Anda di halaman 1dari 4

Nama : Siti Nurain Luma

NIM : 841420113

Kelas : C – Keperawatan

Mata Kuliah : Pendidikan dan promosi kesehatan

Dosen pengajar : Dr. Muhammad Isman Jusuf, SP. S,KES

“ Perencanaan program pelatihan dalam upaya pencegahan penyakit leukemia”

A. Latar Belakang

Leukemia umumnya muncul pada diri sesorang sejak dimasa kecilnya, sum sum tulang
tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang
berkembang tidak normal atau abnormal. Normalnya, sel darah putih memproduksi ulang
bila tubuh memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri. Tubuh manusia
akan memberikan tanda/signal secara teratur kapankah sel darah diharapkan bereproduksi
kembali.

Pada kasus leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal
yang diberikan. Akhirnya diproduksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan
keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi.
Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi
normal sel lainnya. Seseorang dengan kondisi seperti ini (leukemia) akan menunjukkan
beberapa gejala seperti; mudah terkena penyakit infeksi, anemia, dan pendarahan.

B. Tujuan Penelitian

1. Memberi tahu masyarakat bagaimana cara mencegah penyakit leukemia


2. Member tahu masyarakat dalam mengetahui cara pengobatan dan penanganan
leukemia dan terapi – terapi apa saja yang harus dilakukan apabila sudah terkena
leukemia.

C. Sasaran

Sasaran dalam pelatihan ini adalah masyarakat baik anak – anak, remaja, maupun orang
dewasa.
D. Materi

a) Pengertian Leukimia (kanker darah)

Penyakit leukimia atau lebih tepatnya leukemia adalah kanker darah akibat tubuh
terlalu banyak memproduksi sel darah putih abnormal. Leukemia dapat terjadi pada
orang dewasa dan anak-anak. Sel darah putih merupakan bagian dari sistem
kekebalan tubuh yang diproduksi di dalam sumsum tulang. Ketika fungsi sumsum
tulang terganggu, maka sel darah putih yang dihasilkan akan mengalami perubahan
dan tidak lagi menjalani perannya secara efektif.

b) Ciri – cirri dan gejala leukemia

Pada awalnya, leukemia sering kali tidak menimbulkan tanda-tanda. Gejala baru
muncul ketika sel kanker sudah semakin banyak dan mulai menyerang sel tubuh.
Gejala yang muncul pun bervariasi, tergantung jenis leukemia yang diderita. Namun,
secara umum ciri-ciri penderita leukemia adalah:

 Demam dan menggigil.


 Tubuh terasa lelah dan rasa lelah tidak hilang meski sudah beristirahat.
 Berat badan turun drastis.
 Gejala anemia.
 Bintik merah pada kulit.
 Mimisan.
 Tubuh mudah memar.
 Keringan berlebihan (terutama pada malam hari).
 Mudah terkena infeksi.
 Muncul benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
 Perut terasa tidak nyaman akibat organ hati dan limpa membengkak.

Gejala yang lebih berat dapat dialami penderita apabila sel kanker menyumbat
pembuluh darah organ tertentu. Gejala yang dapat muncul meliputi:

 Sakit kepala hebat


 Mual dan muntah
 Otot hilang kendali
 Nyeri tulang
 Linglung
 Kejang

c) Penyebab Leukimia

Penyakit leukemia disebabkan oleh kelainan sel darah putih di dalam tubuh dan
tumbuh secara tidak terkendali. Belum diketahui penyebab pasti dari perubahan yang
terjadi, namun beberapa faktor berikut ini diduga dapat meningkatkan risiko terkena
leukemia. Faktor risiko yang dimaksud meliputi:

 Memiliki anggota keluarga yang pernah menderita leukemia.


 Menderita kelainan genetika, seperti Down Syndrome.
 Menderita kelainan darah, seperti sindrom mielodisplasia.
 Memiliki kebiasaan merokok.
 Pernah menjalani pengobatan kanker dengan kemoterapi atau radioterapi.
 Bekerja di lingkungan yang terpapar bahan kimia, misalnya benzena.

d) Pengobatan Leukimia

Dokter spesialis hematologi onkologi (dokter spesialis darah dan kanker) akan
menentukan jenis pengobatan yang dilakukan berdasarkan jenis leukemia dan kondisi
pasien secara keseluruhan. Berikut ini beberapa metode pengobatan untuk mengatasi
leukemia:

 Kemoterapi, yaitu metode pengobatan dengan menggunakan obat-obatan untuk


membunuh sel kanker. Obat dapat berbentuk tablet minum atau suntik infus.
 Terapi imun atau imunoterapi, yaitu pemberian obat-obatan untuk meningkatkan
system kebalan tubuh dan membantu tubuh melawan sel kanker. Jenis obat yang
digunakan, misalnya interferon.
 Terapi target, yaitu penggunaan obat-obatan untuk menghambat produksi protein
yang digunakan sel kanker untuk berkembang. Contoh jenis obat yang bisa
digunakan adalah penghambat protein kinase, seperti imatinib.
 Radioterapi, yaitu metode pengobatan untuk menghancurkan dan menghentikan
pertumbuhan sel kanker dengan menggunakan sinar radiasi berkekuatan tinggi.
 Transplantasi sumsum tulang, yaitu prosedur penggantian sumsum tulang yang
rusak dengan sumsum tulang yang sehat.

Terkadang, prosedur operasi juga dilakukan untuk mengangkat organ limpa


(splenectomy) yang membesar. Organ limpa yang membesar dapat memperburuk
gejala leukemia yang dialami penderita.

e) Pencegahan Leukimia

Belum ada cara yang efektif untuk mencegah leukemia hingga saat ini. Namun,
ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko Anda terkena
leukemia, di antaranya:

 Melakukan olahraga secara teratur.


 Menghentikan kebiasaan merokok.
 Menggunakan alat pelindung diri, terutama jika Anda bekerja di lingkungan yang
rentan terpapar bahan kimia, seperti benzena.

 Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi kanker sejak


dini, terutama jika Anda memiliki riwayat kanker dalam keluarga.

E. Metode

Metode program pelatihan penyakit leukemia yaitu “ metode Tanya jawab dan ceramah”.

F. Media

Menggunakan media cetak berupa brosur.

G. Rencana evaluasi

1) Peserta dapat memahami penyakit leukemia


2) Peserta dapat mengetahui gejala dan penyebab leukemia
3) Peserta dapat mengetahui pencegahan leukemia
4) Peserta dapat mengetahui pengobatan leukemia

H. Jadwal Pelaksanaan

Program pelatihan akan dilaksanakan pada akhir semester 2

Gorontalo, 09 maret 2021


Penyusun

Siti Nurain Luma

Anda mungkin juga menyukai