Anda di halaman 1dari 17

prinsip akuntansi mengacu pada standar dan praktik akuntansi yang digunakan

serta metode penerapannya.

masuk atas peningkatan aset lainnya dari entitas atau penyelesaian


liabilitasnya/kewajibannya” akibat dari operasional perusahaan yang masih
berlangsung. Sedangkan keuntungan (gain), merupakan kenaikan aset bersih (ekuitas)
perusahaan akibat dari transaksi periferal atau transaksi insidental. Pendapatan dan
keuntungan merupakan dua hal yang berbeda, sehingga perlakuan dalam analisis
untuk masing-masing pos juga dipelakukan secara berbeda, karena pendapatan
diharapkan dapat terus berlangsung, sedangkan keuntungan tidak. Dari perspektif
analisis, pengakuan pendapatan dan keuntungan akrual yang tidak tepat dapat
memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan, seperti :

1. Jika pendapatan dicatat lebih awal atau terlambat, maka pendapatan dapat
tercatat pada periode yang salah.
2. Jika perusahaan mencatat pendapatan sebelum adanya kepastian realisasi yang
wajar, maka pendapatan mungkin akan dicatat dalam satu periode kemudian
dibatalkan atau dibalik di periode lainnya, yang mana akan menimbulkan
penyajian yang terlalu tinggi dari laba pada periode awal dan laba yang
rendah pada periode lainnya.

Kedua dampak tersebut memberikan pengaruh yang kurang baik terhadap laba
perusahaan. Oleh karena itu, standar akuntansi menerapkan aturan ketat dan
konsevatif terkait pengakuan pendapatan, dengan kriteria untuk dapat diakui seperti
berikut :

1. Aktivitas laba yang menghasilkan pendapatan telah selesai secara substansial,


dan tidak ada usaha signifikan yang diperlukan untuk menyelesaikan
transaksi.
2. Resiko kepemilikan dalam penjualan secara efektif berpindah kepada pembeli.
3. Pendapatan dan beban terkait diukur atau diestimasi dengan akurasi wajar.
4. Pendapatan yang diakui normalnya menghasilkan kenaikan kas, piutang, atau
efek. Dalam kondisi tertentu, pendapatan menghasilkan kenaikan persediaan,
atau aset lainnya dan penurunan liabilitas.
5. Transaksi pendapatan yang wajar dengan pihak independen (bukan dengan
pihak yang dikendalikan).
6. Transaksi pendapatan tidak dapat dikenai pembatalan (misalnya hak
pengendalian).

Ketidakpastian dalam Penagihan Pendapatan

Perusahaan menggunakan provisi atau penyisihan atas piutang tak tertagih


untuk mencerminkan ketidakpastian dalam penagihan piutang dari penjualan secara
kredit. Ketika penagihan atas piutang tidak lagi dapat diprediksi, maka dalam
praktiknya, dilakukan penangguhan pengakuan atas pendapatan yang belum dapat
terealisasi hingga sampai piutang tersebut terealisasi.

Pendapatan ketika terdapat Hak Pengembalian

Jika pembeli memiliki hak pengembalian, pendapatan diakui pada saat


penjualan, hanya jika kondisi berikut ini terpenuhi :

1. Harga barang adalah tetap, atau dapat ditentukan saat tanggal penjualan
2. Pembeli membayar kepada penjual atau berkwajiban membaya kepada
penjual
3. Kewajiban pembeli kepada penjual tidak berubah meskipun terjadi
pencurian atau kerusakan produk
4. Pembeli memiliki substansi ekonomi terpisah dari penjual
5. Penjual tidak memiliki kewajiban signifikan untuk kinerja masa depan
terkait dengan penjualan
6. Pengembalian dapat diestimasi dengan wajar
Jika kondisi ini terpenuhi, maka pendapatan atas penjualan dan biaya yang
dikeluarkan atas penjualan tersebut dapat dicatat, tetapi dikurangi untuk
mencerminkan estimasi pengembalian dan biaya terkait. Jika tidak terpenuhi,
pengakuan pendapatan akan ditunda pencatatannya.

