Anda di halaman 1dari 41

Makalah Perekonomian Indonesia

Mata Kuliah Perekoromian Indonesia


Dosen Pembirrbing : Ade Fauji, SE, MM

Disusun Oeh : Firman


Sahari 12140049
Keas SP.AK
R.3.2.3

JURUSAN AKUNTANSI STIE


BINA BANGSA BANTEN
2016-2017
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadrat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahrrat•
Nya sehingga penulis dapat rnenyelesaikan rnakalah ini Dalam penyusunan makalah ini penulis
telah berusaha sernaksimal mungkin sesuai dengan kernampuan penulis. Sebagai manusia biasa,
penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan rnaupun tata
bahasa. Meskipun dernikian penulis bernsaha sebisa mungkin rnenyelesaikan rnakalah ini
rreskipm tersusun sangat sederhana.
Daftar lsi

KA TA PENGANTAR E11·or! Bookmark int defned.


Daftar lsi ii
BAB 1 1
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 RUMUSAN MASALAH 1
1.3 TUJUAN MASALAH 1
BAB 11 2
PEMBAHASAN 2
2.1 Gambaran Umum Perekonomian Indonesia 2
2.1.2 MMa Peralihan ( 1966-1968 ) 2
2.1.3 MMa Orde Barn ( 1969 - 1997 ) 2
2.2 Sejarah Perekonomia n Indonesia 7
2.2.1 Masa Sebelum Kemerdekaan 7
2.2.2 Mas a Pemerinta han Orde Lama 8
2.2.3 MM a Pernerinta han Orde Baru 9
2.2.4 Masa reformasi 9
2.3 Sistem Eko nomi di Indonesia 11
2.3.1 Sistem ekonomi liberal (masa demokrasi) 11
2.3.2 Sistem ekonomu etatis me (masa de mokrasi terpimpin) 13
2.3.3 Sistem ekoonomi pancasila (demokrasi ekonomi) yang dalam prakteknya
cenderung liberal 13
2.4 Pe rt umbuha n Eko no mi .••••.•••••••.•••••••.•••••.••••.•••••••.•••••••.•••••••.••••••••••.•••••••.•••••••.•••••••.••••• 15
2.5 Peruha Ila n s trukt ur e konomi
17
2.6 Kerniskinan dan Kesenjangan Pendapatan 18
2.6.1 Kerniskinan 18
2.6.2 Ketimpangan I Kesenjangan Pendapa tan 19
2.7 Pernbangunan Ekonomi Daerah 21
2.7.1 Arti Pe mbangunan Ekonomi Daerah 21
2.7.2 Permasalaha n dalam Pembanguna n Ekonomi Dae rah 21

ii
2.7.3 Tujuan Strategi Pernbangunan Ekonomi 23
2.7.4 Dampak Pernbangunan Ekonomi 23
2.8 Perana n Sektor Perta nian 24
2.8.1 Pengertian dan lingkup sektor pertanian 24
2.8.2 Perkembangan dan peranan sektor pe rta nian da lam perekonomian 24
2.8.3 Tantangan Sektor Pertanian 24
2.8.4 Kontri bus i Ekspor 25
2.9 lndustrialisasi dan Pe rkembangan Sektor lndustri 26
2.9.1 Ko11Sep dan Tujuan Industrialisasi 26
2.9.2 Tujua n industrialisasi 26
2.9.3 Industrialisasi Menurut Para Ahli 26
2.9.4 Kelemahan-kelemahan lndustri Manufaktur Indonesia (Studi UNIDO,
2000) 26
2.10 Usalla Kecil 28
2.10.1 Pe ngertian Usalla Kecil 28
2.10.2 Kriteria usaha kecil 28
2.11 Prospek UKM Dalam Era Perdagangan Be has 29
2.11.1 Definisi UKM 29
2.11.2 Definisi Perdagangan be has 30
2.12 Neraca pembayaran 31
2.12.1 Definisi Neraca pe mbayaran 31
2.12.2 Fungsi neraca pe mbayaran 31
2.12.3 Komponen kornponen neraca pembayaran 31
2.12.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transaksi Berjalan 31
2.13 Modal Askng dan Uta ng Luar Negeri 32
2.13.1 Arm Modal Asing 32
2.13.2 Uta ng I.AJa r Negeri
33
BAB III 34
PEN lJfUP 34
3.1 Simpula 0••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• 34
3.2 Saran 34
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah ekororni merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oeh
karena iu, dalam menyikapi pennasalahan ekonomi tiap negara, masing- masing regara
rnenganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan.
Sistem menumt Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di dalarmya
terdiri atas bagian-bagian dan masing-rrasing bagian memiliki cri dan batas terserdri. Suatu
sistem pada dasamya adalah "organisasi besar" yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta
perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah
sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem
kernasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem
kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan korrbinasi dari subjek•
subjek tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Jatar belakang yang diuraikan maka rumusan masalah yang dikaji dalam
penulisan mi difokuskan tentang Aku Bangga Indonesia dari segi ekonomi .Adapun pe1urnusan
masalah dalam penulisan itli adalah sebagai berikut:
l. Bagairrnna gambaran umum perekonoman Indonesia?
2. Bagairrnna perkembangan sejarah perekonomian Indonesia?
3. Apa saja sistem ekonomi di Indonesia?
4. Bagairrnna pertumbuhan ekonorn di Indonesia?
5. Bagairrnna perubahan struktur ekonorn?
6. Faktor kernsknan dan kesenjangan pendapatan?
7. Bagairrnna pembangunan ekonomi daerah?
8. Apa peranan sektor pertanian?
9. Apa Tujuan industralisasi dan perkerrbangan sektor industri?
10. Apa kriteria usaha kecil?
l l. Apa prospek UKM dalam era perdagangan bebas?
12. Apa fungsi neraca pembayaran?
13. Modal Asing dan utang luar regeri?

1.3 Tujuan Penulisan


Urruk merrlJerikan suatu wawasan dan pengerahuan mengenai perekonomian Indonesia
bagi penulis dan pembaca, agar ebih rnemahami perkerrnangan ekonom di Indonesia seem-a
uas. S elain i:u, makalah ini dibuat sebagai bahan penyelesaian tugas rrakalah mata kuliah
Perekonoman Indonesia,

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gamharan Umum Perekonomian Indonesia

2.1.1 Masa Onie Lama


A. Perekonomian Irdonesia kurang memuaskan. Hal ini disebabkan antara lain
../ Sering terjadi pergantian Kabinet
../ Keadaan Politik & Keamanan yang tidak stabil
../ Kebijakan ekonomi yang sering berubah-ubah.

B. Beberapa rnasalah ekonomi yang terjadi pada masa Orde Lama, antara lain;
l. Tetjadi Nasionalisasi Perusahaan- Perusahaan Asing ( 1951-1958)
2. Adanya kebijakan " Anti Modal Asing ", akibatnya
•!• -Indoresa kekurangan modal
•!• Hilangnya pangsa Pasar di Luar Negeri
•!• Tekanan pada NPI (Neraca Pernbayaran Intemasional)

2.1.2 Masa Peralihan ( 1966-1968 )


Setelah terjadnya peristiwa 030 S/PKI Yang gagal pada tahun 1965, Perekonomian
Indonesia rnakin rrernburuk , dengan kondisi antara lain
}> Tertundanya pembayaran Hutang luar Negeri sebesar rrencapai US $ 2 Milyar
}> Turunnya penerirnaan ekspor
}> Inflas i yang sangat tinggi ( 30- 50 o/o ) per b ulan
}> Makin buruknya kondisi prasarana perekonomian (Jalan, jembatan, irigasi, dsb )

2.1.3 Masa Onie Barn ( 1969 - 1997)


Pada masa Orde Barn, pembangunan ekonomi di dasarkan pada kebijakan berdasarkan
korsep "TRILOGl PEMBANGUNAN ", yang rrengardung 3 ( tiga ) ursur pokok, yang
rrencerminkan 3 ( tiga ) segi pennasalahan dalam pembangunan sebagai suatu proses kegiatan
secara terns rrenerus,
l. Pemerataan : adalah suatu pembagian hasil produksi kepada rrasyarakat yang lebh
merata, sehingga dirasakan keadilannya.
2. Pettumbuhan Ekonorni : Menuniukkan usaha kearah peningkatan produksi secara
keselmuhan ditnasyarakat. Hasil produksi yang rrerupakan produksi nasional, rnembawa
perdapatan bagi rnasyarakat rnelalui berjalannya mekanisme pasar.
3. Stabilras Nasional : Merupakan syarat pokok bagi upaya pembangunan yang
berkesinarrn ungan untuk mencapai ke 2 sasaran di atas, yakni, kehidupan masyarakat
dan negara yang stabil
Trilogi Pembangunan, yang menempatkan pemerataan sebagai " prioritas", rnerdapat
banyak hambatan, terutarna masih kabumya tobk ukur atau indikator penentuan abkasinya,
sehingga hasilnyapun sukar dukur atau bahkan modah menyimpang. Oleh karena itu "
pemeratan hanya dapat dicapai melalui " Delapan jalur pemerataan ", yaitu ;
1. Pemerataan Kebutuhan Pokok rakyat
2. Pemerataan kesempatan untuk memperoleh perdidikan
3. Pemerataan pembagian perdapatan, khususnya melalui usaha-usaha padat karya
4. Pemerataan kesempatan kerja mealui peningkatan pembangunan regional
5. Pemerataan dalam pengembangan usaha, khisusnya rremberikan keserrpatan yang luas
bagi golongan ekonomi lemah untuk rremperoleh akses perkredi:an dan penggalakkan
Koperasi.
6. Pemerataan Kesempatan berpartisipasi khususnya bagi generasi nuda dan kaum wanita
7. Pemerataan penyebaran penduduk melalui transmigrasi dan pengembangan wilayah
8. Pemerataan dalam memperoleh Keadilan Hukmn

Pada masa Orde baru, pembangunan dilakukan secara bertahap melalui REPELITA
( Rencana perrnangunan Lima Tahun ).

REPELITA I ( 1 April 1969 - Maret 1974)


Program- Program yang dilaksanakan :
Rehabilitasi Ekonorni ;
O Sarana penuniang produksi pangan ( Waduk, irigasi, dsb)
O Prasarara angkutan (Jalan, Jermatan, Pelabuhan, dsb )

Kendala-kendaa :
Kurang tersedianya dana pembiayaan pembangunan

Faktor penyebabnya :
>" Rendahnya tabungan dalam negeri
>" Rendahnya ekspor ( devisa sedikit )

Usaha yang dilakukan :


>" Pinjarran Luar N egeri
>" Menggalakkan Modal Asing

Melalui upaya-upaya yang telah dilakukan, maka seama PELITA I tersebut, angka
perturrnuhan ekonomi Indonesia mencapai 8,40 % per tahun,

Tanangan :
A. Isu pemerataan
B. Rendahnya penyerapan Tenaga Kerja
REPELITA n ( l April 1974- 31 Maret 1979)
Keberlasjlan Pelita I, rnenirnbulkan darnpak terhadap ;
l) Kesenjangan ekonorni
2) Dorninasi Modal Asing

Dengan kordisi seperti tersebut di atas, rnaka kebijakan pembangunan yang berpegang
pada Tribgi, difokuskan kepada :
l) Pertumouban ekonorni
2) Pernerataan
3) Stabili:as

Tanangan yang dihadapi


1) Makin rrelebarnya kesenjangan ekonorni
2) Meningkatnya jumlah pengangguran

Usaha yang dilakukan :


Memberikan keserrpatan berusaha yang lebh luas kepada pengusaba-pengusaha Kecil, rnelalui
beberapa kebijakan, antara lain ;
l. Kebijakan Moneter ( KIK, KMKP, Penorunan Suku Bunga dsb)
2. Devaluasi Ripah, urruk rrerangsang ekspor

Dengan berbagai upaya yang dilakukan Perrerintah, rnaka secara umum dalam PELITA
Il, berbasjl dipertahankan laju perturnbuhan ekonorni rata-rata di atas 6 % per tahun.

