Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Diusulkan Oleh :
NIM: 20018012
termasuk flavonoid dan tanin, alkaloid, dan mineral (Jaiswal et al., 2011). Salah
satu pemanfaatan pinang secara tradisional yaitu untuk mengobati bisul, diare,
daun sirih dan kapur serta ada yang mencampur dengan tembakau (Chamima,
2012).
Pinang juga berpotensi untuk dikembangkan sebagai agen sitotoksik yang dapat
(Meiyanto, 2008).
yang dapat menangkap radikal bebas. Radikal bebas adalah atom atau molekul
2013). Radikal bebas yang bersumber dari luar tubuh adalah asap rokok, asap
kendaraan dan paparan sinar matahari (Umayah dan Amrun, 2007), sedangkan
yang dihasilkan dari dalam tubuh yaitu oksigen (Valko et al, 2006). Radikal
kerusakan dalam tubuh (Chatterjee et al, 2007). Pada keadaan normal, ada
Keseimbangan ini sangat penting untuk kesehatan makhluk hidup (Valko et al,
2006). Hal ini menjadi penting karena jumlah radikal bebas tidak seimbang
dengan jumlah atioksidan dalam tubuh, maka akan terbebtuk stres oksidatif
yang menyebabkan kerusakan pada struktur sel, jaringan dan organ (Inggrid
persiapan sampel, waktu ekstraksi, jumlah sampel, suhu dan jenis pelarut
pelarut tersebut di atas dengan air merupakan pelarut yang baik untuk flavonoid
lebih mudah larut dalam pelarut kloroform dan eter (Vanessa et al., 2014). Data
pengembangan bahan baku yang berasal dari herbal, sehingga masyarakat akan
penelitian ini adalah "Bagaimana aktivitas antioksidan ekstrak kulit dan biji
1. Tujuan Umum
catechu L.)
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui nilai persen inhibisi dari ekstrak kulit dan biji pinang
b. Untuk mengetahui nilai IC50 dari ekstrak biji pinang (Areca catechu L.)
sebagai antioksidan.
c. Untuk mengetahui nilai IC50 dari ekstrak kulit pinang (Areca catechu L.)
sebagai antioksidan.
IC50 terkuat.
IC50.
2. Bagi Institusi
3. Bagi Masyarakat
4. Bagi Peneliti
Kandungan kimia dari biji pinang adalah karbohidrat, lemak, polifenol termasuk
flavonoid dan tanin, alkaloid, dan mineral (Jaiswal, dkk., 2011). Biji buah pinang juga
Tumbuhan pinang berpotensi anti kanker karena memiliki efek antimutagenik dan
Salah satu pemanfaatan pinang secara tradisional yaitu untuk mengobati bisul,
diare, disentri, hidung berdarah (mimisan), cacingan dan malaria (Pusat Studi
Biofarmaka, 2014). Selain itu kulit buah pinang dapat juga digunakan untuk mengatasi
gangguan pencernaan (dispepsia), edema dan beri-beri karena urine yang sedikit.
Penggunaan yang paling populer pada buah pinang, daun sirih dan kapur yang
Senyawa Flavonoid pada kulit buah pinang merupakan senyawa fenolik yang
senyawa radikal bebas dengan menghentikan tahap awal reaksi. Akibatnya, flavonoid
menghambat peroksidasi lipid, dan menekan kerusakan jaringan yang disebabkan oleh
Mamonto, dkk., (2014) dengan judul “Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Biji Buah
Pinang Yaki (Areca vestiaria Giseke) yang Diekstraksi Secara Soklet”. Hasil dari
penelitian tersebut disimpulkan bahwa kulit biji pinang yaki memiliki potensi sebagai
antioksidan. Penelitian ini menggunakan kulit biji buah pinang sirih yang didasari oleh
pendekatan kemotaksonomi dengan pinang Yakni untuk diuji aktivitas antioksidan dan
toksisitas.
BAB III
HASIL
3.1 Jenis Penelitian
antioksidan dari ekstrak biji pinang (Areca catechu L.) dengan pelarut etil
dengan bagian tanaman yang diambil untuk penelitian adalah biji pinang
1. Alat
UV-Vis, tabung reaksi, timbangan gram dan miligram, toples kaca besar
2. Bahan
1. Pembuatan simplisia
dipisahkan dari kulitnya lalu dicuci dengan air bersih. Setelah dicuci
lalu diayak.
Simplisia biji pinang (Areca catechu L.) ditimbang sebanyak 300 gram,
V1M1 = V2M2.
10 ppm.
= V2M2.
labu ukur volume 100 ml, lalu ditempatkan pada botol gelap.
9. Perhitungan Inhibisi
Data yang diperoleh dari uji aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat biji
Larutan uji akan dibuat dari larutan induk (100 ppm). Disiapkan wadah
konsentrasi.
3.6 Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil penelitian
uji aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat biji pinang (Areca catechu
L.)
2. Data Sekunder
masing pada sumbu x dan sumbu y dalam persamaan regresi linier yaitu y
Data hasil penelitian akan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan
grafik. Data dari uji aktivitas tersebut akan dianalisis dengan analisis
Biji Pinang
(Areca catechu L.) Dicuci
Dibersihkan
Dipotong-potong
Simplisia Biji Pinang (Areca catechu L.) Dikeringkan
Maserasi dengan
pelarut etil asetat
Ekstrak cair
Penguapan (evaporasi)
menggunakan rotary
vacum evaporator
Ekstrak kental
Uji Antivitas Antioksidan Ekstrak Biji Pinang (Areca catechu L.) Kontrol
menggunakan Metode DPPH Positif
Persen Inhibisi
Nilai IC50 dengan konsentrasi 1 ppm, 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm dan 20 ppm
Analisis Data