriksaan keadaan Ny K dalam
batas normal, bayi Ny K umur 6 hari keadaan umum baik ditemukan icterus pada
mata dan penurunan berat badan 53 gram dari berat lahir. Tanggal 27 November
2017 jam 15.45 WIB dilakukan kunjungan rumah II pada nifas 12 hari, hasil
pemeriksaan keadaan Ny K sehat, tanda-tanda vital dalam batas normal, bayi Ny
K umur 6 hari keadaan umum baik dan mengalami kenaikan berat 110gram dari
berat badan saat usia 6 hari. Tanggal 25 Desember 2017 jam 14.00 WIB dilakukan
kunjungan rumah III pada nifas 40 hari, hasil pemeriksaan keadaan Ny K sehat,
tanda-tanda vital dalam batas normal. Bayi Ny K usia 40 hari dalam keadaan baik
dan berat bayi naik menjadi 5000gr, Panjang badan 50cm.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan ini tanpa suatu halangan
apapun. Laporan yang berjudul “LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN
KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. K DENGAN PERSALINAN
SEKSIO CESARIA DI PUSKESMAS KELURAHAN PONDOK BAMBU II
JAKARTA TIMUR TAHUN 2017”.
Laporan ini merupakan laporan studi kasus yang diajukan untuk memenuhi
salah satu tugas dari mata kuliah Praktik Klinik Kebidanan II di Puskesmas
Kelurahan Pondok Bambu II Jakarta Timur pada tanggal 09 Oktober 2017 s.d. 04
Desember 2017.
Dalam menyelesaikan laporan studi kasus ini penulis banyak mendapatkan
bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Ns. Karningsih,Am.Keb., S.Kep.,M.K.M selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III;
2. Ns.Herlyssa, S.Kep, SST, MKM, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III;
3. drg. Ani Widiastuti selaku Kepala Puskesmas Kelurahan Pondok Bambu II;
4. Mardeyanti SSiT, M.Kes. selaku dosen pembimbing mahasiswa DIII
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III;
5. Bd. Ani Anggraeny selaku pembimbing lahan praktik di Ruang Persalinan dan
seluruh staff di Puskesmas Kelurahan Pondok Bambu II;
6. Ny. Kartini dan keluarga selaku pasien komprehensif;
7. Orang tua tercinta Dwi Haryanto dan Siti Badriyah yang telah memberikan
dukungan serta ketulusan doa;
8. Rekan-rekan pejuang wisuda 2018 selaku mahasiswi DIII Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III angkatan ke-18.
ii
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan studi kasus ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat diharapkan penulis sebagai penyempurnaan laporan studi kasus
ini. Semoga loparan studi kasus ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembacanya.
DEVITA MAULINA
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ........................................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................................... 3
1. Tujuan umum ...................................................................................... 3
2. Tujuan khusus ..................................................................................... 3
C. Waktu dan tempat pengambilan kasus ...................................................... 4
iv
BAB IV PEMBAHASAN
A. Antenatal Care........................................................................................... 65
B. Persalinan .................................................................................................. 68
C. Bayi Baru Lahir ......................................................................................... 69
D. Nifas .......................................................................................................... 70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 71
B. Saran .......................................................................................................... 72
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:
Salemba Medika
JNPK-KR, Depkes RI. 2012. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. Jakarta
Saleha, Siti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba
Medika
vii
Profil Kesehatan Indonesia diakses melalui:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/profil-kesehatan-Indonesia-2015.pdf (diakses pada 10-10-2017 pukul:
19.30 WIB)
http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah%20TA%202016%20Dit%20K
esga.pdf (diakses pada 10-10-2017 pukul: 19.40 WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37771/4/Chapter%20II.pdf
(diakses tgl 16-11-2017 pkl 19.20 WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19116/4/Chapter%20II.pdf
(diakses tgl 13-11-2017 pkl 19.30 WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41532/4/Chapter%20II.pdf
(diakses tgl 15-11-2017 pukul 19.35 WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37949/4/Chapter%20II.pdf
(diakses tgl 18-11-2017 pukul 19.40 WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/27230/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y (diakses pada 16-11-2017 pukul: 19.45 WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27206/4/Chapter%20II.pdf
(diakses pada 18-11-2017 pukul 20.00 WIB)
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/31329156/Sentuhan_dalam_
Persalinan.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=15
12303140&Signature=tfRtbzD7KN%2Bcreq2FQsAgIre%2BUY%3D&response-
content-disposition=inline%3B%20filename%3DSentuhan_dalam_Persalinan.pdf
(diakses pada 19-11-2017 pukul 18.45WIB)
http://digitalcommons.liberty.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1480&context=hon
ors (diakses pada 19-11-2017 pukul 19.00WIB)
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1. LEMBAR KONSULTASI
7. DOKUMENTASI
ix
DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. K DENGAN
PERSALINAN SEKSIO CESARIA DI PUSKESMAS KELURAHAN
PONDOK BAMBU II JAKARTA TIMUR TAHUN 2017
x
DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. K DENGAN
PERSALINAN SEKSIO CESARIA DI PUSKESMAS KELURAHAN
PONDOK BAMBU II JAKARTA TIMUR TAHUN 2017
xi
DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. K DENGAN
PERSALINAN SEKSIO CESARIA DI PUSKESMAS KELURAHAN
PONDOK BAMBU II JAKARTA TIMUR TAHUN 2017
xii
DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. K DENGAN
PERSALINAN SEKSIO CESARIA DI PUSKESMAS KELURAHAN
PONDOK BAMBU II JAKARTA TIMUR TAHUN 2017
xiii
DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. K DENGAN
PERSALINAN SEKSIO CESARIA DI PUSKESMAS KELURAHAN
PONDOK BAMBU II JAKARTA TIMUR TAHUN 2017
xiv
DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. K DENGAN
PERSALINAN SEKSIO CESARIA DI PUSKESMAS KELURAHAN
PONDOK BAMBU II JAKARTA TIMUR TAHUN 2017
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki jumlah
penduduk sebesar 252.124.458 jiwa berdasarkan sensus kependudukan
2014, jumlah tersebut mengalami peningkatan yang relatif cepat dari tahun
2010 (Badan Pusat Statistik, 2014). Laju penduduk yang cepat
menimbulkan beberapa masalah seperti rendahnya taraf kesejahteraan
hidup. Salah satu fokus Indonesia yang berhubungan taraf kesejahteraan
hidup adalah kematian ibu dan bayi.
Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2013
Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia 210 per 100.000 kelahiran hidup,
AKI di negara berkembang 230 per 100.000 kelahiran hidup dan AKI di
negara maju 16 per 100.000 kelahiran hidup. AKI di Asia Timur 33 per
100.000 kelahiran hidup, Asia Selatan 190 per 100.000 kelahiran hidup,
Asia Tenggara 140 per 100.000 kelahiran hidup dan Asia Barat 74 per
100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014).
Menurut data SDKI, Angka Kematian Ibu sudah mengalami
penurunan pada periode tahun 1994-2012 yaitu pada tahun 1994 sebesar
390 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 1997 sebesar 334 per 100.000
kelahiran hidup, tahun 2002 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup,
tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Namun pada tahun
2012, Angka Kematian Ibu (AKI) meningkat kembali menjadi sebesar 359
per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi (AKB) dapat
dikatakan penurunan on the track (terus menurun) dan pada tahun 2012
menunjukan angka 32 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Pada tahun
2015, berdasarkan data SUPAS 2015 baik AKI maupun AKB menunjukan
penurunan yaitu AKI 305 per 100.000 kelahiran hidup, AKB 23 per 1000
kelahiran hidup.
1
2
B. Tujuan
Meliputi
1. Tujuan Umum
Dilaksanakannya asuhan kebidanan secara komprehensif pada
Ny. K G3P2A0 di Puskesmas Keluranan Pondok Bambu II, Kec.
Duren Sawit, Jakarta Timur tahun 2017.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian dan pengumpulan data secara
lengkap pada ibu hamil trimester III, bersalin, bayi baru lahir, dan
nifas;
b. Dapat menganalisa masalah dan diagnosa kebidanan pada ibu
hamil trimester III, bersalin, bayi baru lahir dan nifas;
c. Dapat menegakkan diagnosa potensial pada ibu hamil trimester III,
bersalin, bayi baru lahir dan nifas;
4
5
6
3) Pernafasan
Karena tekanan uterus yang membesar yang berada di bawah
diafragma, dan perubahan hormonal mempengaruhi aliran darah ke
paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu ibu hamil merasa susah
bernapas.
4) Sering buang air kecil
Pembesaran uterus ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan
makin menekan kandung kencing ibu hamil.
5) Varises
Peningkatan volume dan aliran darah selama kehamilan akan menekan
daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol,
dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan,
kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang akan
memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
6) Kontraksi perut (Braxton-Hicks)
Kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang ringan, tidak
teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.
