Anda di halaman 1dari 2

Climate change di Indonesia 2015-2020

Indonesia sangat rentan terhadap bahaya iklim dan frekuensi bencana semakin
meningkat. jumlah kejadian tanah longsor mengalami peningkatan dalam lima tahun
terakhir akibat kenaikan intensitas curah hujan.

Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia
memiliki mata pencaharian sebagai petani atau bercocok tanam. Peran penting sektor
pertanian pun tidak hanya sebatas menyediakan pangan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Namun demikian menjadi sektor utama yang meningkatkan pendapatan suatu negara dari
kegiatan ekspor pangan. Namun, setiap tahun Indonesia selalu memiliki kisah kelam akan
datangnya bencana, mulai dari gunung meletus, banjir, tsunami, gempa bumi dan tanah
longsor.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana alam yang


sering terjadi periode 5 tahun terakhir ini adalah tanah longsor dengan 841 kasus yang
terjadi di Indonesia [ CITATION BNP20 \l 1057 ].

Gerakan tanah atau tanah longsor yang mampu merusak lingkungannya baik akibat
gerakan tanah di bawahnya maupun karena penimbunan akibat longsor tersebut. Beberapa
akibat yang ditimbulkan oleh tanah longsor, yakni gerakan tanah yang berjalan lambat,
menyebabkan penggelembungan sehingga bangunan di atasnya tidak dapat digunakan lagi,
rekahan pada tanah menyebabkan pondasi bangunan terpisah dan menghancurkan utilitas
lainnya di dalam tanah. Runtuhan lereng secara tiba-tiba dapat mengakibatkan terseretnya
pemukiman yang berada di lingkungan, serta dapat mengakibatkan tertimbunnya daerah
tersebut. Runtuhan bebatuan (rock falls) berupa luncuran, dapat menerjang bangunan atau
pemukiman di bawahnya yang mengakibatkan tertimbunnya wilayah pemukiman [ CITATION
Mur15 \l 1057 ].

Secara sosial kultural kepala keluarga yang tertimbun longsor memilki mata
pencaharian bertani, khususnya tanaman jahe, selain padi sawah, jagung, sengon, rumput
gajah, kopi, kakao, bambu, sayur-sayuran dan lain-lain. Mereka bertani di sekitar rumahnya
dan rata-rata bukan petani penggarap melainkan mereka bertani di lahan milik mereka
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai