Anda di halaman 1dari 12

84 Jurnal Kebijakan Pendidikan Vol.

7 Nomor 1 Tahun 2018

UJI KOMPETENSI GURU DAN PENINGKATAN KINERJA GURU DI


KABUPATEN KULON PROGO
COMPETENCY TEST OF TEACHERS AND PERFORMANCE TEACHERS IN KULON
PROGO REGENCY

Rizkha Putri Rostaviana


Filsafat dan Sosiologi Pendidikan, Kebijakan Pendidikan FIP Universitas Negeri Yogyakarta
Rizkhaputri62@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Setting di Kabupaten Kulon
Progo. Subyek penelitian adalah koordinator UKG, pengawas sekolah, kepala sekolah, pendidik dan peserta
didik. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Keabsahan data dengan
triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data menggunakan teknik analisis Miles and Huberman.
Hasil penelitian menunjukan: 1) Hasil uji kompetensi guru di Kabupaten Kulon Progo: (a) dilatar belakangi
oleh UU No. 14 tahun 2005; (b) bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru; (c) Sumber daya terdiri
dari sumber dana, sumber daya manusia dan sarana prasarana; (d) faktor pendukung adalah ketersediaan
sarana prasarana, dukungan pemerintah dan motivasi guru sedangkan faktor penghambat yaitu keterbatasan
teknis dan penguasaan teknologi; (e) respon guru yaitu positif dan negatif; 2) Peningkatan kinerja guru
dilihat dari: (a) kompetensi pedagogik; guru menguasai karakteristik peserta didik, menguasai teori belajar
dan prinsip pembelajaran, mampu mengembangkan kurikulum, menyelenggarakan kegiatan yang mendidik,
mampu berkomunikasi dengan baik; (b) kompetensi profesional; guru menguasai materi struktur konsep dan
pola pikir keilmuan serta mampu menggunakan media yang ada; 3) Kendala guru dalam peningkatan kinerja
adalah: rendahnya motivasi belajar peserta didik; rendahnya keaktifan belajar peserta didik; keterbatasan
teknologi oleh guru; 4) Upaya yang dilakukan guru yaitu memotivasi peserta didik menggunaknan metode
pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar; melakukan pendekatan kepada peserta didik dan
mengikuti pelatihan.

Kata Kunci: Uji Kompetensi Guru, Peningkatan Kinerja Guru

Abstract
This research uses qualitative descriptive research approach. Setting in Kulon Progo Regency.
Research subjects are UKG coordinator, school supervisor, principal, educator and learner. Data collection
techniques are observation, interview, and documentation study. Data validity with source triangulation and
engineering triangulation. Data analysis technique used Miles and Huberman model. The results showed: 1)
Result of teacher competency test in improving teacher performance: (a) background by Law no. 14 of 2005;
(b) aims to improve teacher competence; (c) Resources comprised of sources of funds, human resources and
infrastructure; (d) supporting factors are the availability of infrastructure facilities, government support and
teacher motivation while limiting factors are technical limitations and technological mastery; (e) teacher's
response is positive and negatif; 2) an increase in performance of teachers seen from: (a) pedagogikal
competence; teachers master the characteristics of learners, master the theory of learning and learning
principles, able to develop the curriculum, organize activities that educate, able to communicate well; (b)
profesional competence; teachers master the material structure and concept of scientific thinking and able to
use the existing media; 3) The teachers in the performance was: low motivation to learn learners; low
learning activity of learners; technological limitations by teachers; 4) The efforts made by teachers namely
motivate school tuition menggunaknan a method of learning who are able to raise the motivation to study;
made approach to school tuition and follow the training.

Keywords: teacher competence test, teacher performance improvement


Uji Kompetensi Guru…( Rizkha Putri Rostaviana) 85

PENDAHULUAN dunia pendidikan, guru harus memiliki


Pendidikan merupakan bagian kehidupan kualifikasi akademik dan standar kompetensi
yang sangat penting bagi manusia, baik di seperti yang tercantum dalam UU RI No. 14
lingkungan keluarga, masyarakat, maupun Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Upaya
negara. Keberhasilan suatu negara salah pemerintah untuk meningkatkan dan
satunya dipengaruhi oleh faktor pendidikan. mengembangkan profesional guru salah
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 satunya adalah melalui kebijakan uji
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 kompetensi guru.
menyebutkan bahwa pendidikan nasional Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Sumarna
dan membentuk watak serta peradaban bangsa Surapranata mengatakan, jika dirinci lagi
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan untuk hasil UKG kompetensi bidang
kehidupan bangsa, bertujuan untuk pedagogic rata-rata nasionalnya hanya 48,94
berkembangnya potensi peserta didik agar berarti berada di bawah standar kompetensi
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa minimal (SKM), yaitu 55. Bahkan untuk
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak bidang pedagogik ini, hanya ada satu provinsi
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, yang nilainya di atas rata-rata nasional
dan menjadi warga negara yang demokratis sekaligus mencapai SKM, yaitu DI
serta bertanggung jawab. Yogyakarta (56,91) (Dikutip dari:
Tujuan nasional pendidikan dapat http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/
tercapai apabila tercipta pendidikan yang 01/7-provinsi-raih-nilai-terbaik-uji-
berkualitas, yang bahwasannya dipengaruhi kompetensi-guru-2015).
oleh berbagai komponen pendidikan seperti Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon
peningkatan kualitas dan pemerataan Progo merupakan salah satu lembaga
penyebaran guru, kurikulum yang berlaku, pendidikan yang melaksanakan uji kompetensi
sumber belajar yang memadai, sarana dan tahun 2015. Dari empat Kabupaten di DIY,
prasarana yang mendukung, iklim Kulon Progo memiliki rataan nilai paling
pembelajaran yang kondusif dan kebijakan rendah yaitu 65,91 dari rataan Provinsi DIY
pemerintah baik dari pusat maupun daerah yaitu 67,02. Berdasarkan hasil observasi yang
yang sesuai kebutuhan. dilakukan di Dinas Pendiidkan Kabupaten
Dalam pendidikan, guru merupakan Yogyakarta masih terdapat masalah-masalah
salah satu komponen yang menentukan yang dialami. Kompetesi guru sangat
jalannya sistem pendidikan secara berpengaruh pada peningkatan mutu hasil
keseluruhan. Melihat peran guru dan pendidikan, dengan kata lain guru yang
kedudukan guru sebagai tenaga profesionaal di berkualitas adalah guru yang memiliki kinerja
86 Jurnal Kebijakan Pendidikan Vol. 7 Nomor 1 Tahun 2018

yang baik. Berpijak pada permasalahan Uji kompetensi guru berfungsi sebagai
tersebut, maka penelitian dilakukan untuk pemetaan kompetensi guru (kompetensi
mengetahui “Uji kompetensi guru dan pedagogik dan profesional), sebagai dasar
peningkatan kinerja guru di Kabupaten Kulon program Pengembangan Keprofesian
Progo”. Berkelanjutan (PKB) dan bagian dari proses
Penelitian ini menggunakan kajian Penilaian Kinerja dan Kompetensi (PKK)
pustaka tentang kebijakan pendidikan, uji (Kemendikbud 2015: Pedoman Uji
kompetensi guru, peningkatan kinerja guru, Kompetensi Guru).
dan tinjauan pembelajaran. Menurut Sahertian, (2000: 214) kegiatan
Kebijakan pendidikan merupakan peningkatan kinerja guru dapat dilaksanakan
terjemahan dari educational policy yang melalui dua pendekatan yaitu kegiatan internal
tergabung dari kata education dan policy yang sekolah dan kegiatan eksternal sekolah.
diartikan sebagai seperangkat aturan sebagai Kegiatan internal sekolah mencakup a)
bentuk keberpihakan dari pemerintah dalam supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah
upaya membangun satu sistem pendidikan dan para pengawas dari kantor Dinas
sesuai dengan tujuan dan cita-cita yang Pendidikan setempat untuk meningkatkan
diinginkan bersama. Kebijakan pendidikan kualitas guru; b) program Musyawarah Guru
merupakan keseluruhan proses dan hasil Mata Pelajaran (MGMP) yang direncanakan
perumusan langkah-langkah strategi dan dilaksanakan secara teratur, terus-menerus
pendidikan yang dijabarkan dari visi dan misi dan berkelanjutan; c) sekolah melakukan
pendidikan, dalam rangka mewujudkan kegiatan pengawasan yang berencana, efektif
tercapainya tujuan pendidikan dalam suatu dan berkesinambungan; d) kepala madrasah
masyarakat untuk suatu kurun waktu tertentu dapat memotivasi dan memberikan
(Hasbullah, 2016: 39). kesempatan kepada guru-guru untuk mengikuti
Teori impementasi yang digunakan kegiatan seminar atau lokakarya dan penataran
sebagai acuan peneliti adalah teori dari dalam bidang yang terkait dengan keahlian
Merilee S. Grindle yang menyebutkan bahwa guru yang bersangkutan dengan cara
keberhasilan implementasi dipengaruhi oleh mendatangkan para ahli yang relevan.
dua variabel besar, yakni isi dan konteks Sedangkan kegiatan eksternal sekolah dapat
kebijakan (Subarsono, 2008: 93). dilakukan di luar sekolah dengan tujuan untuk
Berdasarkan landasan teoritik meningkatkan kompetensi dan kinerja guru
pedagogik, Uji Kompetensi Guru adalah dalam mengajar.
penilaian terhadap kompetensi guru sebagai Pembelajaran adalah proses, cara dan
bagian penilaian kinerja guru dalam rangka perbuatan mempelajari. Dalam pembelajaran,
pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. fungsi guru adalah sebagai penyedia fasilitas
Uji Kompetensi Guru…( Rizkha Putri Rostaviana) 87

belajar bagi siswanya. Jadi dalam Setting Penelitian


pembelajaran yang menjadi subjeknya adalah Penelitian ini dilakukan di Dinas
siswa. Pembelajaran berpusat pada siswa Pendidikan Kabupaten Kulon Progo yang
(Agus Suprijono, 2009: 13). Pembelajaran beralamat di Jl. Perwakilan No. 1, Wates,
merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh Kulon Progo. Waktu pelaksanaan penelitian
guru atau pendidik untuk menyampaikan ilmu bulan Maret 2017 sampai dengan Mei 2017.
pengetahuan, mengorganisasi, dan
menciptakan sistem lingkungan dengan Subyek Penelitian
berbagai metode sehingga peserta didik dapat Subjek penelitian ini adalah coordinator
melakukan kegiatan belajar secara efektif dan penyelenggara UKG, pengawas sekolah,
efisien dengan hasil optimal sehingga tujuan kepala sekolah, pendidik, dan peserta didik di
pembelajaran dapat tercapai. Dalam Kabupaten Kulon Progo.
pembelajaran terjadi interaksi antara peserta
didik dengan pendidik maupun antar peserta Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen
didik. Pembelajaran merupakan suatu system Teknik pengumpulan data yang
yang memiliki komponen-komponen digunakan adalah observasi, wawancara dan
diantaranya tujuan, peserta didik, situasi, studi dokumen. Peneliti kualitatif merupakan
metode, bahan atau evaluasi yang tergantung instrumen utama penelitian Sugiyono
satu sama lain untuk mencapai tujuan yang (2010:224).
telah ditentukan.
Teknik Analisis Data
METODE PENELITIAN Analisis data penelitian ini diperoleh
Pendekatan Penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Penelitian ini merupakan jenis penelitian reduksi data, penyajian data, penarikan
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. kesimpulan Sugiyono (2010 : 91).
Penelitian deskriptif merupakan metode
penelitian yang berusaha menggambarkan dan Keabsahan Data
menginterpretasi objek apa adanya (Best, Uji keabsahan data menggunakan teknik
1982:119 dalam Sukardi, 2003:157). Peneliti triangulasi sumber dan triangulasi teknik
memilih metode penelitian deskriptif kualitatif Sugiyono (2010; 125-127).
karena peneliti merasa bahwa jenis penelitian
ini akan memberikan data yang mendalam
tentang implementasi kebijakan Uji
Kompetensi Guru dalam Peningkatan Kinerja
Guru di Kabupaten Kulon Progo.
88 Jurnal Kebijakan Pendidikan Vol. 7 Nomor 1 Tahun 2018

HASIL PENELITIAN DAN difokuskan pada identifikasi kelemahan guru


PEMBAHASAN dalam penguasaan kompetensi pedagogik dan
1. Uji Kompetensi Guru Di Kabupaten profesional. Selain itu diharapkan ada
Kulon Progo peningkatan kompetensi guru agar menjadi
Uji Kompetensi Guru di Kabupaten Kulon pendidik yang profesional melalui peningkatan
Progo yang dapat ditelah realitasnya kinerja guru di sekolah, sesuai dengan
berdasarkan hasil penelitian di atas dengan pendapat Kunandar (2007: 55) yang
standar dan teori yang relevan sebagai berikut: menyatakan bahwa kompetensi guru
a. Latar Belakang Uji Kompetensi Di merupakan seperangkat penguasaan
Kabupaten Kulon Progo kemampuan yang harus ada dalam diri guru
Latar belakang munculnya kebijakan uji agar dapat mewujudkan kinerjanya secara
kompetensi guru yang diselenggarakan oleh tepat dan efektif.
Dinas Pendidikan Kulon Progo murni c. Sumber Daya Implementasi Kebijakan Uji
kebijakan dari pusat, yang digunakan untuk Kompetensi Guru
mengukur profesionalisme guru sesuai amanah Dalam mengimplementasikan suatu
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 program maupun kebijakan dibutuhkan
tentang Guru dan Dosen. Sebagai tenaga sumber daya baik dari sumber dana, sumber
profesional, guru dituntut untuk selalu daya manusia, serta sarana dan prasarana.
mengembangkan diri sejalan dengan kemajuan Sumber dana dalam Pedoman Pelaksanaan Uji
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Oleh Kompetensi Guru (2015: 19) disebutkan
karena itu, Kemendikbud melakukan bahwa alokasi biaya pelaksanaan UKG
pengukuran profesionalisme guru secara direncanakan oleh Direktorat Jendral Guru dan
akademis dan non-akademis. Pengukuran Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK).
akademis dilakukan secara rutin setiap tahun Sumber daya manusia terkait dengan
yaitu dengan menyelenggarakan UKG, dan penggerak atau pelaku implementasi program.
pengukuran non-akademis dengan melakukan Sumber daya manusia dalam implementasi uji
penilaian terhadap kinerja guru. kompetensi sudah mencukupi, karena
b. Tujuan Implementasi Kebijakan Uji keterlibatan masing-masing lembaga dari
Kompetensi Guru Ditjen GTK Kemendikbud, PPPPTL dan
Uji Kompetensi Guru diselenggarakan LPPPTK KPTK, Dinas Pendidikan Provinsi/
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/ Kota hingga PKG/ KKG/ MGMP
(Kemendikbud) untuk mengetahui level dengan kewenangan tugas masing-masing,
kompetensi individu guru dan peta penguasaan sebagaimana yang dikemukakan oleh M.
guru pada kompetensi pedagogik dan Hasbullah, 2015: 92 bahwa implementasi
kompetensi profesional. Pelaksanaan UKG kebijakan pendidikan merupakan proses yang
Uji Kompetensi Guru…( Rizkha Putri Rostaviana) 89

menyangkut perilaku-perilaku badan meningkatkan profesioalitas dan kinerjanya.


administratif yang bertanggungjawab untuk c) Motivasi Guru
melaksanakan program dan menimbulkan Motivasi yang timbul dari guru dalam
ketaatan kepada kelompok sasaran. meningkatkan kinerja dalam mengajar berasal
Sarana prasarana dalam implementasi uji dalam diri guru sendiri (intrinsik) yang
kompetensi guru sarana dan prasarana ditunjang dengan motivasi dari luar
pelaksanaan program uji kompetensi guru (ekstrinsik) yang secara signifikan telah
seperti tempat tes yang tersambung dengan mendorong guru untuk bekerja dengan
jaringan internet, dan modul pembelajaran performance yang optimal. Kinerja guru juga
untuk guru sudah disiapkan dan menjadi dapat ditingkatkan melalui supervise kepala
pertimbangan besar agar tidak terjadi sekolah dengan melakukan penilaian kinerja
kesalahan yang fatal. guna melihat tiga aspek diantaranya,
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi kemampuan profesional, kemampuan sosial,
Implementasi Uji Kompetensi Guru dan kemampuan personal (Natawijaya, 2001: 3
1) Faktor pendukung dalam Supardi, 2013:37).
a) Ketersediaan Sarana dan Prasarana 2) Faktor penghambat
Sarana dan prasarana yang ada sudah a) Keterbatasan penguasaan teknologi
mendukung kegiatan pembelajaran guru-guru Keterbatasan guru dalam mengaplikasikan
yang sudah mengikuti uji kompetensi, komputer menjadi salah satu kendala
terutama dalam peningkatan kinerja guru. Hal menghambat jalannya implementasi uji
ini berdasarkan pemantauan yang dilakukan kompetensi guru terutama bagi guru yang
bahwa sudah ada beberapa sarana pendukung sudah senior.
kegiatan pembelajaran seperti laptop, b) Keterbatasan teknis
komputer, printer, LCD dan lain-lain. Dalam pelaksanaan tes uji kompetensi
b) Dukungan dari Pemerintah masih terdapat kendala teknis yang dialami
Dalam memenuhi tuntutan tersebut, oleh guru maupun penyelenggara.
pemerintah merumuskan berbagai kebijakan e. Responsivitas Guru Terhadap Uji
dan program pendidikan bagi guru, mulai dari Kompetensi Guru Di Kabupaten Kulon
UU Sisdiknas, hingga secara terperinci diatur Progo
dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru Responsivitas yang dimaksudkan dalam
dan Dosen, Peraturan Pemerintah (PP) No. 74 model implementasi kebijakan yang
Tahun 2008 tentang Guru, dan Permendiknas dikemukakan oleh Merilee S. Grindel yang
No. 16 Tahun 2007 tentang Kompetensi Guru dapat dilihat dari kepatuhan dan daya tanggap
yang merupakan salah satu bentuk kesempatan kelompok berupa keikutsertaan kelompok
yang diberikan pemerintah kepada guru untuk sasaran dalam mengikuti implementasi uji
90 Jurnal Kebijakan Pendidikan Vol. 7 Nomor 1 Tahun 2018

kompensi guru dan mengikuti kegiatan- pedagogik adalah kemampuan guru dalam
kegiatan pelatihan yang diselenggarakan. mengelola pembelajaran peserta didik yang
Dalam hal ini responsivitas guru di Kabupaten meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
Kulon Progo dalam menanggapi merancang dan melaksanakan pembelajaran,
penyelenggaraan program uji kompetensi ada evaluasi pembelajaran dan pengembangan
yang positif dan ada yang negatif. peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya”.
2. Peningkatan Kinerja Guru Di 2) Menguasai Teori Belajar dan Prinsip-
Kabupaten Kulon Progo Prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Dari hasil penelitian yang dilakukan Menurut hasil penelitian terhadap guru
terhadap subjek yang mengetahui tentang yang sudah mengikuti uji kompetensi di
peningkatan kinerja guru di Kabupaten Kulon Kabupaten Kulon Progo menunjukkan bahwa
Progo melalui kegiatan observasi, wawancara guru belum secara maksimal
dan dokumentasi dapat dilakukan pembahasan mengimplementasikan teori belajar dan
yang mencakup dua kompetensi guru yaitu prinsip-prinsip pembelajaran, guru masih
kompetensi pedagogik dan kompetensi menjadi pusat dari pembelajaran.Hal ini tidak
profesional sebagai berikut: sesuai dengan pendapat Agus Suprijono (2009:
a. Kompetensi Pedagogik 13) menyatakan bahwa dalam pembelajaran
1) Menguasai Karakteristik Peserta Didik fungsi guru adalah sebagai penyedia fasilitas
Keberhasilan guru dalam pembelajaran belajar bagi siswa.
salah satunya adalah dapat mengenali 3) Pengembangan Kurikulum
karakteristik peserta didik dari berbagai aspek, Menurut hasil penelitian terhadap guru
diantaranya aspek fisik, moral, spiritual, sosial, yang sudah mengikuti uji kompetensi di
kultural, emosional dan intelektual. Kabupaten Kulon Progo menunjukkan bahwa
Berdasarkan hasil penelitian, guru yang sudah guru telah mampu mengembangkan kurikulum
mengikuti dan lulus uji kompetensi di dengan menyusun silabus sesuai kurikulum
Kabupaten Kulon Progo telah memiliki kemudian menjabarkannya melalui rencana
kompetensi Pedagogik yang baik dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan
memahami karakteristik peserta didik, baik indikator kinerja guru menurut Nana Sudjana
dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, (2002: 17) menyatakan bahwa kinerja guru
kultural, emosional maupun intelektual. Hal dapat dilihat dari kompetensinya
ini sesuai dengan indikator kompetensi yang melaksanakan tugas-tugas guru seperti
harus dimiliki oleh guru menurut Peraturan merencanakan proses belajar mengajar,
Pemerintah nomor 19 tahun 2005 pasal 28 melaksanakan dan mengelola proses belajar
yang menyatakan bahwa: “Kompetensi mengajar, menilai kemajuan proses belajar
Uji Kompetensi Guru…( Rizkha Putri Rostaviana) 91

mengajar dan menguasai bahan pelajaran. saat kegiatan diskusi berlangsung dan di akhir
4) Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik materi dan diakhir semester. Selain itu guru
Berdasarkan hasil penelitian terhadap telah mengelola
terhadap guru yang sudah mengikuti uji dokumen penilaian dan menganalisis hasil
kompetensi di Kabupaten Kulon Progo ulangan untuk menindak lanjuti hasil evaluasi
menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan dengan melakukan program remedial, baik
kegiatan pembelajaran yang mendidik karena remidi bagi yang belum mencapai KKM
guru mampu memberikan materi pelajaran maupun pengayaan yang telah mencapai
secara jelas dan dapat melaksnakan aktivitas KKM. Hal ini sesuai dengan indikator kinerja
pembelajaran sesuai dengan rancangan yang guru menurut Moh. Uzer Usman, 2003:10
telah disusun secara lengkap sesuai dengan bahwa kemampuan mengevaluasi
indikator kompetensi yang harus dimiliki guru. diantaraanya, evaluasi normative, evaluasi
Sama halnya dengan pendapat Farida formatif, laporan hasil evaluasi, pelakanaan
Sarimaya (2008: 17-22) dalam Martinus program perbaikan dan pengayaan perlu
Yamin & Maisah (2010: 8-15) yang dilakukan untuk menunjang kinerja guru.
menyatakan bahwa rancangan pembelajaran, b. Kompetensi Profesional
diantaranya memahami 1) Penguasaan materi struktur konsep dan
landasan pendidikan untuk kepentingan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pembelajaran yang meliputi, penerapan teori pelajaran yang diampu
belajar dan pembelajaran, menentukan strategi Berdasarkan hasil observasi menunjukkan
pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta bahwa guru yang sudah mengikuti uji
didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan kompetensi di Kabupaten Kulon Progo telah
materi ajar, serta menyusun rancangan memahami materi, struktur, konsep, dan pola
pembelajaran berdasarkan strategi yang pikir keilmuan yang mendukung mata
dipilih. pelajaran yang diampu serta mampu
5) Berkomunikasi dengan peserta didik menunjukkan manfaat dari mata pelajaran
Dalam proses pembelajaran guru mampu tersebut. Hal ini sesuai dengan indikator
mengkomunikasikan materi pelajaran dengan kinerja guru menurut Nana Sudjana (2002: 17)
memberi kesempatan kepada peserta didik menyatakan bahwa Kinerja guru dapat dilihat
untuk mengemukakan pendapat ide maupun merencanakan proses belajar mengajar,
gagasan. melaksanakan dan mengelola proses belajar
6) Penilaian dan Evaluasi mengajar, menilai kemajuan proses belajar
Selama proses pembelajaran guru telah mengajar, menguasai bahan pelajaran.
melaksanakan penilaian proses, baik itu berupa
pre-test, post test maupun penilaian sikap pada
92 Jurnal Kebijakan Pendidikan Vol. 7 Nomor 1 Tahun 2018

2) Mengembangkan Keprofesionalan Secara perlengkapan, dan prosedur yang saling


Berkelanjutan dengan melakukan tindakan mempengaruhi mencapai tujuan
reflektif pembelajaran”.
Guru yang sudah mengikuti uji
kompentensi di Kabupaten Kulon Progo telah 4. Upaya Guru Dalam Peningkatan
meningkatkan kompetensi profesionalan Kinerja Pasca Uji Kompetensi Guru di
melalui berbagai media yang ada. Kegiatan Kabupaten Kulon Progo
konkret guru dalam meningkatkan kompetensi Upaya yang dilakukan guru untuk
antar lain melalui kegiatan MGMP, seminar, mengatasi kendala peningkatan kinerja dalam
pelatihan, dan mengakses berbagai informasi proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
melalui media massa. a. Upaya guru yang telah mengikuti uji
kompetensi di Kabupaten Kulon Progo
3. Kendala Guru Dalam Peningkatan dalam menghadapi kendala terkait
Kinerja Pasca Uji Kompetensi Guru di rendahnya motivasi belajar peserta didik
Kabupaten Kulon Progo adalah dengan memotivasi peserta didik
Kendala yang dialami guru dalam dengan menggunakan metode dan teknik
peningkatan kinerja guru khususnya saat pembelajaran yang mampu meningkatkan
proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. motivasi belajar. Guru juga tidak segan
Kendala dalam peningkatan kinerja guru belajar dari peserta didik jika mereka
setelah mengikuti uji kompetensi yaitu sebagai memang lebih pandai dalam hal-hal
berikut: tertentu misalnya teknologi.
a. Kendala terkait pelaksanaan pembelajaran b. Upaya guru yang telah mengikuti uji
yang berhubungan dengan rendahnya kompetensi di Kabupaten Kulon Progo
motivasi belajar peserta didik. dalam menghadapi kendala kedua terkait
b. Kendala terkait pelaksanaan pembelajaran rendahnya keaktifan belajar peserta didik
yang berhubungan dengan rendahnya di dalam kelas yaitu dengan melakukan
keaktifan belajar peserta didik di dalam pendekatan dari guru kepada peserta didik
kelas. dengan melakukan sharing. Selain itu guru
c. Kendala terkait pelakasanaan pembelajaran juga menggunakan metode dan media
yang berhubungan dengan keterbatasan pembelajaran yang bervariasi salah satunya
teknologi yang dimiliki oleh guru. diadakan diskusi di kelasa agar
Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik membangkitkan keaktifan peserta didik
Oemar (2008: 55) menyatakan “Pembelajaran ketika mengikuti KBM.
adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi c. Upaya guru yang telah mengikuti uji
unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, kompetensi di Kabupaten Kulon Progo
Uji Kompetensi Guru…( Rizkha Putri Rostaviana) 93

dalam menghadapi kendala terkait dari pemerintah pusat (Kemendikbud),


keterbatasan penguasaan teknologi yang sumber daya manusia terdiri dari Ditjen
dimiliki oleh guru adalah dengan tidak Kemendikbud, PPPPTK, Dinas
tertutup untuk belajar antara teman sejawat Pendidikan, PKG/KKG/MGMP dengan
maupun dari peserta didik yang lebih masing-masing pembagian wewenang,
pandai teknologi. Selain itu guru juga sedangkan sarana prasarana secara teknis
mengikuti program-program pelatihan sudah disediakan yakni tempat UKG yang
yang diselenggarakan oleh Pemerintah tersambung jaringan internet, dan modul
guna memaksimalkan kinerja guru pembelajaran untuk guru; (d) faktor
khususnya dalam proses pembelajaran. pendukung implementasi UKG
diantaranya ketersediaan sarana dan
SIMPULAN DAN SARAN prasarana, dukungan dari pemerintah dan
Simpulan motivasi diri guru. sedangkan faktor
Berdasarkan hasil penelitian dan penghambat nya adalah keterbatasan
pembahasan yang telah diuraikan untuk penguasaan teknologi dan keterbatasan
menjawab rumusan masalah yang ada, maka teknis; (e) responsivitas guru terhadap
dapat disimpulkan: pelaksanaan uji kompetensi guru dalam
1. Setelah dilakukan analisis data yang peningkatan kinerja guru ditanggapi
disajikan dalam hasil penelitian maka dengan adanya respon positif maupun
dapat disimpulkan beberapa hal terkait negative.
hasil uji kompetensi guru diantaranya: (a) 2. Peningkatan kinerja guru dilihat dari segi
latar belakang didakan uji kompetensi guru penguasaan kompetensi guru diantaranya
di Kabupaten Kulon Progo adalah untuk kompetetensi pedagogik; guru menguasai
mengukur profesionalisme guru sesuai karakteristik peserta didik guna menunjang
amanah Undang-Undang Nomor 14 Tahun kinerja guru dalam proses pembelajaran;
2005 tentang Guru dan Dosen digunakan guru menguasai teori belajar dan prinsip-
untuk mengetahui level kompetensi prinsip pembelajaran namun belum
individu guru dan peta penguasaan guru maksimal hal ini karena guru masih
pada kompetensi pedagogik dan menjadi pusat pembelajaran; guru mampu
kompetensi profesional; (b) Tujuan dari mengembangkan kurikulum terkait mata
implementasi uji kompetensi guru yaitu pelajaran yang diampu; guru mampu
adanya perubahan peningkatan kompetensi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran
guru agar menjadi pendidik yang yang mendidik dalam pelaksanaan
profesional melalui peningkatan kinerja pembelajaran; guru mampu berkomunikasi
guru di sekolah; (c) Sumber dana tersedia dengan efektif, empatik dan santun kepada
94 Jurnal Kebijakan Pendidikan Vol. 7 Nomor 1 Tahun 2018

peserta didik, dan guru telah melaksanakan Saran


kegiatan evaluasi/penilaian pembelajaran 1. Dinas Pendidikan
sesuai dengan kaidahnya. Sedangkan untuk Sebagai stakeholder yang bertanggung
kompetensi profesional; guru telah jawab menyelenggarakan uji kompetensi di
menguasai materi, struktur, konsep dan Kabupaten Kulon Progo, penyelenggara UKG
pola pikir keilmuan yang mendukung mata sebaiknya melakukan cek ulang secara teknis
pelajaran yang diampu; dan guru mampu agar data guru yang masuk lebih up to date
meningkatkan kompetensinya melalui dan mengecek ulang mata pelajaran sesuai
berbagai media sebagai bentuk dengan kompetensi guru yang bersangkutan
pengembangan profesionalitasnya. 2. Pendidik
3. Kendala guru dalam peningkatan kinerja a. Sebagai tenaga profesional, guru sebaiknya
pasca uji kompetensi guru di Kabupaten mulai memanfaatkan dan mengimbangi
Kulon Progo diantaranya: (a) rendahnya perkembangan teknologi saat ini guna
motivasi belajar peserta didik dalam menunjang kinerjanya dalam proses
pelaksanaan pembelajaran; (b) rendahnya pembelajaran.
keaktifan belajar peserta didik di dalam b. Dalam proses pembelajaran guru lebih
kelas; (c) keterbatasan teknologi yang mendominasi kelas, sebaiknya guru tidak
dimiliki oleh guru. terlalu mendominasi kelas dengan
4. Upaya guru dalam peningkatan kinerja memancing keaktifan peserta didik
pasca uji kompetensi guru di Kabupaten melalui umpan balik dalam KBM agar
Kulon Progo adalah: (a) memotivasi siswa tidak pasif di kelas.
peserta didik dengan menggunakan metode
DAFTAR PUSTAKA
dan teknik pembelajaran yang mampu
Depdikbud. (2003). Undang-Undang nomor
meningkatkan motivasi belajar; (b)
20 tahun 2003 tentang Sistem
melakukan pendekatan dari guru kepada
Pendidikan Nasional. Lembaran
peserta didik dengan melakukan sharing,
Negara RI tahun 2003. Jakarta:
serta menggunakan media pembelajaran
Sekretariat Negara
yang bervariasi; (c) tidak tertutup untuk
Depdikbud. (2005). Undang-Undang Nomor
belajar antara teman sejawat maupun dari
14 tahun 2005 tentang Guru dan
peserta didik yang lebih pandai teknologi
Dosen. Lembaran Negara RI tahun
dan mengikuti program-program pelatihan
2003. Jakarta: Sekretariat Negara
yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Depdikbud. (2005). Peraturan Pemerintah
guna memaksimalkan kinerja guru
Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
khususnya dalam proses pembelajaran.
Nasional Pendidikan. Lembaran
Uji Kompetensi Guru…( Rizkha Putri Rostaviana) 95

Negara RI tahun 2003. Jakarta: Sahertian. (2000). Konsep Dasar dan Teknik
Sekretariat Negara Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo. Pengembangan SDM. Jakarta: Rineka
(2015) tentang Hasil Uji Kompetensi Cipta
Guru Tahun 2015 Subarsono, AG. (2008). Analisis Kebijakan
Hasbullah. (2015). Kebijakan Pendidikan: Publik: Konsep, Teori dan Aplikasi.
Dalam Perspektif Teori, Aplikasi dan Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kondisi Objektif Pendidikan di Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Persada Kualitatif, dan R&D. Bandung: Bumi
Hasbullah. (2015). Kebijakan Pendidikan: Aksara
Dalam Perspektif Teori, Aplikasi dan Sudjana, Nana. 2002. Pembinaan dan
Kondisi Objektif Pendidikan di Pengembangan Kurikulum di Sekolah.
Indonesia (eds ke 2). Jakarta: PT Raja Bandung: Sinar Baru
Grafindo Persada Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian
Kemendikbud. (2016). Nilai Terbaik Uji Pendidikan: Kompetensi dan
Kompetensi Guru 2015. Diunduh Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara
pada tanggal 23 Januari 2017 Supardi. (2013). Kinerja Guru. Jakarta: PT
dari:http://www.kemdikbud.go.id/ Raja Grafindo Persada
ain/blog/2016/01/7-provinsi raih Suprijono, Agus. (2009). Kooperatif Learning
nilai-terbaik uji-kompetensi-guru- Teori dan Aplikasi Paikem.
2015 Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Usman, Uzer. (2003). Menjadi Guru
Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Professional. Bandung: PT. Remaja
Kependidikan Tahun 2015 Rosda Karya
Kunandar. (2007). Guru Profesional: Yamin, Martinis & Maisah. (2010).
Implementasi Kurikulum Tingkat Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta:
Satuan Pendidikan dan Sukses dalam Gaung Persada Perss
Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Rohman, Arif. (2012). Kebijakan Pendidikan
Analisis Dinamika Formulasi dan
Implementasi. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo

Anda mungkin juga menyukai