Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dinda Aprilia

NIM : 118205003

Diplomasi Negara Asia Tenggara

Summary

Vietnam

Sejak abad 11 SM sampai abad 10 Masehi mayoritas berada di bawah kekuasaan


kekaisaran Cina. Sebelum kedatangan barat, masyarakat Vietnam berpegang kepada
kehidupan secara tradisi. Sistem feodalnya lebih dipengaruhi oleh negara China (Kunkunrat,
2013). Kemudian datanglah bangsa Perancis untuk merebut kemerdekaan Vietnam, Perancis
membawa politik divide and rules yang membuat masyarakat terpecah menjadi dua
golongan yaitu kelompok nasionalis dan kelompok komunis, namun seiring
perkembangannya kelompok komunislah yang memimpin (Rasyidi, 2014).

Pada akhirnya, komunisme menjadi akibat dari konflik di Vietnam, situasi tersebut
membuat Vietnam menginginkan suatu perubahan dalam tata negaranya agar kehidupan
masyarakatnya lebih damai. Maka, Republik sosialis dibentuk sebagai suatu perubahan yang
bertujuan untuk mendirikan nasionalisme (Aulia, 2019).

Sebagai negara anggota ASEAN yang paling banyak menguasai pulau di LTS, Vietnam
merasa perlu meningkatkan fungsi militer dan pembukaan akses ke pangkalan angkatan laut
Cam Ranh Bay dari segi kepentingan dibidang militer (Arief Bakhtiar Darmawan, 2018).

Laos
Kekuasaan negara Laos adalah republik sosialis dan berbentuk kesatuan. Sistem
pemerintahan adalah presidensil dan parlemennya merupakan unikameral. Kepala negara
adalah seorang presiden yang ditentukan oleh parlemen untuk masa jabatan 5 tahun.
Kepala pemerintahan adalah seorang perdana menteri yang ditunjuk oleh presiden dengan
persetujuan dari parlemen. Satu-satunya partai politik yang diakui di Laos adalah Partai
Revolusioner Rakyat Laos (LPRP) (M. Ridla ImamAl-Haq, 2015).

Dalam sektor pariwisata, Laos belum banyak terkenal. Dengan bergabungnya ASEAN,
Laos dapat mengembangkan sektor pariwisata yang ada, i terbukti dengan dinobatkannya
Laos sebagai ‘Tujuan Wisata Terbaik di Dunia’ oleh Dewan Pariwisata dan Perdagangan
Eropa (ECCT) pada tahun 2013. ASEAN berperan penting dalam mewujudkan kepentingan
nasional Laos dengan menjadi area untuk mempromosikan pariwisata Laos (Kemenlu,
2019).

Kamboja
Kamboja merupakan negara jajahan Perancis dan merdeka di tahun 1953. Kamboja
adalah negara yang sejak tahun 1970 dirundung malang, dan porak poranda karena kudeta,
karena Pada tanggal 18 Maret 1970, sewaktu Pangeran Sihanouk pergi ke luar negeri,
keponakannya Pangeran Sisowath Sirik Matak bersama Lon Nol melakukan kudeta (Budiana,
2013).

Bentuk pemerintahan negara Kamboja adalah kerajaan. Negara dipimpin oleh raja,
sedangkan kepala pemerintahannya adalah perdana menteri. Meskipun bentuk
pemerintahan negara Kamboja adalah kerajaan, namun kekuasaan Raja dibatasi oleh
konstitusi yang diberlakukan dan menjalankan sistem politik demokrasi pluralisme, liberal
dan ekonomi pasar (Aulia, 2019).

Kamboja resmi bergabung dan menjadi anggota ASEAN pada 30 April 1999. Kamboja
adalah anggota negara kesepuluh setelah bertahun-tahun melakukan negosiasi.
Kepentingan nasional Kamboja dapat dilihat dari setelah bergabungnya Kamboja di ASEAN,
kamboja mampu meningkatkan aspek di bidang pendidikan dan sosial budaya dengan
program pertukaran pelajar, hal ini dapat membuat Kamboja lebih dikenal oleh masyarakat
anggota ASEAN (Kompas, 2021).

