Anda di halaman 1dari 17

 

Definisi Perkembangan Kreatifitas


Dalam kehidupan kita sehari-hari sering kita jumpai beberapaanakyang
mempunyai aktifitas yang berlebihan yaitu loncat-loncat,lari-lari, menendang
bola, mengganggu temannya yang sedangbermain danlain-lain. Ada juga anak
yang pendiam tidak mauberaktifitas tanpa disuruh orang tua dan guru. Tapi ada
juga anakyang banyak ide, akal dan banyak cara dalam menghadapi
masalah,anak yang seperti ini diharapkan kelak menjadi anak yang kreatif dan
dapat mengembangkan bakat kreatifitasnya.Apakah yang di maksud dengan
kreatif itu ? Kreatif erathubungannya dengan kecerdikan, imajinasi, pemecahan
masalahdan menghasilkan ide.Kreatifitas dapat diartikan dengan suatu aktifitas
imajinatif yangmemanifestasikan kecerdikan dari pikiran untuk menghasilkan
suatuproduk atau untuk menyelesaikan masalah dengan caranya
sendiri.Berdasarkan hal tersebut, maka anakyang kreatif bukanlah anakyang
nakal.Pernyataan kreatif di sini sangant beragam dan bermacam-macamada
juga yang mengatakan orang yang kreatif adalah orang yangtetap
mempertahankan kemampuannya sejak masa kanak-kanakuntuk menerima apa
yang mereka pahani dan juga yang tidakdipahami.Karena itu kreatifitas harus di
bangun sejak usia dini. Untukmengembangkan kemampuan anak berfikir secara
imajinatif dalampikiran prasadar perlu dibekalkan sejumlah
pengalamanyangdiperlukan anak. Anak yang kreatif mampu berfikir dalam
setiapbermain mampu manyerlesaikan masalah-masalah serius
yangdihadapi.Ciri-ciri anak yang berbakat/ kreatif adalah ;1. anak tersebut
membaca di usia dini2. mempunyai perbendaharaan kata yang banyak3. rasa
ingin tahu yang besar4. konsentrasinya baikMelihat hal tersebut ternyata anak
harus didukung penuh olehlingkungan dan juga orangtuanya. Dalam hal ini
biarlah anakmelakukan kegiatan apa saja yang disukainya tanpa harus
dilarangatau diatur oleh orang lain.
Melihat dari pribadi masing-masing anak mempunyai kretifitas sertakecepatan
serta kecepatan yang berbeda-beda maka dari ituhendaknya orang tua dan
guru TK janganlah sekali-kali memaksaanak untuk melakukan kegiatan yang
sama dengan anak lain. Dan jangan pula memaksakan untuk mempunyai minat
yang sama,tetapi dilakukan dengan cara memberikan kebebasan yang
cukupserta memfasilitasi mereka secara memadai pula. Memang harusdiakui
bahwa dukungan eksternal sangat membantu bagitumbuhnya motivasi
anak.Tapi harus diingat pula pemberiandukungan jangan terlalu berlebihan
karena hali ini akan membunuhkreatifitas anak di masa yang akan datang.
Dukungan dan doronganbagi anak untuk berkreasi baik dorongan internal
maupun eksternalsama-sama diperlukan. Karena baikdari orang tua maupun
guru TKharus selalu memupuk bakat dan kreatifitas anak dan sekali lagiagar
pemberian dorongan pada anak tidak berlebihan namunsewajarnya.Yang
penting dalam memunculkan kegiatan kreatif anak yaitumemberi kebebasan
kepada anak untuk melakukan kegiataneksperimen untuk mewujudkan atau
mengekspresiasikan dirinyasecara kreatif, contohnya ; Anak usia balitayang
belum menulis ataumenggambar akan mencorat-coretkan krayon pada tembok
ataumeja pada tempat-tempat lain secara sembarangan. Melihatkejadian ini
hendaknya orang tua tidak langsung marah kepadaanak atau malah melarang
anak menggunakan krayon lagi agartidak mencorat-coret tembok lagi.
Hendaknyakita para orang tuamenyediakan tempat khusus untuk anak dengan
membelikan bukuatau papan tulis untuk anak mencorat-coret.Orang tua dan
juga guru jangan memaksa jika anak tidak maumelakukan sesuatu yang tidak ia
minati atau memangsesungguhnya ia belum mampu melakukannya. Kadang
banyak jugapara orang tua yang tidak sabar menghadapi anak misalnya
jikaanak bermain di lantai pastilah berantakan tapi berilah anakpengertian
secara bijaksana agar anak bisa memahami apa yangorang tua
inginkan.Dengan demikian tidak ada alasan para oarang tua melarang
anakuntuk tidak bermain secara kreatif harus diingat pula
bagaimaapupengendalian orang tua dan juga guru TK tetap diperlukan
agarbakat kreatif anak yang tumbuh bisa bernilai positif dan
tidakmembahayakan orang lain

 Pendahuluan
Dalam kehidupan ini kreativitas sangat penting, karena kreativitas
merupakansuatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan
manusia. Kreativitasmanusia melahirkan pencipta besar yang mewarnai sejarah
kehidupan umat manusiadengan karya-karya spektakulernya. Seperti Bill
Gate si raja microsof, JK Rollingdengan novel Harry Poternya, Ary Ginanjar
dengan ESQ (Emotional & SpiritualQuestion) , penulis Pramudia Anatatur
dengan karya-karyanya yang tak lekang olehwaktu, penyanyi Kris Dayanti, Mely
Guslow, Seniman Titik Puspa, dll. Apa yangmereka ciptakan adalah
karya orisinil yang luar biasa dan bermakna, sehingga orangterkesan dan
memburu karyanya.Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi
merupakan kerja kerasyang disadari. Kegagalan bagi orang yang kreatif
hanyalah merupakan variabel pengganggu untuk keberhasilan. Dia akan
mencoba lagi, dan mencoba lagi hingga berhasil. Orang yang kreatif
menggunakan pengetahuan yang kita semuamemilikinya dan membuat
lompatan yang memungkinkan, mereka memandangsegala sesuatu dengan
cara-cara yang baru. Gordon Dryden (2000: 185) dalam buku
 Revolusi Cara Belajar 
mengatakan bahwa ,” Suatu ide adalah kombinasi baru dariunsur-
unsur lama. Tidak ada elemen baru. Yang ada hanyalah kombinasi-
kombinasi baru.”Orang kreatif yang kami jadikan contoh dalam makalah ini
adalah AryGinanjar Agustian. Ia sukses dengan bisnis ESQ-nya. Ia memiliki
ide kreatif berawal dari apa yang ia renungkan tentang teknologi digital yang
muncul di eramodern ini, setelah ditemukan bilangan biner yaitu angka nol dan
satu sebagaisystem tranformasi. Sehingga kehidupan manusia sepenuhnya
ditunjang dengan perangkat canggih dan serba digital. Menurut dia sangat
ironis, ketika semua piranti penunjang segala aktivitas manusia telah begitu
canggih dan modern, ternyata mentalmanusia penggunanya masih analog
(baca: tertinggal). Sehingga dapat dibayangkan banyak ketimpangan di sana-
sini. Solusinya sudah tentu dengan mengimbangiteknologi digital tersebut
dengan manusia digital.Apakah manusia digital itu? Tentunya manusia yang
memiliki bilangan biner sebagai system tranformasi atas potensi spiritualnya,
yaitu yang berbasis pada angkanol dan satu. Menurutnya apabila hal ini
terwujud, maka akan lahir sebuah peradabanmanusia tertinggi yang memiliki
kemampuan IPTEK DIGITAL dan IMTAK DIGITAL. Saat itulah generasi
emas lahir di bumi. Dari renungan itulah ia membuat paradigma baru yang
mensinergikan science, sufisme, dan psikologi modern secaraQurani dalam
satu kesatuan yang terintegrasi. Ia membahas rasionalitas duniamelalui
kacamata spiritual. Selain buku-bukunya menjadi best seller dalam
waktusingkat, trainingnya juga sangat diminati, orang tidak berpikir tentang
harga yangharus mereka bayar tetapi kepuasan dalam layanan dan makna
yang meraka dapatkandari mengikuti kegiatan ESQ menjadi lebih
penting.Dapatkah manusia menjadi kreatif? Tony Buzan (2003: xix) dalam
bukunyayang berjudul

 Head First 
mengatakan bahwa,” Kreativitas dahulu dianggap sebagai

Dasar dasar kreativitas


1. Kreativitas merupakan potensi yang dimiliki setiap manusia dan bukan
yang diterima dari luar individu. Kreativitas yang dimiliki manusia, lahir
bersama lahirnya manusia tersebut. Sejak lahir individu sudah
memperlihatkan kecenderungan mengaktualisasikan dirinya. Dalam
kehidupan kreativitas sangat penting, karena kreativitas merupakan suatu
kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia.
2.  Menurut Conny R Semiawan (2009: 44) kreativitas adalah modifikasi
sesuatu yang sudah ada menjadi konsep baru. Dengan kata lain, terdapat
dua konsep lama yang dikombinasikan menjadi suatu konsep baru. 
Menurut Utami Munandar (2009: 12), bahwa kreativitas adalah hasil
interaksi antara individu dan lingkungannya, kemampuan untuk membuat
kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unur yang sudah
ada atau dikenal sebelumnya, yaitu semua pengalaman dan pengetahuan
yang telah diperoleh seseorang selama hidupnya baik itu di lingkungan
sekolah, keluarga, maupun dari lingkungan masyarakat
3. Menurut Pedoman Diagnostik Potensi Peserta Didik (Depdiknas 2004:
19) dalam Nurhayati (2011: 10), disebutkan ciri kreativitas antara lain : a)
Menunjukan rasa ingin tahu yang luar biasa, b) Menciptakan berbagai
ragam dan jumlah gagasan guna memecahkan persoalan, c) Sering
mengajukan tanggapan yang unik dan pintar, d) Berani mengambil resiko,
e) Suka mencoba, f) Peka terhadap keindahan dan segi estetika dari
lingkungan.
4.  Dengan berkreasi, orang dapat mewujudkan dirinya, perwujudan
dirinya, perwujudan diri tersebut termasuk salah satu kebutuhan pokok
dalam hidup manusia.  Kemampuan untuk melihat kemungkinan-
kemungkinan untuk menyelesaikan suatu masalah, merupakan bentuk
pemikiran dalam pendidikan  Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya
bermanfaat bagi diri pribadi dan lingkungannya tetapi juga memberi
kepuasan pada individu.  Kreativitaslah yang memungkinan manusia
meningkatkan kualitas hidupnya.
5. Strategi 4P yaitu Pribadi, Pendorong, Proses, dan Produk :  Pribadi,
Memahami bahwa setiap pribadi berbeda, baik dari bakat, minat, maupun
keinginan.  Pendorong, motivasi sangat berguna bagi individu dalam
mengembangkan motivasi instrinsik mereka, dengan begitu mereka akan
sendirinya berkreasi tanpa merasa dipaksa dan dituntut.   Proses,
pengembangan kreativitas dimana individu akan merasa mampu dan
senang bersibuk diri secara kreatif dengan aktifitas yang dilakukannya. 
Produk, pada tahap ini individu sudah bisa menghasilkan produk kreatif
mereka, yang bisa dilakukan. Hargailah hasil kreatifitas mereka meski
hasilnya agak kurang memuaskan
6. Para pakar kreativitas, misalnya Calark (1988) dan Gown (1989)
melalui “Teori Belahan Otak” (Hemisphere Theory) mengatakan bahwa
sesungguhnya otak manusia itu menurut fungsinya terbagi menjadi dua
belahan, yakni belahan otak kiri (left hemisphere) dan otak kanan (right
hemisphere). Fungsi otak belahan kiri adalah berkaitan dengan
pekerjaan-pekerjaan yang bersifat ilmiah, kritis, logis, linier, teratur,
sistematis, terorganisir, beraturan dan sejenisnya. Adapun fungsi otak
kanan, adalah berkenaan dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat non
linear, non verbal, holistik, humanistic, kreatif, mencipta, mendesain,
bahkan mistik dan sejenisnya.
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas adalah : Usia, Tingkat
pendidikan orang tua, Tersedianya fasilitas, Penggunaan waktu luang
Faktor Pendukung :  Situasi yang menghadirkan ketidaklengkapan serta
keterbukaan.  Situasi yang memungkinkan dan mendorong timbulnya
banyak pertanyaan.  Situasi yang dapat mendorong dalam rangka
menghasilkan sesuatu.  Situasi yang mendorong tanggung jawab dan
kemandirian. Faktor Penghambat :  Tidak menghargai terhadap fantasi
dan hayalan.  Otoritarianisme.  Diferensiasi antara bekerja dan
bermain.  Stereotif peran seks/jenis kelamin.  Kurang berani dalam
melakukan eksplorasi.
8. Teknik kreatif dalam pemecahan masalah diklasifikasikan ke dalam tiga
tingkatan (Treffinger dalam Munandar, 1999). Pada tingkat pertama
diperkenalkan teknik sumbang saran dan teknik daftar periksa atau daftar
pertanyaan yang memacu gagasan. Prakondisi yang diperlukan adalah
terciptanya suasana atau iklim yang kondusif bagi pemikiran dan sifat
kreatif, yaitu dengan melakukan pemanasan (Warning – Up), mengajukan
pertanyaan yang memberikan kesempatan timbulnya berbagai macam
jawaban atau mendorong partisipan mengajukan pertanyaan terhadap
suatu masalah.
9. Teknik tingkat kedua adalah melatih proses pemikiran yang lebih
majemuk, seperti yang dituntut pada teknik sinektik dan teknik futuristik.
Pada teknik sinektik orang akan dilatih berpikir berdasarkan analogi dalam
pemecahan masalah, diperkenalkan dalam penggunaan analogi fantasi,
analogi langsung dan analogi pribadi. Teknik futuristik membantu orang
untuk mengantisipasi dan menciptakan masa depannya, antara lain
dengan menggambarkan garis besar waktu yang mencakup masa lalu,
masa kini dan masa depan.
10. Teknik tingkat ketiga adalah menghadapkan orang pada tantangan
dan masalah nyata. Pendekatan pertama ialah pemecahan masalah
secara kreatif yang meliputi lima tahap, yaitu tahap: penemuan fakta,
penemuan masalah, penemuan gagasan, penemuan solusi dan
implementasi.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK N/S


Mata Pelajaran : Dasar- dasar Kreativitas
Bidang Keahlian : Seni dan Industri Kreatif
Kompetensi Keahlian : Kriya Kreatif Batik dan Tekstil
Kelas / Semester : X/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 6 JP ( 3 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang
Seni dan Industri Kreatif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan
bidang Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Seni dan Industri
Kreatif.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar (KD)
3.1 Memahami konsep kreativitas.
4.1 Mengkomunikasikan konsep kreativitas

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.1.1 Menguraikan definisi kreativitas.
3.1.2 Membedakan pengertian kreatif, inovatif, dan kritis
3.1.3 Membedakan proses kreatif
4.1.1 Memilah kreativitas karya seni.
4.1.2 Mempresentasikan kreativitas dalam seni.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, berdiskusi dan presentasi peserta
didik di harapkan dapat Menjelaskan definisi kreativitas, Membedakan
pengertian kreatif, inovatif, dan kritis, Membedakan proses kreatif serta mampu
Memilah kreativitas karya seni dan Mempresentasikan kreativitas dalam seni
dengan penuh rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses
pembelajaran, bersikap jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki
sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomukasi
dan bekerjasama dengan baik

D.MateriPembelajaran
KonsepKreativitas
•PengertianKreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan
data, informasi, atau unsur- unsur yang ada. Dalam hal ini, Munandar
mengartikan bahwa kreativitas sesungguhnya tidak perlu menciptakan hal - hal
yang baru, tetapi merupakan gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada
sebelumnya. Sedangkan yang dimaksud dengan data, informasi, atau unsur-
unsur yang ada, dalam arti sudah ada atau sudah dikenal sebelumnya, adalah
semua pengalaman yang telah diperoleh seorang selama hidupnya termasuk
segala pengetahuan yang pernah diperolehnya. Oleh karena itu, semua
pengalaman memungkinkan seseorang mencipta, yaitu dengan menggabung-
gabungkan (mengkombinasikan) unsur-unsurnya menjadi sesuatu yang baru.
Kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan berkreasi
berdasarkan data atau informasi yang tersedia dalam menemukan banyak
kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya adalah
pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban. Jawaban-jawaban
yang diberikan harus sesuai dengan masalah yang dihadapi dengan
memperhatikan kualitas dan mutu dari jawaban tersebut. Berpikir kreatif dalam
menjawab segala masalah adalah dengan menunjukkan kelancaran berpikir
(dapat memberikan banyak jawaban), menunjukkan keluwesan dalam berpikir
(fleksibilitas), memberikan jawaban yang bervariasi, dan melihat suatu masalah
dari berbagai sudut tinjauan. Secara operasional kreativitas dapat dirumuskan
sebagai “kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas),
dan orisinalias dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi
(mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan
•DimensiKreativitas
Dimensi kreativitas menurut Rhodes (1961) terbagi menjadi empat yang dikenal
disebut sebagai “The Four P’s of Creativity”. Keempat dimensi tersebut adalah
person, process, product, dan press. Keempat P ini saling berkaitan, yaitu
Pribadi (Person) kreatif yang melibatkan diri dalam proses (Process) kreatif, dan
dengan dorongan dan dukungan (Press) dari lingkungan, menghasilkan produk
(Product)kreatif
•KarakteristikPribadiKreatif
Menurut Davis (1999), terdapat 115 karakter atau ciri-ciri yang ditemukan pada
orang yang kreatif. Namun tidak setiap orang kreatif memiliki ke 15 karakter
tersebut. Di sini ada beberapa contoh beberapa tokoh-tokoh yang kreatif namun
para guru, professor atau pengawasnya TIDAK mengenali karakter mereka
– Thomas Edision dibilang bodoh untuk melakukan segala sesuatu oleh
gurunya
– Albert einsten baru bisa berbicara umur 4 tahun dan membaca umur 7 tahun
– Walt Disney dipecat oleh editor Koran karena ia tidak memiliki “ide” yang
bagus
– Charles Darwin berprestasi buruk ketika kecil dan gagal ketika kuliah
kedokteran

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
3. Metode : Diskusi,Tanya Jawab, Praktek, Penugasan

F. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran


1. Media LCD projector
2. Laptop
3. Bahan Tayang ( Slide Power Point)
4. Whiteboard
5. Spidol
6. Penggaris

G. Sumber Belajar
1. Bahan ajar Dasar- dasar Kreativitas kurikulum 2013
2. Bahan Ajar yang relevan
3. internet
4. Lembar kerja
5. Sumber lain yang relevan

Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup

I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1) Tes Tertulis
a) Pilihan ganda
b) Uraian/esai
2) Tes Lisan
b. Penilaian Kompetensi Keterampilan
1) Proyek, pengamatan, wawancara’
• Mempelajari buku teks dan sumber lain tentang materi pokok
• Menyimak tayangan/demo tentang materi pokok
• Menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan pengamatan dan eksplorasi
2) Portofolio / unjuk kerja
• Laporan tertulis individu/ kelompok
3) Produk

2. Instrumen Penilaian
• Terlampir

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial

 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai


KKM maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial
terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan
remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar

 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai


KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi
peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal)
b. Pengayaan

 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai


materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang
telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.

 Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan


dengan peserta didik.

 Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang


membutuhkan pengembangan lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai