Install Debian 9
Install Debian 9
Nyalakan VirtualBox, buat dan jalankan VM Debian sehingga tampil seperti Gambar
01 di atas. Ada beberapa pilihan di sana, saya akan menggunakan instalasi mode teks,
maka saya ambil pilihan kedua, Install. Tekan tombol arah atas atau bawah untuk
mengganti pilihan, lalu tekan [ Enter ]
Gambar 02: Pilih Bahasa
Cari dan pilih bahasa yang akan digunakan pada proses Instalasi, pilih Bahasa
Indonesia untuk mengikuti catatan saya ini.
Gambar 03: Yakin memilih bahasa Indonesia?
Pilih [ Ya ] untuk melanjutkan dengan bahasa yang dipilih. Penjelasan pada gambar
cukup jelas, saya kira.
Gambar 04: Pilih lokasi
Untuk yang satu ini, biarkan default (Inggris Amerika), jangan diubah, langsung
tekan [ Enter ]. Kecuali jika Anda yakin keyboard layout yang Anda gunakan bukan
itu.
Gambar 06: Mengatur jaringan
Nah, pada konfigurasi jaringan ini saya memilih untuk tidak mengatur jaringan. NAT
saya disable, jadi tidak akan dapat IP dari DHCP server. Pilih yang paling bawah, lalu
tekan [ Enter ].
Atur nama host, nama host adalah nama komputer. Ini bebas, sesuka hati Anda.
Dalam hal ini saya menggunakan debian-server sebagai hostname-nya. Tekan [ Enter
] untuk melanjutkan.
Gambar 08: Kata sandi untuk akun root
Ah, sebenarnya sudah cukup jelas penjelasan pada gambar tersebut. Mulai pada
Debian 9 (Stretch) ini, akun super user root boleh tidak diberi kata sandi (password),
sebagai gantinya sebuah akun pengguna akan dibuat dan diberi wewenang untuk
menjadi root dengan perintah “sudo”. Namun kebetulan, saya memilih untuk
memasukkan kata sandi di sini :-P. Tekan [ Enter ] untuk melanjutkan.
Gambar 09: Kata sandi lagi
Ketikkan kata sandi untuk akun pengguna tersebut. Kata sandi ini bersifat wajib. Ini
digunakan untuk masuk ke sistem.
Pilih zona waktu yang sesuai dengan tempat tinggal Anda. Lalu tekan [ Enter ] untuk
melanjutkan.
Gambar 14: Partisi hard disk
Nah, ini nih. Inti dari catatan ini. Karena akan dilakukan instalasi dengan pemartisian
manual. Pilih Manual, lalu tekan [ Enter ] untuk melanjutkan.
Jika pada hardisk Anda ada banyak partisi, pastikan data pada partisi hardisk
tersebut sudah DIBACKUP alias DICADANGKAN, hapus semua partisi yang ada.
Cara menghapusnya? Arahkan pilihan pada hardisk yang partisinya akan dihapus,
tekan [ Enter ], lalu pilih yes untuk menghapusnya.
Jika Anda tidak cukup yakin, silakan pilih tombol ‹kembali› dan batalkan instalasi.
Nah lagi, karena yang diminta 10 GB untuk /, maka buat dulu partisinya.
Gambar 18: Jenis partisi
Jika berhasil akan tampil seperti Gambar 20 tersebut. Pastikan titik kait adalah /,
sistem berkas yang saat ini saya gunakan adalah sistem berkas berjurnal Ext4.
Pilih Selesai menyusun partisi, lalu tekan [ Enter ] untuk melanjutkan.
Gambar 21: buat partisi baru
Yang diminta pada soal adalah partisi swap 2xRAM, sedangkan RAM yang saya
gunakan pada VirtualBox 1 GB. Jadi saya buat partisi baru berukuran 2 GB,
tekan [ Enter ] untuk melanjutkan
Nah, karena partisi ini akan digunakan sebagai swap, arahkan ke Gunakan sebagai:,
tekan [ Enter ].
Gambar 27: pilihan sistem berkas
Ini akan membuat partisi baru sebesar 30% dari sisa hardisk.
Arahkan pada Titik kait di mana di situ nampak /home, tekan [ Enter ], akan muncul
pilihan titik kait.
Gambar 35: pilihan titik kait
Nah, ukuran partisi ini jangan diubah, karena berapa pun sisanya akan digunakan
seluruhnya sebagai partisi untuk /home. Kecuali, jika akan membuat partisi lagi selain
untuk yang sudah disebutkan di sini. Langsung tekan [ Enter ] di keyboard untuk
melanjutkan tahap berikutnya.
Pada langkah ini, ditampilkan hasil pembuatan partisi yang tadi dibuat. Seperti pada
gambar tersebut, terdapat sistem berkas, ukuran, titik kait, dll.
Catatan:
- Partisi logikal selalu dimulai dengan angka #5, karena partisi primer maksimal
adalah 4 partisi.
- f di situ bermakna partisi tersebut akan diformat.
Gambar 43: Konfirmasi pemartisian
Sampai pada tahap ini, sebelum ‹Ya› dipilih, hardisk Anda masih tetap utuh. Belum
diapa-apakan. Jadi, jika Anda membatalkan proses instalasi pada tahap ini, hardisk
Anda masih utuh.
Seperti diketahui, Debian dibagi menjadi beberapa DVD, DVD 1 berupa installer
dan berisi sebagian paket, DVD 2 & 3 berisi paket saja. Paket dalam hal ini dapat
disebut sebagai repositori. Repositori merupakan gudang paket aplikasi. Saat
menginstall aplikasi di Debian melalui paket manajemen, paket aplikasi tersebut
diambil dari repositori.
Repository, baik daring atau melalui DVD dapat diatur setelah proses instalasi.
Seperti tertulis pada gambar tersebut, hasil survey tersebut akan digunakan untuk
menentukan paket-paket mana saja yang sebaiknya dimasukkan dalam CD Debian
pertama. Pilih ‹Ya›, jika Anda berniat berpartisipasi, pilih ‹Tidak› jika Anda tidak
berpartisipasi. Tekan [ Enter ] untuk mengonfirmasi.
Gambar 47: Pilihan paket
Karena akan menginstall Debian sebagai server, hanya beberapa paket yang akan
diinstall. Gunakan tombol [ Space ] (spasi) di keyboard untuk mengaktifkan dan
menon-aktifkan pilihan paket yang akan diinstall.
Gambar 48: SSH Server
Pilih perangkat (hard disk) untuk diinstall boot loader. Dalam hal ini hard disk satu-
satunya adalah /dev/sda. Jika ada hard disk lain, pastikan pilih yang benar, yaitu hard
disk yang dikaitkan dengan / tadi. Pilih /dev/sda dalam hal ini, lalu tekan [ Enter ].
Tampilan GRUB Boot loader saat masuk ke sistem Debian yang baru diinstall.
Gambar 53: tampilan login
Ini adalah tampilan login, ibarat pintu masuk ke rumah yang baru dibuat. Masukkan
nama pengguna dan kata sandi untuk masuk ke sistem.
CATATAN! Kata sandi (password) di Linux tidak akan terlihat, jadi ketikkan saja
kata sandi-nya, lalu tekan [ Enter ]
Gambar 54: berhasil login