7) Bengkak (Edema)
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan
meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu
hamil, dan kadang membuat tangan membengkak yang disebabkan
oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
8) Kram pada kaki
Hal ini karena sirkulasi darah menurun atau karena kekurangan
kalsium.
5) Mineral
a) Kalsium dianjurkan sebanyak 900-1.200 mg/hari. Bila kebutuhan
akan kalsium tidak terpenuhi janin akan mengambil cadangan
kalsium dari tulang Ibu, akibatnya rangka tulang akan cepat
rapuh karena terjadi demineralisasi dan Ibu akan mengalami
keropos tulang dini. Sedangkan dampak kekurangan kalsium
secara langsung tidak ada. (Utami S. R, 2007)
b) Fosfor berfungsi pembentukan rangka, gigi janin serta dan
metabolism kalsium ibu. Defisiensi mengakibatkan kram pada
tungkai.
c) Zat besi. Kerlebihan zat besi mengakibatkan konstipasi dan
nausea.
d) Seng dibutuhkan oleh ibu hamil 20 mg/hari
e) Yodium dibutuhkan 25 mcg/hari. Kekurangan akan terjadi
kretinisme dan PJT
f) Natrium dibutuhkan 3,3 gram per minggu. Hal ini untuk
mencegah edema.
10
Bahan Porsi
Jenis zat gizi
makanan hidangan
Nasi 5 + 1 porsi Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 g) dengan ikan/daging 1
Sayuran 3 mangkuk potong (40 g), tempe 2 potong (50 g), sayur 1 mangkok
Buah 4 potong dan buah 1 potong sedang.
Tempe 3 potong Selingan : susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Daging 3 potong Makan siang: nasi 3 porsi (300 g) dengan bauk, sayur
Susu 2 gelas dan buah yang sama dengan makan pagi.
Minyak 5 sendok the Selingan : susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Makan malam: nasi 2,5 porsi (250 g) dengan lauk, sayur
2 sendok
Gula dan buah yang sama dengan makan pagi dan siang.
Makan
Selingan : susu 1 gelas
Sumber :Bardosono, Saptawati dari Departemen Ilmu Gizi FKUI
9) Tatalaksana kasus
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil pemeriksaan
laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus
ditangani sesuai dengan standard dan kewenangan bidan. Kasus-kasus yang
tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan. Menurut
(Wiknjosastro, 2007) Apabila ada masalah maka bidan akan melakukan
rujukan sesuai fasilitas rujukan atau fasilitas yang memilliki sarana lebih
lengkap, diharapkan mampu menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi dalam
kandungan.
10) Temu wicara dan pencegahan komplikasi (P4K) serta KB paska persalinan
Memberikan edukasi dan meminta kerjasama yang baik dari suami atau
keluarga ibu untuk mendapatkan layanan terbaik dan bermanfaat bagi
kesehatan ibu dan bayinya, termasuk kemungkinan perlunya upaya rujukan.
Masukkan persiapan-persiapan dan informasi berikut kedalam rencana
rujukan yaitu sebagai berikut:
a. Siapa yang akan menemani ibu atau bayi baru lahir?
b. Tempat rujukan yang disukai ibu dan keluarga?
17
d. Seksio Sesaria
Seksio sesarea adalah suatu pembedahan untuk melahirkan janin
melalui insisi pada dinding abdomen dan uterus ibu (Oxorn dan Forte,
2010). Menurut Purwoastuti dan Walyani (2015), seksio sesarea dibagi
menjadi:
19
f. Evidence Based
Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi Square diperoleh p-
value sebesar 0,041 atau 𝛼 < 0,05 dengan tingkat kemaknaan > 95%.
Dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara persalinan
Caesarean Section dengan kejadian Ikterus pada Neonatus di RSU PKU
Muhammadiyah Bantul.
Dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara persalinan
Caesarean Section dengan kejadian Ikterus pada Neonatus di RSU PKU
Muhammadiyah Bantul dibuktikan dengan uji Chi Square dengan hasil p-
value 0,041, yaitu nilai p-value lebih kecil dari nilai 𝛼 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 < 0,05.
Melalui penelitian ini dapat disarankan kepada Pihak RS khususnya tenaga
kesehatan harus berperan aktif dalam memberikan KIE terkait pemilihan
21
d. Ikterus
Ikterus adalah pewarnaan kuning di kulit, konjungtiva dan mukosa
yang terjadi karena meningkatnya kadar bilirubin dalam darah. Klinis
icterus Nampak apabila kadar bilirubin ≥5 mg%.
Bayi sering mengalami icterus pada minggu pertama kehidupan
terutama bayi kurang bulan, dapat terjadi secara fisiologis maupun
patologis, kemungkinan icterus sebagai gejala awal penyakit utama yang
berat pada neonates, icterus perlu ditngani secara seksama karena bilirubin
akan masuk ke dalam sel syaraf dan ,erusak sehingga otak terganggu dan
mengakibatkan kecacatan sepanjang hidup atau bahkan kematian
(ensepalopati biliaris).
f. Evidence Based
Baby friendly atau dikenal dengan Baby Friendly Initiative (inisiasi
sayang bayi) adalah suatu prakarsa internasional yang didirikan oleh
WHO/ UNICEF untuk mempromosikan, melindungi dan mendukung
inisiasi dan kelanjutan menyusui. Program ini mendorong rumah sakit dan
fasilitas bersalin yang menawarkan tingkat optimal perawatan untuk ibu
dan bayi.
Sebuah fasilitas Baby Friendly Hospital/ Maternity berfokus pada
kebutuhan bayi dan memberdayakan ibu untuk memberikan bayi mereka
awal kehidupan yang baik. Rumah sakit sayang bayi mendorong dan
membantu wanita untuk sukses memulai dan terus menyusui bayi mereka
dan akan menerima penghargaan khusus karena telah melakukannya.
3. Nifas
a. Definisi
Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa latin, yaitu puer yang
artinya bayi dan partus yang artinya melahirkan atau berarti masa sesudah
melahirkan. Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran
bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali
organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6
minggu. Periode masa nifas (puerperium) adalah periode waktu selama 6-8
minggu setelah persalinan (Saleha, 2009). Secara garis besar terdapat tiga
proses penting di masa nifas, yaitu sebagai berikut:
1) Periode early postpartum atau nifas dini (24 jam-1 minggu). Pada
fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal,
tidak ada perdarahan, lokia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu
cukup mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui
dengan baik.
2) Lochea
Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan
vagina selama masa nifas. Pada 0-3 hari keluar cairan berwarna merah
atau disebut lochea rubra, pada hari ke 3 sampai ke 7 keluar cairan
berwarna merah kuning berisi darah dan lendir atau disebut lochea
sanguinolenta, pada hari ke 7 sampai ke 14 cairan yang keluar
berwarna kuning atau disebut lochea serosa, cairan ini tidak berdarah
lagi, setelah 2 minggu, lokea hanya merupakan cairan putih yang
disebut dengan lokia alba. Lochea mempunyai bau yang khas, tidak
seperti bau menstruasi.
3) Endometrium
Perubahan pada endometrium adalah trombosis, degenerasi,
dan nekrosis ditempat implantasi plasenta. Pada hari pertama tebal
endometrium 2,5 mm, mempunyai permukaan yang kasar akibat
pelepasan desidua, dan selaput janin. Setelah tiga hari mulai rata,
sehingga tidak ada pembentukan jaringan parut pada bekas implantasi
plasenta (Saleha, 2009).
29
4) Serviks
Perubahan yang terjadi pada servik ialah bentuk servik agak
mengangah seperti corong, segera setelah bayi lahir. Bentuk ini
disebabkan oleh corpus uteri yang dapat mengadakan kontraksi,
sedangkan servik tidak berkontraksi sehingga seolah-olah pada
perbatasan antara korvus dan servik berbentuk semacam cincin
(Sulistyawati, 2009).
6) Perubahan perkemihan
Saluran kencing kembali normal dalam waktu 2-8 minggu,
tergantung pada keadaan sebelum persalinan, lamanya partus kala
dua dilalui, besarnya tekanan kepala yang menekan pada saat
persalinan (Rahmawati, 2009).
1) Fase Taking-in
Fase ini merupakan periode ketergantungan yang berlangsung dari
hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat itu,
fokus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri. Pengalaman
selama proses persalinan sering berulang diceritakannya. Kelelahan
membuat ibu cukup istirahat untuk mencegah gejala kurang tidur,
seperti mudah tersinggung. Hal ini membuat ibu cenderung menjadi
pasif terhadap lingkungannya. Oleh karena itu kondisi ibu perlu
dipahami dengan menjaga komunikasi yang baik. Gangguan
psikologis yang mungkin dirasakan ibu adalah:
a) Kekecewaan karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan
tentang bayinya misalnya jenis kelamin tertentu, warna kulit,
jenis rambut dan lain-lain.
b) Ketidaknyamanan sebagai akibat dari perubahan fisk yang
dialami ibu misalnya rasa mules karena rahim berkontraksi
untuk kembali pada keadaan semula, payudara bengkak, nyeri
luka jahitan.
