Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN EKSKURSI LAPANGAN

“ BATUAN METAMORF”

AMAR AZHAR

1031911002

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

 PENGERTIAN BATUAN METAMORF


Batuan metamorf ini sering disebut juga sebagai batuan malihan. Batuan metamorf atau
batuan malihan ini merupakan sekelompok batuan yang merupakan hasil dari ubahan atau
transformasi dari suatu tipe batuan yang sudah ada sebelumnya (protolith) oleh suatu proses
yang disebut dengan metamorfosis atau mengalami perubahan bentuk. Batuan metamorf
adalah batuan yang terbentuk dari proses metamorfisme batuan-batuan sebelumnya karena
perubahan temperatur dan tekanan. Batuan metamorf merupakan batuan yang sebenarnya
sudah ada sebelumnya. Tetapi batuan ini mengalami perubahan akibat adanya komposisi
mineral, tekstur, dan perubahan lainnya yang terjadi pada batuan hasil malihan tersebut.
Batuan metamorf ini terjadi akibat adanya berbagai perubahan yang disebabkan oleh proses
metamorfosa, seperti perubahan tekanan, perubahan kondisi kimia di kerak bumi, perubahan
temperatur, aktivitas kimiawi, dan seluruh faktor yang bersatu untuk membentuk batuan
metamorf itu sendiri.
Batuan metamorf ini mempunyai kegunaan yang sangat penting bagi manusia. Melalui
penelitian yang dilakukan pada batuan metamorf ini dapat diperoleh informasi yang sangat
penting mengenai suhu dan juga tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi. Namun
saat ini batuan metamorf telah banyak yang tersingkap di permukaan bumi dikarenakan adanya
erosi tanah dan juga pengangkatan.
 PROSES PEMBENTUKAN BATUAN METAMORF
Batuan metamorf ini bukanlah merupakan jenis batuan yang langsung ada di dunia ini. Untuk
berubah menjadi batuan metamorf, diperlukan beberapa proses. Proses terjadinya batuan
metamorf ini berasal dari batuan yang sudah ada sebelumnya, yakni protolith. Protolith atau
batuan asal yang dikenai panas lebih dari 1500C dan juga tekanan yang ekstrem akan
mengalami perubahan fisika atau perubahan kimia yang besar. Batuan protolith ini banyak
sekali jenisnya. Yang termasuk kedalam batuan protolith ini adalah batuan beku, batuan
sedimen, atau bisa juga batuan metamorf lainnya yang usianya lebih tua seperti batu Gneis, batu
Sabak, batu Marmer, dan juga batu Skist.
Proses terbentuknya batuan metamof karena adanya proses metamorfosa. Proses
metamorfosa adalah sebuah proses pengubahan batuan akibat adanya perubahan tekanan,
temperatur, dan adanya aktivitas kimia, baik fluida maupun gas, bahkan bisa merupakan
variasi dari ketiganya (tekanan, temperatur, dan aktivitas kimia). Proses metamorfosa sendiri
sebenarnya merupakan proses isokimia, dimana tidak adanya penambahan unsur-unsur kimia
pada batuan yang mengalami metamorfosa. Temperatur yang berkisar biasanya antara 200 0C-
8000C tanpa melalui fase cair. Adapun tiga faktor yang dapat menyebabkan terjadinya proses
metamorfosa tersebut sehingga mengakibatkan proses terbentuknya batuan metamorf, antara
lain :

- Temperatur

Perubahan temperatur pada proses pembentukan batuan metamorf disebabkan karena


adanya pemanasan akibat intrusi magmatik ataupun perubahan gradien geothermal. Proses
pemanasan skala kecil terjadi jika ada gesekan selama proses pembentukan kembali massa
batuan.

- Tekanan

Tekanan akan bervariasi dalam tiap kedalaman. Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang
dibagi perluas bidang tekan. Ada beberapa tipe tekanan, disebut hydrostatic
stress atau uniform stress. Jika tekanan tidak sama dari segala arah, tekanan seperti ini
disebut differential stress. Differential stress yang terjadi pada selama proses perubahan, hal
ini akan mempengaruhi tekstur batuan. Selanjutnya akan terbentuk lembaran silika
Lembaran-lembaran silika akan tumbuh dengan berorientasi tegak-lurus pada arah tegangan
maksimum (maximum stress). Adanya silika menyebabkan batuan mudah pecah
disepanjang alur lembaran silika. Struktur seperti ini disebut foliasi.

- Aktivitas Kimiawi

Aktivitas kimiawi cairan dan gas yang berada pada matriks antar butir batuan mempunyai
peranan yang penting dalam pembentukan batuan malihan. Reaksi kimia dalam
metamorfisme baik itu saat proses rekristalisasi dan pembentukan mineral baru, berjalan
sangat lambat. Melalui percobaan laboratorium didapatkan jika proses metamorfisme terjadi
sangat lama akan menghasilkan mineral berbutir besar. Dengan demikian, batuan metamorf
berbutir kasar pembentukannya memalui metamorfisme yang lama. Percobaan telah
membuktikan bahwa waktu yang dibutuhkan dalam proses metamorfisme dapat mencapai
jutaan tahun. Media yang menyebabkan proses metamorfisme antara lain panas, tekanan dan
cairan kimia aktif. Ketiga media tersebut dapat bekerja bersama-sama pada batuan metamorf.
Namun, derajat metamorfisme dan kontribusi dari tiap agen tersebut berbeda-beda. Ada dua
macam tingkat metamorphosis batuan. Proses metamorphosis rendah pada kondisi
temperatur dan tekanan sedikit di atas batuan sedimen. Sedangkan pada proses pembentukan
batuan malihan tingkat tinggi, kondisinya sedikit dibawah kondisi proses peleburan batuan.
BAB II
LOKASI PENGAMATAN

Pengamatan batuan metamorf dilakukan pada dua lokasi yaitu :

1. Pengamatan batuan metamorf jenis skiss dilakukan di Pantai Tuing Desa Mapur,
Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
2. Pengamatan batuan metamorf jenis kuarsit dilakukan di Pantai Pejem Desa Gunung
Pelawan, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Fisiografi regional Kepulauan Bangka Belitung menunjukkan bahwa kepulauan ini


merupakan bagian dari kepulauan yang berada pada paparan sunda. Kepulauan ini merupakan
penyusun bagian tinggian dalam Paparan Sunda, sebagian besar merupakan pulau berbatu
yang ditutupi oleh endapan laterit yang tebal. Sebagai bagian dari Kepulauan Sunda Besar
maka Kepulauan Bangka Belitung relatif masih berumur tua yang baru muncul ke permukaan
laut pada kisaran 15-30 juta tahun yang lalu sebagai hasil dari aktivitas vulkanis dan tektonis.
Secara regional, blok Paparan Sunda dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.1 Peta Fisiografi dan Sesar Aktif Utama Paparan


Sunda
BAB III

JENIS LITOLOGI

Adapun jenis litologi batuan metamorf ( Skiss dan Kuarsit ) yang ada pada 2 lokasi ini
adalah sebagai berikut :

1. Skiss

- Warna : Abu-abu gelap, hitam, hijau

- Struktur : Foliasi ( Sekistosa )

- Tekstur : Kristaloblastik(Lepidoblastik)

a. Ukuran Butir : Fanerik


b. Ketahanan Metamorfosa : Kristaloblastik
c. Bentuk Kristal : Euhedral

-Komposisi Mineral : Stress Mika, Grafit, Hornblende, Kuarsa, Klorit,

-Derajat Metamorfisme : Intermediet – Tinggi

-Ciri Khas :1. Adanya lapisan - lapisan yang dibentuk oleh mineral stress atau
mineral yang mengalami pemipihan sehingga perlapisannya
tipis.

2. Adanya urat kuarsa pada batuan.

-Nama Batuan : Skiss


- Genesa : Batuan dasar Pulau Bangka yang umurnya paling tua dan telah
mengalami proses abrasi, erosi, dan pelapukan lain yang intens,
yang mana seharusnya batuan ini berwarna gelap dan terlihat
mineral mika. Namun pada lokasi berubah menjadi warna
kecokelatan dan ditumbuhi lumut. Batuan ini terbentuk karena
metamorfosa regional pada zona penunjaman lempeng, karena
metamorfisme pada daerah ini memiliki pengaruh tekanan yang
tinggi dan terjadi pada temperatur > 4000 C selama
pembentukannya.

2.Kuarsit

- Warna : Putih,Abu - Abu, Kekuningan, Kecokelatan, Merah

- Struktur : Non Foliasi(Granulate)

- Tekstur : Kristaloblastik(Granoblastik)

a. Ukuran Butir : Medium Coarse


b. Ketahanan Metamorfosa : Granoblastik
c. Bentuk Kristal : Euhedral

-Komposisi Mineral : Kuarsa, Anti stress

-Derajat Metamorfisme : Intermediet – Menengah

-Ciri Khas : 1. Susunannya tampak berlapis - lapis, berkelompok, dan berwarna agak
gelap.
2. Struktur yang berlapis - lapis yang mana diantara lapisan itu tampak
mineral kuarsa berwarna putih.

3. Didominasi oleh mineral kuarsa yang berbentuk bulat lonjong.

4. Usianya diperkirakan berasal dari Carbon Perm.

5. Lebih keras dibandingkan dengan glass.

-Nama Batuan : Kuarsit

-Jenis Batuan : Batuan Metamorf Regional

-Genesa : Terbentuk dari batu pasir(sandstone)yang mengalami tekanan dan


temperatur yang tinggi. Ketika batu bermetamorfosis menjadi
Kuarsit, butir-butir kuarsa mengalami rekristalisasi dan biasanya
tekstur dan struktur asal pada pasir terhapus oleh proses
metamorfosisme.

Batuan metamorf merupakan salah satu batuan yang umumnya paling tua dan juga
batuan metamorf merupakan salah satu batuan penyusun litosfer selain batuan sedimen.
Batuan kompleks Pemali terdiri dari batuan berupa skiss, phillit, batulempung, rijang, tiff,
gneiss, sisipan kuarsit, dan lensa batugamping. Batuan tersebut dapat dijumpai di daerah
Pemali, Belinyu, dan Pangkalpinang, sedangkan permeabilitas (kelulusan air) umumnya
rendah, setempat kelulusan sedang pada zona pelapukan dan rekahan.
BAB IV

KESIMPULAN

1. Batuan metamorf disebut juga batuan malihan. Batuan metamorf adalah batuan yang
terbentuk akibat proses perubahan tekanan, temperatur atau keduanya di mana batuan
memasuki kesetimbangan baru tanpa adanya perubahan komposisi kimia (isokimia) dan
tanpa melalui fasa cair (dalam keadaan padat), dengan temperatur berkisar antara 200-
8000C. Proses terbentuknya batuan metamorf karena adanya perubahan yang disebabkan
oleh proses metamorfosa. Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi pembentukan batuan
metamorf, yaitu temperatur, tekanan, dan aktivitas kimiawi.
2. Batuan metamorf Pulau Bangka merupakan batuan dasar yang umurnya paling tua
dibandingkan dengan batuan daerah lain.
3. Terdapat persamaan komposisi antara batu skiss dan kuarsit yaitu sama - sama
mengandung urat kuarsa. Akan tetapi, urat kuarsa pada batu kuarsit lebih banyak dan
kompleks dibandingkan dengan skiss.
4. Pada batu kuarsit tampak berlapis - lapis, berkelompok, dan berwarna agak gelap.
Struktur yang berlapis - lapis yang mana diantara lapisan itu tampak mineral kuarsa
berwarna putih dan berbentuk bulat lonjong, sehingga biasanya batu ini disebut batu
konglomerat.
5. Pada batuan metamorf jenis skis terdapat urat kuarsa pada batuan dan adanya lapisan-
lapisan yang dibentuk oleh mineral stress atau mineral yang mengalami pemipihan
sehingga perlapisannya tipis, sedangkan pada batuan metamorf jenis kuarsit terdapat
susunannya tampak berlapis-lapis, berkelompok, dan berwarna agak gelap, didominasi
oleh mineral kuarsa yang berbentuk bulat lonjong, lebih keras dibandingkan dengan
glass, dan struktur yang berlapis-lapis yang mana diantara lapisan itu tampak mineral
kuarsa berwarna putih

Anda mungkin juga menyukai