Anda di halaman 1dari 19

Genitalia Masculine dan Traktus Urinarius

Fardiansyah
(NIM 102013199)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510
No. Telp (021) 5694-2061, e-mail : Fardian.sy4h@gmail.com
Abstrak : Penis terdiri jaringan kavernosa (erektil) dan dilalui uretra. Ada dua permukaan
yaitu permukaan posterior penis teraba lunak (dekat uretra) dan permukaan dorsal. Jaringan
erektil penis tersusun dalam tiga kolom longitudinal, yaitu sepasang korpus kavernosum
dan sebuah korpus spongiousum di bagian tengah. Ujung penis disebut glans. Glands penis
ini mengandung jaringan erektil dan berlanjut ke korpus spongiosum. Glans dilapisi lapisan
kulit tipis berlipat, yang dapat ditarik ke proksimal disebut prepusium (kulit luar),
prepusium ini dibuang saat dilkukan pembedahaan (sirkumsisi). Penis berfungsi sebagai
penetrasi. Penetrasi pada wanita memungkinkan terjadinya deposisi semen dekat serviks
uterus.
Kata kunci : Genitalia masculine, fimosis, traktus urinarius
Abstrak : Cavernous tissue of the penis is composed and passed the urethra. There are two
surfaces of the posterior surface of the penis and the dorsal surface of the soft palpable.
Penile erectile tissue arranged in three longitudinal columns, namely a pair of the corpus
cavernosum and corpus spongiousum in the middle. The tip of the penis is called the glans.
Glands penis contains erectile tissue and continues to the corpus spongiosum. Glans
covered with a thin layer of folded skin, which can be pulled proximally called the foreskin,
the foreskin is removed during dilkukan pembedahaan (circumcision). Penis function as
penetration. Penetration in females allows the deposition of semen close to the cervix of the
uterus.

Pendahuluan

Fimosis adalah suatu keadaan dimana preputium tidak bisa ditarik ke


belakang, bisa dikarenakan keadaan sejak lahir atau karena patologi. Pada usia bayi glan
penis dan prepusium terjadi adesi sehingga lengket jika terdapat luka pada bagian ini maka
akan terjadi perlengketan dan terjadi Phimosis biasanya pada bayi itu adalah hal yang wajar
karena keadaan tersebut akan kembali seperti normal dengan bertambahnya umur dan
produksi hormon.
Bila fimosis menghambat kelancaran berkemih seperti pada ballooning maka sisa-
sisa urin mudah terjebak pada bagian dalam preputium dan lembah tersebut kandungan
glukosa pada urine menjadi lading subur bagi pertumbuhan bakteri, maka berakibat terjadi
infeksi saluran kemih.

1
Fimosis, baik merupakan bawaan sejak lahir (kongenital) maupun didapat,
merupakan kondisi dimana kulit yang melingkupi kepala penis (glans penis) tidak bisa
ditarik ke belakang untuk membuka seluruh bagian kepala penis. Kulit yang melingkupi
kepala penis tersebut juga dikenal dengan istilah kulup, prepuce, preputium, atau foreskin.
Preputium terdiri dari dua lapis, bagian dalam dan luar, sehingga dapat ditarik ke depan dan
belakang pada batang penis. Pada fimosis, lapis bagian dalam preputium melekat pada
glans penis. Kadangkala perlekatan cukup luas sehingga hanya bagian lubang untuk
berkemih (meatus urethra externus) yang terbuka.

Struktur Anatomi Ginjal

Ginjal atau ren terletak retroperitoneal primer, artinya dari awal sampai
pembentukan sampai dewasa tetap menjadi organ viscera retroperitoneal, pada sebelah kiri
dan kanan columna vertebralis. Ren sinistra terletak setinggi costa XI atau vertebra lumbal
2-3, sedangkan ren dextra terletak setinggi costa XII atau vertebra lumbal 3-4. Jarak antara
extremitas superior ren dextra dan sinistra adalah 7 cm, sedangkan jarak antara extremitas
inferior ren dextra dan ren sinistra adalah 11 cm. Sedangkan jarak dari extremitas inferior
ke crista iliaca 3-5 cm.1

Ginjal dibungkus oleh capsula fibrosa, capsula adiposa, dan fascia renalis. Capsula
fibrosa melekat pada ren dan mudah dikupas, capsula hanya menyelubungi ginjal dan tidak
membungkus glandula suprarenalis. Capsula adiposa banyak mengandung lemak dan
membungkus ginjal dan glandula supra renalis. Capsula adipose dibagian depan relative
lebih tipis dibandingkan dibagian belakang. Ginjal dipertahankan pada tempatnya oleh
fascia adipose. Fascia renalis terletak diluar capsula fibrosa dan terdiri dari dua lembar
yaitu fascia prerenalis di bagian depan ginjal dan fascia retrorenalis dibagian belakang
ginjal.1
Ginjal terbagi menjadi dua bagian yaitu cortex renalis dan medulla renalis. Cortex
renis terdiri dari glomelurus dan pembuluh darah. Didalam glomerulus, darah disaring dan
disalurkan kedalam medulla. Pada medulla, saluran-saluran tersebut akan bermuara pada
papilla renalis sehingga tampak garis-garis pada medulla yang disebut processus medullaris
(ferheini). Pada medulla renis dapat dijumpai papilla renalis sesuai ujung ginjal yang
berbentuk segitiga, yang disebut pyramid renalis. Saluran-saluran yang menembus papilla

2
disebut ductulli papillares, tempat tembusnya berupa ayakan yang disebut area cribiformis.
Papilla renalis menonjol kedalam calix minor. Diantara pyramid-pyramid terdapat collumna
renalis. Beberapa calix minor membentuk calix major. Beberapa calix major bergabung
menjadi pyelum atau pelvis renis, kemudian menjadi ureter. Ruangan tempat calix disebut
sinus renalis.1

Ginjal diperdarahi oleh arteri renalis, dimana arteri ini dipercabangkan dari aorta
abdominalis setinggi vertebra lumbal 1-2. Arteri renalis masuk ke ginjal melalui hilus
renalis dan sebelum masuk hilus arteri renalis mempercabangkan arteri segmentalis anterior
dan posterior. Cabang anterior berjalan kedepan ginjal dan mendarahi bagian depan ginjal,
sedangkan cabang posterior berjalan kebelakang ginjal dan mendarahi ginjal bagian
belakang. Arteri renalis berjalan diantara lobus ginjal dan bercabang lagi menjadi arteri
interlobaris. Arteri interlobaris pada perbatasan cortex dan medulla akan bercabang menjadi
arteri arcuata yang akan mengelilingi cortex dan medulla, sehingga disebut arteri
arciformis. Arteri arcuata berjalan pada bassis pyramid dan mempercabangkan arteri
interlobularis. Pembuluh balik pada ren mengikuti nadinya mulai permukaan ginjal sebagai
kapiler kemudian berkumpul kedalam vena interlobularis atau vena stellatae. Dari vena
interlobularis menuju vena arcuata lalu ke vena interlobaris ke vena renalis dan menuju ke
vena cava inferior.1

Ureter
Ureter merupakan saluran muscular yang membentang dari ginjal sampai ke facies
posterior vesica urinaria. Ureter memasuki cavitas pelvis dengan menyilang bifurcation
ateri iliaca communis di depan articulation sacroiliaca. Selanjutnya masing-masing ureter
berjalan ke bawah pada dinding lateral pelvis di depan arteria iliaca interna ke regio spina
ischiadica dan berbelok ke depan untuk masuk sudut lateral vesica urinaria. Dekat bagian
terminal, ureter disilang oleh ductus deferens. Ureter berjalan miring menembus dinding
vesica urinaria sekitar ¾ inchi (1.9 cm) sebelum bermuara ke dalam vesica urinaria.Dibagi
menjadi tiga: pars abdominalis, pars pelvik, dan pars intravesikalis. Panjang sekitar 25-30
cm dan berjalan dari hilus menuju vesika urinaria.2

Ureter berjalan lurus sepanjang medial m. psoas mayor di posterior dan menempel
di peritoneum pada bagian anterior menuju kebawah, menyilang iliaka komunis ke arah

3
spina ischiadica disepanjang dinding lateral pelvis, selanjutnya menyilang kedepan-medial
pada spina ischiadica memasuki kandung kemih. Khusus untuk pria, ureter menyilang
superfisial didekat ujungnya di atas vas deferens; untuk wanita, ureter lewat di atas forniks
lateral vagina namun di bawah ligamentum kardinale dan pembuluh darah uterine.2

Ureter mempunyai tiga penyempitan, yaitu:


 di tempat pelvis renalis bergabung dengan ureter di dalam abdomen
 di tempat ureter menekuk pada waktu menyilang aperture pelvis superior
untuk masuk ke dalam pelvis
 di tempat ureter menembus dinding vesica urinaria.2

Vesica Urinaria
Vesica urinaria merupakan kantung musculomembranaceae yang dapat teregang,
berbentuk cekung dan benbentuk dinding muskular yang sangat kuat. Vesica urinaria ini
memiliki fungsi sebagai tempat penampungan urin sementara. Pada bayi dan anak-anak,
vesica urinaria terletak di ruang abdomen. Sejak usia 6 tahun sampai pubertas, vesica
urinaria masuk seluruhnya pada pelvis major. Setelah pubertas, vesica urinaria masuk
seluruhnya pada pelvis minor. Vesica urinaria berbentuk menyerupai telur dalam keadaan
terisi dan limas dalam keadaan kosong. Vesica urinaria terdiri dari bagian apex, fundus,
corpus, dan collum.3

Apex vesica urinaria dihubungkan ke kranial oleh urachus sampai ke umbilicus


membentuk ligamentum umbilicale mediale. Apex vesica urinaria tertutup peritoneum dan
berbatasan dengan ileum. Fundus pada laki-laki dipisahkan dari rectum oleh spatium
rectovesicale. Collum vesica urinaria berbatasan dengan permukaan atas glandula prostata
dan difiksasi oleh ligamentum puboprostaticus pada laki-laki.

Dinding vesica urinaria dikelilingi oleh m. detrusor. M. detrusor ini kearah collum
membentuk m. sphincter uretra interna yang berfungsi untuk mencegah refluks ejakulasi
semen ke dalam vesica urinari dan untuk membuka orificium uretra interna.
Dasar dari vesica urinaria ini berbentuk segitiga (trigonum vesicae Liutaudi). Pada sudut
laterosuperior kiri dan kanan terdapat orificium ureteris yang kea rah inferior membentuk
orificium uretra interna yang berfungsi untuk mencegah refluks urin ke dalam ureter.

4
Permukaan latero inferior berhubungan dengan m. obturator interna pada bagian kranial
dan m. levator ani pada bagian distal.

Vesica urinaria diperdarahi oleh a. vesicalis superior, a. vesicalis inferior, a.


obturatoria, dan a. glutea inferior.3 A. vesicalis superior memperdarahi anterosuperior
vesica urinaria.3 A. vesicalis inferior memperdarahi fundud dan collum vesica urinaria.3
Pembuluh balik pada laki-laki oleh plexus venosus vesicalis yang menerima darah dari
plexus venosus prostaticus.3 Plexus ini menerima darah dari v. dorsalis penis profunda dan
bermuara melalui v. vesicalis inferior kemudian menuju v. iliaca interna kemudian ke v.
iliaca communis dan akhirnya ke vena cava inferior.3

Vesica urinaria dipersarafi oleh serat simpatis dan parasimpatis.3 Serat simpatis
keluar dari medulla spinalis setinggi lumbal dan thoracica inferior, kemudian menuju
plexus vesicalis/pelvicus melalui plexus dan n. hypogastricus. Serat parasimpatis keluar
dari medulla spinalis setinggi sacral dibawa oleh n. splanhnicus pelvicus dan plexus
hypogastricus inferior.3

Struktur Makroskopik Genitalia Masculine

Genitalia masculina (organ genitalia pria) dibedakan menjadi genitalia interna


masculina dan genitalia eksterna masculina. Adapun yang termasuk dalam genitalia interna
masculina yaitu ductus deferens, vesicula seminalis, dan glandula prostat. Sedangkan yang
termasuk dalam genitalia eksterna masculina yaitu penis dan scrotum.2

Genitalia Masculine Eksterna

Penis

Penis adalah alat kelamin laki – laki dan berisi saluran keluar bersama urin dan
cairan mani. Penis terdiri dari tiga badan jaringan erectile yang diliputi oleh capsula fibrosa,
yakni tunika albugenia. Di sebelah luar tunica albugenia terdapat fascia penis profunda
yang membentuk pembungkus bersama untuk corpus spongiosum penis dan kedua corpus
cavernosum penis. Di dalam corpus carvenosum penis melintas pars spongiosa urethra.
Kedua corpus carvernosum penis saling bersentuhan di bidang median, kecuali disebelah
5
dorsal karena bercerai untuk membentuk crus masing-masing yang melekat pada ramus
bersama os pubis dan os ischii disebeah kanan dan sebelah kiri.3

Radiks penis terdiri dari crus penis, bulbus penis, dan musculus bulbospongiosum di
kedua sisi. Corpus penis adalah bagian bebas yang tergantung sewaktu penis berada dalam
keadaan lemas. Kecuali serabut musculus bulbospongiosus yang menutupi bulbus penis,
dan serabut musculus ischiocavernosus pada kedua crus penis, penis tidak memiliki otot.
Penis terdiri dari kedua corpus cavernosum dan sebuah corpus spongiosum dan diliputi oleh
kulit. Kearah distal corpus spongiosum penis melebar untuk membentuk glans penis. Tepi
glans penis, yakni corona glandis, menjulang melewati ujung kedua corpus cavernosum
penis. Corona penis menganjur diatas sebuah penyempitan berupa alur serong, yakni
collum glandis, yang membatasi glans penis terhadap corpus penis. Lubang pars cavernosa
urethra yang berupa celah sempit, yakni ostium urethrae externum, terletak di dekat ujung
glans penis. Kulit dan fascia penis berkelanjutan sebagai lapis ganda kulit yang dikenal
sebagai preputium dan menutupi glans penis sejauh berbeda-beda. 3

Ligamentum suspensorium penis adalah kondensasi fascia superficialis yang berasal


dari permukaan ventral symphisis pubica . Ligamentum suspensorium penis melintas ke
kaudal dan bercabang dua untuk membentuk ambin yang melekat pada fascia penis yang
tak dapat di gerakkan dan bagian yang bebas. Selain itu juga terdapat ligamentum
fundiforme penis.

Muskulus perinea superficialis ialah musculus tranversus perinea superficialis,


musculus bulbospongiosus, musculus ischiocavernosus. Otot- otot ini terletak dalam
spatium perinea superficial, dan semua dipersarafi oleh nervus perinealis.

Perdarahan arterial pada penis berasal dari cabang arteria pudenda interna yaitu :

 Arteria dorsalis penis melintas dalam alur antara kedua corpus cavernosum penis ,
satu pada tiap sisi vena dorsalis profunda penis
 Arteria profunda penis menembus crus penis dan melintas dalam kedua corpus
cavernosum penis
 Arteria bulbi penis memasuki bulbus penis dari kanan dan kiri

6
Arteria profunda penis dan cabang arteria dorsalis penis memasok darah kepada
kedua crus penis dan corpus cavernosum penis. Arteria bulbi penis dan arteria dorsalis
penis membawa darah kepada bulbus penis dan corpus spongiosum penis. Arteria
dorsalis penis juga mengantar darah kepada bulbus penis dan corpus spongiosum penis .
Arteria dorsalis penis juga mengantar darah kepada kulit dan fascia panis superficialis.

Penyaluran balik darah pada penis di perankan oleh Vena dorsalis penis profunda
yang menerima dari carvernae corporum cavernosum, pada fascies penis profunda.
Darah dari fascies penis superficialis di tamping oleh vena dorsalis penis superficialis
dan selanjutnya di salurkan ke vena pudenda externa. Pembuluh limfe dari hampir
seluruh penis ditampung oleh nodi lymphoidei inguinales superficiales.

Persarafan oleh N. dorsalis penis yang mengurus persarafan kulit dan juga glans
penis . Dalam penis terdapat terdapat bentuk akhir saraf sensoris- terutama dalam glans
penis –sehingga penis sangat sensitif .

Scrotum

Scrotum adalah sebuah kantong yang menonjol keluar dari bagian bawah dinding
abdomen. Scrotum berisi testis, epididymis, dan ujung bawah funiculus spermaticus.2

Dinding scrotum mempunyai lapisan sebagai berikut :

 Kulit : Kulit scrotum tipis, berkerut, berpigmen dan membentuk kantong tunggal .
Sedikit peninggian di garis tengah menunjukan garis persatuan dari kedua
penonjolan labioscrotalis, scrotum pada pria homolog dengan labia mayora pada
wanita.
Adapun suatu raphe scrotalis di garis tengah dapat dilihat pada kulit yang
memisahkan sisi kiri dan kanan scrotum .
 Fasciae superficialis : Fascia ini melanjutkan diri sebagai panniculus adiposus dan
stratum membranosum dinding anterior abdomen. akan tetapu penniculus adiposus
diganti oleh otot polos yang dinamakan tunika dartos. Otot ini disarafi oleh serabut
saraf simpatik dan berfungsi untuk mengkerutkan kulit di atasnya. Stratum
membranosum fascia superfisialis ( fascia collesi ) di depan melanjutkan diri
sebagai stratum membranosum dinding anterior abdomen ( fascia scarpe ),

7
dibelakang melekat pada corpus perienale dan pingggir posterior membrana perinea,
disampingnya melekat pada rami ischiopubica, kedua lapisan fascia superficialis
berperan membentuk sekat median yang menyilang scrotum dan memisahkan testis
satu dengan yang lain.
 Fasciae spermaticae : Fasciae tiga lapis ini terletak di bawah fascia superficialis dan
berasal dari tiga lapis dinding anterior abdomen masing – masing sisi. Musculus
cremaster di dalam fascia cremasterica dapat dibuat kontraksi dengan menggores
kulit sisi medial paha. Hal ini di sebut refleks cremaster, Serabut aferen lengkung
refleks ini berjalan pada ramus femoralis nervi genitofemoralis ( L1 dan 2 ) dan
serabut efferent motorik berjalan pada ramus genital nervi genitofemoralis .
 Tunika vaginalis : Tunika ini tertelak didalam fasciae spermaticae dan meliputi
permukaan anterior, media, dan lateraiis masing – masing testis. Tunica vaginalis
merupakan perluasan kebawah merupakan perluasan ke bawah processus vaginalis
peritonei dan biasanya sesaat sebelum lahir menutup dan memisahkan diri dari
bagian atas processus vaginal peritonei dan cavitas peronealis. Dengan demikian
tunika vaginalis merupakan kantong tertutup, diinvaginasi dari belakang oleh testis.

Arteri pudenda eksterna mengurus perdarahan bagian ventral scrotum, dan mengurus
perdarahan bagian ventral scrotum, dan arteria pudenda interna pada bagian dorsal.
Bagian ini juga di pasok oleh cabang – cabang dari arteria testicularis dan arteri
cremasterica. Sedangkan pembuluh baliknya sendiri diperankan vena scrotales
mengiringi arteria scrotales dan bergbung dengan vena pudenda externa.3

Bagian ventral testis dipersarafi oleh nervus ilioinguinalis dan oleh ramis genitalis
nervus genitofemoralis. Bagian dorsal memperoleh persarafan dari ramus medialis dan
ramus scrotalis nervi perinealis dan ramus perinealis nervi cutanei femoralis
posterioris.3

Genitalia Masculine Interna

Testis

8
Testis terletak di dalam scrotum. Testis pada pria memiliki bentuk oval dengan
konsistensi lunak, dibungkus atau di kelilingi oleh capsula fibrosa yang kuat yaitu tunika
albugenia testis. Pada potongan midsagital dapat dilihat bawah di dalam testis terdapat
lobus-lobus yang nantinya akan bersatu membentuk rete testis dan berlanjut membentuk
ductus efferent dan dari ductus efferent menjadi ductus epididimis selanjutnya menjadi
ductus deferens. Pembungkus testis dari arah dalam ke luar disusun oleh tunika albugenia ,
tunika vaginalis testis ( lamina viceralis dan lamina parietalis) , fascies spermatica interna ,
M. cremaster , fascia spermatica externa , tunika dartos dan cutis scrota.4

Epididymis

Merupakan struktur yang kuat yang terletak posterior terhadp testis, dengan ductus
deferens terletak pada sisi medialnya. Epididymis mempunyai ujung atas yang melebar,
caput, corpus dan cauda yang arahnya ke inferior. Di lateral, terdapat sulcus nyata di antara
testis dan epididymis, yang diliputi oleh lapisan viscerale tunica vaginalis dan dinamakan
sinus epididymis. Epididymis merupakan saluran yang sangat berkelok – kelok. Ductus
efferent terletak pada caput epididymis dan cauda epididymis sebagai ductus epididymis.4,5

Pada epididymis dapat dijumpai sisa perkembangan duktus mesonephros yang


disebut appendix epididymis dan disebelah medial epididymis dapat dijumpai funiculus
spermaticus yang terdiri dari plexus pampiniformis, a. testicularis, a. deferentialis, ductus
deferens, dan m cremaster. Funiculus spermaticus melewati ligamentum inguinalis ( analog
dengan ligamentum teres uteri pada wanita).5

Ductus deferens

Ductus derefens atau vas deferens adalah suatu saluran berdinding tebal yang
merupakan lanjutan dari cauda ductus epididymis. Mulai dari annulus inguinalis medialis
menuju lateral a. epigastrica inferior kemudia turun ke dorsocaudal pada dinding lateral
pelvis, menyilang ureter disisi medialnya dan menuju ke mediocaudal pada permukaan
dorsal vesica urinaria. Ductus ini menyalurkan sperma matang dari epididymis ke ductus
ejaculatorius dan urethra. Pada bagian ujung akhir ductus deferent terdapat bagian yang
melebar disebut : Ampulla ductus deferens. Ductus excretorius vas deferens bersama-sama
dengan ductus excretorius gl. Vesikulosa membentuk : ductus ejaculatorius ,ductus ini
akan bermuara pada urethra pars prostatica. 3,5
9
Urethra

Urethra masculine merupakan pipa fibromuscular dengan panjang 18-22 cm dan


mempunyai fungsi menyalurkan urine dari vesica urinaria sampai ke dunia luar dann juga
tempat lewatnya semen/ sperma.

Urethra dibagi menjadi 4 bagian :3,5

 Urethra pars intramularis ( preprotatica ) : panjangnya adalah 0.5 – 1,5 cm


 Urethra pars protatica : berawal dari ostium urethane internum pada puncak
trigonum vesicae dan melintas ke kaudal menembus prostate degan membentuk
sebuah lengkung yang sedikit mencekung ke ventral
 Urethra pars membranacea : merupakan bagian urethra yang terpendek , tertipis dan
dan tersempit. Berawal pada apex prostate dan berakhir pada bulbus penis untuk
beralih menjadi pars spongiosa urethra, dan di sebelah kanan dan kiri terdapat
glandula bulbourethralis yang kecil.
 Urethra pars spongiosa : bagian urethra yang terpanjang . melewati bulbus penis
dan corpus spongiosum penis dan berakhir pada ostium urethrae externum ( pada
glans penis ). Kedalam pars spongiosa dan pada bagian anterior bermuara glandula
urethralis littrei.

Glandula Terkait dengan Genitalia Maskulina

Vesicular seminalis

Vesikula seminalis atau glandula vesiculosa terdiri dari 2 gelembung lobus kanan
dan kiri yang berfungsi memproduksi cairan essential untuk makanan sperma, panjangny
kira-kira 5 cm. Pada bagian ujung tertutup peritoneum. Pada bagian depan glandula ini
berbatasan dengan permukaan dorsal vesica urinaria, pada bagian belakangnya
berhubungan dengan rectum , sedangkan sisi medialnya berhubungan dengan vas
deferens.1.5

Glandula Prostata

Merupakan suatu kelenjar eksokrin fibromuskular. Bangunan berbentuk limas


terbalik . Glandula ini di bedakan menjadi :1

10
 Basis : merupakan bagian superoanterior antara collum vesica urinaria
 Apex : terletak pada diaphragm urogenitale

Pada bagian ventral , glandula prostata berbatasan dengan vesica urinaria , pada
bagian dorsal dengan pars analis recti dan pada bagian lateral dengan M. levator ani.1

Glandula prostat terdiri dari 5 lobus, yaitu :

 Lobus anterior : terletak di depan urethra pars prostatica dan tidak mengandung
jaringan kelenjar.
 Lobus medius : terletak diantara urethra dan ductus ejakulatorius . Lous medius ini
banyak mengandung kelenjar dan dapat berubah menjadi adenoma
 Lobus posterior : terletak di belakang urethra dan di caudal ductusejaculatorus.
Lobus posterior mengandung jaringan kelenjar dan dapat berubah menjadi kanker
primer.
 Lobus lateral : terdapat 2 buah , terletak di kanan dan kiri urethra pars prostatica .
pada usia lanjut bagian ini sering mengalami hipertrofi prostat.

Glandula ini di perdarahi oleh cabang – cabang dari a. vesikalis inferior , a. rectalis
media dan arteri pudenda interna . Sedangkan aliran balik darah melalui plexus venosus
prostaticus . aliran getah bening glandula prostate di alirkan ke nnll. gl. prostata dan
akhirnyabermuara ke nnll. Iliaca interna. Glandula prostat dipersarafi oleh cabang plexus
hypogastricus inferior.1

Bulbourethrales

Glandula bulbourethralis merupakan dua kelenjar kecil yang terletak di bawah


musculus sphincter urethrae . Ductusnya menembus membrane perinealis ( lapisan fascia
inferior diaphragm urogenitale ) dan bermuara ke urethra pars spongiosa. Sekretnya di
keluarkan ke urethra sebagai akibat stimulasi erotik.3

Struktur Mikroskopis Ginjal

Nefron, didalam tiap ginjal terdapat satu juta atau lebih nefron. Nefron merupakan
unit dasar ginjal. Nefron terdiri dari glomerulus dan tubulus terkait yang menuju pada
duktus kolektivus. Urin dibentuk oleh filtrasi di glomerulus yang kemudian dimodifikasi di

11
tubulus melalui proses reabsorpsi dan sekresi. Nefron kortikal tersebar di seluruh korteks
ginjal dan memiliki ansa Henle yang pendek. Sedangkan nefron jukstamedular bermula di
dekat persambungan kortikomedular dan memiliki ansa Henle yang panjang, yang turun
jauh ke medula dan memungkinkannya memekatkan urin dengan efektif. Perbandingan
jumlah nefron kortikal dan jukstamedular adalah 7:1.

Korteks ginjal terdiri dari glomerulus ginjal (korpus malpighi) yang bentuknya khas
bundar dengan warna yang lebih tua dari sekitarnya karena sel-selnya tersusun lebih padat.
Paling luar diliputi epitel selapis gepeng dan disebut kapsula bowman lapis parietal.
Kadang ditemukan kapsula bowman lapis parietal yang bersambung dengan kontortus
proksimal membentuk kutub tubular/urinari. Pada arah berlawanan dari kutub tubular
terdapat kutub vaskular, tempat masuk dan keluarnya arteriol pada glomerulus. Arteriol
yang masuk disebut vasa aferen yang kemudian bercabang-cabang menjadi kapiler yang
bergelung-gelung dalam glomerulus. Kapiler ini sebenarnya diliputi oleh podosit yang
membentuk kapsula Bowman lapis viseral. Kapiler kemudian bergabung menjadi satu lagi
membentuk arteriol keluar dari glomerulus dan disebut vasa eferen.6
Tubulus kontortus proksimal selalu terpotong dalam berbagai potongan karena
jalannya yang berkelok-kelok. Dindingnya disusun oleh selapis kuboid dengan batas-batas
sel yang sukar dilihat. Intinya bulat dan biasanya agak berjauhan dengan inti sel di
sebelahnya. Sitoplasmanya berwarna asidofil dan terdapat brush border pada permukan
selnya yang menghadap lumen.6

Tubulus kontortus distal juga selalu terpotong sama seperti proksimal. Disusun oleh
selapis kuboid yang batas-batas antar selnya agak lebih jelas dibandingkan proksimal. Inti
sel bulat dan jarak antara inti sel bersebelahan agak berdekatan. Sitoplasmanya basofil dan
permukaan sel yang menghadap lumen tidak mempunyai brush border.6

Medula ginjal hanya terdiri dari saluran-saluran yang kurang lebih berjalan lurus. Di
dalam korteks ginjal terdapat berkas-berkas jaringan medula yang disebut prosessus fereini.
Terdapat saluran ansa henle segmen tebal turun (pars desenden/tubulus rektus proksimal)
yang penampilannya mirip tubulus kontortus proksimal, tetapi garis tengahnya lebih kecil.
Sedangkan, ansa henle segmen tebal naik (pars asenden/tubulus rektus distal)
penampilannya mirip tubulus kontortus distal, tetapi garis tengahnya lebih kecil. Ansa
henle segmen tipis penampilannya mirip pembuluh kapiler darah, tetapi epitelnya lebih
12
tebal sedikit, sehingga sitoplasmanya lebih jelas terlihat. Selain itu, dalam lumennya tidak
terdapat sel-sel darah. Duktus koligen mirip tubulus kontortus distal tetapi batas sel
epitelnya jauh lebih jelas, selnya lebih tinggi dan lebih pucat.6

Ureter
Ureter adalah saluran tunggal yang menyalurkan urine dari pelvis renalis menuju
vesika urinaria (kantong air seni). Mukosa membentuk lipatan memanjang dengan epithel
peralihan, lapisan sel lebih tebal dari pelvis renalis. Tunika propria terdiri atas jaringan ikat
dimana pada kuda terdapat kelenjar tubulo-alveolar yang bersifat mukous, dengan lumen
agak luas. Tunika muskularis tampak lebih tebal dari pelvis renalis, terdiri dari lapis dalam
yang longitudinal dan lapis luar sirkuler, sebagian lapis luar ada yang longitudinal
khususnya bagian yang paling luar. Dekat permukaan pada vesika urinaria hanya lapis
longitudinal yang nampak jelas. Tunika adventisia terdiri atas jaringan ikat yang
mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf, ganglia sering terdapat
didekatnya. Selama urine melalui ureter komposisi pokok tidak berubah, hanya ditambah
lendir saja.7
Dinding ureter terdiri atas beberapa lapis, yakni (1) Tunika mukosa terdiri dari
epitel transisional (2) Tunika submukosa tidak jelas (3) Lamina propria beberapa lapisan,
luar jaringan ikat padat tanpa papila, mengandung serabut elastis dan sedikit noduli
limfatiki kecil, dalam jaringan ikat longgar, kedua-dua lapisan ini menyebabkan tunika
mukosa ureter dan vesika urinaria dalam keadaan kosong membentuk lipatan membujur
(4)Tunika muskularis terdiri dari otot polos sangat longgar dan saling dipisahkan oleh
jaringan ikat longgar dan anyaman serabut elastis. Otot membentuk tiga lapisan : stratum
longitudinale internum, stratum sirkulare dan stratum longitudinale eksternum (5)Tunika
adventisia terdiri dari jaringan ikat longgar.7

Vesica Urinaria
Kantong air seni merupakan kantong penampung urine dari kedua belah ginjal
Urine ditampung kemudian dibuang secara periodik. Mukosa, memiliki epithel peralihan
(transisional) yang terdiri atas lima sampai sepuluh lapis sel pada yang kendor, apabila
teregang (penuh urine) lapisan nya menjadi tiga atau empat lapis sel. Propria mukosa terdiri
atas jaringan ikat, pembuluh darah, saraf dan jarang terlihat limfonodulus atau kelenjar.
Pada sapi tampak otot polos tersusun longitudinal, mirip muskularis mukosa. Sub mukosa
13
terdapat dibawahnya, terdiri atas jaringan ikat yang lebih longgar. Tunika muskularis cukup
tebal, tersusun oleh lapisan otot longitudinal dan sirkuler (luar), lapis paling luar sering
tersusun secara memanjang, lapisan otot tidak tampak adanya pemisah yang jelas, sehingga
sering tampak saling menjalin. Berkas otot polos di daerah trigonum vesike membentuk
bangunan melingkar, mengelilingi muara ostium urethrae intertinum. Lingkaran otot itu
disebut m.sphinter internus. Lapisan paling luar atau tunika serosa, berupa jaringat ikat
longgar (jaringan areoler), sedikit pembuluh darah dan saraf.7

Sistem Mikroskopik Genitalia Maskulina

Testis

Testis berperan untuk membentuk sel kelamin / gamet lelaki, yaitu spermatozoa dan
juga sebagai tempat produksi hormone seks lelaki , testosterone. Testis dewasa berbentuk
oval, panjang kurang lebih 4 cm, lebar 2-3 cm dan tebal 3 cm. Semasa embryogenesis ,
testis berkembang dalam rongga abdominal retroperitoneal pada dinding posterior rongga
abdomen. Selagi turun ke skrotum, testis membawa serta sebagian peritoneum disebut
tunika vaginalis.8

Testis di liputi oleh tunika albuginea ( jaringan ikat padat yang tersusun irregular),
dan dibawah nya ada jaringan ikat longgar tunika vaskulosa yang membentuk kapsul
vascular testis. Dan pada aspek posterior dari pada tunika albugenia terdapat bagian yang
menebal membentuk mediastinum testis, yang akan membentuk septa yang membagi ruang
testis menjadi 250 lobus testis. Setiap lobules berisi satu hingga empat tubulus
seminiferus.8

Tubulus Seminiferus

Tubulus seminiferus merupakan tabung ( tubules) berlumen yang amat berkelok-


kelok disebut juga tubulus kontruktus seminiferus , panjang 30-70 cm dan diameter 159-
250 nanometer, dinding tubulus seminiferus terdiri atas tunika propria, suatu lapisan
jaringan ikat yang tipis dan epitel seminiferus yang tebal. Tunika propria dan epitel
seminiferus dipisahkan oleh lamina basal yang berkembang baik dan pada lamina basalis
ini terdapat beberapa sel yang melekat padanya yaitu :8,9

14
 Sel sertoli
merupakan sel silindris tinggi, yang terdapat di dalam tubulus seminiferus fungsi
dari sel sertoli adalah sebagai penyokong guna melindungi sel kelamin , berperan
untuk menyalurkan nutrisi dari kapiler di bawah membran basalis kepada
spermatozoa, membentuk cairan testis, melisis sisa – sisa sitoplasma, dan
menghasilkan hormone estrogen .
 Sel spermatogenik :
o Sel Spermatogonium : merupakan sel benih diploid yang kecil terletak
dalam ruang basal tubulus seminiferus. Sel – sel ini terletak diatas lamina
basal, dan setelah pubertas, dipengaruhi oleh testosterone untuk memulai
siklus sel.
o Spermatosit primer : merupakan sel terbesar epitel seminiferus. Mempunyai
inti besar dan gelap, yang akan berkembang menjadi spermatosit sekunder.
o Spermatosit sekunder : merupakan sel yang relative kecil dan karena usianya
singkat, mereka tidak mudah terlihat dalam epitel seminiferus. Sel ini
kemudian akan melakukan pembelahan meisosis kedua dan membentuk 2 sel
spermatid.
o Spermatid : merupakan sel haploid bulat, berkelompok, padat dan kecil .
selanjutnya sel – sel ini akan bertransformasi menjadi spermatozoa.
Spermatid ada 2 macam, yaitu early spermatid ( belum berekor ) dan late
spermatid ( sudah berekor)
o Spermatozoa : terdiri atas sebuah kepala , berisi nucleus ( inti ) , dan ekor.

Sel Interstisial Leydig

Terletak diantara tubulus-tubulus semiiferus. Sel intersisial leydig, yang


memproduksi testosterone setelah masa pubertas. Mempunyai inti tunggal, kadang berinti
dua. merupakan sel steroid, mempunyai mitokondria dengan krista tubular dan kelompokan
besar SER ( smooth endoplasmic reticulum ) .8

Ductus Genital Intra testicular

15
Ductus genital yang terletak di dalam testis menghubungkan tubulus seminiferus
dalam testis dengan epididymis. Ductus intratestiskular ini merupakan tubuli rekti dan rete
testis.8

Tubuli Recti

Tubuli recti merupakan saluran pendek yang lurus, yang merupakan lanjutan dari
tubulus seminiferus dan menyalurkan spermatozoa yang di bentuk oleh epitel seminiferus,
ke rete testis. Setengah bagian pertama dekat tubulus seminiferus, tubuli rekti berdinding
sel sertoli dan setengah sisanya, dekat rete testis, mempunyai epitel kuboid selapis. Sel
kuboidnya mempunyai mikrovili yang pendek dan sebagian besar mempunyai flagellum.9

Rete testis

Rete testis terdiri atas ruangan – ruang labirin , di batasi epitel selapis kuboid , di
dalam mediastinum testis. lumennya berkelok dan bervariasi. Spermatozoa imatur
disalurkan dari tubuli recti ke dalam rete testis, ruang-ruang labirin yang dilapisi epitel
kuboidal.9

Ductus Eferent

Duktus efferent terletak di antara rete testis dan epididimis. Merupakan saluran
pendek yang menyalurkan spermatozoa dari rete testis san menembus tunika albugenia
testis untuk menyampaikan sperma ke epididymis. Lumennya bergelombang dan epitelnya
terdiri dari dua macam sel epitel yaitu sel kuboid tanpa silia ( untuk sekretorius ) dan sel
toraks bersilia dengan jenis kinosilia yang akan bergerak kearah distal untuk mendorong
spermatozoa kearah epididimis.9

Ductus Genital Ekstratestikular

Ductus genital ekstratestikular yang berhubungan dengan setiap testis ialah


epididymis, ductus deferent ( vas deferens ) dan ductus ejakulasi. 9

Epididymis

Epididymis adalah suatu tubulus yang berkelok – kelok terbagi dalam kepala, badan
dan ekor, melanjutkan diri menjadi ductus deferent. Epididymis memproduksikan banyak

16
faktor yang memfasilitasi pematangan spermatozoa, namun belum diketahui mekanisme
kerjanya. Lumenya rata dan dibatasi oleh epitel bertingkat yaitu, sel basal dan sel toraks.
Pada ductus epididymis sperma telah motil dan vertil sehingga disini epitel toraks dengan
kinosilia berubah menjadi sterosilia.9

Ductus Deferens ( vas deferens )

Ductus ini merupakan tabusng muscular yang menyalurkan spermatozoa dari ekor
epididimis ke ductus ejakulatorius. Dinding saluran relative tebal dibandingkan dengan
lumennya, lumennya berbentuk seperti bintang. Terdiri dari 3 lapisan otot yaitu tunika
muskularis longitudinalis eksterna, tunika muskularis sirkular dan tunika muskularis
longitudinalis interna. Epitel bertingkat torak, biasanya mempunyai sterosilia. Epitel
mukosanya bergelombang dengan lamina propria di bawahnya.8,9

Glandula vesikulosake

Mukosa vesikulosa samat berkelok, membentuk ruang – ruang buntu mirip dengan
labirin, yang secara tiga dimensi, mempunyai lumen yang sama di tengah. Lumen di batasi
epitel silindris bertingkat terdiri atas sel basal yang pendek dan sel kolumnar rendah.
Tunika mukosanya sama dengan kelenjar prostat akan tetapi di dalam lamina proprianya
tidak terdapat serat otot polos. kelenjar ini menghasilkan globulin, vitamin c dan fruktosa.
8,9

Glandula Prostat

Kelenjar ini merupakan kelenjar pelengkap terbesar, ditembus oleh urethra dan
ductus ejaculatorius. Kapsula tipis kelenjar terdiri atas jaringan ikat kolagen padat irregular
dengan banyak pembuluh darah, diselingi sel – sel otot polos. Mukosanya berlipat-lipat
dilapisi oleh epitel selapis torak atau dapat pula bertingkat , didalam lamina propria terdapat
serat otot polos. Biasanya didalam lumen terdapat konkremen ( sering di temukan pada usia
lanjut ) yang berwarna merah homogen. Berperan dalam pengaktivan sperma, dan akan
memasuki urethra saat ejakulasi.9,10

Glandula Bulbourethra

17
Glandula ini juga disebut kelenjar cowper, ukurannya kecil ( diameter 3-5 mm) dan
terletak pada pangkal penis, tepat pada permulaan urethra pars membranosa. Epitel kelenjar
tubualveolar kompleks bervariasi dari kuboid selapis hingga silindris / kolumnar selapis.
Kelenjar ini mengsekresikan suatu larutan pelincir lincin langsung ke dalam urethra.9,10

Penis

Pada potongan melintang penis , terdapat gambaran penis dengan ketiga korpus
kavernosum dan urethranya. Di dalam jaringan penyambung bawah kulit pada bagian
dorsal dapat ditemukan a.v.n dorsalis penis. Lebih kedalam lagi ditemukan tunika albugenia
penis yang merupakan jaringan ikat padat fibrosa yang membungkus kedua korpus
cavernosum dan korpus spongiosum .10

Diantara kedua corpus cavernosum penis, terdapat jaringan ikat fibrosa membentuk
septum penis atau septum mediana. Arteri profunda penis dapat ditemukan biasanya di
bagian tengah korpus cavernosum penis. pembuluh ini bercabang – cabang menjadi arteri
helisina yang berdinding khusus. Di bagian tengah korpus spongiosum terdapat urethra pars
spongiosa yang epitelnya selapis torak dengan lumen yang tidak bulat.10

Kesimpulan

Fimosis adalah keadaan dimana kulit penis (preputium) melekat pada bagian kepala
penis (glands) dan mengakibatkan tersumbatnya lubang saluran air seni, sehingga bayi dan
anak menjadi kesulitan dan kesakitan saat kencing. Kadang-kadang keluhan dapat berupa
ujung kemaluan menggembang saat mulai buang air kecil yang kemudian menghilang
setelah berkemih. Hal tersebut disebabkan oleh karena urine yang keluar terlebih dahulu
tertahan dalam ruangan yang dibatasi oleh kulit pada ujung penis sebelum keluar muaranya
yang sempit

Daftar Pustaka

1. Kasim YI. Sistem urogenitalia. Jakarta: Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran UKRIDA;
2013.h.22-35.

18
2. Snell SR. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC, 2006.h.135-
8.
3. Moore KL. Anatomi klinis dasar. Jakarta : Hipokrates; 2002.p.155-8.
4. Drake RL, Vogl AW, Mitchell AWM. Gray : dasar-dasar anatomi. Singapore : Elsevier ;
2014 . h. 223-39.
5. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula . Jakarta : EGC ; 2003. h. 347-53.
6. Johnson KE. Histologi dan biologi sel. Jakarta: Binarupa Aksara; 2004.h.311-5.
7. Don W, Fawcett. Buku ajar histologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2002.
h.650-5.
8. Gartner LP , Hiatt JL. Buku ajar berwarna histology. Singapore : Saunders Elsevier; 2014 .
h. 473- 90.
9. Mescher AL . Histologi dasar junqueira : teks dan atlas . Jakarta : EGC ; 2011.h. 223, 373-6
.
10. Fawcett DW . Buku ajar histology . Jakarta : EGC ; 2002.h.727-30.

19

Anda mungkin juga menyukai