Myanmar
Myanmar merupakan negara di Asia Tenggara yang sistem pemerintahan dikuasai
oleh Junta Militer sejak kemerdekaan tahun 1948 dari jajahan Inggris Kepala Negara
Myanmar di pegang oleh Juntai (Jendral), sedangkan kepala pemerintahan dikepalai oleh
perdana menteri. Pemerintah Myanmar tetap menganut sistem pemerintahan yang otoriter
atau yang dikuasai sepenuhnya oleh militer (Nilasari, 2013).

Perubahan politik yang terjadi di Myanmar sejauh ini membuahkan hasil yang
diapresiasi positif oleh dunia internasional, perubahan-perubahan besar terus terjadi mulai
dari pembebasan tahanan politik, termasuk pemimpin oposisi, Aung San Suu Kyi, hingga
pembukaan diri Myanmar pada dunia internasional yang salah satunya ditandai dengan
kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hilarry Clinton, pada Desember 2011 lalu
(Krisman, 2012). Perubahan tersebut juga ditandai oleh menang NLD pada pemilu 2012,
perubahan ini membawa Myanmar pada kebebasan untuk berpendapat dan berpolitik.
Myanmar lebih menjadi negara yang demokratis secara keseluruhan.
Myanmar dalam kerjasamanya dengan ASEAN adalah menciptakan kehidupan
demokratis yang kondusif di Myanmar, sebab masalah yang terjadi dalam pemerintahan
Myanmar menyita simpati masyarakat Internasional dengan isue penindasan demonstran
pada aksi menentang pemerintah, ASEAN berperan penting untuk menjaga stabilitas dan
keamanan di wilayah Asia Tenggara dengan membangun kepercayaan terhadap Masyarakat
Internasional (Ikrimah, 2010).

Timor Leste
Sejak tahun 1945, perang sipil atau konflik internal lebih banyak terjadi di dunia daripada
konflik antar negara atau internasional. Salah satu aktor yang terlibat konflik dengan Timor Leste
adala Indonesia.

Pada Tahun 1997, terjadinya krisis moneter yang melanda Indonesia yang menyebabkan
terjadinya hambatan di berbagai bidang pembangunan seperti: ekonomi, politik, sosial dan budaya.
Hal ini menjadi penyebab terjadinya demonstrasi dari berbagai kalangan, khususnya di lingkungan
kampus. Desakan mahasiawa membuahkan reformasi pada awal tahun 1998, yang pada akhirnya
terjadi pergantian pemimpin. dari Presiden Soeharto diganti oleh Wakil Presiden Pro. B.J. Habibie.
Karena tuntutan dari negara-negara luar Eropa dan Asean agar Indonesia terus melakukan reformasi
dalam politik dan khususnya membantu Propinsi yang ke 27 yaitu Timor Leste agar bisa menentukan
nasibnya sendiri. Berhubungan hal itu, desakan-desakan tetap dilakukan oleh Portugal sebagai bekas
kloni Timor Leste, dengan Pemerintah Indonesia bersama menentukan masa depan Timor Leste.
Sehingga sampailah Kesepakatan 5 Mei 1999 di New York yang terjadi antara Indonesia dan Portugal
di bawah koridor PBB yang merancang suatu cara prosedur konsultasi melalui penentuan pendapat
secara, rahasia, langsung dan universal. Perubahan politik dunia dan dalam negeri Indonesia yang
Implikasinya terjadilah kebijakan pemerintah Indonesia atas Timor Leste, sehingga baik secara
langsung maupun tidak langsung Indonesia telah memberi kepercayan kepada rakyat Timor Leste
untuk menentukan nasibnya sendiri dengan cara melalui jajak pendapat (public election) untuk
memilih Daerah Otonomi Khusus atau Merdeka. Sistem politik yang dianut Timor Leste adalah semi
presidensial yang dimana kepala negaranya adalah Presiden dan kepala pemerintahannya adalah
perdana mentri.

Keinginan pemerintah Timor Leste untuk bergabung dengan ASEAN didasarkan pada
kebijakan luar negeri pemerintahan tersebut serta karena letak geografis yang berdekatan dengan
negara-negara ASEAN. Masalah lainnya terkait dengan ekonomi ialah Timor Leste termasuk ke dalam
daftar salah satu negara termiskin di Asia, oleh karena itu, Timor Leste membutuhkan kerja sama
dengan negara ASEAN lainnya untuk perkembangan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan
kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat regionalnya
(Swastia, 2016).

Anda mungkin juga menyukai