Anda di halaman 1dari 6

Definisi dan Aljabar Vektor

Vektor adalah besaran yang mempunyai arah. Sedangkan skalar adalah besaran yang tidak

mempunyai arah. Vektor biasa disimbolkan dengan huruf yang diatasnya ada tanda panah “ a

a
”. Untuk besar/panjang vektor sendiri simbolnya adalah “ ”.
Operasi Dasar Aljabar Vektor
 
a b
a) Dua vektor dan adalah sama jika kedua vektor itu mempunyai besar dan arah
yang sama.

 
a
b) Negatif a adalah sebuah vektor yang besarnya sama dengan tetapi arahnya
 
berlawanan dengan arah a , dan dituliskan dengan - a .

 
a
c) Misalkan m sebuah skalar dan sebuah vektor. Perkalian skalar “m” dan a
 
a
dinyatakan dengan m adalah sebuah vektor yang besarnya m kali besar dan a
 
arahnya ditentukan oleh m. Jika m>0, maka arah m a sama dengan arah a , dan jika
    
m<0, maka arah m berlawanan dengan arah , dan jika m=0, maka m = 0 , 0
a a a
(vektor nol) adalah sebuah vektor yang besarya sama dengan nol dan arahnya tidak
tertentu.

   
d) Jumlah dua vektor dan dinyatakan + b adalah sebuah vektor yang diperoleh
a b a
 
dengan menempatkan b dengan cara menaruh titik pangkalnya pada titik ujung a ,
 
a b
kemudian hubungkan titik pangkal dengan titik ujung yang baru dipindahkan.
 
Vektor yang baru diperoleh adalah a + b .
   
e) Selisih dua vektor dan dinyatakan dengan - b adalah sebuah vektor yang bila
a b a
     
ditambahkan kepada b diperoleh kembali a . Jadi b +( a - b )= a .

Sifat-Sifat Aljabar Vektor


Dengan menggunakan definisi-definisi aljabar vektor, maka dapat diturunkan
beberapa sifat-sifat. Misalkan A, B, C adalah vektor-vektor, m dan n adalah skalar, maka
berlaku sifat-sifat:
   
a) a +b = b +a (sifat komutatif pada penjumlahan)

     
b) a +( + )= ( + b )+ c
b c a (sifat asosiatif pada penjumlahan)

 
c) m = a m
a (sifat komutatif pada perkalian)
 
a
d) m(n )= (mn) a (sifat asosiatif pada perkalian)
  
e) (m+n) a = m a + n a (sifat distributif)
   
a b a
f) m( + )= m + n b (sifat distributif)

Vektor satuan
Vektor satuan adalah suatu vektor yang besarnya satu satuan. Jika a sebuah vektor,
 
a 0 a
maka vektor satuannya dapat dituliskan dengan, dimana . Dan jika =(x,y) maka besar
 
a  x2  y 2
vektor a adalah . Sehingga vektor satuan yang diperoleh adalah

 a  x y 
Vs     , 
a  x 2  y 2 x 2  y 2 
. Jika komponen x dan y adalah 0, maka (0,0) menunjukkan
 
0 . Jadi 0 = (0,0).

Definisi Operasi Aljabar Vektor pada Bidang


 
a   x1 , y1  , b   x2 , y2 
Jika dan m adalah skalar maka didefinisikan:
 
a  b   x1  x2 , y1  y2 
1.
 
a  b   x1  x2 , y1  y2 
2.

ma  m  x1 , y1    mx1 , my1 
3.

 a    x1 , y1     x1 ,  y1 
4.
 
ma  0  x1 , y1    0, 0   0
5. Jika m=0, maka

Contoh soal:
 
a a
Jika = (3,2) maka tentukanlah vektor satuan dari ?
Jawab:

a = (3,2) rumus vektor satuan sendiri adalah

 a
Vs  
a

Vs 
 3, 2 
32  22

Vs 
 3, 2 
13


Vs  3 / 13, 2 / 13 
Vektor dalam Ruang
3
Misalkan x, y, dan z mempunyai titik pangkal yang sama dalam ruang R , yaitu titik 0. x,
y, dan z dikatakan membentuk sistem koordinat tegak lurus kearah kanan.

a
Dalam sistem koordinat diatas, jika sebuah mempunyai komponen-komponen

menurut sumbu
x  A1 , menurut sumbu y  A2 , dan menurut sumbu z  A3 . Maka a
  
a   A1 , A2 , A3  a a  A12  A2 2  A32
dituliskan dengan . Maka besar mempunyai rumus .
 
Jika Vs adalah vektor satuan dari a , maka didapatkan:

 a  A12 A2 2 A32 
Vs     , , 
a  A12  A2 2  A32 A12  A2 2  A32 A12  A2 2  A32 
.

Sifat-sifat Aljabar Vektor pada Bidang dan Ruang


  
Misalkan u , v , dan w adalah vektor-vektor pada bidang X, Y atau berada dalam R
3

dengan koordinat X, Y, dan Z. a dan b adalah skalar, maka berlaku sifat-sifat:


   
1. v + w = w + v
     
2. ( + )+ = +( v + w )
u v w u
  
3. 0 + v = v
 
4. I v = v
   
5. a( + ) = a + a w
v w v
  
6. (a+b) v = a v + b v

Soal-soal:
1   4 3
        
u   2 v   2 w   2
3  3 1    
1. Jika vektor  ,   , dan   maka tentukan vektor u  3v  2 w  ?
Pembahasan:
1   4   3 
  2   3  2   2  2 
 3   3  1 
     
1   12   6 
  2    6    4 
3 9   2
     
7 
  4 
10 
 
    
a  3 a b 1
2. Diketahui , b  1 , dan u
. Panjang vektor adalah ?
Pembahasan:
  2 2
ab  a b

 
  2 2  2
ab  2 a b  ab

2 
  2
ab  3  12  12
 
a  b  2  4  1
 
ab  7
5  3  2 
        
a   2  b   2  c   3 
1   1 1 
3. Diketahui  ,  ,   maka tentukan vektor satuan dari operasi
  
a  2b  3c ?
Pembahasan:
  
a  2b  3c
5  3  2 
     
  2   2  2   3  3 
 1   1   1 
     
5  6  6 
  2    4    9 
 1   2   3 
     
5 
  15 
6 
 

5 
 1  
Vs  15 
2 
5   15   6  6 
2 2

 
5 
 1  
Vs   15 
25  225  36  
6 
5 
 1 
Vs   15 
286  
6 

Anda mungkin juga menyukai