Pendapatan Waralaba (Franchise)

Standar akuntansi untuk pemberi waralaba (franchisor) mensyaratkan agar


pendapatan fee (biaya jasa) waralaba dari penjualan waralaba hanya diakui ketika
semua jasa material atau kondisi yang terkait dengan penjualan tersebut secara
substansial telah dilaksanakan atau dipenuhi oleh pemberi waralaba. Hal ini juga
berlaku untuk fee waralaba dan produk yang masih berlanjut, agen penjualan,
waralaba yang dimiliki kembali, biaya waralaba, pendapatan gabungan, serta
hubungan antara pemberi dan penerima waralaba. Semua fee dari operasi yang
diizinkan dimasukkan ke dalam pendapatan yang diterima.

Pengaturan Pembiayaan Produk

Pengaturan pembiayaan produk merupakan perjanjian yang melibatkan


pengalihan atau akuisisi persediaan oleh sponsor yang pada dasarnya merupakan cara
untuk membiayai persediaan. Jika pihak yang menanggung resiko dan imbalan
kepemilikan mengalihkan persediaan kepada pembeli dan dalam transaksi tersebut
menyetujui untuk melakukan pembelian kembali produk pada harga tertentu selama
waktu tertentu, atau menjamin harga penjualan kembali atas penjualan produk
tersebut kepada pihak ketiga, ini merupakan pengaturan pembiayaan produk dan
dicatat seperti pembiayaan. Dalam hal ini, persediaan tetap berada dalam laporan
penjual dan penjual tidak mengakui adanya pendapatan dari transaksi tersebut.

Pendapatan berdasarkan kontrak

GAAP mempersyaratkan perusahaan untuk menggunakan metode percentage


of completion method jika terdapat estimasi yang wajar untuk biaya penyelesaian
kontrak serta progress terhadap penyelesaian kontrak. Dasar dalam pembuatan
estimasi laba adalah mencatat bagian total laba yang diestimasi berdasarkan rasio
biaya yang dikeluarkan hingga saat ini, dibagi dengan total biaya yang dikeluarkan.
Metode estimasi lain yang dapat diterima didasarkan pada unit yang diselesaikan,
estimasi teknis, atau unit yang diserahkan. Dalam metode ini, semua kerugian pada
periode ini atau yang diantisipasi diakui pada saat identifikasi di awal.

Pendapatan yang Belum Diterima

Dalam kontrak kerja jangka panjang, pendapatan biasanya ditagihkan di awal.


Pada kondisi tersebut, pendapatan diakui secara proporsional selama periode kontrak.
Jumlah pendapatan yang masih beum diakui disajikan dalam laporan posisi keuangan
sebagai liabilitas sebagai pendapatan yang belum diterima.

Implikasi Analisis

Pencatatan pendapatan merupakan peristiwa penting dalam penentuan laba


perusahaan. Analis harus melihat metode pencatatan yang digunakan untuk
memastikan apakah metode tersebut telah mencerminkan kondisi ekonomi yang
sebenarnya dari perusahaan. Pada umumnya, praktik saat ini tidak membolehkan
pengakuan atas pendapatan sebelum adanya transaksi atau penjualan.

BEBAN TANGGUHAN

Beban tangguhan merupakan biaya yang telah terjadi dan akan ditangguhkan
karena beban tersebut diharapkan akan dapat memberikan manfaat di masa depan.
Tujuan dari penangguhan biaya ini adalah untuk mengkaitkan biaya dengan manfaat
yang diharapkan lebih baik di masa depan.

Penelitian dan Pengembangan

Perusahaan melakukan aktivitas penelitian, eksplorasi dan pengembangan


karena berbagai alasan. Beberapa di antaranya diarahkan untuk mempertahankan
produk yang telah ada, sedangkan yang lainnya ditujukan untuk mengembangkan
produk dan proses baru. Aktivitas penelitian bertujuan untuk penemuan baru dan
aktivitas pengembangan merupakan penjabaran dari penelitian. Aktivitas penelitian
dan pengembangan tidak mencakup perubahan rutin atau periodic pada operasional
perusahaan yang sedang berlangsung, penelitian pasar, dan kegiatan pengujian.

Pencatatan atas Penelitian dan Pengembangan

Karakteristik dari RnD menyebabkan kesulitan dalam pencatatannya dalam


laporan keuangan. Adapun karakteristiknya adalah :

1. Tingginya ketidakpastian dari manfaat akhir dari kegiatan RnD


2. Seringkali diperlukan waktu yang cukup lama dari ketika RnD dimulai hingga
berhasil
3. Masalah evaluasi yang disebabkan oleh sifat tak berwujud dari sebagian besar
aktivitas RnD

Karena karakteristik tersebut, standar akuntansi AS mewajibkan perusahaan untuk


membebankan biaya RnD pada saat terjadi, yang mencakup biaya bahan baku,
peralatan dan fasilitas yang memiliki kegunaan lain (alternative) di masa mendatang,
yang dikapitalisasi sebagai aset berwujud. Sebaliknya, IFRS mengizinkan perusahaan
untuk mengkapitalisasi RnD yang terjadi pada tahap aktivitas RnD berikutnya, seperti
pada tahap pengembangan, karena memiliki manfaat yang lebih pasti dan dapat
diukur di masa depan. Oleh karena itu, biaya RnD dikapitalisasi dan dilaporkan
sebagai aset tak berwujud dalam laporan posisi keuangan. Aset tak berwujud
kemudian diamortisasi selama masa manfaatnya. Adapun biaya yang dapat
diidentifikasi dalam aktivitas RnD adalah sebagai berikut :

1. Bahan baku, peralatan, dan fasilitas yang diperoleh atau dibangun secara
khusus untuk proyek RnD, atau aset tak berwujud yang dibeli yang tidak
memiliki kegunaan lain di masa depan.
2. Bahan baku yang digunakan dalam aktivitas RnD, penyusutan peralatan dan
fasilitas serta amortisasi aset tak berwujud yang digunakan dalam aktivitas
RnD yang memiliki kegunaan atau manfaat yang lain di luar kegiatan RnD.
3. Gaji dan biaya lain yang berhubungan dengan sumber daya atau personil yang
terlibat dalam kegiatan RnD.
4. Jasa yang diberikan oleh pihak lain yang berkaitan dengan aktivitas RnD.
5. Alokasi biaya tidak langsung, termasuk biaya umum dan administrative yang
tidak berhubungan langsung dengan aktivitas RnD.

Analisis untuk Penelitian dan Pengembangan

Secara konseptual, pengeluaran RnD ini seharusnya tidak dibebankan pada


saat terjadinya. Ketidakpastian dari manfaat ini yang membatasi kapitalisasi RnD.
Namun membebankan biaya RnD dapat mengurangi kegunaan laba. Analisi
mengakui bahwa meskipun akuntansi yang berlaku saat ini sebagian besar
meyakinkan bahwa tidak ada kelebihan atas penyajian aset RnD, kerugian karena
tidak memiliki pengukuran yang wajar dari pengeluaran untuk dikaitkan dengan
pendapatan yang timbul dari aktivitas RnD. Akuntansi mengabaikan pengalaman
produktif dari berbagai aktivitas RnD yang berlangsung, namun aktivitas non-
akuntansi RnD terkini gagal memberikan kebutuhan dan kepentingan dari pengguna
laporan keuangan secara efektif.

Untuk menilai kualitas dan nilai potensial dari pengeluaran RnD, analisis
harus mengetahui informasi lebih dari sekedar beban RnD periodik. Yang paling
aman untuk digunakan sebagai asumsi dalam analisis adalah pembebanan
pengeluaran RnD menghasilkan laporan posisi keuangan yang lebih konservatif.

