Mekanisme Pasar I
Dalam setiap transaksi perdagangan dalam ilmu ekonomi, pasti ada yang namanya
permintaan (demand) dan penawaran (supply). Harga dan kuantitas suatu barang
atau jasa akan saling mempengaruhi satu sama lain.
Untuk bisa memprediksi fenomena ekonomi di masa mendatang, ada baiknya kita
mengetahui lebih lanjut tentang permintaan dan penawaran ini. Yuk, kita simak
lebih lanjut!
Dalam dunia ekonomi, pengertian permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli
atau diminta oleh konsumen pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan,
penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan kepada konsumen
pada suatu harga dan waktu tertentu.
Kedua hal ini digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di
pasar. Perannya sangat penting dalam dunia ekonomi, karena dapat digunakan
untuk melakukan analisis ekonomi mikro dan sebagai titik tolak bagi berbagai
model dan teori ilmu ekonomi lainnya.
Model penawaran dan permintaan juga memperkirakan harga yang akan berfungsi
sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta dan kuantitas yang ditawarkan
dalam pasar yang kompetitif.
Setelah mengetahui definisi, perlu kamu ketahui juga bahwa mereka dibagi
menjadi beberapa jenis. Berikut adalah jenis-jenis permintaan dan penawaran:
Jenis Permintaan
Jenis permintaan bisa dibagi berdasarkan dua faktor, yakni daya beli konsumen
dan jumlah permintaan. Berikut adalah kedua pembagian tersebut dengan lebih
detil:
Jenis ini dapat dibedakan menjadi dua, yakni penawaran perorangan dan
penawaran pasar. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai kedua jenis
tersebut:
Penawaran Perorangan
Ini adalah jenis penawaran barang atau jasa yang dilakukan oleh seorang produsen
atau penjual pada tingkat harga tertentu.
Penawaran Pasar
Penawaran jenis ini adalah jumlah keseluruhan dari penawaran barang atau jasa
yang dilakukan oleh seorang produsen atau penjual pada tingkat harga tertentu.
Hukum Permintaan dan Penawaran
Permintaan dan penawaran saling memengaruhi satu sama lain. Mereka memiliki
hukum sendiri-sendiri. Kedua hukum inilah yang menjelaskan tentang adanya
hubungan yang buruk antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta—
atau kebalikannya.
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang
tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit
jumlah barang yang bersedia diminta.”
Hukum Penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak.
Sebaliknya, semakin rendah perubahan harga barang, jumlah barang yang
ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum ini
menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat
harga. Hukum ini pun berbunyi sebagai berikut:
Untuk dapat mengorganisir permintaan dan penawaran yang ada di pasar, ada
baiknya seseorang membuat skedul dan menggeser kurva untuk kedua aspek
tersebut. Apakah kedua hal ini? Skedul adalah sebuah tabel yang dapat
memperlihatkan hubungan antara perubahan harga barang atau jasa dengan
kuantitas barang yang ditawarkan.
Sementara itu, kurva adalah sebuah gambaran hubungan antara harga dan kuantitas
tersebut, dengan asumsi faktor-faktor lain dianggap tidak berubah. Berikut adalah
rinciannya untuk masing-masing aspek ilmu ekonomi:
Dalam membahas permintaan dan penawaran, tentu saja mereka juga dipengaruhi
oleh berbagai macam faktor. Mengetahui faktor-faktor tersebut sangat berguna
untuk bisa memprediksi naik dan turun, misalnya untuk memprediksi inflasi.
Berikut adalah faktor-faktor tersebut:
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Perilaku/selera konsumen
Pendapatan/penghasilan konsumen
Pajak
Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium, dalam ilmu ekonomi, adalah harga
yang terbentuk pada titik pertemuan pergeseran kurva permintaan dan pergeseran
kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar
merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen),
dimana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya.
Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan
bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam
menentukan harga. Sebelum kita mengetahui cara menentukan harga yang
seimbang, kita perlu mengetahui arti sesungguhnya dari harga keseimbangan.
Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang.
Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai
tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan.
Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis, akan tetapi melalui suatu proses
mekanisme pasar, yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan
permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
CONTOH :
Pengenaan pajak atau pemberian subsidi atas suatu barang yang diproduksi/dijual
akan mempengaruhi keseimbangan pasar barang tersebut, mempengaruhi harga
keseimbangan dan jumlah keseimbangan.
Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang
tersebut naik. Setelah dikenakan pajak, maka produsen akan mengalihkan sebagian
beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan menawarkan harga jual yang
lebih tinggi.
Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, dan sering disebut pajak
negatif. Keseimbangan akibat subsidi juga berkebalikan dengan keseimbangan
akibat pajak. Subsidi dapat bersifat spesifik dan juga proposional.
Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan barang menyebabkan harga jual
barang tersebut menjadi lebih rendah. Dampaknya, harga keseimbangan yang
tercipta di pasar lebih rendah daripada harga keseimbangan sebelum atau tanpa
subsidi, dan jumlah keseimbangannya menjadi lebih banyak.