Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

INTERNAL COMBUSTION ENGINE

Oleh :

HENRY PRADANA

AHMAD TOIFUR

MOCHAMAD NUR FAQIH

PRODI TEKNIK OTOMOTIF

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

TAHUN AJARAN 2019/2020


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang..........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
Mesin Pembakaran....................................................................2
Macam – Macam Mesin Pembakaran..........................................2
BAB III PENUTUP
Kesimpulan.............................................................................17
Saran......................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Semua mesin pembakaran dalam bergantung pada pembakaran


dari bahan bakar kimia, yang biasanya dibakar dengan campuran oksigen
dari udara (memungkinkan juga untuk menginjeksikan nitrogen oksida,
yang gunanya untuk mendapatkan tenaga tambahan). Proses pembakaran
ini menghasilkan panas dalam jumlah besar, ditambah dengan bahan
kimia lain misalnya karbon dioksida.

Mesin pembakaran dalam adalah sebuah mesin yang sumber tenaganya


berasal dari pengembangan gas-gas panas bertekanan tinggi hasil
pembakaran campuran bahan bakar dan udara, yang berlangsung di
dalam ruang tertutup dalam mesin, yang disebut ruang bakar (combustion
chamber).

1
BAB II

PEMBAHASAN

Mesin Pembakaran Dalam

adalah sebuah mesin yang sumber tenaganya berasal dari


pengembangan gas-gas panas bertekanan tinggi hasil pembakaran
campuran bahan bakar dan udara, yang berlangsung di dalam ruang
tertutup dalam mesin, yang disebut ruang bakar (combustion
chamber)."Mesin pembakaran dalam" sendiri biasanya merujuk kepada
mesin yang pembakarannya dilakukan secara berselang-seling. Yang
termasuk dalam mesin pembakaran dalam adalah mesin empat tak dan
mesin dua tak, dan beberapa tipe mesin lainnya, misalnya mesin enam tak
dan juga mesin wankel. Selain itu, mesin jet dan beberapa mesin roket
mesin roket termasuk dalam mesin pembakaran dalam.

Macam-macam Mesin Pembakaran Dalam :

1.Motor Bensin (Otto)

Motor bensin termasuk ke jenis dalam jenis motor bakar torak.Proses


pembakaran bahan bakar dan udara di dalam silinder (Internal Combustion
engine).motor bakar bensin dilengkapi dengan busi(spark) dab karburator yang
membedakannya dengan mesin diesel.

Busi berfungsi untuk membakar campuran-campuran bensin yang telah


dimanfaatkan dengan memberi loncatan api listrik diantara kedu elektordanya.
Karena itu motor bensin dinamai dengan spark ignition,sedangkan karburator
adalah tempat bercampurnya udara dan bensin. Campuran tersebut kemudian
masuk ke silinder yang dinyalakan oleh loncatan bunga api listrik dari busi
menjelang akhir langkah kompresinya.

Siklus Otto pembakaran tersebut dimisalkan dengan pemasukan panas


pada volume konstan.

2
3

P T

3 4

2 2 3

0 1 1 0

V S

Gambar 1.1 Proses Siklus Otto

Keterangan grafik

a. Proses 0-1 : Langkah hisap (Intake)


Pada langkah hisap campuran udara-bahan bakar dari karburator terhisap
masuk ke dalam silinder dengan bergeraknya piston ke bawah, dari TMA
menuju TMB. Katup hisap pada posisi terbuka, sedang katup buang pada
posisi tertutup. Di akhir langkah hisap, katup hisap tertutup secara
otomatis. Fluida kerja dianggap sebagai gas ideal dengan kalor spesifik
konstan. Proses dianggap berlangsung pada tekanan konstan.
b. Proses 1-2 : Langkah kompresi
Pada langkah kompresi katup hisap dan katup buang dalam keadaan
tertutup. Selanjutnya piston bergerak ke atas, dari TMB menuju TMA.
Akibatnya campuran udara-bahan bakar terkompresi. Proses kompresi ini
menyebabkan terjadinya kenaikan temperatur dan tekanan campuran
tersebut, karena volumenya semakin kecil. Campuran udara-bahan bakar
4

terkompresi ini menjadi campuran yang sangat mudah terbakar. Proses


kompresi ini dianggap berlangsung secara isentropik.
c. Proses 2-3 : Langkah pembakaran volume konstan
Pada saat piston hampir mencapai TMA, loncatan nyala api listrik diantara
kedua elektroda busi diberikan ke campuran udara-bahan bakar
terkompresi sehingga sesaat kemudian campuran udara-bahan bakar ini
terbakar. Akibatnya terjadi kenaikan temperatur dan tekanan yang drastis.
Kedua katup pada posisi tertutup. Proses ini dianggap sebagai proses
pemasukan panas (kalor) pada volume konstan.
d. Proses 3-4 : Langkah kerja/ekspansi (Expansion)
Kedua katup masih pada posisi tertutup. Gas pembakaran yang terjadi
selanjutnya mampu mendorong piston untuk bergerak kembali dari TMA
menuju TMB. Dengan bergeraknya piston menuju TMB, maka volume gas
pembakaran di dalam silinder semakin bertambah, akibatnya temperatur
dan tekanannya turun. Proses ekspansi ini dianggap berlangsung secara
isentropik.
e. Proses 4-1 : Langkah buang volume konstan (Exhaust)
saat piston telah mencapai TMB, katup buang telah terbuka secara
otomatis sedangkan katup hisap masih pada posisi tertutup. Langkah ini
dianggap sebagai langkah pelepasan kalor gas pembakaran yang terjadi
pada volume konstan.
f. Proses 1-0 : Langkah buang tekanan konstan
Selanjutnya piston bergerak kembali dari TMB menuju TMA. Gas pembakaran
didesak keluar melalui katup buang (saluran buang) dikarenakan bergeraknya
piston menuju TMA. Langkah ini dianggap sebagai langkah pembuangan gas
pembakaran pada tekanan konstan.
5

Gambar 1.2 Prinsip Kerja Motor Bensin Empat Langkah

2.Motor Diesel

Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam lebih spesifik


lagi sebuah mesin pemicu kompresi dimana bahan bakar dinyalakan oleh
suhu tinggi gas yang dikompresi dan bukan oleh alat berenergi lain seperti
busi. dimana bahan bakarnya disemprotkan kedalam silinder pada waktu
torak hampir mencapai titik mati atas (TMA).Oleh karena udara di dalam
silinder mempunyai temperatur yang tinggi, maka bahan bakar akan
terbakar dengan sendirinya.

Motor Diesel umumnya mempunyai beberapa konstruksi utama


diantaranya adalah torak, batang torak, poros engkol, katup, pompa
bahan bakar bertekanan tinggi dan mekanisme penggerak lainnya. Daya
yang dihasilkan motor diesel diperoleh melalui pembakaran bahan bakar
yang terjadi di dalam silinder. Hal ini menyebabkan gerakan translasi torak
didalam silinder yang dihubungkan dengan poros engkol pada
bantalannya melalui batang penghubung (Connecting Rod).

Siklus ideal diesel dapat dilihat pada gambar 1.3 proses yang
terjadi pada siklus diesel adalah
6

Gambar 1.3 Siklus Ideal Diesel

Keterangan grafik:

a. Proses 6-1. Tekanan konstan udara hisap pada Po. Katup hisap terbuka
dan katup keluar tertutup

b. Proses 1-2. Langkah kompresi isentropik Semua katup tertutup

c. Proses 2-3. Tekanan Konstan Panas Masuk (Pembakaran) semua katup


tertutup

d. Proses 3-4: Langkah Insentropik atau langkah ekspansi Semua katup


tertutup
e. Proses 4-5: Rejeksi panas volume konstan (keluaran berhembus
kebawah) Katup keluar terbuka dan katup hisap tertutup.
f. Proses 5-6: Tekanan Konstan langkah buang di Po. Katup buang
terbuka dan katup hisap tertutup.
7

sistem bahan bakar

ada tiga sistem yang banyak dipakai dalam penyaluran bahan bakar dari
tangki bahan bakar sampai masuk kedalam silinder pada motor diesel

1. sistem pompa pribadi


2. sistem distribusi dan
3. sistem akumulator

Prinsip Dasar Motor Diesel Empat Langkah

Ketika gas dikompresi, suhunya meningkat (seperti dinyatakan oleh


Hukum Charles; mesin diesel menggunakan sifat ini untuk menyalakan
bahan bakar. Udara disedot ke dalam silinder mesin diesel dan dikompresi
oleh piston yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin
menggunakan busi. Pada saat piston memukul bagian paling atas, bahan
bakar diesel dipompa ke ruang pembakaran dalam tekanan tinggi, melalui
nozzle atomising, dicampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi.
Hasil pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat. Ledakan
tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran di atas
mengembang, mendorong piston ke bawah dengan tenaga yang kuat dan
menghasilkan tenaga dalam arah vertikal. Rod penghubung menyalurkan
gerakan ini ke crankshaft yang dipaksa untuk berputar, menghantar
tenaga berputar di ujung pengeluaran crankshaft.
Scavenging yang mendorong muatan-gas yang habis terbakar
keluar dari silinder, dan menarik udara segar kedalam mesin dilaksanakan
oleh ports atau valves. Untuk menyadari kemampuan mesin diesel,
penggunaan turbocharger untuk mengkompres udara yang disedot masuk
sangat dibutuhkan dan intercooler untuk mendinginkan udara yang
disedot masuk setelah kompresi oleh turbocharger meningkatkan efisiensi.
Komponen penting dari mesin diesel adalah governor, yang membatasi
8

kecepatan mesin mengontrol pengantaran bahan bakar. Prinsip kerja


motor diesel empat langkah di gambarkan pada gambar 1.4 dibawah ini

Maka secara ringkas langkah-langkah kerja pada mesin diesel adalah


sebagai berikut:
1. Langkah Hisap
- Piston bergerak dari TMA ke TMB
- Katup hisap terbuka.
- Katup buang tertutup.
- Terjadi kevakuman dalam silinder, yang menyebabkan udara murni
masuk ke dalam silinder.
2. Langkah Kompresi
- Piston bergerak dari TMB ke TMA.
- Katup hisap tertutup.
- Katup buang tertutup.
- Udara dikompresikan sampai tekanan dan suhunya menjadi 30
kg/cm2 dan 500°C.
3. Langkah Usaha
- Katup hisap tertutup.
- Katup buang tertutup.
9

- Injektor menyemprotkan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran


yang menyebabkan piston bergerak dari TMA ke TMB.
4. Langkah Buang

- Piston bergerak dari TMB ke TMA.

- Katup hisap tertutup.

- Katup buang terbuka.

- Piston mendorong gas sisa pembakaran keluar.

3.MESIN WANKEL (ROTARRY)

Mesin wankel adalahh jenis mesin pembakaran Internal Combustion


mengunakan desain rotary eksentrik untuk mengkonversikan tekanan
tekanan menjadi berputar gerak. Selama umum digunakan reciprocating
desain piston,mesin wankel memberikan keuntungan: kesederhanaan,
kehalusan, kekompakan, revolusi tinggi per menit, dan tinggi rasio power-
to-weight. Mesin ini sering disebut sebagai mesin rotary, meskipun nama
ini berlaku juga untuk desain yang sama sekali berbeda lainnya. Semua
bagian memutar bergerak dalam satu arah yang bertentangan dengan
mesin piston umum yang memiliki piston keras mengubah arah. Siklus
empat-stroke terjadi dalam ruang pembakaran bergerak antara bagian
dalam perumahan epitrochoid berbentuk oval seperti, dan rotor yang mirip
dalam bentuk untuk segitiga Reuleaux dengan sisi yang agak datar.
Mesin Wankel memiliki keunggulan desain kompak dan berat badan
rendah selama paling umum digunakan mesin pembakaran internal
menggunakan reciprocating piston. Keuntungan ini telah memberikan
aplikasi mesin rotary di berbagai kendaraan dan perangkat, termasuk:
mobil, sepeda motor, balap mobil, pesawat terbang, go-kart, jet ski, mobil
10

salju, gergaji rantai, dan unit daya tambahan. Titik daya berat telah
mencapai di bawah satu badan pon per keluaran tenaga kuda.

Prinsip Kerja Mesin Wankel (Rotarry)


-Posisi rotor sisi a merupakan proses langkah hisap, pada langkah hisap
campuran udara dan bahan bakar dihisap masuk ke ruang vakum.
-Posisi rotor sisi b awal merupakan proses langkah kompresi, pada
langkah ini campuran udara dan bahan bakar dikompresikan, posisi rotor
sisi b akhir merupakan proses langkah usaha, pada langkah ini busi
membakar campuran udara dan bahan bakar, tekanan tinggi hasil dari
pembakaran menghasilkan ledakan dan menimbulkan tenaga untuk
menggerakkan rotor. 
-Posisi rotor sisi c merupakan proses langkah pembuangan, pada
langkah ini tekanan tinggi hasil pembakaran keluar melalui exhaust port
menuju knlapot.
Jika kita teliti lebih lagi, mesin wankel akan menghasilkan 3 langkah
tenaga dalam satu kali putaran penuh pada mesin, maka 6 kali lebih cepat
menghasilkan tenaga dibandingkan motor bakar 4 langkah pada satu kali
putaran penuh mesin dan 3 kali lebih cepat menghasilkan tenaga
dibandingkan motor bakar 2 langkah pada satu kali putaran penuh mesin.
Ukuran dan bentuk dari rotor serta ruang bakar dapat mempengaruhi
tenaga yang dihasilkan. Untuk pemanfaatan tenaga yang besar sekaligus
11

mesin halus (minim getaran), maka dikembangkan mesin wankel dengan


dua rotor, yang dipasang berbanding tegak lurus dengan rotor kedua. 

Biasanya sisi-sisi dari rotor diberi cekungan kedalam yang berfungsi


sebagai ruang bakar tambahan. Ujung-ujung dari rotor terdapat seal yang
berfungsi sebagai perapat antara rotor dengan rumah rotor pada saat
kompresi, agar tidak terjadi kebocoran kompresi. Pendingin pada mesin
wankel menggunakan air pendinging sedangkan pada rotornya
menggunakan pendingin oil.

4.Mesin Atkinson
Siklus Atkinson sebenarnya sama sepertidengan siklus otto hanya
dalam siklus atkinson
Terjadi modifikasi dimana katup intake akan terbuka lebih lama. Pada
awalnya teknologi ini
Sangat sulit diterapkan karena ini akan membuat revolusi yang besar
dengan perkembangan teknologi dengan di temukannya katup variable
macam VVTI, Mivec atau Vanos memungkinkan mesin bekerja dalam
siklus Atkinson, karena dalam hal ini kerjanya hanya sedikit memanipulasi
durasi bukaan klep intake mesin.
Mesin dalam siklus otto memiliki effiensi thermal sekitar 20%, tapi
dengan siklus Atkinson meningkatkan menjadi lebih 30%mendekati
efisiensi thermal mesin diesel yang lebih dari 40%. Perubahan siklus otto
ke Atkinson bisa dirasakan contohnya pada mobil LCGC Daihatsu ayla.
Perubahan berpa durasi bukaan katup masuk . katup masuk terbuka lebih
lama malahan katup masih terbuka saat langkah kompressi berjalan,
akibatnya katup masih terbuka saaat langkah kompresi mengakibatkan
gas yang sudah masuk ke silinder akan tertiup kembali ke saluran masuk .
ini menjadikan tekanan di saluran intake snagta menguntungkan bagi
silinder berikutnya yang akan melakukan langkah hisap . di sisi lain udara
12

terkompersi menjadi lebih sedikit karena sebagian bocor pada katup


intake yang masih terbuka menyebabkan terjadinya turunan torsi yang
dihasilkan efek negative.
Torsi msin kcil yang dhasilakn dapat dengan mudah diakali oleh pra
insinyur pabrikan mobil melalui penyesuaian rasio gigi pada system
transmisinya konon penurunan torsi yang dihasilakan bisa mencapai 10-
20%. Dengan siklushisap yang lebih pendek maka langkah tenaga akan
terjadi secara penuh sepanjang langkah pistonnnya ini menghasilkan
tenaga lebih besar krena energy yang terbuang menjadi jauh lebihkecil itu
menyebabkan mobil dengan siklus ini lebih efisien yang tentunnya akan
menjadi irit bahan bakarnya.

Gambar Siklus Atkinson

 1-2 Isentropic atau tekanan adiabatik yang dapat dibalik


 2-3 pemanasan secara isokhorik (Qp)
 3-4 pemanasan secara isobarik (Qp’)
 4-5 penambahan isentropic
 5-6 pendinginan isokhorik (Qo)
 6-1 pendinginan isobarik (Qo’)
13

 Prinsip Kerja Mesin Atkinson

Proses kerja yang berlaku pada siklus Atkinson sama dengan yang terjadi
pada siklus otto, yaitu:

1. Intake Strokes : Piston turun sambil menyedot udara dan bahan


bakar ke dalam silinder.
2. Compression stroke : piston naik ke atas sambil menekan
campuran udara bahan bakar tersebut. Hasilnya tekanan makin
tinggi, campuran makin padat dan siap dibakar oleh percikan api
busi.
3. Power or expansion stroke : Busi memercikkan apinya, sehingga
terjadi ledakan keras yang mendorong piston ke bawah. Inilah yang
dirasakan sebagai tenaga mesin.
4. Exhaust stroke : Setelah itu piston kembali bergerak ke atas. Kali ini
untuk mendorong sisa pembakaran keluar ke knalpot.
14

5.Turbin Gas

Turbin gas itu adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi
dari arus gas pembakaran. Dia memiliki kompresor naik ke-atas
dipasangkan dengan turbin turun ke-bawah, dan sebuah bilik pembakaran
di-tengahnya.Energi ditambahkan di arus gas di pemnakar, di mana udara
dicampur dengan bahan bakar dan dinyalakan. Pembakaran meningkatkan
suhu,kecepatan dan volume dari aliran gas. Kemudian diarahkan melalui
sebuah penyebar nozzle melalui baling-baling turbin, memutar turbin dan
mentenagai kompresor.Energi diambil dari bentuk tenaga shaft, udara
terkompresi dan dorongan, dalam segala kombinasi, dan digunakan untuk
mentenagai pesawat terbang,kereta,kapal,generator dan bahkan thank.

Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas (Gas-Turbine Engine)

Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).


Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara
tersebut, sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara
bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar
dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara
bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung
dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar
hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut
dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk
mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan
oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar kompresornya sendiri
dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah melewati
turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang
(exhaust).
15

Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah
sebagai berikut:

 Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan


 Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam
ruang bakar dengan udara kemudian di bakar.
 Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir
ke luar melalui nozel (nozzle).
 Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat
saluran pembuangan.

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi
kerugiankerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang
dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa
turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada
ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian
antara lain:

 Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian


tekanan (pressure losses) di ruang bakar.
 Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang
menyebabkan terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan
angin.
 Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan
temperatur dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
 Adanya mechanical loss, dsb.
16

Proses 1 ke 2 (kompresi isentropik). Kerja yang dibutuhkan oleh


kompresor: Wc = ma (h2 – h1).

Proses 2 ke 3, pemasukan bahan bakar pada tekanan konstan. Jumlah


kalor yang dihasilkan: Qa = (ma + mf) (h3 – h2).

Proses 3 ke 4, ekspansi isentropik di dalam turbin. Daya yang dibutuhkan


turbin: WT = (ma + mf) (h3 – h4).

Proses 4 ke 1, pembuangan panas pada tekanan konstan ke udara.


Jumlah kalor yang dilepas: QR = (ma + mf) (h4 – h1)
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Mesin Pembakaran Dalam adalah sebuah mesin yang sumber


tenaganya berasal dari pengembangan gas-gas panas bertekanan tinggi
hasil pembakaran campuran bahan bakar dan udara, yang berlangsung di
dalam ruang tertutup dalam mesin, yang disebut ruang bakar (combustion
chamber).

"Mesin pembakaran dalam" sendiri biasanya merujuk kepada mesin


yang pembakarannya dilakukan secara berselang-seling.

Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi


pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman
pada umumnya.

17
Daftar Pustaka

Maleev N.L, Internal Combustion Engine,Mc Graw-Hill


<a href="http://www.thefreedictionary.com/Internal-
combustion">Internal-combustion</a>
http://www. "History of Technology: Internal Combustion engines".com
http//learnmine.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai