Anda di halaman 1dari 7

SISTEM PENERANGAN (LIGHTING SYSTEM)

PENGERTIAN SISTEM PENERANGAN


istem penerangan adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada
kendaraan atau semua sistem kelistrikan pada body kendaraan yang bertujuan untuk
menjamin keamanan saat berkendara. Sistem penerangan sangat diperlukan untuk
keselamatan pengendara baik dimalam hari atau disiang hari ketika langit mendung, selain
itu sistem penerangan juga berfungsi untuk memberi tanda atu isyarat pada kendaraan lain.

FUNGSI SISTEM PENERANGAN


Fungsi sistem penerangan adalah sebagai penerangan pada kendaraan untuk
memberikan tanda – tanda kepada pengendara lain misalnya pada saat akan membelok
maupun akan berhenti sehingga pengendara lain lebih aman. Selain itu, juga untuk
memberikan indikator pada pengendara contoh lampu tanda belok kana atau kiri sudah
menyala, kondisi bahan bakar masih banyak atau sudah habis, dll. Disamping itu juga
menambah kenikmatan saat berkendara.

Sistem penerangan pada sepeda motor dibagi menjadi dua fungsi, yaitu :
1. Sebagai penerangan, dan
2. Sebagai pemberi isyarat/peringatan.
Yang termasuk ke dalam fungsi penerangan antara lain :
 Lampu depan (lampu kepala)
 Taillight (lampu belakang)
 Instrument light (lampu – lampu instrumen)

Sedangkan yang termasuk ke dalam fungsi pemberi isyarat antara lain :

1. Brake light (lampu rem)


2. Trun signals (lampu sein/tanda belok)
3. Oil pressure and level light (lampu tanda tekanan dan level oli)
4. Netral light (lampu netral untuk transmisi atau persneling
5. Mengisi cahaya (lampu tanda pengisian) *tidak semua sepeda motor dilengkapi
pengisian cahaya
6. Untuk sistem yang lebih komplex, misalnya pada sepeda motor dengan sistem
bahan bakar tipe injeksi (FI). Terkadang terdapat juga lampu tanda bahaya, bahan
bakar habis, peringatan suhu, dan yang lainnya

KOMPONEN SISTEM PENERANGAN


1. Lampu kepala/ lampu depan
2. Fungsi lampu kepala adalah untuk menerangi bagian depan dari sepeda motor saat
dijalankan pada malam hari. Selain kabel dan konektor (sambungan),
komponen sistem lampu kepala antara lain :
i) Saklar lampu (light switch)

1
Saklar lampu berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan lampu, pada umumnya
saklar lampupada sepeda motor terdapat 3 posisi, yaitu : posisi OFF, posisi lampu
dalam keadaan mati. Posisi 1, pada posisi ini lampu yang hidup adalah lampu kota/jarak
baik depan maupun belakang. Dan posisi 2 dimana pada posisi ini lampu yang hidup
adalah lampu kepala besar/ lampu jarak jauh.

ii) Saklar lampu kepala (dimmer switch)


Saklar lampu kepala berpungsi untuk memindahkan posisi lampu kepala dari posisi
lampu dekat ke posisi lampu jauh atau sebaliknya. Posisi lampu dekat biasanya
digunakan untuk saat berkendara dalam kota, sedangkan posisi lampu jauh
digunakan saat berkendara ke luar kota selama tidak ada kendaraan lain dari arah
berlawanan atau kendaraan lain dari arah berlawanan namun jaraknya masih cukup
jauh dari kita.

iii) Bola lampu kepala {beam}


Terdapat dua tipe lampu besar atau lampu kepala {headlight}, yaitu;

1. Tipe semi sealed beam


Tipe semi sealed beam adalah suatu kontruksi lampu yang dapat mengganti
dengan mudah, dan cepat bola lampunya tanpa memerlukan penggantian
secara keseluruhan jika bola lampunya terbakar atau putus. Bola lampu
yang termasuk tipe semi selaled beam adalah:

a) Bola lampu biasa [filament tipe tungsten] bola lampu biasa adalah
bola lampu yg menggunakan filamen [kawat pijar] tipe tungsten. Bola
lampu jenis ini mempunyai keterbatasan yaitu tidak bisa bekerja di
atas suhu yang di tentukan karena filamen bisa menguap. Uap
tersebut bisa menimbulkan endapan yaitu membentuk lapisan seperti
perak di rumah lensa kacanya [envelope] dan pada akhirnya bisa
mengurangi daya terang lampu tersebut [ menjadi suram ]
b) Bola lampu quartz-halogen pada lampu quart halogen, gas halogen
tertutup rapat di dalam tabungnya, sehingga bisa terhindar dari epek
penguapan yang terjadi akibat naiknya suhu.bola lampu halogen
cahayanya lebih terang dan putih dibandingkan bola tungsten , namun
lebih sensitip perubahan suhu.Bola lampu quart-halogen lebih panas
dibandingkan dengan bola lampu biasa [tungsten] saat digunakan.

2. Tipe sealed beam


Pada beberapa motor model sebelumnya , lampu kepalanya
menggunakan lampu sealed beam.tipe ini terdiri dari lensa (glass lens ),
pemantul cahaya(glass reflektor), filamen dan gas di dalamnya. Jika ada
filamen yg rusak/ terbakar , maka penggantiannya tidak dapat diganti secara
tersendiri,tapi harus keseluruhanya.

2
3. lampu belakang dan rem ( tail ligh dan brake light)
Lampu belakang berfungsi memberikan isarat jarak sepeda motor
pada kendaraan lain yang berada di belakangnya ketika malam hari. Lampu
belakang umumnya menyala bersama lampu kecil yang berada didepan.
Lampu ini sering di sebut lampu kota, bahkan kadang kadang di sebut lampu
senja karena biasanya sudah mulai dinyalakan sebelum hari terlalu
gelap.untuk bagian depan disebut lampu jarak (clereance light). Dan untuk
bagian belakang di sebut lampu belakang (tail light).Sedangkan rem
berfungsi untuk memberikan isarat pada kendaraan lain agar tidak terjadi
redup (diameter kawat filament-nya lebih kecil) untuk lampu belakang dan
lampu yang menyalanya lebih terang ( diameter kawat filament-nya lebih
besar ) untuk lampu rem.

Komponen komponen untuk sistem lampu belakang kabel-kabel dan


konektor antara lain :
a. saklar lampu (lighting switch)
b. lampu belakang dan dudukannya
bola lampu belakang di gabung dengan lampu rem .

komponen komponen untuk sistem lampu rem selain kabel kabel dan
konektor antara lain :
a. saklar lampu rem depan (fron brake light switch)
saklar lampu rem depan berpungsi untuk menghubungkan arus dari batrai ke lampu rem
jika handle rem ditarik ( umumnya handle sebelah kanan)
b. saklar lampu rem belakang (rear brake light switch)
saklar rem lampu belakang berfungsi untuk menghubungkan arus dari batrai ke lampu rem
jika handle di tarik (umumnya handle sebelah kiri)
c. lampu rem dan dudukannya
bola lampu belakang di di gabung langsung dengan bola lampu rem.

4. Sistem lampu sein/tanda belok (turn signal system)


Semua sepeda motor yang di pasarkan dilengkapi dengan system
lampu tanda belok. Pada model sepeda motor besar dilengkapi saklar
terpisah lampu hazard ( tanda bahaya )
Yaitu berkedipnya semua lampu sein kiri,kanan depan dan belakang secara
bersamaan.
Sistem tanda belok terdiri dari komponen utama, yaitu dua pasang lampu,
sebuah flasher/turn signal relay, dan three way switch (saklar lampu tanda
belok tiga arah).
Flasher tanda belok merupakan suatu alat yg menyebabkan lampu tanda
belok mengedip secara interval/jarak wantu tertentu yaitu antara 60 dan
120 kali setiap menitnya.
Terdapat beberapa tipe flasher

3
1) Flasher dengan kapasitor
2) Flasher dengan bimetal
3) Flasher dengan transistor

 Sistem tanda belok dengan flasher tipe kapasitor


Contoh rangkaian sistem tanda belok flasher tipe kapasitor seperti dilihat di bawah ini:

Diarahkan kesalah satu lampu, arus kemudian juga mengalir ke L.1 terus kelampu tanda belok
sehingga lampu menyala. Saat ini L.1 menjadi magnet (dalam gambar)

Sesaat setelah kumparan L.1 menjadi magnet,plat kontak ( contact point) P terbuka sehingga
arus yg mengalir kelampu kecil karena melewati tahanan R. Plat kontak masih dalam posisi
terbuka selama kumparan L.2 magnet yg di berikan oleh kapasitor sampai muatan dalam
kapasitor habis ( gambar),

4
Setelah muatan kapasitor habis,kemagnetan pada kumparan hilang dan plat kontak akan
menutup kembali. Arus yang besar mengalir kembali ke lampu sehingga lampu akan menyala
dan juga terjadi pada pengisian ke dalam kapasitor. Begitu seterusnya proses ini berulang
sehingga lampu tanda belok berkedip.
 Sistem tanda belok dengan flasher tipe bimetral
Sistem tanda belok tipe ini yaitu dengan mengandalkan kerja dari dua keping/bilah (strip)
bimetal untuk mengontrol kedipannya. Bimetal terdiri dari dua logam yang berbeda (biasanya
kuningan dan baja) yg di gabung menjadi satu. Jika ada panas dari aliran listrik yg masuk ke
bimetral , maka akan terjadi pengembangan/pemuaian dari logam yg berbeda tsb dengan
kecepatan yg berbeda pula. Hal ini akan menyebabkan bimetal cenderung menjadi bengkok ke
salah satu sisi.

Dalam flasher tipe bimetral terdapat dua keping bimetral yg di pasang berdekatan dan dan
masing masing mempunyai plat kontak pada salah satu ujungnya .

Cara kerja sistem tanda belok dengan flasher tipe bimetal pada saat saklar lampu sen di gerakan
( ke kiri atau kekanan ), arus mengalir ke voltage coil (kumparan ) yg akan membuat kumparan
tsb memanas dan membengkok. Setelah kebengkokannya sampai menghubungkan kedua plat
kontak di bagian ujungnya, arus kemudian mengalir ke current coil ( kumparan arus) terus
kelampu sein tanda belok dan akhirnya kemasa. Saat ini lampu sein menyala dan current coil
akan mulai bengkok menjauhi voltage coil.

5
Setelah kebengkokan current coil membuat plat kontak terpisah terbuka,maka lampu sein
mati.selanjutnya current coil akan menjadi dingin setelah arus yg mengalir hilang dan
selanjutnya flasher akan menghidup matikan lampu tanda belok agar lampu tsb berkedip.
Sistem lampu tanda belok tipe transsistorini menggunakan tipe multivibrator oscilator
untukmenghasilkan pulsa atau denyutan ON/OF yang kemudian di serahkan ke flasher (tum
signal relay) melewati amplifier(penguat listrik) selanjutnya flasher akan menghidupkan lampu
tanda belok agar lampu tanda belok terus berkedip.

PERATURAN TENTANG SISTEM PENERANGAN


Peraturan tentang sistem penerangan berbeda - beda diantara setiap negara, sehingga
untuk model sepeda motor yang sama bisa menjadi sistem penerangannya dibuat berbeda jika
akan dipasarkan dinegara yang berbeda. Misalnya untuk negara bagian amerika dan kanada,
tidak boleh ada saklar penerangan, lampu pada sistem penerangan secara otomatis berasal dari
ignition switch (kunci kontak), tidak dapat dipisah sehingga lampu – lampu otomatis menyala
saat mesin hidup. Untuk lampu sein, sering digunakan lampu yang mempunyai dua fillament.
Lampu yang daya (watt) kecil akan tetap hidup selama mesin hidup, ketika tanda lampu sein
diaktifkan, lampu yang memiliki daya lebih tinggi akan berkedip – kedip sebagai tanda bahwa
lampu sein sedang dihidupkan untuk memberi isyarat kepada pengendara lainnya.

6
KATA PENUTUP
Atas berkat rahmat allah yang maha esa, serta kerja sama dan kerja keras dari semua pihak
yang terlibat, selesailah penyusunan laporan prakerin yang menjadi tugas wajib dalam kegiatan
ini.

Tidak lupa saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak, ibu guru yang sudah
membimbing saya, dantidak lupa kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini.

Dengan adanya kegiatan praktek kerja lapangan ini, saya menyimpulkan bahwa kegiatan ini
sangat bermanfaat bagi seluruh siswa SMK PGRI. Pengalaman kerja yang didapatkan tentu akan
membuat sisiwa memiliki keahlian sesuai bidangnya. Dan sudah pasti ini semua akan membantu
untuk kedenpannya, ketika sudah terjun ke dunia kerja.

Kuningan 17 Maret 2021

M. teguh Saputra
NISN, 0043297835

Anda mungkin juga menyukai