Anda di halaman 1dari 1

PETUNJUK PENGISIAN SSPD BPHTB

 Formulir ini terdiri dari 6 (enam) lembar . Lembar pertama diterima Wajip Pajak (WP) sebagai bukti pembayaran; Lembar kedua diterima PPAT, Lembar Ketiga
diterima Kepala Kantor Bidang Pertanahan Kapupaten; lembar keempat dietrima seksi pelayanan melalui Wajib Pajak (WP); lembar kelima diterima Bank yang
ditunjuk; dan lembar keenam diterima bendahara penerimaan
 Isilah SSPD BPHTP ini dengan huruf cetak Kapital atau diketik
 Gunakan satu SSPD BPHTP untuk setiap setoran dan setiap jenis perolehan hak atas tanah dan bangunan
 Formulir ini dapat juga digunakan untuk pembayaran atas suatu pembetulan atau pengungkapan ketidakbenaran penghitungan WP.

CARA PENGISIAN
HURUF A Diis dengan data WP
Angka 1 s.d angka 8 cukup jelas
HURUF B Diisi dengan data dan jenis perolehan hak atas tanah dan bangunan.
Angka 1 diisi dengan Nomor Objek Pajak (NOP) yang tercantum dalam SPPT PBB atas tanah dan atau bangunan yang bersangkutan .
Angka 2 s.d angka 6 diisi letak dan bangunan yang haknya diperoleh.
Angka 7 merupakan tabel untuk perhitungan NJOP PBB atas tanah dan atau bangunan yang haknya diperoleh. Dalam hal
NJOP PBB belum ditetapkan / belum ada SPPT PBB
Angka 8 merupakan tabel untuk perhitunganNPOP BPHTB
Angka 9 diisi dengan kode jenis perolehan hak atas tanah dan bangunan sebagai berikut.
Jenis perolehan hak kode jenis perolehan hak Kode jenis perolehan hak Kode
Pemindahan hak 01 pemasukan dalam perseroan / badan hukum lainya 06 pemekaran usaha 12
Jual Beli 02 Pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan 07 Hadiah 13
Perolehan hak Rumah Sederhana Sehat
Tukar menukar 03 Penunjukan pemberi dalam lelang 08 14
dan RSS melalui KPR bersubsidi*)
Pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan
Hibah 04 09 Pemberian hak baru 15
hukum tetap
10 Pemberian hak baru sebagai kelanjutan
Hibah wasiat Penggabungan Usaha 16
05 pelepasan hak
Waris
Peleburan usaha 11 Pemberian hak baru diluar pelepasan hak 17

*) Dalam hal perolehan hak Rumah Sederhana Sehat (rs./RHS sebagai mana diatur dalam keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah No
24/KPTS/M/2003 tentang pengadaan perumahan dan pemukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan sebagaimana telah diubah dengan keputusan
Menteri pemukiman dan prasana wilayah no.20/KTP/M/2004 dan Rumah Susun sederhana yang dilakukan melalui Kridit Pemilikan Rumah Bersubsidi KPR
bersubsidi) yang pembangunannya mengacu pada peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 60/PRT/1992 tentang Persyaratan Teknis Pembangunan Rumah Susun.
Angka 10 diisi dengan Nomor sertifikat atas tanah dan bangunan bersangkutan
Angka 11 diisi dengan harga transaksi yang terjadi/harga transaksi yang tercamtum dalam risalah lelang / nilai pasar objek tersebut

HURUF C Diisi dengan akumulasi atas nilai – nilai perolehan hak yang pernah diperoleh sebelumnya untuk mendukung angka ini. Dapat digunakan lembar
tambahan untuk menunjukkan detail perhitungan
HURUF D Diisi dengan penghitungan Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) Oleh WP. Dalam hal SSPD BPHTB digunakan untuk setoran
berdasarkan STB/SKBKB. SKBKBT sebagaimana huruf D.b atau berdasarkan huruf DA huruf C tidak perlu diisi

Angka 1 Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP) diisi dengan harga transaksi I nilai pasar objek sebagaimana huruf B angka 11 namun dalam hal NPOP
tersebut tidak di ketahui atau lebih rendah dari NJOP PBB maka NPOP diisi dengan NJOP PBB. sebagaimana huruf B angka 11. Dalam hal
WP yang bersangkutan pernah menerima peralihan hak maka angka NPOP ini harus mempertimbangkan akumulasi ini
Angka 2 diisi sesuai dengan besarnya NPOPTKP untuk kabupatan yang bersangkutan, yang detetapkan Kepala Daerah (informasi mengenai besarnya
NPOTKP dapat diperoleh melalui Dispenda setempat)
Angka 3 Cukup jelas
Angka 4 diisi denganperkalian antara NPOPTKP (angka3) dengan tarif pajak sebesar 5 % (sesuai pasal 89 perda no.12 Tahun2010)

Catatan : Memperhatikan pasal 87 ayat (3) UU 28/2009 dan pasal 125 ayat (3) perda 12/2010,
sehubungan dengan diketahuimua NPOP bersumber dari Nilai Transaksi Jual Beli, Nilai Pasar
Tanah Berdasrkan Keputusan Bupati dan ZNT-BPN atau Nilai Keputusan Lelang Maka NJOP
dalam SPPT PBB tidak dapat dijadikan dasar perhitungan BPHTB

Anda mungkin juga menyukai