Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sekarang ini,
membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-
perubahan yang terjadi akibat kemajuan dan perkembangan tersebut. Dalam
masa persaingan yang sedemikian ketatnya sekarang ini, menyadari sumber
daya manusia merupakan model utama dalam suatu usaha, maka kualitas
tenaga kerja harus dikembangkan dengan baik. Jadi perusahaan atau instansi
diharapkan memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk lebih mengenal
dunia kerja denga cara menerima mahasiswa yang ingin mengadakan kegiatan
praktek kerja lapangan.
Praktek kerja lapangan adalah penerapan seorang mahasiswa pada dunia
kerja nyata yang sesungguhnya, yang bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan dan etika pekerjaan, serta untuk mendapatkan kesempatan dalam
menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang ada kaitannya dengan
kurikulum pendidikan.
Politeknik Sendawar Kutai Barat memberikan tugas kepada para
Mahasiswa khususnya Mahasiswa yang memasuki Semester V untuk
mengikuti kegiatan pengalaman Praktek Kerja Lapangan (PKL). Program ini
berlangsung selama 2 bulan dilapangan, dimana sebelumnya para Mahasiswa
dibekali pengarahan dari Ketua Jurusan Politeknik Sendawar, dari beberapa
pihak industry serta para staf pengajar Politeknik Sendawar. Dengan adanya
kegiatan pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa ini, diharapkan para
Mahasiswa akan lebih mengetahui dan siap menghadapi dunia kerja yang
sebenarnya sehingga jika nantinya apabila sudah terjun dilapangan sebagai
pekerja tidak mengalami kesulitan dan akan lebih mudah untuk beradaptasi di
lingkungan pekerjaannya.
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan.
Tujuan diadakannya praktek kerja lapangan antara sebagai berikut :
a. Agar mahasiswa dapat merasakan langsung bekerja pada suatu industri.
b. Untuk memperoleh pengalaman kerja di industri.
c. Untuk mengetahui lingkungan kerja yang sebenarnya dalam suatu industri.
d. Untuk mengetahui tahapan-tahapan dan metode kerja yang terdapat di
perusahaan. Proses kerja yang dimaksud adalah bagaimana prodes hasil
produk, tenaga kerja, kedisiplinan dan keselamatan kerja.
e. Membandingkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan dengan pelaksanaan
praktek kerja lapangan (PKL).
f. Untuk memperoleh pengetahuan dari tempat PKL.
g. Untuk mengaplikasikan kemampuan praktik yang diperoleh di perkuliahan
ke dunia industri.

1
1.3 Manfaat Diadakan praktek kerja lapangan adalah sebagai berikut:
1.3.1 Manfaat bagi mahasiswa:
a. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang
diperoleh di bangku kuliah.
b. Dapat menambah wawasan setiap mahasiswa mengenai dunia industry.
c. Dapat menambah dan menigkatkan keterampilan serta keahlian di
bidang praktek masing-masing mahasiswa.
1.3.2 Manfaat Bagi Universitas atau Prodi
a. Terjalinya kerjasama “bilateral” antara Universitas / Prodi dengan
perusahaan.
b. Universitas / Prodi dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui
pengalaman Praktek Kerja Lapangan (PKL).
c. Universitas / Prodi yang akan dikenal di dunia industry.
1.3.3 Manfaat bagi Perusahaan
a. Adanya kerja sama antar dunia pendidikan dengan dunia industry
perusahaan sehingga perusahaan tersebut di kenal oleh kalangan akademis.
b. Adanya kritikan-kritikan yang dapat membangun dari mahasiswa yang
melakukan praktek.
c. Perusahaan akan mendapat bantuan tenaga dari mahasiswa yang
melakukan praktek.
d. Adanya orang-orang yang mengaudit perusahaan tanpa mengeluarkan
biaya dengan adanya laporan-laporan PKL yang diberikan kepada
perusahaan.
1.4 Jangka Waktu Praktek Kerja Lapangan
Jangka waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah selama 2
(Dua) Bulan Terhitung sejak Tanggal 1 Juli 2019 sampai dengan Tanggal 1
September 2019. Hari kerja di PT. Gunung Bara Utama dimulai dari Hari Senin
sampai dengan Hari Sabtu, dan Jam Kerja dimulai pada Pukul 08.00 – 17.00
dengan jangka waktu istirahat pukul 12.00 – 13.00.
Tabel 1.1 waktu pelaksanaan PKL
No Hari Jam Jam Jam
Masuk Istirahat Pulang
1 Senin 08:00 12:00-13:00 17:00
2 Selasa 08:00 12:00-13:00 17:00
3 Rabu 08:00 12:00-13:00 17:00
4 Kamis 08:00 12:00-13:00 17:00
5 Jumat 08:00 11:30-13:30 17:00
6 Sabtu 08:00 12:00-13:00 17:00
Sumber : data kerja office PT. Gunung Bara Utama

2
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam menyusun laporan Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan kepada
PT. Gunung Bara Utama kabupaten Kutai Barat, sistematikanya sebagai berikut :
BAB I. Pendahuluan
Pada bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang, tujuan
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL), waku pelaksanaan, dan metode yang
digunakan dalam pengumpulan data
BAB II. Perkenalan Perusahaan
Pada bab ini penulis menguraikan tentang gambaran secara umum tentang
PT. Gunung Bara Utama Site Melak Kabupaten Kutai Barat antara lain : Sejarah
singkat Perusahaan, Visi dan Misi Perusahaan, Struktur Organisasi PT. Gunung
Bara Utama, dan Struktur Organisasi Departemen CHHRM.

BAB III. Kegiatan yang diamati selama masa Praktek Kerja Lapangan
(PKL)
Pada bab ini berisi tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama
melakukan Praktek Kerja Lapangan di PT. Gunung Bara Utama terutama di
Departemen CHHRM.

BAB IV. Penutup


Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang membangun baik
bagi penulis maupun bagi pihak PT. Gunung Bara Utama.

3
BAB II
PENGENALAN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. Gunung Bara Utama


PT. Gunung Bara Utama atau lebih dikenal “GBU” adalah
perusahaan pertambangan batu bara Indonesia yang didirikan pada Maret
2007 dengan total area konsesi 5.350 Ha. Tambang GBU terletak di Jl.
Trans Kaltim, Overpass KM 22, Kampung Kinong, Kecamatan Damai,
Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, Indonesia. Konsesi
pertambangan GBU terletak sekitar 60 km sebelah barat Sungai Mahakam.
Selain bergerak dibidang tambang batu bara perusahaan ini juga
bergerak dalam pembangunan pelabuhan, jalan dan fasilitas penduduk
lainnya. Peletakan batu bertama dilakukan oleh bapak ismail Thomas pada
ahun 2011. Area tambang PT. Gunung Bara Utama sanga luas dan
memiliki keluasan 5.300 Ha. PT. Gunung Bara Utama Selain memiliki
area tambang juga memiliki Pelabuhan yang biasa disebut dengan Jetty.
Luas pelabuhan (Jetty) 70 Ha untuk seluruh dan 2 Ha untuk area tumpukan
Batu Bara dan memiliki jalan Hauling sepanjang 64 KM.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan


2.2.1 Visi
Menjadi perusahaan pertambangan batu bara yang berkemuka di
Indonesia.
2.3.1 Misi
PT. Gunung Bara Utama berfokus pada inisiatif strategis utama :
 OPERASI PENAMBANGAN :
Untuk memanfaatkan keahlian dalam kemampuan pemprosesan
ekstraksi mineral memanfaatkan teknologi canggih dan pengalaman
manajemen.

 PENAMBANGAN ORANG :
Untuk membangun pengetahuan Dasar kemampuan modal manusia
dan bakat kepemimpinan di seluruh fungsi dan peringkat.

 PENATAGUNAAN MODAL :
Untuk memaksimalkan laba dan investasi pemegang saham
melalui budaya pemikiran berbasis nilai, analisis berbasis
pengetahuan, dan pengambilan keputusan berdasarkan fakta.

4
 KESADARAN EKOLOGI :
Untuk menjadi bijaksana dan bertindak secara bertanggungjawab
terhadap Ibu Pertiwi dan melestarikan manfaat jangka panjang dari
lingkungan alam.

 PENGEMBANGAN KOMUNITAS :
Untuk menjadi mitra terdepan dalam transformasi pendidikan,
kesehatan social dan ekonomi masyarakat setempat.

5
2.4 Struktur Organisasi PT. Gunung Bara Utama
Gambar 2.1struktur
Sumbe: Data Struktur Organisasi
Office PT.Gunung PT.Gunung
Bara Utama Bara Utama

6
2.5 Struktur Organisasi Departemen CHHRM

DEPT
CHHRM

CHHRM
Superintendent
(Catur Arianto)

ACT HRM ACT HRM


Supervisor Supervisor
(Febriansyah Nurdin) (Rizal Rivani)

Foreman Admin CHHRM Foreman


(Antonius) (Natalia Elisa) (Kusaini)

Anggota

Gambar 2.2. struktur organisasi departemen CHHRM

7
2.1. Coal Hauling & Haul Road Maintenance
CHHRM merupakan singkatan dari Coal Hauling & Haul Road Maintenace. CHHRM
salah satu Departemen yang ada di PT. Gunung Bara Utama. Dengan scope bidang
pekerjaan & tanggung jawab sebagai berikut :
 Berikut beberapa tugas pokok dari Departemen CHHRM:
1. Bagian hauling / pengangkutan
 Monitoring hauling dari KM 64/62 ke Jetty.
2. Konstruksi & Projeck.
 Perencanaan pasilitas PT. GBU meliputi.
 Camp Facility.
 Mining Facility.
 Melakukan pengawasan terhadap pembangunan facility PT. GBU
3. Bagian road maintenance / perawatan jalan hauling.
 Melakukan pemeliharaan jalan hauling PT. GBU.
 Melakukan aktifitas penyiraman jalan hauling untuk mengurangi debu.

Sebagai salah satu departemen yang sangat penting di perusahaan, maka CHHRM
sangat teliti dalam memonitoring semua yang bekerja di departemen CHHRM. Dan
sangat teliti dalam mengawasi para karyawan yang ada di PT.GBU.

8
BAB III
KEGIATAN YANG DIAMATI SELAMA PKL
3.1. Pengertian Hauling
Hauling adalah pengangkutan, biasanya yang diangkut OB atau Coal.
Istilah “Pengangkutan” berasal dari kata “angkut” yang berarti “mengangkut dan
membawa”, sedangkan istilah “pengangkutan” dapat diartikan sebagai “pembawaan
barang-barang atau pun orang-orang (penumpang)”.berikut adalah diagram alir hauling
batu bara yang ada di PT. Gunung bara utama.

Start

Pit Stok Rom (Raw Coal)


64/62

CPP
( Coal Prosing Plant)

Diangkut Diangkut
oleh DT 10 oleh DT 10
& 12 roda Stok Rom & 12 roda
64/62

Jetty GBU Rom 35

Di angkut Oleh
Dauble Vessel
Tongkang
Jetty GBU
Batu bara Batu bara
dimuat ke dimuat ke
Penjualan tongkang tongkang Tongkang
menggunak menggunak
an BLC an BLC
finish
finish Penjualan

Gambar 3.1. Struktur Diagram Alir Hauling PT. GBU

9
Gambar 3.1. DT Roda 12 yang mengangkut batu bara dari ROM KM 64/62 ke
ROM 35 maupun ke Jetty.

Gambar 3.2. DT 10 Roda yang mengangkut batu bara dari Rom KM 64/62 ke
ROM KM 35 ataupun ke jetty.

10
Gambar 3.3 Unit Double vessel untuk mengangkut batu bara dari ROM 35 ke Jetty.

Gambar 3.4 Barge Loading Conveyor di gunakan untuk memuat batu bara dari
Jetty ke tongkang
3.2. Konstruksi

11
Konstruksi Bangunan terdiri dari dua suku kata yaitu konstruksi (construction) yang
berarti membangun, sedangkan bangunan yang berarti suatu benda yang dibangun atau
didirikan untuk kepentingan manusia dengan tujuan, biaya dan waktu tertentu. Konstruksi
bangunan berarti suatu cara atau teknik membuat/mendirikan bangunan agar memenuhi
syarat kuat, awet, indah, fungsional dan ekonomis.
Dalam kehidupan sehari-hari kata konstruksi sering disamakan dengan kata struktur
seperti struktur kayu dengan konstruksi kayu, struktur baja dengan konstruksi baja, dan
lain-lain. Kata struktur berarti susunan dari beberapa elemen (benda) yang membentuk
suatu kesatuan yang utuh. Jadi kata struktur berarti benda sedangkan konstruksi berarti
teknik atau cara membuat (rekayasa).

 Bangunan dikelompokkan kedalam 4 kelompok yaitu:


1. Bangunan Gedung yaitu: kantor, rumah sakit, hotel, rumah dan lain-lain.
2. Bangunan Transportasi yaitu: jalan, jembatan, rel kereta api, terminal, pelabuhan,
lapangan terbang dan sebagainya.
3. Bangunan Air yaitu: bendungan, saluran irigasi, saluran drainase, bangunan bagi,
gorong-gorong dan sebagainya.
4. Bangunan khusus yaitu: anjungan lepas pantai, menara jaringan listrik tegangan
tinggi, menara pemancar radio, TV dan sebagainya.

 Secara umum konstruksi bangunan harus memenuhi 5 syarat yaitu:


1. Kuat dan awet, dalam arti tidak mudah rusak sehingga biaya pemeliharaan
relatip menjadi murah.
2. Fungsional, dalam arti bentuk, ukuran dan organisasi ruangan mememihi
kebutuhan sesuai dengan fungsinya.
3. Indah, dalam arti bentuknya enak dipandang mata .
4. Hygienis, dalam arti sirkulasi udara dan cahayanya cukup sehingga penghuninya
merasa nyaman dan sehat.
5. Ekonomis, dalam arti tidak terdapat pemborosan sehingga pembiayaan menjadi
relatif efisien dan efekti.

12
Start

Permintaan Bangunan / Pembuatan


Insprastruktur design

Bidding Kalkulasi
Aproval
(Tender) Engineering

Proses
Persiapan
Pekerjaan

Masa Serah terima


pemeliharaan & (BAST)
perawatan

Final Serah
terima Finish

Gambar 3.2. Struktur diagram alir konstruksi

13
Gambar 3.5 pengawasan pembangunan camp facility PT. BIS oleh PT. GBU

Gambar 3.6 penerapan water treatement di Camp facility PT. BIS oleh PT. GBU

14
Gambar 3.7. pengukuran fuel storage

Gambar 3.8 pengawasan pembangunan camp facility PT. BIS oleh PT. GBU

3.3. Road maintenance

15
Road Maintenance adalah aktivitas pemeliharaan jalan yang melibatkan peralatan dan
orang di daerah tertentu.
Road maintenance terbagi atas beberapa aktivitas pekerjaan yaitu:
 Maintenance Road ( perawatan jalan rutin )
Adalah meratakan permukaan jalan dengan motor grader dan compactor yang
ketebalan pemotongan / penimbunan permukaan jalan antara 1 - 10 cm.
 Repair Road patchinge
Adalah suatu aktivitas perbaikan permukaan jalan yang berlubang dan atau
penggantian material yang tidak memenuhi standar akibat kerusakan struktural yang
terjadi pada lapis perkerasan. Dalam aktivitas pekerjaan ini biasanya diperlukan
material penimbunan split dari tempat lain.
 Repair Road reshettinge
Adalah aktivitas menambah ketebalan lapisan permukaan jalan dengan material
split murni / non split ( surface couse ) guna mengantikan kerusakan struktural yang
terjadi pada lapis perkerasan yang aus akibat friction dengan roda unit kendaraan
yang lewat.
 Repair / Maintenance Drainage dan Bundwall.
Adalah suatu aktivitas pekerjaan pemeliharaan parit kiri dan kanan jalan yang
kedalamannya maksimal 100 cm dengan lebar sesuai keadaan lapangan dan
pemeliharaan tanggul jalan, kiri dan kanan jalan yang mempunyai ketinggian
minimal 50 cm dengan lebar maksimal 100 cm. Di dalam aktivitas ini melibatkan
peralatan Excavator dan Dump Truck, bila diperlukan dapat juga mendatangkan
material dari tempat lain.
 Penyiraman
Adalah pekerjaan menyiram jalan tambang dari lokasi tambang sampai dengan
dumping stockpile (ROM), yang bertujuan untuk mengurangi debu.
 Kebijakan
Alat yang digunakan untuk perawatan jalan rutin dan repair jalan, yaitu :
 Untuk compactor harus mempunyai kemampuan vibro.
 Untuk motor grader harus dilengkapi dengan riper.
 Dalam perawatan atau repair jalan harus dipasang rambu-rambu yang
bertuliskan.“ PERBAIKAN JALAN, KECEPATAN MAKSIMAL 20 KM /
JAM “, dengan ketentuan untuk perawatan jalan dan repair jalan, rambu
dipasang 50 meter sebelum dan sesudah lokasi.

16
 Apabila dalam pekerjaan perawatan rutin atau repair jalan ada pekerjaan
tunda (tidak dapatdiselesaikan pada hari itu) yang mengakibatkan jalan tidak
rata (berlubang, rendah, terpotong dls.). maka tidak diperbolehkan untuk
melanjutkan pekerjaan pada malam hari dan lokasinya harus diberi tanda atau
rambu. ( Khusus di Jalan Hauling Coal Transport ).
 Pekerjaan berupa konstruksi adalah tanggung jawab dari Customer, kecuali
apabila didalam kontrak kerja dinyatakan lain.

Start

Road maintenance
(Pemeliharaan jalan hauling) Temuan
(Issue)

Penentuan metode Survey


Mobilisasi Alat
Perbaikan atau Lokasi
& Material
Pemeliharaan

Persiapan alat & Proses Finish


material Perbaikan

Gambar struktur 3. 3. Diagram Alir Road maintenance

17
Gambar 3.9. Unit compactor untuk memadatkan jalan atau tanah.

Gambar 3.10.Unit bulldoser untuk mendorong permukaan tanah agar rata


3.4. Tugas Selama Praktek Kerja Lapangan

18
Setelah mendapat ijin dan diterima di PT. Gunung Bara Utama, serta mendapat
pengarahan dari pihak perusahaan, dan di tempatkan di Departemen CHHRM untuk
menjalankan praktek kerja lapangan dimana penepatan di Departemen CHHRM untuk
posisi praktek kerja lapangan di bidang Teknik Sipil. Selama menjalankan praktek kerja
lapangan di Departemen CHHRM beberapa kegiatan Teknik Sipil maupun tugas lainnya
yang dilakikan penulis.
Adapun kegiatan yang dilakukan diantaranya:
1. Mencari dan menyimpulkan material dari gambar bangunan Gym.
2. Pengukuran Fuel pad (Fuel storage)
3. Menghitung kapasitas fuel storange
4. Menggambar alas fuel storage
5. Berkunjung ke tambang dan jetty
6. Survey pembangunan konstruksi PT. BIS di KM 5
7. Menghitung RAB bangunan Gym
8. Survey jalan hauling batu bara
9. Merekap surat time sheet
10. Rekonsil surat jalan hauling
3.5. Analisa dan Pembahasan yang di Amati
 Analisa
Penulis hanya menjelaskan tentang RAB & BOQ.
3.5.1 Tahap Pembuatan RAB
 Berikut ini langkah-langkah pembutan RAB:
Mungkin sebagian dari Anda belum tahu pentingnya membuat
Rencana Anggaran Biaya (RAB) dalam proyek bangun atau renovasi
rumah. Sebenarnya, tanpa membuat RAB pun, pekerjaan bangun atau
renovasi rumah masih tetap bisa berjalan. Lalu, mengapa RAB masih
dibutuhkan dan apa saja langkah-langkah yang harus dijalankan dalam
pembuatan RAB?
RAB adalah perhitungan rincian biaya yang diperlukan untuk setiap
pekerjaan dalam proyek konstruksi, sehingga diperoleh estimasi biaya
total yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut.

Mulai
19
20
 Fungsi dan Pentingnya Rencana Anggaran Bangunan (RAB)
Membuat RAB sebelum mengerjakan proyek merupakan hal yang
penting. Mengapa? RAB berfungsi sebagai acuan dasar pelaksanaan
proyek, mulai dari pemilihan kontraktor yang sesuai, pembelian bahan
bangunan, sampai pengawasan proyek agar berjalan sesuai dengan
rancangan dan kesepakatan awal Anda dengan kontraktor.
Tanpa adanya RAB, sangat mungkin terjadi pembengkakan biaya
dikarenakan pembelian bahan bangunan yang tidak sesuai dengan volume
pekerjaan, upah pekerja yang tidak terkontrol, pengadaan peralatan yang
tidak tepat, dan berbagai dampak negatif lainnya. Tidak mau kan hal itu
terjadi? Maka membuat RAB merupakan solusi yang terbaik.

 Rincian yang Harus Ada di Dalam RAB


Idealnya dalam pembuatan RAB, ada beberapa rincian yang
dimasukkan ke dalam tabel. Namun rincian ini pun tak harus Anda
masukkan semuanya ke dalam RAB, tergantung dari jenis perhitungan
yang sesuai dengan proyek Anda. Berikut komponen untuk menghitung
RAB:

1. Uraian pekerjaan yang dibagi berdasarkan jenis pekerjaan. Contoh:


pekerjaan persiapan, galian, dan urugan dan pekerjaan pondasi beton.
Setiap bagian uraian pekerjaan memiliki rincian pekerjaan lainnya yang
lebih detail.
2. Volume pekerjaan yang memiliki arti satuan yang digunakan untuk
pengukuran suatu objek. Volume pekerjaan umumnya dapat dihitung
dalam satuan meter persegi (m2), meter kubik (m3), titik, atau unit.
3. Satuan unit dari pekerjaan atau bahan bangunan. Contoh: m1, m2, m3,
unit, atau titik.
4. Harga satuan pekerjaan yang dapat dipisah menjadi dua bagian, harga jasa
atau harga jasa berikut materialnya. Setelah mengetahui volume pekerjaan,
Anda tinggal mengalikannya dengan harga satuan pekerjaan.

21
5. Total upah pekerja yang didapatkan dari biaya per jam x estimasi waktu
pekerjaan x total pekerja.
6. Total material bahan bangunan.
7. Total atau jumlah harga yang didapatkan dari penjumlahan total upah
dengan total material atau perkalian volume dengan total upah.

 Cara Menghitung RAB Secara Umum


Menghitung RAB memang susah-susah gampang. Dikatakan
gampang karena RAB sebenarnya hanya merupakan perkalian antara
volume pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan. Dikatakan susah karena
ada banyak item pekerjaan yang harus Anda sertakan di dalam RAB. Oleh
karena itu, dalam pembuatan RAB diperlukan ketelitian dari pembuatnya.
Mengacu pada penjelasan mengenai komponen yang harus ada di
dalam RAB, ada lima langkah yang harus Anda perhatikan dalam
menghitung RAB.

 Mempersiapkan Gambar Kerja


Gambar kerja yang dibuat oleh arsitek ternyata bermanfaat sekali
untuk beberapa keperluan proyek Anda. Mulai dari keperluan pembuatan
Izin Mendirikan Bangunan (IMB), pembuatan Surat Perjanjian Kontrak
Kerja (SPK), sampai tahap pembuatan RAB. Penggunaan gambar kerja
pada RAB diperlukan untuk menentukan berbagai jenis pekerjaan,
spesifikasi dan ukuran material bangunan. Nah, pastikan dari gambar
kerja ini dapat ditentukan ukuran dan spesifikasi material bangunan.
Dengan begitu, menghitung volume pekerjaan pun menjadi lebih mudah.
Gambar kerja inilah yang menjadi rujukan dalam menentukan item-item
pekerjaan yang akan dihitung dalam pembuatan RAB. Setelah itu, jangan
lupa untuk melakukan pengecekan harga material bangunan ke toko-toko
bangunan dan rate upah pekerja yang berlokasi di wilayah proyek
pengerjaan Anda.

22
 Menghitung Volume Pekerjaan
Langkah berikutnya adalah menghitung volume pekerjaan.
Penghitungan ini dilakukan dengan cara menghitung banyaknya volume
pekerjaan dalam satu satuan, misalkan per m2, m3, atau per unit. Volume
pekerjaan nantinya dikalikan dengan harga satuan pekerjaan, sehingga
didapatkan jumlah biaya pekerjaan.

 Membuat dan Menentukan Harga Satuan Pekerjaan


Harga satuan pekerjaan dapat dipisahkan menjadi harga upah dan
material. Anda hanya tinggal masukkan harga berdasarkan harga yang
berlaku di daerah Anda tinggal. Sebagai contoh, harga satuan pekerjaan
per tahun 2016 untuk pekerjaan pengecatan cat dinding adalah Rp. 8.500,-
per m2, pekerjaan rangka atap adalah Rp. 92.000,- per m2, dan pekerjaan
pemasangan plafon adalah Rp. 24.000,- per m2. Namun, Anda juga harus
mengantisipasi adanya peningkatan harga apabila pekerjaan bangun atau
renovasi rumah Anda belum dimulai.

 Menghitung Jumlah Biaya Pekerjaan


Setelah volume dan harga satuan kerja sudah bisa didapatkan,
maka langkah selanjutnya adalah mengalikan angka tersebut sehingga
dapat ditentukan jumlah biaya dari masing-masing pekerjaan. Hitung
jumlah biaya pekerjaan dengan mengalikan volume pekerjaan x harga
satuan. Seperti contoh pekerjaan pembuatan pondasi batu kali, Anda bisa
menghitung volumenya sebesar 10 m3 dengan harga satuan sebesar Rp.
350.000. Maka dari sini Anda bisa mengetahui bahwa biaya pekerjaan
pembuatan pondasi batu kali adalah 10m3 x Rp. 350.000= Rp. 3.500.000.

23
 Rekapitulasi
Langkah terakhir dalam membuat RAB adalah membuat bagian
rekapitulasi. Rekapitulasi adalah jumlah total masing-masing sub
pekerjaan, seperti pekerjaan persiapan, pekerjaan pondasi, atau pekerjaan
beton. Kedua sub pekerjaan tersebut dapat diuraikan lagi secara lebih
detail. Setiap pekerjaan kemudian ditotalkan sehingga didapatkan jumlah
total biaya pekerjaan. Di dalam menghitung biaya rekapitulasi ini, Anda
juga bisa memasukkan biaya tambahan dan pajak.

Dengan membuat RAB, biaya pekerjaan proyek bangun atau


renovasi rumah Anda akan menjadi lebih jelas dan terperinci. RAB juga
dapat membantu Anda memilih bahan bangunan yang cocok untuk rumah
Anda. Untuk itu, pastikan Anda sudah membuat RAB sebelum memulai
pekerjaan proyek Anda!

3.4.1 Tahap pembuatan time shedule


 Langkah-langkah membuat time shedule
Perencanaan (Shceduling) merupakan bagian terpenting untuk
mencapai keberhasilan proyek konstruksi. Pengaruh perencanaan terhadap
proyek konstruksi akan berdampak pada pendapatan dalam proyek itu
sendiri. Hal ini dikuatkan dengan berbagai kejadian dalam proyek
konstruksiyang menyatakan bahwa perencanaan yang baik dapat
menghemat ± 40% dari biaya proyek, sedangkan perencanaan yang kurang
baik dapat menimbulkan kebocoran anggaran sampai ± 400%.
Sering terjadi ketidaktepatan persepsi oleh pihak industri
konstruksi antara “perencanaan” dan “penjadwalan”. Kedua kata tersebut
sering disatukan dan digunakan untuk menyebut jabatan seseorang dalam
unit usaha “perencanaan dan penjadwalan”. Arti sesungguhnya dari
keduanya sangat berlainan meskipun tetap saling berkaitan. “Penjadwalan”

24
digunakan untuk menggambarkan “proses” dalam proyek konstruksi dan
merupakan bagian dari “perencanaan”.
Keterkaitan antara perencanaan dan penjadwalan dapat
diilustrasikan sebagai berikut. Perencanaan pondasi dari sebuah bangunan
mencakup beberapa fungsi yang terkait, yaitu fungsi estimasi,
penjadwalan, pengendalian. Perencanaan adalah proses pengambilan
keputusan dari berbagai alternative yang mungkin, misalnya metoda
konstruksi yang tepat dan urutan kerjanya. Proses ini nantinya akan
digunakan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan estimasi dan
penjadwalan dan selanjutnya sebagai tolok ukur untuk pengendalian
proyek. Penjadwalan adalah kegiatan untuk menentukan waktu yang
dibutuhkan dan urutan kegiatan serta menentukan waktu proyek dapat
diselesaikan. Penjadwalan merefleksikan perencanaan dan oleh karenanya
perencanaan harus dilakukan lebih dahulu.

25
Gambar 3.6 struktur diagram alir pembuatan Time shedule
Mulai

Gambar Sewa
kerja (DED) Spesifikasi Harga bahan
peralatan

WBS metode
pengorganisasian
proyek

Volume item Metode


pekerjaan Harga satuan
estimasi

Data keuangan

RAB
Data sumber
marial, Data
alat keraja &
Data tenaga
Time kerja
Finish shedule

26
Hal-hal yang mendasar dari kegiatan perencanaan adalah pencarian
informasi dan data, pengembangan dari berbagai alternatif yang mungkin,
melakukan analisis dan evaluasi dari berbagai alternatif, pemilihan
altenatif, pelaksanaan, dan memberi masukan.
 Rekapitulasi Biaya
Rekapitulasi biaya merupakan bagian dari perhitungan rencana
anggaran biaya bangunan yang berfungsi untuk merekap hasil perhitungan
analisa harga satuan sehingga mudah dibaca dan dipahami, sebelum
membuat rekapitulasi harga bangunan terlebih dahulu dihitung harga tiap-
tiap item pekerjaan. Contoh analisa harga satuan yang merupakan detail
dari rekapitulasi harga bangunan, antara lain:
1. Pekerjaan persiapan meliputi:
Pekerjaan mobilitas alat dan bahan
Pekerjaan pembersihan lahan
Pekerjaan pemasangan bowplank
2. Pekerjaan pondasi meliputi:
Pekerjaan galian tanah
Pekerjaan lantai kerja
Pekerjaan urugan pasir
Pekerjaan batu kosong
Pekerjaan pasangan batu kali
3. Pekerjaan dinding meliputi:
Pekerjaan pasangan dinding bata
Pekerjaan plesteran
Pekerjaan acian
4. Pekerjaan beton bertulang meliputi:
Pekerjaan sloof
Pekerjaan kolom
Pekerjaan ring balok
Pekerjaan plat dak beton

27
Pekerjaan tangga beton
5. Pekerjaan atap meliputi:
Pekerjaan rangka atap
Pekerjaan penutup atap
Pekerjaan lisplank
6. Pekerjaan plafond meliputi:
Pekerjaan rangka plafond
Pekerjaan plafond
7. Pekerjaan lantai meliputi:
Pekerjaan urugan tanah
Pekerjaan lantai kerja
Pekerjaan pasir urug
Pekerjaan lantai
8. Pekerjaan landcape meliputi:
Pekerjaan urugan tanah
Pekerjaan kantin
Pekerjaan paving blok
Pekerjaan taman
9. Pekerjaan pintu dan jendela meliputi:
Pekerjaan pintu
Pekerjaan jendela
Pekerjaan boven

Dari masing-masing item pekerjaan tersebut dihitung analisa harga


satuannya masing-masing kemudian dibuat rekapitulasi harga pekerjaan.

Dari total harga keseluruhan kemudian dikalikan dengan pajak pertambahan


nilai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% dan nilai Pajak Penghasilan
(PPh) sebesar 2,5%. Harga total kemudian ditambah dengan nilai PPN dan PPh.
Dari harga yang sudah ditambah PPN dan PPh kemudian dibulatkan kebilangan
bulat.

28
Time Schedule dan Kurva S Time Schedule adalah rencana alokasi waktu
untuk menyelesaikan masing-masing item pekerjaan proyek yang secara
keseluruhan adalah rentang waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan sebuah
proyek. Time Schedule pada proyek konstruksi dapat dibuat dalam bentuk:.

Pembuatan Time Schedule dengan bantuan software seperti Ms. Project.

 Tujuan atau manfaat pembuatan Time Schedule pada sebuah


proyek konstruksi antara lain:

1. Pedoman waktu untuk pengadaan sumber daya manusia yang dibutuhkan.


2. Pedoman waktu untuk mendatangkan material yang sesuai dengan item
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
3. Pedoman waktu untuk pengadaan alat-alat kerja.
4. Time Schedule juga berfungsi sebagai alat untuk mengendalikan waktu
pelaksanan proyek.
5. Sebagai tolak ukur pencapaian target waktu pelaksanaan pekerjaan.
6. Time Schedule sebagai acuan untuk memulai dan mengakhiri sebuah
kontrak kerja proyek konstruksi.
7. Sebagai pedoman pencapaian progres pekerjaan setiap waktu tertentu.
8. Sebagai pedoman untuk penentuan batas waktu denda atas keterlambatan
proyek atau bonus atas percepatan proyek.
9. Sebagai pedoman untuk mengukur nilai suatu investasi.

Untuk dapat menyususn Time Schedule atau jadwal pelaksanaan proyek yang baik


dibutuhkan:

1. Gambar kerja proyek


2. Rencana Anggaran Biaya pelaksanaan proyek
3. Bill of Quantity (BQ) atau daftar volume pekerjaan 
4. Data lokasi proyek berada
5. Data sumber daya meliputi material, peralatan, sub kontraktor, yang
tersedia di sekitar lokasi pekerjaan proyek berlangsung

29
6. Data sumber material, peralatan, sub kontraktor yang harus didatangkan ke
lokasi proyek.
7. data kebuthan tenaga kerja dan ketersediaan tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan
8. Data cuaca atau musim di lokasi pekerjaan proyek
9. Data jenis transportasi yang tepat digunakan di sekitar lokasi proyek
10. Metode kerja yang digunakan untuk melaksanakan masing-masing item
pekerjaan
11. Data kapasitas produksi meliputi peralatan, tenaga kerja, sub kontraktor,
dan material
12. Data keuangan proyek meliputi arus kas, cara pembayaran pekerjaan
tenggang waktu pembayaran progres, dan lain-lain

Setelah menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB), maka


dilanjutkan ke pembuatan kurva S. Tapi sebelum itu, mari kita kenal dulu
apa itu kurva S atau S-Curve. Kurva S secara grafis adalah
penggambaran kemajuan kerja (bobot %) kumulatif pada sumbu vertikal
terhadap waktu pada sumbu horisontal. Kemajuan kegiatan biasanya
diukur terhadap jumlah uang yang telah dikeluarkan oleh proyek.
Perbandingan kurva “S” rencana dengan kurva pelaksanaan
memungkinkan dapat diketahuinya kemajuan pelaksanaan proyek apakah
sesuai, lambat, ataupun lebih dari yang direncanakan. Bobot kegiatan
adalah nilai persentase proyek dimana penggunaannya dipakai untuk
mengetahui kemajuan proyek tersebut.

30
Misalnya sebuah proyek memiliki bobot pekerjaan seperti pada
table di bawah ini.

Maka perhitungan bobot kegiatan (2), beton/dinding adalah:

Setelah mendapatkan bobot kegiatan, selanjutnya adalah membuat


tabel bar chart dan bobot kegiatan yang didistribusikan ke setiap periode
kegiatan. Misalnya, kegiatan beton/dinding akan dilaksanakan selama
enam minggu, maka bobot kegiatan beton/dinding per periode adalah:

Hasil setiap periode dijumlahkan dan selanjutnya bobot per


periode ditambahkan periode sebelumnya sehingga akhir proyek akan mencapai
bobot 100%. Selanjutnya, dibuatkan kurva dengan memplot nilai bobot per
periodenya, seperti pada gambar di bawah ini.

31
Contoh Time Schedule di Sebuah Proyek
Banyak orang bingung tentang bagaimana mengalokasikan waktu
untuk tiap-tiap jenis kegiatan pekerjaan (dalam gambar tertera bahwa
pekerjaan beton/dinding dialokasikan menjadi 6 minggu).
Untuk mengalokasikan waktu dari sebuah pekerjaan kita dapat
menggunakan cara volume pekerjaan dinding keseluruhan harus dibagi
dengan kecepatan konstruksi material batu bata merah, yaitu 6 – 8 m2/hari.
Jika dalam pembuatan Time Schedule waktu dibagi menjadi per
minggu, maka hasil pembagian volume pekerjaan dengan kecepatan
konstruksi harus dibagi dengan tujuh hari dalam satu minggu. Misalnya
pada contoh proyek pada lantai satu memiliki volume pekerjaan dinding
sebesar 51 m3. Maka langkah untuk menghitung alokasi pekerjaan,
pertama adalah konversi satuan volume dari m3 menjadi m2, karena 1 m3
sama dengan 6,7 m2 (tebal bata pada umumnya),maka:

Kemudian satuan luas yang didapat dari konversi volume


pekerjaan dibagi dengan kecepatan konstruksi dinding menggunakan
pasangan batu bata merah:

32
Jika dalam Time Schedule waktu pelaksanaan didistribusikan
menjadi satuan minggu, maka jumlah hari yang diperoleh harus dibagi
dengan tujuh hari:

Jadi jika bobot pekerjaan dinding batu bata merah misalnya


5,787%, maka persentase tersebut harus dibagi dengan jumlah minggu
yang ditemukan. Kemudian hasilnya dimasukkan pada chart pada Time
Schedule dalam satuan persen yang telah ditemukan, yaitu 0,965%.

Beberapa alternatif yang dapat digunakan sebagai pedoman


dalam menentukan durasi waktu pekerjaan, antara lain:
 Pengalaman pekerjaan.
Pengalaman merupakan guru paling berharga, dari pengalaman dalam
mengerjakan setiap item pekerjaan konstruksi tentunya dapat memperkirakan
durasi waktu yang dibutuhkan dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
 Standar analisa harga pekerjaan/Standar Nasional Indonesia (SNI).
Berdasarkan analisa harga satuan juga dapat diperoleh suatu durasi pekerjaan,
contohnya dalam 1m2 pekerjaan membutuhkan 1 tukang yang dikerjakan dalam
waktu beberapa hari, jika volume pekerjaan sebesar x maka dapat dikalikan
kebutuhan durasi waktu pekerjaannya.

33
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah saya melakukan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di PT.Gunung
Bara Utama. Saya mendapatkan banyak manfaat, baik itu pengalaman,
pengetahuan, dan semua yang terkait dalam dunia kerja. Sehingga saya dapat
menambah wawasan yang saya dapatkan selama ini, karena hanya dengan praktek
saya bisa mengetahui seberapa jauh kemampuan yang sudah saya dapat di bangku
perkuliahan. Sehingga suatu saat nanti jika saya memasuki dunia kerja tidak akan
ragu melakukannya, karena sebelumnya sudah mempunyai pengalaman yang
baik.

4.2 Kesan
Selama saya melakukan PKL saya merasa senang serta mendapatkan
pengalaman bekerja, meskipun saya masih banyak kekurangan tetapi saya tetap
berusaha semaksimal mungkin untuk mengikuti sistem kerja. Saya juga sangat
berterima kasih kepada semua karyawan PT. Gunung Bara Utama. Khususnya
kepada Bapak Catur Arianto selaku ketua Dept CHHRM dan bapak Febriansyah
Nurdin selaku pembimbing lapangan yang selalu meluangkan waktunya untuk
berbagi pengetahuan, dan pengalaman secara langsung. Pengalaman itu bagi saya
sesuatu yang paling berharga, terutama sifat kekeluargaannya menjadikan suasana
kerja lebih nyaman dan menyenangkan. Semoga pengalaman yang singkat ini
dapat dijadikan momen untuk meningkatkan semangat belajar, sehingga pada
waktunya kelak saya merasa siap bersaing dalam dunia kerja baik di dunia
industri maupun dunia usaha lainnya.
4.3 Saran
Dari hasil selama saya melakukan kegiatan PKL, saya memberikan saran
agar PKL dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik kedepannya serta saya
berharap :

34
Kepada para peserta PKL agar mempersiapkan diri dengan menguasai pelajaran
yang akan diterapkan dalam industri, agar memudahkan dalam melakukan praktek
kerja lapangan di perusahaan.
Saya juga ingin memberikan saran pada pihak perusahaan terutama di departemen
CHHRM agar tidak perlu sungkan terhadap anak PKL, usahakan berikan tugas
asalkan dengan bimbingan terlebih dahulu sebelum tugas dilaksanakan, agar
hasilnya menjadi efektif dan efisien.

35

Anda mungkin juga menyukai