REPELITA ill ( l April 1974 - 31 Mat-et 1979)


Dengan rnakin rnakin gencarnya sue tentang kesenjangan ekonomi Kesenjangan-
kesenjangan nyata yang terjadi anara lain ;
1. Kesenjangan antar daerah dan antar sektor
2. Kesenjangan tingkat pendapatan dan keserrpatan kerja
3. Kesenjangan antara Usaha Kecil dengan Usaha besar
4. Kesenjangan dalarn rnernperoleh pendidikan, kesehatan, dan Peradilan/Huk um

Maka pada Pelita Ill, prorras permanguran sesuai landasan Trilogi, diarahkan pada "
Pernerataan "dalarn rnernperoleh basil-hasil pernbangunan, yang ditunjang dengan
dikeluarkannya kebajakan " Delapan Jahn· pernerataan ".
Dalarn upaya untuk mewuitdkan kondisi perekonomian yang ebih baik, dalarn kurun tersebut,
rnuncul beberapa kendalarvhambatan antara lain ·
' '
a) Adanya resesi dunia
b) Turunnya harga rninyak ( karena Perang Teluk )
c) Darrpak devaluasi Ripah yang masjh terasa
d) Inflasi di atas 20 % per tahun
Dengan adanya beberapa kerdala tersebut, perrerirrah terus berupaya agar
perekonomian dapat berjalan dengan baik, Upaya yang dilakukan pemerirrah dalam rangka
rrewujudkan
kord si perekoromian yang lebih baik, anara lain adalah ;
l) Meningkatkan Tabungan dalam regeri
2) Melakukan devauasi rupah sebesar 28 %
3) Melakukan deregulasi sstern plafon( pagu ) kredit, dan kebebasan menentukan tingkat
Suku Bunga bagi Bank-Bank urmm
4) Peningkatan abkasi dana APBN & APBD bagi perluasan Keserrpatan Kerja, Penddikan,
dan fasilitas Kesehatan.

Selama Pelia III, pertumbuhan ekonomi hanya rnencapai rata-rata 2,4 % per tahun, Hal
ini tidak terlepas dari kendala-kendala yang dihadapi, khususnya kondisi eksternal ( resesi
dunia ), serta Perang Teluk yang berdampak pada ekonomi di dalam regeri

REPELITA IV ( l April 1989 - 31 Maret 1993)


Selama Pelia IV strategi pembangunan tetap berlardaskan kepada Trilogi Pennangunan,
yaitu : Pemerataan, Pertumbuhan, dan Stabilitas. Namun upaya perbaikan kinerja perekonomian
rnenghadapi kendala, yaru;
l) Tunmnya barga Migas
2) Turunnya Cadangan Devisa
3) Krisis likuiditas perbankan akbat Iangkanya aliran dana masuk dari masyarakat
4) Inflasi masih cukup tinggi ( 52,9 o/o)
5) Kesenjangan makin meebar

Upaya yang dilakukan perrerirrah antara lain ;


A. Melakukan dereguasi ;
>"' rremberikan kemudahan impor bahan baku industri dalam regeri
>"' Memberikan kermdahan bagi Perusahaan PMA, untuk : melakukan pm1aman Bank, dan
kegiatan dstribusi barang & jasa.

B. Melakukan Devaluasi Rupiah ( dari Rp 625/$ menjadi Rp.970/$, kernodan dari


Rp. l .134/$ menjadi Rp. l .644/$, dengan Sistem Kurs bebas) , yang bertujuan urtuk
meningkatkan Ekspor Non Migas, mengendalil<an inpor, dan rneningkatkan penerirnaan
pajak.
C. Melakukan kebijakan imbal beli (Counter Purchase)
a. Pembeli dari luar negeri diwajbkan membeli barang dalam regeri minimal = nilai
yang di ekspornya
b. Merrperlancar perizinan si bidang produksi, jasa serta investasi.
c. Mobilisasi dana di pasar uang ( dengan merrpermudah persyaratan penditian
Bank urmm, periznan, serta mengizinkan masuknya Modal Asing )
d. Deregulasi di Bdang perdagangan & hibungan laut ( berupa, penyederhanaan
izin usaha, izin trayek, pembetian kapal, pengahapusan Tata Niaga Impor,
penghapusan bea masuk & bea masuk tambahan )
e. Penyederhaan proses impor rnesin.
f Penyederhanaan izin rnasuk dan bekerja bagi Tenaga Kerja Asing

Dengan kerja keras, rnenghadapi berbagai kendala dan tarrangan perekonomian global,
akhirnya dalam kurun waktu tersebut, perturnbuhan ekonomi rata-rata rnencapai di atas 7 o/o per
tahun,

REPELITA V ( l April 1993 - 31 Maret 1998)


Dengan tetap berlandaskan pada Trilogi perrbangunan Pada Pefita V ini penekanan
kebijakan darahkan pada " Pemerataan ", dengan prioritas " Sektor industri yang didukung oleh
Sektor Pertanian "
Kendala-kendala yang dihadapi :
A. Munculnya Blok-bbk Perdagangan Duna ( AFTA, NAFTA, APEC, dsb)
B. Persaingan bsnis makin korrpetitif
C. High Cost
D. Kualitas SDM masih rendah
E. Utang Luar negeri rrakin rneningkat

Upaya yang dilakukan Pemerinrah antara lain


A. Melakukan diversifikasi produk ekspor ( khususnya Non Migas )
B. Melakukan dereguasi, antara lain ; tentang pengaturan Investasi Asing.

Selama Pelita V, laju Perturrnuhan Ekonomi, dapat dipertalankan, rata-rata di atas 6 %


per tahm,

REPELITA VI ( l April 1998 - 31 Maret 2002)


Dalam Pelra VI, kebijakan pembangunan dilandasi oeh Trilogi pembangunan, dengan
tetap mengedepankan " Pemerataan "
Tanangan yang dihadapi anara lain :
1) Incorne per Kapita masih rendah
2) Laju perturnbuhan penduduk masih cukup tinggi
3) Kesenjangan makin rneningkat
4) Bertambahnya jumlah penduduk miskin
5) Rendahnya penyerapan Tenaga Kerja
6) Rendahnya kualras SDA dan lingkungan
7) Masih tingginya Angka Kematian lbu & Bayi

Melalui berbagai upaya/kebijakan yang dilakukan, selama Pelita VI, sasaran


perturrnuhan ekonomi rata-rata di atas 6 %, dapat dicapai.
2.2 Sejarah Perekonomian Indonesia

2.2.1 Masa Sebelum Kemerdekaan


Sebelum merdeka setidaknya ada 4 regara yang perrah menjajah Irdonesa, diarraranya
adalah Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang.
Pada rrasa penjajahan Portugs,
Perekonornian Indonesia tidak banyak rrengaa mi pembahan dikarenakan waktu Portugs
rrenjajah tdaklah ama disebabkan kekalaharmya oeh Belanda urruk menguasai Indoresia,
sehingga behm banyak yang dapat diberakukan kebijakan.

Dalam masa penjajahan Belanda.


Seama 350 tahun Belanda meakukan berbagai perubahan kebijakan dalarn hal ekonorni, salah
satunya dengan dibertuknya Vereenigde Oost-Indscle Cornpagnie (VOe). Beanda
rremberikan wewenang untuk rrengatur Hindia Belanda dengan tujuan menghindari persaingan
antar sesama pedagang Beanda, sekatigus untuk menyaingi perusahaan imperialis bin seperti
Ere rnilik Inggrs.
Urruk merrperrmdah aksinya di Hindia Belanda, VOe diberi hak Octrooi, yang anara
bin meliputi :
a. Hak mencetak uang
b. Hak rrengangkat dan mernberhentikan pegawa1
c. Hak menyatakan perang dan darnai
d. Hak untuk mernbuat angkatan bersenjata sendiri
e. Hak untuk rrembuat perjanjan dengan raja-raja

Hak-hak itu seakan rnelegalkan keberadaan voe sebagai "penguasa" Hinde Belanda.
Narnun walau dernikan, tidak berarti bahwa seluruh ekonorni Nusantara telah dikuasai
voe.

Kenyataannya, sejak tahun 1620, voe hanya menguasai korroditi-kornoditi ekspor


sesuai perrnintaan pasar di Eropa, yaitu rerrpah-rempah,

Narrum pada tahun 1795, voe dbubarkan karera dianggap gagal dalarn
mengekspbrasi kekayaan Hindia Belanda. Kegagaan itu narnpak pada defisitnya kas voe,
yang antara lain dsebabkan oleh :
a. Peperangan yang terus-mererus dilakukan oleh voe dan mernakan biaya besar
b. Penggunaan tentara sewaan mernbutuhkan biaya besar
c. Korupsi yang dilakukan pegawai voe sendiri
d. Pernbagian divden kepada para perregang saharn, walaupun kas defisit
Cultuurstelstel (sistern tanarn paksa) meai diberlakukan pada tahun 1836 atas nisatif
Van Den Bosch dengan tujuan memproduksi berbagai kornodii yang dimirra di pasar dunia,
Sistern tersebut sangat menguntungkan Beanda narnun sernakin menyiksa pribumi Sistern ini
rrerupakan penggarri sistern landrent dalarn rangka mernperkenalkan penggtmaan uang pada
rnasyarakat pribumi Masyarakat diwajibkan rnenanarn tanaman kornodias ekspor dan menjual
hasilnya ke gudang-gidang perrerintah urruk kernudan dibayar dengan harga yang sidah
drentukan oleh perrerintah,
Sistem Ekonomi Pintu Terbuka (Liberal) terjadi karena adanya desakkan kaum Humanis
Belanda yang menginginkan perubahan nasib warga pnbumi kearah yang lebih baik dengan
mendorong perrerirrah Belanda mengubah kebijakkan ekonominya. Dibuatlah peraturan•
peraruran agraran yang barn, yang antara lain mengatur tentang penyewdan tarah pada pihak
swasta untuk jangka 75 tahm dan anran terrang tanah yang boleh d sewakan dan yang tdak
boeh, Pada akhirnya, sistem ini bukannya meningkatkan kesejahteraan pnbumi, tapi
malah menambah penderitaan, terutama bagi pai·a kuli kontrak yang tidak dperlakukan
layak

Mas a Penjajahan lnggris.


Inggris berusaha rrerubah pola pajak hasil bumi yang telah harrpr dua abad diterapkan oleh
Belanda, dengan menerapkan Lardrerr (pajak tanah). Seain itu, dengan landrent, maka
penduduk pnbumi akan memiliki uang urruk membeli barang produk Inggris atau yang diirrpor
dari India, Inilah irrperialisme modem yang menjadikan tanah jajahan tidak sekedar urruk
dieksplorasi kekayaan alamnya, tapi juga menjadi daerah pemasaran produk dari negara penjajah.

Masa Pemerintah Jajahan Jepang.


