Anda di halaman 1dari 10

Ekuitas (Modal) Perusahaan

Ekuitas pemegang saham atau modal perusahaan disajikan di neraca


(Laporan Posisi Keuangan). Ekuitas terdiri atas 2 bagian utama,
yaitu:
1. Modal Saham (Share capital)
2. Laba Ditahan (Retained earnings)

Modal Saham (Share Capital)


Sertifikat saham adalah bukti hak kepemilikan terhadap suatu
perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas.

Modal saham adalah kas atau aset lain yang dibayarkan oleh
pemegang saham kepada perusahaan penerbit saham untuk
memperoleh saham perusahaan tersebut.

Terdapat 2 macam saham yaitu saham biasa dan saham preferen:


1. Pada saham biasa tercantum nilai nominal saham biasa.
2. Pada saham preferen atau saham prioritas atau saham istimewa
tercantum nilai nominal dan tingkat dividen (dalam persentase).

Saham biasa memberikan hak suara bagi pemiliknya dalam Rapat


Umum Pemegang Saham (RUPS), sedangkan saham preferen
(prioritas) tidak memberikan hak suara bagi pemiliknya dalam
RUPS.

Harga jual saham dapat dinyatakan dalam bentuk kurs.

Harga jual saham > Nilai nominal saham Agio atau premium
Harga jual saham < Nilai nominal saham Disagio atau discount

1
I. Penerbitan saham biasa dengan menerima jasa atau aset
nonkas:
Menggunakan nilai wajar (fair value) aset yang diserahkan atau
aset yang diterima, mana yang lebih dapat ditentukan.
Contoh: Perusahaan ditagih oleh pengacara yang membantu
pendirian perusahaan sebesar Rp5.000.000. Pengacara tersebut setuju
diberi 4.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal @ Rp1.000.
Saat itu harga pasar saham biasa belum diketahui.
Jurnal:
Biaya Organisasi 5.000.000
Modal Saham Biasa 4.000.000 (4.000 lb x Rp1.000)
Premium (Agio) Saham Biasa 1.000.000 (Rp5.000.000-Rp4.000.000)

II. Penerbitan saham biasa dan saham preferen secara lumpsum


(borongan).
Terdapat 2 metode:
1. Metode proporsional: Alokasi kas yang diterima dilakukan secara
proposional berdasarkan nilai wajar masing-masing jenis saham.
2. Metode inkremental: Biasanya diterapkan jika hanya satu jenis
saham yang mempunyai nilai wajar. Alokasi Kas yang diterima,
pertama untuk jenis saham yang mempunyai nilai wajar dan
sisanya untuk jenis saham yang tidak mempunyai nilai wajar.

Contoh: Perusahaan menerbitkan 300 lembar saham biasa dengan


nilai nominal @ $10 dan 100 lembar saham preferen dengan nominal
@$50, untuk penjualan secara lump sum $13.500. Harga pasar wajar
saham biasa $20 per lembar dan saham preferen $90 per lembar.
1. Metode proporsional:
Jenis Saham Jumlah Harga pasar Total Harga %
Lembar Pasar
Saham biasa 300 $20 $6.000 40%
Saham preferen 100 $90 $9.000 60%
Nilai pasar wajar total $15.000
2
Alokasi Saham Biasa Saham Preferen
Harga jual lump sum $13.500 $13.500
% alokasi 40% 60%
Alokasi $5.400 $8.100
Jurnal:
Kas 13.500
Saham Preferen (100 lb x $50) 5.000
Premium Saham Preferen ($8.100-$5.000) 3.100
Saham Biasa (300 lb x $10) 3.000
Premium Saham Biasa ($5.400-$3.000) 2.400

2. Metode inkremental
Jika harga pasar wajar yang diketahui hanya saham biasa $20 per lembar.
Jenis Saham Jumlah Lembar Harga pasar Total
Saham biasa 300 $20 $6.000
Saham preferen 100 -
Nilai pasar wajar total $6.000

Alokasi Saham Biasa Saham Preferen


Harga jual lump sum $13.500
Saham biasa 6.000
Alokasi $6.000 $7.500
Jurnal:
Kas 13.500
Saham Preferen (100 lb x $50) 5.000
Premium Saham Preferen ($7.500-$5.000) 2.500
Saham Biasa (300 lb x $10) 3.000
Premium Saham Biasa ($6.000-$3.000) 3.000

Modal sumbangan: Jika perusahaan menerima sumbangan modal


dari donatur, maka dicatat dengan mengkredit rekening modal

3
sumbangan dan mendebit aset yang diterima, sebesar nilai wajar aset
yang diterima. (Lihat Contoh I, transaksi tanggal 12 November)
Contoh: Pada 10 Januari perusahaan menerima sumbangan berupa
tanah dan gedung dari seorang donatur. Harga pasar Tanah
Rp500.000.000 dan harga pasar gedung Rp400.000.000.
Jurnal:
Tanah 500.000.000
Gedung 400.000.000
Modal Sumbangan 900.000.000

Pesanan Saham
Pesanan saham dicatat sebesar harga pasar saham dengan
mendebit rekening “ Piutang Pesanan Saham” sebesar harga pasar
saham dan menkredit rekening “ Modal Saham Dipesan” sebesar
nilai nominal saham, selisihnya dicatat sebagai Agio (Premium) atau
Disagio (Discount) Saham.
Saham yang dipesan baru diserahkan kepada pemesan setelah
semua piutang pesanan saham dilunasi oleh pemesan yang
bersangkutan, dengan mendebit rekening “Modal Saham Dipesan”
dan mengkredit rekening “Modal Saham Biasa (Preferen)” sebesar
nilai nominal saham.
Lihat Contoh 1: Transaksi 15 Nov sd. 29 Nov.

Contoh I: Penerbitan Saham


Berikut ini transaksi-transaksi PT Anugerah yang berhubungan dengan
modal saham selama bulan November:
2 November : Menerbitkan (menjual) secara tunai 1.000.000 lembar
saham biasa dengan nilai nominal Rp1000/lembar dengan kurs 95.
4 November: Menerbitkan (menjual) secara tunai 100.000 lembar saham
preferen 10%, dengan nilai nominal Rp20.000/lembar dengan kurs
105.
5 November : Menerbitkan (menjual) secara tunai 500.000 lembar saham
biasa dengan nilai nominal Rp1000/lembar dengan kurs 110.
4
6 November: Menerbitkan (menjual) secara tunai 100.000 lembar saham
preferen 10%, dengan nilai nominal Rp20.000/lembar dengan kurs 90.
10 November: Menerima kendaraan dengan harga pasar Rp140.000.000
dan sejumlah barang dagangan senilai Rp 60.000.000 untuk penerbitan
(penjualan) saham biasa sebanyak 180.000 lembar dengan nilai
nominal Rp1.000/lembar.
12 November: Menerima sumbangan tanah dari seorang dermawan. Nilai
pasar wajar tanah adalah Rp600.000.000.
15 November: Menerima pesanan saham biasa sebanyak 400.000 lembar
dengan nilai nominal Rp1.000/lembar pada kurs 110. Pesanan akan
diangsur 2 kali, angsuran I sebesar 40% dan angsuran II sebesar 60%.
22 November: Menerima pembayaran angsuran I pesanan saham biasa
pada 15 November.
29 November: Menerima pembayaran angsuran II pesanan saham biasa
pada 15 November. Saham biasa yang dipesan diserahkan kepada
pemesan karena sudah lunas pembayarannya.
Diminta:
Buat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi di atas.
Jawaban Contoh I:
Kas (95%xRp1000x1.000.000lb) 950.000.000
2/11 50.000.000
Discount (Disagio) Saham Biasa 1.000.000.000
Modal Saham Biasa (Rp1000x1.000.000lb)

4/11 Kas (105%xRp20.000x100.000lb) 2.100.000.000


2.000.000.000
Modal Saham Preferen (Rp20.000x100.000lb) 100.000.000
Premium (Agio) Saham Preferen
5/11 Kas (110%xRp1000x500.000lb) 550.000.000
Modal Saham Biasa (Rp1000x500.000lb) 500.000.000
Premium (Agio) Saham Biasa 50.000.000
6/11 Kas (90%xRp20.000x100.000lb) 1.800.000.000
200.000.000
Discount (Disagio) Saham Preferen 2.000.000.000
Modal Saham Preferen (Rp20.000x100.000lb)
10/11 Kendaraan 140.000.000
5
Pesediaan Barang Dagangan 60.000.000
Modal Saham Biasa (Rp1000x180.000lb) 180.000.000
Premium (Agio) Saham Biasa (140jt+60jt-180jt) 20.000.000
12/11 Tanah 600.000.000
Modal Sumbangan 600.000.000

15/11 Piutang Pesanan Saham Biasa 440.000.000


(110%xRp1000x400.000lb)
Modal Saham Biasa Dipesan (Rp1000x400.000lb) 400.000.000
Premium (Agio) Saham Biasa
40.000.000
22/11 Kas (40%xRp440.000.000) 176.000.000
Piutang Pesanan saham Biasa 176.000.000
29/11 Kas (60%xRp440.000.000) 264.000.000
Piutang Pesanan saham Biasa 264.000.000
Modal Saham Biasa Dipesan 400.000.000
Modal Saham Biasa (Rp1000x400.000 lb) 400.000.000

Laba Ditahan (Retained Earnings) dan Dividen Tunai (Cash


Dividend)
Laba ditahan adalah laba bersih yang tidak dibagikan sebagai dividen
kepada pemegang saham. Laba ditahan biasanya digunakan untuk
mendanai ekspansi atau investasi perusahaan.
Dividen tunai adalah distribusi kas kepada pemegang saham berdasarkan
jumlah saham yang dimiliki.

Dividen tunai:
1. Dividen tunai saham biasa
2. Dividen tunai saham preferen: Biasanya dinyatakan dalam persentase
tertentu dari nilai nominal saham.

Pencatatan Dividen Tunai

6
Terdapat 3 tanggal penting yang berhubungan dengan pembagian dividen
tunai:
1. Tanggal pengumuman (declaration date) pembagian dividen:
Dibuat jurnal untuk mengakui adanya utang dividen, dengan
mendebit rekening Dividen Tunai, dan mengkredit rekening Utang
Dividen.
2. Tanggal pendaftaran (Record date): Batas waktu pendaftaran bagi
pemegang saham. Pencatatan daftar pemegang saham yang akan
mendapat dividen. Tidak ada jurnal.
3. Tanggal pembayaran dividen (Payment date): Tanggal perusahaan
melunasi utang dividen kepada pemegang saham, sehingga dibuat
jurnal dengan mendebit rekening Utang Dividen dan mengkredit
rekening Kas.

Alokasi Dividen Tunai di antara Saham Preferen dan Saham Biasa


Pemegang saham preferen (prioritas) mendapatkan alokasi dividen lebih
dulu daripada pemegang saham biasa, yang berarti bahwa dividen untuk
pemegang saham preferen harus dibayar lebih dulu, baru kemudian
pemegang saham biasa.
Jika Saham preferen bersifat kumulatif, maka pembayaran dividen
yang belum terpenuhi dalam suatu periode akan dibayar pada periode
berikutnya.

Contoh: Dividen saham preferen kumulatif pada alokasi dividen di


antara saham preferen dan saham biasa
Pada 31 Desember 2011, perusahaan mempunyai 1.000 lembar saham
preferen 8% dengan nilai nominal @$100, yang bersifat kumulatif.
Perusahan juga mempunyai 50.000 lembar saham biasa yang beredar
dengan nilai nominal @$10. Pada 31 Desember 2011, perusahaan
menetapkan dividen yang dibayar sebesar $6.000.
Dividen saham preferen utk th 2011: 8% x $100 x 1.000 lb= $8.000
Dividen yang dibayar perusahaan utk th 2011 = $6.000
Dividen saham preferen yang tertunggak pada 31 Des 2011= $2.000
7
Jurnal pengumuman dividen 31 Des 2011:
DividenTunai 6.000
Utang Dividen 6.000
Pada 31 Desember 2012, perusahaan menetapkan dividen tunai yang
dibayar $50.000. Alokasi dividen tunai untuk saham preferen dan saham
biasa:
Total dividen tunai yang dibayar =$50.000
Alokasi dividen untuk pemegang saham preferen kumulatif:
Dividen tahun 2011 yang tertunggak = $2.000
Dividen tahun 2012: 8% x $100 x1.000 lb. = 8.000
Dividen yang dialokasikan utk pemegang saham preferen = 10.000
Sisanya untuk pemegang saham biasa =$40.000
Jurnal pengumuman dividen 31 Des 2012:
DividenTunai 50.000
Utang Dividen 50.000
(Mencatat pengumuman dividen tunai yang terdiri dividen utk pemegang
saham preferen sebesar $10.000 dan utk pemegang saham biasa sebesar
$40.000)

Contoh II: Laba Ditahan


Berikut ini data keuangan PT Karunia yang berhubungan dengan modal
saham pada 31 Desember 2009:
Modal Saham Biasa (Diotorisasi 3.500.000 lembar;
diterbitkan dan diedarkan 1.000.000 lembar; Rp1.000.000.000
nilai nominal Rp1.000/lembar)
Agio (Premium) Saham Biasa 100.000.000
Laba Ditahan 500.000.000

Transaksi yang berhubungan dengan modal saham dan laba ditahan


selama tahun 2010 adalah:
22 Januari: Mengumumkan dividen tunai tahap I sebesar Rp40/lembar.
Jangka waktu registrasi sampai dengan 23 Februari dan pembayaran
dilakukan melalui Bank ABC pada tanggal 12 Maret.
8
12 Maret: Membayar dividen tunai tahap I.
17 Maret: Menerima barang dagangan dengan harga pasar Rp150.000.000
dan sebidang tanah yang mempunyai nilai wajar Rp 350.000.000
untuk penerbitan (penjualan) saham biasa sebanyak 400.000 lembar
dengan nilai nominal Rp1.000/lembar.
18 Agustus: Mengumumkan dividen tunai tahap II sebesar Rp60/lembar.
Jangka waktu registrasi sampai dengan 8 September dan pembayaran
dilakukan melalui Bank ABC pada tanggal 15 September.
15 September: Membayar dividen tunai tahap II.
19 September: Menerbitkan (menjual) secara tunai saham biasa sebanyak
600.000 lembar dengan nilai nominal Rp1.000/lembar pada harga jual
Rp1.200/lembar.
21 September: Mengumumkan dividen tunai tahap III sebesar
Rp80/lembar. Jangka waktu registrasi sampai dengan 20 November
dan pembayaran dilakukan melalui Bank ABC pada tanggal 27
November.
27 November: Membayar dividen tunai tahap III.
Diminta:
Buat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi di atas.
Jawaban Contoh II:
22/1 Dividen Kas (Rp40x1.000.000lb) 40.000.000
Utang Dividen 40.000.000

12/3 Utang Dividen 40.000.000


Kas 40.000.000

17/3 Persediaan Barang Dagangan 150.000.000


Tanah 350.000.000
Modal Saham Biasa (Rp1000x400.000lb) 400.000.000
Premium (Agio) Saham Biasa 100.000.000

18/8 Dividen Kas (Rp60x(1.000.000lb+400.000lb) 84.000.000


Utang Dividen 84.000.000
9
15/9 Utang Dividen 84.000.000
Kas 84.000.000

19/9 Kas (Rp1.200x600.000lb) 720.000.000


Modal Saham Biasa 600.000.000
(Rp1000x600.000lb)
Premium (Agio) Saham Biasa 120.000.000
21/9 Dividen Kas 160.000.000
(Rp80x(1.000.000lb+400.000lb+600.000lb))
Utang Dividen 160.000.000

27/11 Utang Dividen 160.000.000


Kas 160.000.000

*****

10

Anda mungkin juga menyukai