Jurnal Teknologi Industri Pertanian: Volume 14 Nomor 1 Maret 2020 ISSN: 1907 - 8056 e-ISSN: 2527-5410
Jurnal Teknologi Industri Pertanian: Volume 14 Nomor 1 Maret 2020 ISSN: 1907 - 8056 e-ISSN: 2527-5410
Editor In Chief
Umi Purwandari, University of Trunojoyo Madura, Indonesia
Editorial Board
Wahyu Supartono, Universitas Gadjah Mada, Yogjakarta, Indonesia
Michael Murkovic, Graz University of Technology, Institute of Biochemistry, Austria
Chananpat Rardniyom, Maejo University, Thailand
Mohammad Fuad Fauzul Mu'tamar, University of Trunojoyo Madura, Indonesia
Khoirul Hidayat, University of Trunojoyo Madura, Indonesia
Cahyo Indarto, University of Trunojoyo Madura, Indonesia
Managing Editor
Raden Arief Firmansyah, University of Trunojoyo Madura, Indonesia
Assistant Editor
Miftakhul Efendi, University of Trunojoyo Madura, Indonesia
Heri Iswanto, University of Trunojoyo Madura, Indonesia
Safina Istighfarin, University of Trunojoyo Madura, Indonesia
Alamat Redaksi
DEWAN REDAKSI JURNAL AGROINTEK
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Jl. Raya Telang PO BOX 2 Kamal Bangkalan, Madura-Jawa Timur
E-mail: Agrointek@trunojoyo.ac.id
Agrointek Volume 14 No 1 Maret 2020: 24-35
*
Penulis korespodensi
Email : deviurianty@unida.gontor.ac.id
DOI: https://doi.org/10.21107/agrointek.v14i1.5787
Rohmah et.al/AGROINTEK 14(1): 24-35 25
panjang, dan lurus. Penelitian ini bertujuan mengeringkan fruit leather nanas.
untuk menentukan formulasi konsentrasi Timbangan digital dan timbangan analitik
penambahan karagenan dan sorbitol untuk menimbang bahan. Loyang untuk
terhadap nilai organoleptik edible straw memasak pure nanas. Magnetig stiring
buah nanas subgrade varietas Queen yang hotplate untuk memasak pure nanas. Pipet
paling disukai oleh panelis. Uji volume untuk mengambil sorbitol. Pisau
organoleptik yang secara umum disebut uji untuk memotong dan membersihkan
sensori banyak digunakan untuk menilai nanas. Spatula karet, nampan, dan kertas
mutu komoditas hasil pertanian dan bahan silikon untuk melapisi loyang. Plastik klip
pangan (Erungan et al., 2005). Data hasil untuk wadah penyimpanan edible straw
uji organoleptik edible straw kemudian yang sudah jadi dan borang kuesioner
dianalisis secara statistik dengan pengujian organoleptik.
menggunakan metode uji kualitatif, Metode penelitian
sehingga memperlihatkan perlakuan mana Tahapan Penelitian
yang merupakan perlakuan terbaik atau
perlakuan yang paling disenangi oleh Buah nanas dikupas, dibersihkan,
panelis akan edible straw dari fruit leather ditimbang dan dicuci. Kemudian dipotong
nanas. dengan ukuran ±2x2x1.5 cm untuk
memudahkan dalam penghalusan buah.
METODE Potongan buah diblender selama 10 menit
Waktu dan tempat untuk menghasilkan pure buah yang halus.
Pure nanas ditimbang, dicampurkan
Penelitian dilaksanakan pada bulan
dengan sorbitol dan karagenan sesuai
Mei hingga Juli 2019 di Laboratorium
perlakuan yang telah ditentukan (Tabel 1).
Pengolahan Pangan dan Laboratorium
Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Kemudian dimasak pada suhu 70°C
Program Studi Teknologi Industri selama 5 menit untuk melarutkan,
Pertanian, Universitas Darussalam Gontor mencampurkan secara merata karaginan
Ponorogo. dan sorbitol. Selanjutnya pure diangkat
Bahan dan peralatan kemudian dituangkan pada loyang yang
telah dilapisi kertas silikon tahan panas,
Bahan baku utama adalah nanas dan diratakan sesuai ukuran loyang. Pure
subgrade varietas Queen dengan bobot < nanas dioven selama 3-4 jam dengan suhu
400 gram yang diperoleh dari Kabupaten 70°C kemudian leather dikelupas dari
Kediri dan Kabupaten Blitar (sekitar kertas silicon dan dipotong dengan ukuran
Gunung Kelud). Sorbitol (liquid) teknis 15 x 15 cm kemudian digulung untuk
food grade dan karagenan (solid) food pencetakan edible straw. Kemudian fruit
grade yang diperoleh dari Yogyakarta yang leather yang telah dicetak menjadi edible
digunakan sebagai bahan tambahan dalam straw di oven lagi selama 4-5 jam pada
pembuatan edible straw dari fruit leather suhu 70°C untuk mengeringkan edible
nanas. straw. Edible straw yang telah jadi,
Alat yang digunakan antara lain disimpan dalam plastik kedap udara untuk
blender untuk menghaluskan daging buah menjaga kadar air dan kelembabannya agar
nanas. Oven untuk mengeringkan edible tetap kering. Selanjutnya dilakukan uji
straw dari fruit leather nanas. Loyang organoleptik pada edible straw.
ukuran 15 x 30 x 0.3 cm untuk wadah
Rohmah et.al/AGROINTEK 14(1): 24-35 27
Perlakuan (gram)
Bahan (b/b)
S1K1 S1K2 S1K3 S2K1 S2K2 S2K3 S3K1 S3K2 S3K3
Puree 400 400 400 400 400 400 400 400 400
Sorbitol 32 32 32 40 40 40 48 48 48
Karagenan 8 16 24 8 16 24 8 16 24
Tabel 3 hasil uji two-way anova warna edible straw buah nanas subgrade
d
Gambar 1 edible straw pada tingkat konsentrasi a = S1K1, b = S1K2, c = S2K1, d = S2K2
Tabel 5 hasil uji two-way anova aroma edible straw buah nanas subgrade
Tabel 6 pengaruh penambahan konsentrasi karagenan dan sorbitol terhadap kesukaan panelis pada rasa
edible straw buah nanas subgrade
Konsentrasi Konsentrasi
Rata-rata Kesukaan Panelis terhadap Rasa
Sorbitol (S) Karagenen (K)
8% 2% 3,5830
4% 3,1000
10 % 2% 3,4000
4% 3,0335
Taraf nyata (α) 5 %
Tabel 7 hasil uji two-way anova rasa edible straw buah nanas subgrade
pengaruh nyata terhadap rasa edible straw kesukaan panelis terhadap tekstur edible
nanas. Tingkat kematangan nanas yang straw buah nanas subgrade (Sig.>0.05).
digunakan beragam, sehingga produk yang Edible straw dibuat dari fruit leather
dihasilkan memiliki rasa sesuai tingkat nanas, sehingga tekstur yang dimiliki
kematangan nanas. Rasa nanas yang khas seperti tekstur fruit leather. Menurut Offia-
lebih terasa pada produk edible staw ini Olua (2015), fruit leather merupakan
daripada rasa manis sorbitol. lembaran kering dari pure buah atau
Kesukaan terhadap tekstur campuran konsentrat buah dan bahan
Edible straw yang memiliki tingkat lainnya yang dimasak, dikeringkan hingga
kesukaan tekstur tertinggi 3.4500 terdapat permukaannya tidak lengket dan digulung.
pada konsentrasi sorbitol 8% dan Tekstur kenyal fruit leather didapatkan
karagenan 2% dan yang memiliki tingkat dari penambahan karagenan yang
kesukaan tekstur terendah 3.05 terdapat memberikan fungsi sebagai pembentuk
pada konsentrasi sorbitol 10% dan gel, dikarenakan karagenan terbuat dari
karagenan 4% yang ditunjukkan pada rumput laut. Menurut Mulyadi (2015),
Tabel 8. Hasil analisis statistik dengan pembuatan leather pada umumnya
perlakuan yang diberikan tidak dilakukan penambahan gelatin ataupun
berpengaruh secara signifikan terhadap karagenan sebagai bahan pembentuk
tekstur. Berdasarkan Tabel 9, perbedaan gelnya dan memberi sifat keplastisitasan
konsentrasi sorbitol dan perbedaan produk leather. Sorbitol juga ditambahkan
konsentrasi karagenan tidak memberikan sebagai suatu humektan (pelembab) pada
pengaruh nyata terhadap kesukaan panelis berbagai jenis produk sebagai pelindung
pada tekstur (Sig.>0.05). Tidak ada melawan hilangnya kandungan moisture.
interaksi antara penambahan konsentrasi
sorbitol dan karagenan terhadap tingkat
Tabel 8 pengaruh penambahan konsentrasi karagenan dan sorbitol terhadap kesukaan panelis pada tekstur
edible straw buah nanas subgrade
Konsentrasi Konsentrasi
Rata-rata Kesukaan Panelis terhadap Tekstur
Sorbitol (S) Karagenen (K)
8% 2% 3.4500
4% 3.2330
10 % 2% 3.2835
4% 3.0500
Taraf nyata (α) 5 %
Tabel 9 hasil uji two-way anova tekstur edible straw buah nanas subgrade
Tabel 10 pengaruh penambahan konsentrasi karagenan dan sorbitol terhadap kesukaan panelis pada
kemudahan menghisap edible straw buah nanas subgrade
Tabel 11 hasil uji two-way anova kemudahan menghisap edible straw buah nanas subgrade
Tabel 13 hasil uji two-way anova keseluruhan edible straw buah nanas subgrade
Gambar 2 produk edible straw dengan penambahan konsentrasi sorbitol 8% dan karagenan 2% (s1k1)
34 Rohmah et.al/AGROINTEK 14(1): 24-35
1. Types of paper are original research or review paper that relevant to our Focus
and Scope and never or in the process of being published in any national or
international journal
2. Paper is written in good Indonesian or English
3. Paper must be submitted to http://journal.trunojoyo.ac.id/agrointek/index and
journal template could be download here.
4. Paper should not exceed 15 printed pages (1.5 spaces) including figure(s) and
table(s)
Article Structure
1. Please ensure that the e-mail address is given, up to date and available for
communication by the corresponding author
2. Article structure for original research contains
Title, The purpose of a title is to grab the attention of your readers and help them
decide if your work is relevant to them. Title should be concise no more than 15
words. Indicate clearly the difference of your work with previous studies.
Abstract, The abstract is a condensed version of an article, and contains important
points ofintroduction, methods, results, and conclusions. It should reflect clearly
the content of the article. There is no reference permitted in the abstract, and
abbreviation preferably be avoided. Should abbreviation is used, it has to be
defined in its first appearance in the abstract.
Keywords, Keywords should contain minimum of 3 and maximum of 6 words,
separated by semicolon. Keywords should be able to aid searching for the article.
Introduction, Introduction should include sufficient background, goals of the
work, and statement on the unique contribution of the article in the field.
Following questions should be addressed in the introduction: Why the topic is new
and important? What has been done previously? How result of the research
contribute to new understanding to the field? The introduction should be concise,
no more than one or two pages, and written in present tense.
Material and methods,“This section mentions in detail material and methods used
to solve the problem, or prove or disprove the hypothesis. It may contain all the
terminology and the notations used, and develop the equations used for reaching
a solution. It should allow a reader to replicate the work”
Result and discussion, “This section shows the facts collected from the work to
show new solution to the problem. Tables and figures should be clear and concise
to illustrate the findings. Discussion explains significance of the results.”
Conclusions, “Conclusion expresses summary of findings, and provides answer
to the goals of the work. Conclusion should not repeat the discussion.”
Acknowledgment, Acknowledgement consists funding body, and list of people
who help with language, proof reading, statistical processing, etc.
References, We suggest authors to use citation manager such as Mendeley to
comply with Ecology style. References are at least 10 sources. Ratio of primary
and secondary sources (definition of primary and secondary sources) should be
minimum 80:20.
Journals
Adam, M., Corbeels, M., Leffelaar, P.A., Van Keulen, H., Wery, J., Ewert, F.,
2012. Building crop models within different crop modelling frameworks. Agric.
Syst. 113, 57–63. doi:10.1016/j.agsy.2012.07.010
Arifin, M.Z., Probowati, B.D., Hastuti, S., 2015. Applications of Queuing Theory
in the Tobacco Supply. Agric. Sci. Procedia 3, 255–
261.doi:10.1016/j.aaspro.2015.01.049
Books
Agrios, G., 2005. Plant Pathology, 5th ed. Academic Press, London.