Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang
Balanced Scorecard untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Akuntansi
Pengambilan Keputusan. Tidak menutup kemungkinan dalam tugas ini banyak
terdapat kesalahan baik dalam penulisan maupun dalam menyampaikan materi.
Oleh karena itu, penulis mohon maaf.
Akhirnya, dengan kerendahan hati penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya. Dan tak
lupa kritik dan saran pun sangat penulis harapkan demi perbaikan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, disadari bahwa pengukuran kinerja yang hanya berfokus pada
aspek keuangan saja untuk mengukur kinerja eksekutif tidak lagi memadai.
Pengukuran kinerja dengan sistem ini menyebabkan orientasi perusahaan hanya
pada keuntungan jangka pendek dan cenderung mengabaikan kelangsungan hidup
perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu dikembangkan suatu konsep
pengukuran kinerja perusahaan yang cukup komprehensif yaitu Balanced
Scorecard.
B. Rumusan Masalah
a) Pengertian Balanced Scorecard
b) Keunggulan Balanced Scorecard
c) Kelemahan Balanced Scorecard
d) Manfaat Balanced Scorecard
e) Perspektif-perspektif dalam Balanced Scorecard
BAB II
PEMBAHASAN
1) Pangsa pasar (market share), mengukur seberapa besar pasar yang telah
dicapai untuk dilayani perusahaan, dan berapa peluang pasar yang masih
dapat dicapai.
2) Pemerolehan pelanggan (customer acquisition), mengukur kemampuan
perusahaan meningkatkan pelanggan pertahunnya.
3) Kesetiaan pelanggan (customer retention), mengukur kemampuan perusahaan
mempertahankan atau memelihara customer yang telah ada, dilihat dari
pelanggan tutup pertahunnya.
4) Tingkat kepuasan pelanggan (customer satisfaction), mengukur kemampuan
perusahaan dalam memuaskan kebutuhan pelanggan.
5) Profitabilitas pelanggan (customer profitability), mengukur kemampuan
layanan kepada customer atau segmen pasar tertentu dalam menghasilkan
laba.
Dalam salah satu artikel yang kami dapatkan dari website Bank BTN yang
berjudul Dedicated to Sustainable Growth terdapat salah satu tujuan untuk
memperkuat intrapreneurship dan pengembangan organisasi dengan cara terus
memperkuat human capital dan sistem operasi untuk mendukung tujuan strategis
dan menjadikan Bank BTN sebagai bank yang efektif dan efisien. Bank BTN
berencana untuk memperkuat intrapreneurship dalam organisasi dengan
mendorong karyawan untuk lebih inovatif dan mandiri.
Pertama, Bank BTN akan menanamkan budaya penjualan yang kuat untuk
semua staf frontline melalui penguatan sistem penilaian berbasis kinerja dengan
melakukan implementasi perangkat manajemen kinerja Balanced Scorecard dan
pengenalan program pelatihan yang terstruktur.
Kedua, Bank BTN berencana untuk mengoptimalkan kesempatan belajar
kepada semua pegawai dengan memperkenalkan program pelatihan baik
keterampilan teknis maupun manajemen untuk meminimalisir adanya kesenjangan
kompetensi.
Ketiga, di samping langkah-langkah tersebut di atas, Bank BTN berencana
untuk meningkatkan kualitas seluruh human capital dengan cara meningkatkan
efektivitas dari strategi rekrutmen, struktur penghargaan dan insentif karyawan,
menerapkan sistem manajemen karir dan talent, dan mengembangkan Human
Capital Information System (“iHCIS”), yang akan digunakan untuk mendukung
inisiatif human capital. Bank BTN menambah jumlah pegawainya dari 4,231
karyawan pada tahun 2010 menjadi 5,135 karyawan pada tahun 2011 dan menjadi
6,048 pegawai pada tahun 2012.
Keempat, Bank BTN akan terus meningkatkan sistem teknologi informasi
dengan berinvestasi pada sistem baru dan melakukan upgrade data warehouse
dalam rangka meningkatkan otomatisasi organisasi secara menyeluruh indikator
kinerja atau Key Performance Indicators (KPI) Bank BTN ditunjukkan melalui 4
(empat) perspektif dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, yang dapat
kami sampaikan, sebagai berikut:
Financial Perspective, yaitu: management performance, yang meliputi
pencapaian target-target keuangan korporat, seperti ROA, ROE, NIM,
Profit Margin dan CER.
Perspektif Nasabah, yang terdiri dari pangsa pasar untuk KPR dan KPA
serta Indeks Layanan.
Perspektif Proses Bisnis, yang terdiri dari Indeks GCG, implementasi
proyek perubahan, persentase implementasi Master Plan TI, pembukaan
jaringan, pertumbuhan dana pihak ketiga komersial, pertumbuhan kredit
komersial, implementasi i-Loan, pertumbuhan dana pihak ketiga
konsumen, rasio CASA, implementasi manajemen kinerja (BSC),
Persentase NPL (Gross), profil risiko, dan implementasi Human Capital
System.
Perspektif Tumbuh dan Belajar, yang terdiri dari Culture Assessment
Index, implementasi struktur organisasi, dan implementasi proses bisnis
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
www.google.com
http://eprints.undip.ac.id/26355/