Anda di halaman 1dari 2

Morales

146
Transisi dan transformasi dalam kurikulum pendidikan fisika Filipina :
Penelitian kasus

Nama penulis : Marie Paz E.Morales


Universitas Normal Filipina, Filipina
Issues in Educational Research, 27(3), 2017

I. Latar Belakang

Masyarakat berbasis pengetahuan sangat mempengaruhi perjalanan negara menuju pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi. Dengan demikian, perjalanan menuju masyarakat berbasis pengetahuan ini
membutuhkan keterampilan tambahan dan keterampilan yang sesuai untuk memenuhi perkembangan global
dan ekonomi yang terus berkembang. Pendidikan STEM yang berkualitas dapat dikembangkan sebagai
upaya multi-level yang melibatkan level kelembagaan, program, dan individu. Henard dan Roseveare
(2012) menekankan bahwa pengajaran berkualitas ditingkat program memastikan peningkatan hasil
kualitas kelembagaan, yang dicari oleh sebagian besar lembaga pendidikan tinggi di banyak negara
termasuk Filipina. Dengan demikian, penelitian ini berfokus pada evaluasi isi kurikuler dari kurikulum
pendidikan fisika khusus yang ditransformasikan kedalam program transisi. Analisis kurikulum yang
dimaksudkan dan diberlakukan menentukan kesesuaian kurikulum dan kesenjangan serta menelusuri
penyelarasan, transisi, dan transformasi program dalam program OBTEC.

II. Rumusan Masalah

"Bagaimana evaluasi terhadap kurikulum pendidikan fisika yang dilihat melalui kasus-kasus lulusan program
yang menjabat sebagai pengajar di Universitas ?.

III. Metode

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif-analitik (pendekatan kuantitatif dan kualitatif dalam pengumpulan
dan analisis data) untuk menghasilkan jawaban atas masalah penelitian yang disajikan.

Peserta
Studi ini melibatkan guru fisika dan pendidikan profesional dari program Bachelorof Sciencein Physicsfor Teachers
(BSPT). Sebanyak lima anggota fakultas yang dipilih secara sengaja (tiga perempuan dan dua laki-laki)
dariUniversitas menjadi peserta studi tahap pertama (Juni hingga Oktober, 2013), tiga di antaranya adalah lulusan
dari program tersebut di atas. Pada tahap kedua (Januari-April 2017) penyelidikan yang dilakukan tiga tahun
setelah tahap awal (Juni-Oktober 2013), tiga dari lima peserta tersebut masih dapat mengikuti tahap ini. Dua
orang lainnya telah dipindahkan ke tempat kerja baru dan tidak tersedia untuk wawancara lebih lanjut. Selain
itu, tujuh guru lainnya (Anggota baru dan guru sains yang mengajar untuk kurikulum pendidikan fisika
transisi) berpartisipasi dalam tahap kedua studi.

IV. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, program pendidikan fisika transisi memancarkan kemampuan guru yang ditingkatkan
(pengajaran interdisipliner, perkembangan spiral, ruang kelas yang dipengaruhi teknologi, pengajarankonten
kolaboratif, pelajaran konten fisika berbasis konteks, ketentuan untuk memengaruhi dan mengembangkanPCK
siswa, dan penyampaian pelajaran berbasis waktu ) untuk membekali siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan
untuk menghadapi penerima dalam kurikulum K to 12 yang baru. Terlihat, siswa memamerkan pengetahuan
prosedural sebagai perilaku dikelas mereka yang disebut sebagai kurikulum yang diterima.

Selainitu, program transisi memberikan jalan bagi para guru untuk menjalin tiga bidang utama. Kerangka
transisi guru dari kurikulum dimaksudkan menjadi kurikulum yang diberlakukan dalam program pendidikan fisika
khusus dilaksanakan sebagai budaya dan keyakinan guru yang sangat mempengaruhi pergeseran kurikulum
yang akan diberlakukan ke kurikulum transisi. Kurikulum, hasil (guru fisika dalam program transisi) dapat
memberikan pendidikan STEM dengan lebih baik dan menghasilkan warga Filipina yang dipengaruhi oleh
STEM, secara ilmiah, teknologi, dan lingkungan.

V. Kesimpulan

Transisi (penyelarasan program ke OBTEC) dan transformasi (perubahan kurikuler pada program khusus)
TransisidantransformasidalamkurikulumpendidikanfisikaFilipina:Penelitiankasus
2
mendominasi fokus studi ini. Secara khusus, studi ini bertujuan untuk menggambarkan transisi dan transformasi ini
dalam program pendidikan fisika khusus kekurikulum yang selaras dengan OBTEC melalui analisis kurikulum yang
dimaksudkan dan yang berlaku dari kedua program.

VI. Hal yang dipelajari

Melalui jurnal ini, pelajaran yang dapat diambil ialah mempelajari penggunaan metode desain deskriptif-analitik
yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif dalam pengumpulan dan analisis data) untuk menghasilkan jawaban
atas masalah penelitian mengenai kurikulum pendidikan fisika.

Anda mungkin juga menyukai