Anda di halaman 1dari 23

Pengertian

Filsafat
Minggu 1

Prof. Dr. M. Zaim, M.Hum


 Kata filsafat berasal dari kata
‘philosophia” (bahasa Yunani) artinya
mencintai kebijaksanaan atau cinta
kearifan.

Pengertian Philien = mencintai


Sophos = bijaksana
Filsafat  Orang yang berusaha mencari
kebijaksanaan atau pencinta
pengetahuan disebut filusuf.
Sumber Filsafat

 Sumber dari filsafat adalah manusia,


yaitu akal dan kalbu manusia yang sehat,
yang berusaha keras dan sungguh-
sungguh untuk mencari kebenaran dan
akhirnya memperoleh kebenaran.
Manusia berspekulasi dengan
pemikirannya tentang semua hal.

Proses Dari berbagai spekulasi disaring


mencari menjadi beberapa buah pikiran
yang dapat dihandalkan
kebenaran
Buah pikiran itu menjadi titik awal
dalam mencari kebenaran,
kemudian berkembang menjadi
ilmu pengetahuan.
1 Pythagoras (572-497 SM): Orang yang
pertama memperkenalkan istilah
philosophia yang bermakna “the love

Pendapat 2
of wisdom” (cinta kebijakan).
Socrates (469-399 SM): “Principles of
para ahli the just and happy life” (perenungan
terhadap azaz kehidupan yang adil dan
mengenai bahagia).
Plato (427-347 SM): “vision of truth”
filsafat
3
(pencinta pandangan tentang
kebenaran). Filsafat adalah pencarian
yang spekulatif. Filsafat Plato
kemudian disebut Filsafat Spekulatif.
4 Aristoteles (384-332 SM):
- Sophia (kearifan) merupakan
kebajikan intelektual tertinggi.
- Philosphia = Episteme, yaitu suatu
kumpulan teratur mengenai
pengetahuan rasional mengenai
suatu objek.
- Filsafat adalah ilmu pengetahuan
yang meliputi kebenaran yang
terkandung di dalamnya ilmu
metafisika, logika, retorika, etika,
ekonomi, politik dan estetika.
5 Rene Descartes (1596-1650): Filsafat
adalah kumpulan segala pengetahuan
di mana Tuhan, alam dan manusia
menjadi pokok penyelidikannya.
6. Immanual Kant (1724-1804): Filsafat
adalah ilmu yang menjadi pokok
pangkal dari segala pengetahuan yang
di dalamnya tercakup masalah
epistemology, etika dan masalah
ketuhanan.
7. Al Kindi (801-873): Filsafat adalah
pengetahuan tentang hakekat segala
sesuatu dalam batas-batas kemampuan
manusia.
8. Al-Farabi (870-950M): Filsafat adalah
ilmu yang menyelidiki hakikat yang
sebenarnya dari segala yang ada.
9. Francis Bacon (1561-1621): Filsafat adalah ibu
agung dari ilmu-ilmu (the great mother of the
sciences). Dia mengemukakan metode induksi
yang menemukan kebenaran dalam ilmu
pengetahuan melalui pengamatan dan
percobaan.
10. Henry Sidgwick (1839-1900M): Filsafat adalah
ilmu tentang ilmu (scientia scientium).
11. John Dewey (1858-1952): Filsafat adalah
sarana untuk melakukan penyesuaian antara
hal yang lama dengan yang baru dalam
penyesuaian suatu kebudayaan.
12. Bertrand Russel (1972-1970): Filsafat adalah
kritik terhadap pengetahuan, karena filsafat
memeriksa secara kritis asas-asas yang dipakai
dalam ilmu dan dalam kehidupan sehari-hari,
dan mencari suatu ketakselarasan yang dapat
terkandung dalam asas itu.
13. M.J. Langevel: Filsafat adalah ilmu yang
mengkaji tentang msalah-masalah yang
akhir dan yang menentukan, yaitu msalah-
masalah yang berkenaan dengan makna
keadaan atau hakikat tentang Tuhan,
keabadian, dan kebebasan.
Perbedaan definisi disebabkan oleh beberapa
hal:
1. Setiap tokoh hidup dalam kurun waktu
yang berbeda.
2. Mereka tumbuh dan berkembang dalam
lingkungan hidup yang berbeda.
3. Dengan kapasitas keilmuannya memiliki
konotasi dan makna yang berbeda
4. Karena perkembangan filsafat itu sendiri.
Rangkuman
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
berupaya mengkaji tentang masalah-
masalah yang muncul dan berkenaan
dengan segala sesuatu, baik yang sifatnya
materi maupun immateri, secara
sungguh-sungguh guna menemukan
hakikat sesuatu yang sebenarnya,
mencari prinsip-prinsip kebenaran, serta
berfikir secara rasional, logis, mendalam
dan bebas, sehingga dapat dimanfaatkan
untuk menyelesaikan masalah-masalah
dalam kehidupan.
▪ Objek adalah sesuatu yang menjadi
bahan dari kajian suatu penelaahan atau
penelitian tentang pengetahuan.
▪ Objek yang selalu difikirkan oleh filusuf
adalah segala sesuatu yang ada dan yang
Objek mungkin ada.
Objek filsafat adalah:
Filsafat  Objek materil: yang nyata maupun yang
abstrak dan psikis (nilai-nilai, spiritual,
konseptual)
 Objek formal: penelitian/penyelidikan
yang mendalam.
1 Metode Kritis: cara kerja
yang bersifat analitis
(dilakukan oleh Socrates
dan Plato melalui
Metode percakapan dan
dialog/berfikir induksi)
Filsafat 2 Metode skolastik: sintesis
deduktif (dikembangkan
oleh Aristoteles dan
Thomas Aquinas)
1. Metode Sistematis:
mempelajari karya-karya
filsafat, seperti teori
pengetahuan, teori hakekat,
nilai, aliran filsafat, dsb.
2. Metode Historis:
mempelajari tokoh dan
Ahli lain pokok ajaran dan
mengelompokkan kedudukannya dalam
sejarah; periode sejarah
atas beberapa filsafat (mempelajari
macam metode, filsafat secara kronologis)
yaitu: 3. Metode Kritis: memahami isi
ajaran dan mengkritisinya
4. Metode Empiris: Hanya
pengalamanlah yang dapat
menyajikan pengertian
benar.
1 Filsafat sebagai ilmu:
mencari hakekat atau inti
dari sesuatu.
2 Filsafat sebagai cara
berfikir: berfikir yang sangat
mendalam (radikal) sehingga
akan sampai pada hakikat
sesuatu.
Ciri-Ciri 3 Filsafat sebagai pandangan
hidup: filsafat bersumber
Filsafat pada hakekat kodrat diri
manusia yang berperan
sebagai makhluk individu,
makhluk sosial, dan makhluk
Tuhan. Sehingga lahirlah
bermacam-macam filsafat
seperti: Filsafat sosial,
biologi, antropologi, etika,
estetika, agama, dsb.
1 Menyeluruh, mencakup
pemikiran dan pengkajian
yang luas, tidak membatasi
diri, dan bukan hanya
ditinjau dari sudut
pandang tertentu
2 Mendasar, kajian yang
mendalam, mendetail yang
Karakteristik sampai pada hasil yang
fundamental dan esensial
Filsafat 3 Spekulatif, hasil pemikiran
filsafat yang diperoleh
dijadikan dasar bagi
pemikiran selanjutnya.
Hasil pemikirannya selalu
ditujukan sebagai dasar
untuk menghasilkan
pengetahuan yang baru.
Mengajarkan untuk lebih mengenal diri
sendiri secara totalitas (berfikir serius,
radikal, mengkaji sesuatu sampai ke
akar-akarnya).

Manfaat Mengajarkan tentang alam semesta


(menyusun sistim pengetahuan yang
Mempelajari rasional dalam rangka memahami
sesuatu)
Filsafat
Mengajarkan tentang hakekat Tuhan
(membantu manusia untuk membangun
keyakinan keagamaan atas dasar
kematangan berfikir secara intelektual).
Filsafat merupakan induk dari
segala ilmu pengetahuan,
sehingga ilmu-ilmu yang lain
merupakan anak dari filsafat itu
sendiri.
Cabang-
Cabang
Filsafat
Cabang filsafat menurut Plato:
Dialektika:
Fisika:
membicarakan Etika:
membicarakan
persoalan ide-ide membicarakan soal
persoalan
atau persoalan baik dan buruk
materi/fisik
umum
Menurut Aristoteles:
a. Logika: ilmu yang mendasari dalam memahami
filsafat
b. Filsafat teoritis: ilmu fisika, matematika,
metafisika
c. Filsafat praktis: filsafat alamiah (ilmu etika yang
mengatur kesusilaan dan kebahagiaan dalam
hidup perorangan; ilmu ekonomi yang mengatur
kesusilaan dan kemakmuran dalam keluarga;
ilmu politik yang mengatur kesusilaan dan
kemakmuran dalam negara
d. Filsafat poetika: filsafat kesenian yaitu yang
membicarakan tentang keindahan, nilai seni
dsb.
Menurut Kattsoff (1996)
• Logika: cara memperoleh kesimpulan.
• Metodologi: membicarakan observasi, hipotesis, hukum, teori, susuna
eksperimen
• Metafisika: hal-hal dibalik yang tampak
• Ontologi dan kosmologi: azaz rasional dari yang ada dan ketertiban serta
susunannya.
• Epistemologi: menyelidiki asal mula, susunan, metode dan syahnya
pengetahuan
• Biologi kefilsafatan: menganalisis pengertian hakiki dari biologi
• Psikologi kefilsafatan: Jiwa, nyawa, ego, perasaan, kehendak
• Antropologi kefilsafatan: Hakikat terdalam dari manuasia
• Sosiologi kefilsafatan: hakikat masyarakat dan hakikat negara
• Etika: membicarakan tentang baik dan buruk
• Estetika: peranan keindahan, khususnya dalam seni
• Filsafat Agama: membicarakan agama sebagai kepercayaan.
Ruang lingkup kajian filsafat:
a. Kosmologi: berhubungan dengan alam
semesta, ruang dan waktu, kenyataan
hidup manusia sebagai ciptaan Tuhan,
proses kejadian dan perkembangan

Bidang b.
hidup manusia di alam nyata.
Ontologi: pemikiran tentang asal-usul
Kajian kejadian alam semesta, dari mana dan
ke arah mana proses kejadiannya.
Filsafat c. Philosophy of mind: pemikiran filosofis
tentang jiwa dan bagaimana
hubungannya dengan jasmani serta
bagaimana kebiasaan berkehendak
manusia.
d. Epistemologi: pemikiran tentang apa
dan bagaimana sumber pengetahuan
manusia diperoleh; apakah dari akal
pikiran (aliran rasionalisme), dari
pengalaman panca indra (aliran
empirisme), dari ide-ide (Idealisme)
atau dari Tuhan (aliran Teologisme),
termasuk juga pemikiran tentang
validitas pengetahuan manusia, sampai
dimana kebenaran pengetahuan kita.
e. Aksiologi: pemikiran tentang masalah
nilai, misalnya nilai moral, agama,
keindahan (estetika). Aksiologi
mengandung pengertian lebih luas
daripada etika atau higher values of
life (nilai-nilai kehidupan bertaraf
tinggi).
Bidang kajian utama
dalam filsafat
Ontologi: Membicarakan
asas-asas rasional dari Epistemologi:
“yang ada”, berusaha untuk Membicarakan sumber- Aksiologi: Mempelajari
mengetahui esensi yang sumber pengetahuan dan hakikat nilai (teori nilai);
terdalam dari “yang ada”; bagaimana cara Membahas kegunaan atau
teori hakikat yang memperoleh pengetahuan manfaat pengetahuan.
membicarakan pengetahuan tersebut (teori (Menjawab pertanyaan
itu sendiri. (Menjawab pengetahuan). (Menjawab “mengapa”; Mengapa
pertanyaan “apa”; Apa pertanyaan “bagaimana”; pengetahuan itu diperlukan)
wujud hakiki dari Bagaimana prosedurnya?)
pengetahuan tersebut?)
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai