Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 8

MODUL 12

PEMERIKSAAN BERAT ISI AGREGAT

12.1. Maksud
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat isi agregat
halus, kasar atau campuran. Berat isi adalah perbandingan berat agregat
terhadap isi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan metode
mana yang menghasilkan berat isi terbesar dan terkecil.

12.2. Dasar Teori


Berat Isi atau disebut juga sebagai berat satuan agregat adalah
massa antara berat agregat dan isi. Berat isi agregat diperlukan dalam
perhitungan bahan campuran beton, apabila jumlah bahan di takar dengan
ukuran volume.

12.3. Peralatan
a. Timbangan

KELOMPOK 8 1
KELOMPOK 8

b. Tongkat pemadat diameter 15 mm, panjang 60 cm dengan ujung bulat


terbuat dari baja

c. Mould 15 liter

d. Penggaris

e. Sekop

KELOMPOK 8 2
KELOMPOK 8

12.4. Benda Uji


a. Agregat Kasar

b. Agregat Halus

12.5. Prosedur Pengerjaan


a. Berat isi lepas:
1. Timbang dan catat berat mould (W1);
2. Masukkan benda uji dengan hati-hati agar tidak terjadi pemisahan
butir-butir dari ketinggian 5 cm di atas wadah dengan
menggunakan sekop atau sendok sampai penuh.
3. Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar
perata;
4. Timbang dan catat berat benda uji dan mould (W2);
5. Hitung berat benda uji (W3 = W2 –W1).

KELOMPOK 8 3
KELOMPOK 8

b. Berat isi padat agregat dengan cara penusukan:


1. Timbang dan catat berat mould (W1);
2. Masukkan benda uji kedalam mould secara bertahap dalam tiga
lapisan, lapisan pertama 1/3 mould, lapis kedua 2/3, dan lapis
ketiga sampai penuh. Setiap lapis ditusuk dengan tongkat penusuk
sebanyak 25 kali. Pada pemadatan, tongkat harus masuk sampai
lapisan bawah tiap – tiap lapisan;
3. Ratakan permukaan benda uji dengan mistar perata;
4. Timbang dan catat berat benda uji dan mould (W2);
5. Hitung berat benda uji (W3 = W2 – W1).

c. Berat isi padat agregat dengan cara penggoyangan:


1. Timbang dan catat berat mould (W1);
2. Isilah wadah dengan benda uji dalam 3 lapis yang sama tebal.
3. Masukkan benda uji kedalam mould secara bertahap dalam tiga
lapisan, lapisan pertama 1/3 mould, lapis kedua 2/3, dan lapis
ketiga sampai penuh, setiap lapis digoyang sebanyak 25 kali pada
sisi yang berlawanan;
4. Ratakan benda uji dengan mistar perata;
5. Timbang dan catat berat benda uji dan mould (W2);
6. Hitung berat benda uji (W3 = W2 – W1).

KELOMPOK 8 4
KELOMPOK 8

12.6. Pelaporan

LABORATORIUM PERKERASAN JALAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
Berat Jenis Agregat
Kelompok : 8
Jurusan : Teknik Sipil
Universitas : UNJANI
Berat (Gram)
No Uraian
Agregat Kasar Agregat Halus
1 Berat Wadah 6483 6483
2 Metode Dilepas    
a. Berat Wadah + Agregat (W2) 24905 27945
b. Berat Agregat (W3) 18422 21462
3 Metode Di tusuk    
a. Berat wadah + Agregat (W2) 25689 29080
b. Berat Agregat (W3) 19206 22597
4 Metode Digoyang    
a. Berat wadah + Agregat (W2) 25678 29004
b. Berat Agregat (W3) 19195 22521

a. Berat Isi Agregat


W3
Berat Isi Agregat =
V
1
Dimana V = • π • d2 • t
4

KELOMPOK 8 5
KELOMPOK 8

1
= • π • 272 • 28,2
4
= 16146,05836 cm3

Berat Isi Agregat


No Uraian Berat Isi (gr/ cm3)
1 Agregat Kasar
a. Metode Lepas 1.14096
b. Metode Tusuk 1.18951
c. Metode Goyang 1,18883
2 Agregat Halus
a. Metode Lepas 1,32924
b. Metode Tusuk 1,39953
c. Metode Goyang 1,39482

12.7. Catatan
Timbangan :
a. Di karenakan tidak ada faktor kalibrasi, maka disini tidak dipakai
faktor kalibrasi.

12.8. Kesimpulan

KELOMPOK 8 6
KELOMPOK 8

Maka, dari praktikum ini pemeriksaan berat isi agregat ini


didapatkan bahwa metode yang lebih efektif dalam menentukan berat
volume agregat yaitu dengan menggunakan metode ditusuk. Hal ini
dikarenakan ruang yang kosong pada silinder baja tersebut terisi baja
tersebut terisi kembali oleh agregat.

  Metode di tusuk

Agregat Kasar 1,189516325

Agregat Halus 1,399536624

KELOMPOK 8 7

Anda mungkin juga menyukai