NPM : 191FF03060
Kelas : 2FA2
Tugas 1 Praktikum Farmakoterapi Penyakit Infeksi dan Pernafasan
1. Jelaskan tentang sterilisasi dan aseptik
2. Jelaskan macam-macam sterilisasi basah dan kering menurut farmakope!
3. Bagaimana prosedur sterilisasi basah yang menggunakan autoclav dan sterilisasi
cara kering dengan oven ?
Jawaban
1. Sterilisasi merupakan suatu proses atau metode yang digunakan untuk
mengeliminasi, membinasakan ataupun membebaskan semua alat dan media dari
gangguan mikroorganisme baik yang pathogen maupun yang non patogen seperti
virus, bakteri, fungi beserta sporanya dll. Yang mana salah satu cara sterilisasi
adalah dengan aseptic
Aseptik merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk mencegah suatu
mikroorganisme yang menyebabkan penyakit terkontaminasi kedalam tubuh,
dimana teknik lebih mengutamakan pencegahan terhadap tubuh, bisa dikatakan
juga keadaan bebas mikroorganisme penyebab penyakit atau tidak adanya
pathogen pada suatu daerah.
3. Berikut ini adalah prosedur sterilisasi cara basah menggunakan autoklaf dan cara
kering menggunakan oven.
A. Prosedur sterilisasi basah menggunakan autoclav
Proses ini dilakukan biasanya dalam waktu 15 menit dan pada kondisi
suhu sekitar 121 derajat Celsius adapun prinsip kerja dari proses ini udara di
dalam bejana sterilisasi digantikan dengan uap jenuh, dan hal ini dicapai
dengan menggunakan alat pembuka atau penutup khusus.
Untuk mengganti udara secara lebih efektif dari bejana sterilisasi dan dari
bahan yang disterilisasi.
B. Prosedur sterilisasi kering menggunakan oven
Proses bets di dalam suatu oven yang dirancang khusus untuk tujuan
Sterilisasi, Oven modern dilengkapi dengan udara yang dipanaskan dan
disaring, didistribusikan secara merata ke seluruh bejana dengan cara
sirkulasi atau radiasi menggunakan sistem semprotan dengan peralatan
sensor, pemantau dan pengendali parameter kritis. Validasi sterilisasi panas
kering dilakukan dengan cara yang sama seperti sterilisasi uap. Unit yang
digunakan untuk sterilisasi komponen seperti wadah untuk larutan intravena,
harus dijaga agar dapat dihindari akumulasi partikul di dalam bejana
sterilisasi. Rentang suhu khas yang dapat diterima di dalam bejana sterilisasi
kosong adalah lebih kurang 15°, jika alat sterilisasi beroperasikan pada pada
suhu lebih kurang 250°