Anda di halaman 1dari 11

Tanggal Praktikum : Selasa, 22 September 2020

Dosen Pembimbing : Trianing Tyas Kusuma Anggaeni


S.Pt., M.I.L

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI DAN MIKOLOGI


DEFINISI DAN CIRI KHUSUS CENDAWAN

Arvia Chairunnisa (130210190020)

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SEPTEMBER 2020
1. Aspergillus sp.

Aspergillus flavus pada sistem klasifikasi yang terdahulu merupakan


spesies kapang yang termasuk dalam divisi Tallophyta, sub-divisi
Deuteromycotina, kelas kapang Imperfecti, ordo Moniliales, famili Moniliaceae dan
genus Aspergillus. Sistem klasifikasi yang lebih baru memasukkan genus
Aspergillus dalam Ascomycetes berdasarkan evaluasi ultrastruktural, fisiologis,
dan karakter biokimia mencakup analisis sekuen DNA.

Sifat morfologis Aspergillus flavus yaitu bersepta, miselia bercabang


biasanya tidak berwarna, konidiofor muncul dari kaki sel, sterigmata sederhana
atau kompleks dan berwarna atau tidak berwarna, konidia berbentuk rantai
berwarna hijau, coklat atau hitam. Ruiqian et al. (2004) menyatakan bahwa
tampilan mikroskopis Aspergillus flavus memiliki konidiofor yang panjang (400-800
μm) dan relatif kasar, bentuk kepala konidial bervariasi dari bentuk kolom, radial,
dan bentuk bola, hifa berseptum, dan koloni kompak (Gambar 2). Koloni dari
Aspergillus flavus umumnya tumbuh dengan cepat dan mencapai diameter 6-7 cm
dalam 10-14 hari (Ruiqian et al. 2004). Kapang ini memiliki warna permulaan
kuning yang akan berubah menjadi kuning kehijauan atau coklat dengan warna
inversi coklat keemasan atau tidak berwarna, sedangkan koloni yang sudah tua
memiliki warna hijau tua.
Gambar 1. Koloni Aspergillus flavus Gambar 2. Tampilan
mikroskopis pada media Czapek agar Aspergillus

2. Yeast sp.
Khamir (yeast) merupakan kelompok jamur basidiomycetes dan
ascomycetes yang mempunyai karakteristik yang unik dan bersifat uniseluler.
Bentuk khamir dapat sperikal sampai ovoid, kadang dapat membentuk
miselium semu. Ukuran juga bervariasi. Struktur yang dapat diamati meliputi
dinding sel, sitoplasma, vakuola air, globula lemak dan granula.

'

Yeast melakukan reproduksi secara aseksual melalui pembentukan tunas


secra multilateral ataupun polar. Reproduksi secara seksual menghasilkan
askospora memalui konjugasi dua sel atau konjugasi dua askospora yang
menghasilkan sel anakan kecil. Jumlah spora dalam askus bervariasi tergantung
macam yeastnya..

3. Penicillium sp.
Penicillium sp adalah genus fungi dari ordo Hypomycetes, filum
Ascomycota. Penicillium sp. memiliki ciri hifa bersepta dan membentuk
badan spora yang disebut konidium. Konidium berbeda dengan sporangium,
karena tidak memiliki selubung pelindung seperti sporangium.
Klasifikasi Ilmiah

Gambar 3. Morfologi Penicillium sp.


[Sumber: Ellis dkk. 2007: 109]

Secara mikroskopis struktur morfologi Penicillium sp. terdiri atas


tangkai berupa konidiofor yang bercabang-cabang. Cabang dari konidiofor
dinamakan ramus, yang bercabang lagi membentuk ramulus. Setiap
ramulus akan menopang beberapa metula yang menyokong fialid (Gandjar
dkk 1992: 27). Beberapa literatur menyebutkan bahwa ramus merupakan
one-stage branched dan ramulus merupakan two-stage branched.
Beberapa Penicillium sp. memiliki hingga three-stage branched (Ellis dkk.
2007: 108).
Secara makroskopis, penampakan koloni Penicillium sp. berwarna
nuansa hijau terkadang juga putih. Warna hijau dari Penicillium sp. tersebut
merupakan warna dari spora. Tekstur dari Penicillium sp. berbentuk velvetty
atau beludru. Penicillium sp. memiliki reverse yang berwarna putih kuning,
tanpa zonasi dan radial furrow. Koloni Penicillium sp. memiliki exudate
drops berwarna kuning atau bahkan beberapa berwarna bening (Gandjar
dkk. 1999: 90).

4. Rhizopus sp.
Rhizopus adalah genus fungi saprofit yang umum pada tanaman dan
parasit yang terspesialisasi pada hewan. Mereka ditemukan di berbagai substrat
organik, termasuk "buah dan sayuran matang", jeli, sirup, kulit, roti, kacang
tanah, dan tembakau.

Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Divisio : Zygomycota
Class : Zygomycetes
Ordo : Mucorales
Familia : Mucoraceae
Genus : Rhizopus
Species : Rhizopus sp.

Ciri morfologi dan struktur tubuh


• Terdiri dari benang-benang hifa yang bercabang dan berjalinan
membentuk miselium

• Hifa tak bersekat (bersifat senositik)

• Septa atau sekat antar hifa hanya ditemukan pada saat sel reproduksi
terbentuk

• Dinding selnya tersusun dari kitin

• Rhizopus sp. mempunyai tiga tipe hifa,

o Stolon; hifa yang membentuk jaringan pada permukaan


substrat (misalnya roti)

o Rhizoid; hifa yang menembus subtrat dan berfungsi sebagai


jangkar untuk menyerap makanan.

o Sporangiopor; hifa yang tumbuh tegak pada permukaan


substrat dan memiliki sporangia globuler (berbentuk bulat)
diujungnya.

• Koloni berwarna putih berangsur-angsur menjadi abu-abu.

• Stolon halus atau sedikit kasar dan tidak berwarna hingga kuning
kecoklatan.
• Sporangiofora tumbuh dari stolon dan mengarah ke udara, baik tunggal
atau dalam kelompok (hingga 5 sporangiofora).

• Rhizoid tumbuh berlawanan dan terletak pada posisi yang sama dengan
sporangiofora.

• Sporangia berwarna coklat gelap sampai hitam bila telah masak.

• Kolumela oval hingga bulat, dengan dinding halus atau sedikit kasar.

• Spora bulat, oval atau berbentuk elips atau silinder.

5. Fusarium sp.
Fusarium sp. merupakan patogen tular tanah atau “ soil-borne pathogen ”
yang tergolong parasit lemah

a b
Gambar 1. (a) Koloni pada media PDA . (b) makrokonidia dan mikrokonidia
- Ciri makroskopis : Warna koloni putih pada bagian tengahnya dan pada
tepinya berwarna oranye, miselium teratur, pertumbuhan koloni rata.
- Ciri mikroskopis : mikrokonidia hialin, 1-2 sel, berbentuk ovoid (berbentuk
telur dengan satu ujungnya menyempit) atau oblong dengan ujung agak
bengkok. makrokonidia hialin, 2 hingga beberapa sel, berbentuk seperti
sabit atau kano dengan ujung agak membengkok

6. Phytophthora sp.
Phytophthora ( penghancur tumbuhan) adalah salah satu marga
Oomycetes yang anggota-anggotanya banyak menjadi penyebab penyakit
tanaman penting sehingga meinmbulkan kerugian ekonomi, ekologi, dan
demografi yang besar.

Ciri yang khas ialah miselliumnya yang tidak bersekat – sekat, berwarna
putih, jika tua mungkin agak coklat kekuning – kuningan; kebanyakan
sporangium berwarna kehitam – hitaman (Dwidjoseputro,2005). Hifanya
berkembang sempurna. Phytopthora memiliki sporangium yang berbentuk
bulat telur. Phytophthora infestans memproduksi spora aseksual yang
disebut sporangia. Ini adalah sporangia hyalin, berbentuk seperti jeruk
nipis, panjang 20-40 m (Anonim,2005).
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2005. Phytophthora infestans. Diakses tanggal 22 September


2020 pada tautan :
http://www.extento.hawaii.edu/kbase/crop/Type/p_infest.htm.

Anonim. 2008. Aspergillus flavus. http://pathport.vbi.vt.edu/pathinfo/


pathogens/A- f.html, diakses pada tanggal 22 September 2020.

Aryantha, Inyoman P., Widyanti, S,.Yuanita. 2004. Eksplorasi Fungi


Deutromycetes (Aspergillus sp. dan Penicillium sp.) Penghasil senyawa Anti
Kolesterol Lovastatin. ITB dalam Laporan Akhir Penelitian Dasar.

Cambell, Neil A. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Dwidjesepuro,D. 2005. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta.


Govers,F.,dkk. 2007. Formation and survival of oospores of Phytophthora infestans
under natural conditions. http://www3.interscience.wiley.com. Diakses tanggal 22
September 2020

Ellis, D. 2006. Aspergillus flavus. http://www.mycology.adelaide.edu.au


/images/flavus.gif, diakses pada tanggal 22 September 2020.

Ellis, D., S. Davis, H. Alexiou, R. Handke, R. Bartley. 2007. Descriptions of


medical fungi. 2nd Ed. Nexus Print Solutions, Underdale: vi + 188 hlm.

Farida, Husni J., Nurbaeti N. 2019. Penicillium sp dan Aspergillus. Diakses


tanggal 22 September 2020 pada tautan
https://www.scribd.com/presentation/393326991/Penicillium-sp-pptx

Gandjar, I., R. A. Samson, K. T. Vermeulen, A. Oetari, & I. Santoso. 1999.


Pengenalan kapang tropik umum. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta: xiv + 136 hlm.

Gunter, Robert. 2005. Rhizopus Soil Microbiology.


http://soils1.cses.ut.edu/. Diakses tanggal 22 September 2020
Intani, Dwi Wahyu. 2014. Laporan Praktikum Biologi Khamir (Yeast)

Musyafa, Sarwo Edi. 2011. Penicillium sp. Diakses tanggal 22 September


2020 pada tautan https://www.scribd.com/doc/73182991/Penicillium-sp

Nurhidayat, dkk. 2006. Mikrobiologi Industri. Yogyakarta: Andi

Roziqin, Kiki Fatkhu.. 2017. Rhizopus sp. Fakultas Teknologi


Pertanian Universitas Jambi.

Sulfiah. 2012. Makalah Mikologi Aspergillus Flavus. Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai