Anda di halaman 1dari 16

IRMAYANTHI IRWAN (1712440009)

NURDZAFITRI (1712440008)
QONITA DEIFAKY TSAURIA (1612441006)
Indonesia terkenal dengan
keragaman nya termasuk dalam sector
kuliner. Berbagai macam kuliner dengan
cita rasa yang berbeda tersebar di setiap
daerah-daerah di tanah air, tidak
terkecuali di provinsi Sulawesi Selatan.
Berbagai makanan mulai dari makanan
berat hingga camilan menjadi ciri khas
kearifan lokal tiap daerah, tidak terkecuali daerah kota Palopo, Sulawesi Selatan.
Di kota Palopo, durian menjadi satu hasil perkebunan utama. Di daerah ini, durian
biasa dijual per telaja dimana satu telaja terdiri atas 3 buah durian yang diikat
dengan tali/daun enau yang dihargai lima puluh ribu rupiah per telaja. Karena
banyaknya durian di daerah ini, maka tidak
heran jika terdapat beberapa kuliner
tradisional di kota ini yang berbahan dasar
durian, salah satunya ialah Dampo durian,
olahan ini bercita rasa manis. Dampo Durian
berbentuk seperti dodol yang bahannya
hanya durian asli dan gula merah atau gula Gambar 1. Durian di Palopo dijual per telaja
Sumber: https://kastara.id/wp-content/ uploads/
aren. 2018/07/Durian-Montong-Erwin1.jpg

Kompetensi inti satu KI-1 (sikap spiritual) yaitu sikap yang berkaitan dengan
pembentukan peserta didik untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, sikap ini ditunjukan dengan melakukan ibadah. Kegiatan yang paling
efektif untuk melatih peserta didik melaksanakan perintah Tuhan dan

1
meninggalkan larangan Tuhan sesuai ajaran agama masing-masing. Selain itu
Abidin (2013:67-70) mendeskripsikan nilai religius merupakan sikap dan perilaku
yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain dan hidup rukun dengan agama lain.

Pada hakikatnya, lahirnya salah satu kearifan lokal Dampo Durian ini tidak
terlepas dari hasil penggabungan beberapa karakter bangsa yang juga harus
ditanamkan dalam proses pendidikan karakter. Beberapa karakter tersebut antara
lain:

1. Cinta tanah air


Bermodalkan kesadaran sebagai masyarakat berbangsa dan warga negara
yang baik, maka sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk menanamkan sikap
cinta tanah air, termasuk terhadap kearifan lokal daerah setempat yang
mewarnai keragaman budaya bangsa Indonesia. Hal ini sebagaimana
dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah Al-Qashash ayat 85:
‫ض َع َليْكَ ْالقُ ْرآنَ لَ َرا ﱡدكَ إِ َل ٰى َم َعا ٍد ۚ قُ ْل َر ِبّي أَ ْعلَ ُم َم ْن َجا َء بِ ْال ُه َد ٰى َو َم ْن ُه َو فِي‬
َ ‫إن الﱠذِي فَ َر‬
‫ﱠ‬
ٍ ِ‫ض َﻼ ٍل ُمب‬
‫ين‬ َ
“Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al
Quran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali.
Katakanlah: "Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang
yang dalam kesesatan yang nyata"
2. Peduli lingkungan
Sebagai individu yang hidup bermasyarakat kita senantias dididik untuk
menjadi pribadi yang peduli baik terhadap sesama maupun terhadap
lingkungan. Kenyataan bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini
seluruhnya diciptakan oleh Yang Maha Kuasa serta bahwa Dialah yang
menundukkan alam ini, sehingga kita sebagai umat manusia tidaklah memiliki
kemampuan sedikit pun kecuali berkat kemampuan yang dianugerahkan Allah
kepada kita semua. Allah menjelaskan dalam Al-Qur’an Surah Ibrahim : 32-34

ِ ‫اء َما ًء َفأ َ ْخ َر َج بِ ِه ِمنَ الث ﱠ َم َرا‬


‫ت ِر ْزقًا‬ ‫ض َوأَنز َل ِمنَ ال ﱠ‬
ِ ‫س َم‬ َ ‫اﻷر‬
ْ ‫ت َو‬ ‫ﱠ ُ الﱠذِي َخلَقَ ال ﱠ‬
ِ ‫س َم َاوا‬
‫س ﱠخ َر لَ ُك ُم‬ َ ‫ي فِي ْال َبحْ ِر ِبأ َ ْم ِر ِه َو َس ﱠخ َر َل ُك ُم اﻷ ْن َه‬
َ ‫( َو‬32) ‫ار‬ َ ‫لَ ُك ْم َو َس ﱠخ َر لَ ُك ُم ْالفُ ْل َك ِلتَجْ ِر‬

2
‫سأ َ ْلت ُ ُموهُ َو ِإ ْن‬
َ ‫( َوآتَا ُك ْم ِم ْن ُك ِّل َما‬33) ‫ار‬ َ ‫س َو ْالقَ َم َر َدا ِئبَي ِْن َو َس ﱠخ َر لَ ُك ُم اللﱠ ْي َل َوالنﱠ َه‬ ‫ال ﱠ‬
َ ‫ش ْم‬
(34) ‫ار‬ٌ ‫ظلُو ٌم َك ﱠف‬ َ ‫صوهَا ِإ ﱠن اﻹ ْن َسانَ َل‬ ُ ْ‫ت َ ُعدﱡوا ِن ْع َمةَ ﱠ ِ َﻻ تُح‬
“Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari
langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan
menjadi rezeki untuk kalian; dan Dia telah menundukkan bahtera bagi kalian
supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya dan Dia telah
menundukkan (pula) bagi kalian sungai-sungai. Dan Dia telah
menundukkan (pula) bagi kalian matahari dan bulan yang terus menerus
beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagi kalian malam dan
siang. Dan Dia telah memberikan kepada kalian (keperluan kalian) dari segala
apa yang kalian mohonkan kepada-Nya. Dan jika kalian menghitung-hitung
nikmat Allah, tidaklah dapat kalian menghinggakannya. Sesungguhnya
manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).”
3. Kreatif
Ahli kretivitas Conny Semiawan dkk (Nashori & Mucharram: 34-35)
mengungkapkan bahwa kreativitas adalah potensi yang pada dasarnya dimiliki
setiap orang dalam derajat dan tingkatan yang berbeda-beda antara satu
dengan yang lainnya. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Asiah (2007: 27)
dalam Jurnal Komunitas yang mengatakan bahwa masyarakat pada dasarnya
memiliki potensi untuk berkembang. Asiah, lebih lanjut, mengutip pendapat
Piaget dalam bukunya Sund tahun 1976 yang mengatakan bahwa kemampuan
operasi berpikir manusia ditentukan oleh kemampuan manusia itu sendiri untuk
mengasimilasi atau mengadaptasikan lingkungan dalam pikirannya.

Kedua pandangan di atas, rupanya sudah dijelaskan secara mendetail di dalam


al Qur’an sebagaimana dikutip oleh ahli-ahli agama Islam seperti Quraish
Shihab (Nashori & Mucharram, 2002: 36) yang mengatakan bahwa manusia
adalah makhluk unik (khalqan akhar). “….Kemudian Kami jadikan dia
(manusia) makhluk yang unik. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling
Baik.” (QS. Al Mu’min [23]: 4)

3
Kaidah-kaidah fisika yang diterapkan dalam proses pembuatan dampo durian
dapat dikaitkan dengan kompetensi-kompetensi dasar berikut.
3.3 Menerapkan hukum-hukum fluida statik dalam kehidupan sehari-hari
3.5 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi
karakteristik termal suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor pada
kehidupan sehari-hari.
3.7 Menganalisis interaksi pada gaya, serta hubungan antara gaya, massa dan
gerak lurus benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Berikut adalah langkah-langkah pembuatan dampo durian.


1. Pertama-tama, siapkan durian, gula
aren dan air secukupnya. Durian yang
digunakan disini adalah durian yang
sudah matang karena apabila durian
yang masih muda maka dompoknya
tidak memiliki rasa duriannya tetapi
hanya bau durian dan rasa gula aren. BAHAN
2. Kemudian, belah durian tersebut.
1. Gula merah
3. Pisahkan daging durian dari kulitnya.
2. Air
4. Pisahkan daging durian dari bijinya.
3. Tepung terigu
5. Parut gula merah agar pada saat di
4. Minyak goreng
masak gula arennya mudah tercampur
5. Buah durian (sebaiknya
dengan daging durian.
pilihlah yang belum terlalu
6. Dalam kondisi kompor belum menyala,
masak di pohon)
masukkan durian kedalam panci. Hal ini
dilakukan untuk menghindari agar
durian tidak hangus.

4
7. Campurkan gula aren dan air
secukupnya, kemudian nyalakan
kompor. Setelah itu aduk durian hingga
tercampur rata dengan gula aren dan
air. Aduk secara terus menerus hingga
kadar airnya berkurang.
8. Aduk perlahan hingga adonan tersebut
tidak lengket. Idealnya dibutuhkan
waktu 4 jam untuk memasak dompok
durian agar dompok durian dapat tahan Gambar 2. Dampo Durian siap dibentuk.
(Sumber: https://travelingyuk.com)
lama.

9. Setelah itu pindahkan dompok durian ke dalam wadah, setelah dingin dampok
durian dapat dibentuk sesuai keinginan.
10. Setelah itu, jemur hasil dampo durian yang telah dicetak hingga benar-benar
mengering.

DAMPO DURIAN

Gaya Fluida Statis Kalor

5
3.3 Menerapkan hukum-hukum fluida statik dalam kehidupan sehari-hari

Fluida adalah zat yang bisa mengalir dan memberikan hambatan saat diberi
tekanan. Zat yang tergolong sebagai Fuida adalah zat cair dan gas. Adapun sifat-sifat
Fuida adalah sebagai berikut.

1. Bisa mengalami perubahan bentuk

2. Bisa mengalir

3. Memiliki kemampuan untuk

menempati suatu wadah atau ruang

Dalam pembuatan dampo durian, gula merah


dapat diolah menggunakan 2 cara, salah satunya
ialah dengan proses pemanasan. Saat dipanaskan,
gula merah berubah wujud menjadi cair. Gula merah
cair yang ditempatkan dalam suatu wadah aka
memenuhi sifat-sifat fluida statis. Bagan 1. (atas) Gula
aren sebelum
Adapun beberapa besaran fluida yang berlaku dipanaskan dan
(bawah) gula aren
pada peristiwa pembuatan dampo durian ini adalah setelah dipanas kan.
(Sumber: Youtube;
sebagai berikut. Google)

6
1. Massa jenis
Massa jenis adalah ukuran kerapatan suatu benda. Semakin rapat susunan
partikel di dalamnya, semakin besar massa jenisnya. Secara matematis,
dirumuskan sebagai berikut.

𝒎
𝝆=
𝑽

Keterangan:
ρ = massa jenis (kg/m3)
V = volume (m3)
m = massa benda (kg)

Berapakah volume dari 200gr gula aren?


(massa jenis gula aren = 776 kg/m3)

Jawab : ________________________

2. Viskositas (kekentalan)
Viskositas merupakan sifat tahanan suatu Öuida terhadap tegangan yang
diberikan. Hukum yang membahas tentang viskositas Öuida ini adalah Hukum
Stokes. Secara matematis,Hukum Stokes dirumuskan sebagai berikut.

𝑭𝒔 = 𝟔𝝅𝜼𝒓𝒗

3. Berat jenis
Berat jenis didefnisikan sebagai berat fuida (w) per satuan volume (V). Berat
jenis ini berbeda dengan massa jenis. Perbedaannya adalah berat jenis
dipengaruhi oleh percepatan gravitasi, sehingga nilainya bisa berubah-ubah
sesuai percepatan gravitasi di tempat tersebut. Secara matematis, dirumuskan
sebagai berikut.

𝒘
𝒔= = 𝝆. 𝒈
𝑽

7
dimana: s = berat jenis
W = berat benda (N)
V = Volume benda (m3)
ρ = massa jenis (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

8
3.5 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi
karakteristik termal suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor pada
kehidupan sehari-hari.

Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang
semula dingin lama kelamaan menjadi panas. Mengapa air menjadi panas? Air
menjadi panas karena mendapat kalor, kalor yang diberikan pada air mengakibatkan
suhu air naik. Dari manakah kalor itu? Kalor berasal dari bahan bakar, dalam hal ini
terjadi perubahan energi kimia yang terkandung dalam gas menjadi energi panas atau
kalor yang dapat memanaskan air.

Sebelum abad ke-17, orang berpendapat bahwa kalor merupakan zat yang
mengalir dari suatu benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih
rendah jika kedua benda tersebut bersentuhan atau bercampur. Jika kalor merupakan
suatu zat tentunya akan memiliki massa dan ternyata benda yang dipanaskan
massanya tidak bertambah. Kalor bukan zat tetapi kalor adalah suatu bentuk energi
dan merupakan suatu besaran yang dilambangkan Q dengan satuan joule (J), sedang
satuan lainnya adalah kalori (kal). Hubungan satuan joule dan kalori adalah:

1 kalori = 4,2 joule


1 joule = 0,24 kalori

9
1. Penguapan
Apakah pada waktu zat menguap memerlukan kalor? Dari manakah kalor itu
diperoleh? pada waktu air dipanaskan akan tampak uap keluar dari permukaan
air. Kenyataan ini menunjukkan bahwa pada waktu menguap zat memerlukan
kalor. Jika air dipanaskan terus-menerus, lama-kelamaan air tersebut akan
habis. Habisnya air akibat berubah wujud menjadi uap atau gas. Peristiwa ini
disebut menguap, yaitu perubahan wujud dari cair ke gas, karena molekul-
molekul zat cair bergerak meninggalkan permukaan zat cairnya. Pada peristiwa
menguap terjadi perubahan suhu, oleh karena itu berlaku:

𝑸 = 𝒎𝒄∆𝑻

Keterangan:
Q = Energi Kalor (Joule)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis benda (J/kg°C)
∆𝑻 = Perubahan suhu (°C)
Kalor adalah perpindahan energy kinetic dari satu benda yang bersuhu lebih
tinggi kebenda yang bersuhu lebih rendah. Langkah pada saat memasak
bahan hingga tercampur rata dan sampai airnya habis merupakan langkah
dimana terjadi proses transfer energi kalor pada bahan, khususnya air. Proses
pemanasan yang dilakukan menyebabkan air mengalami penguapan karena
menyerap kalor yang diberikan oleh kompor.

2. Pendinginan
Proses pendinginan juga
pada dasarnya menerapkan
prinsip kalor. Pada tahap
selanjutnya yaitu dampo
durian didinginkan hingga
beberapa jam, hal ini
dikondisikan agar dapat
melepaskan kalor terjadi Bagan 2 Proses pendinginan dampo dengan dipindahkan ke wadah
yang lebih lebar, tujuannya untuk mempercepat proses pendinginan
sehingga disebut dengan (Sumber: YouTube)

10
pendinginan dan pembekuan. Pembekuan adalah proses perubahan bentuk
wujud zat cair menjadi zat padat karena terjadinya pelepasan kalor
(pendinginan) pada zat cair tersebut. Proses pembekuan terjadi ketika suhu
mencapai titik beku air atau titik leleh yaitu pada 0o C (273 K). Contohnya
perubahan air menjadi es ketika dimasukkan ke kulkas.
Langkah ini menerapkan konsep kalor berupa transfer panas yakni dari api
kompor ke minyak goreng dan ke dampo durian.

11
3.7 Menganalisis interaksi pada gaya serta hubungan antara gaya, massa dan
gerak lurus benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Gaya adalah interaksi apapun


yang dapat menyebabkan sebuah
benda bermassa mengalami
perubahan gerak, baik dalam bentuk
arah, maupun konstruksi geometris.
Gaya yang diberikan saat mengaduk
dompo durian agar adonan sampai
tidak lengket dengan wajan. Dan perlu
diperhatikan juga untuk buah
duriannya lebih baik menggunakan
durian yang sudah matang
dikarenakan jika durian yang masih
mudah susah di olah dan tidak memiliki
rasa yang begitu terasa. Menurut salah Gambar 1. Kegiatan mengaduk durian menerapkan konsep
gaya dalam fisika (Sumber: YouTube)
satu kepercayaan masyarakat yang
membuat adonan kue ini seperti gambar yang di tampilkan di atas kita bisa melihat
adonan yang dihasilkan jika durian yang sudah matang digunakan maka adonan akan
mudah menyatu dengan gula yang dicampurkan sehingga gaya yang harus diberikan
untuk mencampurkan adonan tidak terlalu besar alias adonan mudah dibentuk.
Biasanya alat yang digunakan untuk memberikan gaya agar adonan dapat
tercampur secara merata yaitu pengaduk terbuat dari bahan keras namun ringan,

12
tujuannya yaitu agar mudah mengatur kecepatan pada saat mengaduk adonan. Jika
gaya yang diberikan pada saat mengaduk adonan itu besar maka adonan yang
dihasilkan akan cepat tercampur dengan rata. Kecepatan mengaduk juga bergantung
pada besar massa dari adonan. Dimana semakin besar massa adonan yang akan
diaduk, maka semakin besar pula gaya yang diperlukan untuk mengaduk adonan
tersebut.
Menurut konsep Hukum II Newton, dimana “percepatan sebuah benda
berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik
dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja
padanya.”
Secara matematis dapat dituliskan dalam bentuk persamaan yakni:

𝑭 = 𝒎. 𝒂

dimana ∑F merupakan total gaya yang bekerja, m adalah massa benda serta a adalah
percepatan benda.
Dari konsep tersebut, maka kita dapat mengetahui bahwa untuk dapat
mengaduk adonan dengan percepatan yang besar maka massa adonan harus kecil,
artinya kita dapat mengaduk adonan sedikit demi sedikit agar gaya yang diperlukan
untuk mengaduk adonan tidak terlalu besar.

Figure 2 Aplikasi gaya gesek saat pembuatan adonan Dampo Durian (Sumber: youtube)

13
Gaya gesek adaalah gaya yang terjadi sebagai gaya reaksi ketika suatu benda
bergerak dan menyentuh suatu permukaan medium benda tersebut. Seperti yang

𝑭𝒈 = 𝝁. 𝑵
ditunjukkan pada gammbar saat pembuatan adonan ini terdapat gaya gesek antara
pengaduk dengan wajan. Dimana saat adonan diaduk maka pengaduk akan
bersentuhan dengan medium wajan sehingga terjadi gesekan.

dimana Fg merupakan gaya gesek antar benda, μ merupakan koefesien gesekan


dan N yakni gaya normal yang bekerja pada benda.

Selain gaya gesek, gaya apa lagi yang bekerja pada


benda yang berkaitan dengan kerja tubuh kita?

Jawabannya ialah Gaya otot. Ya, gaya otot adalah gaya


yang diakibatkan oleh aktivitas otot manusia. Dari
manakah asal gaya ini?

Gaya kontraksi dan relaksasi yang dilakukan oleh otot


mengakibatkan timbulnya energy potensial pada benda.
Dimana kita ketahui pada pembuatan dompo durian ini
timbul gaya otot ketika kita mengaduk adonan. Gaya otot
ini sangat fleksibel karena dikendalikan oleh koordinasi
biologis pada manusia.

14
REFERENSI

Abidin, Y. 2013. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung:


Refika Aditama.

Riyansa, Ria Ariesta dan Padi Utomo. 2017. Implementasi Kompetensi Inti Satu dan
Dua Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VIII
SMPN 1 Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun
Pelajaran 2016/2017. Jurnal Korpus. 1.1. (2017): 107-117.

YouTube. (2019). LEMPOK DURIAN. [online] Tersedia pada: https://www.youtube


.com/watch?v=j8NsJCggJQM&feature=youtu.be [Diakses pada 7 Oct. 2019].

15

Anda mungkin juga menyukai