Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN NYERI PERSALINAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


OT.02.02/1/ /2018 01 1/3

Ditetapkan OLEH :
Direktur
Poltekkes Kemenkes Pontianak
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL

Didik Haryadi, S.Gz, M.Si


NIP. 197112311992031010

PENGERTIAN Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait
dengan kontraksi uterus, dilatasi  dan penipisan serviks,  serta penurunan janin selama
persalinan. Respon fisiologis terhadap nyeri meliputi peningkatan tekanan darah, denyut
nadi, pernapasan, keringat, diameter pupil, dan ketegangan otot (Arifin, 2008).

TUJUAN Untuk Mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri

INDIKASI 1.
KONTRAINDIKASI 1.
PERSIAPAN 1) Selimut mandi
2) Sarung tangan 2 pasang
3) Baby oil
PENILAIAN YA TIDAK
PROSEDUR KERJA 1. Tahap Pra Interaksi
(KALIMAT KERJA) a. Melakukan verivikasi Program perawatan pasien
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
2. Tahap Orientasi
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b. Lakukan Hand Hygiene sebelum kontak dengan pasien
c. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien sebelum
kegiatan dilakukan
3. Tahap kerja
a. Memasang sampiran / menjaga privacy
b. Memasang selimut mandi
c. Mengatur posisi pasien yang nyaman bagi pasien
d. (telentang dengan satu bantal, kaki diregangkan 10 cm
dengan kedua lutut fleksi dengan membentuk sudut 45
derajat)
e. Memasang sarung tangan
f. Pada waktu timbulnya kontraksi
g. Kasi respon fisiologis dengan psikologis
h. Kaji respon nyeri berdasarkan sekala nyeri dan kualitasnya.

1. METODE MESSAGE
Beberapa metode message yang biasa digunakan untuk merangsang
saraf yang berdiameter besar yaitu:

A.  Metode Effluerage
a. Memperlakukan pasien dalam posisi setengah
duduk
b. lalu letakkkan keduan tangan pada perut dan
secara bersamaan digerakkan melingkar kearah pusat simpisis
atau dapat juga menggunakan satu telapak tangan
menggunakan gerakan melingkat atau satu arah.
B. Metode deep back massage
a. Memperlakukan pasien berbaring miring
b. Kemudian perawat atau keluarga pasien menekan daerah
secrum secara mantap dengan telapak tangan, lepaskan dan
tekan lagi, begitu seterusnya.
C. Metode firm counter pressure 
a. Memperlakukan pasien dalam kondisi duduk
b. Perawat atau keluarga pasien menekan secrum
secara bergantian dengan tangan yang dikepalkan secara
mantap dan beraturan.
D. Abdominal lifting 
a. Memperlakukan pasien dengan cara
membaringkan pasien pada posisi terlentang dengan posisi
kepala agak tinggi
b. Letakkan kedua telapak tangan pada pinggang
belakang pasien
c. kemudian secara bersamaan lakukan usapan
yang berlawanan kearah puncak perut tanpa menekan kearah
dalam, kemudian ulangi lagi. Begitu seterusnya
E. Metode Massage Effleurage
Ada dua cara dalam melakukan teknik Effleurage, yaitu :
a. 1.Secara perlahan sambil menekan dari area pubis atas sampai
umbilikus dan keluar mengelilingi abdomen bawah sampai
area pubis, ditekan dengan lembut dan ringan dan tanpa
tekanan yang kuat, tapi usahakan ujung jari tidak lepas dari
permukaan kulit.
2. Pijatan dapat dilakukan beberapa kali, saat memijat harus
diperhatikan respon ibu apakah tekanan sudah tepat
b. 1. Pasien dalam posisi atau setengah duduk
2. letakkan kedua telapak tangan Pada perut dan secara
bersamaan digerakkan melingkar kearah pusat kesimpisis atau
dapat juga menggunakan satu telapak tangan dengan
gerakkan melingkar atau satu arah. Cara ini dapat dilakukan
langsung oleh pasien
Gambar 1.Metode massage Effleurage

F. Metode Massage Abdominal Lifting


a. Membaringkan pasien pada posisi terlentang dengan posisi
kepala agak tinggi.
b. Letakkan kedua telapak tangan pada pinggang belakang
pasien
c. kemudian secara bersamaan lakukan usapan yang
berlawanan kearah puncak perut tanpa menekan kearah
dalam, kemudian ulangi lagi. Begitu seterusnya.

Gambar 2. Metode massage Abdominal lifting

2. RELAKSASI
Ada beberapa posisi relaksasi yang dapat dilakukan selama dalam
keadaan istirahat atau selama proses persalinan :
a. Berbaring telentang, kedua tungkai kaki lurus dan
terbuka sedikit, kedua tangan rileks di samping di bawah lutut
dan kepala diberi bantal.
b. Berbaring miring, kedua lutut dan kedua lengan
ditekuk, di bawah kepala diberi bantal dan di bawah perut
sebaiknya diberi bantal juga, agar perut tidak menggantung.
c. Kedua lutut ditekuk, berbaring terlentang, kedua
lutut ditekuk, kedua lengan di samping telinga.
d. Duduk membungkuk, kedua lengan diatas
sandaran kursi atau diatas tempat tidur. Kedua kaki tidak
boleh mengantung.
Keempat posisi tersebut dapat dipergunakan selama ada his dan pada
saat itu ibu harus dapat mengonsentrasikan diri pada pernapasan
atau pada sesuatu yang menyenangkan (Salmah, 2006).

DOKUMENTASI DAN EVALUASI


1. Catat tanggal dan waktu perawatan nyeri
2. Catat kondisi pasien dan respon pasien
3. Tanda tangan perawat

UNIT TERKAIT 1. Baiti. (2007). Rasa Sakit Melahirkan. Diakses tanggal 9 Februari
padahttp://rumahkusorgaku.multiply.com/journal/item/105.
2. Imami. (2007). Nyeri pada Persalinan.dan Penatalaksanaannya secara Non
Farmakologik. Diakses tanggal 7 Februari 2012.
3. Mirzanie. (2005). Pediatricia. Jakarta: Tosca Enterprise.
4. Rosemary. (2004). Nyeri Persalinan. Jakarta:EGC.

5. Tubagus. (2011). Cara untuk Mengurang Persalinan. Diakses tanggal 9


Februari 2012 padahttp://j3ffunk.blogspot.com/2011/05/cara-untuk-mengurangi-
nyeri-persalinan.html

Keterangan :
YA = Dilakukan (nilai 1)
Tidak = Tidak dilakukan (nilai 0)

PENILAIAN PENGUJI

Jumlah item X bobot nilai Pontianak,………………….


------------------------------ X 100
Total Skor

…………… X ………….
------------------------------ X 100 (…………………………..)
……………………….
=………………………..

Anda mungkin juga menyukai