Anda di halaman 1dari 7

Harta/Aset

Harta Tetap(fixed Asset) adalah harta yang masa manfaatnya bersifat panjang dan lebih
dari satu periode. Misalnya Gedung, Tanah, Kendaraan, Mesin dll.
Ciri-ciri Harta Tetap
1. Memiliki Bentuk Fisik.
2. Dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dalam kegiatan operasi.
3. Tidak dimaksudkan untuk dijual.
4. Masa Manfaat lebih dari satu tahun.

Aset Takberwujud adalah aset non moneter yang teridentifikasi tanpa wujud fisik. Misalnya
adalah Hak Paten, Goodwill, Merek Dagang, Hak Cipta.
Pengakuan Aset Takberwujud terjadi saat:
1. Jika dan hanya jika kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomis masa
depan dari aset tersebut.
2. Biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal.

Penyusutan Aset Tetap


Dijurnal :
Beban penyusutan-Aset Tetap Rp XX
Akumulasi Penyusutan-Aset Tetap Rp XX

1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)


Ada dua cara menghitungnya, yaitu:
a. Menggunakan nilai sisa:
Depresiasi/Penyusutan = (Harga Perolehan – Nilai Sisa) : Usia Ekonomis
b. Tanpa nilai sisa:
Depresiasi/Penyusutan = Harga Perolehan : Umur Ekonomis
Contoh : Sebuah Mesin diperoleh dengan harga Rp 7.500.000 dan diperkirakan memiliki nilai
residu atau nilai sisa sebesar Rp 1.500.000. Jika masa manfaat mesin 5 tahun, maka
berapakah nilai penyusutan untuk tahun pertama jika menggunakan metode garis lurus dan
buatlah jurnalnya!
Jawab :
Penyusutan = (7.500.000-1.500.000): 5
= 6.000.000/5
= 1.200.000
Jurnal :
Beban penyusutan-Mesin Rp1.200.000
Akumulasi Penyusutan-Mesin Rp1.200.000

2. Metode Saldo Menurun Ganda


Depresiasi/Penyusutan = { 2 x (100% : Usia Ekonomis) } x Harga Beli atau Nilai Buku
Contoh : Sebuah Mesin diperoleh dengan harga Rp 7.500.000 dan diperkirakan memiliki nilai
residu atau nilai sisa sebesar Rp 1.500.000. Jika masa manfaat mesin 5 tahun, maka
berapakah nilai penyusutan untuk 2 tahun pertama jika menggunakan saldo menurun ganda!
1. Tahun pertama
Penyusutan = { 2 x (100% : 5) } x 7.500.000
= 40% x 7.500.000
= 3.000.000
2. Tahun Kedua
Penyusutan = { 2 x (100% : 5) } x (7.500.000-3.000.000)
= 40% x 4.500.000
= 1.800.000

3. Jumlah Angka Tahun (Sum of the Year Digit Method)


Depresiasi = Sisa Usia Penggunaan : Jumlah Angka Tahun x (Harga Perolehan)
Rumus Jumlah Angka Tahun : n(n+1)/2
Contoh : Sebuah Mesin diperoleh dengan harga Rp 7.500.000 dan diperkirakan memiliki nilai
residu atau nilai sisa sebesar Rp 1.500.000. Jika masa manfaat mesin 5 tahun, maka
berapakah nilai penyusutan untuk 2 tahun pertama jika menggunakan Jumlah Angka Tahun!
Jawab :
Jumlah Angka Tahun : 5(5+1)/2 = 15
1. Tahun pertama
Penyusutan = 5/15 x 6.000.000
= 2.000.000
2. Tahun Kedua
Penyusutan = 4/15 x 6.000.000
= 1.600.000

4. Metode Satuan Jam Kerja (Service Hours Method)


Beban Depresiasi per Tahun = Jam Kerja yang Dapat Dicapai x Tarif Depresiasi Tiap Jam
Tarif Depresiasi Tiap Jam = Harga Perolehan-Nilai Sisa : Jumlah Total Jam Kerja
Penggunaan Aset Tetap
Contoh : Diasumsikan sebuah mesin dengan harga perolehan 8.000.000 dan estimasi nilai
residu sebesar 800.000 diharapkan memiliki estimasi kegunaan 36.000 jam operasi. Jika pada
tahun pertama mesin beroperasi selama 5.000 jam berapa nilai penyusutan tahun pertama !
Jawab :
Tarif Depresiasi Tiap Jam = 7.200.000 : 36.000 = 200 perjam
Beban Depresiasi per Tahun = 5.000 x 200 = 1.000.000
Jadi beban penyusutan tahun pertama adalah Rp 1.000.000

5. Metode Satuan Hasil Produksi (Productive Output Method)


Beban Depresiasi per Tahun = Satuan Produk yang Dihasilkan x Tarif Depresiasi per Produk
Tarif Depresiasi per Satuan Produk = Harga Perolehan Nilai Sisa : Jumlah Total Produk yang
Dihasilkan
Contoh : Diasumsikan sebuah mesin dengan harga perolehan 8.000.000 dan estimasi nilai
residu sebesar 800.000 diharapkan memiliki estimasi menghasilkan 36.000 produk. Jika pada
tahun pertama mesin beroperasi menghasilkan 5.000 produk, berapa nilai penyusutan tahun
pertama !
Jawab :
Tarif Depresiasi Tiap Satuan produk = 7.200.000 : 36.000 = 200 persatuan produk
Beban Depresiasi per Tahun = 5.000 x 200 = 1.000.000
Jadi beban penyusutan tahun pertama adalah Rp 1.000.000

Pelepasan Aset Tetap


1. Penghilangan Aset Tetap
Akumulasi Penyusutan- Harta Tetap Rp XX
Harta Tetap Rp XX
Contoh : Sebuah Peralatan dengan Harga Perolehan Rp 5.000.000 dengan masa manfaat 5
tahun habis disusutkan pada 31 Desember 2020. Buatlah jurnal pelepasan aset tetap!
Jurnal :
Akumulasi Penyusutan- Peralatan Rp 5.000.000
Peralatan Rp 5.000.000

2. Menjual Aset Tetap


a. Jika Dijual dengan Nilai Buku.
Kas Rp XX
Akumulasi Penyusutan-Aset Tetap Rp XX
Aset Tetap Rp XX
Contoh : Sebuah Peralatan dengan Harga Perolehan Rp 5.000.000 dengan masa manfaat 5
tahun akan habis disusutkan pada 31 Desember 2020 dengan metode garis lurus. Pada tgl 31
Desember 2018 peralatan tersebut dijual dengan nilai buku buatlah jurnalnya!
Akumulasi penyusutan peralatan : 3*(5.000.000/5) = 3.000.000
Jurnal :
Kas Rp 2.000.000
Akumulasi Penyusutan-Peralatan Rp 3.000.000
Peralatan Rp 5.000.000

b. Jika dijual dibawah nilai buku


Kas Rp XX
Akumulasi Penyusutan-Aset Tetap Rp XX
Rugi Atas Pelepasan Aset Tetap Rp XX
Aset Tetap Rp XX
Contoh : Jika soal A dijual pada harga Rp 1.500.000 buatlah jurnalnya!
Jurnal :
Kas Rp 1.500.000
Akumulasi Penyusutan-Aset Tetap Rp 3.000.000
Rugi Atas Pelepasan Aset Tetap Rp 500.000
Aset Tetap Rp 5.000.000

c. Jika dijual diatas nilai buku


Jurnal :
Kas Rp XX
Akumulasi Penyusutan-Aset Tetap Rp XX
Laba Atas Pelepasan Aset Tetap Rp XX
Aset Tetap Rp XX
Contoh : Jika soal A dijual pada harga Rp 2.500.000 buatlah jurnalnya!
Kas Rp 2.500.000
Akumulasi Penyusutan-Aset Tetap Rp 3.000.000
Laba Atas Pelepasan Aset Tetap Rp 500.000
Aset Tetap Rp 5.000.000

3. Pertukaran Aset Tetap


a. Pertukaran Aset Tetap Serupa (laba tidak diakui)
Akumulasi Penyusutan-Peralatan Rp 4.500.000
Peralatan (Baru) Rp 9.500.000
Peralatan (Lama) Rp 7.000.000
Kas Rp 7.000.000
Contoh : Sebuah Peralatan yang dibeli dengan harga 7.000.000 dengan umur 4 tahun ditukar
dengan Peralatan baru dengan harga 10.000.000 dan perusahaan harus membayar 7.000.000
untuk memperoleh peralatan tersebut. Diketahui bahwa akumulasi penyusutan atas peralatan
adalah 4.500.000. Buatlah jurnal untuk pertukaran aset tersebut!
14jt
Jika pertukaran rugi
Akumulasi Penyusutan-Aset tetap Rp XX
Aset Tetap (Baru) Rp XX
Rugi Atas Pertukaran Aset Rp XX
Aset Tetap (Lama) Rp XX
Kas Rp XX
Contoh : Sebuah Peralatan yang dibeli dengan harga 7.000.000 dengan umur 4 tahun ditukar
dengan Peralatan baru dengan harga 10.000.000 dan perusahaan harus membayar 8.000.000
untuk memperoleh peralatan tersebut. Diketahui bahwa akumulasi penyusutan atas peralatan
adalah 4.500.000. Buatlah jurnal untuk pertukaran aset tersebut!
Jurnal :
Akumulasi Penyusutan-Peralatan Rp 4.500.000
Peralatan(baru) Rp 10.000.000
Rugi Atas Pertukaran Peralatan Rp 500.000
Peralatan(lama) Rp 7.000.000
Kas Rp 8.000.000

b. Pertukaran Aset Tetap tidak Serupa


Jika pertukaran laba
Akumulasi Penyusutan-Aset tetap Rp XX
Aset Tetap (Baru) Rp XX
Laba Pertukaran Aset Rp XX
Aset Tetap (Lama) Rp XX
Kas Rp XX
Contoh : Sebuah Peralatan yang dibeli dengan harga 7.000.000 dengan umur 4 tahun ditukar
dengan sebuah Kendaraan dengan harga 10.000.000 dan perusahaan harus membayar
7.000.000 untuk memperoleh peralatan tersebut. Diketahui bahwa akumulasi penyusutan atas
peralatan adalah 4.500.000. Buatlah jurnal untuk pertukaran aset tersebut!
Jurnal :
Akumulasi Penyusutan-Peralatan Rp 4.500.000
Kendaraan Rp 10.000.000
Laba Pertukaran Aset Rp 500.000
Peralatan (Lama) Rp 7.000.000
Kas Rp 7.000.000

Jika pertukaran rugi


Akumulasi Penyusutan-Aset tetap Rp XX
Aset Tetap (Baru) Rp XX
Rugi Atas Pelepasan Aset Rp XX
Aset Tetap (Lama) Rp XX
Kas Rp XX

Jurnal Untuk Aset TakBerwujud


1. Untuk Goodwill dan Merk Dagang
Kerugian Penurunan Nilai- Goodwill/Merk Dagang Rp XX
Goodwill/Merk Dagang Rp XX
Contoh : Perusahaan A menentukan bahwa Rp 1.000.000 dari Nilai Goodwill yang diperoleh
dari membeli PT A diturunkan Nilainya
Jurnal : Kerugian Penurunan Nilai- Goodwill Rp 1.000.000
Goodwill Rp 1.000.000

2. Untuk Hak Cipta dan Hak Paten


Beban Amortisasi
Aset Tetap Takberwujud (Hak Paten/Hak Cipta)
Contoh : Exercise 10-20
PT Merapi Membeli Hak Paten pada tanggal 6 Januari 2013 senilai Rp 882.000.000.
Hak Paten mempunyai umur manfaat selama 9 tahun sampai masa legalnya. Pada Tgl 3
Januari 2016 PT Merapi mempertahankan patennya atas gugatan pada biaya Rp 45.000.000
1. Tentukan Beban Amortisasi
Nilai Buku 3 Januari 2016 = 882.000.000- 3 (882.000.000/9)
= 882.000.000- 294.000.000
= 588.000.000
Beban Amortisasi = Nilai buku/Umur Manfaat
= (588.000.000+45.000.000)/6 tahun
= Rp 105.500.000
2. Jurnal
Beban Amortisasi Rp 105.500.000
Hak Paten Rp 105.500.000

Anda mungkin juga menyukai