Anda di halaman 1dari 15

ASTRA INTERNATIONAL

Melani Wiska Ragil Warzuana

18032010035

Tata Letak Fasilitas Pabrik/Paralel B

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

VETERAN JAWA TIMUR

2021
A. Profil Perusahaan

PT. Astra International Tbk didirikan di Jakarta pada tahun 1957 sebagai
sebuah perusahaan perdagangan umum dengan Astra International Inc. Pada tahun
1990, telah dilakukan perubahan nama menjadi PT Astra International Tbk, dalam
rangka penawaran umum perdana saham Perseroan kepada masyarakat, yang
dilanjutkan dengan pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia dengan
menggunakan ticker ASII. Nilai kapitalisasi pasar Astra pada akhir tahun 2019 adalah
sebesar Rp280,3 triliun. Sesuai anggaran dasar Perseroan, kegiatan usaha yang dapat
dijalankan oleh Perusahaan mencakup perdagangan umum, perindustrian,
pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan, jasa dan konsultasi.
Dengan bisnis yang beragam, Astra telah menyentuh berbagai aspek kehidupan
bangsa melalui produk dan layanan yang dihasilkan. Dalam keseharian hidup,
masyarakat Indonesia menggunakan sepeda motor dan mobil, jalan tol, printer, hingga
layanan pembiayaan, perbankan dan asuransi milik Astra. Pelaku bisnis bermitra
dengan Astra memanfaatkan berbagai kendaraan komersial, alat berat, layanan logistik,
sistem teknologi informasi dan jasa pertambangan dari Astra. Berbagai produk yang
dihasilkan, antara lain minyak kelapa sawit, batu bara dan kendaraan bermotor,
senantiasa diekspor sehingga Astra dapat berkontribusi dalam menyumbangkan devisa
bagi negara.
Saat ini, kegiatan operasional bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia dikelola
melalui 238 anak perusahaan, ventura bersama dan entitas asosiasi, dengan didukung
oleh 187.365 karyawan. Sebagai salah satu grup usaha terbesar nasional saat ini, Astra
telah membangun reputasi yang kuat melalui penawaran rangkaian produk dan layanan
berkualitas, dengan memperhatikan pelaksanaan tata kelola perusahaan dan tata kelola
lingkungan yang baik.
Astra senantiasa beraspirasi untuk menjadi perusahaan kebanggaan bangsa
yang berperan serta dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Indonesia. Oleh karena itu, kegiatan bisnis Astra berupaya menerapkan perpaduan
yang berimbang pada aspek komersial bisnis dan sumbangsih non-bisnis melalui
program tanggung jawab sosial yang berkelanjutan di bidang pendidikan, lingkungan,
pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) serta kesehatan.

B. Struktur Organisasi
 Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab
a. Dewan Komisaris
 Tanggung Jawab
Dewan Komisaris berkewajiban (i) mengawasi kebijakan kepengurusan
yang ditetapkan oleh Direksi dan (ii) mengawasi dan memberikan nasihat kepada
Direksi dalam melakukan kepengurusan sesuai dengan Anggaran Dasar dan
peraturan perundangan yang berlaku serta dengan memperhatikan prinsip prinsip
Good Corporate Governance.
 Tugas-Tugas
1. Memberikan tanggapan dan rekomendasi atas rencana kerja tahunan
Perseroan yang diajukan Direksi
2. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance dalam kegiatan-kegiatan usaha Perseroan
3. Melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi mengenai
risiko bisnis Perseroan dan upaya-upaya manajemen dalam menerapkan
pengendalian internal
 Wewenang
1. Memeriksa catatan dan dokumen lain termasuk juga kekayaan Perseroan
2. Meminta dan menerima informasi mengenai Perseroan dari Direksi
3. Memberhentikan sementara anggota Direksi apabila anggota Direksi tersebut
bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar Perseroan dan/atau peraturan
perundangan yang berlaku
b. Direksi
 Tanggung Jawab
Direksi berkewajiban memimpin dan mengelola Perseroan untuk kepentingan
Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan, Anggaran Dasar dan peraturan
perundangan yang berlaku serta dengan memperhatikan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance.
 Tugas-Tugas
1. Menyusun visi, misi, dan nilai-nilai serta rencana strategis Perseroan dalam
bentuk rencana korporasi (corporate plan) dan rencana kerja (work plan)
2. Menetapkan struktur organisasi Perseroan, lengkap dengan rincian tugas setiap
divisi dan unit usaha
3. Mengendalikan dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki Perseroan
secara efektif dan efisien
 Wewenang
1. Mewakili dan mengikat Perseroan dengan pihak lain
2. Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya untuk melakukan
tindakan-tindakan tertentu berdasarkan surat kuasa
3. Mengatur dan mengembangkan sumber daya manusia Perseroan termasuk
pengangkatan dan pemberhentian karyawan dan penetapan gaji, pensiun atau
tunjangan pensiun dan remunerasi lainnya bagi karyawan Perseroan
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dan/atau keputusan RUPS.
c. Komite Eksekutif
 Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab
1. Memberikan rekomendasi dan/atau pendapat atas keputusan dan kebijakan
bisnis yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris, disamping hal-hal
penting lainnya sesuai yang diajukan oleh Direksi.
2. Menelaah dan memberikan pandangan/nasihat terhadap kinerja keuangan dan
operasional Grup secara berkala.
3. Menelaah dan memberikan pandangan/nasihat terhadap anggaran dan outlook
Grup.
d. Komite Audit
 Tugas dan Tanggung Jawab
Membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi tanggung jawab pengawasan
terhadap metodologi dan proses penyusunan laporan keuangan, pengelolaan risiko,
audit dan ketaatan terhadap hukum yang berlaku. Dalam menjalankan tugasnya,
Komite Audit bekerja bersama-sama dengan Direksi, Corporate Internal Audit,
Manajemen Risiko, Corporate Legal, dan Auditor Eksternal Perseroan.
 Wewenang
1. Mengakses dokumen, data, dan informasi Perseroan tentang karyawan, dana,
aset, dan sumber daya Perseroan yang diperlukan.
2. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang
menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko, dan akuntan
independen terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit.
3. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit untuk
membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan).
e. Komite Nominasi & Remunirasi
 Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang
- Memberikan rekomendasi kepada dan/atau membantu Dewan Komisaris
mengenai
1. Komposisi jabatan Direksi dan Dewan Komisaris.
2. Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi anggota Direksi
dan anggota Dewan Komisaris.
3. Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
4. Program pengembangan untuk anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
- Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
- Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan
kepada RUPS untuk mendapatkan persetujuan.
f. Chiev Exsecutive Officer
 Tanggung Jawab dan Wewenang
1. Memimpin perusahaan sebaik mungkin serta mematuhi segala kebijakan yang
sudah berlaku dalam perusahaan tersebut.
2. Melakukan monitoring terhadap pekerjaan dari seluruh karyawannya.
3. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan yang telah disepakati.
 Tugas-Tugas
1. Merencanakan, mengelola, dan menganalisis segala aktivitas fungsional bisnis
seperti operasional, sumber daya manusia, keuangan, dan pemasaran
2. Merencanakan dan mengelola proses penganggaran, lalu mengamati dan
menganalisis apabila ada kejanggalan dalam prakteknya
3. Mengelola perusahaan sesuai dengan tujuan strategis perusahaan dengan
keefektivan dan biaya seefisien mungkin

C. Produk yang dijual dan Layout Pabrik


 Produk Astra International
Astra telah mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan model bisnis yang
berbasis sinergi dan terdiversifikasi pada tujuh segmen usaha, terdiri dari:
1. Otomotif
Jaringan bisnis otomotif Astra telah dikenal dan dipercaya sebagai sahabat dan
mitra yang handal untuk kebutuhan transportasi bagi keluarga, korporasi dan
masyarakat umum di seluruh Indonesia. Astra menawarkan ragam pilihan dan
model terbaru kendaraan bermotor sesuai kebutuhan konsumen. Astra
memproduksi, merakit, menyalurkan, dan memiliki jaringan dealer untuk
Toyota, Daihatsu, Isuzu, Peugeot, UD Trucks, dan sepeda motor Honda.
Astra juga memproduksi dan merupakan retailer dari mobil BMW dan Lexus.
Astra juga memastikan kemudahan jangkauan bagi konsumen untuk
pembelian, pemeliharaan dan perawatan kendaraan dengan jaringan distribusi dan
layanan terluas di Indonesia, didukung oleh jajaran perusahaan pembiayaan Astra yang
menawarkan kredit konvensional dan syariah yang terjangkau serta variasi jenis suku
cadang dan komponen otomotif hasil produksi dan distribusi Astra Otoparts.
Komitmen untuk memaksimalkan kepuasan dan loyalitas pelanggan pada
setiap tahap pembelian dan kepemilikan kendaraan dilengkapi dengan berbagai
layanan, mulai dari bantuan konsultasi, penawaran fasilitas pinjaman pembelian,
perlindungan asuransi serta akses layanan darurat dan keluhan pelanggan yang tersedia
melalui AstraWorld.
Semangat inovasi Astra senantiasa memotori berbagai inisiatif pengembangan
bisnis yang bertujuan untuk meraih prestasi lebih baik serta mempertahankan daya
saing dan posisi kepemimpinan yang unggul dengan reputasi kendaraan Astra sebagai
pilihan favorit masyarakat Indonesia.

2. Jasa Keuangan
Portofolio bisnis jasa keuangan yang dikelola oleh Astra terdiversifikasi pada
lima pilar bisnis utama dalam rangka memberikan cakupan layanan yang menyeluruh
untuk menjalankan fungsi strategis, yaitu menyediakan dukungan finansial dan
memperkuat kegiatan penjualan rantai usaha bisnis lainnya.
PT Federal International Finance (FIFGROUP) mendukung pembiayaan
sepeda motor Honda, PT Astra Sedaya Finance (ACC) dan Toyota Astra Financial
Services (TAFS) mendukung pembiayaan mobil Astra, sedangkan pembiayaan alat
berat didukung oleh Surya Artha Nusantara Finance (SANF) dan Komatsu Astra
Finance (KAF). Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) dan PT Asuransi Jiwa Astra
(Astra Life) memberikan kenyamanan proteksi di berbagai bidang bagi konsumen
individu dan komersil.
Lini bisnis jasa keuangan Grup memperluas portofolionya dengan membentuk
Astra WeLab Digital Arta (AWDA), perusahaan fintech patungan antara Grup Astra
(60%) dan WeLab (40%), perusahaan teknologi terkemuka di Tiongkok termasuk
Hong Kong yang bergerak pada bidang pembiayaan konsumen. AWDA menawarkan
produk pinjaman melalui aplikasi mobile kepada konsumen ritel dan menyediakan
solusi finansial berbasis teknologi kepada konsumen korporasi, serta telah go live di
Jakarta pada bulan September 2018, disusul di Bali pada bulan Oktober 2018.
3. Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi
Meningkatkan produktivitas kerja dan efisiensi berkelanjutan untuk
mewujudkan struktur biaya produksi dan operasional yang optimal dan kompetitif.
Bisnis alat berat dan pertambangan milik Astra meliputi tiga kegiatan utama, yaitu
penjualan mesin konstruksi, usaha kontraktor penambangan dan pertambangan batu
bara, yang keseluruhannya dikelola dibawah PT United Tractors Tbk (UT), anak
perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan 59,5% kepemilikan saham
oleh Perseroan dan nilai kapitalisasi pasar pada akhir tahun 2013 senilai Rp 70,9 triliun.

4. Agribisnis

5. Infrastruktur dan Logistik


Bisnis Infrastruktur dan Logistik Astra dikelola oleh ASTRA Infra, (PT
Astra Tol Nusantara, PT Astra Nusa Perdana) dan PT Serasi Autoraya (SERA).
ASTRA Infra menangani portofolio bidang infrastruktur yang mencakup konsesi
pembangunan dan pengelolaan jalan tol, dan pelabuhan laut. Di sisi lain SERA
menyediakan layanan jasa transportasi dan logistik, yang terdiri dari empat kegiatan
inti, yaitu jasa penyewaan mobil TRAC-Astra Rent A Car, Mobil88 dan Ibid untuk
kegiatan penjualan mobil bekas, layanan logistik SELOG dan transportasi umum Orenz
taxi.
Astra mengarahkan strategi pertumbuhan bisnis Infrastruktur, Logistik dan
Lainnya untuk mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pengelola dan investor
nasional yang terdepan dengan ragam portofolio aset pada sektor-sektor yang strategis.
Tidak hanya dikembangkan dengan mengedepankan keunggulan proses operasional
untuk menciptakan profitabilitas perusahaan yang berkelanjutan, kontribusi portofolio
yang dikelola oleh Astra juga berlandaskan misi dan semangat untuk membangun dan
mempertahankan aset-aset berharga nasional untuk memaksimalkan potensi
pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara luas dan
merata.

6. Teknologi Informasi

7. Properti
Astra yang selalu berkomitmen penuh untuk terus mempertahankan
keberlangsungan bisnis dan semangat untuk menjadi kebanggaan bangsa Indonesia,
maka Astra memasuki sektor property untuk memperkuat value chain business Astra
Group pada tahun 2013. Adapun projek perdananya adalah proyek pembangunan
gedung perkantoran melalui PT Menara Astra dan proyek pembangunan residensial
premium yang bekerja sama dengan HongkongLand, Ltd melalui PT Brahmayasa
Bahtera.
 Layout Pabrik

D. Kesimpulan
Astra International Tbk (ASII) didirikan pada tahun 1957 sebagai perusahaan
dagang. Perusahaan ini memiliki enam lini bisnis: Otomotif; Jasa Keuangan; Alat
Berat, Pertambangan & Energi; Agribisnis; Teknologi Informasi; Infrastruktur dan
Logistik. Perusahaan ini didukung oleh anak perusahaannya yang bergerak di bidang
perakitan dan distribusi mobil, sepeda motor dan suku cadang terkait, penjualan alat
berat dan persewaan, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa
keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi.
Astra Internasional Tbk (ASII) membentuk perusahaan pelayaran khusus
angkutan mobil melalui anak usahanya, PT Serasi Auto Raya (SAR,) menggandeng
Toyofuji Shipping Group, yang merupakan salah satu anak usaha Toyota Motor
Corp.Perusahaan patungan itu dinamakan PT Toyofuji Serasi Indonesia dengan
komposisi kepemilikan saham SAR 60 persen dan Toyofuji 40 persen. Dengan
memiliki perusahaan pelayaran sendiri, praktis Astra menguasai industri otomotif dari
hulu hingga hilir. Astra merupakan pemain terbesar di industri otomotif dengan pangsa
pasar mobil 40 persen lebih dan motor 50 persen. Namun pembentukan perusahaan ini
dikhawatirkan sejumlah pihak akan mematikan industri pelayaran yang sudah ada.
Karena distribusi mobil Astra ke sejumlah pulau menutup kesempatan pemain lain.
Astra International Tbk juga memiliki system produksi terus menerus atau
berkelanjutan. Karena perusahaan ini memproduksi barang dalam skala besar secara
terus menerus dan biasanya memproduksi barang memproduksi barang berdasarkan
demand forecast. Dalam produksi terus-menerus, perusahaan akan memproduksi
barang tanpa terikat periode atau musim. Terkait dengan proses produksi ini maka
perusahaan ini juga masuk dalam produksi masal karena dilakukan secara terus-
menerus, tetapi ada kalanya produksi dihentikan dalam rangka perawatan maupun
perbaikan mesin.

Anda mungkin juga menyukai