Beban Perangkat Lunak


Pengembangan perangkat lunak merupakan aktivitas khusus yang tidak sesuai
dengan pengeluaran umum untuk aktivitas RnD. Pengembangan perangkat lunak
untuk tujuan pemasaran merupakan aktivitas berkelanjutan yang secara langsung
mengarah pada pendapatan saat ini atau pendapatan di masa mendatang. Menurut US
GAAP, pencatatan untuk pengeluaran perangkat lunak konputer untuk dijual,
disewakan, atau diperdagangkan menunjukkan kelayakan teknologi, di mana biaya ini
dikapitalisasi dan dikaitkan dengan pendapatan tetap di masa mendatang. Hingga
tercapainya kelayakan teknologi, maka semua pengeluaran dibebankan pada saat
terjadinya, sedangkan pengeluaran yang dikeluarkan setelah saat terjadinya kelayakan
teknologi, dan sampai produk siap diperdagangkan, dikapitalisasi sebagai aset tak
berwujud. Biaya tambahan untuk menghasilkan perangkat lunak atau master serta
pengemasan untuk distribusi diinventarisasi dan dibebankan pada pendapatan sebagai
biaya produk untuk dijual. IFRS tidak membedakan pengembangan perangkat lunak
dari aktivitas RnD lainnya dan memperbolehkan kapitalisasi semua jenis RnD
termasuk biaya pengembangan perangkat lunak, setelah kelayakan teknologi tercapai.

Biaya Eksplorasi dan Pengembangan dalam Industri Pertambangan

Tingginya resiko di industry ini menyebabkan timbulnya ketidakpastian dan


pada akhirnya menyebabkan permasalahan untuk mengukur atau menentukan
pengakuan laba. Banyak perusahaan yang membebankan biaya eksplorasi dan
pengembangan pada saat terjadinya, yang beberapa di antaranya membebankan
sebagian dan mengkapitalisasi sisanya.

FASB menerapkan standar pencatatan successful effort accounting yang


mengarahkan bahwa biaya eksplorasi, kecuali biaya pengeboran, dikapitalisasi pada
saat terjadinya, yang kemudian dibebankan jika sumber daya tidak berhasil atau
direklasifikasi sebagai aset yang dapat diamortisasikan apabila cadangan minyak dan
gas terbukti telah ditemukan. Namun, SEC tidak menyetujui pendekatan ini dan
memilih metode pencatatan reserve recognition accounting. SEC selanjutnya
mempersyaratkan pengungkapan tambahan termasuk pengungkapan berbasis nilai
kepada FASB, sebagai berikut :

1. Jumlah cadangan migas telah terbukti ada.


2. Biaya yang dikapitalisasi terkait dengan produksi migas.
3. Biaya yang terjadi pada saat akuisisi, eksplorasi dan pengembangan.
4. Hasil operasi aktivitas untuk memproduksi migas.
5. Ukuran arus kas neto masa depan yang didiskontokan untuk cadangan yang
telah terbukti ada.

Dua metode umum yang biasa digunakan, dan adanya variasi pada metode yang
digunakan dapat memberikan hasil yang berbeda. Oleh karena itu analisis harus
mewaspadai hal tersebut. Banyak analisi yang memilih menggunakan metode
succesfull effort accounting dibandingkan akuntansi biaya penuh karena metode
tersebut lebih baik dalam mengaitkan biaya dengan pendapatan terkait dan lebih
konsisten dengan praktik akuntansi terkini, karena metode succesfull effort
accounting mewajibkan adanya hubungan langsung antara biaya yang terjadi dan
cadangan khusus yang ditemukan sebelum biaya eksplorasi dan pengembangan
dikapitalisasi, sedangkan akuntansi biaya penuh mengizinkan perusahaan untuk
mengelompokkan eksplorasi dan pengembangan yang belum berhasil sebagai aset
perusahaan.

Imbalan Kerja Tambahan

Tinjauan imbalan kerja tambahan

Tekanan sosial , kompetisi dan kelangkaan bakat karyawan menyebabkan


maraknya imbalan kerja tambahan di luar gaji dan upah. Beberapa imbalan tambahan
seperti uang cuti, bonus , pembagian laba dan asuransi Kesehatan dapat di
identifikasikan dengan periode pada saat di terima atau di berikan.Beberapa imbalan
kerja tambahan dan akuntansinya dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Kontrak kompensasi yang di tangguhkan

Janji untuk membayar karyawan di masa depan, bebrapa dengan kontijensi.


Biasanya perusahaan memberikan imbalan kerja tambahan kepada para eksekutif
yang ingin di pertahankan.

- Hak Apresiasi Saham

Hak saham yang di berikan kepada karyawan berdasarkan jumlah saham yang
di tentukan .Pemberian SAR didasarkan pada kenaikan nilai pasar saham
perusahaan sejak tanggal pemberian opsi saham dan dapat diserahkan dalam
bentuk uang tunai , saham atau kombinasi keduanya.

Opsi Saham Karyawan

Opsi saham karyawan disebut juga kompensasi berbasi saham. Ada berbagai
alas an untuk popularitas ini. Pertama perusahaan berpendapat bahwa ESO
meningkatakan kinerja dengan memberikan karyawan kepentingan dalam
bisnis.Kedua Eso dipandang karyawan sebagai media untuk memperoleh kekayaan.
Ketiga ESO merupakan bentuk bentuk kompensasi GAAP sebelumnya, ESO
memberi imbalan kerja tanpa memerlukan pencatatan biaya

Karakteristik Opsi Saham Karyawan

Opsi saham karyawan merupakan peluang kontraktual yang di berikan oleh


perusahaan kepada karyawan , dimana karyawan dapat membeli sejumlah saham
perusahaan pada harga yang telah di tentukan atau setalh tanggal yang telah di
tentukan dimasa depan.Opsi saham karyawan (ES0) terdiri atas dua kategori besar
yaitu insentif dan tanpa kualifikasi. Insentif menguntungkan dari segi pajak, opsi
saham tidak di kenai pajak sehingga opsi tersebut di jual ileh karyawan.Opsi saham
tanpa kualifikasi, tidak memiliki manfaat pajak di bandingkan dengan opsi wajar dan
karyawan di kenai pajak pada saat pelaksanaan atas selisih antara harga pelaksanaan
dan niali pasar wajar saham.Dalam kasus ini , perusahaan mendapat manfaat dari
pengurangan pajak yang sama dengan jumlah pendapatah yang diakui karyawan.

Biaya Ekonomi dan Manfaat ESO

Manfaar utama ESO adalah kenaikan potensial pada nilai perusahaan yang
dapat timbul melalui dampak insentif terhadap perilaku karyawan.ESO bertujuan
untuk menyelaraskan insentif karyawan dan perusahaan dengan memberikan
kesempatan pada karyawan untuk berpartisipasi dalam penciptaan kekayaan
pemegang saham .Biaya ESO merupakan dampak dilutive potensialnya . Artinya
Ketika dilaksanakan ESO mengalihkan kekayaan dari pemegang saham kepada
karyawan dengan mendilusi kepemilikan pemegang saham data ini dalam perusahaan
.Pendekatan intrinsic mengukur biaya seberapa besar harga pelaksanaan lebih rendah
daripada harga saham saat tanggal pemberian.

Pendekatan nilai intrinsic mengabaiakan dua jenis biaya yang timbul bahkan
Ketika harga pelaksanaan sama dengan harga saham saat ini. Jenis biaya pertama
adalah biaya bunga, yang timbul karena ESO dapat dilaksanakan di masa depan,
Tetapi pada harga saham saat ini. Kedua adalah biaya opsi, dimana biaya yang di
perbolehkan karyawab pada opsi untuk membeli saham perusahaan hanya Ketika
saham tersebut menguntungkan, yaitu Ketika harga pasar yang berlaku melebihi
harga pelaksanaan opsi saham. Biaya ini dihitung dalam model penentuan harga opsi
yang menyatakan bahwa opsi memiliki nilai bahkan Ketika di berikan pada harga
pasar yang berlaku.

Akuntasi dan Pelaporan ESO

Terdapat dua permasalahan akuntasi utama terkati dengan ESO , Yaitu dilusi laba
per saham, dan pengakuan biaya ESO sebagai beban dalam laba tahun berjalan.

- Dilusi Laba per Saham


US GAAP dan IFRS megakui dilusi potensial dari ESO Ketika
menentukan laba per saham dilusian. Metode saham treasuri menentukan
tingkat dilusi berdasarkan harga pelaksanaan dan harga saham kini. ESO in
the money dianggap sebagai efek dilutive dan mempengaruhi laba per saham
dilusian. ESO out of money dianggap sebagai efek adntidilutif dan tidak
mempengaruhi laba per saham dilusian.
- Beban kompensasi
US GAAP dan IFRS mengharuskan perusahaan untuk mengakui biaya
ESO dalam laba.Berikut prosedur yang digunakan untuk tujuan ini. Pertama ,
nilai wahar dari pembeeian ESO di tentukan pada tanggal pemberian dengan
mengalikan jumlah opsi yang di berikan dengan nilai wajar masing- masing
opsi. Nilai wajar opsi di tentukan menggunakan model penentian harga ipsi
yang umum digunakan, seperti model black scholes .Kedua, biaya pemberian
ipsi kemudian diamortisasi selama periode pelaksanaan yang di harapkan dari
opsi dan dibebankan ke laba sebagai bagian beban kompensasi berbasis
saham.

ESO memberikan dampak yang sangat kompleks pada laporan posisi


keuangan dengan pengalihan yang terjadi antara saldo laba dna modal disetor
saham.Namun, dari pandangan analisis, dampak laporan posisi keuangan tidak
penting karena tidak mengubah jumlah total ekuitas pemegang saham.

Analisis Opsi Saham Karyawan

Pada dasarnya ESO merupakan pengalihan antara pemegang saham saat ini
dan pemegang saham prospektif. ESO tidak mengakibatkan komitmen kas apapun,
baik untuk saat ini maupun dimasa depan pada perusahaan atau bagi kekayaan
pemegang saham. Oleh karena itu, ESO tidak memengaruhi total ekuitas pemegang
saham maupun total liabilitas perusahaan.

Biaya Bunga
Bunga merupakan kompensasi atas penggunaan uang. Selain itu, bunga juga
meruapakan kelebihan kas yang dibayar atau dikumpulkan di atas uang ( pokok) yang
di pinjam atau dipinjamkan. Bubga di tentukan berdasarkan beberapa factor dan
salahs satu yang paling penting adalah risiki kredit atas peminjam. Beban bunga
dihitung menggunakan suku bunga , pokok dan waktu.

Perhitungan Bunga

Beban bunga untuk suatu perusahaan merupakan tingkat nominal yang


dibayar pada pendanaan utang, termasuk dalam kasus obligasi, amortisasi diskon atau
premi.Kesulitan akan timbul Ketika perusahaan menerbitkan utang konversi atau
utang dengan waran. Situasi ini menyebabkan tingkat nominal dibawah biaya utang
serupa dengan Ketika tidak memiliki fitur tambahan ini.Dalam kasus utang yang di
terbitkan dengan waran saham, penerimaan kas diatribusikan kepada nilai waran yang
dicatat sebagai modal disetor. Beban yang berkaitan dengan akun diskon utang yang
diamortisasi selama umur utang akan menaikan biaya bunga efektif.

Kapitalisasi Bunga

Kapitalsisasi bunga diperlukan sebagai bagian asset yang di bangun atau jika
tidak diproduksi oleh perusahaan untuk penggunaan sendiri. Tujuan dari kapitalisasi
bunga adalah untuk mengukur biaya akusisi suatu asset secara lebih akurat dan
mengamortisasi biaya akuisisi terhadap pendapatan yang di hasilkan asset.

