Anda di halaman 1dari 11

Tugas kelompok

MAKALAH ETIKA ILMU PENDIDIKAN ISLAM


(pendidik dalam pendidikan islam)

Dosen pembimbing:
Rasmi S.Ag, M.Pd

Disusun:
Kelompok I
ASRI NINGSIH/17010101079
M. ALIF MATARA/17010101120
NURUL FAHMI/17010101122
PIRNI ROSALIA/15010104076
MUHAMMAD RESKY/16010101026

PAI B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANINSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI KENDARI
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat hidayah-Nya
maka malakah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam makalah ini
kami membahas mengenai  “Pendidik Dalam Pendidikan Islam Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam” ,
dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman.

Dalam proses penyusunan makalah ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan
saran. Untuk itu kami sampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada yang terhormat Ibu Rasmi. S.Ag,
M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah ilmu pendidikan islam

                                                                                            Kendari, 22 April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ................................................................................................

B. Rumusan Masalah.........................................................................................

C. Tujuan Masalah ............................................................................................

D. Batasan Masalah……………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian pendidik dalam pendidikan islam..............................................

B. Status pendidik dalam pendidikan islam......................................................

C. Tugas pendidik dalam pendidikan islam .....................................................

D. Fungsi pendidik dalam pendidikan islam…………………………………

BAB III PENUTUP

1. kesimpulan............................................................................................

2. saran......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu bangsa. Dalam pendidikan
tidak dapat dipungkiri adanya faktor yang mempengaruhi proses pelaksanaan proses tersebut. Adapun faktor atau
komponen pendidikan melputi: tujuan pembelajaran, pendidik, peserta didik, isi (kurikulum), metode atau cara,
dan situasi lingkungan. Sehingga tanpa faktor-faktor tersebut tidak akan tercapai sebuah pendidikan. Salah satu
faktor yang paling berpengaruh adalah pendidik.
Pendidik dalam proses pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat besar karena pendidik merupakan
pemegang utama dalam proses pendidikan. Adapun peranan dan kompetensi pendidik dalam proses pendidikan
meliputi banyak hal, diantaranya sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingungan, partisipan,
ekspediator, perencana, supervisor, motivator, konselor dan tidak lupa bahwa pendidik juga sebagai orang tua
kedua bagi peserta didik.
Jadi dalam pelaksanaan pendidikan, pendidik sangat diperlukan. Pendidik merupakan salah satu faktor atas
tercapainya suatu tujuan pendidikan, tanpa adanya pendidik, mustahil pendidian dapat berjalan dengan baik.
Dalam makalah ini pemakalah akan berusaha memaparkan tentang syarat-syarat dan tugas menjadi seorang
pendidik, serta hal-hal yang berhubungan dengan pendidik dalam pendidikan Islam.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, dapat diambil sebuah kesimpulan untuk dijadikan sebagai rumusan
masalah, adapun rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimana definisi pendidik dalam pendidikan Islam ?
2. Bagaimana status pendidik dalam pendidikan Islam ?
3. Bagaimana tugas pendidik dalam pendidikan Islam ?
4. Bagaimana fungsi pendidik dalam pendidikan Islam ?

C. Tujuan Penulisan Masalah


1. Untuk mengetahui pengertian pendidik dalam pendidikan Islam
2. Untuk mengetahui status pendidik dalam pendidikan Islam
3. Untuk mengetahui tugas pendidik dalam pendidikan Islam
4. Untuk mengetahui fungsi pendidik dalam pendidikan Islam

D. Batasan Masalah
Adapun permasalahan yang dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah tentang pendidik dalam
pendidikan Islam.
` Untuk memberikan kejelasan makna dan menghindari meluasnya pembahasan, maka pembahasan dibatasi
pada :
1. Pengertian pendidik dalam pendidikan Islam
2. Status pendidik dalam pendidikan Islam
3. Tugas pendidik dalam pendidikan Islam
4. Fungsi pendidik dalam pendidikan Islam

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidik dalam Pendidikan Islam


Pendidik adalah orang yang memiliki ilmu lebih daripada anak didiknya. Oleh karena itu pendidik juga
bisa disebut ulama, asalkan ia rajin beribadah dan berakhlak mulia.
Rasulullah SAW. bersabda :
“Ilmu itu adalah jiwa agama Islam dan tiang iman. Barangsiapa yang mengajar ilmu pengetahuan, maka
Allah SWT akan menyempurnakan pahalanya. Dan barangsiapa mempelajari ilmu pengetahuan, maka
Allah SWT mengajarkannya apa-apa yang tidak diketahui.” (HR. Abu Syaikh.
Menurut eksistensi pendidik, pendidik merupakan orang kedua yang harus dihormati dan dimuliakan
setelah orangtua. Mereka menggantikan peran orangtua dalam mendidik anak-anak atau peserta didik ketika
berada di lembaga pendidikan. Ada pepatah mengatakan :
“Orangtua adalah guruku di rumah dan Guru adalah orangtuaku di sekolah”.
Pendidik dalam Islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik
dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi efektif, potensi kognitif, maupun
potensi psikomotorik.
Pendidik berarti juga orang dewasa yang bertanggung jawab member bimbingan atau bantuan kepada anak
didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaannya, mampu melaksanakan
tugasnya nsebagai makhluk Allah, khalifah dipermukaan bumi, sebagai makhluk sosial dan sebagai individu yang
sanggup berdiri sendiri.
Pendidik dalam Islam adalah siapa saja yang bertangguang jawab terhadapperkembangan anak didik.
Dalam Islam, orang yang bertanggung jawab tersebut adalah orang tua anak didik. Tanggung jawab itu disebabkan
yang pertama karena kodrat, yaitu karena orang tua ditakdirkan menjadi orang tua anaknya; kedua karena
kepentingan kedua orang tua, yaitu orang tua berkepentingan terhadap kemajuan perkembangan anaknya, sebab
suksesnya anak adalah suksesnya orang tua. Tanggung jawab pertama dan utama terletak pada orang tua,
berdasarkan firman Allah SWT. sebagai berikut :
.....‫قُوْ ااَ ْنفُ ِس ُك ْم َواَ ْهلِ ْي ُك ْم نَا َرا‬
Artinya : Peliharalah dirimu dan anggota keluargamu dari ancaman neraka. “Dirimu” yang disebut dalam
ayat itu adalah diri orang tua anak tersebut, yaitu ayah dan ibu;”anggota keluarga” dalam ayat ini adalah
terutama anak-anaknya.[4]

B. Status Pendidik dalam Pendidikan Islam


Salah satu hal yang amat menarik pada ajaran Islam adalah penghargaan Islam yang sangat tinggi terhadap
guru. Penghargaan Islam terhadap ilmu tergambar dalam hadits-hadits yang artinya sebagai berikut, yang dikutip
dari buku Asama Hasan Fahmi (1979 : 165) :
1. Tinta ulama lebig berharga daripada syuhada.
2. Orang berpengetahuan melebihi orang yang senang beribadat, yang berpuasa dan menghabiskan waktu
malamnya untuk mengerjakan shalat, bahkan melebihi kebaikan orang yang berpegang di jalan Allah.
3. Apabila meninggal seorang alim, maka terjadilah kekosongan dalam Islam yang tidak dapat siisi kecuali
seorang alim yang lain.
Sebenarnya tingginya kedudukan guru dalam Islam merupakan realisasi ajaran Islam itu sendiri. Islam
memuliakan pengetahuan, pengetahuan itu di dapat dari belajar dan mengajar. Yang belajar adalah calon guru, dan
yang mengajar adalah guru. Maka pasti Islam memuliakan seorang guru.
Ada penyebab khas mengapa orang Islam amat menghargai guru, yaitu pandangan bahwa ilmu
(pengetahuan) itu semuanya bersumber pada Tuhan :
.... ‫العلم لنا االماعلمتنا‬....
.... Tidak ada pengetahuan yang kami miliki kecuali yang Engkau ajarkan kepada kami ....
Ilmu datang dari Tuhan, guru pertama adalah Tuhan. Pandangan yang menembus kedudukan langit ini
yang telah melahirkan sikap pada orang Islam bahwa ilmu itu tidak terpisah dari Allah, dan ilmu tidak terpisah dari
guru, maka keudukan guru amat tinggi dalam Islam.[5]
Al Ghazali menukil beberapa hadits Nabi Muhammad SAW. tentang keutamaan seorang pendidik, dan
berkesimpulan bahwa pendidik disebut sebagai orang besar yang aktivitasnya lebih baik daripada beribadat selama
setahun. Selanjutnya Al Ghazali menukil dari perkataan para ulama yang menyatakan bahwa pendidik merupakan
pelita segala zaman. Orang yang hidup sesama dengannya akan memperoleh pancaran Nur keindahannya. Dan
andaikan dunia tidak ada pendidik niscaya manusia seperti binatang, sebab “Pendidik adalah upaya mengeluarkan
manusia dari sifat kebinatangan kepada sifat insaniyah”.
Betapa mulianya kedudukan para pendidik dalam Islam, tercermin dalam firman Allah SWT. dan sabda
Rasulullah SAW, diantaranya :
11:‫ المجادلة‬.‫يرفع هللا الذين امنوا منكم والذين اوتواالعلم درجت‬
“Allah mengangkat derajat orang-orang beriman diantaramu dan orang-orang berilmu (beberapa derajat
lebih tinggi)”. (QS. Al Mujadalah:11)[7]

C. Tugas Pendidik dalam Pendidikan Islam


Mendidik adalah tugas yang amat luas. Mendidik itu sebagian dilakukan dalam bentuk mengajar, sebagian
dalam bentuk memberikan dorongan, memuji, menghukum, memberi contoh, membiasakan, dan lain-lain.
Dalam literatur Barat, menguraikan tugas-tugas seorang guru adalah sebagai berikut :
1. Wajib menemukan pembawaan yang ada pada anak-anak didik dengan berbagai cara seperti observasi,
wawancara, melalui pergaulan, angket, dan lain sebagainya.
2. Berusaha menolong anak didik mengembangkan pembawaan yang baik dan menekan perkembangan
pembawaan yang buruk agar tidak berkembang.
3 Memperlihatkan kepada anak didk tugas orang dewasa dengan cara memperkenalkan berbagai bidang
keahlian, ketrampilan, agar anak didik memilihnya dengan cepat.
4 Mengadakan evaluasi setiap waktu untuk mengetahui apakah perkembangan anak didik berjalan dengan
baik.
5. Memberikan bimbingan dan penyuluhan tatkala anak didik menemui kesulitan dalam mengembangkan
potensinya.
Dalam literatur yang ditulis ahli pendidikan Islam, menguraikan tugas seorang guru adalah sebagai
berikut :
1. Guru harus mengetahui karakter anak didik. (Al Abrasyi, 1974:133)
2. Guru harus selalu berusaha meningkatkan keahliannya, baik dalam bidang yang diajarkannya maupun
dalam cara mengajarkannya. (Al Abrasyi, 1974:134)
3. Guru harus mengamalkan ilmunya, jangan berbuat yang berlawanan dengan ilmu yang diajarkannya. (Al
Abrasyi, 1974:144)
Menurut Al Ghazali, tugas pendidik yang utama adalah menyempurnakan, menyucikan, serta
membawakan hati nurani untuk bertaqarub kepada Allah SWT. Hal tersebut karena pendidik adalah upaya untuk
mendekatkan didi kepada Allah SWT.
Tugas seorang guru secara khusus adalah sebagai berikut :
1. Sebagai pengajar (Instruksional) yang bertugas merencanakan program pengajaran dan melaksanakan
program yang telah disusun serta mengakhiri dengan pelaksanaan penilaian setelah program dilaksanakan.
2. Sebagai pendidik (Edukator) yang mengarahkan anak didik pada tingkat kedewasaan yang berkepribadian
insan kamil seiring dengan tujuan Allah SWT menciptakannya.
3. Sebagai pemimpin (Managerial) yang memimpin, mengendalikan diri sendiri, anak didik, dan masyarakat
yang terkait, yang menyangkut upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan, dan
partisipasi atas program yang dilakukan.
Kadangkala seseorang terjebak dengan sebutan pendidik, misalnya ada sebagian orang yang mampu
memberikan dan memindahkan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) kepada seseorang. Sesungguhnya
seorang pendidik bukanlah bertugas itu saja, tetapi pendidik juga bertanggungjawab atas pengelolaan (manager of
learning), pengarah (direktor of learning), fasilitator dan perencanaan (the planner of future socienty).
Tugas pendidik adalah sebagai berikut :
a. Membimbing anak didik.
Mencari pengenalan terhadapnya mengenai kebutuhan, kesanggupan, bakat, minat, dan lain sebagainya.
b. Menciptakan situasi untuk pendidikan.
Yang dimaksud adalah suatu keadaan dimana tindakan-tindakan pendidikan dapat berlangsung dengan baik
dan dengan hasil yang memuaskan.

D. Fungsi Pendidik dalam Pendidikan Islam


Pendidik berfungsi sebagai spiritual father (bapak rohani), bagi peserta didik yang memberikan santapan
jiwa dengan ilmu, pembinaan akhlak mulia, dan meluruskan perilakunya yang buruk. Oleh karena itu, pendidik
memiliki kedudukan tinggi. Dalam hadits disebutkan : “Jadilah engkau sebagai guru atau pelajar atau pendengar
atau pecinta, dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima, sehingga engkau menjadi rusak”.Bahkan Islam
menempatkan pendidi setingkat dengan derajat seorang Rasul. Al Syaukir bersyair :
“Berdiri dan hormatilah guru dan berilah penghargaan, seorang guru itu hampir saja merupakan seorang
Rasul”.
Perhatikan QS. At Taubah:122
َ‫َو َما َكانَ ْال ُم ْؤ ِمنُوْ نَ لِيَ ْنفِروْ ا َكاقَة فَلَوْ الَ نَفَ َر ِم ْن ُك ِّل فِرْ قَ ٍة ِم ْنهُ ْم طَانِفَة لِيَتَفَهُوْ ا فِي الدِّين َولِيُ ْن ِذرُوا قَوْ َمهُ ْم ِا َذا َر َجعُوْ ا اِلَيْه ْم لَ َعلَّهُ ْم يَحْ َذرُوْ ن‬
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semaunya (ke media perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap
golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan
untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu
dapat menjaga mereka”
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pendidik dalam Islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik
dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi efektif, potensi kognitif,
maupun potensi psikomotorik.
2. Penghargaan Islam terhadap ilmu tergambar dalam hadits-hadits yang artinya sebagai berikut, yang dikutip
dari buku Asama Hasan Fahmi (1979 : 165) :
a. Tinta ulama lebig berharga daripada syuhada.
b. Orang berpengetahuan melebihi orang yang senang beribadat, yang berpuasa dan menghabiskan waktu
malamnya untuk mengerjakan shalat, bahkan melebihi kebaikan orang yang berpegang di jalan Allah.
c. Apabila meninggal seorang alim, maka terjadilah kekosongan dalam Islam yang tidak dapat siisi kecuali
seorang alim yang lain.
3. Tugas seorang guru secara khusus adalah sebagai berikut :
a Sebagai pengajar (Instruksional) yang bertugas merencanakan program pengajaran dan melaksanakan
program yang telah disusun serta mengakhiri dengan pelaksanaan penilaian setelah program dilaksanakan.
b. Sebagai pendidik (Edukator) yang mengarahkan anak didik pada tingkat kedewasaan yang
berkepribadian insan kamil seiring dengan tujuan Allah SWT menciptakannya.
c. Sebagai pemimpin (Managerial) yang memimpin, mengendalikan diri sendiri, anak didik, dan
masyarakat yang terkait, yang menyangkut upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian,
pengontrolan, dan partisipasi atas program yang dilakukan.
4. Pendidik berfungsi sebagai spiritual father (bapak rohani), bagi peserta didik yang memberikan santapan
jiwa dengan ilmu, pembinaan akhlak mulia, dan meluruskan perilakunya yang buruk.

B. Saran
Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran dalam hal penerapan dan
penegakan Hak Asasi Manusia bagi pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak, utamanya bagi
penyusun dan pembaca.
Daftar Pustaka

Arif, Arifuddin. 2008. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kultura (GP Press Group)
Assegaf, Abd. Rachman. 2011. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
Hasan Basri dan Bani Ahmad Saebani. 2010. Ilmu Pendidikan Islam (Jilid II).Bandung: CV Pustaka Setia
Kosim, Moh. 2006. Pengantar Ilmu Pendidika., Pamekasan: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pamekasan.

Anda mungkin juga menyukai