I. Tujuan Pembelajaran :
Melalui pembelajaran dengan menggunakan metode visualisasi peserta didik diharapkan
dapat memahami bahwa keadilan diperlukan dalam menyelesaikan berbagai persoalan dan
sikap adil menjadi pembiasaan di sekolah, keluarga ataupun masyarakat secara konsisten,
sehingga menjaga diri untuk kerap berlaku adil.
2. Inti ( 35 menit )
a. Pendidik meminta peserta didik untuk membaca dan memperhatikan dengan
seksama isi materi tentang menerapkan sikap adil yang divisualisasikan melalui
tayangan slide tentang kisah pengalaman seseorang yang menerapkan sikap adil
di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat dalam bentuk gambar/komik (literasi)
b. Peserta didik dibagi 3 kelompok
c. Peserta didik secara berkelompok diminta untuk memvisualisaikan materi
pembelajaran ( menerapkan sikap adil ) dengan membuat / mencari
gambar/animasi/poster semenarik mungkin untuk menyampaikan isi materi
yang telah dibaca dan diamati (Creativity)
Kelompok 1 membuat/mencari gambar/animasi/poster terkait contoh
menerapkan sikap adil dalam keluarga
Kelompok 2 membuat/mencari gambar/animasi/poster terkait contoh
menerapkan sikap adil di sekolah
Kelompok 3 membuat/mencari gambar/animasi/poster terkait contoh
menerapkan sikap adil di masyarakat.
d. Pendidik memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang
materi ataupun cara membuat /mencari isi materi melalui gambar/animasi/poster
yang dibuat( communication dan critical thinking)
e. Masing-masing kelompok menempelkan / menayangkan gambar/animasi/poster
di dinding / white board / slide (Creativity)
f. Pendidik memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok yang
diwakili satu peserta didik yang ingin memberikan
informasi/menjelaskan/memberikan tanggapan/komentar terkait
gambar/animasi/poster yang telah dibuat oleh kelompoknya sendiri ataupun
kelompok yang lain
( communication dan critical thinking )
g. Pendidik mengevaluasi dan mengkomunikasikan hasil kerja dan tanggapan dari
peserta didik.
3. Penutup ( 5 menit)
a. Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk menyimpulkan materi pembelajaran
dan memberikan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
b. Pendidik memberikan umpan balik dengan memberikan post test
c. Pendidik memberikan reward kepada kelompok/peserta didik yang mendapatkan
tanggapan terbaik.
d. Pendidik menyampaikan rencana untuk pertemuan yang akan datang
e. Menutup pembelajaran dengan berdo’a dan mengucapkan salam
111.Penilaian
1. Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan tes tertulis ( terlampir )
2. Keterampilan
Penilaian Keterampilan ( unjuk kerja )
dilakukan dengan melihat kemampuan peserta didik dalam mengerjakan tugas
individu / kelompok dalam membuat/mencari gambar/animasi/poster dalam
membangun karakter diri ( terlampir )
3. Sikap
Penilaian sikap dilakukan dengan observasi / pembiasaan selama proses dan sesudah
pembelajaran berlangsung
1. Bagaimana cara menerapkan sikap adil dalam lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat !
2. Bagaimana menjaga diri untuk kerap berlaku adil di dalam keluarga, sekolah, dan
masyarakat !
LAMPIRAN 2
PENILAIAN KETERAMPILAN
2. Penilaian Keterampilan
Setelah tahu dan bisa
Prosedur Penilaian:
Teknik
No Aspek yang dinilai Penilaian
Penilaian
1. Keterampilan Praktik/Unjuk Tugas kelompok
Kerja membuat
a. Menerapkan sikap adil dalam
/mengumpulkan
lingkungan keluarga, sekolah
dan masyarakat membuat / mencari
b. Konsisten membangun sikap gambar/animasi/poster
adil di dalam keluarga, sekolah untuk
dan lingkungan masyarakat memvisualisasikan
c. Menjadi diri untuk kerap penerapan sikap adil
berlaku adil, baik dilingkungan
keluarga, sekolah dan
lingkungan masyarakat
LAMPIRAN 3
PENILAIAN SIKAP
Kriteria Penilaian :
Penuh Nilai
Tidak
Nama Objektif Sesuai pertimbanga Akhi
No Memihak
Siswa n r
1 2 3 4 4
1.
2.
Ds
t
Keterangan : 4 = jika empat indikator terlihat 3 jika tiga indikator terlihat = B
2 jika dua indicator terlihat = C 1 jika satu indikator terlihat = D
LAMPIRAN 4
MATERI PEMBELAJARAN
Namun ia tidak memiliki makanan atau uang untuk diberikan kepadanya. Untung, istrinya masih
menyimpan 4 butir telur di dapur.
Maka istrinya pun lalu memberikan keempat butir telur itu kepada si pengemis.
Tak berselang lama, datanglah sahabat Jafar memberikan sekeranjang telur kepada Jafar.
Namun, saat diperiksa. Dari keempat puluh telur itu. Ternyata ada 10 butir telur yang sudah
membusuk.
Allah Swt. memang Mahaadil. Ternyata sebelumnya juga, istrinya lupa kalau dari keempat telur
tadi. Satu butir telur telah busuk.
Seandainya kalau keempat telur yang ia sedekahkan tadi tidak ada yang busuk, bisa jadi
keempat puluh telur hadiah sahabat suaminya itu tidak ada yang busuk. (Tamat)
A. PENGERTIAN ADIL
Menurut Drs. Kahar Masyhur memberikan defenisi tentang adil adalah : Dua orang
pencuri tertangkap basah oleh warga sedang melakukan aksinya. Mereka diserahkan
kepada pihak yang berwajib dan keduanya di sidang di pengadilan, dan hakim
manjatuhkan vonis hukuman 5 tahun penjara untuk kedua pencuri tersebut. Tidak ada
perbedaan sangsi yang mereka terima. kedua pencuri tersebut masing-masing dihukum
penjara selama 5 tahun sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Tentunya contoh
kasus ini mencerminkan sebuah keadilan. Yakni mereka di hukum sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan masing-masing pencuri menerima sangsi yang sama.
sehingga terciptalah yang namanya ADIL .
Adil ialah meletakkan sesuatu pada tempatnya b. Adil adalah menerima hak tanpa lebih
dan memberikan hak orang lain tanpa kurang c. Adil adalah memberikan hak setiap
yang berhak secara lengkap tanpa lebih tanpa kurang antara sesama yang berhak, dalam
keadaan yang sama dan penghukuman bagi orang yang melanggar hukum sesuai dengan
kesalahan dan pelanggaran yang dilakukannya. Di dalam bahasa inggris keadilan ialah
“justice”. Makna kata justice tersebut terdiri dari 2 makna, yang pertama justice secara
atribut dan yang kedua makna justice secara tindakan. Makna justice secara atribut
berarti suatu kualitas yang adil. Sedangkan makna justice secara tindakan berarti suatu
tindakan menjalankan serta menentukan hak atau hukuman dalam (Hilda, 2015). Bicara
mengenai keadilan, tentu kita ingat bunyi dari salah satu dasar negara kita Pancasila,
yaitu “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” yang merupakan sila ke-5 dalam
Pancasila.
Menurut Thomas Hubbes memaknai arti keadilan itu merupakan sesuatu perbuatan
yang dikatakan adil jika telah didasarkan pada suatu perjanjian yang telah disepakati.
Hal ini berarti berhubungan dengan hak dan kewajiban dalam suatu kesepakatan dalam
mendapatkan sesuatu. Ketika. Keadilan terwujud dalam masyarakat apabila setiap
anggota masyarakat yang bernegara melakukan fungsinya secara baik menurut
kemampuannya, fungsi disini berhubungan dengan penguasa. Mengapa? Karena Fungsi
penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masing-masing
orang sesuai dengan keserasian itu, dalam kata lain setiap orang tidak boleh
mencampuri apa yang bukan menjadi bagiannya. Sedangkan Aristoles yang berpendapat
bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama
dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama. Hal ini tidak jauh berbeda dengan
makna-makna sebelumnya, yang menjelaskan bahwa keadilan menurut Aristotels ini
menempatkan sesuatu sesuai porsinya dan kebutuhannya bukan berarti
menyamaratakan. Keadilan Moral Plato. bahwa keadilan dan hukum merupakan
substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya,
sehingga dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang
menurut sifat dasarnya paling cocok atau sesuai dengannya (Than man behind the gun).
B PENERAPAN PERILAKU ADIL
Adil artinya memberikan sesuai dengan porsi atau kebutuhan, perilaku adil sendiri
merupakan salah satu sikap yang terpuji. Perilaku adil sangat penting untuk dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari agar tidak merugikan oranglain atau tidak berpihak kepada pihak
tertentu sehingga yang lain merasa dirugikan.
Dengan memiliki sikap adil sudah pasti setiap orang akan merasa senang karena merasa
mendapatkan hak yang memang seharusnya mereka peroleh.
Perilaku adil sangat penting untuk diaplikasikan baik saat berada dalam lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat. Lantas apa saja contoh perilaku adil di lingkungan keluarga, sekolah
dan masyarakat?
https://www.rijal09.com/2019/10/contoh-perilaku-adil-di-rumah-sekolah-dan-
masyarakat.html
Perilaku adil juga dapat kita terapkan di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Untuk
memahami cara menerapkan perilaku adil perhatikan contoh perilaku adil berikut ini:
1. Di rumah, misalnya setiap awal bulan ayah memberikan uang saku kepada ketiga anaknya,
termasuk kalian sebagai anak pertama. Ayah menitipkan uang saku untuk kedua adikmu.
Masing-masing mendapat Rp.100.000 dan Rp.50.000, sedangkan kamu mendapat
Rp.200.000. Ayah memberikan uang saku secara adil berdasarkan tingkat kebutuhan anak-
anaknya.
Sebagai kakek, kalian harus adil kepada adik-adik kalian, yaitu memberikan hak uang saku
kepada mereka sesuai perintah ayah.
2. Di sekolah, menghormati dan menghargai tugas ketua dan semua pengurus kelas.
3. Di masyarakat, berlaku adil kepada tetangga dan warga dalam satu RT, RW ataupun
kelurahan. Memperlakukan tetangga dengan baik, tidak merusak nama baiknya dengan
menyebarkan cerita-cerita negatif.
Tidak mengganggu tetangga dengan suara musik yang terlalu keras dari dalam rumah kita.
Mengapa demikian?
Sebab tetangga juga punya hak untuk dihormati dan diperlakukan dengan baik. Dengan
memberikan hak kepada tetangga berarti kita telah berperilaku adil kepada tetangga.
https://geograpik.blogspot.com/2020/10/jelaskan-contoh-penerapan-perilaku-adil.html
ADIL 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Pendidikan Anti Korupsi
Kelas/semester : XI/II
Materi Pokok : Mengemukakan sikap adil
- Menyelesaikan Masalah dengan Sikap Adil
Pertemuan ke :2
Alokasi waktu : 1 X 45Menit
1. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan metode metaplan peserta didik diharapkan
dapat merinci perilaku adil dalam menyelesaikan masalah sehingga dapat merumuskan
akibat buruk perilaku tidak adil dalam menyelesakan masalah baik pada orang lain dan
diri sendiri serta membiasakan sikap adil dan tidak diskriminatif dalam kehidupan secara
konsisten dalam menegakkan aturan baik dikelas, sekolah, teman bermain, keluarga,
dan masyarakat sehingga secara aktif menghindari serta menolak perilaku korupsi.
2. Kegiatan Pembelajaran:
I. Pendahuluan:
1. Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan (Salam,berdoa,Presensi )
2. Apersepsi : Menanyakan yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya
berkaitan dengan
kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan
3. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari
4. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan;
5. Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
II. Inti:
1. Guru membagikan kepada setiap siswa beberapa lembar kertas karton sesuai
dengan kebutuhan dan warnanya berbeda-beda.
2. Siswa diminta untuk menuliskan satu ide pada satu warna kertas karton. Jika
kertas karton dibagikan kepada setiap siswa 2 lembar, maka akan tergali 2 ide
siswa. Demikian seterusnya.
3. Guru meminta beberapa siswa untuk mengemukakan idenya dalam
menyelesaikan masalah, khususnya bagi mereka, siswa yang pasif.
4. Siswa mengidentifikasi cara-cara memecahkan masalah yang berbeda-beda
dalam kehidupan sehari-hari.
5. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil dari ide yang telah
dituangkan di kertas karton yang sudah didiskusikan
III. Penutup:
1. Kegiatan guru bersama peserta didik,yaitu:
(a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran
(b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang Sudah dilaksanakan
(c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
2. Kegiatan guru yaitu:
(a) melakukan penilaian;
(b) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentukpembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas
baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik; dan
(c) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
LAMPIRAN
1. LAMPIRAN PENILAIAN
a. Penilaian Pengetahuan
1. Teknik Penilaian: tes tertulis
Instrumen:
3. Uraikan cara anda memecahkan masalah bersama teman kelas anda secara
adil !
4. Tuliskan dan jelaskan 3 cara memecahkan masalah bersama secara adil!
Pedoman penskoran:
- No.1 jika siswa menjawab secara lengkap maka nilai 50
- No.2 jika siswa menjawab secara lengkap maka nilai 50
b. Penilaian Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
N Baik
Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
o (75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
4 Pelafalan
Kelas : XI
Tema : Menyelesaikan Masalah dengan Sikap Adil
Kompetensi Dasar : Menerapkan sikap adil dalam menyelesaikan masalah
Deskripsi Tugas : Menggali (assesmen )menggunakan metaplan terkait kebiasaan sikap
siswa untuk bersikap adil dalam menyelesaikan masalah
Quisioner
Tanggal :
Nama Peserta Didik :
PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada didalam kolom dengan teliti
2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari
No Pernyataan TP KD SR SL
1 Saya menerima pendapat teman di kelas
2 Saya memberi kesempatan teman mengemukakan
pendapatnya
3 Saya tidak memaksakan kehendak pada teman
4 Saya menerima hasil keputusan bersama dalam
menyelesaikan masalah di kelas
5 Saya bersikap adil dalam menyelesaikan masalah
Keterangan :
SL = selalu, apabila melakukan sesuai pernyataan
SR = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
KD = kadang kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
SL SR KD TP
4 3 2 1
Nilai Skor
Nilai = --------------------- x 4 = Skor Akhir
Skor Tertinggi
Berlaku Adil terhadap Lingkungan
Sebagai khalifah, ada nilai etika yang harus dimiliki setiap manusia, yakni berbuat adil. Sikap ini tidak
terbatas pada hubungan manusia dengan sesama, tetapi juga dengan alam. Berbeda dengan mitos
Yunani yang memosisikan alam sebagai musuh yang harus ditaklukkan, Alquran mengajari kita untuk
menyatu dan mengakui keberadaan alam, serta tentu saja memelihara kelestariannya.
Pertama, ada kesetaraan antara alam dengan manusia dalam soal ketundukan kepada Allah. Kedua,
alam bertasbih dan mengagungkan Allah, meskipun manusia tidak memahaminya (QS 59:7). Ketiga,
binatang melata, unggas yang terbang, makhluk di air; ke semuanya dipandang sebagai komunitas
seperti manusia (QS 6:38). Keempat, ada keseimbangan dan keserasian dalam penciptaan yang
dilakukan Allah, agar tidak terjadi kerusakan (QS 67:3). Dan, kelima, di hari kiamat, manusia akan
dihadapkan pada pengadilan agung, bahkan binatang-binatang juga akan dihidupkan kembali untuk
menjadi saksi perbuatan manusia (QS 81:5).
Dalam interaksinya dengan alam, Nabi Muhammad menunjukkan bagaimana sikap adil, peduli, dan
cinta, menjadi bagian penting dari nilai keberagamaan seseorang. Pemberian nama pada hewan dan
benda-benda tertentu yang dilakukan Nabi Muhammad memberi kesan bahwa dia menghormati
dan memberi tempat penting bagi hewan dan benda-benda yang ada di muka bumi.
Musthafâ Al-Syiba‘î dalam salah satu kitabnya mengungkapkan betapa Islam memiliki ajaran yang
mulia tentang bagaimana memperlakukan binatang. Salah satu hadis yang diriwayatkan Imâm
Bukhârî dalam kitab tersebut menceritakan, bagaimana seorang perempuan masuk neraka karena
mengurung seekor kucing hingga mati. Dalam bagian lain tertulis larangan membakar sarang semut.
Nabi Muhammad bersabda,“Sesungguhnya manusia tidak patut menyiksa semut dengan api, kecuali
Allah yang telah menciptakannya." (HR Abû Dâwûd)
Islam adalah agama yang bersumber dari Allah dan berorientasi lingkungan. Salah satu tugas penting
para agamawan dan dai adalah mengampanyekan pentingnya upaya mengatasi krisis lingkungan,
mencari akar permasalahannya, serta mencari solusi penyelamatan lingkungan hidup yang nyata.
Hal itu tentu saja tidak bisa dilakukan sendirian oleh para agamawan, melainkan harus melibatkan
semua pihak. Misalnya, ilmuwan yang dapat mendiagnosis permasalahan lingkungan secara tepat
dan menyeluruh. Pemerintah, baik legislatif maupun eksekutif yang melahirkan kebijakan yang
berorientasi pada lingkungan serta mengatur kegiatan produksi dan konsumsi ekonomi berdasarkan
undang-undang. Aparat keamanan yang harus bertindak tegas terhadap para pelaku perusakan, para
penyalahguna wewenang dan kesepakatan, serta para oknum yang suka memanipulasi data. Tak
kalah pentingnya adalah peran kelompok kritis, seperti lembaga non-pemerintah (LSM) dan
masyarakat luas.
Para dai harus bekerja sama dengan para ilmuwan untuk mendapatkan realitas yang objektif dan
data yang akurat tentang problem lingkungan hidup. Para dai juga perlu melakukan sentuhan moral
kepada semua kalangan agar punya tanggung jawab terhadap masalah lingkungan. Dalam persoalan
lingkungan, pesantren yang kental dengan khazanah keagamaan klasiknya, juga punya peran penting
memberi bimbingan etika, moral, dan spiritual terhadap berbagai pihak di atas. Pesantren juga bisa
melakukan penyadaran secara kontinu kepada masyarakat tentang pentingnya melestarikan
lingkungan hidup demi kesejahteraan umat manusia. Sudah saatnya ajaran Islam
dikontekstualisasikan untuk memperkaya khazanah keimanan universal yang terealisasikan dalam
penyelesaian masalah lingkungan.
https://www.beritasatu.com/anselmus-bata/archive/198655/berlaku-adil-terhadap-lingkungan
5. Inti ( 30 Menit)
1. Guru meminta siswa untuk menyiapkan kertas karton warna warni dengan bentuk dan
ukuran tertentu sesuai dengan kesukaan anak (Creativity dan cooperative)
2. Guru meminta beberapa siswa untuk mengemukakan pikirannya dan menuliskannya di
karton yang sudah siswa siapkan dan menggunakan kata kata kunci (communication dan
Critical Thinking)
3. Guru meminta pendapat siswa lain untuk menanggapi pemikiran siswa yang telah
dituliskan dalam karton ( communication dan critical thinking)
4. Guru mengkonfirmasi hasil kerja pemikiran siswa dan tanggapan dari siswa
( communication)
6. Penutup ( 10 menit)
V. Penilaian
Pedoman penskoran:
- No.1 jika siswa menjawab secara lengkap maka nilai 40
- No.2 jika siswa menjawab secara lengkap maka nilai 30
- No.3 jika siswa menjawab secara lengkap maka nilai 30
4. Penilaian Terampil
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 4
12
5. Penilaian Sikap
Kelas : XI
Tema : Adil
Kompetensi Dasar : membentuk sikap adil
Deskripsi Tugas : Menggali (assesmen)menggunakan kuisioner terkait kebiasaan sikap
siswa untuk bersikap adil
KUESIONER
Tanggal :
Nama Peserta Didik :
PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada didalam kolom dengan teliti
2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari
No Pernyataan TP KD SR SL
1 Saya menghargai dan menghormati
seluruh teman/ sahabat di kelas
2 Saya suka memilih teman di kelas pada
saat bergaul
3 Saya selalu mendengarkan pendapat
teman di kelas ketika berbicara
4 Saya tidak mau meminta maaf terlebih
dahulu jika ada permasalahan dengan
teman di kelas.
5 Saya mengerjakan tugas saya hanya
mau dengan teman di kelas yang
pandai
Keterangan :
SL = selalu, apabila melakukan sesuai pernyataan
SR = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
KD = kadang kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
TP = Tidak Pernah, jika tidak pernah melakukan
SL SR KD TP
4 3 2 1
SL SR KD TP
1 2 3 4
Nilai Skor
NILAI = --------------------- x 4 = Skor Akhir
Skor Tertinggi
B. LAMPIRAN MATERI
kehidupan personal dan profesional. Sobat dapat bersikap adil dengan memahami perasaan individu
lain dan bersikap sopan kepada siapa pun. Apabila individu lain sedang berbicara, simak adil adil
tanpa menginterupsi atau bersikap kasar. Walaupun terjadi perbedaan pendapat, Sobat tetap dapat
berkomunikasi dengan adil dan memberi keadilan teman bicara. Ingatlah bahwa Sobat juga akan
12 Cara untuk Meningkatkan Sifat Adil yang dapat kalian terapkan ya:
Bersikap adil kepada individu lain harus dimulai dari pribadi sendiri. Hargai pribadi sendiri dengan
menyadari bahwa Sobat memiliki hak sebagai individu dan kebebasan untuk mengambil keputusan.
Menghargai pribadi sendiri berarti menggunakan hak tersebut untuk menerapkan batasan dalam
menjaga kesehatan dan memenuhi kebutuhan hidup. Sobat adalah satu satunya individu yang
bertanggung jawab atas pribadi sendiri, tindakan, dan perasaan Sobat, bukan individu lain.
individu. Apabila Sobat ingin individu lain berbicara dengan tenang kepada Sobat, berbicaralah
dengan tenang kepada semua individu. Apabila orang lain tidak baik kepada Sobat, hindari
berperilaku buruk kepada individu lain. Ucapkan dan lakukan hal hal baik seperti yang Sobat
Sobat akan kesulitan menghargai pandangan individu lain apabila Sobat tidak dapat memahami apa
yang mereka rasakan dan alami. Misalnya: kalau Sobat sedang berkonflik dengan teman, bayangkan
apa yang Sobat rasakan apabila mengalami hal yang sama. Cara ini membuat Sobat mampu
merasakan sehingga lebih mudah memahami pandangannya dan memberikan tanggapan yang baik
Sobat harus memberi keadilan semua individu, bukan hanya individu yang Sobat sukai. Hargai hak
asasi setiap individu, terlepas dari latar belakang atau cara ia memperlakukan Sobat. Walaupun
Sobat kecewa atau marah kepada orang lain, ia tetap layak mendapat keadilan.
Walaupun Sobat tidak berniat menyakiti perasaan individu lain, mungkin ucapan Sobat tanpa
sengaja membuatnya tersinggung atau sakit hati. Sebelum berbicara, pikirkan dahulu seperti apa
individu lain menganggap ucapan Sobat. Hargai perasaannya saat ia memberikan reaksi atau
tanggapan. Sampaikan hal sensitif dengan pertimbangan yang matang. Pilihlah kata kata yang baik
“tolong” saat meminta sesuatu dari individu lain sebagai cara menunjukkan bahwa Sobat
Bukannya memikirkan apa yang ingin Sobat katakan, dengarkan dan simaklah ucapannya dengan
penuh perhatian. Bebaskan diri dari pengalih dengan mematikan TV atau ponsel. sebaiknya
Berikan tanggapan yang netral untuk menunjukkan bahwa Sobat sedang menyimak, misalnya
dengan berkata, “Ya”, “Lalu…”, atau “oke”.
Apabila perhatian Sobat teralihkan, mintalah ia mengulangi ucapannya supaya Sobat dapat terlibat
lagi dalam percakapan.
mungkin ia akan menentang ucapan Sobat dan merasa diperlakukan semena mena. Apabila ada
sesuatu yang ingin Sobat katakan, sampaikan dengan cara yang membuat ia merasa dihargai.
Meskipun pendapat Sobat benar, individu lain mungkin tidak membutuhkannya. Jadi, sebaiknya
Sobat memberikan pendapat hanya apabila diminta. Biarkan individu lain membuat keputusan
Individu lain akan merasa tersinggung apabila Sobat selalu memberikan pendapat, padahal Sobat
tidak bermaksud melukai perasaannya.
Misalnya: apabila Sobat tidak menyukai pasangan teman, tetaplah bersikap adil dan hindari
mengatakan apa apa, kecuali ia bertanya kepada Sobat atau demi keselamatannya sendiri.
Dengarkan gagasan, pendapat, dan nasehat individu lain dengan pikiran yang terbuka. Sekalipun
Sobat tidak setuju, pertimbangkan dahulu apa yang ia sampaikan tanpa langsung berprasangka.
Tunjukkan bahwa Sobat menghargai teman bicara dan ucapannya. Bukannya Sobat yang terus
berbicara, ajukan pertanyaan supaya Sobat dapat memahami hal hal yang ia sampaikan dan
Ingatlah bahwa selalu ada cara yang adil untuk berkomunikasi dengan individu lain. Inilah bedanya
antara ucapan yang melukai perasaan dan yang memberikan pemahaman. Kalau Sobat cenderung
mengucapkan kata kata yang melukai perasaan atau bernada marah, terutama ketika terjadi
perbedaan pendapat, mulailah membiasakan diri berbicara dengan kata kata yang baik.
Misalnya: bukannya mengatakan, “Kamu belum pernah membayar setiap kali kita makan”,
gantilah dengan, “Aku yang bayar waktu kita makan kemarin. Bagaimana kalau kali ini kamu yang
bayar?”
Hindari meremehkan, mengejek, menghina, atau mencaci maki individu lain. Apabila hal ini
terjadi saat berdiskusi, ini berarti Sobat tidak bersikap adil kepadanya. Lanjutkan diskusi lain waktu.
12. Mintalah maaf kalau Sobat berbuat salah kepada individu lain
Bertanggung jawablah kalau Sobat bersalah. Berbuat salah adalah hal yang wajar, tetapi Sobat harus
mengakuinya dan memikirkan akibatnya terhadap individu lain. Saat meminta maaf, tunjukkan
penyesalan dan akui bahwa Sobat sudah berbuat salah. Sedapat mungkin, berusahalah memperadil
hubungan. Misalnya: “Aku minta maaf sebab membentakmu. Aku sudah bersikap kasar dan tidak
menghargai kamu.
Mulai sekarang, aku akan berbicara dengan sopan kepadamu.” Jalani kehidupan sehari-hari dengan
bersikap adil kepada setiap individu dan junjung tinggi kesetaraan tanpa membedakan ras, agama,
gender, negara asal, atau suku. Jangan bersikap tidak adil kepada orang lain yang memiliki latar
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi wawasan yang bermanfaat untuk sobat
menjadi pribadi yang lebih baik, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.
https://dosenpsikologi.com/cara-untuk-meningkatkan-sifat-adil