PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
PEMBAHASAN
Komunikasi adalah “suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang,
kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi
agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain”. Pada umumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi
masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap
tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti
ini disebut komunikasi dengan bahasa non-verbal.
1. Komunikator
Komunikator merupakan pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam proses
komunikasi. Dengan kata lain, komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang
yang memiliki inisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan atau interaksi.
Komunikator tidak hanya berperan sebagai pengirim pesan saja. Akan tetapi juga
memberikan sebuah respon atau tanggapan dan menjawab dari proses komunikasi
yang sedang berlangsung. Baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
Sarana komunikasi atau channel dapat disebut dengan media yang digunakan sebagai
penyalur pesan dalam sebuah proses komunikasi. Pemilihan sarana atau media dalam
proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan.
4. Komunikan atau Receiver
Komunikan adalah sebutan bagi orang yang menerima pesan atau berita yang
disampaikan oleh komunikator. Komunikan dapat terdiri dari satu roang atau lebih
dan bisa pula dalam bentuk kelompok.
Umpan balik bisa diartikan sebagai jawaban komunikan atas pesan yang diberikan
oleh komunikator kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan
komunikan akan terus menerus bertukar peran.
Dampak adalah efek perbedaan yang dialami oleh komunikan sebelum dan sesudah
menerima pesan. Apabila sikap dan tingkah laku komunikan berubah sesuai dengan
isi pesan, maka komunikator telah berhasil dengan baik.
Dampak atau effect sesungguhnya dapat dilihat dari personal opinion, public opinion,
ataupun majority opinion.
Namun semua itu mengarah kepada perubahan yang terjadi pada komunikan setelah
menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator.
Menurut Aristoteles, ada tiga unsur komunikasi yaitu siapa yang berbicara, apa yang
dibicarakan, dan siapa yang mendengarkannya.
Pandangan Aristoteles ini menurut sebagian besar para ahli komunikasi dinilai lebih
tepat untuk mendukung suatu proses komunikasi publik dalam bentuk pidato atau
retorika.
Hal ini disebabkan pada zaman Aristoteles retorika menjadi bentuk komunikasi yang
sangat populer bagi masyarakat Yunani pada saat itu.
Mereka menambahkan efek dan umpan balik sebagai unsur unsur komunikasi.
Umpan balik dan efek sebagai unsur komunikasi yang nantinya akan lebih banyak
dikembangkan pada proses komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa.
Mereka menilai lingkungan adalah unsur komunikasi yang tidak kalah pentingnya
dalam mendukung terjadinya proses komunikasi.
Sebuah organisasi yang ingin maju dan berkembang haruslah memiliki sebuah
komunikasi organisasi yang dapat menjadi komunikasi yang efektif baik didalam
maupun diluar organisasi. Ada beberapa teori komunikasi organisasi menurut para
ahli yang mengatakan bahwa komunikasi didalam organisasi memiliki tujuan untuk
menjadikan organisasi tersebut menjadi lebih solid, kuat dan menjadi lebih besar.
Dalam organisasi komunikasi akan melibatkan empat fungsi utama seperti :
1. Fungsi Komunikasi informatif
Komunikasi yang informatif akan memberikan informasi secara baik yang akan
berakibat kepada anggota organisasi tersebut karena mereka akan memperoleh
informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat akan
membuat anggota paham dan mengerti tentang hal apa yang harus dilakukan.
Fungsi komunikasi ini adalah untuk mengendalikan perilaku anggota organisasi serta
menjaga agar anggota organisasi mematuhi aturan dan perintah yang sudah
ditetapkan bersama. Komunikasi sebagai pengendali juga akan membuat komunikasi
berjalan lancar, tidak saling ejek dan saling hina serta menjaga terciptanya
komunikasi yang buruk.
Pada sebuah organisasi bisa saja terjadi sebuah perdebatan yang menjurus kearah
emosi dan perkelahian. Hal ini biasa dan wajar terjadi karena pada dasarnya, sebuah
komunikasi yagn tidak berjalan dengan efektif akan mengakibatkan sebuah luapan
emosi. Untuk itulah, sebuah komunikasi juga harus berfungsi untuk menjadi sarana
mengungkapkan emosi kemarahan, kekecewaan ataupun kegelisahaan.
Fungsi komunikasi yang satu ini biasanya akan kita temukan pada sebuah organisasi
yang berkecimpung didunia perpolitikan. Komunikasi ini juga sering kita dengan
dengan istilah Lobby-melobby, yang bertujuan agar sebuah organisasi politik tersebut
dapat menjadi organisasi yang menentukan arah kebijakan, menentukan kepada siapa
dukungan diberikan serta menentukan apakah ikut bergabung dengan organisasi lain
atau tidak. Biasanya fungsi komunikasi ini lebih banyak ditentukan oleh pemegang
jabatan ataupun pimpinan dari organisasi tersebut.
Sebuah organisasi tentunya membutuhkan dukungan yang besar dari berbagai pihak
baik sesama organisasi, pemerintah maupun dukungan masyarakat. Nah, untuk
mendapatkan dukungan tersebutlah komunikasi yang baik dibutuhkan agar
organisasi, masyarakat maupun pemerintah yang diharapkan akan mendukung
program dari sebuah organisasi tersebut dapat terwujud dan terlaksana.
Organisasi juga tidak luput dari berbagai permasalahan yang akan mencoba
menggoyang kemajuan dari sebuah organisasi tersebut. Permasalahan bukan hanya
terjadi didalam tubuh organisasi itu sendiri melainkan juga berasal dari luar
organisasi, untuk itulah komunikasi yang digunakan dan berfungsi sebagai bagian
dari membela diri juga dibutuhkan. Sebagai contoh jika anggota organisasi terjerat
kasus korupsi atau tindakan kriminal lain, maka organisasi tempat anggota yang
bermasalah tersebut dapat membela diri dengan mengatakan bahwa anggota tersebut
sudah diberhentikan, akan diberi bantuan hukum dan lain sebagainya.
Dari penjelasan diatas, komunikasi dapat diartikan memiliki peranan yang sangat
penting disetiap kehidupan manusia. Seorang manusia pasti memiliki minimal 1
organisasi yang diikutinya baik dari organisasi keagamaan, politik, sekolah,
organisasi sosial dan lain sebagainya. Atas dasar itulah, segala jenis komunikasi
memiliki berbagai etika komunikasi serta fungsi-fungsi komunikasi yang beraneka
ragam. Namun perlu diingat, komunikasi sebaiknya digunakan dengan baik serta
tidak menggunakan komunikasi untuk menjatuhkan dan menghina orang lain.
Semoga penjelasan diatas bermanfaat.
1. Hambatan personal
Hambatan personal merupakan hambatan yang terjadi pada peserta komunikasi, baik
komunikator maupun komunikan/komunikate. Hambatan personal dalam komunikasi
meliputi sikap, emosi, stereotyping, prasangka, bias, dan lain-lain.
Komunikasi yang kita lakukan dengan orang yang memiliki kebudayaan dan latar
belakang yang berbeda mengandung arti bahwa kita harus memahami perbedaan
dalam hal nilai-nilai, kepercayaan, dan sikap yang dipegang oleh orang lain.
Hambatan juga dapat terjadi ketika kita menggunakan tingkat berbahasa yang tidak
sesuai atau ketika kita menggunakan jargon atau bahasa “slang” atau “prokem” atau
“alay” yang tidak dipahami oleh satu atau lebih orang yang diajak berkomunikasi.
Hal lain yang turut memberikan kontribusi terjadinya hambatan bahasa adalah situasi
dimana percakapan terjadi dan bidang pengalaman ataupun kerangka referensi yang
dimiliki oleh peserta komunikasi mengenai hal yang menjadi topik pembicaraan.
3. Hambatan fisik
Komunikasi yang efektif dalam organisasi menjadi hal sangat penting, seperti halnya
aliran darah bagi suatu organisasi, dan miskomunikasi memberi kontribusi yang dapat
disamakan dengan rusaknya sistem peredaran darah dalam lebih dari satu organisasi.
Komunikasi menjadi faktor terpenting bagi organisasi dalam mendapatkan informasi.
Kemudian dengan komunikasi yang baik maka suatu organisasi akan dapat berjalan
lancar dan begitu juga sebaliknya, kegagalan dalam organisasi banyak yang
disebabkan oleh kurang tertatanya komunikasi yang dilakukan para pelaku di
organisasi tersebut. Ditambah lagi dengan perbedaan budaya masing-masing sehingga
menghambat dalam proses komunikasi dan menimbulkan efek kurang baik yaitu
tidak adanya kerjasama sesama pengurus. Berikut ini merupakan peran komunikasi
yang efektif dalam organisasi:
1. Meningkatkan produktivitas
Komunikasi yang efektif di tempat kerja hal yang paling penting bagi keberhasilan
sebuah perusahaan. Setiap perusahaan memiliki seperangkat tujuan yang jelas.
2. Menyelesaikan konflik
Jika sebuah perusahaan mnghadapi masalah, krisis dan konflik akibat antara
karyawan menyebabkan penundaan pekerjaan sehari-hari. Hal ini menyebabkan
pemborosan sumber daya dan menurunkan produktivitas kerja secara keseluruhan.
Komunikasi yang terbuka di tempat kerja dapat mencegah dan menyelesaikan
konflik. Misalnya jika dua karyawan memiliki ketidak setujuan atas beberapa
masalah, maka konflik tersebut diselesaikan melalui diskusi bersama.
Karyawan dan manajer dalam suatu perusahaan harus berkomunikasi secara jelas,
terbuka, dan jujur. Manajer harus membangun hubungan kerja yang menyenangkan
sehingga karyawan tidak ragu untuk menyelesaikan pekerjaan dan membentuk
hubungan yang baik. Hal ini membuat karyawan merasa peduli dan dihargai serta
memberikan dorongan loyalitas terhadap perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya komunikasi sangat diperlukan didalam kehidupan sehari-hari
dalam aspek apapun, baik itu dalam kegiatan berorganisasi atau dalam
kehidupan sehari-hari, dalam kegiatan berorganisasi, komunikasi diperlukan
dengan tujuan agar sebuah system atau komunikasi yang ada bisa terjalin
dengan sempurna dan lebih baik.
Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan/informasi
diantara beberapa orang. Karenanya komunikasi melibatkan seorang
pengirim, pesan/informasi saluran dan penerima pesan yang mungkin juga
memberikan umpan balik kepada pengirim untuk menyatakan bahwa pesan
telah diterima.
Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia adalah makhluk social
yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Dalam
berkomunikasi seseorang harus memiliki dasar yang akan menjadi patokan
seseorang tersebut dalam berkomunikasi. Dalam proses kita juga harus ingat
bahwa terdapat banyak hambatan-hambatan dalam berkomunikasi.
Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain
untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang
lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan nonverbal, komunikasi
verbal atau tertulis dan komunikasi nonverbal atau bahasa (gerak tubuh).
Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan san
mendapatkan umpan balik. Seseorang dalam berkomunikasi pasti dapat
merasakan timbale balik antara pemberi informasi serta penerima informasi
sehingga terciptanya suatu hubungan yang mutualisme antara keduanya.
3.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini, maka pembaca atau mahasiswa dapat
mengerti dan memahami pentingnya arti komunikasi dalam organisasi,
didalam kehidupan berorganisasi atau dikehidupan sehri-hari yang
membutuhkan komunikasi.
Semoga makalah ini dapat diterima dan dimengerti serta berguna bagi
pembaca atau mahasiswa, dalam makalah ini kami mohon maaf jika ada
tulisan kami atau bahasa
kami kurang berkenan, dengan demikian kami mengharapkan kritik dan saran
atas tulisan kami agar bisa membangun dan memotivasi kami agar membuat
tulisan jauh lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
https://ahmadtaufiqcaesar.wordpress.com/2015/01/22/komunikasi-dalam-
manajemen/
https://sahabatnesia.com/unsur-unsur-komunikasi/
https://pakarkomunikasi.com/fungsi-komunikasi-dalam-organisasi
https://pakarkomunikasi.com/hambatan-hambatan-komunikasi
https://www.kompasiana.com/mathildaemma/5a0994b3fcf68172731cb5e2/ko
munikasi-yang-efektif-dalam-organisasi