Anda di halaman 1dari 15

PENDAHULUAN

Diabetes
Diabetes adalah salah satu penyakit yang paling sering diderita dan penyakit kronik yang serius
di Indonesia saat ini. Setengah dari jumlah kasus Diabetes Mellitus (DM) tidak terdiagnosa
karena pada umumnya diabetes tidak disertai gejala sampai terjadinya komplikasi. Prevalensi
penyakit diabetes meningkat karena terjadi perubahan gaya hidup, kenaikan jumlah kalori yang
dimakan, kurangnya aktivitas fisik, dan meningkatnya jumlah populasi manusia usia lanjut.
Dengan makin majunya keadaan sosio ekonomi masyarakat Indonesia serta pelayanan kesehatan
yang makin baik dan merata, diperkirakan tingkat kejadian penyakit diabetes mellitus (DM) akan
makin meningkat. Penyakit ini dapat menyerang segala lapisan umur dan sosio ekonomi.
Melihat pola pertambahan penduduk saat ini diperkirakan pada tahun 2020 akan ada sejumlah
178 juta penduduk berusia di atas 20 tahun dan dengan asumsi prevalensi Diabetes Mellitus
sebesar 2 %, akan didapatkan 3,56 juta pasien Diabetes Mellitus, suatu jumlah yang besar untuk
dapat ditanggani sendiri oleh para ahli DM. Oleh karena itu antisipasi untuk dan menanggulangi
timbulnya ledakan pasien DM ini harus sudah dimulai dari sekarang. Dalam hal antisipasi untuk
pencegahan DM ini yang sangat perlu diperhatikan adalah dengan memberikan penyuluhan
kesehatan pada penderita Diabetes Mellitus. Penyuluhan kesehatan pada penderita diabetes
mellitus merupakan suatu hal yang amat penting dalam regulasi gula darah penderita DM dan
mencegah atau setidaknya menghambat munculnya penyulit kronik maupun penyulit akut yang
ditakuti oleh penderita.
Dalam hal ini diperlukan kerjasama yang baik antara penderita DM dan keluarganya dengan para
pengelola/ penyuluh yang dapat terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi, dan tenaga lain. Untuk
dapat menyuluh, dengan sendirinya para penyuluh harus benar-benar dapat memahami dan
menyadari pentingnya Pendidikan Kesehatan DM serta mampu menyusun serta menjelaskan
materi penyuluhan yang hendak di sampaikan kepada pasien. Dalam penyampaian materi
penyuluhan tersebut, fasilitator dapat memakai bermacam-macam sarana seperti ceramah,
seminar, diskusi kelompok, dan sebagainya. Semuanya itu tujuannya untuk mengubah periakal
(knowledge), perirasa (attitude), dan perilaku (behavior). Perubahan perilaku inilah yang paling
sukar dilaksanakan. Penyuluhan diperlukan karena penyakit diabetes adalah penyakit yang
berhubungan dengan gaya hidup.
Pengobatan diabetes memerlukan keseimbangan antara beberapa kegiatan yang merupakan
bagian integral dari kegiatan rutin sehari-hari seperti makan, tidur, bekerja, dan lain-lain.
Pengaturan jumlah serta jenis makanan serta olah raga oleh pasien serta keluarganya.
Berhasilnya pengobatan diabetes tergantung pada kerja sama antara petugas kesehatan dengan
pasien dan keluarganya. Pasien yang mempunyai pengetahuan cukup tentang diabetes, kemudian
selanjutnya mengubah perilakunya, akan dapat mengendalikan kondisi penyakitnya, sehingga ia
dapat hidup lebih lama. Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai dengan memberikan
penyuluhan diabetes antara lain:
1. Agar pasien dapat hidup lebih lama dan dalam kebahagiaan. Kualitas hidup sudah
merupakan kebutuhan bagi seseorang, bukan hanya kuantitas, seseorang yang bertahan
hidup, tetapi dalam keadaan tidak sehat akan mengganggu kebahagiaan dan kestabilan
keluarga.
2. Untuk membantu pasien agar mereka dapat merawat dirinya sendiri, sehingga komplikasi
yang mungkin timbul dapat dikurangi, selain itu juga jumlah hari sakit dapat ditekan.
3. Agar pasien dapat berfungsi dan berperan sebaik-baiknya di dalam masyarakat.
4. Agar penderita dapat lebih produktif dan bermanfaat.
5. Menekan biaya perawatan baik yang dikeluarkan secara pribadi, keluarga, ataupun secara
nasional
Penyuluhan Diabetes Mellitus dapat dilakukan untuk pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
Adapun pada penyuluhan pencegahan primer, dilakukan terhadap orang-orang yang belum
menderita DM tetapi potensial untuk menderita. Untuk pencegahan primer ini tentu saja kita
harus mengenal factor-faktor yang berpengaruh pada timbulnya DM dan berusaha mengeliminasi
faktor tersebut. Penyuluhan menjadi sangat penting fungsinya untuk mencapai tujuan ini.
Masyarakat secara menyeluruh dengan melalui lembaga swadaya masyarakat dan lembaga sosial
lainnya harus diikutsertakan dalam usaha pencegahan primer.
Demikian pula pemerintah melalui semua jajaran terkait baik pihak Departemen Kesehatan
maupun Departemen Pendidikan, melalui usaha Pendidikan Kesehatan yang harus dimulai sejak
prasekolah, misalnya dengan menekankan pentingnya kegiatan jasmani yang teratur dan menjaga
agar tidak gemuk serta pentingnya pola makan yang sehat. Kepada remaja perlu juga
diinformasikan dan dijelaskan mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat merokok.
Penyuluhan dalam hal pencegahan sekunder adalah dalam mengelola pasien DM, sejak awal kita
harus sudah waspada akan kemungkinan komplikasi-komplikasi kronik yang mungkin timbul.
Sejauh mungkin kita harus berusaha mencegah timbulnya komplikasi tersebut. Penyuluhan
mengenai DM dan pengelolaannya sangat penting untuk mendapatkan ketaatan berobat pasien
yang baik dan teratur. Pengaturan sistem rujukan yang baik menjadi sangat penting untuk mem-
back up pelayanan kesehatan primer yang merupakan ujung tombak pengelolaan DM. Dengan
demikian akan dapat diharapkan hasil pengelolaan yang sebaik-baiknya, apalagi bila ditunjang
pula dengan adanya tata cara pengelolaan baku yang dapat menjadi pegangan bagi para
pengelola.
Pencegahan tersier perlu dilakukan pada pasien DM, kalau komplikasi kronik DM ternyata
timbul juga, sehingga dalam hal ini pihak pengelola harus mencegah terjadinya kecacatan lebih
lanjut dengan usaha pengelolaan komplikasi sebaik-baiknya dan usaha merehabilitasi pasien
sedini mungkin sebelum kecacatan menjadi menetap dan tidak dapat lagi diperbaiki lagi.

Jenis-Jenis Diabetes
Secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.
1. Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan
menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini mengakibatkan
peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh.
Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun. Pemicu timbulnya keadaan autoimun
ini masih belum diketahui dengan pasti. Dugaan paling kuat adalah disebabkan oleh faktor
genetik dari penderita yang dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan.
2. Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi. Diabetes jenis ini
disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin
yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap insulin).
Sekitar 90-95% persen penderita diabetes di dunia menderita diabetes tipe ini.Selain kedua
jenis diabetes tersebut, terdapat jenis diabetes khusus pada ibu hamil yang dinamakan diabetes
gestasional. Diabetes pada kehamilan disebabkan oleh perubahan hormon, dan gula darah
akan kembali normal setelah ibu hamil menjalani persalinan.
Gejala Diabetes
Diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu, bahkan beberapa hari
saja. Sedangkan pada diabetes tipe 2, banyak penderitanya yang tidak menyadari bahwa mereka
telah menderita diabetes selama bertahun-tahun, karena gejalanya cenderung tidak spesifik.
Beberapa ciri-ciri diabetes tipe 1 dan tipe 2 meliputi:
1. merasa haus.
2. Sering buang air kecil, terutama di malam hari.
3. Sering merasa sangat lapar.
4. Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
5. Berkurangnya massa otot.
6. Terdapat keton dalam urine. Keton adalah produk sisa dari pemecahan otot dan lemak akibat
7. tidak dapat menggunakan gula sebagai sumber energi.
8. Lemas.
9. Pandangan kabur.
10. Luka yang sulit sembuh.
11. Sering mengalami infeksi, misalnya pada gusi, kulit, vagina, atau saluran kemih.

Bahaya serta Komplikasi Diabetes Melitus


Penyakit diabetes merupakan penyakit yang perlu adanya perhatian khusus dari setiap
penderitanya, karena apabila tidak maka penyakit ini akan membahayakan kesehatan tubuh serta
berdampak pada komplikasi dengan penyakit lainnya. Berikut inilah beberapa komplikasi
diabetes :
1. Penyakit gusi dan infeksi
2. Masalah penglihatan, termasuk resiko katarak, glaukoma, dan infeksi mata. Suatu kondisi
yang disebut retinopati diabetes dapat menyebabkan kehilangan penglihatan atau kebutaan
Neuropati atau kerusakan saraf yang dapat menyebabkan rasa sakit atau mati rasa di tangan
dan kaki.
3. Masalah peredaran darah yang akhirnya dapat menyebabkan amputasi kaki (luka
ganggren atau luka diabetes)
4. Penyakit jantung
5. Masalah ginjal
6. Tekanan darah tinggi

Mengurangi Resiko Komplikasi Diabetes


Kabar baiknya adalah bahwa risiko komplikasi yang paling terkait diabetes dapat dikurangi
dengan menjaga tekanan darah, gula darah dan kadar kolesterol dalam rentang yang
direkomendasikan. Juga menjadi berat badan yang sehat, makan sehat, mengurangi asupan
alkohol, dan tidak merokok akan membantu mengurangi risiko diabetes mellitus.
Cara melakukan penanganan diabetes melitus:
1. Lakukan pemeriksaan fisik setiap tahun
Selain pemeriksaan rutin untuk mengawasi perawatan diabetes, lakukan juga pemeriksaan
fisik sekali setahun. Dokter akan mencari masalah yang dapat terjadi akibat penyakit ini
seperti komplikasi pada mata, ginjal dan jantung.
2. Periksa mata setahun sekali
Pergi ke spesialis mata sekali tiap tahun dapat membantu untuk mendeteksi masalah
penglihatan yang berkaitan dengan diabetes untuk dapat mendeteksi secara dini, sehingga
lebih mudah ditangani maupun dicegah. Bila menderita diabetes dengan tekanan darah
tinggi, penyakit ginjal atau kolesterol, mungkin diperlukan pemeriksaan ke spesialis mata
lebih dari sekali dalam setahun.
3. Temui dokter gigi setahun dua kali
Kadar gula darah yang tinggi mengganggu sistem kekebalan tubuh, membatasi kemampuan
tubuh untuk berperang dengan bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi. Karena mulut
penuh dengan bakteri, maka infeksi juga dapat terjadi pada gusi. Oleh sebab itu sangat
dianjurkan untuk menemui dokter gigi setahun dua kali untuk memeriksakan kesehatan
mulut dan gigi.
4. Vaksinasi tepat waktu
Selalu up to date terhadap vaksinasi yang dapat membantu mencegah terjadinya komplikasi
akibat diabetes. Contohnya adalah Vaksinasi flu tahunan. Berapapun usia, maka penderita
diabetes akan rentan terkena influenza daripada yang tidak menderita diabetes. Penderita
diabetes rentan terserang flu daripada orang yang tidak menderita diabetes. Karena diabetes
pula, maka flu dapat berkembang menjadi komplikasi yang serius, termasuk diabetic
ketoacidosis (DKA) dan sindrom hiperosmolar. Vaksin untuk radang paru. Hampir tiap
dokter akan merekomendasikan pada penderita diabetes untuk vaksinasi radang paru-paru.
Apabila telah menderita komplikasi akibat diabetes atau berusia lebih dari 65 tahun maka
akan dibutuhkan vaksinasi ulang setiap 5 tahun. Vaksinasi lainnya, selalu up to date
terhadap vaksinasi tetanus juga jangan lupa untuk vaksinasi ulang setiap 10 tahun. Vaksinasi
hepatitis B juga sangat penting.
5. Rawat kebersihan dan kesehatan kaki
Penderita diabetes beresiko tinggi untuk menderita penyakit pada kaki dalam dua cara yaitu:
Diabetes dapat merusak syaraf-syaraf di kaki (neuropathy), mengurangi sensasi nyeri. Ini
berarti dapat terjadi ruam dan memar tanpa menyadarinya. Diabetes dapat menyempitkan
atau menutup arteri (atherosklerosis), mengurangi aliran darah menuju kaki. Dengan
kurangnya darah untuk memberi makan jaringan di kaki, maka luka akan semakin sulit
untuk sembuh. Sayatan yang tersembunyi atau luka kecil yang terlindung oleh sepatu atau
kaus kaki dapat dengan cepat berkembang menjadi luka yang serius.
6. Jangan merokok
Orang yang mengidap diabetes dan merokok sering kali ditemukan meninggal karena
serangan jantung, stroke dan penyakit lainnya daripada penderita diabetes yang tidak
merokok. Hal ini karena merokok menyempitkan pembuluh darah, serta menurunkan aliran
darah menuju kaki. Penyempitan arteri meningkatkan resiko dari serangan jantung dan
stroke, dan juga membuat luka menjadi lebih sukar untuk sembuh. Merokok meningkatkan
resiko untuk kerusakan syaraf dan penyakit ginjal. Merokok juga mengganggu sistem
kekebalan tubuh, sehingga membuat lebih rentan terhadap infeksi pernafasan dan influenza.

10 Tanaman yang Berpotensi Dijadikan Obat Herbal Diabetes


Sudah sejak lama, obat herbal diabetes dijadikan sebagai pilihan perawatan bagi para pengidap
diabetes. Harganya yang cenderung lebih murah dan dianggap tidak memiliki efek samping yang
serius, membuat metode ini cukup populer.
Ada banyak tanaman yang dipercaya dapat membantu mengontrol kadar gula darah di dalam
tubuh, seperti bawang putih, kayu manis, hingga lidah buaya. Penelitian untuk membuktikan
khasiat berbagai tanaman tersebut juga masih terus dilakukan.
Ragam tanaman yang berpotensi sebagai obat herbal diabetes :
Berbagai tanaman di bawah ini, dianggap berpotensi menjadi obat herbal diabetes.
1. Bawang putih
Ekstrak bawang putih yang mengandung ethanol, membuatnya berpotensi digunakan
sebagai salah satu obat herbal diabetes. Bawang putih juga memiliki efek menyembuhkan
lainnya. Sebab, bawang putih memiliki sifat antibakteri, dan juga dipercaya membantu
menurunkan tekanan darah maupun kadar kolesterol.
2. Lidah buaya
Pada penelitian yang dilakukan pada hewan uji, lidah buaya terbukti dapat membantu
memperbaiki sel-sel di organ pankreas yang bertugas memproduksi insulin. Mengembalikan
produksi hormon insulin kembali normal, sangat penting untuk menjaga kadar gula di dalam
darah. Para ahli berpendapat, manfaat ini didapatkan dari kandungan antioksidan yang ada
pada lidah buaya.
3. Kayu manis
Kayu manis merupakan salah satu rempah yang dinilai berkhasiat untuk membantu
mengatasi diabetes. Mengonsumsi kayu manis secara teratur dalam jumlah tertentu,
dipercaya dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan kolesterol, pada pengidap
diabetes tipe 2.Selain itu, kayu manis juga dinilai berpotensi untuk mengurangi faktor risiko
yang berhubungan dengan diabetes dan penyakit jantung.Pare, si pahit yang bermanfaat
sebagai obat herbal diabetes Pare baik untuk dikonsumsi penderita diabetes.
4. Pare
Selain diolah sebagai santapan, sayur pare juga dapat dinikmati sebagai jus maupun
suplemen dan dikonsumsi sebagai obat herbal untuk diabetes. Tanaman yang satu ini,
dipercaya berpotensi meringankan gejala yang muncul akibat diabetes. Meski begitu, belum
banyak penelitian yang membuktikan khasiat pare yang satu ini.
5. Jahe
Begitu banyak manfaat jahe untuk kesehatan yang bisa kita ambil, salah satunya sebagai
obat herbal diabetes. Rempah yang satu ini, dinilai berpotensi mengatasi resistensi insulin
yang seringkali dialami oleh pengidap diabetes tipe 2. Manfaat ini didapatkan dari hasil
penelitian yang menunjukan bahwa jahe dapat membantu menurunkan kadar gula darah,
namun tidak ikut menurunkan kadar insulin dalam darah. Untuk memastikan khasiat ini,
penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan.
6. Ginseng
Ginseng telah lama dikenal sebagai bahan herbal yang sering digunakan sebagai obat.
Tanaman ini dipercaya dapat menurunkan gula darah puasa. Seperti halnya obat herbal
lainnya, penelitian seputar manfaat ginseng untuk diabetes juga masih harus dilakukan lebih
jauh. Pepaya juga bisa digunakan untuk obat herbal diabetes Biji dan daun pepaya dapat
diolah sebagai bahan obat herbal diabetes
7. Pepaya
Pada penelitian yang dilakukan menggunakan hewan uji, ekstrak daun dan biji pepaya,
terbukti dapat menurunkan kadar gula darah, lemak di tubuh, dan mempercepat
penyembuhan luka.
8. Okra
Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk melihat manfaat okra sebagai obat herbal
diabetes. Pada penelitian yang dilakukan pada hewan uji, okra terbukti dapat menurunkan
gula darah. Sementara itu, untuk melihat manfaat ini secara klinis, masih diperlukan
penelitan lanjutan.
9. Ketumbar
Ekstrak biji ketumbar terbukti memiliki komponen yang dapat membantu menurunkan kadar
gula darah dan berperan dalam pengolahan insulin.
10. Jamu
Sebuah penelitian dilakukan pada 37 orang penderita diabetes yang rutin mengonsumsi jamu
diabetes selama satu bulan. Hasilnya, kadar gula darah rata-rata mereka menurun, dari
290,30 mg/dL menjadi 241,78 mg/dL. Jamu diabetes tersebut diberikan dalam bentuk
kapsul. Bahan-bahan yang terdapat dalam campuran jamu diabetes tersebut antara lain
adalah brotowali, daun salam, dan campuran rempah-rempah lain seperti kunyit, temulawak,
dan meniran. Meski dalam penelitian ini, penggunaan jamu diabetes terbukti efektif, masih
diperlukan lebih banyak studi tambahan untuk benar-benar memastikan khasiat jamu
tersebut.

Perhatikan hal ini sebelum menggunakan obat herbal diabetes


Bagi Anda yang mengidap diabetes dan ingin mencoba menggunakan obat herbal diabetes,
sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dokter akan memberikan arahan yang
tepat sesuai dengan kondisi kesehatan Anda saat ini. Obat herbal diabetes juga dapat berinteraksi
dengan obat pemberian dokter. Artinya, apabila kedua jenis obat tersebut bertemu di dalam
tubuh Anda, ada kemungkinan muncul suatu interaksi, seperti meningkatkan kemungkinan efek
samping atau bahkan mengurangi khasiat masing-masing obat tersebut.
Apabila mendapatkan obat herbal diabetes dalam bentuk suplemen, pastikan obat tersebut telah
terdaftar di Bapan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Harus diingat bahwa obat herbal
diabetes, hanya dapat digunakan sebagai pengobatan pendamping, dan tidak dapat menggantikan
pengobatan utama dari dokter. Hentikan penggunaannya apabila terdapat tanda-tanda alergi atau
efek samping lain begitu Anda mengonsumsi obat herbal tersebut. Selain itu, segera cari
pertolongan medis terdekat.
Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang ditandai tingginya kadar gula dalam darah.
Hal itu akibat terganggunya fungsi pankreas dalam memproduksi insulin. Padahal insulin ini
sangat penting untuk mengubah glukosa menjadi energi tubuh. Kondisi inilah yang
mengharuskan penderita diabetes untuk menjaga betul asupan makanannya. Tanpa kontrol yang
baik, asupan glukosa hanya akan menumpuk. Selain bisa mengancam kesehatan, kondisi ini juga
memicu komplikasi yang berbahaya.
Akibat yang umum akan segera terasa saat salah makan diantaranya pusing, penglihatan
terganggu, lelah, hingga kehilangan kesadaran. Karena itulah sangat penting bagi penderita
diabetes menjaga dan mengontrol asupan makanannya.

Pilihan Makanan untuk Penderita Diabetes yang Disarankan


Makanan untuk penderita diabetes kabarnya tidak boleh yang manis-manis. Bahkan orang yang
telah divonis diabetes harus mengkonsumsi makanan yang tawar dan tidak mengundang selera.
Di bawah ini adalah daftar makanan sehat yang sangat direkomendasikan untuk para penderita
diabetes. Selain aman, makanan ini juga manis dan enak.
1. Oatmeal
Untuk anda yang menderita diabetes, oatmeal bisa menjadi pilihan sumber karbohidrat untuk
tubuh. Selain aman dikonsumsi, anda bisa mencampurnya dengan pisang atau strawberry
agar lebih enak.
2. Ubi jalar
Makanan sumber karbohidrat lainnya yang juga aman untuk penderita diabetes adalah ubi
jalar. Makanan untuk penderita diabetes ini kadar indeks glikemiknya rendah sehingga
aman. Apalagi rasanya yang agak manis.
3. Jagung
Nilai glikemik jagung ternyata juga rendah yang cocok untuk pengganti nasi bagi penderita
diabetes. Jagung juga kaya serat pati resisten yang baik untuk mengontrol gula darah.
4. Nasi merah
Meskipun merupakan makanan utama orang Indonesia, namun nasi putih harus dihindari
penderita diabetes. Sebagai gantinya, nasi merah sangat disarankan. Selain indeks
glikemiknya rendah, nasi merah juga kaya karbohidrat.
5. Ikan laut
Ikan laut seperti tuna, salmon, atau sarden merupakan makanan untuk penderita diabetes
yang sarat akan gizi. Selain kaya omega 3, makanan laut itupun mengandung nutrisi penting
untuk tubuh. Selain aman dan baik untuk diabetes, mengolah ikan ini sebaiknya dengan
dikukus dan bukan digoreng.
6. Daging
Ada yang bilang diabetes tidak boleh makan daging. Padahal yang terlarang adalah lemak
dagingnya. Daging aman dan bisa dikonsumsi diabetes namun jangan dengan digoreng.
7. Brokoli
Brokoli merupakan sayuran yang kaya gizi dan juga aman untuk penderita diabetes.
Kandungan sulforaphane dalam sayuran ini berguna melindungi dinding pembuluh darah
akibat diabetes.
8. Bayam
Pilihan makanan untuk penderita diabetes lainnya adalah bayam. Selain kaya dengan nutrisi,
sayuran hijau ini juga mengandung lutein yang baik untuk diabetes. Sayuran ini juga bisa
diolah menjadi lauk yang enak.
9. Tomat
Tomat diketahui mengandung likopen dan lutein yang berguna untuk melindungi ginjal dan
pembuluh darah. Buah ini juga baik untuk mencegah penggumpalan darah yang terjadi
karena diabetes.
10. Buah Beri
Buah beri seperti blackberi, stroberi, atau bluberi bersifat antioksidan yang berguna bagi
penderita diabetes untuk mencegah stres oksidatif. Buah ini juga kaya serat yang baik dalam
menangkal kenaikan kadar gula darah.
11. Kacang-kacangan
Cemilan paling baik untuk penderita diabetes adalah kacang-kacang. Selain indeks
glikemiknya rendah, makanan ini juga mengandung karbohidrat kompleks dan magnesium
yang aman dan mampu mengontrol kadar gula darah. Beberapa jenis kacang-kacangan yang
bisa dipih antara lain kacang tanah, almond, mete, kacang merah, kacang kenari, dan kacang
pstachio. Namun karena kacang inijuga tinggi kalori sebaiknya jangan berlebihan dalam
mengonsumsinya.

Makanan Yang Harus Dihindari


Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, belum puas rasanya jika menu hidangan tidak
dilengkapi nasi putih. Padahal bagi penderita diabetes, jenis makanan pokok ini sebaiknya
dihindari karena mengandung kadar gula yang tinggi dibanding sumber karbohidrat lainnya.
Selain nasi putih, ada beberapa jenis makanan lain yang harus dihindari jika ingin kadar gula
darah tetap terjaga, yakni:
1. Roti tawar putih : Makanan yang terbuat dari tepung terigu. Sayuran yang dimasak
dengan tambahan garam, keju, mentega, dan saus dalam jumlah banyak.
2. Buah-buahan kaleng yang mengandung banyak gula. Sayuran kaleng yang mengandung
garam tinggi.
3. Daging berlemak. Produk susu tinggi lemak. Makanan yang digoreng, seperti ayam
goreng, ikan goreng, pisang goreng, dan kentang goreng. Popcorn kaya rasa, Kulit ayam.

Jika Anda menderita diabetes, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan buatan sendiri. Dengan
begitu Anda bisa memantau bahan baku dan bahan tambahan apa saja yang akan digunakan
dalam makanan untuk Anda konsumsi. Selain jeli dalam memilih makanan untuk penderita
diabetes, Anda juga disarankan untuk rutin mengecek kadar gula darah.
Berikut ini adalah beberapa jenis buah bagi penderita diabetes yang aman untuk dikonsumsi:
1. Anggur
Semua jenis anggur mengandung antioksidan polifenol yang dapat membantu melawan
radikal bebas dalam tubuh. Selain itu, anggur juga mengandung serat dan rendah kalori.
Anggur adalah salah satu buah yang baik untuk penderita diabetes karena mampu
menurunkan kadar gula darah.
2. Apel
Buah ini mengandung vitamin A, vitamin C, kalsium, zat besi, dan serat yang tinggi. Selain
itu, buah apel juga memiliki indeks glikemik yang rendah. Ini artinya buah apel dapat
mencegah peningkatan kadar gula darah secara drastis. Kandungan serat pada buah apel dapat
membuat perut kenyang lebih lama, memperlambat penyerapan nutrisi seperti gula ke dalam
aliran darah, dan mengurangi kolesterol. Saat mengonsumsi apel, sebaiknya makan bersama
kulitnya karena bagian tersebut mengandung banyak gizi dan antioksidan.
3. Jeruk
Buah berwarna oranye ini juga termasuk buah untuk penderita diabetes. Selain mengandung
vitamin C, jeruk mengandung air, kalium, tiamin, dan asam folat yang baik.Kalium adalah
salah satu nutrisi yang baik untuk membantu mengontrol tekanan darah. Selain itu, kandungan
tiamin pada jeruk dipercaya mampu menurunkan kadar gula darah dan membantu mencegah
resistensi insulin.
4. Buah beri
Buah yang termasuk golongan buah beri, seperti stroberi dan blueberry, merupakan jenis buah
yang baik untuk penderita diabetes. Buah-buahan ini mengandung antioksidan, vitamin, dan
serat yang baik untuk mengendalikan kadar gula darah.
5. Kiwi
Kiwi merupakan buah yang unik. Kandungan vitamin C, serat, dan kalium yang tinggi pada
buah kiwi, ditambah antioksidan yang tinggi di dalamnya, menjadikan buah ini sebagai
asupan yang baik bagi penderita diabetes.
6. Jambu biji
Buah ini mengandung banyak serat dan antioksidan yang dapat membantu menurunkan kadar
gula darah. Oleh karena itu, jambu biji dipercaya baik untuk dikonsumsi oleh penderita
diabetes. Selain itu, buah ini juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan
darah.
7. Pir
Buah yang memiliki rasa manis dan daging renyah ini juga baik untuk penderita diabetes. Hal
ini karena buah pir mengandung serat yang dapat menyehatkan sistem pencernaan, serta
beragam nutrisi lain, seperti vitamin K, air, dan antioksidan yang tinggi. Jika ingin
mengonsumsi buah, pilihlah buah untuk penderitas diabetes yang aman dikonsumsi seperti
yang telah dipaparkan di atas. Sebaiknya pilih buah-buahan segar, bukan buah kalengan,
manisan, atau buah-buahan kering yang mengandung tambahan gula atau pemanis buatan.

SASARAN PENYULUHAN
Sebenarnya sasaran langsung penyuluhan diabetes adalah pasien diabetes beserta keluarganya,
tetapi untuk mencapai program yang berdaya guna dan sekaligus berhasil guna, kita perlu
menentukan sasaran tidak langsung yang terdiri dari petugas kesehatan dan berbagai komunitas
di mana pasien berada di dalam melakukan kegiatannya sehari-hari. Petugas kesehatan perlu
secara berkesinambungan mendapat pendidikan cara menangani pasien diabetes. Masalah di
Indonesia yang juga menjadi masalah di negara-negara lain adalah kurangnya pengetahuan
dokter tentang pengobatan mutakhir diabetes.
Informasi terbaru tentang penanganan diabetes sering terlambat sampai kepada dokter, terutama
mereka yang tinggal di kota kecil dan daerah terpencil. Sasaran kedua adalah tim
kesehatan/perawat yang bisa terdiri dari berbagai disiplin misalnya perawat, ahli gizi, ahli
fisioterapi, pekerja sosial, bahkan perawat bedah dan ahli farmasi. Masing-masing anggota tim
berfungsi sesuai dengan keahlian yang dimilikinya dan kebutuhan pasien pada saat konsultasi. Di
tingkat rumah sakit tentunya tim tersebut dapat lebih lengkap, tetapi di Puskesmas, balai
kesehatan masyarakat atau praktik pribadi, keberadaan tim yang sederhana terdiri dari 2-3 orang
sudah merupakan modal yang sangat berharga.
Di dalam pekerjaan sehari-hari, tentu saja tim ini harus bekerjasama dengan dokter. Sasaran
ketiga, adalah orang-orang yang beraktivitas bersama-sama dengan pasien sehari-hari, baik
dilingkungan rumah ataupun lingkungan lain misalnya lingkungan tempat bekerja, lingkungan
sekolah, dan lain-lain. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang mudah dijangkau,
karena di Indonesia pada umumnya seseorang tinggal bersama-sama keluarganya. Lingkungan
lain adalah lingkungan yang dapat berubah-ubah, tergantung pada aktivitas pasien.
Lebih sulit untuk mencapai komunitas ini bila dibandingkan dengan keluarga, karena lebih
bervariasi dan dengan tempat tinggal yang berbeda-beda pula. Penyuluhan bagi kelompok
komunitas ini sangat penting dan menjadi tanggung jawab dokter puskesmas, walaupun
demikian dokter praktik pribadi atau edukator diabetes juga dapat berpartisipasi melakukan
penyuluhan bagi kelompok ini. Pendidikan bagi kelompok ini dapat dilakukan melalui media
masa setempat, brosur, leflet, atau bila tersedia dana dapat dilakukan tatap muka kelompok.
Kelompok ini antara lain adalah kelompok dalam pekerjaannya sehari-hari paling mungkin untuk
kontak dengan pasien diabetes mellitus misalnya pemimpin perusahaan yang ada kontak
langsung dengan karyawan yang perlu mendapat penyuluhan sesuai dengan pekerjaannya yang
dilaksanaan sehari-hari misalnya guru, karyawan penerbangan, polisi, karyawan pemadam
kebakaran. Karyawan rumah sakit, petugas yang bergerak di dalam bidang transportasi seperti
misalnya sopir angkutan umum, pramugari dan sebagainya.
Dengan memberi penyuluhan diabetes kepada kelompok tersebut, diharapkan mereka dapat
membantu seorang pasien diabetes pada saat kedaruratan.

KESIMPULAN
Penyuluhan merupakan dasar utama untuk pengobatan diabetes bagi pasien dan juga pencegahan
diabetes bagi keluarga pasien serta masyarakat didalam komunitas tertentu. Pada dasarnya tujuan
penyuluhan diabetes adalah perawatan mandiri, sehingga seakan-akan pasien menjadi dokternya
sendiri dan juga mengetahui kapan dia harus memeriksakan dirinya ke dokter atau anggota tim
perawat lainnya untuk mendapatkan pengarahan yang lebih lanjut.
Dengan demikian dapat dikatakan penyuluhan diabetes adalah suatu proses pemberian
pengetahuan dan ketrampilan bagi pasien diabetes, yang diperlukan untuk dapat merawat diri
sendiri, mengatasi krisis, serta mengubah gaya hidupnya agar dapat menangani penyakitnya
dengan sukses. Proses ini dilakukan untuk memungkinkan pasien menjadi pemain yang paling
aktif dalam menangani penyakit yang dideritanya. Penyuluhan dapat dilakukan secara
perseorangan atau kelompok, tergantung pada fasilitas yang ada, baik fasilitas waktu, ruangan
serta petugasnya. Walaupun demikian di dalam
pemberian penyuluhan kepada pasien perlu diingat bahwa setiap pasien harus mendapat
penilaian mengenai kebutuhannya, mendapat perencanaan penyuluhan yang menyeluruh sesuai
dengan kebutuhannya, mendapat penyuluhan serta penilaian tindak lanjut yang dilakukan secara
siklik sedemikian rupa sehingga pada akhirnya pasien akan terpenuhi kebutuhannya.
Dalam penyuluhan diabetes perlu diperhatikan metode penyuluhan dan materi yang diberikan
harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pasien pada saat itu, jadi dalam hal ini kita harus
perhatikan kelompok yang menjadi sasaran penyuluhan apakah anggota keluargan pasien
diabetes, atau pada pasien yang baru terdiagnosa diabetes maupun pada pasien yang sudah
mengalami komplikasi.
Dalam hal ini kita harus membaginya menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok anggota keluarga
pasien diabetes perlu diberikan penyuluhan untuk pencegahan primer, kelompok pasien yang
baru terdiagnosa perlu diberikan penyuluhan untuk pencegahan sekunder, dan untuk pasien yang
sudah mengalami komplikan perlu mendapatkan penyuluhan pencegahan tersier

Anda mungkin juga menyukai