Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang


laindan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini
merupakansuatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil
integrasi sosialdengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok
ataupun organisasiselalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah
penting untuk kelangsunganhidup kelompok yang terdiri dari atasan dan
bawahannya.Komunikasi tidak hanya penting untuk manusia tetapi juga penting
untuk sistempengendalian manajemen yang merupakan alat untuk mengarahkan,
memotivasi, memonitoratau mengamati serta evaluasi pelaksanaan manajemen
perusahaan yang mencoba mengarahkan pada tujuan organisasi dalam perusahaan
agar kinerja yang dilakukan olehpihak manajemen perusahaan dapat berjalan lebih
efesien dan lancar, yang dimonitor atauyang diatur dalam sistem pengendalian
manajemen adalah kinerja dari perilaku manajer didalam mengelola perusahaan.
Merchant (1998) mengatakan bahwa orientasi perilaku berhubungan dalam
lingkunganpengendalian manajemen. Perilaku berpengaruh dalam desain sistem
pengendalianmanajemen untuk membantu mengendalikan, memotivasi manajemen
dalam mengambilkeputusan dan memonitor perilaku yang dapat mengendalikan
aktivitas-aktivitas yang terjadidalam sebuah organisasi. Sistem pengendalian
manajemen adalah sejumlah strukturkomunikasi yang saling berhubungan yang
mengklasifikasikan proses informasi yang dapatmembantu manajer dalam
mengkoordinasi bagiannya untuk mengubah perilaku dalampencapaian tujuan
organisasi yang diharapkan pada dasar yang berkesinambungan(Maciarriello dan
Kirby, 1994). Untuk membentuk suatu kerja sama yang baik jelas perluadanya
komunikasi yang baik antara unsur-unsur yang ada di dalam organisasi
tersebut.Komunikasi yang baik akan menimbulkan saling pengertian dan kenyamanan
dalam bekerja.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian komunikasi ?

2. Apa saja unsur-unsur komunikasi ?

3. Apa saja tahap-tahap komunikasi ?

4. Apa saja fungsi komunikasi dalam organisasi ?

5. Apa saja gaya,bentuk,peran dan hambatan komunikasi dalam organisasi ?

6. Bagaimana komunikasi yang efektif ?

1.3 Manfaat

1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi.

2. Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur komunikasi.

3. Untuk mengetahui apa saja tahap-tahap komunikasi.

4. Untuk mengetahui apa saja fungsi komunikasi dalam organisasi.

5. Untuk mengetahui apa saja gaya,bentuk,peran dan hambatan komunikasi dalam


organisasi.

6. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi yang efektif.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah “suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang,
kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi
agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain”. Pada umumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi
masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap
tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti
ini disebut komunikasi dengan bahasa non-verbal.

Berikut adalah pengertian Komunikasi menurut para ahli :

1. Raymond Ross, Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan


pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar
membangkitkan respons/makna dari pemikiran yang serupa dengan yang
dimaksudkan oleh komunikator.
2. Bernard Barelson & Garry A. Steiner, Komunikasi adalah proses transmisi
informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan
menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.
3. Colin Cherry, Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling
menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan
komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus
rangsangan dan pembangkitan balasannya.

Dari beberapa pengertian komunikasi, dapat disimpulkan, komunikasi


(communication) Komunikasi ialah proses menyalurkan informasi, ide, penjeleasan,
perasaan, pertanyaan dari orang ke orang lain atau dari kelompok ke kelompok. Ia
adalah proses interaksi antara orang-orang atau kelompok-kelompok yang ditujukan
untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang-orang dan kelompok-kelompok
tersebut.

2.2 Unsur-unsur Komunikasi

Terdapat beberapa unsur komunikasi, antara lainnya adalah :

1. Komunikator

Komunikator merupakan pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam proses
komunikasi. Dengan kata lain, komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang
yang memiliki inisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan atau interaksi.

Komunikator tidak hanya berperan sebagai pengirim pesan saja. Akan tetapi juga
memberikan sebuah respon atau tanggapan dan menjawab dari proses komunikasi
yang sedang berlangsung. Baik itu secara langsung maupun tidak langsung.

2. Pesan atau Informasi

Pesan atau informasi merupakan keseluruhan apa yang disampaikan oleh


komunikator. Pesan bisa berupa sebuah kata-kata, tulisan, gambaran, atau sebuah
perantara lainnya. Pesan ini mempunyai inti, yaitu mengarah pada usaha untuk
mengubah sikap dan tingkah laku orang lain. Inti pesan akan selalu mengarah kepada
tujuan akhir komunikasi tersebut.

3. Sarana Komunikasi atau Channel

Sarana komunikasi atau channel dapat disebut dengan media yang digunakan sebagai
penyalur pesan dalam sebuah proses komunikasi. Pemilihan sarana atau media dalam
proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan.
4. Komunikan atau Receiver

Komunikan adalah sebutan bagi orang yang menerima pesan atau berita yang
disampaikan oleh komunikator. Komunikan dapat terdiri dari satu roang atau lebih
dan bisa pula dalam bentuk kelompok.

Dalam sebuah proses komunikasi, komunikasi merupakan elemen penting karena


dialah yang menjadi sasaran komunikasi dan bertanggung jawab untuk bisa mengerti
pesan yang disampaikan dengan baik dan benar.

5. Umpan Balik atau Feedback

Umpan balik bisa diartikan sebagai jawaban komunikan atas pesan yang diberikan
oleh komunikator kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan
komunikan akan terus menerus bertukar peran.

6. Dampak atau Effect

Dampak adalah efek perbedaan yang dialami oleh komunikan sebelum dan sesudah
menerima pesan. Apabila sikap dan tingkah laku komunikan berubah sesuai dengan
isi pesan, maka komunikator telah berhasil dengan baik.

Dampak atau effect sesungguhnya dapat dilihat dari personal opinion, public opinion,
ataupun majority opinion.

Namun semua itu mengarah kepada perubahan yang terjadi pada komunikan setelah
menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator.

Unsur Unsur Komunikasi Menurut Para Ahli

Menurut Aristoteles, ada tiga unsur komunikasi yaitu siapa yang berbicara, apa yang
dibicarakan, dan siapa yang mendengarkannya.
Pandangan Aristoteles ini menurut sebagian besar para ahli komunikasi dinilai lebih
tepat untuk mendukung suatu proses komunikasi publik dalam bentuk pidato atau
retorika.

Hal ini disebabkan pada zaman Aristoteles retorika menjadi bentuk komunikasi yang
sangat populer bagi masyarakat Yunani pada saat itu.

Unsur Komunikasi Menurut Claude E Shannon & Warren Weaver

Unsur komunikasi yaitu pengiriman, transmitter, penerima, tujuan, dan signal.


Kesimpulan tersebut berdasarkan atas studi yang mereka lakukan mengenai
pengiriman pesan radio dan telpon.

Unsur Komunikasi Menurut Charles Osgood Gerald Miller & Melvin L De


Fluer

Mereka menambahkan efek dan umpan balik sebagai unsur unsur komunikasi.
Umpan balik dan efek sebagai unsur komunikasi yang nantinya akan lebih banyak
dikembangkan pada proses komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa.

Unsur Komunikasi Menurut Joseph de Vito, Sereno, Erika Vora

Mereka menilai lingkungan adalah unsur komunikasi yang tidak kalah pentingnya
dalam mendukung terjadinya proses komunikasi.

2.3 Fungsi Komunikasi dalam Organisasi

Sebuah organisasi yang ingin maju dan berkembang haruslah memiliki sebuah
komunikasi organisasi yang dapat menjadi komunikasi yang efektif baik didalam
maupun diluar organisasi. Ada beberapa teori komunikasi organisasi menurut para
ahli yang mengatakan bahwa komunikasi didalam organisasi memiliki tujuan untuk
menjadikan organisasi tersebut menjadi lebih solid, kuat dan menjadi lebih besar.
Dalam organisasi komunikasi akan melibatkan empat fungsi utama seperti :
1. Fungsi Komunikasi informatif

Komunikasi yang informatif akan memberikan informasi secara baik yang akan
berakibat kepada anggota organisasi tersebut karena mereka akan memperoleh
informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat akan
membuat anggota paham dan mengerti tentang hal apa yang harus dilakukan.

2. Fungsi Komunikasi Regulatif

Komunikasi Regulatif biasanya terjadi ketika sebuah organisasi sedang mengatur


regulasi ataupun peraturan. Karena berkaitan dengan peraturan yang berlaku pada
organisasi tersebut, fungsi daripada komunikasi regulatif cenderung untuk
memberikan keleluasaan kepada pemimpin atau pemilik jabatan didalam organsisasi
tersebut untuk membuat peraturan ataupun regulasi serta mempunyai kewenangan
untuk memberikan instruksi atau perintah sesuai dengan regulasi yang diatur.

3. Fungsi Komunikasi Persuasif

Komunikasi persuasif berguna untuk memberikan informasi ataupun perintah yang


disampaikan oleh pimpinan dan akan dilaksanakan oleh sebuah organisasi dengan
cara yang halus. Lebih tepatnya fungsi komunikasi persuasif ini seperti meminta
seorang anggota organisasi, bukan menyuruh anggota organanisasi.

4. Fungsi Komunikasi Integratif

Komunikasi Integratif ini berfungsi dan berguna untuk mengintegrasikan seluruh


pesan ataupun informasi dan komunikasi yang telah diberikan oleh pimpinan
organisasi kepada anggota organisasi. Dengan kata lain, fungsi ini bertujuan untuk
mensinergikan dan mengintgrasikan apa yang diperintahkan oleh pimpinan organisasi
kepada anggota organisasi.
5. Fungsi Komunikasi Kebawah

Komunikasi kebawah merupakan sebuah komunikasi yang berjalan dari pimpinan


kepada anggota. Komunikasi kebawah memiliki fungsi yang digunakan pimpinan
untuk melaksanakan kebijaksanaan atau peraturan, memberikan arahan atau instruksi
prosedur kerja, menyampaikan pengarahan atau doktrinasi, evaluasi, teguran,
memberikan informasi mengenai tujuan organisasi, kebijaksanaan-kebijaksaan
organisasi secara insentif serta memberikan penjelasan.

6. Fungsi Komunikasi Keatas

Komunikasi keatas merupakan komunikasi yang biasa terjadi ketika anggota


organisasi memberikan pendapat, mengajukan permintaan dan lainnya kepada
pimpinan dari organisasi yang Ia ikuti. Fungsi komunikasi keatas ini memiliki tujuan
antara lain untuk memberikan laporan prestasi kerja, saran, usulan, opini / pendapat,
permohonan bantuan, dan keluhan, meminta kepada pimpinan agar anggota
memperoleh informasi mengenai hal yang dilakukan pimpinan, penyampaian saran-
saran perbaikan serta memberikan masukan yang memiliki tujuan untuk kemajuan
dari sebuah organisasi tersebut.

7. Fungsi Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang terjadi diatara anggota


organisasi tersebut yang sering kali berkomunikasi diluar acara organisasi dan
biasanya tidak diketahui oleh pimpinan organisasi. Komunikasi horizontal digunakan
dengan cara tatap muka, melalui media elektronik seperti telepon, smartphone,
komputer, tablet ataupun sarana komunikasi lainnya. Biasanya komunikasi ini terjadi
dan dilakukan dengan tujuan dan fungsi untuk memperbaiki koordinasi tugas, upaya
pemecahan masalah, saling berbagi informasi, upaya pemecahan konflik serta
membina hubungan kekeluargaan antar anggota organisasi agar semakin terjalin
dengan baik.

8. Fungsi Komunikasi Sebagai Pengendali

Fungsi komunikasi ini adalah untuk mengendalikan perilaku anggota organisasi serta
menjaga agar anggota organisasi mematuhi aturan dan perintah yang sudah
ditetapkan bersama. Komunikasi sebagai pengendali juga akan membuat komunikasi
berjalan lancar, tidak saling ejek dan saling hina serta menjaga terciptanya
komunikasi yang buruk.

9. Fungsi Komunikasi Sebagai Motivasi

Komunikasi juga sering sekali digunakan untuk memberikan motivasi kepada


anggota organisasi bahkan juga kepada pengurus atau pimpinan organisasi tersebut.
Komunikasi yang berfungsi sebagai motivasi ini biasanya dilakukan oleh pimpinan
tertinggi dari sebuah organisasi dengan tujuan dan harapan agar anggota organisasi
yang Ia pimpin memiliki motivasi yang tidak pernah habis.

10. Fungsi Komunikasi Sebagai Ungkapan emosi

Pada sebuah organisasi bisa saja terjadi sebuah perdebatan yang menjurus kearah
emosi dan perkelahian. Hal ini biasa dan wajar terjadi karena pada dasarnya, sebuah
komunikasi yagn tidak berjalan dengan efektif akan mengakibatkan sebuah luapan
emosi. Untuk itulah, sebuah komunikasi juga harus berfungsi untuk menjadi sarana
mengungkapkan emosi kemarahan, kekecewaan ataupun kegelisahaan.

11. Fungsi Komunikasi Untuk Menentukan Pilihan

Fungsi komunikasi yang satu ini biasanya akan kita temukan pada sebuah organisasi
yang berkecimpung didunia perpolitikan. Komunikasi ini juga sering kita dengan
dengan istilah Lobby-melobby, yang bertujuan agar sebuah organisasi politik tersebut
dapat menjadi organisasi yang menentukan arah kebijakan, menentukan kepada siapa
dukungan diberikan serta menentukan apakah ikut bergabung dengan organisasi lain
atau tidak. Biasanya fungsi komunikasi ini lebih banyak ditentukan oleh pemegang
jabatan ataupun pimpinan dari organisasi tersebut.

12. Fungsi Komunikasi Untuk Mencari Dukungan

Sebuah organisasi tentunya membutuhkan dukungan yang besar dari berbagai pihak
baik sesama organisasi, pemerintah maupun dukungan masyarakat. Nah, untuk
mendapatkan dukungan tersebutlah komunikasi yang baik dibutuhkan agar
organisasi, masyarakat maupun pemerintah yang diharapkan akan mendukung
program dari sebuah organisasi tersebut dapat terwujud dan terlaksana.

13. Fungsi Komunikasi Untuk Promosi

Sebuah organisasi pasti menginginkan kemajuan dan perkembangan kepada


organisasi tersebut, karena sebuah organisasi yang besar akan semakin
diperhitungkan dan dilihat oleh banyak kalangan. Untuk itu, komunikasi sangat
diperlukan untuk merekrut sebanyak-banyaknya anggota agar seluruh wilayah dapat
dicakup oleh organisasi tersebut dengan pembuatan kantor wilayah, pimpinan
wilayah dan lain sebagainya. Fungsi komunikasi sebagai bagian daripada sarana
promosi sebuah organisasi biasanya dilakukan oleh organisasi yang baru tumbuh dan
berkembang.

14. Fungsi Komunikasi Untuk Membela Diri

Organisasi juga tidak luput dari berbagai permasalahan yang akan mencoba
menggoyang kemajuan dari sebuah organisasi tersebut. Permasalahan bukan hanya
terjadi didalam tubuh organisasi itu sendiri melainkan juga berasal dari luar
organisasi, untuk itulah komunikasi yang digunakan dan berfungsi sebagai bagian
dari membela diri juga dibutuhkan. Sebagai contoh jika anggota organisasi terjerat
kasus korupsi atau tindakan kriminal lain, maka organisasi tempat anggota yang
bermasalah tersebut dapat membela diri dengan mengatakan bahwa anggota tersebut
sudah diberhentikan, akan diberi bantuan hukum dan lain sebagainya.

15. Fungsi Komunikasi Sebagai Pemersatu

Komunikasi juga berfungsi sebagai pemersatu antara anggota didalam sebuah


organisasi. Tidak mungkin ada organisasi yang dapat bertahan jika tidak adanya
komunikasi yang menyatukan setiap anggota agar memiliki visi dan misi yang sama
dan memiliki satu tujuan. Sebuah organisasi dituntut agar dapat menyatukan seluruh
pikiran dari setiap anggota yang berbeda Suku, Agama dan Ras serta Antar golongan.
Oleh sebab itu, komunikasi sangat berperan penting dalam menyatukan seluruh
anggota organisasi.

Dari penjelasan diatas, komunikasi dapat diartikan memiliki peranan yang sangat
penting disetiap kehidupan manusia. Seorang manusia pasti memiliki minimal 1
organisasi yang diikutinya baik dari organisasi keagamaan, politik, sekolah,
organisasi sosial dan lain sebagainya. Atas dasar itulah, segala jenis komunikasi
memiliki berbagai etika komunikasi serta fungsi-fungsi komunikasi yang beraneka
ragam. Namun perlu diingat, komunikasi sebaiknya digunakan dengan baik serta
tidak menggunakan komunikasi untuk menjatuhkan dan menghina orang lain.
Semoga penjelasan diatas bermanfaat.

2.4 Gaya, bentuk, peran, dan hambatan komunikasi dalam organisasi.

Hambatan komunikasi adalah segala sesuatu yang menghalangi atau mengganggu


tercapainya komunikasi yang efektif. Hambatan komunikasi dapat mempersulit dalam
mengirim pesan yang jelas, mempersulit pemahaman terhadap pesan yang
dikirimkan, serta mempersulit dalam memberikan umpan balik yang sesuai.
Secara garis besar, terdapat 4 (empat) jenis hambatan komunikasi yaitu hambatan
personal, hambatan fisik, hambatan kultural atau budaya, serta hambatan lingkungan.

1. Hambatan personal

Hambatan personal merupakan hambatan yang terjadi pada peserta komunikasi, baik
komunikator maupun komunikan/komunikate. Hambatan personal dalam komunikasi
meliputi sikap, emosi, stereotyping, prasangka, bias, dan lain-lain.

2. Hambatan kultural atau budaya

Komunikasi yang kita lakukan dengan orang yang memiliki kebudayaan dan latar
belakang yang berbeda mengandung arti bahwa kita harus memahami perbedaan
dalam hal nilai-nilai, kepercayaan, dan sikap yang dipegang oleh orang lain.

Hambatan kultural atau budaya mencakup bahasa, kepercayan dan keyakinan.


Hambatan bahasa terjadi ketika orang yang berkomunikasi tidak menggunakan
bahasa yang sama, atau tidak memiliki tingkat kemampuan berbahasa yang sama.

Hambatan juga dapat terjadi ketika kita menggunakan tingkat berbahasa yang tidak
sesuai atau ketika kita menggunakan jargon atau bahasa “slang” atau “prokem” atau
“alay” yang tidak dipahami oleh satu atau lebih orang yang diajak berkomunikasi.

Hal lain yang turut memberikan kontribusi terjadinya hambatan bahasa adalah situasi
dimana percakapan terjadi dan bidang pengalaman ataupun kerangka referensi yang
dimiliki oleh peserta komunikasi mengenai hal yang menjadi topik pembicaraan.

3. Hambatan fisik

Beberapa gangguan fisik dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi. Hambatan


fisik komunikasi mencakup panggilan telepon, jarak antar individu, dan radio.
Hambatan fisik ini pada umumnya dapat diatasi.
4. Hambatan lingkungan

Tidak semua hambatan komunikasi disebabkan oleh manusia sebagai peserta


komunikasi. Terdapat beberapa faktor lingkungan yang turut mempengaruhi proses
komunikasi yang efektif. Pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat
mengalami rintangan yang dipicu oleh faktor lingkungan yaitu latar belakang fisik
atau situasi dimana komunikasi terjadi. Hambatan lingkungan ini mencakup tingkat
aktifitas, tingkat kenyamanan, gangguan, serta waktu.

2.5 Komunikasi yang efektif

Di dalam kelompok ataupun organisasi selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang


merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok yang terdiri dari
atasan dan bawahannya. Oleh karena itu komunikasi efektif dianggap sebagai elemen
penting untuk keberhasilan suatu organisasi. Bagaimana mungkin orang lain bisa
menangkap ide kita kalau kita tidak dapat mengungkapkannya kepada orang lain
dengan baik.

Komunikasi yang efektif dalam organisasi menjadi hal sangat penting, seperti halnya
aliran darah bagi suatu organisasi, dan miskomunikasi memberi kontribusi yang dapat
disamakan dengan rusaknya sistem peredaran darah dalam lebih dari satu organisasi.
Komunikasi menjadi faktor terpenting bagi organisasi dalam mendapatkan informasi.
Kemudian dengan komunikasi yang baik maka suatu organisasi akan dapat berjalan
lancar dan begitu juga sebaliknya, kegagalan dalam organisasi banyak yang
disebabkan oleh kurang tertatanya komunikasi yang dilakukan para pelaku di
organisasi tersebut. Ditambah lagi dengan perbedaan budaya masing-masing sehingga
menghambat dalam proses komunikasi dan menimbulkan efek kurang baik yaitu
tidak adanya kerjasama sesama pengurus. Berikut ini merupakan peran komunikasi
yang efektif dalam organisasi:
1. Meningkatkan produktivitas

Komunikasi yang efektif di tempat kerja hal yang paling penting bagi keberhasilan
sebuah perusahaan. Setiap perusahaan memiliki seperangkat tujuan yang jelas.

2. Menyelesaikan konflik

Jika sebuah perusahaan mnghadapi masalah, krisis dan konflik akibat antara
karyawan menyebabkan penundaan pekerjaan sehari-hari. Hal ini menyebabkan
pemborosan sumber daya dan menurunkan produktivitas kerja secara keseluruhan.
Komunikasi yang terbuka di tempat kerja dapat mencegah dan menyelesaikan
konflik. Misalnya jika dua karyawan memiliki ketidak setujuan atas beberapa
masalah, maka konflik tersebut diselesaikan melalui diskusi bersama.

3. Mengembangkan kualitas karyawan

Lingkungan kerja yang ramah, memberikan kesempatan dan dorongan pada


karyawan untuk mengungkapkan ide-ide, memberikan umpan balik, memotivasi
karyawan untuk bekerja lebih baik, memberikan penghargaan merupakan beberapa
contoh komunikasi efektif yang dapat memberikan kepuasan kerja dan peningkatan
kualitas karyawan.

4. Membentuk hubungan profesional dan lingkungan yang kondusif

Karyawan dan manajer dalam suatu perusahaan harus berkomunikasi secara jelas,
terbuka, dan jujur. Manajer harus membangun hubungan kerja yang menyenangkan
sehingga karyawan tidak ragu untuk menyelesaikan pekerjaan dan membentuk
hubungan yang baik. Hal ini membuat karyawan merasa peduli dan dihargai serta
memberikan dorongan loyalitas terhadap perusahaan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya komunikasi sangat diperlukan didalam kehidupan sehari-hari
dalam aspek apapun, baik itu dalam kegiatan berorganisasi atau dalam
kehidupan sehari-hari, dalam kegiatan berorganisasi, komunikasi diperlukan
dengan tujuan agar sebuah system atau komunikasi yang ada bisa terjalin
dengan sempurna dan lebih baik.
Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan/informasi
diantara beberapa orang. Karenanya komunikasi melibatkan seorang
pengirim, pesan/informasi saluran dan penerima pesan yang mungkin juga
memberikan umpan balik kepada pengirim untuk menyatakan bahwa pesan
telah diterima.
Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia adalah makhluk social
yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Dalam
berkomunikasi seseorang harus memiliki dasar yang akan menjadi patokan
seseorang tersebut dalam berkomunikasi. Dalam proses kita juga harus ingat
bahwa terdapat banyak hambatan-hambatan dalam berkomunikasi.
Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain
untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang
lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan nonverbal, komunikasi
verbal atau tertulis dan komunikasi nonverbal atau bahasa (gerak tubuh).
Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan san
mendapatkan umpan balik. Seseorang dalam berkomunikasi pasti dapat
merasakan timbale balik antara pemberi informasi serta penerima informasi
sehingga terciptanya suatu hubungan yang mutualisme antara keduanya.
3.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini, maka pembaca atau mahasiswa dapat
mengerti dan memahami pentingnya arti komunikasi dalam organisasi,
didalam kehidupan berorganisasi atau dikehidupan sehri-hari yang
membutuhkan komunikasi.

Semoga makalah ini dapat diterima dan dimengerti serta berguna bagi
pembaca atau mahasiswa, dalam makalah ini kami mohon maaf jika ada
tulisan kami atau bahasa
kami kurang berkenan, dengan demikian kami mengharapkan kritik dan saran
atas tulisan kami agar bisa membangun dan memotivasi kami agar membuat
tulisan jauh lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
https://ahmadtaufiqcaesar.wordpress.com/2015/01/22/komunikasi-dalam-
manajemen/
https://sahabatnesia.com/unsur-unsur-komunikasi/
https://pakarkomunikasi.com/fungsi-komunikasi-dalam-organisasi
https://pakarkomunikasi.com/hambatan-hambatan-komunikasi
https://www.kompasiana.com/mathildaemma/5a0994b3fcf68172731cb5e2/ko
munikasi-yang-efektif-dalam-organisasi

Anda mungkin juga menyukai