Anda di halaman 1dari 3

TINJAUAN KASUS

Ny. S datang ke BPM dengan anaknya bernama An. M yang  berumur 3 bulan dengan


keluhan ada kelainan ada kelainan pada anaknya  dan Ibu mengatakan bahwa sulit
memberikan ASI kepada anaknya.
A. Biodata Bayi
Nama                         : ’M’
Umur                         : 3 bulan
Jenis kelamin              : laki-laki
Alamat                       : kampung mandar Rt 06
BB                             : 4,5 kg/10 pon
Hemoglobin                 : > 10 gr
B. Biodata orang tua
Nama ibu/bapak                   : Ny S Tn H
Umur ibu/bapak                   : 25 tahun/29 tahun
Suku ibu/bapak                     : Makassar/Mandar
Alamat ibu/bapak                 : Kampung mandar Rt 06
Pendidikan ibu/bapak            : SD/SD
Pekerjaan ibu/bapak              : IRT/Nelayan
Lamanya menikah                 : 2 tahun
             
Pendokumentasian  ( SOAP )
SUBJEKTIF
1.    Ibu mengatakan bahwa ada kelainan pada anaknya  
2.    Ibu mengatakan bahwa sulit memberikan ASI kepada anaknya
 OBJEKTIF
Terdapat pemisahan bibir ,pemisahan bibir langit-langit,distro hidung, infeksi telinga
berulang ,berat badan tidak bertambah ,serta regurgitasi masalah ketika menyusu (air susu
keluar dari lubang hidung)
a.       Keadaan Umum : Kurang Baik
b.      Tanda-tanda vital :
Nadi          : 140 x/menit
Pernafasan : 37 x/menit
Suhu          : 36,5°C
c.       Pemeriksaan kepala :
Anemia                  : Tidak ada
Ikterus                   : Tidak ada
Sianosis                 : Tidak ada
Dyspneu                : Ada
Ubun-ubun besar belum menutup
d.      Pemeriksaan Leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
e.       Pemeriksaan Dada :
Dada simetris kiri dan kanan, tidak ada retraksi pada dada. Cor S1 S2 normal. Tidak ada
suara gallop maupun murmur.
Pemeriksaan paru tidak ada suara ronkhi maupun wheezing.
f.       Pemeriksaan Abdomen :
Perut dalam kondisi supel (tidak ada defans muskuler), tidak didapatkan meteriorismus,
bisisng usus dalam batas normal.
g.      Pemeriksaan Ekstremitas :
Tidak ada udem, akral dalam kondisi hangat, kering, dan merah (HKM).
h.      Pemeriksan genetalia
Tidak ada gangguan pada bagian genitalia.

 ASESSMENT/ANALISIS
Bayi Ny. S keadaan umum kurang baik, tanda-tanda vital dalam batas normal dengan
labioskizis, sehingga ibu dan keluarga cemas.
 PLEANING/PERENCANAAN
Pemberian nutrisi yang seimbang, merujuk bayi ke rumah sakit untuk pembedahan ,
memberikan dukungan kepada ibu dan keluarga bayi

ASUHAN
1. Berikan dukungan emosional dan tenangkan ibu beserta keluarga.
2. Jelaskan kepada ibu bahwa sebagian besar hal penting harus dilakukan saat ini adalah
member makanan bayi guna memastikan pertumbuhan yang adekuat sampai pembedahan
yang dilakukan.
o Jika bayi memiliki sumbing tetapi palatumnya utuh, izinkan bayi berupaya
menyusu.
o Jika bayi berhasil menyusu dan tidak terdapat masalah lain yang
membutuhkan hospitalisasi, pulangkan bayi. Tindak lanjuti dalam satu minggu untuk
memeriksa pertumbuhan dan penambahan berat badan.
3. Jika bayi tidak dapat menyusu dengan baik karena bibir sumbing,berikan perasan ASI
dengan menggunakan metode pemberian makanan alternatif (menggunakan sendok atau
cangkir).
4. Jika bayi memiliki celah palatum, berikan perasan ASI dengan menggunakan metode
pemberian makan alternatif (menggunakan sendok atau cangkir).
5. Ketika bayi makan dengan baik dan mengalami penambahan berat badan,rujuk bayi
ke rumah sakit tersier atau pusat spesialisasi, jika memungkinkan untuk pembedahan guna
memperbaiki celah tersebut.

 
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menguatkan diagnose ini adlah dengan
Pemeriksaan Laboratorium, pemeriksaan prabedah rutin (misalnya hitung darah lengkap);
Pemeriksaan Diagnosis dengan Foto Rontgen, Pemeriksaan Fisik, MRI untuk evaluasi
abnormal.
Penanganan untuk bibir sumbing adalah dengan cara operasi. Operasi ini dilakukan
setelah bayi berusia 2 bulan, dengan berat badan yang meningkat, dan bebas dari infeksi oral
pada saluran napas dan sistemik. Dalam beberapa buku dikatakan juga untuk melakukan
operasi bibir sumbing dilakukan hokum sepuluh ( rule of ten ) yaitu berat badan bayi minimal
10 pon, kadar Hb 10 g%, dan usianya minimal 10 minggu dan kadar leukosit minimal
10.000/UI.
Pemberian ASI secara langsung dapat pula diupayakan jika ibu mempunyai reflex
mengeluarkan air susu dengan baik yang mungkin dapat dicoba dengan sedikit menekan
payudara. Bila anak sukar menghisap sebaiknya gunakan botol peras (squeeze bttles). Jika
anak tidak mau, berikan dengan cangkir dan sendok.Dengan bantuan ortodontis dapat pula
dibuat okulator untuk menutup sementara celah palatum agar memudahkan pemberian
minum, dan sekaligus mengurangi deformitas palatum sebelum dapat dilakukan tindakan
bedah.Tindakan bedah, dengan kerjasama yang baik antara ahli bedah, ortodontis, dokter
anak, dokter THT, serta ahli wicara.
Setelah dilakukan pembedahan perlu dilakukan perawatan dari menjaga nutrisi yang
adekuat bagi pasien, menjaga kebersihan luka pascaoperasi, memberikan dukungan pada
anak dan tetap memperhatikan aktivitas si pasien, serta pastikan keadaan umum bayi
membaik, tanda-tanda vital bayi dalam batas normal dan tetap diberikan perawatn yang
intensif.

Anda mungkin juga menyukai