Pernerintah milier Jepang menerapkan kebijakan pengerahan sumber daya ekonomi urruk
mendukung gerak maju Jepang dalam Perang Pasifik. Aktbatknya terjadi perombakan besar•
besaran dalam struktur ekonomi masyarakat. Kesejahteraan rnerosot tajam dan terjadi bencana
kekurangan pangan, karena produksi bahan makanan urruk mernasok pasukan mili:er dan
produksi minyak jarak untuk pelumas pesawat ternpur menempati prioritas utama.

2.2.2 Masa Pemerintahan Orde Lama


a) Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk karena inflasi
yang disebabkan oleh beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada
Oktober 1946 pemerirrah RI rrengeluarkan ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai
pengganti uang Jepang. N amun adanya bbkade ekonomi oleh Belanda dengan menutup
pirru perdagangan luar negeri rnengakibatkan kekosongan kas regara, Setelah itu aju
pertumbuhan turun drastis menjadi rata2 per tahun hanya 1,9 o/o bahkan nyars stagflasi
selama 1965-1966 rnsg2 sekitar 0,5% dan 0,6% Pd rnasa thn 1958 -1965, yg bh dikenal
dgn Masa Ekonomi Ter pimpn, nuarsa semangat anti penjajahan daktualisasikan dgn
dihapusnya unsu'Z kapitalisme dim perekonomian Indonesia (N asionalsasi Persh2
Asing),

Faktor Penyebab Rusaknya Perekonomian Indonesia di Era Soekarno :


• Sistem sentralisasi yg sgt ketat
• Pennusuhan dgn pihak barat
• Ketrlakstabilan politik di DN
• Perhatian Soekarno bh terpusatkan pd ge rakan2 nasi.malisme ketinlbang pd pern
bangunan ekonomi nasional
Sbg akibatnya tingkat pendapatan per kapita Indonesia terrnasuk yg paling rendah di antara
regaraz berkembang ainnya pd masa itu
2.2.3 Masa Pemerintahan Orde Barn
Pada awal orde baru, stabilitas ekonomi dan potitik menjadi prontas utama. Program
pemerintah berorintasi pada pengendalian inflasi, penyelarratan keuangan negara dan
pengamanan kebutuhan pokok rakyat,
Kebijakan ekonominya diarahkan pada pernbangunan di segala bdang, tercermin dalarn
8 jalur pemerataan : kebutuhan pokok, pendrlikan dan kesehatan, pernbagian pendapatan,
kesernpatan kerja, kesernpatan berusaha, partisipasi wanita dan generasi rruda, penyebaran
pernbanguran, dan peradilan Semua iu dilakukan dengan pelaksanaan poa umum
pernbangunan jangka panjang (25-30 tahun) secara periodik fima tahunan yang disebut Pelita.
Hasilnya, pada tahun 1984 Irdoresa berhasil swasernbada beras, penunman angka
kemiskiran, perbaikan indikator kesejahteraan rakyat seperti angka partisipasi pendidikan dan
penutunan angka kernatian bayi, dan industral sasi yang meningkat pesat. Pemerintah juga
berhasil rnenggalakkan preventive checks untuk menekan jumlah kelahiran ewat KB.
Narrum darrpak negatifnya adalah kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup dan
sumber-sumber daya aam, perbedaan ekonomi antar daerah, antar golongan pekerjaan dan antar
kelornpok daam masyarakat terasa sernakin tajam, serta pemnnpukan utang luar regeri
Disarnping itu, perrnangunan rrenimbulkan kongbmernsi dan bisnis yang sat-at korupsi, kolusi
dan nepotisme. Pernbangunan hanya mengutamakan pettumbuhan ekonomi tanpa diimbangi
kehidupan pofitik, ekonomi, dan sosal yang adil.
Secara ringkas dpt disirnpulkan bhw pd rnasa Orde Bru11 (Era Presden Suhatto), terjadi
perubahan yg sgt drastis dlm perekonomian rasioral Indonesia
>" Inflasi dpt diturunkan dlm wkt singkat hingga ke satu digit
>" Pertumbuhan ekonomi yg tinggi yg mernbuat pendapatan per kapita meningkat hingga di
atas US $ 1.000 pd awal tahut1 1997
>" Jumlah penduduk miskin menurun drastis

Perubahan ini membuat Indoresa pd dekade 1980 an sd terjadinya ktisis ekonomi


1997/1998 disebut sbg "Macan Asia" yg barn

2.2.4 Masa refonnasi


Tahm 1998 - 1999
O Pemerirrahan presiden BJ. Habibe yg mengawali rnasa refonnasi blm melakukan
manuver- rnanuver yg cukup tajam dlm bidang ekonomi.
O Kebijakan-ke bijakannya diutarna kan utk mengendalikan stabilitas politik.
O Pd masa pemerintahan Habibie Indonesia rnernbangun Industri pesawat terbang IPTN di
Bdg
O Produk nya pesawat CN 2350
O Pd rnasa Habibie Timor Timu terlepas dari NKRI

Tahm 1999 - 2001


O Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahrnan Wahid ptm, beum ada tindakan yg
cukup berarti utk rrenyelarratkan neg dari keterpurukan,
O Pdhal, ada berbagai persoalan ekonomi yg di wariskan Orde Ba111 hrs dhadapi,
antara Jain rnasalah KKN (Korupsi, Kousi dan Nepotisrne), pemulihan ekonomi,
kinerja BUMN, pengendalian inflasi, dan menpertahan kan kurs rupiah,
O Malah presiden terlibat skandal Brureigate yg rnenjatuhkan kredibilitasnya di rnata
masyarakat,
O Akbamya, kedudukannya digantikan oleh presiden Megawati.

Masa kepemimpinan Megawati Soekamoputri


Masalah-masalah yg rrendesak utk dipecahkan adalah pemulih an ekonomi dan
penegakan hukum Kebijakan2 yg ditempuh utk rnengatasi persoalan-persoalan ekonomi antara
Jain :
a. Meminta penurdaan perrnayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pd perterruan Paris Club ke-
3 dan rrengabkasikan pernbayaran Utang LN sebesar Rp 116.3 triliun.
b. Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah rnenjual perusahaan negara di dlm periode
krisis dgn tuiuan me lindungi perusahaan regara dari intervensi kekuatan2 potitik dan
mengurangi beban negara, Hasil penjualan itu berhasil menaikkan perturnbuhan ekonomi
Indonesia menjadi 4,1 o/o. Narnun kebijakan ini memcu banyak kontroversi, karena BUMN yg
diprivatisasi dijual ke perusahaan asing.
Di rnasa ini juga drealisasikan berditinya KPK (Komisi Pernberantasan Korupsi), tetapi
bhn ada gebrakan konkrit dlm pembernntasan korupsi Pdhal keberadaan korupsi rnembuat
banyak investor berpikit· dua kati utk rrenanarrkan modal di Indonesia, dan rrengganggu
jalannya pembangunan nasional

Masa kepemimpinan Bapak Susilo Bamhang Yudhoyono


Kebijakan kontroversial pertama Presiden Yudhoyono adalah mengurangi subsidi BBM,
yang dilatarbelakangi oeh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM diatihkan ke
subsdi sektor penddikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang merdukung peningkatan
kesejalreraan masyrakat, Kemudian muncul pula kebijakan kontroversial yang kedua yakni BLT
bantuan angsung tunai bagi rrasyarakat miskin. Narnnn kebanyakan BLT tidak sarrpai ke
tangan yang berhak, dan pembagaiannya juga banyak rrenimbulkan rnasalah sosial.
Selarna masa kepernerintahan Presiden SBY yang berlarsung pada perode kedua
ini*bebernpa keberhasikan yang diberitakan oleh pernerintah kepada masyarakatsebagai
keberhasilan dari proses pembangunan ekonomi yang diaksarakan,
Keberhasilan yang dianggap baik oleh perrerintah itu antara Jain :
l. Pendapat perkapita rneningkat. tidak hanya kernskinan, pengangguran, pemerirrahpun
berperan dalam pendapatan perkapi:a masyarakat dari USD l.100 rnenjadi USD 4.000
2. Berantas kemiskinan pada tahun 2004, kernskiran di Indonesia mash sebanyak 14%
berkurang rnenjadi 11.6% pada tahm 2013
3. Jumlah pengangguran di Indonesia pun rrengalami penunman yang jika pada tahun 2004
sekitar 10% rnenjadi 5.4% pada tahun 2013
4. Investasi tinggi. Salah satu indikator kekuatan ekoromi Indonesia adalah keinginan
investor meningkatkan investasi di Indonesia

10
2.3 Sistem Ekonomi di lndonesai

2.3.1 Sistem ekonomi liberal (masa demokrasi)


Pada tahm 1950, Negara Kesatuan Republik Indonesia rrempergunakan Undang- Undang
Dasar Serrerrara (UUDS) atau juga dsebut Undang-Undang Dasar 1950. Berdasarkan UUD
tersebut pemerintahan yang dilakukan oeh kabinet sifatnya parlemerter, artinya kabiret
bertanggung jawab pada parlemen, Jatuh bangunnya suatu kabinet berganttmg pada d ukingan
anggota paremen,
Cri utama rnasa Dernokrasi Loera! adalah sering bergantinya kabinet. Hal ini dsebabkan
karena jurnlah partai yang cukup banyak, tetapi tidak ada partai yang rrerniliki rrayoritas rrutlak.
Setiap kabinet terpaksa di:lukung oleh sejmnlah partai berdasarkan hasil usaha pembentukan
partai ( kabinet formatur ). Bila dalarn perjalanannya kernudian saah satu partai pendukung
rrengundurkan diri dari kabinet, rnaka kabinet akan mengalarni kriss kabinet.
Presiden hanya memmjuk seseorang ( urrumnya ketua partai ) untuk rrermentuk kabiret,
kemudian setelah berhasil perrbentukannya, rnaka kabinet dilartik oleh Presiden,

Selama sepuluh tahun (1950-1959) ada tujuh kabinet, sehingga rata-rata satu kabinet
hanya berumur satu setengah tahun. Kabinet-kabinet pada rnasa Derrokrasi Parlerrenter adalah :
a. b. Kabiret Natsir (7 September 1950-21 Mai-et 1951) Soekiman (27 April 1951-23
Kabiret Februari 1952)
c. Kabiret Wibpo (3 April 1952-3 Juni 1953)
d. Kabiret Ali- Wongso ( l Agustus 1953-24 Juli 1955 )
e. Kabiret Burhanudin Harabap
f Kabiret Ali II (24 Maret 1957)
g. Kabiret Djuanda ( 9 April 1957-10 Juli 1959)

Sernerrara pai-a eli: politik sibung dengan kursi kekuasaan, rakyat rrengaa mi kesulran
karena adanya berbagai gangguan keamanan dan beratnya perekonornan ysng menirnbulkan
abilnya sosial-ekonomi Adapun gangguan-gangguan keamanan tersebut antara ain :
a. Pernberontakan Kahar Muzakar
Kahar Muzakar adalah putra Sulawesi yang pada zaman perang kemerdekaan berjuang
di Jawa. Setelah kernbali ke Sulawesi bergabung dengan Komando Gerilya Sulawesi
Selatan (KGSS) dan pada tahun 1950 rrenurru agar pasukannya masuk APRlS.
Tuntutannya drolak tetapi kepada anggotanya yang memenuhi syarat diperbolehkan
masuk,sedangkan sisanya dimasukkan ke dalam C01ps Cadangan Nasional. Kahar akan
diberikan pangkat letkol tetapi saat pehntikan, tanggal 17 Agustus 1951, ia bersarna
anak buahnya melarikan di-i ke hutan dan rrengacau Januari 1952 menyatakan diri ikut
sebagai bagian anggota Kartosuwiryo. Seama empat belas tahun mernberontak, narrum
akhirnya berhasi dihmpuhkan setelah salah seorang anak buahnya, yaitu Bahar Matiliu
rrenyerahkan diri Ia berhasil di:embak oleh pasukan Divisi Sitiwangi pada buan
Februari 1965.
b. Pemberontakan di Jawa Tengah
Pengaruh DI meluas di Jawa Tengah, yaitu di daerah Brebes, Tegal dan Pekalongan
yang dihadapi perrerintah dengan operasi-operasi militer. Di Kebumen pemberontakan
diakukan oleh Angkatan Umat Islam (AUI) di bawah pimpinan Kyai Somaangu,
yang
setelah intinya dapat ditumpas, ssanya bergabung dengan Dl/Tll, Di
lingkunganAngkatan Darat juga terjadi perembesan permerorrakan ini, sehingga
Batalyon 426 di Kudus dan Magelang juga rnemberontak dan bergabung dengan DifTII
(Desember 1951). Sebagian dari rnereka rnengadakan gerilya di Merbabu-Merapi
Compex (MMC). Urruk rnenghadapi rrereka, pemerintah rnembentuk pasukan khusus
yang diberi namaBarteng Raiders. Juni 1954 kekuatan rnereka bsa dipatahkan.

c. Pemberontakan di Aceh
Pengikut DI di Aceh rnernproklanlirkan daerahnya sebagai bagian dari Nil pada tanggal
20 September 1953. Pemimpinnya adaah Daud Beureueh, seorang uama dan pejuang
kernerdekaan yang pemah rrenjabat gubernur Militer Daerah Aceh tahun 1947. Pada
mulanya rnereka dapat rnenguasai sebagian besar daerah Aceh tennasuk kota-kotanya,
Setelah perrerintah rnengadakan operasi, rnereka rnenyingkir ke hutan. Panglirna Kodam
I/Iskandar Muda, Kol. M. Jasi rnengambil prakarsa rnengadakan Musyawarah Kerukunan
Rakyat Aceh yang berhasil rnengembalikan Daul Beureueh ke masyarakat (Desember
1962)

d. Peristiwa 17 Oktober 1952


Peristiwa ini bersurrner pada kericuaan yang terjadi di lingkungan Angkatan Oat-at. Kol.
Bambang Supeno tdak rnenyetujui kebijaksanaan Kol. A.H. Nasution selaku KSAD. Ia
rnengajukan surat kepada Menri Pertahanan dan Presiden dengan tembusan kepada
parlerren berisi soal tersebut dan rneminta agar Kol A.H. Nasuton digan i Manai
Sophian selaku anggota parerren rnengajukan rnosi agar pemerintah segera rrerrbentuk
panitia untuk rnernpelajari masalahnya dan rrengajukan pemecahannya Hal ini dianggap
usaha ca!TJ)ur tangan parlerren terhadap tubuh Angkatan Darat. Pimpinan AD rrendesak
kepada Presiden untuk membubarkan Parlemen, Desakan ini jugas dilakukan oleh rakyat
dengan rrengadakan demonstrasi ke gedung parlemen dan Istana Merdeka. Presiden
rnenolak turrutan ini dewngan alasan tidak ingin rnenjadi seorang diktator, tetapi akan
berusaha segera rnernpercepat pemilu. Kol. A.H. Nasution akhirny rrengundurkan diri,
diikuti oeh Mayjen T.B. Sirnatupang. Jabatan itli akhmya digartikan oeh Kol
Bambang S ugeng.

e. Peristiwa 27 Juni 1955


Peristiwa ini rrerupakan lanjutan perstiwa sebelumnya Karena d anggap bahwa
pernerintah belU111 rnarnpu rrenyelesaakan persolan tersebur. Batnbang Sugeng
mengundurkan diri dari jabatannya. Sernentara belum terpilih KSAD yang baru,
pirrpnan KSAD dipegang oleh Wakil KSAD yaitu Kol. Zulkifli Lubis.
Kerrudian
pernerintah rnengangkat Kol. Batnbang Utoyo sebagai KSAD yang baru, tetapi pada saat
pehntikannya, 27 Juni 1955, tidak ada satupun perwira AD yang ladir, Peristiwa ini
menyebabkan kabinet Ali- Wongso jatuh Kernudan pada masa Kabinet Burhanudin
Harahap, bekas KSAD yang lama, yaitu Kol. A.H. N asution, kerrbali diangkat menjadi
KSAD (7 November 1955). Peristiwa di Angkatan Perang yang bersifat lheral juga
terjadi pada tanggal 14 Desember 1955. Yaitu ketika Komodor Udara Hubertus Suyono
diantik menjadi Staf Angkatan Udara di Pangkalan Udara Cililitan (Halim
Perdanakusuma), segerombolan prajurit pasukan kehormatan maju dan rrerolak
pelantikan tersebut. Kemudian rrereka rreninggalkan barisdan diikuti oleh pasukan
pembawa panji-panji Angkata Udara, sehingga upacara batal.

2.3.2 Sistem ekonomu etatisme (mas a demokrasi terpimpin)


Demokrasi Terpirnpin serrpat berjaan di Indonesia. Demokrasi terpimpin adalah sebuah
sistem demokrasi di mana seluruh keputusan serta pemkran berpusat pada pemimpin regara,
kala itu Presden Soekarno, Konsep sistem Demokrasi Terpimpin pertama kali diurrumkan oeh
Presiden Soekarno dalam pembukaan sidang konstituante pada tanggal 10 November 1956.
a. Latar belakang dicetuskamya sistem demokrasi terpirrpin oeh Presiden Soekamo :
1. Dari segi keamanan nasional: Banyaknya gerakan separatis pada masa demokrasi liberal,
menyebabkan ketidakstabilan negara,
2. Dari segi perekonomian : Sering terjadinya pergantian kabiret pada masa dernokrasi
liberal rrenyebabkan program-program yang drancang oeh kabinet tidak dapat
dijalankan secara utuh, sehingga pembangunan ekonomi tersendat.
3. Dari segi politik : Konstituante gaga) dalam rrenyusun UUD baru untuk menggantikan
UUDS 1950.

b. Dampak ke situasi polrik


&11 "Demokrasi Terpimpin" diwarnai kolaborasi antara kepemimpinan PKI dan kaum
borjuis nasional dalam rrenekan pergerakan-pergerakan independen kaum buruh dan petani
Indonesia, Kolaborasi ini tetap gaga) memecahkan masalah-rnasalah polits dan ekonomi
yang rrendesak Indonesia kala i:u. Pendapatan ekspor Irdoresa menmun, cadangan devisa
rnenurun, inflasi terus menaik dan korupsi kaum brokrat dan militer meniadi wabah
sehingga situasi polrik Irdoresa menjadi sangat Jabil dan memicu banyaknya demonstrasi
di seluruh Indonesia, terutama dari kalangan buruh, petani, dan mahasiswa.

2.3.3 Sistem ekoonomi pancasila (demokrasi ekonomi) yang dalam prakteknya cenderung
liberal
Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) rrerupakan sistem ekonomi yang digali dan dbangun
dari niai- nilai yang dianut dalam masyarakat Irdonesa. Beberapa prirsip dasar yang ada dalam
SEP tersebut antara Jain berkaitan dengan prnsp kemanusiaan, nasionalsrne ekonomi,
demokrasi ekoromi yang diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan, dan keadilan.

a. Karakteristik
Terdapat lima ciri pokok pada konsep Ekonomi Pancasila, yakni:
1. Dikembangkannya koperasi;
2. Adanya komitmen pemerataan;
3. Lahrnya kebijakan ekoromi yang nasionalis;
4. Perencanaan yang terpusat; dan
5. Pelaksanaarmya secara desentralisas

b. Kebijakan Perekonomian
Perrerirrah telah menerbikan paket kebijakan ekonomi tambahan pada Oktober 2013.
Kebijakan tersebut ditargetkan bsa mengurangi laju irrpor, rrendorong ekspor,
memperkuat sttuktur irdustri, dan menahan keharnya modal asing. Konsep dan
irstrurren yang akan digtmakan dalam kebijakan ini telah rarrpung di mana paket baru
ini adalah tindak Ianjut atas kebijakan Agustus 2013, yang berfokus pada arr sipasi
gejolak ekonomi aktbat penghentian stimulus Bank Sentral Arrerika Serikat, Paket
kebijakan Oktober lebh mengarah pada refonnasi struktural
Khusus untuk Kemerrerian Keuangan Republik Indoneisa, paket kebijakannya berkisar
di sektor fiskal, seperti pajak dan cukai Beberapa kebijakan yang mmgkin diterbitkan
pemerintah, yakni insentif untuk rrendorong investasi industri serta aturan yang 1mmpu
menahan rrodal asing untuk tdak rrudah keuar dari Indonesia. Ini dilakukan dengan
cara mendorong investor asing melakukan re-investasi atas investasi langsung yang
ditanamkan di Indonesia, Sedangkan urruk mendorong ekspor, pemerintah akan
mendorong diversifikasi dari sisi negara tujuan mauptm jenis komoditas.
Pada Agustus 2013, pemerintah mengeluarkan paket kebijakan stabilisasi perekonomian
Strategi tersebut dibagi dalam empat paket, yakni perbaikan neraca transaksi berjalan,
menjaga pertumbuhan ekonomi dan daya beli, menjaga inflasi dan percepatan investasi
2.4 Pertumbuhan Ekonomi
Perturnbuban ekonomi adalah proses perubahan kondsi perekonomian suatu regard
secara berkesinarrn ungan rrenuju keadaan yang lebih bak selama periode tertentu, Pertumbuhan
ekonomi dapat diartkan juga sebagai proses keraikan kapasras produksi suatu perekonomian
yang diwujudkan daam berruk kenaikan pendapatan nasional. Adanya perturnbuhan ekonomi
rrerupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekommi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara umum yaitu:
l. Faktor produksi, yaitu hams mampu merranfaatkan teraga kerja yang ada dan
penggm1aan bahan baku industri dalam regeri semaksimal mengkin
2. Faktor investasi, yaitu dengan rrernbuat kebijakan investasi yang tidak rumr dan
berpihak pada pasar
3. Faktor perdagangan uar negeri dan neraca pembayaran, hams suplus sehingga marnpu
meningkatkan cadangan devisa dan rrenstabilkan niai npah
4. Faktor kebijakan moneter dan inflasi, yaitu kebijakan terhadap nilai tukar rupiah dan
tingkat suku bunga ini juga hams di antsipatif dan diterirna pasar
5. Faktor keuangan negara, yaru berupa kebijakan fiskal yang konstruktif dan mampu
membiayai pengeluaran perrerintah

Beberapa teori teah dil<emukakan yang merangkan mengenai hubungan diantara


berbagai faktor produksi dengan pertumbuhan ekonomi. Pandangan teori tersebut adalah
:
l. Teori klasik : menekankan tentang pentingnya faktor fator produksi daarn menaikkan
pendapatan nasonal dan rnewujudkan pettumbuhan. Akan tetapi yang terutama
diperhatikan ahli ekonomi kasjk adalah perat"Rn tenaga kerja, Menunr rrereka tenaga
kerja yang berlebhan akan rnempengaruhi pettumbuhan ekonomi
2. Teori Schumpeteer : merekankan tentang peranan usahawan yang akan meakukan
inovasi dan investasi untuk mewujudkan pertumbuban ekonomi.
3. Teori Harrod-Domar : menekankan penman investasi sebagai faktor yang menitnbulkan
pertambahan pengeluaran agregat. Teori ini pada dasarnya merekankan peranan segi
permirraan dakam rnewujudkan pertumbuban,
4. Teori neo kasik : rnelaluinkajian empirikal teori ini menunjukkan bahwa perkembangan
teknobgi dan peningkatan kernahiran masyarakat rrerupakan faktor yang terpenting
daam mewujudkan pettumbuhan ekonomi

