Disusun Oleh:
Ririn Desriani (1700029097)
Jihan Srikandia Purnama (1700029164)
Riska Yuli Mulyani (1700029202)
Wulandari Purwati Ningsih (1700029224)
Nurmalasari (1700029289)
Dian Rahma Saputri (1903329020)
Azizah Sakinul Iman (1400029125)
A. Pendahuluan
B. Latar Belakang
I. Dampak
1. Dampak Sosial
2. Dampak Ekonomi
3. Dampak Lingkungan
Ramestuti, Nova. Djati, Anggun, P.D. Kesuma, A.P. 2015. Faktor Risiko
Kejadian Luar Biasa (KLB) Leptospirosis Paska Banjir di Kabupaten Pati Tahun
2014. Vektora, Vo.7, No.1. melalui media.neliti.com
A. Lembar Kerja 1
rangka pengamatan
terhadap perkembangan
kematian akibat
leptopirosis berdasarkan
tempat/lokasi.
2. Pemantauan
kemungkinan perubahan
terjadinya perubahan
( banjir, kebakaran,
tempat penampungan
pengungsi, dll).
3. Pemantauan terhadap
habitat.
4. Pemantauan ketat
terhadap kelompok
pekerja perkebunan,
petugas kebersihan
anggota militer.
5. Melaksanakan
surveilans kewaspadaan.
pengobatan sedini
kasus suspek
leptospirosis.
2. Melakukan
laboratorium sesuai
3. Memberikan edukasi
terkait penyakit
leptospirosis kepada
pasien.
pasien.
2. Melakukan
pemeriksaan sampel
laboratorium
(RDT/PCR).
3. Menetapkan
laboratorium.
pengamatan kepadatan
lokasi dilaksanakannya
PE Leptospirosis.
2. Melakukan
pengematan terhadap
berhubungan dengan
upaya pengendaliannya.
3. Melakukan
penyelidikan dan
pemberantasan vektor
risiko penularan
penyakit.
pengendalian faktor
lingkungan yang
berpengaruh terhadap
kejadian leptospirosis.
2. Memberikan
berbasis masyarakat)
serta kebersihan
lingkungan terhadap
sarang hewan
penular( tikus)
di daerah endemis.
2. Melakukan
edukasi/KIE terkait
penyakit leptospirosis
3. Melakukan advokasi
pengendalian penyakit
leptospirosis.
dalam memberikan
perawatan terhadap
konfirmasi.
2. Memberikan edukasi
terkait penyakit
leptospirosis kepada
pasien.
pemeriksaan/uji
laboratorium terhadap
specimen pasien.
2. Membantu klinisi
fasyankes/ RS rujukan.
2. Mengantar
specimen/sampel pasien
untuk pemeriksaan di
laboratorium.
3. Membantu dalam
distribusi kebutuhan
KLB.
pembersihan di sekitar
lingkungan penduduk
khususnya di wilayah
endemis.
2. Melakukan sterilisasi
ruangan.
3. Mengontrol
kebersihan lingkungan
sekitar.
1.2 Alat dan bahan
Berikut ini adalah alat dan bahan yang dibutuhkan dalam penyelidikan
epidemiologi berdasarkan spesimen yang akan untuk diuji.
f. Karet pembendung/tourniket;
g. Kapas alkohol;
h. Cryotube 1,8cc;
j. Sentrifusa;
k. Coolbox;
l. Ice / gelpack;
c. Kasa;
d. Air bersih;
g. Tabung reaksi;
h. Mikroplate;
j. Gunting;
k. Pinset;
l. Sentrifusa;
m. Coolbox;
n. Ice/gelpack;
o. Refrigerator (freezer ≤ -200C dan cooler 4-100C);
p. Alkohol 70%;
q. Ketamine HCI;
t. Klorofom.
a. Cetok/sendok;
B. Lembar Kerja 2
1 Batuk 19 38
2 Demam 25 50
3 Sakit Kepala 23 46
4 Nyeri Otot 19 38
5 Nyeri Betis 17 34
6 Ikterus 22 44
7 Ruam Kulit 20 40
8 PCR 15 30
9 Lain-Lain 0 0
10 Mati 4 8
2. Kasus Probable
- Kasus suspek dengan minimal 2 gejala/tanda klinis dibawah
ini:
a. Nyeri betis;
b. Ikterus;
c. Oliguria/anuria;
d. Manifestasi perdarahan;
e. Sesak nafas;
f. Aritmia jantung;
g. Batuk dengan atau tanpa hemoptisis;
h. Ruam kulit.
- Kasus suspek dengan RDT (untuk mendeteksi lgM anti
Leptospira) positif, atau;
- Kasus suspek dengan 3 dari gambaran laboratorium
dibawah ini;
a. Trombositopenia <100 000 sel/mm;
b. Lekositosis dengan neutropilia> 80%;
c. Kenaikan bilirubin total >2gr% atau amilase atau
CPK;
d. Pemeriksaan urin proteinuria dan/atau hematuria.
3. Kasus Konfirmasi
Kasus suspek atau kasus probable disertai salah satu dari berikut
ini:
a. Isolasi bakteri Leptospira dari spesimen klinik;
b. PCR positif;
c. Sero konversi MAT dari negatif menjadi positif atau
adanya kenaikan titer 4x dari pemeriksaan awal;
d. Titer MAT 320 (400) atau lebih pada pemeriksaan satu
sampel.
E. Lembar Kerja 5
1. Penularan Langsung
a. Melalui darah, urin atau cairan tubuh lain yang mengandung kuman
Leptospira masuk kedalam tubuh pejamu.
FAKTOR RISIKO
1. Pekerjaan
2. Lingkungan
3. Aktivitas rekreasi
4. Tingkat ekonomi
5. Pengetahuan
6. Penggunaan APD
7. Hygiene Sanitasi
9. Faktor individu
G. Lembar Kerja 7
H. Lembar Kerja 8
A. Pencegahan Leptospirosis
3. Manusia
B. Penanggulangan Leptospirosis