Anda di halaman 1dari 6

1.

Urung
2. Berdasarkan gambar 20.2, jelaskan dua model pendekatan pelepasan obat terkontrol
dalam sistem modified release!
Produk MR umumnya dirancang untuk menyediakan antara:
a. Pencapaian cepat plasma konsentrasi obat yang tetap pada dasarnya konstan pada
nilai dalam kisaran terapeutik obat untuk waktu yang lama dan memuaskan waktu,
atau
b. Pencapaian plasma yang cepat konsentrasi obat yang tidak konstan, menurun
dengan sangat lambat bahwa konsentrasi plasma tetap dalam rentang terapeutik
untuk jangka panjang yang memuaskan periode waktu.
Profil waktu konsentrasi plasma obat yang khas sesuai dengan kriteria di atas untuk
modified release: (a) mempertahankan plasma terapeutik yang konstan konsentrasi
(kurva A) atau, (b) memastikan bahwa konsentrasi plasma obat tetap dalam kisaran
terapeutik untuk periode waktu yang lama (kurva B).
3. Dalam formula modified release biasanya terdiri atas 2 bagian: initial priming dose dan
maintenance dose.
a. Jelaskan fungsi masing-masing bagian tersebut!
a) Tingkat pelepasan obat dengan urutan nol dari dosis pemeliharaan harus
menentukan kecepatan sehubungan dengan tingkat rilis obat kemudian
diserap ke dalam tubuh. Kinetika penyerapan pemeliharaan dosis dengan
demikian akan dicirikan oleh hal yang sama konstanta laju pelepasan orde-
nol, kom
b) Tingkat dosis pemeliharaan dilepaskan dari bentuk sediaan, dan karenanya
kecepatan absorpsi (masukan) obat ke dalam tubuh, harus sama dengan
tingkat keluaran obat dari tubuh saat konsentrasi obat dalam tubuh berada
pada nilai terapeutik yang dibutuhkan
b. Berdasarkan gambar 20.3, jelaskan pola pelepasan kedua bagian tersebut sehingga
mampu memberikan onset yang cepat dan durasi efek sesuai waktu yang
diinginkan!
Model disposisi obat terbuka satu kompartemen di mana sumber masukan obat
adalah produk obat peroral MR yang ideal. Di adalah dosis utama awal obat dalam
bentuk sediaan; Dm adalah dosis pemeliharaan obat dalam bentuk sediaan; K1a
adalah urutan pertama konstanta laju absorpsi obat yang jelas dari dosis primer;
kom adalah konstanta laju pelepasan orde-nol obat dari dosis pemeliharaan.
c. Berikan 3 contoh sistem yang digunakan dalam bagian ‘maintenance dose’!
a) kom
b) k1a
c) Dm
4. Sebutkan keunggulan sediaan ‘modified release’ dibandingkan bentuk sediaan
konvensional (lepas cepat)!
1) Mengurangi fluktuasi obat dalam darah
2) Mengurangi frekuensi pemberian
3) Meningkatkan kepuasan dan kenyamanan pasien
4) Mengurangi efek samping yang merugikan
5) Mengurangi biaya pemeliharaan kesehatan
5. Sebutkan keterbatasan sediaan ‘modified release’!
1) Efektifitas pelepasan obat dipengaruhi dan dibatasi oleh lama waktu tinggal di
saluran cerna
2) Kemungkinan adanya dose dumping (sejumlah besar obat dari sediaan yang
dilepaskan dengan cepat)
3) Seringkali mempunyai korelasi in vitro-in vivo yang buruk
4) Biaya produksi lebih mahal dibandingkan sediaan konvensional
5) Tidak dapat digunakan untuk obat dengan dosis besar (500 mg)
6. Uraikan bagaimana pengaruh faktor fisiologi saluran cerna mempengaruhi desain bentuk
sediaan ‘modified release’!
Jawaban: Durasi waktu tinggal obat disaluran cerna membatasi durasi terapi obat yang
diinginkan. Ukuran dan bentuk sediaan obat pun mempengaruhi waktu tinggal obat
disaluran cerna. Contohnya bentuk pellet akan lebih cepat waktu tinggalnya di GI
daripada ukuran yang lebih besar sehingga perlu penyesuaian ukuran tablet yang cukup
untuk menyesuaikan waktu tinggal obat disaluran cerna. Waktu tinggal obat di usus yang
pendek atau kira-kira 3 jam dapat diberikan 2-3 kali pemberian.
7. Sebutkan 5 syarat ideal sifat fisika kimia dari suatu obat yang dapat diformulasikan
dalam bentuk ‘modified release’!
1) Pembasahan bentuk sediaan, masuknya cairan kedalam sediaan dengan
mekanisme swelling karena menggunakan system matriks hidrokoloid, terdapat 2
agen yaitu hidrofobik contohnya HPMC yang didalamnya terdapat channeling
agent yang hidrofilik sehingga akan mudah larut memecah membentuk butiran
lebih kecil
2) Difusi air kedalam bentuk sediaan melalaui pori
3) Disolusi obat; obat atau zat aktif dalam sediaan larut dalam media air
4) Difusi zat aktif keluar dari bentuk sediaannya ke dalam media air
8. Urung
9. Salah satu sistem pengendali pelepasan sediaan modified release adalah ‘monolithic
matrix delivery system’
a. Contoh eksipien yang digunakan : polimer hidrofilik dan polimer hidrofobik
b. Klasifikasi sediaan modified release sistem ini: matrik koloid hidrofilik dan
matrik lipid / polimer yang tidak larut
c. Mekanisme pelepasan obat sistem ini :
 Matrik Koloid Hidrofilik
Proses pelepasan obat tergantung pada kemampuan polimer hidrofilik
untuk mengalami pengembangan / swelling. Polimer / matrik akan
berinteraksi dengan pelarut, yang menyebabkan matrik mengalami
pengikisan. Kecepatan disolusi obat tergantung pada pengikisan matrik.
Semakin cepat polimer mengalami swelling maka pengikisan matrik
semakin besar dan kecepatan disolusi obat akan meningkat.
 Matrik Lipid
Obat dilepaskan ketika pelarut masuk ke dalam matrik dan melarutkan zat
aktif. Polimer tidak mengalami pengikisan. Mekanisme pelepasan obat
tidak melalui mekanisme pengikisan matrik tetapi melalui mekanisme
difusi. Dimana cairan masuk ke dalam sediaan, dimana cairan tersebut
akan melarutkan zat aktif. Kemudian zat aktif yang sudah larut bergerak
berdifusi keluar dari sediaan melewati matrik yang tidak larut.
10. Bentuk kedua dari sistem matrik dalam modified release adalah lipid matrix system
a. Contoh eksipien yang digunakan: Carnauba wax, Microcrystalline wax,
Soya oil.
b. Fungsi penambahan chaneling agent: Untuk memodifikasi sifat dari
matrik former, dimana matrik tersebut tidak rusak pada suhu cairan
saluran cerna tubuh yang akan menyebabkan obat mengalami kesulitan
untuk lepas dari sediaan. Chaneling agent dapat membentuk pori yang
akan menjadi jalan keluar obat dari sediaan menuju cairan fisiologis
tubuh.
c. Mekanisme pelepasan zat aktif dari sistem ini: air berdifusi ke dalam
matrik yang menyebabkan terjadinya kontak antara sediaan dengan cairan.
Ketika cairan sudah kontak dengan sediaan, maka cairan akan melarutkan
chaneling agent yang akan membentuk pori pada sediaan. Cairan tersebut
juga akan berinteraksi dengan komponen lain termasuk zat aktif yang akan
menyebabkan terjadinya pelarutan zat aktif. Zat aktif yang telah larut akan
terbawa oleh cairan melewati pori menuju cairan fisiologis tubuh.
11. Bentuk ketiga dari sediaan ‘modified release adalah ‘membrane-controlled drug delivery
system’. Dalam sistem ini terdiri dari 2 bagian utama yaitu membran (coating) dan drug
reservoir (core).
a. Jelaskan fungsi masing2 bagian tersebut!
b. Berikan contoh bahan yang digunakan sebagai coating membrane!
c. Untuk drug reservoir (core) bentuk multiple unit, uraikan 2 pendekatan cara
formulasinya!
Jawaban:
a. Fungsi membran (coating) dan drug reservoir (core).
 Fungsi membran (coating)
– Sebagai pengontrol pelepasan obat dari sediaan
– Lapisan yg mengendalikan kecepatan air yg masuk dan pelepasan obat
– Membran yang dipakai harus bersifat permeable sehingga dapat dilewati oleh
air dan obat, tidak mengembang, tidak mengalami erosi, dan terdapat pada
permukaan sediaan
 Drug reservoir
– Sebagai tempat penyimpanan tablet atau multiparticulate pellet yg disalut dg
membran
– Menjaga agar obat sebaiknya tdk berdifusi dlm bentuk padat, meskipun
membran dpt dimuati obat utk initial dose
– Menjadi tempat setelah air masuk melewati membran, kemudian didalam
membentuk fase kontinyu, melarutkan zat aktif dan eksipien-eksipien,
kemudian obat megalami pelepasan
b. Contoh bahan yang digunakan sebagai coating membrane, sebagai berikut:
 Membran polymer
Contoh: ethyl cellulose, acrylic copolymers (Eudragit)
 Plasticizer, untuk memudahkan pelarutan obat dlm membrane
Contoh: dibutyl phthalate, citric acid ester utk ethyl cellulose (10-25% dari
polimer)
 Membran modifier: semi-sintetik (methyl cellulose, carboxy methyl cellulose,
hydroxypropyl cellulose, synthetic polymers and gelatin. Tanah liat (hydrated
aluminium silicate atau magnesium silicate), dan non-ionik (sorbitol, glycerin,
sugar atau polycthylene glycols).
 Colour/ pewarna sediaan, contoh: Carmine
c. 2 pendekatan cara formulasi bentuk multiple unit:
 Untuk pellet yang tidak berisi zat aktif kemudian permukaannya disalut membran,
saat loading obat atau zat aktif harus dipertimbangkan agar tidak merusak
membran (meninggalkan bekas) dan mengganggu fungsi membran sebagai
pengontrol pelepasan obat dari sediaan. Penggunaan pellet yg berisi gula, lalu
disalut dg obat (berada dipermukaan pellet), kemudian dilapisi membrane.
 Formulasi utk small spheroids yg mengandung obat dengan metode
extrusion/spheronization, maksudnya adalah komposisi campuran zat aktif dan
eksipien dalam bentuk cair dibentuk menjadi granul yang melibatkan proses
drying sehingga membentuk tetesan cairan yang nantinya mengering menjadi
betuk granul dengan ukuran tertentu.
12. Sebutkan 2 sistem penghantaran (drug delivery) dengan target lokasi spesifik di saluran
cerna!
 Sistem Gastrik Retensi
 Sistem Kolon Retensi
13. Bentuk keempat dari sediaan ‘modified release’ adalah ‘Osmotic pump systems’.
a. Uraikan mekanisme pelepasan obat dari sistem ini!
b. Sebutkan 2 faktor yang menentukan kecepatan pelepasan obat dari sistem ini!
Jawaban:
a. Mekanisme pelepasan obat dari sistem Osmotic pump systems adalah
Obat dimasukkan ke dalam inti tablet yang larut dalam air, dan yang akan
melarutkan (atau menangguhkan) obat dengan adanya air. Inti tablet dilapisi
dengan membran semipermeabel yang memungkinkan air masuk ke dalam inti,
yang kemudian larut. Saat inti larut, tekanan hidrostatik terbentuk dan memaksa
(memompa) larutan obat (atau suspensi) melalui lubang yang dibor di lapisan.
Laju di mana air bisa masuk melalui membran, dan seberapa cepat larutan obat
(atau suspensi) bisa keluar dari lubang, mengatur laju pelepasan.
b. 2 faktor yang menentukan kecepatan pelepasan obat sistem Osmotic pump
systems
 Kecepatan penetrasi air ke dalam tablet inti
 Kecepatan obat keluar melalui hole membran

Anda mungkin juga menyukai