Analisis Bunga

Analisis harus menyadari akuntasi terkini untuk bunga utang konversi masih
kontroversial. Banyak yang berpendapat bahwa mengabaikan niali hak konversi dan
menggunakan tingakt kupon sebagai ukuran bunga mengabaikan biaya bunga rill.
Sebaliknua penghitungan laba per saham dilusian menggunakan jumlah saham yang
dapat diterbitkan dalam peristiwa konversi atas utang konversi. Hal ini menyebabkan
timbulnya beban tambahan terhadap tingkat kupon melalu laba per saham dilusian
Pajak Penghasilan

Beban pajak penghasilan merupakan biaya bisnis yang subtansial.


Pemahaman akuntansi pajak penghasilan akan berguna bagi kesuksesan analisis
laporan keuangan.

Akuntasi Pajak Penghasilan

Perbedaan Temporer dan Permanen

Kompleksitas dalam akuntasi pajak penhasilan timbul karena aturan untuk


menentukan penghasilan kena pajak. Secara umum, atutan pajak lebih dekat pada
akuntansi” basis kas , yang memnungkinkan lebih sedikit akrual di bandingkan yang
diizinkan dalam GAAP. Selain itu, aturan untuk menghitung akrual tertentu, sepertu
penyusutan berdasarkan hukum pajak juga berbeda jika dibandingkan dengan aturan
menurtu GAAP. Hukum pajak memungkinkan pembebasan atau pengurangan untuk
pos tertentu yang tidak memiliki dasar ekonomi nyata. Otoritas pajak tidak
memberikan pembalian dana untuk kerugian operasi netto, tetapi kerugian ini ke
periode selanjutnya dan dikurangkan dengan laba yang dihasilkan di periode
mendatang. Atas alasan ini, laba yang dilaporkan dalam laporan keuagan dapat sangat
berbeda dari laba kena pajak, yaitu laba yang digunakan untuk menentukan utang
pajak seusai hukum pajak. Oleh karena itu, perusahaan harus mengelola dua buku
akuntasi , satu untuk laporan keuangan dan satu lagi untuk akuntasi pajak.

Perbedaan antara laba pajak dan GAAP pada dasarnya terdiri atas dua jenis
temporee dan permaneb, Perbedaab temporer, sesuai dengan Namanya merupakan
perbedan yang memiliki sifat temporer dan diharapkan dapat di balik di masa
depan.Perbedaan temporer dicatat menggunakan penyesuaian pajak tangguhan.

Perbedan permanen merupakan perbedan yang sifatnya permanen. Perbedaan


tersebut terjadi karena pada dasarnya terdapat perbedaan antara perlakuan hukum
pajak dan US GAAP. Perbedaan permanen tidak dicata dalam laporan keuangan ,
melainkan dicatat sebagi factor ke dalam tarif pajak efektif, yang merupakan tarif
pajak actual yang terjadi pada bisnis selama periode tertentu. Tarif pajak efektif dapat
berbeda dengan tarif pajak wajib.

Pajak Tangguhan

Perbedaan temporer dapat menyebabkan laba kena pajak sangat berbeda


dengan laba sebelum pajak menurut GAAP. Oleh karena itu, pembebanan utang pajak
actual tahun tersebut terhadap laba GAAP sebelum pajak melanggar prinsip
penguitan dara akuntasi dan menyebabkan laba setalh pajak mudah berubah, bahkan
tidak berarti. Untuk menghindari masalah ini, akuntan menggunakan alokasi antar
periode yang disebut penyesuaian pajak tangguhan. Dasar penyesuaian pajak
tangguhan adalah untuk mengaitkan beban pajak periode tersebut dengan laba
sebelum pajak yang dilaporkan menurut GAAP secara lebih baik. Dalam prosesnya,
akuntansi atas pajak tangguhan menciptkajn posnlaporan posisi keuangan yang
disebut asset pajak tangguhan.

Sifat Liabilitas ( Aset ) Pajak Tangguhan

Secara umum, liabilitas / asset pajak tangguhan menjelaskan :

- Liabilitas pajak tangguhan


Laba GAAP lebih besar dibandingkan laba kena pajak di masa lalu,
pembayaran pajak masa lalu relative lebih rendah sehingga pembayaran pajak
di masa deoan diperkirakan relative lebih tinggi
- Aset pajak tangguhan
Laba GAAP lebih kecil di bandingkan laba kena pajak di masa lalu ,
pembayaran pajak masa lalu relative lebih tinggi, sehingga pembayaran pajak
di masa depan diperkirakan relative lebih rendah.
Dalam pengertian ini, liabilitas pajak tangguhan memang memberikan
informasi mengebai arus kas masa depan. Na,un, perlu diingat bahwa
kemampuan dari asset maupun liabilitas inin dalam memprediksi arus kas
masa depan sangat bergantung pada perbedaan temporer yang di balik di masa
depan.

Akuntasi Pajak Tanggunan

Akuntasi untuk pajak tangguhan menurut US GAAP maupun IFRS cenderung


sama . Meskipin tujuan dari akuntasi pajak tangguhan adalah mengaitkan beban pajak
dengan laba sebelum pajak versi GAAP, akuntasi atas pajak tangguhan menggunakan
pendekatan asset dan liabilitas pajak tangguhan menggunakan pendekatan asset dan
liabilitas, yang berfokus pada perhitungna pos-pos lapran posisi keuangan , asset dan
liabilitas yang berfokus pada perhitungan pos-pos laporan posisi keuangan

Pajak tangguhan di tentukan secara terpisah untuk masung masing komponen


yang dikenai pajakpada setiap yurisidiksi pajak. Semua asset pajak tangguhan perlu
dievaluasi kemungkinan realisasinya . Menurut US GAAP, penyisihan penilaian
harus di buat untuk mengurangi asset pajak tangguhan sampai pada titik yang dapat
digunakan untuk menunjukan bahwa aser tersebut kemungkinan tidak terealisasi.

Analisis Pajak Penghasilan

Penyesuaian Laporan Keuangan

Moody merekomendasikan bahwa asset atau liabilitas pajak tangguhan dapat


dikesampingkan saat mennetukan rasio solvabilitas atau rasio likuiditas.

Menghitung Nilai Sekarang Aset dan Liabilitas Pajak Tangguhan


Aset pajak tangguhan mewakili arus kas potensial di masa depab yang timbul
dari dibaliknya perbedaan temporer.

Memprakirakan laba dan Arus Kas Masa Depan

Pengungkapan pajak penghasilan berguna untuk memprediksi arus kas masa


depan. Tarif pajak yang berlaku merupakan perkiraan yang berguna dari tarif pajak
marginal yaitu membantu untuk menentukan dampak pajak setiap tambahan dollar
terhadap pendapatan. Tarif tersebut menjadi kurang berguna Ketika digunakan
sebagai perkiraan rata- rata tarif pjak perusahaan. Hal ini disebabkan karena
perusahaan mungkin memiliki perbedaan pernanen yang busa secara permanen
mengurangi yang jarang terjadi menaikan pajaknya.Perbedan temporer diukur
menggunakan asset atau liabilitas pajak tangguhan berguna dalam membuat prediksi
arus kas .

Menganalisis Perbedaan Permanen dan Temporer

Seorang analisis harus mengevaluasi mengapa tarif pajak efektif berbeda dari
tarif pajak yang berlaku dengan memeriksa komponen yang menyebabkan perbedaan
tersebut. Penting juga untuk menganalisis sifat perbedaan temporer yang di tentukan
dengan menggunakan komponen asset dan liabilitas pajak tangguhan Analisis harus
mengevaluasi apakah penangguhan dapat di balikkan seta membuat perkiraan
sebarapa cepat pembalik dapat dilakukan

Manajemen Laba dan Kualitas Laba

Penyisihan penilaian merupakan media yang umum dalam manajemen laba.


Oleh karena itu, analisis harus dengan hati- hati memeriksa setiap perubahan yang
terjadi khususnya penurunan pada penyisihan penilalian , karena bisa jadi perubahan
tersebut merupaka percobaan manajemen laba.

Anda mungkin juga menyukai