Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ners Volume 4 Nomor 2 Tahun 2020 Halaman 116 - 121

JURNAL NERS
Research & Learning in Nursing Science
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners

PENGARUH PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER TERHADAP INSOMNIA PADA


LANSIA DI DESA KOTO TUO WILAYAH KERJA PUSKESMAS 2 XIII KOTO KAMPAR

Elvida Junita1, Gusman Virgo2, Ade Dita Putri3


1,2
Program Studi Sarjana Keperawatan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
3
Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
elvidajunita13@gmail.com

Abstrak
Latar belakang Insomnia merupakan suatu keadaan seseorang yang mengalami sulit untuk tidur atau tidur
sering terbangun dimalam hari atau terbangun terlalu pagi. Terdapat beberapa terapi yang dapat digunakan
adalah aroma terapi lavender. Menghirup lavender meningkatkan Frekuensi gelombang alfa dan keadaan ini
diasosiasikan dengan bersantai (relaksasi) sehingga dapat mengobati insomnia. Lavender juga membantu
keseimbangan kesehatan tubuh yang sangat bermanfaat dalam menghilangkan sakit kepala, premenstrual
sindrom, stress, ketegangan, kejang otot dan regulasi jantung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh aroma terapi lavender terhadap penurunan insomnia pada lansia di Desa Koto Tuo Wilayah Kerja
Puskesmas 2 XIII koto Kampar. Metode Penelitian ini adalah experimen, menggunakan desain penelitian
Quasy-experiment dengan 32 orang lansia, analisa data menggunakan uji statistik t test. Hasil penelitian ini
menunjukkan terjadi penurunan insomnia dengan hasil statistik uji t test diperoleh nilai p= 0,00, dimana
terdapat pengaruh terapi lavender terhadap kualitas tidur lansia di Desa Koto Tuo Wilayah Kerja Puskesmas 2
XII Koto kampar. Kesimpulan rata-rata penderita insomnia sebelum pemberian aroma terapi lavender adalah
47,78 dengan standar deviasi 7.55, dan rata-rata penderita insomnia sesudah pemberian aroma terapi lavender
adalah 43,00 dengan standar deviasi 8,714, dan diperoleh p value sebesar 0,00 (p<0,05). Saran Pendidikan
kesehatan diharapkan dapat terus dilakukan oleh petugas kesehatan dan sebagai terapi alternatif yang dapat
digunakan untuk menangani penyakit insomnia sehingga dapat menjadi prioritas program Puskesmas untuk
dapat lebih menggerakan penyuluhan atau pendidikan tentang penanganan insomnia.
Kata Kunci: Insomnia, aroma terapi lavender
Abstract
Background Insomnia is a condition in which someone who experiences difficulty sleeping or sleep often
wakes up at night or wakes up too early. There are several therapies that can be used are lavender aromatherapy.
Inhaling lavender increases the frequency of alpha waves and this state is associated with relaxing (relaxation)
so it can treat insomnia. Lavender also helps balance the body's health which is very useful in relieving
headaches, premenstrual syndrome, stress, tension, muscle spasms and heart regulation. The purpose of this
study was to determine the effect of lavender aroma therapy on reducing insomnia in the elderly in Koto Tuo
Village, the working area of Puskesmas 2 XIII Koto Kampar. This research method is experimental, using a
Quasy-experimental research design with 24 elderly people, data analysis using statistical t test. The results of
this study showed that there was a decrease in insomnia. The statistical results of the t test showed that the value
of p = 0.00, where there was an effect of lavender therapy on the quality of sleep in the elderly in Koto Tuo
Village, the Work Area of Puskesmas 2 XII Koto Kampar. The conclusion that the average insomnia sufferer
before giving lavender aromatherapy is 47.78 with a standard deviation of 7.55, and the average insomnia
patient after giving lavender aroma therapy is 43.00 with a standard deviation of 8.714, and a p value of 0.00 (p.
<0.05). Suggestions Health education is expected to continue to be carried out by health workers and as an
alternative therapy that can be used to treat insomnia so that it can become a priority for the Puskesmas program
to be able to mobilize more education or education about insomnia management.
Keywords: Insomnia, lavender aroma therapy
@Jurnal Ners Prodi Sarjana Keperawatan & Profesi Ners FIK UP 2020

Corresponding author :
Address : Dusun 2 koto tuo XIII Koto Kampar
Email : elvidajunita13@gmail.com
Phone : 0852-6408-6489

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


117 | PENGARUH PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER TERHADAP INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KOTO
TUO WILAYAH KERJA PUSKESMAS 2 XIII KOTO KAMPAR

PENDAHULUAN gangguan tidur yang bersifat sementara, periode


Insomnia merupakan suatu keadaan tingkat insomnia paling sering berhubungan
seseorang yang mengalami sulit untuk tidur atau dengan kecemasan Saryono dan Widianti (2011,
tidur sering terbangun dimalam hari atau dalam Lestari dan Rodiyah).
terbangun terlalu pagi. Insomnia diklasifikasikan Lanjut usia merupakan suatu proses penuaan
kedalam dua kategori yaitu insomnia dengan serta perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk
gejala susah untuk tertidur dan insomnia yang memperbaiki diri atau menggantikan dan
ditandai dengan sering atau gampang terbangun mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak
dari tidur (Dewi, 2013). Insomnia dapat dapat bertahan terhadap infeksi atau kerusakan
disebabkan oleh rasa gelisa, ketegangan, rasa sakit, Sunaryo Dkk (2016 dalam Sari, dan Leonard
kafein (kopi), obat-obatan, ketidakseimbangan 2018).
emosi, stres, rasa cemas untuk tidak bisa bangun Proses menua atau menjadi tua dapat
tepat waktu. Lingkungan tempat tidur yang diartikan sebagai suatu proses menghilangnya
memberikan pengaruh signifikan terhadap secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk
insomnia seperti suara bising, tempat tidur yang memperbaiki diri atau menggantikan dan
tidak nyaman, terlalu terang/gelap dan suhu mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak
ruangan yang tidak cocok. Faktor kesehatan dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
mengalami ke tergantungan obat sehingga kualitas kerusakan yang diderita. Terdapat banyak
tidur yang baik tidak akan tercapai Lanywati perubahan yang terjadi pada lanjut usia mencakup
(2013, dalam Sari dan Leonard 2018). perubahan Fiskik, Mental, Psikologis, dan
Data dari World Health Organization perkembangan spritual. Pada proses penuaan
(WHO) dalam Siregar (2011) mencatat kurang seseorang akan mengalami berbagai masalah
lebih 18% penduduk dunia pernah mengalami tersendiri baik secara fisik maupun mental
gangguan sulit tidur dan meningkat setiap tahun. Sunaryo Dkk (2016 dalam Sari, dan Leonard
Pada tahun 2010 prevalensi gangguan tidur pada 2018).
lansia diantaranya yaitu sekitar 67%, biasanya Perawatan lanjut usia bertujuan untuk
masalah yang sering muncul pada lansia yang mempertahankan kesehatan dan kemampuan lanjut
mengalami insomnia yaitu kesulitan untuk tidur, usia dengan jalan perawatan peningkatan
sering terbangun lebih awal, sering terbangun pada kesehatan (Promotif), pencegahan penyakit
malam hari. Dampak yang sering terjadi yaitu (Preventif) serta membantu mempertahankan dan
kualitas hidup, produktivitas dan keselamatan membesarkan semangat hidup mereka, selanjutnya
kerja. Azizah (2011, dalam Putra,). Prevalensi perawatan menolong dan merawat lanjut usia yang
insomnia pada lansia tahun 2014 di indonesia menderita penyakit dan gangguan tidur tersebut.
sekitar 10% artinya kurang lebih 28 juta dari total (Kemenkes,2013).
238 juta penduduk indonesia menderita insomnia Salah satu terapi non Farmakologis yang
30% terjadi pada usia lebih dari 50 tahun (lansia) digunakan untuk memperbaiki kualitas tidur lansia
Azizah (2011, dalam Putra,). Sedangkan di Riau adalah aromaterapi lavender. Aroma terapi
sendiri jumlah penderita insomnia adalah 4.3% lavender merupakan salah satu bentuk terapi
(Kemenkes RI, 2015). Kemudian pada tahun 2020 relaksasi,mekanisme aroma terapi adalah dimulai
angka itu meningkat menjadi 11,20% dengan dari aroma yang dihirup memasuki hidung dan
harapan hidup 70,1 tahun. Sedangkan data berhubungan dengan silia, penerima didalam silia
insomnia di Kabupaten Kampar berjumlah 740 dihubungkan dengan alat penghirup yang berada di
orang (Dinkes 2019). Pada tahun 2019 Diwilayah ujung saluran bau. Bau-bauan diubah oleh silia
Kerja Puskesmas 2 XIII Koto Kampar jumlah menjadi impulsi mencapai sistem Limbik di
insomnia adalah 378 (Puskesmas, 2019). Hipotlamus selanjutnya akan meningkatkan
Usia merupakan faktor terpenting yang gelombang alfa di dalam otak dan akan membantu
berpengaruh terhadap kualitas tidur, pertambahan kita untuk merasa rileks. Azizah (2011, dalam
umur pada individu merupakan suatu proses Putra,).
fisiologis yang akan terjadi pada setiap manusia. Aroma terapi minyak lavender diperoleh
Pada proses penuaan seseorang akan mengalami dengan cara distilasi bunga. Minyak lavender
berbagai masalah tersendiri baik secara fisik bersifat serbaguna ,sangat cocok untuk merawat
maupun mental. Lansia sering mengalami kulit terbakar, terkelupas, psoriasis, dan juga
Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)
118 | PENGARUH PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER TERHADAP INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KOTO
TUO WILAYAH KERJA PUSKESMAS 2 XIII KOTO KAMPAR

membantu kasus insomnia. Lavender beraroma A. Analisa Univariat


ringan bunga-bungaan dan merupakan esensial Analisa univariat mendeskripsikan tentang
aroma terapi yang dikenal memiliki efek sedatif distribusi karakteristik responden (data umum)
dan anti-neurodepresive. Aroma terapi lavender yaitu usia, jenis kelamin, penurunan insomnia
juga memiliki kandungan utama yaitu linalool sebelum dan sesudah diberikan aroma terapi
asetat yang mampu mengendorkan dan lavender. Adapun analisa univariat dapat dilihat
melemaskan sistem kerja urat-urat saraf dan otot- pada tabel berikut:
otot yang tegang. Menghirup lavender Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan
meningkatkan Frekuensi gelombang alfa dan Usia dan Jenis kelamin Penderita
keadaan ini diasosiasikan dengan bersantai insomnia Di Wilayah Kerja
Puskesmas 2 XIII Koto Kampar
(relaksasi) sehingga dapat mengobati insomnia.
Tahun 2020
Lavender juga membantu keseimbangan kesehatan
tubuh yang sangat bermanfaat dalam No. Kategori Jumlah Persentase
menghilangkan sakit kepala, premenstrual
sindrom, stress, ketegangan, kejang otot dan 1. Usia
a. 60 Tahun 8 33%
regulasi jantung Andria (2014, dalam Sari dan b. 65-78Tahun 16 66%
Leonard 2018).
2. Jenis Kelamin
Pada survey pendahuluan yang penulis
a. Laki-laki 11 45%
lakukan jumlah lansia yang yang ada di Desa Koto
b. Perempuan 13 54%
Tuo Wilayah kerja puskesmas 2 XIII Koto Kampar
(Sumber : Penyebaran kuesioner)
yang terdiri dari 5 desa yaitu berjumlah 498, dari
survey pendahuluan yang peneliti lakukan pada 10 Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa usia
lansia 7 dari 10 orang tersebut mengaku responden adalah usia lansia (60 keatas) sesuai
mengalami insomnia dan tidak tahu cara dengan kriteria inklusi dari penelitian. Usia
penanganannya terbanyak terdapat pada usia 65-78 tahun yang
Berdasarkan Fenomena diatas penulis berjumlah 16 orang atau sebanyak 64%.
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Tabel 4.2. Rerata penurunan insomnia Pretest
“Pengaruh Aroma Lavender terhadap penurunan dan Posttest Diberikan Aroma
insomnia pada lansia di Desa Koto Tuo Wilayah Terapi lavender di Desa Koto Tuo
Kerja Puskesmas 2 XIII Koto Kampar” Wilayah Kerja Puskesmas 2 XIII
METODE Variabel Mean Min- SD
Pada penelitian ini menggunakan rencangan Max
penelitian kuantitatif dengan pendekatan Quasi Sebelum 48,50 34-64 7,746
Experiment dengan One Group Pretest-Posttest. pemberian aroma
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh terapi lavender
Lansia di Desa Koto Tuo Wilayah Kerja
Puskesmas 2 XIII Koto Kampar yang usianya ≥ Sesudah pemberian 43,29 30-56 7,737
aroma terapi
60 tahun berjumlah 155 lansia. lavender
Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 24
(Sumber: data Primer juni 2020)
orang. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan rumus Slovin. Data di Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari
hasil penelitian diperoleh rata-rata insomnia
analisis menggunakan Paired Sample T-test.
sebelum diberikan aroma terapi lavender adalah
mean 48,50 dengan standar deviasi 7,746
HASIL DAN PEMBAHASAN sedangkan rata-rata penurunan insomnia setelah
Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan diberikan aroma terapi lavender adalah mean
imsomnia pada lansia menggunakan aroma terapi 43,29 dengan standar deviasi 7,737.
lavender. Masa penurunan imsomnia yaitu selama
satu minggu. Dengan jumlah subjek penelitian
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Evaluasi Setelah
sebanyak 24 orang. Dalam pelaksanaannya aroma Pemberian Aroma Terapi lavender
terapi lavender diberikan kepada subjek penelitian Pada Penderita insomnia di Desa
sebelum tidur dan diberikan setiap hari selama Koto Tuo Wilayah Kerja Puskesmas
tujuh hari. didapatkan hasil penelitian penurunan 2 XIII Koto Kampar Tahun 2020
imsomnia sebagai berikut.

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


119 | PENGARUH PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER TERHADAP INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KOTO
TUO WILAYAH KERJA PUSKESMAS 2 XIII KOTO KAMPAR

No Kategori Jumlah Persentase artinya secara statistik ada perbedaan signifikan


1 Tidak 9 37,5% penurunan insomnia pada lansia antara sebelum
Berpengaruh dan sesudah pemberian aroma terapi lavender.
2 Berpengaruh 15 62,5% Penelitian ini Sejalan dengan penelitian
Jumlah 32 100 yang dilakukan Dian Sari dan Devid Leonard
(Sumber: Data Primer juni 2020) (2018) dengan judul Pengaruh aroma terapi
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa ada lavender terhadap kualitas tidur lansia di Wisma
pengaruh setelah pemberian aroma terapi lavender Cinta Kasih. Hasil penelitian ini menunjukkan
pada sebagian besar responden yaitu sebanyak 15 hasil penurunan yang signifikan, p=0.007.
orang atau sekitar 80%, dan responden yang tidak Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
ada pengaruh setelah pemberian aroma terapi
penelitian yang dilakukan oleh Sri Adiyati (2010)
lavender yaitu sebanyak 9 orang atau sekitar 30%.
tentang pengaruh aroma terapi lavender terhadap
B. Analisa Bivariat insomnia di PSTW Unit Budi Luhur Kasongan
Analisa bivariat digunakan untuk Bantul Yogyakarta dapat dilihat responden
membandingkan rata-rata penurunan insomnia
pretest dengan penurunan insomnia posttest sesudah diberikan aroma terapi lavender di dapat
pemberian aroma terapi lavender. Adapun analisa rata-rata 70% yang mengalami kualitas tidur baik.
bivariat dapat dilihat pada tabel berikut ini: Penelitian ini juga didukung oleh peneletian
yang dilakukan oleh Rodiyah (2011) tentang
Tabel 4.4. Pengaruh Pemberian Aroma Terapi
lavender Pada Lansia Di Desa Koto pengaruh pemberian lavender aroma terapi
Tuo Wilayah Kerja Puskesmas 2 terhadap penurunan insomnia pada lansia di UPT
XIII Koto Kampar Pada Tahun 2020 Panti Werdha Mojopahit Mojokerto didapat 90%
mengalami kualitas tidur baik.
Hidayat (2012) mengemukakan bahwa
P
Variabel Mean SD kualitas tidur buruk adalah kepuasan seseorang
Value
Sebelum di beri 48,50 7,746 terhadap tidur, sehingga seseorang tersebut tidak
aroma terapi 0,01 memeperlihatkan tanda-tanda kekurangan tidur.
lavender Lansia yang mengalami kualitas tidur buruk terjadi
Sesudah diberi 43,29 7,737 karena gangguan fisik, mental dan psikososial,
aroma terapi kseulitan mempertahankan tidur digambarkan
lavender
dengan keadaan ketika seseorang sudah tertidur
(Sumber : Hasil Penelitian Uji T-test )
kemudian terbangun dan sulit untuk memulai tidur
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa kembali.
terdapat perbedaan rata-rata nilai mean insomnia Aroma terapi lavender membantu dalam
pretest pemberian aroma terapi lavender nyeri p memenuhi kebutuhan tidur pada lansia baik secara
sebesar 48,50 dengan standar deviasi 7,746 kuantitas maupun kualitasnya. Lee Gihyun (2017)
sedangkan insomnia posttest pemberian aroma mengungkapkan bahwa terapi nonfarmakologi
terapi lavender sebesar 43,29 dengan standar lebih baik dari pada farmakologi pada lansia,
deviasi 7,737. Dan nilai P Value sebesar 0,01 ( P kemampuan tubuh lansia yang sudah menurun
< 0, 05), dengan demikian dapat disimpulkan dalam metabolisme dan proses degeneratif
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya merupakan alasan penting dalam menggunakan
aroma terapi lavender memiliki pengaruh terhadap terapi non farmakologi seperti aroma terapi
penurunan insomnia pada lansia di Desa Koto Tuo lavender. Barcan (2014) juga mengungkapkan
Wilayah Kerja Puskesmasn 2 XIII Koto Kampar bahwa minyak aroma terapi dapat dijadikan
pada tahun 2020. alternatif dalam penyembuhan penyakit.
Berdasarkan penelitian dengan judul Menurut peneliti, terdapat efektifitas aroma
“Pengaruh Aroma Terapi Lavender Terhadap terapi lavender terhadap penurunan insomnia di
Penurunan Insomnia Pada Lansia Di Desa Koto Desa Koto Tuo Wilayah Kerja Puskesmas 2 XIII
Tuo Wilayah Kerja Puskesmas 2 XIII Koto Koto Kampar Tahun 2020 karena aroma terapi
Kampar Tahun 2020” terdapat perbedaan rata-rata lavender yang diberikan memberi rangsangan pada
nilai mean sebelum pemberian aroma terapi korteks olfaktorius yang menstimulasi otak
lavender sebesar 48,50 dan sesudah diberikan mencapai sistem limbik sehingga mempengaruhi
aroma terapi lavender sebesar 43.29. Berdasarkan sistem hati. Pemberian terapi ini dapat membuat
uji T-test diperoleh nilai p value 0,01 ( p<0,05 ) seseorang menjadi rilleks dan mempengaruhi
Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)
120 | PENGARUH PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER TERHADAP INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KOTO
TUO WILAYAH KERJA PUSKESMAS 2 XIII KOTO KAMPAR

suasana hati sehingga adanya pengaruh tersebut gerontik jilid 2. jakarta timur, DKI jakarta:
membuat lansia mudah untuk tertidur dengan 1-247.
nyeyak dan kualitas tidur akan menjadi baik Barca, R. 2014. Aromatherapy oils. Jurnal Cultural
(Sharma, 2011). Studies Revies. Sydney.
Berdasarkan asumsi penelitian setelah Bestari, (2013). Penerimaan masa lalu Terhadap
diberikan aroma terapi lavender pada lansia yang Insomnia pada Lansia Malang:Fakultas
mengalami kualitas tidur baik sebanyak 20 fsikologi Universitas Muhammadiyah
responden dan 12 responden mengalami tidur Malang.
buruk. Responden mengalami tidur baik Dewi. (2013). Angka kejadian serta faktor-faktor
dipengaruhi oleh lingkungan yang aman dan yang Mempengaruhi gangguan tidur
nyaman, nitrisi tercukupi dan adanya dorongan dan (Insomnia) pad lansia di panti sosial Tresna
motivasi dari keluarga sehingga lansia lebih Werdha seraya Denpasar Bali.
cenderung merasa diperhatikan oleh orang-orang Dinas, Kesehatan. (2019). jumlah lansia di
terdekat. Sedangkan kualitas tidur buruk kabupaten kampar. dinkes. Kamparkab.go.
dipengaruhi faktor lingkungan yang tidak nyaman id.
sering mengkonsumsi kafein, lansia yang merasa Ermawita, R. (2016). Efektivitas pemberian terapi
tidak diperhatikan oleh keluarga cenderung jus pepaya dalam menurunkan tekanan
mengalami stress sehingga bisa mempengaruhi darah pasien hipertensi Di Wilayah kerja
kualitas tidur lansia. puskesmas sungai piring Kabupaten
Indragiri Hilir . laporan penelitian (Tidak
SIMPULAN dipubliskasikan). UP.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan Geddes, & Grosset. (2010). Aroma terapi dengan
judul “Pengaruh pemberian aroma terapi lavender wewangian alami.
terhadap penurunan insomnia Di Desa Koto Tuo Jakarta:penebarSwadaya.
Wilayah Kerja Puskesmas 2 XIII Koto Kampar Hidayat, (2014). riset keperawatan dan teknik
Tahun 2020” dapat disimpulkan: penulisan ilmiah. Jakarta: Selemba Medika.
1. Penelitian ini dapat mengembangkan Kaplan et,al. (2015). Sinopsis Psikiatri Ilmu
pengetahuan para lansia tentang aroma terapi Pengetahuan perilaku psikiatri Klinis:
lavender efektif bisa mengatasi insomnia. Jakarta, Indonesia.
2. Rata-rata penderita insomnia sebelum Kemenkes RI, (2013). Analisis Lansia Indonesia.
pemberian aroma terapi lavender adalah Diakses Tanggal 25 Agustus 2016 Dari
48,50dengan standar deviasi 7.746 http://WWW.Kemkes.go.id.
3. Rata-rata penderita insomnia sesudah Kurniasari, W. I. (2019). Keefektifan pemberian
pemberian aroma terapi lavender adalah 43,29 aroma terapi lavender terhadap insomnia
dengan standar deviasi 7,737. pada lansia di posyandu lansia Desa Lebak
Ada perbedaan pemberian penurunan insomnia di Kecamatan Sawahan Kabupaten Madium.
Desa Koto Tuo Wilayah Kerja Puskesmas 2 XIII Lestari, T. Y., & Rodiyah. (2016). Pengaruh
Koto Kampar Tahun 2020 diperoleh p value pemberian Lavender Aromatherapy
sebesar 0,01 (p<0,05). Terhadap penurunan insomnia pada lanjut
usia Di UPT Panti Werdha Mojopahit
DAFTAR PUSTAKA Mojokerto.
Adiyati , S. (2010). Pengaruh Aroma Terapi https://journal.stikespemkabjombang.ac.id.
Terhadap Insomnia Pada Lansia Di PSTW Gihyun Lee. (2017). Aroma terapi. Jakarta: PT
Unit Budi Luhur Kasongan Bantul Gramedia Pustaka Utama
Yongyakarta. Jurnal Kebidanan, Vol. II, No. Notoadmojo. (2010). metodologi penelitian
02, 21-27. kesehatan. jakarta : Rinerka cipta.
Anwar. (2010). Penanganan gangguan tidur pada Notoadmojo. (2012). Metodologi penelitian
lansia. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Jakarta: EGC Nursalam. (2011). Metode penelitian. repository.
Andria. (2014). Aroma terapi cara sehat dengan umy. ac . id.
Weweangian alami. Jakarta:Penerbit Nursalam. (2015). Konsep dan penerapan
Swadaya. metodologi penelitian ilmu keperawatan
Aspiani, Y. R. (2014). asuhan keperawatan .Jakarta: Selemba Medika.
Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)
121 | PENGARUH PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER TERHADAP INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KOTO
TUO WILAYAH KERJA PUSKESMAS 2 XIII KOTO KAMPAR

Priyoto. (2015). Nursing intervention Sharma , S . 2011. Aroma terapi. Kharisma


classification. Jakarta:Selemba Medika: 1- Publishing Group. Tanggerang.
20. Siregar, 2013. Metode penelitian kuantitatif.
Putra, D. I. (2011). Pengaruh rendaman air hangat Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.
pada kaki sebelum tidur terhadap insomnia. Sinta. (2010). Pengaruh Aroma terapi terhadap
Jurnal. Unirab.ac.id. kualitas tidur pada lansia Di panti sosial
Puskesmas. (2020). Jumlah Lansia Di Wilayah Tresna Werdha Kasih sayang Ibu
Kerja Puskesmas 2 XIII koto Kampar. Batusangkar. Skripsi, Fkep Unand.
Pramana. (2012). Defenisi uji sampel paired T- Sutrisna, C. (2017). Analisis pengukuran kinerja
Test. http:// repository.Unpas. reksa dana saham yang tercatat pada bursa
ac.id/5719/BAB%20III.pdf. Diperoleh pada efek indonesia pada kondisi pasar bullish
tanggal 18 april 2020. dan bearish. JOM Fekon, vol.4 no.1.
Sari, D., & Leonard, D. (2018). pengaruh aroma Syadiyah, H. (2018). Keperawatan lanjut usia .
terapi lavender terhadap kualitas tidur lansia Griya Kebangon 2, Blok 12,No.14
di wisma cinta kasih. Jurnal Endurance 3 Kebonagung, Sukodono, Sidiarjo: 303-309.
(1) , 121-130. WHO. (2014). World healt statistics 2014. Library
Setiadi. (2010). Konsep dan Praktik Penulisan Cataloguing- in Publication Data.
Riset Keperawatan. Edisi 2. Widiyanto. (2013).Statiska penerapan . Bandung:
Yongyakarta:Graha Ilmu. Alfabeta

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)

Anda mungkin juga menyukai