Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen Pengampu : Prof. Dr. I Wayan Ramantha, S.E, M.M., Ak., CPA
Kelompok 4
Nama Anggota :
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2021
A. Audit Siklus Persediaan
Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang unik karena hubungannya
yang erat dengan siklus siklus transaksasi lainnya. Audit terhadap persediaan, terutama
pengujian saldo persediaan akhir tahun, sering kali merupakan bagian yang paling
kompleks dan paling menghabiskan waktu audit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kompleksitas audit persediaan termasuk:
Persediaan sering kali merupakan akun terbesar pada neraca.
Persediaan seringkali berada pada lokasi yang berbeda, yang membuat
pengendalian dan perhitungan fisik menjadi sulit.
Seringkali sulit bagi auditor untuk mengamati dan menilai ite persediaan yang
berbeda seperti perhiasan, bahan kimia dan suku cadang elektronik.
Penilaiaan persediaan juga sulit apabila estimasi keuangan persediaan merupakan
hal yang penting dan apabila biaya manufaktur harus dialokasikan ke persediaan.
Terdapat beberapa metode penilian pesediaan yang dapat diterima dan beberapa
organisasi ingin menggunakan metode penilaian yang berbeda untuk berbagai
bagian persediaan yang dapat diterima menurut prinsip-prinsip akuntansi yang
diterima umum.
Fungsi Bisnis Dalam Siklus Serta Dokumen dan Catatan Terkait
Siklus pesediaan dan pergudangan dapat dianggap terdiri dari dua sistem yang terpisah
tetapi berkaitan erat, dimana yang satu melibatkan arus fisik barang dan lainnya dengan
biaya terkait. Enam fungsi akan membentuk siklus pesediaan dan pergudangan.
(1) Memproses pesanan pembelian
Siklus persediaan dan pergudangan dimulai dengan akuisisi bahan baku untuk
produksi. Pengendalian yang memadai terhadap pembelian harus diselenggarakan
apakah pembelian persediaan adalah berupa bahan baku bagi suatu perusahaan
manufaktur atau barang jadi bagi perusahaan ritel. Permintaan pembeliaan adalah
formulir yang digunakan untuk meminta departemen pembeliaan untuk memesan
persedian dapat dilakukan oleh personil ruang penyimpanan bahan baku.
(2) Menerima bahan baku
Penerimaan bahan yang pesan, yang juga merupakan bagian dari siklus akuisisi dan
pembayaran, melibatkan inspeksi atas bahan yang diterima menyangkut kuantitas dan
kualitas.departemen penerimaan akan membuat laporan penerimaan yang menjadi
bagian dari dokummentasi sebelum pembayaran dilakukan. Setelah diinspeksi bahan
itu dikirim ke ruang penyimpanan dan salinan dokumen penerimaan biasanya
diserahkan kebagian pembelian, ruang penyimpanan dan utang usaha.
(3) Menyimpan bahan baku
Setelah diterima, bahan itu biasaya disimpan di ruang penyimpanan. Ketika
departemen lainnya memerlukan bahan untuk produksi, personil ruang penyimpanan
menyerahkan permintaan bahan yang telah disetujui secara layak, mengerjakan
pesanan atau dokumenn serupa atau pemberitahuan elektronik yang mengindikasikan
jenis dan kuantitas bahan yang diperlukan.
(4) Memproses barang
Pemrosesan persediaan sangat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan. Perusahaan
menetukan item dan kuantitas barang jadi yang akan dibuat berdasarkan pesanan
khusus dari pelanggan, peramalan penjualan, tingkat persediaan barang jadi yang
telah ditentukan sebelumnya dan operasi produksi yang ekonomis.
Sistem akuntansi biaya yang memadai merupakan bagian penting dari
pemrosesan fungsi barang bagi semua perusahaan manufaktur. Terdapat dua jenis
sistem biaya: sistem biaya pekerjaan dan sistem biaya proses. Dalam sistem biaya
pekerjaan (job cost system) biaya diakumulasikan oleh setiap pekerjaan ketika bahan
dikeluarkan dan biaya tenaga kerja terjadi. Dalam sistem biaya proses (process cost
system) biaya diakumulasikan berdasarkan proses, dengan biaya per unit untuk setiap
proses dibebankan ke produk melalui proses tersebut.
Catatan akuntansi biaya (cost accounting record) terdiri dari file induk, neraca
lajur dan laporan yang mengakumulasikan biaya bahan, tenaga kerja dan overhead
berdasarkan pekerjaan atau produk telah selesai, biaya yang terkait ditransfer dari
barang dalam proses ke barang jadi pada laporan departemen produksi.
(5) Menyimpan barang jadi
Ketika barang jadi telah selesai, barang itu ditempatkan di ruang penyimpanan
menunggu dikirim. Dalam perusahaan yang memiliki pengendalian internal yang
baik, barang jadi disimpan di bawah pengendalian fisik yang terpisah, di suatu area
dengan akses terbatas. Pengendalian barang jadi sering kali dianggap sebagai bagian
dari siklus penjualan dan penagihan.
(6) Mengirimkan barang jadi
Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan.
Pengiriman aktual barang kepada pelanggan dalam pertukaran dengan kas atau aktiva
lainnya, seperti piutang usaha, menciptakan pertukaran aktiva yang diperlukan untuk
memenuhi kriteria pengakuan pendapatan. Untuk sebagian besar transaksi penjualan,
pengfiriman aktual merupakan pemicu untuk mengakui piutang usaha terkait dan
penjualan terkait dalam sistem akuntansi. Jadi pengiriman barang jadi harus
diotorisasi oleh dokumen pengiriman yang di setujui secara layak.
Bagian Audit Persediaan
Tujuan keseluruhan dari audit siklus pesediaan dan pergudangan adalah untuk
menyediakan kepastian bahwa laporan keuangan memperhitungkan secara wajar bahan
baku, barang dalam proses, persediaan barang jadi dan harga pokok penjualan. Audit
siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi lima aktivitas yang berbeda
dalam siklus:
1. Mengakuisisi dan mencatat bahan baku, tenaga kerja dan overhead
Auditor harus memahami pengendalian internal terhadap ketiga fungsi tersebut dan
kemudian melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi
baik dalam siklus akuisisi dan pembayaran maupun siklus penggajian dan personalia.
Pengujian tersebut harus memenuhi tujuan auditor bahwa pengendalian yang
mempengaruhi akuisisi bahan baku dan biaya manufaktur telah beroperasi secara efektif,
serta bahwa transaksi akuisisi telah dinyatakan secara benar.
2. Menstransfer secara internal aktiva dan biaya
Transfer internal persediaan meliputi fungsi keempat dan kelima pada gambar… yaitu
memproses barang dan menyiapkan barang jadi. Klien memperhitungkan aktivitas
tersebut dalam catatan akuntansi biaya, yang independen dengan siklus lainnya dan diuji
sebagai bagian dari audit siklus persediaan dan perguadangan.
3. Mengirimkan barang dan mencatat pendapatan serta biaya
Pencatatan pengiriman dan biaya terkait merupan fungsi terakhir yang diperlihatkan pada
gambar… karena fungsi tersbut merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan,
auditor harus memahami dan menguji pengendalian internal terhadap pencatatan
pengiriman sebagai bagian dari audit siklus tersebut, termasuk prosedur untuk
memverifikasi keakuratan pengkreditan ke persediaan yang dicatat dalam file induk
persediaan perpetual.
4. Mengamati persediaan secara fisik
Auditor harus mengamati klien yang melakukan perhitungan fisik persediaan untuk
menetukan apakah persediaan yang tercatat benar-benar ada pada tanggal neraca dan
dihitung secara benar oleh klien. Pemeriksaan fisik merupakan jenis bukti yang penting
yang digunakan untuk memverifikasi keeradaan dan perhitungan persediaan.
5. Menetapkan harga dan mengkompilasi persediaan.
Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji guna menetukan apakah klien
telah mengikuti secara benar metode persediaan yang sesuai baik dengan prisip-prinsip
akuntansi yang diterima umum maupun konsisten dengan tahun sebelumnya. Prosedur
audit yang digunakan untuk memverifikasi biaya-biaya tersebut disebut sebagai
pengujian harga. Selain itu, auditor juga harus melaksanakan pengujian kompilasi
persediaan (inventory compilation tests), yang merupakan pengujian untuk
memverivikasi apakah perhitungan fisik telah diikhtisarkan secara benar, kuantitas dan
haga persediaan telah dikalikan dengan benar dan persediaan yang dikalikan difooting
secara benar pada saldo persdiaan buku besar umum yang sama.
Keakuratan data biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead
manufaktur sengatlah penting untuk menyatakan secara wajar persediaan
bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi. Agar data biayanya akurat,
klien harus mengintegrasikan catatan akuntansi biayanya dengan catatan
produksi dan akuntansi lainnya.
2. Prosedur analitis
a) Mengembangkan ekspektasi atas hutang usaha dengan menggunakan
pengetahuan tentang aktivitas bisnis perusahaan, termin perdagangan normal,
dan sejarah perputaran hutang usaha
b) Menghitung ratio Perputaran hutang usaha dan hutang usaha terhadap total
kewajiban lancar
c) Menganalisis hasil rasio dibandingkan dengan ekspektasi berdasarkan data
tahun sebelumnya, data industri, jumlah yang dianggarkan, dan data lainnya
d) Membandingkan saldo beban dengan tahun sebelumnya atau jumlah yang
dianggarkan untuk menyelidiki kemungkinan kurang saji yang berkaitan dengan
hutang yang tidak dicatat
Utang yang belum dicatat pada tanggal neraca dapat timbul sebagai akibat dari
berbagai keadaan berikut ini :
Prosedur audit untuk menemukan adanya utang yang belum dicatat pada tanggal
neraca :
Jika auditor menemukan adanya utang yang pada tanggal neraca belum dicatat dan tidak
disajikan di neraca, ada dua jalan yang dapat ditempuh oleh auditor, yaitu :
Tujuan Audit untuk Pengujian Terinci atas Saldo untuk Hutang Usaha
Tujuan Spesifik Audit dan Pengujian Terinci atas Saldo untuk Hutang Usaha
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2014. Auditing. Edisi ke-4. Kakarta: PT. Salemba Empat.
http://rachmatjusuf.megabyet.net/berita-118-sekilas-audit-persediaan.html
bunge12.wordpress.com/2012/06/04/rangkuman-audit-persediaan/html