Anda di halaman 1dari 4

KATA SULIT

1. Anamnesis 1 (8)

2. Mobilisasi 2 (9)

3. Rehabilitasi 3 (10)

4. ROM 4 (11)

5. Cephalosporin 5 (1)

6. Diagnosis 6 (2)

7. ICU 7 (3)

8. High Care Unit 8 (4)

9. Intravena 9 (5)

dst

RUMUSAN MASALAH

1. bagaimana cara agar komunikasi bisa berjalan secara efektif dan terapetik? 10 (6, 7)

Jawab: Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal antara perawat dan klien yang dilakukan
secara sadar ketika perawat dan klien saling memengaruhi dan memperoleh pengalaman bersama yang
bertujuan untuk membantu mengatasi masalah klien serta memperbaiki pengalaman emosional klien
yang pada akhirnya untuk mencapai kesembuhan klien.

Supaya komunikasi yang kita lakukan dapat mencapai tujuan yang diharapkan, seorang perawat harus
menguasai teknik-teknik berkomunikasi agar terapeutik dan menggunakannya secara efektif pada saat
berinteraksi dengan klien.

Mendengarkan dengan penuh perhatian (listening) Mendengarkan dengan penuh perhatian


merupakan upaya untuk mengerti seluruh pesan verbal dan nonverbal yang sedang dikomunikasikan.

Menunjukkan penerimaan (accepting). Menerima berarti bersedia untuk mendengarkan orang lain,
tanpa menunjukkan keraguan atau tidak setuju. Tentu saja sebagai perawat kita tidak harus menerima
semua perilaku klien. Perawat sebaiknya menghindarkan ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang
menunjukkan tidak setuju, seperti mengerutkan kening atau menggelengkan kepala seakan tidak
percaya.

Menanyakan pertanyaan yang berkaitan Tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan
informasi yang spesifik mengenai klien.

Klarifikasi (clarification) Teknik ini dilakukan jika perawat ingin memperjelas maksud ungkapan klien.
Teknik ini digunakan jika perawat tidak mengerti, tidak jelas, atau tidak mendengar apa yang dibicarakan
klien
Memfokuskan (focusing) Metode ini dilakukan dengan tujuan membatasi bahan pembicaraan sehingga
lebih spesifik dan dimengerti.

Merefleksikan (reflecting/feedback) Perawat perlu memberikan umpan balik kepada klien dengan
menyatakan hasil pengamatannya sehingga dapat diketahui apakah pesan diterima dengan benar.

Memberi informasi (informing) Memberikan informasi merupakan teknik yang digunakan dalam rangka
menyampaikan informasi-informasi penting melalui pendidikan kesehatan.

Memberikan penghargaan (reward) Menunjukkan perubahan yang terjadi pada klien adalah upaya
untuk menghargai klien.

Dengan memiliki kemampuan membangun keterampilan komunikasi dan keterampilan dalam


prakteknya sehingga dapat berfungsi secara efektif dalam melakukan kerja sama dengan tim
interprofessional lainnya, dengan cara komunikasi terbuka, serta menunjukkan rasa saling menghormati
serta dapat dilibatkan dalam pengambilan keputusan bersama untuk mencapai perawatan yang
berkualitas.

Komunikasi efektif yang dilakukan dengan interprofesional tim dapat jg dilakukan Dengan metode SBAR
(Situation-Background Assessment Recommendation). SBAR merupakan tehnik dalam
mengkomunikasikan informasi yang penting yang membutuhkan perhatian dan tindakan dengan segera
sehingga keselamatan pasien dapat terjamin dan terlindungi. Dan juga Pemahaman sosial juga
diperlukan agar tim medis dapat menyamakan presepsi dengan kondisi pasien dan keluarga.

(Noor Ariyani Rokhmah, Anggorowati. 2017. KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PRAKTEK KOLABORASI
INTERPROFESI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN. Journal of Health Studies, Vol.
1, No.1)

2. Apa saja peran dan fungsi masing" tenaga kesehatan sesuai dengan kasus? 11 (8,9, 1, 5)

3. sebagai tenaga kesehatan, menurut anda apa yang harus dievaluasi dari dokter, fisioterapi,
keperawatan,farmasi yang memberikan pelayanan kepada pasien tersebut ? 1 (10, 2, 5, 7)

Jawab: Evaluasi juga disebut sebagai suatu proses yang terjadi secara berkelanjutan untuk menilai efek
dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan. Evaluasi dibagi menjadi 2, yaitu evaluasi proses (yag
dilakukan setiap selesai melaksanakan tindakan), dan evaluasi hasil (dilakukan dengan membandingkan
respon klien pada tujuan khusus dan juga umum yang yang telah ditentukan. Perawat berperan penting
dalam memberikan obat-obatan secara aman dan rasional sebagai hasil kolaborasi dengan dokter
kepada pasien. Untuk itu, perawat harus mengetahui semua komponen dari perintah pemberian obat
dan mempertanyakan perintah tersebut jika tidak lengkap atau tidak jelas atau dosis yang diberikan di
luar batas yang direkomendasikan. Secara hukum perawat bertanggung jawab jika mereka memberikan
obat yang diresepkan dan dosisnya tidak benar atau obat tersebut merupakan kontraindikasi bagi status
kesehatan klien. Sekali obat telah diberikan, perawat bertanggung jawab pada efek obat yang
diperkirakan akan timbul. Agar dapat memberikan obat secara rasional dan aman, perawat tidak hanya
perlu memahami tentang penggolongan obat saja, akan tetapi mereka juga perlu mengetahui efek
samping, serta bahaya penggunaan obat-obatan. (kemenkes, 2016) (Rayyan Jannati, 2018)
4. Bagaimana sikap profesi lain dalam 1 tim jika salah satu dari profesi melakukan kesalahan? 2 (11, 3, 5,
8)

5. Bagaimana cara menerapkan kolaborasi dalam tim sesuai skenario diatas? 3 (4, 6, 11)

6. Bagaimana cara/etika penyampaian berita kematian pasien pada skenario diatas? 4 (9, 10, 1)

7.bagaimana seharusnya komunikasi yg dibangun oleh tenaga kesehatan pada kasus tersebut? 5 (11, 2,
3)

8. Bagaimana cara agar kejadian seperti skenario tidak terulang kembali? 6 (7,6,9)

Jawab: memahami UU pelimpahan kewenangan

jika memang tindakan medis berupa pemberian obat atau suntikan itu di luar wewenang bidan atau
perawat namun mereka diberikan pelimpahan itu, maka hal tersebut tidaklah dilarang. Namun dengan
ketentuan (lihat Pasal 65 ayat (3) UU Tenaga Kesehatan):

a.    tindakan yang dilimpahkan termasuk dalam kemampuan dan keterampilan yang telah dimiliki oleh
penerima pelimpahan;

b.    pelaksanaan tindakan yang dilimpahkan tetap di bawah pengawasan pemberi pelimpahan;

c.    pemberi pelimpahan tetap bertanggung jawab atas tindakan yang dilimpahkan sepanjang
pelaksanaan tindakan sesuai dengan pelimpahan yang diberikan; dan

d.    tindakan yang dilimpahkan tidak termasuk pengambilan keputusan sebagai dasar pelaksanaan
tindakan. (kemenkes, 2014)

9. Bagaimana cara delegasi sesuai dengan UU masing" profesi? 7 (8, 4, 10, 5)

Anda mungkin juga menyukai