BAB 9. Pendapatan Nasional
BAB 9. Pendapatan Nasional
Sejak kita masih kecil, mungkin kita sering sekali mendengar bahwa Indonesia adalah negara
berkembang. Awalnya, itu terasa seperti sesuatu yang wajar dan masuk akal. Namun, setelah beberapa
dekade, mungkin kita pun jadi berpikir, kok Indonesia berkembang terus? Kapan jadi negara majunya?
Apakah Indonesia benar-benar berkembang? Untuk mengetahui hal ini secara pasti, ada lho caranya!
Hal inilah yang dinamakan Pendapatan Nasional.
Pendapatan nasional adalah salah satu indikator untuk dapat mengukur lajunya tingkat pembangunan
dan perkembangan kesejahteraan pada suatu negara dari waktu ke waktu. Dengan metode
penghitungan pendapatan nasional, kita juga dapat mengetahui arah, tujuan dan struktur perekonomian
negara.
Pendapatan nasional biasa dihitung dalam satu periode tertentu atau selama satu tahun. Angka ini
menunjukkan jumlah rata-rata pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di
suatu negara dari penyerahan berbagai faktor produksi. Lalu sebetulnya untuk apa kita menghitung
pendapatan nasional?
Sebelum kita bisa mengenal bagaimana cara menghitung pendapatan nasional, penting bagi kita untuk
mengetahui kategori-kategori dari pendapatan nasional itu sendiri. Pendapatan nasional dibagi menjadi
6 kategori. Mereka adalah sebagai berikut:
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk, baik barang maupun jasa,
yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara atau domestik selama satu
tahun. GDP memiliki rumus sebagai berikut:
Dalam perhitungan GDP, barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan maupun instansi asing
terkait juga termasuk, asalkan wilahnya masih dalam wilayah suatu negara atau domestik tersebut.
Misalnya ada perusahaan X dari Jerman yang mempunyai cabang di Indonesia, barang atau jasa yang
dihasilkannya termasuk ke dalam GDP. Barang yang dihasilkan termasuk modal yang belum
diperhitungkan, maka bersifat bruto atau kotor.
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) adalah nilai produk, baik barang maupun jasa, yang
dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun, termasuk yang dihasilkan oleh
warga negara tersebut di luar negeri. Jadi, jika ada seorang pria asal Indonesia yang menjual pakaian di
Vietnam, barang atau jasa yang dihasilkannya termasuk ke dalam GNP. Berikut adalah cara menghitung
GNP:
Pendapatan Nasional Netto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah
balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Berikut adalah cara
menghitung NNI:
Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak hadiah,
pajak penjualan, dan lain-lain.
Pendapatan perseorangan (Personal Income) merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap
orang dalam masyarakat, temasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.
Misalnya gaji seorang karyawan kantoran, maupun pendapatan wiraswasta yang didapatkan secara
berantai.
Transfer Payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi,
melainkan diambil sebagian dari pendapatan nasional tahun lalu. Seperti pembayaran dana pensiunan,
tunjangan pengangguran, dan sebagainya.
Memiliki nama lain disposable income, pendapatan ini adalah pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang
disalurkan menjadi investasi.
DI = PI – Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, seperti pajak
pendapatan.
Untuk bisa menentukan jumlah atau besar dari nilai pendapatan nasional, salah satu caranya adalah
dengan menggunakan metode perhitungan pendapatan nasional. Di samping itu, metode ini juga
berguna untuk menjadi alat menilai dan evaluasi kinerja para sumber daya manusianya, serta mengukut
produktivitas negaranya. Dengan begitu, kita pun jadi tahu apakah suatu negara benar-benar
berkembang—dan, jika iya, seberapa besar perkembangannya.
Ada 3 metode perhitungan yang bisa digunakan untuk mencari tahu jumlah atau nilai dari pendapatan
nasional tersebut. Metode-metode ini antara lain metode perhitungan dengan pendekatan produksi,
pendekatan pengeluaran dan pendekatan pemasukan.
Pendekatan Pengeluaran
Metode perhitungan dengan pendekatan pengeluaran ini dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh
pengeluaran berbagai sektor ekonomi, yakni rumah tangga, pemerintah, perusahaan dan masyarakat
luar negeri suatu negara pada periode tertentu.
Pengeluaran dari berbagai sektor ekonomi dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis pengeluaran ini
terdiri dari:
Keterangan:
Y = Pendapatan nasional
I = investment ( investasi )
X = ekspor
M = impor
Sektor Sekunder
Sektor ini adalah sektor yang masih berisi kebutuhan manusia di kehidupan sehari-hari,
meskipun bukan termasuk kebutuhan pokok. Sektor ini terdiri dari industri pengolahan, listrik,
air dan gas.
Sektor Tersier
Sektor ini adalah sektor yang berisi hal-hal yang bukan kebutuhan pokok, bahkan bisa
dikategorikan sebagai kemewahan di kehidupan sehari-hari. Sektor ini terdiri dari perdagangan,
hotel, restoran, pengangkutan, telekomunikasi dan jasa lain-lain.