31
3) Fase Letting Go
Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran
barunya yang berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah
mulai menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya.Keinginan
untuk merawat diri dan bayinya meningkat pada fase ini.
sampai kondisi tubuh ibu dinyatakan normal. Bekas sayatan juga akan
diperiksa. Kalau diperlukan, perban akan diganti. Mengukur suhu tubuh.
Apabila suhu tubuh mencapai 38C atau lebih maka harus dicari
penyebabnya (Kasdu, 2003 :66).
2) Efek Pembiusan.
Jika pasien mendapatkan bius epidural efek biusnya kecil,
sedangkanapabila menggunakan anestesi spinal, tungkai bawah akan
terasa kebas atau baal, tidak dapat digerakkan selama beberapa jam.
Namun, apabila operasi menggunakan anastesi umum, biasanya pasien
akan mengantuk, serta nyeri kerongkongan. Selain itu, mungkin akan
timbul perasaan tidak nyaman karena nyeri di daerah luka, terutama
setelah pengaruh obat biusnya hilang (Kasdu, 2003 :67).
3) Lokia
Cepatnya perubahan warna lokia menunjukkan berapa cepat
rahim kembali kondisi dan ukuran yang normal. Makin cepat rahim
berubah, maka cepat pula lokia berubah menjadi kecoklatan dan
berhenti sama sekali. Pada sebagian wanita, lokia akan berhenti sekitar
14 hari sementara pada wanita lain akan berlangsung sampai 6 minggu.
Namun, umumnya sekitar 20-30 hari. Pada ibu yang tidak memberika
ASI, lokia berhenti setelah haid pertama muncul, yaitu sekitar 4 minggu
setelah persalinan (Kasdu, 2003 :72).
4) Menyusui.
Jika ibu dan bayi dalam keadaan baik, sebenarnya ibu dapat
segera menyusui bayi di ruang pemulihan setelah pembedahan selesai.
Namun, jika ibu merasa binggung akibat pengaruh pembiusan atau bayi
harus masuk kamar perawatan, mungkin harus menunggu dulu. Jika
setalah 12 jam ibu belum juga bisa menyusui, mungkin perlu
menggunakan pompa asi dan menyimpannya untuk diberikan kepada
bayi menggunakan sendok (Danuatmaja, et all, 2003 :51)
33
5) Infus.
Infus akan terpasang di lengan selama beberapa jam sampai
gerakan usus kembali normal. Oleh karena itu, untuk “makanan”
biasanya diberi infus glukosa lewat pembuluh darah bilik. Setelah 24
jam, jarum infusbiasannya sudah dibuka dan ibu sudah diperbolehkan
bangun dari tempat tidurnya (Kasdu, 2003 :68)
7) Mobilisasi Dini.
Mobilisasi pascaseksio sesarea adalah suatu pergerakan, posisi
atau adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam
melahirkan dengan persalinan sesarea. Adapun tujuan mobilisasi pada
post seksio sesarea adalah untuk membantu jalannya penyembuhan
pasien diikuti dengan istirahat. Mobilisasi dini dilakukan secara
bertahap, pada 6 jam pertama ibu pasca operasi seksio sesarea harus
tirah baring dulu. Mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah
menggerakkan lengan, tangan, ujung jari kaki, dan memutar
pergelangan kaki, mengangkat tumit, menekuk dan menggeserkan kaki.
Setelah 6-10 jam, ibu diharuskan untuk dapat miring ke kiri dan ke
kanan. Setelah 24 jam ibu dianjurkan untuk mulai belajar untuk duduk
(Sumantri, 2010).
34
Pada umunya, ibu akan baru buang air besar pada hari ketiga.
Biasanya, pada awal setelah persalinan, banyak ibu-ibu mengalami
sembelit. Untuk mengatasi sembelit, upayakan untuk mengkonsumsi
makanan yang berserat tinggi, seperti sereal dan buah-buahan.
Sebaiknya menghindari makanan yang bisa memperburuk keadaan.
Banyak minum air serta jus buah agar bisa membantu melunakkan tinja
dan melancarkan buang air besar (Kasdu, 2003 : 69).
9) Bekas Luka.
Jahitan bekas luka di perut ibu akan ditutupi kain kasa lembut.
Kasa perut harus di lihat satu hari pascabedah. Apabila basah dan
berdarah arus dibuka dan diganti. Umumnya, kasa perut dapat diganti
pada hari ke 3-4 sebelum pulang dan seterusnya pasien menggantinya
setiap hari. Luka dapat diberi salep Betadin sedikit (Kasdu, 2003 : 69).
Saat sedang batuk, bersin, atau tertawa, tutup bagian yang luka dengan
bantal atau tangan (Nolan, 2010 : 171).
Ada beberapa cara untuk merawat luka bekas operasi yang dapat
lakukan di rumah sebagai berikut :
1) Jaga kebersihan pada luka bekas operasi.
Luka bekas operasi caesar ini pada dasarnya tidak berbeda
dengan luka bekas operasi yang lainnya. Yang paling penting pada
proses penyembukan luka bekas operasi yang cepat ialah tetap
menjaga luka tersebut dari bakteri yang dapat menyebabkan
infeksi.Menjaga kebersihan pada luka bekas operasi ini merupakan
cara yang sangat penting.
g. Evidence Based
Inkontinensia urine merupakan kondisi yang umum terjadi
pada wanita. Etiologi inkontinensia urine bersifat multifaktorial, tetapi
kehamilan dan pelahiran tampaknya menjadi faktor resiko utama,
khusunya pada ibu muda dan paruh baya. Indeks massa tubuh yang
tinggi juga merupakan faktor resiko inkontinensia urine. Kenaikan
berat badan menunjukkan asosiasi yang kuat dengan inkontinensia
urine. Kenaikan berat badan yang berlebihan selama kehamilan
diyakini memberi kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan
inkontinensia urine selama dan setelah kehamilan, tetapi studi
epidemiologi yang mengkaji hubungan ini tidak adekuat.
38
a. Identitas
Klien Suami
Nama : Ny. K Tn. M
Usia : 37 tahun 42 tahun
Agama : islam islam
Pendidikan : SMU SMP
Pekerjaan : IRT Buruh
Alamat : Jl. Selat muna Rt02/Rw05, Duren Sawit
No Tlp : 081294425353
b. Data Subjektif
1) Alasan datang: Ibu datang untuk melakukan kunjungan ulang periksa
kehamilan trimester 3. Ibu mengaku tidak ada keluhan apapun.
2) Riwayat haid: Ibu mengaku lupa HPHT. Biasa lamanya haid 5 hari
dengan siklus 30 hari secara teratur, banyaknya ±3 pembalut di hari
pertama dan kedua dan 2 pembalut di hari berikutnya tetapi tidak
penuh.
3) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu:
(a) Tahun 2001, jenis kelamin laki-laki, lahir spontan ditolong oleh
bidan di BPM berat lahir 3350gram, lama menyusui 1,5 tahun
dan tidak ada komplikasi saat hamil, persalinan dan nifas;
39
40
(b) Tahun 2005, jenis kelamin laki-laki, lahir spontan ditolong oleh
bidan di BPM berat lahir 3400gram, lama menyusui 1,5 tahun
dan tidak ada komplikasi saat hamil, persalinan dan nifas.
(c) Tahun 2017 Hamil ini.
4) Riwayat keluarga berencana (KB): ibu menggunakan KB suntik 3
bulan sejak 2005-2015 dan alih KB dengan Pil campuran mulai
dari akhir tahun 2015 - 2016. Keluhan menggunakan KB suntik 3
bulan haid tidak teratur, setelah ganti pil tidak ada keluhan haid.
5) Riwayat kesehatan dan penyakit yang sedang diderita: Ibu tidak
pernah mengalami penyakit diabetes, hipertensi, asma, malaria, BB
sebelum hamil 55 kg.
6) Riwayat, kebiasaan dan pola makan sehari-hari: Ibu makan 3x
sehari dengan porsi nasi, sayur, dan lauk pauk, ibu juga sering
mengkonsumsi buah, terkadang makan bakso atau mie ayam tetapi
tidak sering. Ibu mengaku saat hamil trimester 1 suka
mengonsumsi susu kehamilan namun saat hehamilan 8 bulan sudah
jarang karena mual. Kegiatan ibu sehari-hari mengurus rumah
tangga dan tidak bekerja berat. Olah raga jarang dilakukan.
7) Kondisi psikososial: Suami dan keluarga mendukung kehamilan
ini. Ibu berharap anak yang dikandungnya perempuan. Ibu masih
mempercayai mitos di masyarakat mengenai kehamilan dan
tentang bayi baru lahir yaitu tidak boleh keluar saat adzan magrib,
dan jika bepergian membawa bangle dan peniti.
8) Pengetahuan: Ibu mengetahui dan mampu menyebutkan tanda
bahaya kehamilan dan tanda bersalin, ibu mengetahui beberapa
jenis KB.
9) Riwayat kehamilan ini trimester I,II dan III:
(a) Trimester 1: ibu tidak memiliki keluhan dan masalah pada
kehamilan ini, pada teimester 1 ibu mengaku mual tapi tidak
mengalami hiperemesis gravidarum, mual hanya jika mencium
masakan berbau wangi misalnya pandan, ibu tidak dilakukan
41
c. Data Objektif
Keadaan umum: baik, kesadaran compos mentis, emosional stabil. BB:
64kg, TB: 156cm, Lila: 29cm, TD: 90/80mmHg, IMT sebelum hamil 22,60.
Pemeriksaan fisik yaitu rambut bersih, kepala tidak ada benjolan, bekas luka
ataupun kelainan bentuk; wajah simetris, tidak ada oedema; sklera mata tidak
ikterik, konjungtiva tidak anemis; leher bersih, tidak ada pembengkakan
kelenjar tiroid; payudara bersih, tidak ada benjolan, puting menonjol, areola
menghitam, belum ada pengeluaran colostrum; abomen tidak ada bekas luka,
pusar agak sedikit kotor. Palpasi abdomen:
- Leopold 1: teraba bagian besar janin bulat, lunak, yaitu bokong.
- Leopold 2: teraba bagian besar janin keras seperti papan di sebelah kanan
dan teraba bagian kecil janin di sebelah kiri, satu titik punctum maksimum
berada di kuadran III.
- Leopold 3: teraba bagian besar janin keras, bulat dan tidak dapat
digoyangkan. Kepala, sudah masuk PAP.
- Leopold 4: Kepala divergent
- TFU: 28cm, TBJ: 2635 gr, DJJ: 145x/m dan teratur
42
Ektermitas simetris, tidak ada kelainan, jari-jari lengkap dan tidak ada oedema;
Genetalia: vulva vagina bersih, labia mayor dan minor tidak ada kelainan, tidak
ada keputihan; tidak ada haemoroid.
d. Data Penunjang
1) Laboratorium pada:
a) 24-3-2017 di Lab. Puskesmas H.Dogol hasil: Hb 12,9 %.
Golongan darah A/RH+, GDS 85mg/dl, protein urin negative,
reduksi urin negative, HBsAg: NR, VDRL: NR, HIV (-)
b) 27-9-2017 di Lab. Puskesmas H.Dogol hasil: Hb 11,2 %.
2) USG pada:
b) 13 -5-2017 di Dr Yanfaunnas, SpOG dengan hasil: janin tunggal,
hidup, corpus depan, ketuban cukup, BPD 2,1cm, FL 0,8cm,
taksiran berat janin 6,6gram, tafsiran persalinan 16-11-2017, djj
154x/menit, UK 13minggu+2hari.
e. Analisa
Ibu : G3P2A0 hamil 34-35minggu
Janin : Tunggal, hidup, presentasi kepala
f. Penatalaksanaan
1) Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa ibu dan janinnya
dalam keadaan sehat, namun Hb ibu turun dari 12,9gr/dL menjadi
11,2gr/dL. Ibu mengerti.
2) Mengupayakan meningkatan Hb dengan meminum rutin tablet Fe dan
Vit C dengan anjuran 1x hari, makan buah dan sayur hijau serta
meminum susu beruang. Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran.
3) Menganjurkan ibu istirahat cukup agar tekanan darah normal, jika ibu
kurang tidur di malam hari upayakan tidur di siang hari. Ibu mengerti
dan bersedia melakukan anjuran.
4) Meganjurkan ibu jalan pagi sebagai olahraga dan menambah elastisitas
vagina saat melahirkan Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran.
43
2. Kunjungan kedua
Tanggal : 18-10-2017
Waktu, tempat : 08.15 WIB, di Rumah Klien
a. Data Subjektif
Ny K mengeluh gatal-gatal jika udara dingin atau saat berkeringat seperti
biang keringat sekujur badan dan tangan sejak sehari yang lalu. Pola makan
teratur 3x sehari, dengan porsi sepiring nasi, sayur dan lauk pauk ditambah
susu beruang 1 kali sehari dan ibu mengaku rutin mengonsumsi tablet Fe
1x1 hari. BAB teratur 1x/hari, dan BAK lancar tidak ada keluhan. Ibu
sudah melakukan jalan pagi selama ± 1,5 jam, ibu sudah mulai bisa tidur
siang meski sebentar dan sudah membersihkan pusat saat mandi
menggunakan sabun. Gerak janin terakhir 10 menit yang lalu, gerak janin
kemarin aktif dan > 10x mulai dari pukul 9 pagi hingga 9 malam.
b. Data Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, emosional stabil, TD:
100/70mmHg, BB: 64kg berdasarkan penimbangan di puskesmas tanggal
09-10-2017. Pemeriksaan fisik wajah simetris, tidak ada oedema, sklera
mata tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pusat bersih. Palpasi
abdomen:
- Leopold 1: teraba bagian besar janin bulat, lunak, yaitu bokong.
44
c. Analisa
Ibu : G3P2A0 hamil 35-36 minggu
Janin : Tunggal, hidup, presentasi kepala
d. Penatalaksanaan
1) Memberitahukan pada ibu untuk sementara ini kondisi ibu baik dan
janinnya masih bergerak aktif seperti yang ibu sampaikan. Ibu
mengerti.
2) Menganjurkan ibu menggunakan bedak caladin atau salicyl untuk
meredakan gatal dan hindari penyebab gatal seperti menggunakan
jaket di udara dingin dan sering mengganti pakaian jika tubuh
berkeringat. Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran.
3) Menganjurkan Ibu melakukan senam hamil sebagai selingan olahraga
jalan pagi, dan memberikan lembar leaflet dan mejelaskan cara
melakukan senam hamil. Ibu mengerti dan bersedia mencoba di rumah.
4) Mengingatkan ibu istirahat yang cukup, jika terjadi tanda bahaya
kehamilan atau gerak janin kurang dari 10 kali dalam sehari, ibu segera
perika ke Puskesmas. Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran.
5) Memberi tahu menganai pengertian IMD, manfaat IMD dan waktu
pelaksanaan IMD. Ibu mengerti dan sudah pernah melakukan pada
anak ke-2.
6) Memberi tahu mengenai pengertian, manfaat, cara memberikan ASI
Ekslusif. Ibu mengerti dan sudah melakukan ASI ekslusif pada kedua
anaknya.
7) Merencanakan kunjungan ulang ke 3. Ibu bersedia.
45
3. Kunjungan Ketiga
Tanggal : 27-10-2017
Waktu, Tempat : 07.30 WIB, Poli kebidanan RSUD Budhi Asih
No. Register : 01110535
a. Data Subjektif
Ibu merasa cemas akan persalinannya di RSUD Budhi Asih karena RS jauh
dari rumah. Pasien di rujuk atas indikasi faktor resiko usia >35 tahun oleh
Puskesmas Pondok Bambu II pada 23-10-2017. BAB, BAK, Pola makan
tidak ada masalah, ibu masih rutin menginsumsi tablet Fe 1x1 hari.
b. Data Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, emosional stabil, TD:
116/66 mmHg, BB 62kg, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,
tidak ada oedema. Palpasi Abdomen:
- Leopold 1: Teraba bagian besar janin, lunak tidak melenting yaitu bokong;
- Leopold 2: Teraba bagian besar janin keras seperti papan di sebelah kanan
yaitu punggung dan sebelah kiri teraba bagian ekstermitas janin; satu titik
punctum maksimum di kuadran III.
- Leopold 3: Teraba bagian besar janin keras bulat dan tidak dapat
digoyongkan yaitu kepala, sudah masuk PAP;
- Leopold 4: Kepala divergent
- TFU : 29cm, TBJ: 2780 gr, DJJ: 148x/m dan teratur
c. Analisa
Ibu : G3P2A0 hamil 37-38 minggu
Janin : Tunggal, hidup, presentasi kepala
d. Penatalaksanaan
46
4. Kunjungan Keempat
Tanggal : 03-11-2017
Waktu, tempat : 08.00 WIB, Poli kebidanan, RSUD Budhi Asih
No Register : 01110535
47
a. Data Subjektif
Ibu mengaku sudah ada kontraksi perut kencang bagian bawah tetapi
tidak sering, sehari 1-2x, sejak dua hari lalu, tidak ada pengeluaran darah,
lendir dan air-air pervaginam. BAB dan BAK lancar hanya sering BAK.
Pola makan teratur, ibu mengonsumsi sayur dan buah setiap hari, serta
ibu rutin mengonsumsi Fe 1x1hari. Ibu berencana menggunakan KB
suntik 3 bulan setelah melahirkan ibu tidak mau KB IUD atau steril
karena takut. Ibu tidak mau di SC karena takut, dan akan menunggu
sampai usia kehamilan 40 minggu untuk melahirkan.
b. Data Objektif
KU sehat, kesadaran composmentis, emosional stabil, TD: 117/70 mmHg,
BB: 64kg, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, tidak ada oedema.
Palpasi Abdomen:
- Leopold 1: Teraba bagian besar janin, lunak tidak melenting yaitu bokong;
- Leopold 2: Teraba bagian besar janin keras seperti papan di sebelah kiri
yaitu punggung dan sebelah kanan teraba bagian ekstermitas janin; satu
titik punctum maksimum di kuadran II
- Leopold 3: Teraba bagian besar janin keras dan tidak dapat digoyangkan
yaitu kepala, sudah masuk PAP;
- Leopold 4: Kepala divergent.
- TFU: 29cm, TBJ: 2780 gr, DJJ: 146x/m dan teratur.
c. Data penunjang
Cek DPL dan urine: Hb:12g/dL, GDS: 74mg/dL, HIV non reaktif, HbsAg
non reaktif, warna urine keruh, glukosa urine negative, albumin trace.
d. Analisa
Ibu : G3P2A0 hamil 38-39 minggu
Janin : Tunggal, hidup, presentasi kepala
48
e. Penatalaksanaan
1) Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa ibu dan bayinya dalam keadaan
sehat sementara ini. Ibu terlihat senang dan tenang.
2) Menjelaskan hasil Lab. jika Hb ibu sudah meningkat menjadi 12g/dL
tidak ada masalah dalam darah, urin berwana keruh dan ada sedikit
albumin. Ibu senang karena Hb naik.
3) Menganjurkan ibu membeperbanyak minum air putih. Ibu mengerti dan
bersedia melakukan anjuran.
4) Menjelaskan tanda-tanda persalinan yaitu, keluar air ketuban, keluar flek
daran danlendir melalui vagina, mulas semakin sering dalam sepuluh
menit sudah 3kali mulas jika sudah ada tanda tersebut ibu segera datang
ke IGD Budhi Asih. Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
5) Memberikan konseling perencanaan persalinan. Ibu sudah
mempersiapkan kebutuhan ibu dan bayi selama persalinan, yang
menunggu dan mengantar ibu adalah suami menggunakan sepeda motor,
biaya persalinan BPJS.
6) Melakukan konseling KB, menjelaskan KB IUD atau steril yang
disarankan untuk usia >35th, keuntungan dan cara kerja KB tersebut. Ibu
tidak berniat KB IUD karena takut dan berniat KB steril tetapi ijin suami
terlebih dahulu.
5. Kunjungan Kelima
Tanggal : 14 -11-2017
Waktu, tempat : 08.00 WIB, Poli kebidanan, RSUD Budhi Asih
No. Register : 01110535
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan lebih sering BAK, BAB lancar, kontraksi sangat jarang,
tidak ada pengeluaran pervaginam.ibu masih mengonsumsi tablet Fe
rutin 1x1 hari. Pola makan seperti biasa malah bertambah nafsu makan.
ibu membatalkan rencana steril dan menganti KB suntik 3 bulan setelah
persalinan karena tidak disetujui suami. ibu membatalkan rencana steril
49
b. Data Objektif
KU baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil. TD
101/62 mmHg, BB 64kg, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,
tidak ada oedema. Palpasi Abdomen:
- Leopold 1: Teraba bagian besar janin, lunak tidak melenting yaitu
bokong;
- Leopold 2: Teraba bagian besar janin keras seperti papan di sebelah kiri
yaitu punggung dan sebelah kanan teraba bagian ekstermitas janin; satu
titik punctum maksimum di kuadran II
- Leopold 3: Teraba bagian besar janin keras bulat dan tidak dapat
digoyangan yaitu kepala, sudah masuk PAP;
- Leopold 4: Kepala divergent.
- TFU : 30cm, TBJ: 2945 gr, DJJ: 150x/m dan teratur
c. Pemeriksaan Penunjang:
USG pada 07-11-2017: hasil tidak ada lilitan tali pusat, air ketuban
cukup, masa gestasi 38 minggu.
d. Analisa
Ibu : G3P2A0 hamil 40 minggu
Janin : Tunggal, hidup, presentasi kepala
e. Penatalaksanaan
1) Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa ibu dan bayinya dalam keadaan
sehat sementara ini.
2) Melakukan konseling KB, menjelaskan KB hormonal dan efek
sampingnya, kemudian melakukan inform choice ibu untuk memilih KB
IUD hasil: Ibu memilih Kb suntik 3 bulan
50
a. Data Subjektif
Ibu datang bersama suami untuk melakukan induksi pada kehamilannya
atas intruksi dokter. Ibu mengaku sudah ada kontraksi perut kencang
bagian bawah tetapi jarang dan sebentar kurang lebih 20 detik, gerakan
janin yang aktif, tidak ada pengeluaran darah, lender dan air-air
pervaginam. Ibu merasa tegang saat akan diinduksi dan takut akan merasa
mulas lebih hebat dari persalinan biasa.
b. Data Objektif
KU baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional cemas. Terpasang
infus Asering 500cc. TD: 123/86mmHg, nafas: 20x/m, nadi: 73x/m, suhu:
36,7°C, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik. Palpasi
Abdomen:
- Leopold 1 : Teraba bagian besar janin, lunak tidak melenting yaitu
bokong;
- Leopold 2 : Teraba bagian besar janin keras seperti papan di sebelah
kiri yaitu punggung dan sebelah kanan teraba bagian ekstermitas
janin, satu titik punctum maksimum di kuadran II.
- Leopold 3 : Teraba bagian besar janin keras bulat dan tidak dapat
digoyangkan yaitu kepala sudah masuk PAP;
51
c. Data penunjang
1) CTG pukul 08.20 dengan hasil adanya deselerasi, CTG ulang
indikasi drE,SpOG pukul 08.45 hasil: deselerasi;
2) EKG pukul 09.00 hasil Normal.
d. Analisa
Ibu : G3P2A0 hamil 40 minggu dengan deselerasi DJJ
Janin : Tunggal, hidup, presentasi kepala
e. Penatalaksanaan
1) Memberikan O2 pada ibu 3L/menit dan menganjurkan ibu untuk
menghirup O2 menjelaskan untuk memenuhi kebutuhan O2 janin dan
ibu. Ibu besedia.
2) Berkolaborasi dengan dokter obgyn tentang adanya deselerasi hasil:
indikasi SC cito dengan gawat janin, opersi akan dilaksanakan pukul
13.30 WIB
3) Menjelaskan pada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan dan
menjelaskan adanya penurunan detak jantung janin sehingga harus
segera di operasi Caesar, jika tidak akan membahayakan nyawa janin.
Ibu mengerti. Ibu dan keluarga bersedia dilakukan SC
4) Memberikan dukungan dan penjelasan berlangsunya operasi SC,
dengan bius bagian panggul ke bawah dan setelah selesai akan berat
mengangkat kaki, dan terasa kebas. Ibu mengerti dan merasa tenang
5) Memasang DC
6) Memberikan skin test Ceftriaxone pada ibu. Hasil tidak ada alergi
7) Memberikan ceftriaksone 2gr. drip pukul 11.25
52
a. Data Subjektif
Ibu merasa sedikit kantuk, kaki kebas, merasakan sedikit nyeri
pada luka jahitan seksio sesaria, ibu belum kentut dan belum BAB.
b. Data Objektif
KU lemah, kesadaran compos mentis, keadaan emosional
stabil, terpasang RL 500cc. terpasang DC, produksi urine (+), nafas
tanpa bantuan alat. TD: 125/68 mmHg, N: 72x/m, Nafas:18x/m S:
36.1°C. Mata tidak ikterik dan tidak anemis, perdarahan pervaginam
±50cc, lochea rubra, TFU 1 jari bawah pusat, uterus keras, kontraksi
baik. Abdomen tidak kembung, rembesan pada luka tidak ada.
Intruksi post operasi oleh dr I,SpOG: Infus Asering 20tpm, Amoxilin
3x500mg peroral, Asam Mefenamat 3x500mg peroral, Ferofort 1x1
tablet.
d. Penatalaksanaan
1) Membersihkan dan mengantikan pakaian ibu. Sudah dilakukan.
2) Menjelaskan kaki kebas merupakan efek bius selama operasi dan nanti
perlahan akan hilang. Ibu mengerti.
3) Menganjurkan ibu untuk tidak minum sampai ibu bisa belajar miring
kanan dan miring kiri agar kondisi usunya normal. Jika ibu sudah bisa
53
mobilisasi maka, ibu boleh untuk minum air putih dahulu dan jangan
minum atau makan makanan daru luar dahulu. Ibu mengerti.
4) Menganjurkan ibu istirahat. Ibu bersedia untuk istirahat.
a. Data Subjektif
Bayi laki-laki Ny Kartini lahir di usia kehamilan 40 minggu secara
seksio sesaria lahir pada 15-11-2017 pukul 15.20 WIB belum BAB
dan sudah BAK.
a. Data Subjektif
Bayi Ny kartini berhasil IMD, sudah menyusu, belum BAB dan sudah
BAK 1 kali, tidak ada muntah. Ibu sudah bisa menyusui dengan benar dan
bayi menghisap kuat.
b. Data Objektif:
Ku baik, kesadaran composmentis, menangis kuat, spontan, tonus otot
aktif, warna kulit kemerahan. P: 45x/m, Suhu 37,1°C, DJB: 149x/m . mata
tidak ikterik, tali pusat tidak ada perdarahan. Bayi sudah disuntikan neo K
0,5 cc dan di berikan salep chloramphenicol 0,5% pada matanya.
a. Data Subjektif
Bayi Ny. Kartini menyusu kuat saat pagi, siang dan sore tetapi
jarang menyusu di malam hari, dijemur pagi hanya sekali dikarenakan
mendung, asupan bayi hanya ASI saja. Bayi sudah BAB 2 kali dalam hari
ini, bab warna kuning cair dan ada gumpalan kecil seperti biji cabai. Bayi
Ny kartini belum dimandikan. Bayi belum imunisasi Hb0.
b. Data Objektif
Ku baik, kesadaran composmentis, menangis kuat, spontan, tonus
otot aktif, warna kulit kemerahan. PB:48cm, BB: 3190gr (berdasarkan
pemeriksaan di RSUD Budhi asih pada 21-11-2017), P: 46x/m. Suhu :
36,8o C. BB: 3190gr, PB 48cm, DJB : 137 x/m, tidak ada tanda-tanda
infeksi tali pusat, mata ikterik. Tali pusat sudah kering namun belum
puput. Tidak terlihat adanya tanda bahaya neonates, Bayi terlihat kotor
a. Data Subjektif
Bayi Ny. Kartini menyusu kuat dan sering, tali pusat puput pada
24-11-2017 sore hari. Bayi sudah BAB 2x warna kuning cair dan ada
gumpalan kecil seperti biji cabai, BAK sering ±5 kali. Bayi sudah
mandi. Bayi sudah imunisasi Hb0 pada 22-11-2017 di puskesmas H.
Dogol (tertera di buku KIA).
58
b. Data Objektif
Ku baik, kesadaran composmentis, menangis kuat, spontan,
tonus otot aktif, warna kulit kemerahan. P: 44x/m. Suhu: 36,7o C. DJB:
135 x/m, PB: 48cm, BB: 3300gr (berdasarkan pemeriksaan di RSUD
Budhi asih pada 22-11-2017 pagi), mata tidak ikterik. Tidak terlihat
adanya tanda bahaya neonates, Tali pusat sudah puput, Bayi terlihat
bersih.
5) Memberitahu pada ibu pada saat bayi berusia satu bulan atau pada
tanggal 15 Desember 2017 agar bayi dibawa ke fasilitas kesehatan
untuk mendapatkan vaksin BCG dan Polio 1 serta tidak lupa untuk
membawa buku KIA. Ibu mengerti dan akan membawa bayi ke
Puskesmas Kecamtan Duren sawit untuk imunisasi dan membawa
buku KIA.
6) Merencanakan kunjungan neonatus keempat yaitu 6 minggu setelah
persalinan, pada tanggal 25 Desember 2017. Ibu mengetahui dan
bersedia untuk kunjungan nifas.
a. Data Subjektif
Bayi Ny. Kartini menyusu kuat dan sering. Bayi sudah BAB 1 kali
dalam hari ini, BAB 2x warna kuning cair dan ada gumpalan kecil
seperti biji cabai. Bayi sudah mandi. Dan sering BAK ±5 kali. Bayi
sudah imunisasi Polio 1 dan BCG pada 20-12-2017 di puskesmas
H.Dogol (tertera di buku KIA).
b. Data Objektif
Ku baik, kesadaran composmentis. Suhu: 36,7o. PB: 50cm, BB: 5kg
(berdasarkan pemeriksaan tanggal 20-12-2017 di puskesmas H.Dogol),
mata tidak ikterik, tidak ada iritasi pada kulit bayi. Tidak terlihat
adanya tanda bahaya neonates.
a. Data Subjektif
Ibu masih merasakan nyeri bagian luka jahitan, ibu sudah bisa miring
kanan dan miring kiri secara perlahan.ibu belum kentut dan BAB.
b. Data Objektif
KU baik, kesadaran compos mentis, keadaan emosional stabil, terpasang
Asering 500cc. terpasang DC, produksi urine (+), nafas tanpa bantuan alat.
Mata tidak ikterik dan tidak anemis, perdarahan pervaginam ±20cc, lochea
rubra, TFU 1 jari bawah pusat, uterus keras, kontraksi baik. Abdomen
tidak kembung, rembesan pada luka tidak ada. TD: 140/80 mmHg, N:
84x/m, Nafas:18x/m S: 36.6°C
a. Data Subjektif
Ibu masih merasakan nyeri sedikit di bagian luka jahitan, suami dan ibu
Ny. K membantu mengurus bayi dan pekerjaan rumah, ASI banyak
keluar, ibu makan putih telur rebus setiap hari ± 4 butir. BAB dan BAK
tidak ada keluhan.
b. Data Objektif
KU baik, kesadaran compos mentis, keadaan emosional stabil. TD:
90/70 mmHg, Nafas:18x/m, suhu: 36°C. Mata tidak ikterik dan tidak
tertutup perban anti air, rembesan pada luka jahitan tidak ada.
perdarahan pervaginam ±5cc, lochea sanguelenta.
a. Data Subjektif
Ibu jarang merasakan nyeri pada luka jahitan, ibu makan putih telur rebus
setiap hari ±6 butir telur. Pekerjaan rumah yang dilakukan dibantu oleh ibu
Ny. K dan adik ipar Ny.K. ibu agak susah BAB.
b. Data Objektif
KU baik, kesadaran compos mentis, keadaan emosional stabil. TD: 100/70
mmHg, Nafas:18x/m, suhu: 36,2°C. Mata tidak ikterik dan tidak anemia,
payudara bersih, puting susu tidak ada luka, payudara tidak bengkak dan
tidak ada bendungan ASI. TFU tidak teraba. Rembesan pada luka jahitan
tidak ada, luka sudah mengering, lochea alba, tidak ada keputihan.
63
a. Data Subjektif
Ibu sudah tidak merasakan nyeri pada luka jahitan terkecuali jongkok
terlalu lama. Ibu tidak demam, dan tidak sedang sakit apapun.. BAB dan
BAK lancar, pola makan teratur 3x1 hari, ibu mengonsumsi cemilan buah
untuk melancarkan BAB. Ibu merasa lelah dan kurang tidur karena
pekerjaan rumah dan begadang di malam hari untuk menyusui bayinya.
b. Data Objektif
KU baik, kesadaran compos mentis, keadaan emosional stabil. TD: 100/60
mmHg, Nafas:18x/m. Mata tidak ikterik dan tidak anemis, Puting susu
tidak ada luka, payudara tidak bengkak dan tidak ada bendungan ASI.
TFU tidak teraba. Luka jahitan SC sudah mengering, lochea tidak ada,
tidak ada keputihan.
64
Pada bab ini penulis membandingkan hasil asuhan dengan tinjauan teori
yang ada pada BAB II dan dianalisa faktor pendukung maupun faktor penghambat
sehingga hasil asuhan ada yang sesuai dan ada yang tidak sesuai. Pembahasan
mencakup:
65
66
menjadi 62Kg) pola makan ibu tidak ada pengurangan porsi makan, ataupun
mual, kemungkinan penurunan berat badan ini disebabkan oleh kerusakan alat
penimbang badan dan diakui oleh petugas RS. Dengan demikian kenaikan
berat badan Ny. K sama dengan teori (Saryono, 2010) yaitu kenaikan berat
badan ibu normal rata-rata antara 6,5 kg sampai 16 kg. Pengukuran TB Ny. K
adalah 156cm dalam kategori normal berdasarkan teori Saryono, 2010.
Pengukuran tekanan darah Ny.K mengarah ke arah anemia yaitu 90/70
mmHg. Apabila tekanan darah turun dibawah normal kita pikirkan kearah
anemia. Tekanan darah normal berkisar systole/diastole: 110/80-120/80
mmHg (Mufdlilah, 2009). Namun, hal ini disangkal karena hasil pemeriksaan
darah Ny K, haemoglobin 11,2gr/dL dalam kategori normal Menurut WHO
dalam arisman, 2002. Setelah dilakukan pengkajian ulang ternyata Ny. K
kurang istirahat di malam hari dan tidak bisa tidur di siang hari.
Mengukur lingkar lengan atas, menurut Depkes RI (2002) ambang
batas LLA WUS dengan resiko KEK di Indonesia adalah 23,5cm. hasil
pengukuran Lila Ny K adalah 24 cm termasuk dalam gizi normal.
Tinggi fundus uteri (TFU) pada Ny. K selama kehamilan bertambah
tidak sesuai teori, Menurut Spiegelberg (Kamus Kebidanan, 2007) yaitu pada
usia kehamilan minggu ke-14-15 (2 jari atas pusat), minggu ke-20-21 (13cm),
minggu ke-24-25 (20cm), minggu ke-29 (22cm), minggu ke-33-34 (30cm).
Ketidaksesuaian antara teori diatas dengan keadaan Ny. K mengakibatkan
resiko terjadi pertumbuhan janin terhambat atau tidak sesuai dengan masa
kehamilan.
Berdasarkan rumus Johnson Toshack untuk menghitung tafsiran berat
janin. Pada kehamilan usia 40 minggu, Ny. K memiliki TFU 30 cm didapati
hasil TBJ 2945 gram, dan tafsiran berat janin masuk dalam kategori normal.
Pemeriksaan presentasi janin pada Ny. K menggunakan metode
leopold, selama pemeriksaan ANC Ny.K tidak mengalami masalah presentasi
janin. Pemeriksaan ANC pada tanggal 18-10-2017 tidak memeriksa DJJ
karena ketidak lengkapan alat, sehingga penulis mengkaji gerakan janin
dengan metoda Cardiff saat ibu duduk atau tidur miring kiri mulai dari pukul 9
pagi hingga pukul 9 malam. Hasil gerakan janin >10 kali hal ini masuk dalam
67
kategori normal dan bayi hidup. Untuk kunjungan ANC berikutnya selalu
memeriksa DJJ.
Penulis juga menerangkan bahwa makanan dan gizi semasa hamil
adalah kebutuhan nutrisi untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan janinnya.
Makanan yang diperlukan adalah gizi yang seimbang meliputi protein,
karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Ny. K menurut kebiasaan makannya
yaitu 3x sehari dengan porsi nasi, sayur, dan lauk pauk, ibu juga sering
mengkonsumsi buah, terkadang makan bakso atau mie ayam tetapi tidak
sering. Ibu mengaku saat hamil trimester 1 suka mengonsumsi susu kehamilan
namun saat trimester 3 sudah jarang karena mual. Dari kebiasaan makan Ny.
K, terdapat ketidaksesuaian dengan kebutuhan gizi ibu hamil yaitu kurangnya
konsumsi kalsium yang dianjurkan ibu hamil sebanyak 900-1.200 mg/hari
atau setara dengan 3 gelas susu perhari. Jika kalsium tidak terpenuhi janin
akan mengambil cadangan kalsium dari tulang Ibu, akibatnya rangka tulang
akan cepat rapuh karena terjadi demineralisasi dan Ibu akan mengalami
keropos tulang dini. Sedangkan dampak kekurangan kalsium secara langsung
tidak ada. (Utami S. R, 2007).
Menurut Saifuddin (2010), interval dalam memberikan imunisasi TT
pada ibu hamil, yaitu TT1 pada kehamilan pertama kunjungan ANC pertama,
4 minggu kemudian setelah TT1, 6 bulan setelah TT2, dilanjutkan 1 tahun
setelah TT 3 dan 1 tahun setelah TT4. Pemberian vaksin TT pada Ny. K sudah
lengkap jadi pada kehamilan ini tidak diberi vaksin TT.
Pemberian minimal tablet Fe adalah 90 tablet selama kehamilan, Ny. K
sudah memenuhi kebutuhan Fe selama kehamilannya.
Ny. K memeriksakan laboratorium darah dan urin selama kehamilan
ini sebanyak 3 kali yaitu 2 kali (trimester 1 dan 3) di puskesmas pada dan 1
kali (trimester 3) di RSUD Budhi Asih dengan hasil :
- Tanggal 24-3-2017 di Lab. Puskesmas H.Dogol hasil: Hb 12,9 %.
Golongan darah A/RH+, GDS 85mg/dl, protein urin negative, reduksi urin
negative, HBsAg: NR, VDRL: NR
- Tanggal 27-9-2017 di Lab. Puskesmas H.Dogol hasil: Hb 11,2 %.
68
B. Persalinan
Pada kasus Ny. K dilakukan persalinan secara Sectio Caesaria dengan
indikasi gawat janin akibat adanya deselerasi denyut jantung janin saat
dilakukan CTG. Terdapat kesesuaian dari teori penyebab utama deselerasi
denyut jantung janin adalah kurangnya asupan O2 akibat kecemasan yang
dapat mengangggu aliran darah. Hal ini berdasarkan kecemasan pada ibu
69
tetap 48 cm. tali pusat puput pada hari ke 7 hal ini sesuai dengan teori Saleha,
2009. Penurunan berat badan yang terjadi adalah normal karena tidak lebih
dari 10%. Penurunan berat badan masih dalam kategori fisiologis, hal ini
sesuai dengan teori Bobak, 2005.
Selama melakukan pengawasan pada bayi baru lahir 1 jam sampai usia
40 hari, penulis melakukan asuhan sesuai dengan bayi baru lahir pada
umumnya, seperti ASI eksklusif, pencegahan hipotermi, dan perawatan tali
pusat. Penulis juga menambahkan asuhan sesuai dengan kebutuhan bayi yaitu
ibu dianjurkan menyusui bayinya sesering mungkin dan menjemur bayi pada
pagi hari. Evaluasi juga dilakukan penulis untuk menilai keefektifan rencana
asuhan yang diberikan, dimana tidak ditemukan kelainan atau masalah pada
bayi dan tidak ada tanda bahaya pada bayi.
Dari asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dari pemeriksaan 1 jam
sampai dengan pemeriksaan 40 hari, penulis menyatakan bahwa tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan praktik.
D. Nifas
Pada masa nifas dilakukan kunjungan nifas sebanyak 4 kali yaitu
kunjungan pertama pada 6 jam setelah melahirkan, kunjungan kedua pada 6
hari setelah melahirkan dan kunjungan ketiga pada 14 hari setelah melahirkan
serta kunjungan keempat pada 40 hari setelah melahirkan. Hal ini sesuai
dengan teori (Soleha, 2009).
Pada nifas 6 jam Ny K dianjurkan untuk mobilisasi dini yaitu miring
kanan dan miring kiri (mika-miki), jika sudah mampu leluasa (mika-miki)
kemudian dilanjutkan dengan belajar duduk, hal ini sesuai dengan teori
Sumantri, 2010. Pemenuhan nutrisi dan hidrasi bertahap, hal ini sesuai dengan
teori Kasdu, 2003.
Pada nifas hari ke-6 postpartum, tinggi fundus uteri Ny. K yaitu
pertengahan syimpisis dengan pusat, hal ini sesuai dengan pendapat Saleha
(2009).
Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny. K saat 6 dan 40 hari
postpartum adalah menganjurkan ibu untuk tidak melakukan pekerjaan rumah
71
yang berat, memakai pakaian yang longgar atau tidak ketat dan nyaman, agar
tidak menyebabkan nyeri di bagian luka jahitan SC, memberitahu ibu untuk
makan putih telur sehari 8 butir untuk pemulihan luka jahitan SC,
menganjurkan ibu untuk beristirahat saat bayinya tidur setelah menyusui
untuk mengganti kekurangan jam tidur, memberitahu ibu tentang tanda bahaya
masa nifas. Selama penulis melakukan pengawasan pada nifas post SC sampai
usia 40 hari, penulis melakukan asuhan sesuai dengan teori dan tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan praktik.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Pada studi kasus komprehensif yang telahdilakukan kepada Ny. K
yang meliputi asuhan kebidanan yang menyeluruh dari masa kehamilan,
persalinan, nifas, dan bayi baru lahir tidak terjadi masalah fatal. Proses
kehamilan berjalan semestinya tidak ada komplikasi. Proses persalinan
dengan seksio sesaria (SC) atas indikasi gawat janin (adanya deselerasi
denyut jantung janin) selama proses operasi SC tidak ada masalah dan
berjalan dengan baik, bayi laki-laki lahir dalam keadaan sehat. Selama
masa nifas dan observasi perkembangan neonates terjadi penurunan berat
badan bayi <10% dan terjadinya icterus fisiologi hal ini dapat diatasi dan
tidak terjadi komplikasi, sedangkan masa nifas Ny. K tidak terjadi masalah
apapun Ny. K sehat hingga kunjungan hari ke-40. KB yang digunakan
sementara ini adalah MAL (Metode Amenorea Laktasi).
Dengan demikian selama proses pendampingan studi kasus yang
telah dilakukan kepada Ny. K yang dilakukan sejak usia kehamilan 35
minggu hingga nifas 40 hari maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Penulis dapat melakukan pengkajian dan pengumpulan data secara
lengkap pada ibu hamil trimester III, bersalin, bayi baru lahir, dan
nifas;
2. Penulis dapat menganalisa masalah dan diagnosa kebidanan pada ibu
hamil trimester III, bersalin, bayi baru lahir dan nifas;
3. Penulis dapat menegakkan diagnosa potensial pada ibu hamil trimester
III, bersalin, bayi baru lahir dan nifas;
4. Penulis dapat melakukan tindak segera pada ibu hamil trimester III,
bersalin, bayi baru lahir dan nifas;
5. Penulis dapat merencanakan tindakan asuhan pada ibu hamil trimester
III, bersalin, bayi baru lahir dan nifas;
72
73
B. Saran
Setelah melakukan asuhan kebidanan komprehensif ini, demi
peningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terutama peningkatan
pelayanan kesehatan kepada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi
baru lahir dan lebih berorientasi kepada asuhan sayang ibu. Penulis ingin
menyampaikan saran sebagai berikut :
1. Lahan Praktik
Dapat lebih menerapkan asuhan sayang ibu dan melakukan asuhan
dengan menyeluruh dan sesuai program dan standar yang ada.
2. Bidan dan Mahasiswa
Diharapkan dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang didapatkan
selama pendidikan dan melakukan asuhan yang berkesinambungan
sesuai standar yang ada.
3. Penulis
Diharapkan mampu memberikan asuhan secara komprehensif kepada
ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi baru lahir secara
berkesinambungan serta melakukan asuhan sesuai dengan teori yang
telah di dapatkan dari pendidikan.
GAMBARAN KASUS
GAMBARAN KASUS
Bidan merupakan ujung tombak untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi,
salah satu upayanya dengan memberikan asuhan kebidanan komprehensif.
Tujuannya adalah untuk dapat memberikan asuhan kebidanan secara
komprehensif pada ibu hamil, melahirnkan, nifas dan bayi. Kasus diambil di
Puskesmas Kelurahan Pondok Bambu II Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur
dari tanggal 09 Oktober 2017 s.d. 18 November 2017.
Ny. K G3P2A0 umur 37 tahun. Pada tanggal 23 September 2017 Ny. K dirujuk ke
RSUD Budhi Asih karena faktor usia. Pada tanggal 15 November 2017 usia
kehamilan Ny. K40 minggu. Rencana persalinan dengan tindakan induksi atas
indikasi tidak ada kontraksi, namun saat dilakukan pemeriksaan CTG
ditemukannya deselerasi denyut jantung janin sehingga dokter memutuskan
tindakan Seksio Cesaria (SC) Cito. Tanggal 15 November 2017 pukul 17.30 WIB
Ny K selesai operasi kemudian dipindahkan ke ruang perawatan, hasil
pemeriksaan post SC 2 jam keadaan Ny. K dalam batas normal. Bayi lahir pukul
15.20 WIB, BB: 3243gram, PB: 48cm, tidak ada cacat.
Tanggal 15 November 2017 jam 22.00 WIB Ny. K post SC 6 jam keadaan ibu
dalam batas normal. Pada tanggal 21 November 2017 jam 13.30 WIB dilakukan
kunjungan rumah I pada nifas 6 hari, hasil pemeriksaan keadaan Ny K dalam
batas normal, bayi Ny K umur 6 hari keadaan umum baik ditemukan icterus pada
mata dan penurunan berat badan 53 gram dari berat lahir. Tanggal 27 November
2017 jam 15.45 WIB dilakukan kunjungan rumah II pada nifas 12 hari, hasil
pemeriksaan keadaan Ny K sehat, tanda-tanda vital dalam batas normal, bayi Ny
K umur 6 hari keadaan umum baik dan mengalami kenaikan berat 110gram dari
berat badan saat usia 6 hari. Tanggal 25 Desember 2017 jam 14.00 WIB dilakukan
kunjungan rumah III pada nifas 40 hari, hasil pemeriksaan keadaan Ny K sehat,
tanda-tanda vital dalam batas normal. Bayi Ny K usia 40 hari dalam keadaan baik
dan berat bayi naik menjadi 5000gr, Panjang badan 50cm.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan ini tanpa suatu halangan
apapun. Laporan yang berjudul “LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN
KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. K DENGAN PERSALINAN
SEKSIO CESARIA DI PUSKESMAS KELURAHAN PONDOK BAMBU II
JAKARTA TIMUR TAHUN 2017”.
Laporan ini merupakan laporan studi kasus yang diajukan untuk memenuhi
salah satu tugas dari mata kuliah Praktik Klinik Kebidanan II di Puskesmas
Kelurahan Pondok Bambu II Jakarta Timur pada tanggal 09 Oktober 2017 s.d. 04
Desember 2017.
Dalam menyelesaikan laporan studi kasus ini penulis banyak mendapatkan
bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Ns. Karningsih,Am.Keb., S.Kep.,M.K.M selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III;
2. Ns.Herlyssa, S.Kep, SST, MKM, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III;
3. drg. Ani Widiastuti selaku Kepala Puskesmas Kelurahan Pondok Bambu II;
4. Mardeyanti SSiT, M.Kes. selaku dosen pembimbing mahasiswa DIII
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III;
5. Bd. Ani Anggraeny selaku pembimbing lahan praktik di Ruang Persalinan dan
seluruh staff di Puskesmas Kelurahan Pondok Bambu II;
6. Ny. Kartini dan keluarga selaku pasien komprehensif;
7. Orang tua tercinta Dwi Haryanto dan Siti Badriyah yang telah memberikan
dukungan serta ketulusan doa;
8. Rekan-rekan pejuang wisuda 2018 selaku mahasiswi DIII Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III angkatan ke-18.
ii
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan studi kasus ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat diharapkan penulis sebagai penyempurnaan laporan studi kasus
ini. Semoga loparan studi kasus ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembacanya.
DEVITA MAULINA
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ........................................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................................... 3
1. Tujuan umum ...................................................................................... 3
2. Tujuan khusus ..................................................................................... 3
C. Waktu dan tempat pengambilan kasus ...................................................... 4
iv
BAB IV PEMBAHASAN
A. Antenatal Care........................................................................................... 65
B. Persalinan .................................................................................................. 68
C. Bayi Baru Lahir ......................................................................................... 69
D. Nifas .......................................................................................................... 70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 71
B. Saran .......................................................................................................... 72
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:
Salemba Medika
JNPK-KR, Depkes RI. 2012. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. Jakarta
Saleha, Siti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba
Medika
vii
Profil Kesehatan Indonesia diakses melalui:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/profil-kesehatan-Indonesia-2015.pdf (diakses pada 10-10-2017 pukul:
19.30 WIB)
http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah%20TA%202016%20Dit%20K
esga.pdf (diakses pada 10-10-2017 pukul: 19.40 WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37771/4/Chapter%20II.pdf
(diakses tgl 16-11-2017 pkl 19.20 WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19116/4/Chapter%20II.pdf
(diakses tgl 13-11-2017 pkl 19.30 WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41532/4/Chapter%20II.pdf
(diakses tgl 15-11-2017 pukul 19.35 WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37949/4/Chapter%20II.pdf
(diakses tgl 18-11-2017 pukul 19.40 WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/27230/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y (diakses pada 16-11-2017 pukul: 19.45 WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27206/4/Chapter%20II.pdf
(diakses pada 18-11-2017 pukul 20.00 WIB)
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/31329156/Sentuhan_dalam_
Persalinan.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=15
12303140&Signature=tfRtbzD7KN%2Bcreq2FQsAgIre%2BUY%3D&response-
content-disposition=inline%3B%20filename%3DSentuhan_dalam_Persalinan.pdf
(diakses pada 19-11-2017 pukul 18.45WIB)
http://digitalcommons.liberty.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1480&context=hon
ors (diakses pada 19-11-2017 pukul 19.00WIB)
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1. LEMBAR KONSULTASI
7. DOKUMENTASI
ix
x
xi
xii
xiii
xiv
xv
xvi
xvii
xviii
xix
xx
xxi
xxii
xxiii
xxiv
DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. K DENGAN
PERSALINAN SEKSIO CESARIA DI PUSKESMAS KELURAHAN
PONDOK BAMBU II JAKARTA TIMUR TAHUN 2017
xxv
DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. K DENGAN
PERSALINAN SEKSIO CESARIA DI PUSKESMAS KELURAHAN
PONDOK BAMBU II JAKARTA TIMUR TAHUN 2017
xxvi
DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. K DENGAN
PERSALINAN SEKSIO CESARIA DI PUSKESMAS KELURAHAN
PONDOK BAMBU II JAKARTA TIMUR TAHUN 2017
xxvii
DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. K DENGAN
PERSALINAN SEKSIO CESARIA DI PUSKESMAS KELURAHAN
PONDOK BAMBU II JAKARTA TIMUR TAHUN 2017
xxviii
DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. K DENGAN
PERSALINAN SEKSIO CESARIA DI PUSKESMAS KELURAHAN
PONDOK BAMBU II JAKARTA TIMUR TAHUN 2017
xxix
DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. K DENGAN
PERSALINAN SEKSIO CESARIA DI PUSKESMAS KELURAHAN
PONDOK BAMBU II JAKARTA TIMUR TAHUN 2017
xxx