Disusun Oleh:
SEMESTER III
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH 3C
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
OKTOBER 2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena telah
memberikan kelancaran dan kemurahan-Nya terhadap kami, sehingga dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah “Manajemen Sumber Daya Manusia” dalam
bentuk makalah. Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada
junjungan kita Nabiyullah Muhammad SAW.
Sehubungan dengan terselsaikannya penulisan makalah ini maka penulis ini
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama
Islam Negeri Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam.
3. Bapak M. Aqim Adlan, M.E.I. selaku ketua jurusan Perbankan Syariah.
4. Bapak Siswahyudianto, M.M. selaku dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Serta kami juga mengharapkan adanya
kritik dan saran yang dapat menyempurnakan makalah ini. Dan dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan mengenai “Rekrutmen, Screnning dan Seleksi
Manajamen Sumber Daya Manusia”.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ...........................................................................................16
B. Saran .....................................................................................................16
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Memilih orang yang memiliki kompetensi serta memilki standart kerja yang
tinggi sesuai harapan perusahaan adalah hal yang tidak mudah. Perlu strategi
khusus dalam rekrutmen & sistem seleksi untuk mendapatkan SDM yang unggul
tersebut. Langkahnya SDM yang memiliki kompetensi unggul, menjadikan tingkat
perebutan pengadaan tenaga kerja semakin ramai. Perebutan SDM tidak hanya pada
level manager keatas akan tetapi juga pada level dibawahnya. Proses rekrutmen dan
seleksi mempunyai peran penting dalam kesuksesan tiap perusahaan karena proses
rekrutmen dan seleksi dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk terus
bertahan, beradaptasi dan berkembang khususnya di tengah persaingan yang ketat.
Oleh karena itu, mereka dituntut untuk lebih profesional dalam mengelola
perusahaannya khususnya dalam hal sumber daya manusia (tenaga kerja).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan rekrutmen, screnning dan seleksi?
2. Apa tujuan rekrutmen, screnning dan seleksi?
3. Bagaimana teknik, cara dan metode rekrutmen, screnning dan seleksi?
4. Apa saja syarat dan tahap rekrutmen, screnning dan seleksi?
5. Apa saja faktor positif dan negatif rekrutmen, screnning dan seleksi?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan rekrutmen, screnning dan seleksi
2. Mengetahui tujuan rekrutmen, screnning dan seleksi
3. Mengetahui teknik, cara dan metode rekrutmen, screnning dan seleksi
4. Mengetahui syarat dan tahap rekrutmen, screnning dan seleksi
5. Mengetahui faktor positif dan negatif rekrutmen, screnning dan seleksi
3
BAB II
PEMBAHASAN
1
Choichul Hadi dan Fattah Hanurawan, Psikologi Industri dan Organisasi: Suatu
Pengantar Singkat, (Sidoarjo: Zifatama Jawara, 2017), hal. 30
4
2. Screnning (Penyaringan)
Screening dalam bahasa inggris yg berarti penyaringan atau disebut
juga seleksi. Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia, seleksi atau
selection adalah proses untuk memilih pelamar untuk dijadikan karyawan
dan menempatkan mereka pada posisi yang dibutuhkan oleh organisasi.
Penyaringan karyawan adalah proses penyeleksian segenap
informasi tentang pelamar pekerjaan untuk suatu jabatan tertentu.
Penyaringan dilakukan untuk mengetahui prestasi seseorang atau riwayat
kejahatan seseorang. Perusahaan harus menentukan standart dalam
penyaringan dan penerimaan karyawan.
Screnning merupakan sebuah kegiatan yang berguna dalam
mengidentifikasi batasan dalam sebuah masalah. Dengan ditemukannya
batasan tersebut, maka akan ditemukan risiko-risiko yang kemungkinan
terjadi di dalam masalah tersebut.
5
3. Seleksi Karyawan
Seleksi karyawan adalah proses pemilihan orang yang sesuai untuk
suatu jabatan atau pekerjaan dari sejumlah pelamar. Seleksi merupakan
usaha pertama yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh karyawan
yang berkompeten yang akan menjabat serta mengerjakan tugasnya
dengan baik.
Menurut Dale Yoder (1981), seleksi adalah suatu proses ketika calon
karyawan dibagi dua bagian, yaitu yang akan diterima atau yang ditolak.
Malayu Hasibuan juga berpendapat bahwa seleksi adalah suatu kegiatan
pemilihan dan penentuan pelamar yang akan diterima atau ditolak untuk
menjadi karyawan perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada spesifikasi
tertentu dari setiap perusahaan yang bersangkutan.
Dapat disimpulkan bahwa seleksi adalah proses pemilah dan
memilih orang-orang yang dianggap memiliki kemampuan yang kompeten
(yang terbaik diantara yang baik) guna mengisi kekosongan jabatan di
sebuah perusahaan atau organisasi sesuai jumlah yang dibutuhkan.
2
Noor Arifin, Manajemen Sumberdaya Manusia: Teori dan Kasus, (Jepara: Unisnu
Press, 2017), hal. 32
7
3
Muslihat, Kepala Madrasah Pada PKKM: Penilaian Kinerja Kepala Madrasah,
(Sleman: Deepublish, 2020), hal. 42
8
b. Cara Screnning
1. Memperhatikan ketentuan dasar (basic requirements)
2. Menulis segala kriteria yang dibutuhkan
3. Menyeleksi berdasarkan kriteria yang ditentukan
9
4. Mengelompokkan CV pelamar
5. Melakukan screnning CV secara mendetail
6. Mempertimbangkan riset guna sesi selanjutnya yaitu interview
c. Cara Seleksi
Menurut Agus Sunyoto (2008:48) bahwa proses seleksi
dilakukan sebagai berikut:
1. Pemilihan awal. Pada tahap ini dilakukan penyaringan mereka
yang memenuhi syarat dan mana yang tidak memenuhi syarat.
2. Pemeriksaan surat lamaran. Semua pelamar yang memenuhi
syarat dipertimbangkan dan memperoleh peluang yang sama
untuk dipertimbangkan.
3. Ujian saringan. Yaitu perfomance/achievement test,
intelligence test, aptitude test, interest test, personality test.
Perlu diperhatikan tingkat kesahihan (validity), dan tingkat
kepercayaan (reability).
4. Pengecekan narasumber atau references (rujukan) atau surat-
surat rekomendasi, memo, dan lain-lain.
5. Wawancara. Cara ini digunakan setelah calon pegawai melalui
tahapan penyaringan rekrutmen sebelumnya seperti screnning,
mempelajari surat-surat permohonan, penyelenggaraan testing,
pengecekan referensi, fisik, medis dan sebagainya.
4
Ibid. Hal 32
10
2. Metode ilmiah
Metode ilmiah adalah seleksi yang dalam pelaksanaannya
berdasarkan kepada spesifikasi jabatan dan kebutuhan nyata
yang akan diisi serta pedoman kepada kriteria dan standar
tertentu. Seleksi metode ini merupakan pengembangan seleksi
non-ilmiah.
Dalam metode ilmiah berdasarkan ilmu pengetahuan
diadakan test kepada calon karyawan yang mana nilai dan hasil
test tersebut sangat berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan apakah karyawan tersebut diterima atau ditolak.
5
Sahala P. Sinurat, Langkah Tepat Melakukan Rekrutmen dan Seleksi, (Jakarta: Erlangga
Grup, 20017), hal. 33
12
6
Asmara Indahingwati dan Novianto Eko Nugroho, Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM), (Surabaya: Scopindo Media Pustaka, 2020), hal. 90
13
b. Tahap-Tahap Screnning
1. Memvalidasi isian form lamaran
2. Memvalidasi surat rekomendasi atau surat referensi
3. Tes kemampuan kognitif (mengukur intelejensia, verbal dan
matematik calon karyawan)
4. Test work sample (mengukur potensi secara langsung dengan
melihat bagaimana calon karyawan melakukan pekerjaan yang akan
ditempati)
5. Tes kepribadian
6. Tes integritas (menguji apakah calon karyawan berpotensi untuk
bertindak jujur atau tidak)
c. Tahap-Tahap Seleksi
Pendapat Dubois dan Rothwell dalam Priansa (2014) bahwa tahapan
dalam seleksi pegawai yang dilakukan beberapa organisasi terhadap
pekerjaan yang berbeda-beda, yaitu:
1. Tes Psikologi (Psychological Test)
Mengetahui kepribadian dan tempramen seseorang. Tes ini juga
sering disebut tes kepribadian.
2. Tes Pengetahuan (Knowledge Test)
Dilakukan untuk mengetahui pengetahuan seseorang, misalnya
pengetahuan mengenai ilmu tertentu. Tes ini umumnya tertulis,
tetapi untuk pengetahuan tertentu mungkin dapat dengan praktik,
seperti pengetahuan mengenai bahasa tertentu.
3. Tes Kemampuan (Perfomance Test)
Tes ini untuk mengetahui skills dan kemampuan pegawai pada saat
ini. Tes ini dapat dilakukan dengan tes tertulis atau praktik.
4. Tes Potensi (Aptitude Test)
Tes ini untuk mengetahui potensi seseorang untuk ditempatkan
dalam pekerjaan tertentu atau dikembangkan.
14
pelamar yang benar-benar terbaik yang direkrut. Selain itu sisi negatif dari
suatu perekrutan adalah gagal merekrut karyawan yang benar-benar memiliki
kemampuan terbaik, perusahaan harus melakukan pembinaan lebih lama, serta
beban perusahaan meningkat.
16
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Rekrutmen, Screnning dan Seleksi merupakan tiga tahapan yang berbeda.
Rekrutmen sendiri merupakan proses penarikan serta penempatan karyawan
yang tepat guna membantu tercapainya tujuan organisasi atau perusahaan.
Kemudian untuk screnning dan seleksi merupakan langkah yang diambil
segera setelah pelaksanaan fungsi rekrutmen. Screnning dan seleksi pada
umumnya hampir sama, yaitu sama-sama dalam memilih karyawan namun
berbeda dalam hal proses dan harus sesuai dengan prosedur masing-masing.
Oleh karena itu, prosedur pemilihan yang cermat dan penempatan yang
tepat merupakan inti dari manajemen sumber daya manusia dalam suatu
perusahaan atau organisasi. Pada tahap rekrutmen, semua calon kandidat
dimotivasi dan didorong untuk datang melamar, semakin banyak pelamar
semakin baik sehingga menghasilkan kumpulan data pelamar. Apabila proses
rekrutmen, screnning dan seleksi karyawan dilakukan dengan prosedur yang
benar dan didukung dengan alat rekrutmen dan seleksi yang akurat sudah
ditentukan bahwa kualifikasi sumber daya manusia yang dibutukan oleh
perusahaan atau organisasi akan dapat terpenuhi. Karena prosedur yang benar
dalam melakukan proses ini akan berdampak positif bukan hanya bagi
perusahaan tetapi juga bagi pelamar pekerjaan yang diseleksi.
B. Saran
Dalam menerapkan proses rekrutmen haruslah menggunakan prosedur yang
berlaku sehingga dapat mempermudah proses seleksi. Untuk melaksanakan
seleksi, perusahaan atau organisasi harus ketat dan memastikan sudah sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan. Perusahaan harus memilih karyawan
yang tepat sesuai dengan yang dibutuhkan. Tidak asal memilih dan perusahaan
harus memastikan karyawan yang telah diseleksi memahami dengan pasti akan
jabatan yang diterima sesuai dengan kemampuan.
17
DARTAR RUJUKAN
Arifin, Noor. 2017. Manajemen Sumberdaya Manusia: Teori dan Kasus. Jepara:
Unisnu Press.
Hadi, Choichul dan Fattah Hanurawan. 2017. Psikologi Industri dan Organisasi:
Suatu Pengantar Singkat. Sidoarjo: Zifatama Jawara.
Indahingwati, Asmara dan Novianto Eko Nugroho. 2020. Manajemen Sumber
Daya Manusia (MSDM). Surabaya: Scopindo Media Pustaka.
Muslihat. 2020. Kepala Madrasah Pada PKKM: Penilaian Kinerja Kepala
Madrasah. Sleman: Deepublish.
Sinurat, Sahala P. 2017. Langkah Tepat Melakukan Rekrutmen dan Seleksi. Jakarta:
Erlangga Grup.