Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM KE-2

Pencemaran Lingkungan (Kebisingan Suara)

Diajukan untuk memenuhi tugas Praktikum Ekologi Umum


Dosen Pengampu :
Dr. Dewi Cahyani, MM. M. Pd
Dr. Ina Rosdiana Lesmanawati, M. Si
Djohar Maknun, M. Si

Asisten Praktikum :
Eef Marfu'ah
Khaerudin
Reza Prawiradi
M. Yudiana Prabowo

Disusun oleh :

Fahmi Ishfahul Hadi (1808106196)

JURUSAN TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Kota Cirebon 45131


2019/2020
Tujuan
Untuk Mengetahui pencemaran air, udara, tanah, dan suara yang ada dilingkungan sekitar

Dasar Teori
Suara dapat dirambatkan melalui medium gas, cair, dan padat seperti udara, air, baja, beton
dan sebagainya. Kecepatan perambatan suara melalui benda padat lebih besar dari pada melalui
udara, misalkan kita berada di pinggir jalan kereta api, kita bisa mendengar suara injakan ban
kereta api dengan rail melalui rel yang berada dekat kita walaupun kereta api masih jauh dan
mungkin belum terlihat oleh kita. Tanpa medium kita tidak bisa mendengar suara, luar angkasa
merupakan contoh ruang yang vakum dan tak ada suara yang dapat dirambatkan. Sinar matahari,
tumbuhan hijau mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik jika ada bantuan energi sinar
matahari.

A. Noise
Noise Menurut Mc-Graw Hill Dictionary of Scientific and Technical Terms (Parker, 1994),
noise adalah sound which is unwanted (bunyi yang tidak dikehendaki). Sesungguhnya,
gangguan yang ditimbulkan noise tidak harus berupa bunyi yang keras. Bagi mereka yang
sedajng sakit gigi dan snagat membutuhkan istirahat, bahkan bunyi tetesan air pun dapat
menjadi gangguan. Noise senantiasa dihubungkan dengan ketidaknyamanan yang
diakibatkan olehnya. Belum banyak orang yang menyadari bahwa munculnya noise juga
dapat mengakibatkan penurunan kesehatan.
B. Mengukur Kebisingan
Seperti yang kita ketahui bahwa untuk mengukur tingkat kekerasan bunyi,
digunakan alat bernama pengukur tingkat bunyi (Sound Level Meter), maka untuk
mengukur tingkat kebisingan pada suatu area juga digunkaan alat yang sama.
Untuk mengetahui secara jelas pola kebisingan pada suatu area yang berdekatan
dengan objek yang menghasilkan kebisingan, pengukuran dengan SLM tidak
dapat sekedar dilakuakan sesaat dalam waktu tertentu. Idealnya pengukuran
dilakuakan selama beberapa saat dalam suatu periode ternetu. Cara ini penting
untuk mendapatkan gambaran pasti terhadap pola kebisingan sesungguhnya,
terutama kebisingan yang muncul secara fluktuatif, seperti kebisingan di jalan
raya akibat lalu lalangnya kendaraan bermotor.
C. Pengukuran Tingkat Kebisingan dengan Angka Petunjuk
Pengukuran memakai angka penunjuk (indeks) dengan Sound Level Meter
(SLM) yang dipasang pada posisi angka penunjuk dapat memudahkan pengguna
dalam memahami pola kebisingan pada area tersebut. Meskipun SLM dipasang
cukup lama untuk terus mencatat tingkat kebisingan yang muncul secara
fluktuatif, bila dipasang dengan sistem angka penunjuk, maka hanya akan
memunculkan hasil angka tunggal pada SLM pada akhir pengukuran. Tanpa
sistem angka penunjuk, pada pengukuran selama 18 jam misalnya, akan muncul
beribu0ribu angka. Data ini tentu menyulitkan orang awam untuk memahaminya,
seingga pemakaian angka penunjuk lebih disukai. Di negara maju, bakuan yang
ditetapkan umumnya menggunakan sistem angka penunjuk dari hasil pengukuran
selama beberapa saat, bukan sesaat.
D. Sumber Kebisingan Potensia
Kebisingan yang terjadi di sekitar kita dapat beasal dari bebagai sumber.
Sumber ini dibedakan menjadi sumber yang diam dan sumber yang bergerak.
Contoh dari sumber yang diam adalah industri/pabrik dan mesin-mesin
konstruksi. Sedangkan contoh dari sumber yang bergerak misalnya kendaraan
bermotor, kereta api, dan pesawat terbang.
A. Kebisingan Industri/Pabrik
Industri modern yang telah menggunakan peralatanperalatan bermesin
merupakan sumber kebisingan diam yang sangat potesial. Kebisingan yang
dihasilkan oleh mesin-mesin di dalam pabrik juga dapat merambat ke luar
bangunan pabrik, sehingga selain dirasakan secara langsung oleh pekerja pabrik,
kebisingan itu juga dirasaan oleh amsayarakat yang tinggal di seitar pabrik.
Mesin-mesin pabrik umumnya menghasilkan bunyi berfrekuensi rendah, sehingga
selain menghasilkan bunyi bising, mesin-mesin tersebut juga menghasilkan
getaran. Oleh karena itu, idelanya bangunan pabrik dirancang sebagai bangunan
yang mampu meredam getaran agar tidak merambat ke luar, sehingga bangunan di
sekitar pabrik cukup dideain untuk menahan kebisingan saja. Sementara itu, para
pekerja pabrik selalu berdekatan dengan mesinmesin berbunyi keras, sebaknya
menggunakan ear protection saat bekerja
B. Kebisingan Kereta Api
Kebisingan dari kereta api juga memiliki wujud ganda berupa bunyi dan
getaran akibat adanya gesekan roda kereta api dari bahan keras dengan rel kereta
api yang juga terbuat dari bahan keras. Kebisingan yang muncul datang dari
10 emsin kereta pai, klakson, dan gesekan antara roda dan rel yang seringkali
menghasilkan bunyi berdesit. Kebisingan dari kereta api dirsakan oleh mereka
yang berada dalam stasiun kereta api dan banunan yang dibangun di sekitar jalur
kereta api. Oleh karen itu, idelanya, bangunan di sepanjang jalur kereta api
didesain dengan redaman yang baik untuk mengurangi masuknya getaran ke
dalam ruangan.
C. Kebisingan Pesawat Terbang
Bunyi-bunyi yang muncul pada pesawat terbang memiliki bobot yang
berbeda dengan bunyi mesin-mesin lain yaitu pada boot D, sebagaimana yang
telah dijelaskan sebelumnya. Kebsiingan yang terjadi dari pesawat terbang
umumnya diderita oleh bangunan yang berlokasi dekat dengan pelabunhan udara
dan beberapa ratsu meter dari pelabuhan udara tersebut (ketika peswat tinggal
landas dan mendarat, serta saat pesawat terbang pada ketinggina yang rendah).
Ketika pesawat telah mencapai posisinya pada ketinggian tertentu, maka
kebisingan yang dihasilkan sepanjang jalur perjalanannya tidak akan mengganggu
bangunan di bawhanya karena jaraaknya snagat jauh. Redaman kebisingan
melalui dinding dan atap bangunan yang dibuat sedemikian rupa dapat
mengurangi kebisingan pesawat saat tinggal landas, mendarat, dan terbang
rendah.
D. Kebisingan Jalan Raya
Kebisingan jalan raya disebabkan oleh pemakaina kendaraan bertor, baik
yang beroda dua, yang broda empat, maupun yang beroda lebih dari empat.
Dengan begitu banyaknya sumber kebisingan di atas permukaan jalan raya, maka
jalan raya pun ditetapkan sebagai sumber kebisingan utama dewasa ini. Setiap
jenis kendaraan bermotor memiliki frkeuensi terntentu. Menurut White dan
Walker (1982) kendaraan bermotor umunya memiliki tingkat kebisingan
maksimum pada frekuensi antara 100 Hz sampai 7000 Hz. Sumebr kebisingan
kendaraan bermotor berasal dari emsin, transmisi rem, kalkson, knalpot, dan
11 gesekan ban dengan jalan (White dan Walker 1982). Karena gesekan yang terjdi
antara ban dengan jalan adalah gesekan antara benda lunak dan keras, dan berat
kendaraan pada umunya jauh di bawah berat kereta api dan peswat terbang, maka
kebsiingan dari jalan umunya berupa bunyi an hanya sedikit yang berupa bunyi
dan getaran. Oleh karena itu, idelanya, bangunan di tepi jalan cukup didesain
untuk meredam masuknya bunyi ke dalam bangunan

a).Kebisingan dari Kendaraan Bermotor


Menurut sistem pengoperasiannya, kendaraan dibedakan menjadi kendaraan
bermotor beroda dua, empat, dan lebih dari empat. Kendaraan beroda empat dan
lebih dari empat, masih dapat dikategorikan sebagai kendaraan komersial berat,
komersial ringan, angkutan umum, mobil dengan kapasitas atau cc (sentimeter
kubik, volume ruang bakar dalam mesin kendaraan) kecil, kapasitas besar dan
mobil mewah (White dan Walker, 1982). Pada kelompok kendaraan kendaraan
tidak bermotor, kita membedakannya menjadi yang beroda dua, seperti sepeda
dan yang beroda lebih dari dua, seperti becak, dokar, sado dan sejenisnya.
Kendaraan tidak bermotor dapat dipastikan tidak menghasilkan kebisingan secara
langsung, namun sangat mungkin bahwa, penggunaan kendaraan tidak bermotor
yang cenderung berjalan lebih lambat dapat meningkatkan kebisingan secara tidak
langsung.

b. Faktor Penentu Tingkat Kebisingan Kendaraan Bermotor


Karakteristik kebisingan suatu jalan berbeda dengan karakteristik
kebisingan di jalan yang lain. Perbedaan ini terjaid karena tingkat kebisingan di
jalan raya ditentukan oleh banyak faktor. Faktor yang pertama adalah kendaraan
bermotor yang melewatinya, meliputi: jumlah kendaraan total per jam, rasio dari
jenis-jenis kendaraan bermotor yang melewati, dan kecepatan rata-rata kendaraan.
Fakor kedua adalah karakteristik jalan, yaitu kelas jalan (yang umumnya meliput
lebar da panjang jalan), jumlah jalur (kapasitas), serta kualitas permukaan jalan),
kemiringan jalan, penataan arus lalu lintas jalan dimaksud (misalnya jalan searah
12dengan tanpa jalur lambat, jalan dua arah dengan tanpa jalur lambat, berdekatan
dengan zebra-cross, berdekatan traffic-light, dan sebagainya). Faktor ketiga adalah
kondisi-kondisi lain di sekitar jalan, seperti bangunan di sisi jalan dan kesibukan
informal di sepanjang tepi jalan, misalnya pedagang kaki lima, tempat parkir, dan
sebagainya

Pencemaran Suara
Pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh
bunyi atau suara yang mengakibatkan tidak tentramannya makhluk hidup di
sekitar sumber suara. Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi
yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan.
Tingkat kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melampui 70 desibel (dB). Bunyi
yang menimbulkan kebisingan disebabkan oleh sumber suara yang bergetar.
Getaran sumber suara ini mengganggu keseimbangan molekul molekul udara di
sekitarnya, sehingga molekul molekul udara tersebut ikut bergetar. Getaran
sumber ini menyebabkan terjadinya gelombang rambatan energi mekanis dalam
medium udara menurut pola rambatan longitudinal. (Mada, 2013).
Jadi, pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang
diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk
hidup di sekitarnya. Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi
yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan.

Pencemaran Air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan airtanah akibat aktivitas manusia.Walaupun fenomena alam
seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dan lain-lain juga mengakibatkan perubahan yang besar
terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan
oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya
kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan
(sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang
mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksinorganik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal,
terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
( Restu. 2008 )

Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansifisik, kimia,


atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat
ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.Beberapa definisi gangguan
fisikseperti polusi suara,  panas,  radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat
alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional,
maupun global. Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder.
Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran
udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan
hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi
pencemar-pencemar primer di atmosfer.Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah
contoh dari pencemaran udara sekunder. Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks,
dinamik, dan rapuh. Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara
dalam konteks global dan hubungannya denganpemanasan global, perubahan iklim dan deplesi
ozon di stratosfer semakin meningkat. ( Nabila . 2010 )

Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair
atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan
tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat
kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Ketika suatu zat
berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu
air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian
terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak
langsung kepadamanusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya
.( Hadi. 2006 )

Metodologi

Alat Dan Bahan Praktikum

 Alat
 Handphone (menggunakan aplikasi)

Prosedur/Langkah Kerja
Metode yang digunakan dalam penelitian polusi suara adalah dengan metode observasi langsung
ke wilayah yang ingin di teliti yaitu dijalan (Baypass) Cirebon. Tujuan dari metode observasi
adalah untuk mengamati langsung lokasi-lokasi yang menjadi tempat kebisingan atau polusi suara
dan menganalisis tingkat kebisingannya. Selain dengan metode observasi, penyusunan laporan ini
juga menggunakan metode studi pustaka karena mencari materi-materi yang berkaitan dengan
polusi suara di berbagai referensi baik dari buku maupun internet. Tujuan dari metode studi
pustaka adalah untuk membandingkan hasil pengamatan secara langsung dengan teori yang ada
D.Hasil Pengamatan

1. . Tabel Pengamatan Pencemaran Air


a. Parameter Fisika
No Faktor Fisik Keterangan
.

1. Suhu Memiliki suhu 29ºC

2. Kecerahan Memiliki 15 Skala NTU

3. Kekeruhan Memiliki 5 Skala NTU

b. Parameter Biologi
No Nama Organisme Keterangan
.

1. Mata Lele (Azola pinata) Berjumlah banyak

2. Lalat Berjumlah 10 ekor

3. Ikan Berjumlah banyak

4. Belatung Berjumlah banyak

2. Tabel Pengamatan Pencemaran Tanah


a. Parameter Fisika
No Faktor Fisik Keterangan
.

1. Warna Tanah Coklat, abu, kehitaman

2. Tekstur Tanah Kasar sedikit lembab dan beraroma tidak sedap

b. Parameter Biologi
No Nama Organisme Keterangan
.

1. Cacing Berjumlah banyak dan merupakan indikator adanya


pencemaran zat organik.

2. Lalat Berjumlah sangat banyak.

3. Ayam Berjumlah banyak, seiring dengan adanya populasi


cacing di sekitar area tersebut.
3. Tabel Pengamatan Pencemaran Udara
a. Parameter Fisika
No Faktor Fisik Keterangan
.

1. Suhu Memiliki suhu 34ºC

2. Kelembapan Memiliki kelembapan 69 %

b. Parameter Biologi
No. Nama organisme Keterangan
1. Semut Terdapat 3 semut
2. Lebah Terdapat satu lebah
3. Kupu-kupu Terdapat satu kupu-kupu
4. Sereh Terdapat satu tanaman sereh
5. Palem Terdapat lima tanaman palem

4. Tabel Pengamatan Pencemaran Suara


a. Parameter Fisika
No. Faktor Fisik Keterangan
1. Tingkat kebisingan Tingkat kebisingan yang terukur di lokasi
pengamatan adalah74,5dB, dimana 70 dB
merupakan berasal dari kebisingan lalu lintas yang
sibuk. Kebisingan maksimum yaitu sebesar 77,5dB.

b. Parameter Biologi
No. Nama Organisme Keterangan
1. Manusia Kebisingan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia
yaitu berupa aktivitas lalu lintas yang padat di lokasi
pengamatan, sehingga menghasilkan kebisingan
yang menimbulkan pencemaran suara.

E. PEMBhAHASAN
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan dijalan raya Baypass Cirebon. Dapat
disimpulkan pada jalan raya tersebut termasuk kedalam kategori tempat pencemaran suara
sebab jalan tersebut merupakan jalur lintas yang sering dilalui truk-truk besar serta bus-bus
pariwisata yang mampu menghasilkan kebisingan yang cukup tinggi. Menurut penelitian
kebisingan yang cukup tinggi berdampak dramatik pada psikologi. Selain berakibat
merusak gendang pendengaran. Menurut Dr. Luther Terry, mantan peneliti di Badan
Bedah AS yang melakukan penelitian adanya akibat negatif terkait suara yang bising,
proses pendengaran melibatkan: kontruksi jantung, peredaran darah, meningkatkan kerja
hati, pernafasan yang meningkat, menghambat penyerapan kulit dan tekanan kerangka
otot, sistem pencernaan berubah, aktivitas yang berhubungan dengan kelenjar yang
memberi pertanda pada zat-zat kimia dalam tubuh termasuk darah dan air seni, efek
keseimbangan organ. Juga keseimbangan efek perasa dan perubahan kimia di otak. Itu
semua merupakan sebagian dari efek suara bising pada manusia.
Polusi suara juga membawa dampak pada tingkah laku anak-anak dan orang
dewasa. Sebuah studi mengamati respon seorang pejalan kaki saat seseorang meminta
bantuan di tempat yang gaduh. Sementara ditengah kebisingan suara mesin pemotong
rumput yang meraung di sekitar, ada seseorang wanita yang patah tulang menjatuhkan
bukunya, tak seorangpun datang untuk memberikan bantuan. Namun pada saat mesin
pemotong rumput yang bersuara ribut dimatikan, dan kejadian yang sama diulang, beberapa
pejalan kaki berhenti guna memberi bantuan pada wanita ini (Hikmat, 2014).

Pada pengamatan yang pertama yaitu pencemaran lingkungan air, yang dimana
pencemara air merupakan masalah pencemaran yang cukup signifikan yang terjadi pada
masyarakat yang setiap hari- harinya membuang sampah kesungai maupun kekali sekitar
lingkungan. Pada hasil pengamatan parameter fisika didapatkan suhu nya 37 C suhu tinggi,
Kecerahan yaitu terdapat intensitas kecerahan 35 c. Kekeruhan airnya keruh sedang. Sedangkan
pada parameter biologi terdapat sejumlah organisme yang hidup dipencemaran air yaitu ikan,
udang, dan capung. Pada ikan jumlah nya 6. Udang jumlahnya 4. Capung jumahnya 3 yang telah
diamati oleh seorang praktkan tersebut. Pada dasarnya pencemaran air dapat disebabkan oleh
berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Seperti Meningkatnya
kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan
(sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya mengarah
pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh komponen ekosistem
( Restu. 2008 )

Pada pengamatan yang kedua yaitu pencemaran lingkungan hidup tanah, dimana tanah
merupakan tempat tinggal manusia di bumi. Pada hasil pengamatan didapatkan bahwa parameter
fisika pada pencemaran tanah yaitu terdapat warna tanahnya coklat dan terdapat lumut untuk
tekstur nya terdapat tekstur tanahnya yang keras. Pada parameter biologi terdapat organisme nya
yaitu capung 3. Semut merah 10. Kupu- kupu 2. Pencemaran tanah biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
( Hadi. 2006 )

Pada pengamatan yang ketiga yaitu pengamatan pencemaran lingkungan hidup ( Udara ).
Yang dimana adalah salah satu kebutuhan untuk bernapas ketika menghirup oksigen dari hidung
keparu paru. Pada hasil pengamatan didapatkan hasil bahwa parameter fisika menunjukkan pada
suhu yaitu suhu tinggi yaitu 34 c. Pada kelembaban yaitu kelembaban dengan intensitas 25 c.
Parameter biologi menunjukkan terdapat organisme kupu- kupu dengan terdapat dan Burung
terdapat 2 burung. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun
kegiatan manusia.Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara,  panas,  radiasi atau polusi
cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara
dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global. Pencemar udara dibedakan menjadi
pencemaran primer dan pencemaran sekunder. Pencemaran primer adalah substansi pencemar yang
ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh
dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder
adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.
Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global
dan hubungannya denganpemanasan global, perubahan iklim dan deplesi ozon di stratosfer
semakin meningkat. ( Nabila . 2010 )

Pada pengamatan yang keempat yaitu pencemaran lingkungan hidup ( Suara ). Dimana
suara merupakan salah cara berinteraksi sesama manusia dalam berkomunikasi baik melalui face to
face, Handphoene, maupun media massa lainnya, akan tetapi jika berlebihan dapat mengganggu
sistem pendengaran pada telinga manusia. Pada hasil pengamatan didapatkan parameter fisika
tingkat kebisingan yaitu 70 dB dan parameter biologi menunjukkan terdapat organisme yaitu lalat
dengan jumlahnya 5 ekor dan semut dengan jumlahnya 7 ekor. Pencemaran suara diakibatkan
suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak
menyenangkan. Tingkat kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melewati 70 desibel (dB). Bunyi
yang menimbulkan kebisingan disebabkan oleh sumber suara yang bergetar. Getaran sumber suara
ini mengganggu keseimbangan molekul molekul udara di sekitarnya, sehingga molekul molekul
udara tersebut ikut bergetar. Getaran sumber ini menyebabkan terjadinya gelombang rambatan
energi mekanis dalam medium udara menurut pola rambatan longitudinal.Rambatan gelombang di
udara ini dikenal sebagai suara atau bunyi. (mada,2013)
F.Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah dilakukan pada pengamatan oleh praktikan maka dapat
disimpulkan bahwa, pencemaran lingkungan hidup terbagi menjadi 4 yaitu pencemaran udara,
suara, air, tanah. Pada pencemaran lingkungan udara terdapat polusi pembakaran yang dapat
mengakibatkan sesak nafas.Pada pencemaran suara yaitu terdapat pada kendaran bermotor atau
mesin yang memiliki kebisingan diatas 70 Db yang dimana dapat menggangu sistem pendengaran (
Telinga ).Pada pencemaran air yaitu dapat terjadi pada aktivitas masyrakat yang membuang
sampah kesungai dan kekali maupun limbah yang dibuang kesungai dan kali.

DAFTAR PUSTAKA

Hadi. 2006. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Penerbit Yayasan Idayu. Jakarta

Mada.Tingkat Kebisingan. http://madatrueblues.blogspot.com/. 2013. Diakses pada tanggal 4 juni


2015

Nabila. 2010. Sains Biologi SMP kelas VII. Klaten : Sendang Timur.

Parker, G. (1994). Stochastic analysis of a portfolio of endowment insurance policies.


Scandinavian Actuarial Journal, 1994(2), 119-130.

Restu. 2008. Laporan Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta. Biro
Bina Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. Jakarta

Walker’s, A. (1982). The color purple. Metamorphosis of Celie, and Concept of “The
Differentiation of.
LAMPIRAN

PENCEMARAN SUARA PENCEMARAN UDARA

PENCEMARAN AIR

PENCEMARAN UDARA
PENCEMARAN TANAH

PASCA PRAKTIKUM

1. Jelaskan definisi dari pencemaran lingkungan

2. Sebutkan 2 contoh parameter pencemaran beserta contohnya

3. Jelaskan dampak pencemaran air

4. Sebutkan dan jelaskan penanganan pencemaran tanah.

Jawaban

1. Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau
komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan akibat kegiatan manusia
atau proses alam. 

2. Suhu dan kelembapan. Contohnya pada pencemaran air suhunya 25 c dan kelembapan suatu
daerah lingkungan yaitu 45 c

3. Pencemaran air dapat membuat banyak spesies ikan dan biota lain yang ada di lingkungan
perairan punah. Hal ini sangat merugikan karena dapat menurunkan jumlah keanekaragaman dalam
ekosistem air. Keseimbangan lingkungan dapat terganggu saat terjadi perubahan interaksi dalam
suatu ekosistem.

4.

 . Menumbuhkan kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya.

 Mengurangi penggunaan pestisida.

 Limbah diterjen tidak dibuang ke tanah.

 Mengurangi penggunaan pupuk anorganik.


.

Anda mungkin juga menyukai