Teori Manajemen
Teori Manajemen
MANAJEMEN ILMIAH
KELEBIHAN:
2) Teknik-teknik efisiensi (studi gerak dan waktu) telah menyadar kan para manajer bahwa
gerak fisik dan alat yang diguna kan dalam menjalankan tugas dapat menjadi efisien.
3) Penekanan pada seleksi dan pengembangan karyawan dengan cara ilmiah menunjukan
pentingnya kemampuan dan faktor pelatihan dalam meningkatkan efektivitas kerja seorang
karyawan.
KEKURANGAN
2) Upah yang tinggi dan kondisi kerja yang baik bukan hanya disebabkan oleh peningkatan
laba perusahaan.
4) Memandang manusia sebagai sesuatu yang rasional, yang hanya dapat dimotivasi dengan
pemuasan kebutuhan ekonomi dan fisik. Aliran ini tidak memandang kebutuhan sosial
karyawan. Dengan kata lain, aliran ini mengabaikan frustasi dan ketegangan yang akan
dialami karyawan apabila mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan social mereka.
2. MANAJEMEN KLASIK
KELEBIHAN
(1) Keterampilan manajerial dapat diterapkan pada semua jenis kelompok kegiatan, jika hal
lainnya tetap.
(2) Beberapa prinsip yang mendasari perilaku manajerial yang efektif dan dapat diajarkan,
memberikan hal-hal praktis yang dapat di-terapkan.
KEKURANGAN
(1) Teori yang dikemukakan dipandang tidak semuanya cocok untuk masa kini.
(2) Prinsip-prinsip aliran ini hanya tepat apabila organisasi berada dalam lingkungan yang
stabil dan dapat diprediksi. Padahal, dewasa ini lingkungan luar organisasi sangat sulit
diramalkan dan bergerak sangat dinamis.
(3) Prinsip-prinsip aliran ini terlalu umum untuk mengatasi masalah-masalah organisasi yang
semakin kompleks dewasa ini.
(4) Aliran ini tidak memberikan petunjuk dalam pengambilan keputus an tentang tentang
prinsip mana yang harus dipilih sebagai patokan.
KELEBIHAN
KEKURANGAN
Konsep manusia sosial yang dikembangkan ternyata tidak menjelaskan sepenuhnya perilaku
manusia. Usaha perbaikan-perbaikan kondisi kerja ternyata tidak mampu menaikan prestasi
kerja. Sebagai contoh, perbaikan kondisi kerja disuatu perkebunan, tidak menaikan prestasi
kerja, malah cenderung menurunkan prestasi kerja karena pekerja cenderung menjadi lebih
santai dalam kerja. Tidak ada tekanan untuk bekerja keras seperti sebelumnya.
Tentunya ada faktor lain, selain faktor sosial, yang mendorong prestasi kerja. Faktor ekonomi
(gaji), kemampuan kerja karyawan, budaya dan struktur organisasi, dan banyak faktor lain
mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Aliran hubungan manusia belum mampu melakukan
prediksi perilaku manusia dengan akurat. Suatu hal yang dapat dimengerti karena faktor
sosial merupakan hasil emosi manusia yang lebih sulit diukur. Contoh lain, kepuasan kerja
sering dikatakan sebagai pendorong prestasi kerja. Tetapi hubungan tersebut diragukan
bahkan logika sebaliknya tampaknya lebih kuat : prestasi kerja akan menyebabkan kepuasan
kerja.
4. MANAJEMEN MODERN
KELEBIHAN
KEKURANGAN