Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AGAMA ISLAM

“PERAN DAN FUNGSI MASJID DALAM PENGEMBANGAN


BUDAYA ISLAM”

NAMA KELOMPOK 8

1. Oriza Shafa R 10111910010025


2. Monica Dwi K 10111910010030
3. Sarah Syafika 10111910010034

DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL

FAKULTAS VOKASI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masjid bukan sekedar tempat sujud sebagaimana makna harfiahnya, tetapi


memiliki beragam fungsi. Menurut pakar kebudayaan Islam asal Palestina itu,
sejak zaman Nabi Muhammad Saw. Masjid tidak hanya berfungsi hanya sebagai
tempat ritual murni (ibadah mahdah seperti shalat dan itikaf. Masjid Nabawi juga
berfungsi sebagai pusat pemerintahan, sentra pendidikan, markas militer dan
bahkan lahan sekitar masjid pernah dijadikan sebagai pusat perdagangan.
Rasulullah menjadikan masjid sebagai sentra utama seluruh aktivitas
keummatan. Baik untuk kegiatan pendidikan yakni tempat pembinaan dan
pembentukan karakter sahabat maupun aspek-aspek lainnya termasuk politik,
strategi perang hingga pada bidang ekonomi, hukum, sosial dan budaya. Pendek
kata, masjid difungsikan selain sebagai pusat kegiatan ibadah rilual juga dijadikan
tempat untuk melaksanakan ibadah muamalah yang bersifat sosial.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, penyusun membuat rumusan masalah sebagai berikut:
- Apa Pengertian dari Masjid
- Apa Fungsi Masjid di Zaman Sekarang
- Apa Fungsi Masjid pada Zaman Rasulullah
- Problematika Masjid di jaman Sekarang
- Bagaimana solusi dari problematika tersebut

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagi berikut:
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam
2. Untuk memperdalam wawasan keilmuan mengenai peran dan fungsi masjid
dalam pengembangan budaya Islam.
BAB II
ISI PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Masjid


Dilihat dari segi harfiyah mesjid adalah tempat sembah-Yang. Perkataan
mesjid berasal dari bahasa arab. Kata pokoknya Sujudan, Fiil Madinya sajada (ia
sudah sujud). Fi’il madinya sajada diberi awalan Ma, sehingga terjadilah isim
makan. Isim makan ini menyebabkan berubahan bentuk sajada menjadi masjidu,
masjid dari ejaan aslinyanya adalah Masjid (dengan a) pengambilan alih kata
Masjid oleh bahasa Indonesia umumnya membawa proses perubahan bunyi a
menjadi e sehingga terjadilah bunyi Mesjid. Perubahan bunyi ma menjadi me,
disebabkan tanggapan awalan me dalam bahasa Indonesia. Bahwa hal ini salah,
sudah tentu kesalahan umum seperti ini dalam Indonesianisasi kata-kata asing
Setiap muslim boleh melakukan shalat di wilayah manapun di bumi ini
terkecuali dia atas kuburan, di tempat yang bernajis, dan di tempat-tempat yang
menurut ukuran syariat Islam tidak sesuai untuk dijadikan tempat shalat.
Rasullullah bersabda :

)‫امسم ل س ر ك ض ككللمها مم س س ج جدد (رواه مسلم‬

“Setiap bagian dari bumi Allah adalah tempat sujud (masjid).” (HR Muslim)
Pada hadist yang lain Rasulullah besabda pula :

‫ججعلم س ت لممنا امسم ل س ر ك ض مم س س ج جردا مو م طكه س و ررا‬


)‫(رواه مسلم‬

“ telah dijadikan bagi kita bumi ini sebagai tempat sujud dan keadaan nya
bersih.” (HR Muslim)
Sedangkan secara umum Mesjid adalah tempat suci umat islam yang
berfungsi sebagai tempat ibadah, pusat kegiatan keagamaan, dan kemasyarakatan
yang harus dibina, dipelihara dan dikembangkan secara teratur dan terencana.
untuk menyemarakan siar islam, meningkatkan semarak keagamaan dan
menyemarakan kualitas umat islam dalam mengabdi kepada allah, sehingga
partisipasi dan tanggung jawab umat islam terhadap pembangunan bangsa akan
lebih besar. Singkatnya Mesjid adalah tempat dimana diajarkan, dibentuk,
ditumbuhkan dan dikembangkan dunia pikiran dan dunia rasa islam.
Masjid tidak bisa dilepaskan dari masalah shalat. Berdasarkan sabda Nabi
SAW. Diatas, setiap orang bisa melakukan Shalat dimana saja-di rumah, di kebun,
di jalan, di kendaraan dan di tempat lainnya. Selain itu, masjid merupakan tempat
orang berkumpul dan melakukan shalat secara berjamaah, dengan tujuan
meningkatkan solidaritas dan silahturrahmi di kalangan kaum muslimin. Di
masjid pulalah tempat terbaik untuk melangsungkan shalat jum’at.
Dimasa Nabi SAW. Ataupun dimasa sesudahnya, masjid menjadi pusat
atau sentral kegiatan kaum muslimin. Kegiatan di bidang pemerintahan pun
mencakup, ideology, politik, ekonomi, social, peradilan , dan kemiliteran dibahas
dan di pecahkan di lembaga Masjid.
Masjid juga berfungsi sebagai pusat pengembangan kebudayaan Islam
terutama saat gedung-gedung khusus untuk itu belum didirikan. Masjid juga
merupakan ajang halaqah atau diskusi, tempat mengaji, dan memperdalam ilmu-
ilmu pengetahuan agama ataupun umum. Pertumbuhan remaja masjid dewasa ini
juga termasuk upaya memaksimalkan fungsi kebudayaan yang diemban masjid.
Kalau saja tidak ada kewajiban Shalat, tentu tidak ada yang namanya Masjid di
dalam Islam. Memang, shalat sudah di syariatkan pada awal kelahiran
islam sebanyak empat rakaat, dua di pagi hari dan dua di sore hari. Penetapan
Shalat menjadi lima waktu seperti sekarang ini baru disyariatkan menjelang Nabi
Hijrah ke Madinah. Sampai saat itu, ibadah shalat dilakukan dirumah-rumah.
Tiadanya usaha mendirikan masjid karena lemahnya kedudukan umat Islam yang
sangat lemah, sedangkan tantangan dari penduduk Makkah begitu ganasnya.
Penduduk Makkah tampak belum siap menerima ajaran Nabi SAW. Walau telah
13 tahun dakwah dilancarkan.
2.2 Peran dan Fungsi Masjid
Peran mesjid yang terpenting dalam masyarakat juga untuk menghidupkan
kebudayaan yang ada, kebudayaan islam meliputi setiap bidang kehidupan, dan ia
mencerminkan cara kehidupan islam yang lengkap, dan memiliki hubungan yang
khusus dan mendasar dengan pengetahuan yang muncul sejak lahirnya islam.
Budaya-budaya yang dimaksud di sini yakni seperti memiliki madrasah-madrasah
unruk anak-anak menuntut ilmu seperti al-quran dan hadits. Jadi kita harus bisa
memahami budaya yang ada dalam agama kita, jangan lah kita terlalu larut dalam
budaya barat yang hanya akan membawa kita kedalam lembah kesesatan.

Fungsi masjid bagi kehidupan manusia itu sangat lah penting sebagaimana
di uraikan di bawah ini:

1. Mesjid sebagai pusat kehidupan. Shalat fardhu yang kita lakukan hendaknya
selalu dikerjakan secara berjamaah di masjid. Karena sebagaimana kita ketahui,
mengerjakan shalat secara berjamaah lebih mulia dari pada shalat sendiri.

2. Sebagai sentra peribadatan umat islam, terutama dalam shalat lima waktu

3. Sebagai sekolah, tempat para ulama besar berkumpul dalam mengajarkan ilmu
tentang syari’at-syari’at islam. Masjid nabawi di madinah telah menyebarkan
fungsinya sehingga lahir peranan mesjid yang beraneka ragam, sejarah mencatat
tidak kurang dari sepuluh peranan yang telah di emban oleh mesjid nabawi yaitu
sebagai berikut:

a) Tempat ibadah.
b) Tempat konsultasi dan komunikasi.
c) Tempat pendidikan.
d) Tempat santunan social.
e) Tempat latihan militer dan persiapan alat-alatnya.
f) Tempat pengobatan para korban perang.
g) Tempat perdamaian dan pengadilan sengketa.
h) Aula dan tempat menerima tamu.
i) Tempat menawan tahanan.
j) Pusat penerangan atau pembelaan agama.

Fungsi dan peranan mesjid besar seperti pada masa keemasan islam tentunya
sulit untuk diwujudkan pada masa kini. Karena pada saat ini mesjid tidak begitu
berarti dan tidak terlalu di pandang oleh umat sekarang ini, mesjid multi fungsi
yang pernah tercipta pada masa Rasullullah sekarang mulai pudar

Fungsi masjid pada masa Rasullullah

Masjid pada masa Rasullah SAW bukan hanya sekedar tempat penyaluran emosi
religious semata, ia telah dijadikan pusat aktifitas umat. Hal-hal yang dapat
direkam sejarah tentang fungsi masjid di antaranya:

a) Tempat latihan perang. Rasullullah saw mengizinkan aisyah menyaksikan


dari belakang beliau orang-oramg habsyah berlatih menggunakan tombak
mereka dimasjid Rasullullah pada hari raya.
b) Balai pengobatan tentara muslim yang terluka, Sa’ad bin Muadz terluka
ketika perang khandaqn\maka Rasullullah mendirikan kemah masjid
c) Tempat tinggal sahabat yang ditinggal.
d) Tempat menerima tamu ketika urusan kaumTsafiq datang kepada NAbi
saw beliau menyuruh sahabatnya untuk membuat kemah sebagai ttempat
perjamuan mereka.
e) Tempat penahanan tawanan perang.
f) Rasullullah menggunakan masjid tempat penyelesaian perselisihan antara
para sahabat.
g) Selain hal-hal atas masjid juga merupakan tempat bernaungnya orang
asing musafir atau tunawisma. Dimasjid mereka mendapatkan pakaian,
makan, minum, dan kebutuhan lainnya.
h) Masjid Rasullullah saw adalah masjid yang berasaskan taqwa. Maka
jadilah masjid tersebut sebagai tempat menimbah Ilmu menyucikan jiwa
dan raga.
BAB III

ANALISA

Menurut kami, Masjid adalah tempat suci umat Islam yang berfungsi
sebagai tempat ibadah, pusat kegiatan keagamaan, dan kemasyarakatan yang
harus dibina, dipelihara dan dikembangkan secara teratur dan terencana. Untuk
menyemarakan siar Islam, meningkatkan semarak keagamaan dan menyemarakan
kualitas umat Islam dan mengabdi kepada Allah SWT, sehingga partisipasi dan
tanggung jawab umat Islam terhadap pembangunan bangsa akan lebih besar.

Mengingat telah bergesernya peran dan fungsi masjid, maka optimalisasi


fungsi masjid harus segera dilakukan. Optimalisasi fungsi masjid, baik pada
tingkat Intensifikasi maupun ekstensifikasi, pada gilirannya dapat bermanfaat bagi
pembinaan masyarakat, bukan saja dalam aspek kegiatan ibadah mual tapi juga
bagi pembinaan aspek wawasan sosial, politik dan ekonomi serta wawasan-
wawasan lainnya sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat kita simpulkan bahwa Masjid
menjadi suatu sentra utama kegiatan bagi umat Islam dalam berbagai
aspek kehidupan. Fungsi utama masjid adalah sebagai tempat atau
bangunan yang dibangun khusus kaum muslimin (orang islam) untuk
menjalankan ibadah kepada Allah swt, terutama salat berjamaah.
Masjid sebagai pusat pembinaan umat Islam mempunyai dua
fungsi pokok, yaitu: sebagai pusat ibadah ritual dan sebagai pusat ibadah
social. Sebagai pusat ibadah ritual berarti menyangkut hubungan vertical
dengan Allah SWT dan sebagai pusat ibadah social artinya hubungan
manusia dengan manusia yang lainnya, hidup saling tolong menolong dan
bergotong royong memajukan agama dan bangsa.
Masjid menjadi sarana untuk mengembangkan pribadi baik secara
spiritual dan emosional secara islami. Masjid juga dapat memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang agama islam ditengah
berkembangnya dua pemahaman ekstrim yaitu liberalisme dan
radikalisme.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Al-Fatah. Peran dan Fungsi Masjid.


https://aldayub.wordpress.com/materi-kuliah/peran-dan-fungsi-masjid/
(diakses 22 Februari 2020)
Hamaly, Moh. Hady. Peran dan Fungsi Masjid Kampus dalam
Pengembangan Budaya Islam.
https://www.academia.edu/39626556/PERAN_DAN_FUNGSI_MASJID_
KAMPUS_DALAM_PENGEMBANGAN_BUDAYA_ISLAM (diakses
21 Februari 2020)
Budiman, Wandi. 2011. Peran dan Fungsi Masjid.
http://cikassap.blogspot.com/2011/04/makalah-fungsi-dan-peranan-
masjid.html (diakses 22 Februari 2020)

Anda mungkin juga menyukai