Kebijakan mempercepat pertumbuha n ekonomi yang dilakukan pemerintah adalah


}> Kebijakan diversivikasi kegiatan ekonorni, langkah pertama yang perlu djlakukan adalah
memodemkan kegiatan ekonomi yang ada. Sedankan langkah penting yang harus
diakukan adaah rnengembangkan kegiatan ekonomi yang baru yang dapat trempercepat
irforrnasi kegiatan ekonomi yang bersifat tradisional kepada kegiatan ekonomi yang
modern.
}> Mengerrnangkan infrastruktur, modernisasi pettumbuhan ekonomi memerlukan
irfrasturuktur yang modem pula. Berbagai kegiatan ekonomi rrerrerlukan infrastruktur
yang berkerrbang, seperti jaan, jembatan, apangan terbang, pelabuhan, kawasan
perindustrian, irigasi dan penyediaan ar, listrjk dan jaringan teepon,
>" Meningkatkan tabungan dan investasi, pendapatan rnasyarakat yang rendah menyebabkan
tabungan masyarakat rendah. Sedangakan pembangunan memerlukan tabungan yang
besar untuk membiayai investasi yang dilakukan. Kekurangan invesatsi selalu dinyatakan
sebagai salah satu sumber yang dapat menghambat pembanguran ekoromi Oleh sebab
itu syarat pening yang perlu dilakukan untuk mernpercepat pernmbuhan dan
pembangunan ekommi adalah rreningkatkan tabungan rrasyaraka
>" Meningkatkan taraf penddikan rnasyarakat, dari segi pandangan individu rnauptm dari
segi secara kesehruhan, pendidikan rrerupakan satu investasi yang sangat berguna dalarn
pernbangunan ekoromi Indivd u yang rremperoleh pendrlikan tinggi cendenmg akan
memperoleh pendapatan yang ebih tinggi, jadi serrakin tinggi pendidikan maka serrakin
tinggi pula pendapatan yang diperoleh
>" Merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi, kebijakan pemerintah yang
konvensoral yaitu kebijakan fskal dan moneter tidak dapat rrewujudkan perturrbuhan
ekonomi yang diharapkan, Untuk mengatasinya pada tahap mula dari pembanguran
ekonomi perencai1aan pembanguna perlu dilakukan. Melani perencanaan permanguran
dapat pula di:entukan sejauh rnana investasi swasta dan pemerintah perku dilakukan
urruk mercapai suatu tujuan pertumbuhan yang telah di:entukan
2.5 Peruhahan struktur ekonomi
Perubahan sttuktur ekonomi, unum disebut transformasi stryktural, dapat didefsinikan
sebagai suatu rangkaian perubahan yang saling tekait satu dengan yang lainnya dalarn komposisi
AD, perdagangan luar regri (ekspor dan inpor), AS ( produksi dan rnenggunakan faktor-faktor
produksi yang diperukan mendukung proses perrnanggunan ekonomi yang berkelanjutan)
Teori perubahan sttuktur ekonomi menitikberatkan pada rrekansrne transforrnasi yang
dalami oleh negara-negara sedang berkernbang yang semula bersifat subsstem dan
rnenitikberatkan pada sektor tradsional menuju ke struknr ebih modern yang didominasi oleh
sektor-sektor non primer, khususnya industri jasa,
Cbeneri meminjam isttilas Kuznets, meratakan bahawa perubahan snrknr ekonomi,
secara urrurn disebut sebagai transformasi struktur yang diartikan sebagai suatu rangkaan
perubahan yang saling terkait satu sama lain dalam korrposis agregat demand (AD), ekspor•
impor (X - M), Agregat supplay (AS) yang rrerupaka produksi dan peng unaan faktor-faktor
produksi seperti teraga kerja dan modal guna rrendukung proses pernbangunan dan
perturrnuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Ada dua teori utarra yangumum digurakan dalam menganalisis perubahan sturktur
ekonomi, yakni dari Arthur Lewis tentang rnigrasi dan Hollis Chenery tentang teori transportasi
struktural Teori Lewis pada dasarnya rrerrnahasa proses perrnangunan ekonorni yang terjadi di
daerah pedesaan dan daerah perkotaan. Dalamnya Lewi; mengasumsikan bahwa perekonomian
suatu negara pada dasranya terbagi atas dua, yaitu perekkonomian tradisional di pedesaan yang
drlominasi sektor pertanian dan perekonomian modem di perkotaan dengan industri sebagai
sektor utama.

Struktur Perekonornan Indoresa


Menurut Dumairy struktur perekonoman suatu negara dapat dilihat dariu berbagai sudu
tinjauan. Setidak-tidaknya struktur perekonomian dapat dilihat dari empat sudut tinjauan, yaitu
tinjauan makro-sektoral, tinjauan keuangan, tinjauan penyeenggaraan keregaraan, dan tinjauan
brokrasi pengarnbilan keputusan.
Tinjauan makro-sektoral dan keuangan rrerupakan tinjauan ekonomi mmni sedangkan
tinjauan keregaraan dan tinjauan birokrasi pengarnbilan kepuusan adalah tinjauan di bidang
potitik
2.6 Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan

2.6.1 Kemiskinan
A. Definsi kemiskinan
1. Dilihat dari standar kebutuhan hidup yang Jayak I perreruhan kebutuhan pokok.
Gobngan ini mengatakan bahwa kemiskinan itu adalah tidak terpenuhnya kebutuhan
kebutuhan pokok/dasar disebabkan karena adanya kekurangan bararg- barang dan
peayanan -pelayarannya yang dibutuhkan untuk merrenuhi standar kebutuhan yang
Jayak. bu merupakan kemiskinan absolut/mutlak yakni tidak terpenuhinya standar
kebutuhan pokok/dasar.
2. Dilihat dari segi pendapatan/ penhasilan income
Kernskinan oeh gonlongan dilukiskan sebagai kurangya pendapatan/penghasilan untuk
memenuhi kebutuban hidup yang pokok
3. Dilihat dari segi penguasaan terhadap smnber-smnber
Menurut gobngan nu kerniskinan rrerupakan keterlarraran yang disebabkan oleh
penyebaran yang tdak rrerata dan sumber-sumber ( Malldistribution of Resources),
tennasuk didaarnnya perdapatan I income.

B. Faktor Penerm Kernskinan Di Indonesia :


l. Pendapatan Per Kapita Penduduk
Tingginya perturrnuhan pendapatan per kapita tdak akan terlalu berdarrpak apabila tdak
disertai dengan perbaikan dalam hal d stribusi pendapatan. Perubahan pendapatan per
kapita mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kemiskinan. Peningkatan pendapatan
per kapita dan pertmnbuhan ekonomi yang telah dicapai oleh Indonesia hanya dnikmati
oleh sebagian kecil penduduk. Sernentara sebagian besar penduduk yang saat ini hidup
daarn kemiskinan tdak menikmati capai tersebut. Dengan kata lain meskipun ekonomi
turrnua dengan baik, tetapi mereka tetap berada daam kemiskinan. Peningkatan konra
prestasi (gaji, honor, upah, dan bentuk Jain) yang selama ini terjadi di Indonesia hanya
dinikmati oleh sebagian 0111ng. Penngkatan kontra prestasi tersebut tidak sampai
rnenyentuh pada kelompok yang berada pada garis kemiskinan.

2. Rasia Ketergantungan Penduduk


Meningkatnya rasio ketergantungan akan meningkatkan proporsi popuasi yang hidup
daam kemiskinan. Angka kelahran yang tinggi berimplikasi pada tingginya rasio
ketergantungan. Negara-negara berkembang di Asia yang sukses mengurangi angka
kehhiran, maka rasio ketergantungannya reatif rendah. Kemiskinan akan rreningkat
seiring dengan meningkatnya rasio keterganttmgan.

3. Pertumouban Ekonomi
Pertumouban ekonomi yang tinggi yang selama nu dcapai oeh Irdonesa temyata tidak
mampu rrengurangi faktor penyebab kemiskinan. Kenaikan pertumbuhan ekonomi
tersebut hanya bsa dinikmati oeh sebagan kecil orang di Indonesia. Eteknya akan
memunculkan kemskiran struktural dimara pertumbuban ekonomi yang tinggi hanya
bisa dnikmati oleh sebagian kecil orang kaya, sementara bagian terbesar rrasyarakat
yang tetap miskin.

4. Perserrase Tenaga Kerja Di sektor Pertanian


Kemskiran di pedesaan di Indonesia dapat berkurang dengan rreningkatkan nilai tarrnah
hasil pertanian. Sehingga perrnangunan pedesaan dan pertanian, dimana ada kenaikan
produktivitas per hektar atau pada nnnah tangga, sebarusnya diprioritaskan unrok bagian
pulau di luar Jawa dan Bali dimara tingkat kemiskinannya yang tinggi. Persentase tenaga
kerja di sektor pertanian tidak mampu mengurangi faktor penyebab kemiskinan karena
sektor pertanian dan mempunyai tingkat pendidikan SD kebawah. Oleh karena itu
program pengentasan kernskiran di sektor pertanian perlu diprioritaskan Pembangunan
sektor pertanian melalui perbaikan lahan pertanian, perikaran, dan kehutanan serta
pembangunan masyarakat pedesaan perlu menjadi pjakan untuk membawa rrasyarakat
Indonesia keluar dari pennasalahan kemiskinan.

5. Pengaruh Penghasilan Terhadap Kemiskinan


Seseorang yang rrerniliki penghasilan rendah maka akan mengalami kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan hi:lupnya seperti, kebutuhan pangan, papan, 1mupun sandang.
Seseorang yang rremiliki pendapatan yang tinggi dapat menyisakan hasil pendapatannya
urruk rrerrutar kembali uang yang telah diperoleh agar dapat rrenghasilkan tambahan
pendapatan. Sedangkan seseorang yang memiliki pendapatan rendah tdak dapat
menyisakan ataupun memuar kembali uang yang dperoleh, karera urruk memenuhi
kebutuhan sehari-bari saja sudah sangat kesulran.

C. Upaya penanggulangan kemiskinan


Upaya penanggulangan kemiskinan yang telah diambil pemerintah
l. Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas melalui upaya padat karya,
perdagangan ekspor serta pengembangan UMKM,
2. Peningkatan akses terhadap kebutuhan dasar sepereti penddikan dan kesehatan
(KB, kesejahteraan ibu, infrastruktur dasar , pangan dan gizi),
3. Pernberdayaan masyarakat lewat Program Nasonal Perrnerdayaan Masyarakat
(PNPM) yang bertuiuan untuk membuka kesempatan berpartispasi bagi masyarakat
mskin dalam proses pembangunan dan meningkatkan peluang dan posisi tawar
masyarakat miskin, serta
4. Perbaikan sstem bantuan dan jaminan sosial ewat Program Keluarga Harapan
(PKH). Beberapa proyek pemberdayaan masyarakat anara lain P2KP, PPK, CERD,
SPADA, PEMP, WSSLIC, dan P2MPD

2.6.2 Ketimpangan I Kesenjangan Pendapatan


Ketimpangan atau kesenjangan pendapatan adalah menggambarkan distnbusi pendapatan
rrasyarakat di suatu daerah atau wilayah pada waktu tertentu, Kai:an kemiskinan dengan
ketimpangan pendapatan ada beberapa pola yaitu :
l.Semua anggota masyarakat mempunyai ucome tinggi ( tak ada miskin) tetapi
ketirrpangan pendapatannya tinggi.
2. Semua anggota masyarakat mernpunyai income tinggi ( tak ada miskin) tetapi
ketirrpangan pendapatannya rerdah ( ini yang paling baik).
3. Semua anggota masyarakat mempunyai income rendah ( semuanya miskin)
tetapi ketimpangan pendapatannya tinggi.
4. Semua anggota masyarakat mempunyai income yang rendah (semuanya miskin)
tetapi ketimpangan pendapatannya rendah.
5. Tingkat income masyaraka bervariasi ( sebagian miskin,sebagian tidak miskin)tetapi
ketirrpangan pendapatannya tinggi.
6. Tingkat income masyarakat bervariasi (sebagian miskin, sebagian tidak miskin)tetapi
ketirrpangan pendapatannya rendah.

Selain itu,penyebab kesenjangan pendapatan di regard Indonesia adalah :


a. Laju Pertumbuhan Penduduk.
Pertumouban penduduk Indoresa terus menigkat di setiap 10 tahun memn·ut hasil
sensus perduduk.Meningkatnya jmnlah penduduk membuat Indoresia semakin terpuruk
dengan keadaan ekonomi yang belum napan. Jmnlah penduduk yang bekerja tidak
sebanding dengan jumlah beban ketergantungan. Penghasilan yang minim ditarrnah
dengan banyaknya beban ketergantungan yang harud ditanggung rrernbuat penduduk
hdup di bawah garis kemiskinan.

b. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran.


Secara gars besar penduduk suatu negara dbagi menjadi dua yaitu tenaga kerja dan
bukan tenaga kerja. Yang tergolong tenaga kerja ialah penduduk yang berumur didalam
batas usia kerja, Batasan usia kerja berbeda-beda disetiap negara yang satu dengan yang
lain. Batas usia kerja yang dianut oeh Indonesia ialah minimum 10 tahun tanpa batas
urrur maksimum. Jadi setiap orang atau semua penduduk kesenjangan dikatakan
lunak.distribusi pendapatan rasonal dikatakan cukup merata.

c. Tingkat pendidikan yang rendah.


Rendahnya kualias perduduk juga mempakan salah satu penyebab kemiskinan di suatu
negara, Ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan
tenaga kerja. Untuk adanya perkembangan ekonomi terutama industry, jelas sekati
dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja yang rrempunyai skill atau paling tidak dapat
membaca dan menulis.

d. Kurangnya perhatan dari pemerintah


Perrerirrah yang kurang peka terhadap Jaju pertumbuhan masyarakat miskin dapat
menjadi salah satu faktor kemiskinan. Pemerintah tidak dapat memutuskan kebijakan
yang mampu mengendalikan tingkat kemiskinan di negaranya,

20
2.7 Pemhangunan Ekonomi Daerah

2.7.1 Arti Pemhangunan Ekonomi Daerah


Pembangunan ekonomi adalah perturmuhan ekonomi ditambah dengan perubahan.
Artinya, ada ti:laknya pembanguran ekonomi dalam suatu Negara pada saat tertentu tidak saja
dukur dari kenaikan prod uksi barang dan jasa yang berlaku dari tahun ketahm, tetapi juga harus
dukur dari perubahan lain yang berlaku dalam berbagai aspek kegiatan ekonomi seperti
perkerrbangan pendidikan, perkembangan teknologi, penigkatan dalam kesehatan, peningkatan
dalam nfrastuktur yang tersedia dan peningkatan dalam pendapatan dan kerrakmuran
rrasyarakat. Oleh karena pembangunan ekonomi meliputi berbagai aspek perubahan dalam
kegiatan ekonomi, maka sampai dimana taraf pembangunan ekonomi yang dicapai suatu Negara
telah rreningkat, tidak mudah diukur secara kuanti:atif Berbagai jenis data perlu dikemukakan
untuk menunjukan prestasi pembangman yang dicapai suatu Negara,

2.7.2 Pennasalahan dalam Pemhangunan Ekonomi Daerah


a. Ketirrpangan Pembangunan Sektor Industri Konsentrasi kegiatan ekonomi yang tinggi
di daerah terterru merupakan salah satu faktor yang rrenyebabkan terjadinya
ketirrpangan pembangunan arrar daerah, Pertumbuban ekonomi di daerah dengan
konsentrasi ekonomi yang tinggi cerdenng pesat, sedangkan daerah yang konserrrasi
ekonominya rendah ada kecendenngan tingkat pembangunan dan pettumbuhan
ekonominya juga rendah. Industri manufaktur rrerupakan sektor ekonomi yang secara
potensial sangat produktif, hal ini dapat dilihat dari sumbangan terhadap
pembentukan PDB atau PDBR. Terjadinya ketimpangan pembangunan sektor irdustri
atau tingkat industral sasi antar daerah adalah sebagai salah satu faktor penyebab
terjadinya ketimpangan ekonomi antar daerah. Kurang berkerrnangnya sektor industri
di luar Jawa rrerupakan salah satu penyebab terjadinya kesenjangan ekonomi antara
Jawa dengan wilayah di luar Jawa, Pada daerah di luar Jawa, seperti sumatera,
kalimantan timer, papua, bsa menjadi wilayah-wilayah yang sangat potensial untuk
pengembangan sektor ndustri manifaktur. Hal ini dapat dilihat dari d ua hal yaitu ( l)
Ketersediaan bahan baku, (2) Letak Geografis yang dekat dengan negara tetangga
yang bisa rrenjadi potensi pasai· yang besar yang baru di samping pasai· domestik.

b. Kurang Meratanya Investasi


Harrod-Demar ada korelasi posi:if antara tingkat investasi dengan Jaju perturrnuhan
ekonomi, sehingga dengan kurangnya investasi dengan Jaju perturrnuhan ekonomi,
sehingga dengan kurangnya investasi di suatu daerah membuat perturnbuhan dan
tingkat pendapatan perkapi:a masyarakat di daerah tersebut rerdah, Hal ini
dikarerakan tidak adanya kegiatan-kegiatan ekonomi yang produktif seperti
industri marufaktur, Terhambatnya perkembangan investasi di daerah disebabkan
banyak faktor, diantaranya kebijakan dan birokrasi yang selarra orde baru terpusat,
keterbatasan infrastruktur dan sumber daya rranusia di daerah-daerah luar jawa.
c. Tingkat Mobilitas Faktor Produksi yang Rendah
Kurang lancarnya mobili:as faktor produksi seperti tenaga kerja dan kapras antar
daerah juga merupakan penyebab terjadinya ketirnpangan ekonomi regional. Hal ini
karena perbedaan aju pertumbuhan ekonomi antar daerah membuat terjadinya
perbedaan tingkat pendapatan perkapita antar daerah, dengan asumsi bahwa
mekanisme pasai· output dan input bebas (tanpa distorsi yang drekayasa, misalnya
kebijakan perrerintah) memengaruhi rnobilitas faktor produksi arrar daerah
Menurut A. Lewis, jika perpindahan faktor produksi antai· daerah tidak ada
hambatan, maka pada akhitnya perrnangunan ekoromi yang optimal antai· daerah akan
tercapai dan semua daerah akan menjadi Jebih baik (dalam pengertan pareto optimal:
semia daerah mengalarni better off).

d. Perbedaan Sumoer Daya Alam (SDA)


Pemikran klasik yang mengatakan bahwa pembanguran ekonomi daerah yang kaya
SDA akan Jebih rnaju dan masyarakatnya Jebih makmur dibandingkan dengan daerah
yang miskin SDA. Hingga tingkat tertentu pendapat tersebut dapat diberarkan, dalam
arti surrber daya rnanusia dilihat hanya sebagai modal awal untuk pembangunan, dan
selanjutnya hams dikembangkan terus-menerus. Dan urruk itu dperlukan faktor•
faktor bin, di antaranya adalah faktor teknologi dan surrner d aya rnanusia.
Dengan penguasaa teknologi dan peningkatan kualitas surrber daya mamsia, maka
larrnat Jaun factor endowment tidak relevan Jagi. Hal ini dapat kita lihat regara•
negara rnaju seperti Jepang, Korea selatan, Taiwan, dan Sngapura yang sangat
miskin SDA.

e. Perbedaan Derrografs
Ketirrpangan ekonomi regional di Indonesia juga d sebabkan oleh perbedaan kondisi
geografis antai· daerah. Kondisi ini berpengaruh terhadap jumlah dan pertunbuhan
penduduk, tingkat kepadatan penduduk, pendidikan, kesehatan, kedisiplinan, dan etos
kerja. Faktor-fator ini mempengaruhi tingkat permangunan dan pertumbuhan
ekonomi dari sisi permirraan dan penawa111n.
Di ssi permintaan jumlah penduduk yang besar merupakan potersi besar bagi
pertumbuban pasai·, yang berarti faktor pendorong bagi pertumbuhan kegatan
ekonomi Dari sisi penawa111n, jumlah penduduk yang besar dengan pendidikan dan
kesehatan yang baik, disiplin dan etos kertja yang tinggi merupakan aset penting bagi
produksi.

f Kurang lancarnya Perdagangan antar Daerah


Kurang lancarnya perdagangan anara daerah (intra-trade) juga rrerupakan faktor
yang turut rrencptakan ketimpangan ekonomi regnnal Indonesia. Tidak
lancarnya intra trade disebabkan oleh keterbatasan transportasi dan komllilikasi.
Jadi, tidak larcarnya arus barang dan jasa antai· daerah rrerrpengaruhi
pembangunan dan pertumbuban ekonomi suatu daerah dari sisi permirraan dan
penawardn
2.7.3 Tujuan Strategi Pembangunan Ekonomi
Secant urnun strategi pembangunan ekommi adalah rrengerrnangkan keserrpatan kerja
bagi penduduk yang ada searang dan upaya untuk mencapai stabilitas ekoromi, serta
rrengerrnangan bass ekonomi dan kesernpatan kerja yang beragam Pembangunan ekonomi
akan berhasil bila rnarnpu memenuhi kebutuhan dunia usaha Hal ini untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadinya fluktuasi ekonomi sektoral, yang pada akhimya akan rrerrpengaruhi
kesernpatan kerja,

2.7.4 Dampak Pembangunan Ekonomi


a. Darnpak positif dari pembangunan ekonomi adalah:
l. Kegiatan perekonomian dapat berjalan dengan lancar
2. Pertumouhan ekororni akan semakin meningkat
3. Terdapat lapangan pekerjaan bagi pengangguran karena banyak pabrik
4. K emiskinan semakin berkurang
5. K uali:as sumber daya manusia semakin meningkat seiting dengan meningkatnya
teknobgi

b. Darnpak negatif dari permanguran ekonomi adalah :


l. Lingkungan hidup bisa rusak karena pembangunan ekonomi yang tidak direncanakan,
2. Sernakin banyak industri maka pertanian akan semakin berkuran,
3. Habi:at alami untuk hewan dan turrnuhan semakin punah karera ternpat rrereka
hidup semakin sedikit karena lahan tereksploitasi untuk perndurstrian mauptm
perluasan Pertanian.
2.8 Peranan Sektor Pertanian

2.8.1 Pengertian dan lingkup sektor pertanian


Pertanian adaah salah satu sektor dimana di:lalamnya terdapat penggunaan sumberdaya
hayati untuk memproduksi suatu bahan pangan,bahan baku industri clan smnber energi. Bagian
terbesar penduduk dunia adalah bennata pencahatian daam bidang - bidang pertanian clan
pertanian juga mencakup berbagai bidang, tetapi pertanian hanya menymnbang 4% dari PDB
dmia,

2.8.2 Perkemhangan dan peranan sektorpertanian dalam perekonomian


Sektor pertanian hingga kini rnasih menjadi smnber rnata percaharan utarna sebagian
besar penduduk Irdonesa, pola perketnbangan sektor pertanan Indonesia diterrp uh rrelalui 3
kemungkinan pola atau jalur :
l. Jalur kapi:alistik, yakni mealui pengetnbangan usaha tani-usaha tani berskala besar clan
mehbatkan satuan-satuan yang berskaa kecil.
2. Jalur sosialistik, yakni melalui petnbentukan usaha tani koektif berskaa besar yang
diprakarsai oleh Negara.
3. Jalur koprasi semi kapitalistik yakni rrelalui perrninaan usaha tani, usaha tani kecil
padat modal yang digalang daam suatu koperasi nasional di bawah pengeloaan Negara,

Peranan pelting pertanan antara lain adaah :


l. Menyediakan kebutuhan bahan pangan yang diperukan rnasyarakat untuk rrenjamin
ketahanan pangan
2. Menyediakan bahan baku industry
3. Sebagai pasar potensial bagi produk-produk yang dihasilkan industry
4. Sutnber tenaga kerja clan pemberrukan modal yang diperlukan bagi permanguran sektor
lain.
5. Sumber peroehan devisa (Kuzrcts,1964)
6. Mengurangi tingkat kemiskinan clan peningkatan ketahanan pangan
7. Menyurrnang pembanguran perdesaan dan pelestarian lingkungan

2.8.3 Tantangan Sektor Pertanian


a. Internal
>"' Daya saing pertanian
>"' Kestabilan harga komoditas pertanian
>"' Tata niaga hasil pertanian
>"' Iklim usaha (petnbiayaan, suku bunga, insent it)
>"' Sumber Daya Manusia (pendidikan, minat menjadi petani)
>"' Infiastruktur dan sistem logistik-distribusi
>"' Dukungan inovasi dan titbang

b. Ekstemal
>"' Penyelarasan kebijakan nasional dengan integrasi kawasan

24
>" Perreruhan kornitrren terhadap Roadmap mernju MEA 2015 secara individu dan
kolektif di ASEAN
>" Sistern hukum dan pemndangan-undangan yang berbeda di setiap negara ASEAN

2.8.4 Kontribusi Ekspor

Tahun Pertanian lndustri Tambang Lainnya Migas Total


(Juta $)

1996 2.912,70 32.124,80 3.019,80 35,60 11.722,00 49.814,90

1997 3.132,60 34.985,20 3.107,10 596,10 11.622,50 53.443,50

1998 3.653,50 34.593,20 2.704,40 24,20 7.872,30 48.847,60

1999 2.901,50 33.332,40 2.625,90 13,50 9.792,20 48.665,40

2000 2.709,10 42.003,00 3.040,80 4,50 14.366,60 62.124,00

2001 2.438,50 37.671,10 3.569,00 5,40 12.636,30 56.320,90

2002 2.573,70 38.724,20 3.743,70 4,40 12.112,70 57.158,80

2003 2.526,10 40.880,00 3.995,70 4,70 13.651,40 61.058,10

2004 2.513,30 48.660,20 4.761,00 4,20 15.645,30 71.584,60

2005 2.880,20 55.593,70 7.946,70 7,60 19.231,60 85.660,00

2006 3.364,90 65.023,90 11.191,50 8,90 21.209,50 100.798,50

2007 3.657,90 76.460,80 11.884,90 8,80 22.088,60 114.100,90

2008 4.584,60 88.393,50 14.906,20 24,50 29.126,30 137.020,40

2009 3.535,00 58.931,10 15.733,60 35,80 14.178,00 92.386,50

25
2.9 lndustrialisasi dan Perkembangan Sektor lndustri

2.9.1 Konsep dan Tujuan lndustrialisasi


• Konsep industrialisasi dalam sejarah pembangunan ekonomi berawal dari proses
revolusi
irdustri dengan serangkaa n penemuan-penemuan baru yang inovativ, Industrialisasi
rnerupakan proses interaksi antara pengembangan teknobgi, inovasi, spesiafisasi, dan
perdaganan arrarregara yang pada gilrannya sejalan dengan peningkatan pendapatan
masyarakat yang mendorong pembahan struknr ekonomi.
• Secara urrurn pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan perkapita hanya dapat
terjamn lewat industralisasi kecuali regara-negara yang sangat kaya akan SDA, seperti
Kuwait dan Libya.

2.9.2 Tujuan industrialisasi


Tujuan industra lisasi itu serdiri adalah untuk memajukan sumber daya alam yang
dimiliki oeh setiap Negara.dengan didukung oeh sumber daya marnsia yang berkualitas,dengan
ndustrialisasi ini rraka.Negara berkembanga yang mampu memanfaatkannya dengan baik,maka
akan rneningkatkan pettumbuhan ekonomi Negara tersebut.

2.9.3 lndustrialisasi Menurut Para Ahli


• Riedel (1992) : Industrialisasi bukanlah tujuan tapi strategi urruk mendukung proses
pembangunan urruk rnencapai peningkatan perdapatan perkapita.
• Cbenery (1992) : Industrialisasi rrerupakan tahapan logis dari perubahan struktur industri
yang diuiudkan mealui kenaikan korrrbusi sektor industri manufaktur dalam permintaan
konsumen, produksi, ekspor, dan kesempatan kerja,

2.9.4 Kelemahan-kelemahan lndustri Manufaktur Indonesia (Studi UNIDO,


2000)
a. Basis ekspor dan imper pasaryang sernpit
O Tergantung 4 produk: kayu apis, pakaian jadi, tekstil, dan alas kaki dengan
pangsa 50o/o. Sepuluh (10) produk menguasai 80% total ekspor.
O Pasar terbatas kepada negara-negara yang menerapkan kuota (the Multi-fibre
Agreement, MFA) seperti USA, EC, Kanada, Norway, dan Turkey. Tiga
negara menyerap 50% ekspor rranufaktur, sernentara 50% ekspor pakaian
jadi dan tekstil diserap USA.
O Ekspor unggulan padat karya menmun akibat persaingan Cina dan Asa
laitmya. Derrand produk ekspor Indonesia di negara-negara maju ineastis,
O Faktor eksternal berpengaruh signifikan dalam penmunan daya saing ekspor.

l. Tdak adanya/kurangnya Industri berteknologi mengengah


O Kontribusi industri- ind ustri berteknologi menengah seperti industri karet dan
plastik, semen, bgam dasar, dan barang-barang sederhana dari logam terns
rrenurun. Kontribusi produk-produk padat modal seperti material plastik,
pupuk, bubuk kertas dan kertas, besi dan baja turun, Kecendrungan ini

26
berbeda dengan negara-negara lain dengan derajat industrialisasi yang relatif
Sama.

b. Kelemahan-kelemahan orgarasasi
l. Irdustri Kecil dan Menengah masih Underdevebped
2. Korsenrasi Pasar. Pangsa output (corcentration ratio/CR4) oleh 4 perusahaan
besar mencapai 75o/o
3. Lemahnya kapasitas untuk menyerap dan rrengerrnangkan teknologi. Memusatkan
Jobi dibanding teknologi/daya saing urruk rrerrnangun relasi dagang.
4. Lemahnya Sumber Daya Manusia
2.10 Usaha Kecil

2.10.1 Pengertian Usaha Kecil


Usaba Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang Perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagan baik langsung rrnupun Tidak
Jangsung dari Usaha Merengah atau Usaha Besar yang memenuhi kritera Usaha Kecil
sebagaitnana dmaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang UMKM.

2.10.2 Kriteria usaha kecil


• Memiliki kekayaan bersih max Rp. 200 jt (tdk tennasuk tanah &bangtman)
• Memiliki hasil penjualan tahunan max Rp. l M
• Milik WNI
• Berdri serdiri (bukan anak perusahaan/cabang perusahaan yg dimiliki, dikuasai,
berafilasi dg usaha besar)
• Bentuk :
Usaha perseorangan,
BU Non Bdn Hk
BU Berbdn HK (tennask koperasi)

Faktor yang mendorong keberbasian bisnis kecil :


• Ada usaha kerja keras
• Produk yang dijual memang sangat dibutuhkan oeh masyarakat sekelilingnya
• Pemilik adalah seorang yang rrnmpu memitnpin
• Ada factor keberuntungan, yaitu adanya titik temu antara berdoa dan berusaha

Sebab-sebab kegagalan bisnis kecil antara Lain :


• Tidak mampu rrengelaola bisnis, kurang pengetahuan
• Terlalu santai menjalankan bisnis
• Tidak mampu rrelakukan pengawdsan terhadap pegawai
• Modal sangat kecil, sehingga menjadi serba sulit
2.11 Prospek UKM Dalam Era Perdagangan Behas

2.11.1 Definisi UKM


Usaba Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah stilah yang mengacu ke
jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak
terrrasuk tanah dan banguran tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri, Memuut Keputusan
Presiden RI m. 99 tahun 1998 pengertan Usaha Kecil adalah: "Kegiatan ekonomi rakyat yang
berskala kecil dengan bidang usaha yang secant mayoritas metupakan kegiatan usaha kecil dan
peru dilindungi urruk mercegah dari persaingan usaha yang tdak sehat,"

A. Sifat Alami dari Keberadaan UKM


UK di Indonsia di:lominasi oleh unit-unit usaha tradsional, yang di satu sisi, dapat di
bangun dan beroperasi lanya dengan modal kerja dan modal investasi kecil dan tanpa perlu
rrenerapkan sistem organisasi dan manajemen modem yang kompleks dan mahal, seperti di
usaha-usaha rrodem dan di ssi lain, berbeda dengan UM, UK pada umumnya rrernbuat barang•
barang konsumsi sederhana untuk kebutuhan kebmpok masyarakat berpenghasilan rendah.
Untuk membuat barang-barang tersebut, UK tdak terlalu memerlukan L dengan tingkat
pendidikan formal yang tinggi dan harus digaji mabal (tidak perlu rrernakai seorang manaje r
dengan diploma MBA atau yang memiliki dploma sarjana ekonomi atau seorang irsinyur) dan
tdak membutuhkan teknologi (T) canggih dalam bentuk rresin-mesin dan alat-alat produksi
rrodern, oleh karena itu, tidak mengherankan bila melihat Indoresa adalah dari kelompok
rrasyarakat berpendidikan rendah (SD), dan kebanyakan dari mereka menggunakan rresm serta
alat produksi sederhara atau hasil rekayasa sendiri
Impfikasi dari sifat alami ini bebeda dengan UM dan UB. UK sebenarnya tidak terlalu
tergantung pada fasilitas-fasilitas dari pemerintah tennasuk skim-skim krdi: morah, Banyak studi
yang rrenunjukan bahwa ketergarrungan UK terhadap modal dari sumer-sumber informal jauh
ebih besar daripada terhadap kredit perbankan karera berbagai alasan.

B. Kernampuan UKM
Dalarn era perdagangan bebas dan globalisasi perekoromian duna, kemajuan T,
penguasaan ilmu pengetahuan, dan kualitas SOM yang tinggi (profesionalisrne) rnetupakan tiga
faktor keunggulan kompetitif yang akan menjadi dominan dalam menentukan bagus tidaknya
prospek dari suatu usaha. Jika pengusaha kecil dan merengah Indonesia tdak memiliki ketiga
keunggulan kompetitif tersebut bahkan, UKM irdonesa akan terancam tergusur dari segrren
pm;ainya sendiri oleh produk-produk M dengan larga yang lebih murah dan kualitas serta disain
yang ebih baik, seperti yang terjadi sekaarang dengan membanjit·nya barang-barang dari Cina
sampai kepasar-pasar tradisional.
Pentingnya ketiga faktor keunggulan kompetitif tersebut dikombimsikan
dengan faktor-faktor kekuatan laimya yang sangat rrenerrukan prospek UKM di masa depan.
Didalam era perdagangan bebas dan globalisasi perekonoman dunia, lingkungan ekstemal
domestik dpengaruhi oleh tiga faktor petting, yang merupakan tiga tantangan yang dihadapi
oleh setiap perusahaan di Indonesia, Jika perusahaan-perusahaan di Indonesia tidak siap,
tantangan• tantangan tersebut bisa berubah menjadi Empat ancaman

29
2.11.2 Definisi Perdagangan he bas
Perdagangan bebas adalah kebijakan di rrana pemerirrah tidak melakukan dskrirninasi
terhadap impor atau ekspor. Perdagangan bebas dicontohkan oeh Area Ekonomi Eropa/Uni Eropa
dan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara, yang telah mendirikan pasar terbuka dengan
sangat sedikit pembatasan perdagangan

A. Cci - Ciri Perdagangan Bebas


l. Perdagangan barang tanpa pajak (tennasuk tarit) atau pembatasan perdagangan yang lain
(seperti kuota impor atau subsidi untuk produsen)
2. Perdagangan layanan tanpa pajak atau pembatasan perdagangan yang lain Ketiadaan
dasar-dasar "pemutar belit perdagangan" (seperti pajak, subsidi, peraturan atau
hukum) yang rremberikan kelebihan kepada sejurnlah kecil perusahaan, isrumah, atau
aktor• faktor produksi
3. Akses bebas ke pasai·
4. Akses bebas kepada irforrnasi pasai· Ketakupayaan finna-firma mengacaukan pasai·
melalui kekuatan monopoti atau oligopoli berian perrerirrah
5. Pergerakan bebas tenaga kerja antara dan dalam N egara Pergerakan bebas modal antara
dan dalam regara

B. Darnpak Negatif
Ternmya selain dampak positf tdak sedikit juga darrpak negative yang ditimbulkan
akibat kegiatan perdagangan bebas. Yaitu selain menjadi orang yang konsumtif terhadap
barang
- bararang irrpor, banyak pula penganggu1-an, karena kalah bersaing produsen dari luar negeri,
kemudian banyak pabrik yg bangktut karena tidak kuat dengan persainan yang begitu ketat,
selain itu larinya investor dikarenakan SOM dan ETOS KERJA dalam negeri lemah dan devsa
yang habis karena lebh banyak produk imper daripada ekspor. Kerrudian bagi Negara - Negara
yang belum berkembang maka akan rnenjadi sebuah kerugian karera selau mengandalkan
Negara lain untuk terns mengimpor barang - barang kedalam negeri, yang kemudian rnembuat
Negara yang lerrah ini sufit berkembang karena terns ''diserang" oleh barang - banrang imper.
Juga sebaliknya, akan menjadi keuntungan terserdiri bagi Negara yang telah berkembang untuk
terns rrenjual produknya ini sebingga produknya lebh diminati dan lebih populai· di luar negeri
Adanya eksplorasi terhadap masyarakat ekonomi ernah oleh phak yang kuat ekonominya,
rrenimbulkan terjadinya monopoli sehingga merugikan masyarakat, rrumculnya kesenjangan
ekonomi anara gobngan ekonomi kuat dengan golongan ekonomi lemah, perekonoman dapat
dengan mudah menjadi tdak stabil.

30
2.12 Neraca pemhayaran

2.12.1 Definisi Neraca pemhayaran


Neraca pembayaran adaah suatu pernyataan mengenai transaksi perdagangan clan
keuangan suatu negara dengan negara lain dalam periode waktu tertentu Neraca pembayaran
suatu catatan secant sistematis yang berisi hubungan ekomm atau transaksantar penduduk
suatu negara dengan negara ain dinilai dalam mata uang pada kmm waktu terterru, biasanya
satu tahun.

2.12.2 Fungsi neraca pemhayaran


Fungsi neraca pernbayaran adalah sebagai bahan pertirrbangan pemerirrah daarn :
a. Mengarrnil langkah langkah di bdang ekonomi.
b. Mengarrbil kebijakan di bdang moneter clan fiskal
c. Mengetahui pengaruh hubungan ekonomi nternasoral terhadap pendapatan nasionol
d. Mengarrnil kebijakan di bdang poliik perdagangan internasional

2.12.3 Komponen komponen neraca pemhayaran


Pada dasarnya neraca pembayaran terdri atas Iirna neraca bagian yang sating berhubungan, yaitu
l . N eraca perdagangan.
2. Neracajasa.
3. Neraca hasil hasil modal.
4. Neraca lalu lintas modal.
5. N eraca lalu lintas moneter.

2.12.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transaksi Berjalan


a) Inflasi domestik
Bila inflasi suatu negara nail relatif terhadap partner dagang utamanya, umcmnya
keseibangan transaksi berjalannya menurun.
b) Pendapatan domestik
Bila pendapatan siap pakai suatu negara rreningkat dalam proserrase yang lebih tinggi
dibanding partner dagang utamanya, keseibangan transaksi berjaan urmmnya rremrun,
c) Kurs valuta asing
Bila mata uang suatu negara melai mengalami apresasi relatif terhadap partner dagang
utarnanya, keseibangan transaksi berjalan biasanya rnenmun.
d) Resttiksi pernerintah
Pemerinah pusat dapat mernpengaruhi keseimbangan transaksi berjalannya dengan
mengenakan bea masuk mauptm kuota terhadap barang-barang produksi uar negeri
2.13 Modal Askng dan Utang Luar Negeri

2.13.1 Ams Modal Asing


Transaksi modal asing menggambarkan aliran keluar rrasuk modal di antara Indoresia
dengan negara-negara lain. Dalam arus rrodal, dicatat dua golongan transaksi, yaru:
./ Aliran modal pemerintah
./ Aliran modal swasta

A Resiko penggunaan ams rnasuk modal asing


Arus modal asing yang melimpah dapat mengalobatkan efek moral hazard (Prilaku
beresiko dikarenakan penanggung resiko adalah orang lain bukan drinya senlri). Terdapat
tiga kemungkinan ketidaksesuaian (mismatch) yang mengalabatkan moral hazard yaitu dana
jangka pendek digunakan untuk jangka panjang, dana berbunga floating digunakan untuk
pinjarnan bunga tetap, clan piniarran rnata uang asing "currency" yang cenderung menguat
di investasikan di currency yang cerderung meernah

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ali-an Modal Asing


Pada umumnya faktor-faktor utama yang rrenyebabkan terjadinya aliran rrodal,
skill dan teknologi dari negara rnaju ke negara berkembang, pada dasarnya dipengaruhi oleh
lirna (5) Faktor-faktor utarra, Adapun Faktor-faktor yang dirnaksud, yaru meliputi :
1. Adanya iklim penanarnan rrodal dnegara-negara pererima modal itu serdiri yang
mendukung keamanan berusaha (risk counry), yang diunjukkan oleh stabilitas politik
serta tingkat perkembangan ekororn dinegara penerma modal.
2. Prospek perkembangan usaha di negara penerma modal.
3. Tersedanya prasardna clan sarara yang dperlukan,
4. Tersedanya bahan baku, tenaga kerja yang relatif murah serta potensi pasai· dalam regard
pererma modal.
5. Afiran modal pada urrumnya cendemng mengalir kepada negara-negara yang
tingkat pendapatan nasonalnya per kapita relatif tinggi

Ternmya ketdakseinnangan tersebut menjadi tarrangan bagi negara-negara penerirra


rrodal asing termasuk Indonesia, yaitu bagamana mengatasi ketidakseimbangan yang dirraksud
dalam rangka usaha menarik investor asing. Dalam menghadapi tantangan yang dirnaksud negara
penerima modal asing pada umurmya clan Indonesia khususnya harus dapat rrengupayakan
rrelalui hal-hal sebagai berikut :
l. Dapat rrengakormdasi motif profit oriented dari perrodal asing dengan sebaik-
baiknya, sehingga filosofi sebagamana tertuang dalam Undang-Undang PMA yang
mengatakan bahwa masuknya modal asing hanyalah bersifat peengkap dana
pembangunan tidak menjadi suatu kendala yang menghambat arus masuknya investasi
modal asing tersebut.
2. Mengupayakan agar huhungan arrara perrodal asing dengan penerima modal tetap
diarahkan pada kemitraan yang dapat saling rrembangun, sehingga surrner luar regeri
dari pinjarran luar regeri tetap dapat dmanfaatkan bagi perrnangunan ekonomi secara
optimal
3. Negara pererima modal harus dapat mengembangkan potensi ekonorninya secant akurat,
serta mampu rrenjaring inforrnasi rnengenai kegiatan usaha penanaman modal dalam
rangka peningkatan kemampuan dan posisi bargaining-nya dalam rrenghadapi pemilik
modal asing.

2.13.2 Utang Luar Negeri


Utang uar negeri atau pinjaman uar negeri, adalah sebagian dari total utang suaru negara
yang diperoleh dari para kreditor di uar negara tersebut. Dalam jangka pendek, utang luar negeri sangat
rrernbaoru pemerintah Indonesia dalam upaya menurup defisit anggaran pendapatan dan belanja negara,
akibat pembiayaan pengelnaran rutin dan pengeluaran pembangunan yang cukup besar.
Pinjaman luar negeri adalah semua pinjaman yang rrenirrnulkan kewajiban rrembayar
kembali terhadap pihak uar negeri baik dalam valuta asing maupun dalam Rupiah Tennasuk
dalam pengertian pinjaman luar negeri adalah pinjaman dalam negeri yang rnenimbulkan
kewajiban rrembayar kembali terhadap phak luar negeri

A Dampak Hutang Luar Negeri Indonesia


Selain hutang luar negeri yang rnenghambat pembangunan ekommi di Irdonesa yai:u
faktor nasb pembangunan yai:u pengangguran dan pengerjaan proyek-proyek pembangunan
yang berkai:an dengan kehidupan massal rrasyarakat . Pengangguran salah satu faktor yang
rnenghambat permanguran di Indonesia akibat tidak tersedianya lapangan pekerjaan dan
kurangnya lapangan pekerjaan di daerah-daerah, Kurangnya lapangan pekerjaan di daerah
serta tidak rreratanya pendapatan rnengakibatkan pola pikr rrasyarakat daerah bahwa jika
ingin kaya harus bekerja di kota-kota besar,

Selain itu, hutang luar regeri bsa rnemberikan manfaat sebagai berikut:
l. Membantu dan mempermudah negara untuk rnelakukan kegiatan ekonorni.
2. Sebagai perutunan biaya bunga APBN
3. Sebagai surnber investasi swasta
4. Sebagai perrnayaan Foreign Direct Investment (FDI) dan kedalaman pasai· modal
5. Berguna untuk memnjang pembangunan nasional yang dirniliki oleh suatu regard
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai