Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini.
Kami menyadari, dalam laporan ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki, namun
demikian banyak pula pihak yang telah membantu kami dengan menyediakan dokumen atau
sumber informasi, memberikan masukan pemikiran.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran. Demi perbaikan dan kesempurnaan
laporan ini di waktu yang akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami pada
khusunya dan pembaca pada umumnya.
Penyusun
PH :
MI :
USG Examination :
LEARNING ISSUE :
1. Anatomi
2. Histologi
3. Menstrual cycle
4. HPO Axis
5. Menstrual disorder
6. Menarche & pertumbuhan seksual sekunder
7. Pemeriksaan
8. DUB
9. BHP, IIIMC, PATMEK
UTERUS
Uterus merupakan organ muskular berongga, berbentuk seperti buah pear. Uterus juga berfungsi
sebagai tempat perkembangan dari fetus, dimana otot-otonya dapat beradaptasi dengan
perkembangannya. Panjang uterus adalah 7,5cm, lebar 5cm, tebal 2cm, dan berat 90 gr. Terbagi
menjadi fundus, body, dan cervix. Antara body dan cervix terdapat isthmus.
Ligament of uterus
1. Round Ligament
Uterus di perdarahu oleh arteri uterin yang berasal dari arteri iliaca interna yang memalui
dasar ligamentum latum masuk kedalam uterus di daerah serviks kira-kira 1,5cm diatas
forniks lateralis vagina, dan arteri ovarica kiri dan kanan yang berjalan dari lateral
dinding pelvis melalui ligamentum infundo-pelvicum mengikuti tuba fallopii. Arteri
ovarica bercabang dimana sejumlah cabang kecil masuk ke ovarium, dan cabang utama
dari arteri ovarica berjalan sepanjang mesosalphynx.
Lymphatic drainage
Drainase limfatik uterus disesuaikan dengan bagian-bagian dari uterus itu sendiri. Yaitu:
1. Fundus (bersama ovarium dan tuba fallopi): mengalir bersama ovarian vessels ke
aortic nodes. Terpisah dari beberapa limfatik yang melewati sepanjang round
ligament menuju inguinal nodes
2. Body: dialirkan melalui ligament sepanjang sisi external iliac vessels
3. Serviks: terdapat 3 arah drainase
Lateral: melalui broad ligament menuju external iliac
Posterolateral: bersama uterine vessel ke internal iliac node
Posterior: menuju sacral nodes
Innervasi Uterus
Posisi Uterus
Serviks
Bentuknya silindris dan relatif sempit. Panjangnya 2,5cm pada wanita yang tidak hamil.
Terdapat dua bagian serviks yaitu bagian supravaginal dan vaginal. Konsistensi serviks
normal adalah keras dan padat
Vagina
Merupakan struktur tubular muskulomembranosa yang memanjang dari vulva ke uterus.
Terletak diantara kandung kemih dan rectum. Fungsinya adalah sebagai tempat yang dilalui
sekret uterus dan alliran menstruasi, sebagai organ kopulasi wanita, dan jalan lahir. Bagian
atas dari vagina berasal dari duktus mullerian, bagian bawahnya berasal dari sinus
urogenitalis. Biasanya ¼ bagian atas vagina dipisahkan dari rektum oleh kantung
rektouterina yang disebut kavum douglasi. Terdapat plexus venosus luas yang langsung
mengelilingi vagina. Meski vagina tidak memiliki ujung saraf khusus (korpus genitalis)
kadangkala ditemukan ujung saraf bebas di papila (krantz:1958)
Ovarium
Atresia Folikel
Atresia melibatkan apoptosis dan pelepasan sel granulosa, autolisis oosit dan kolaps zona
pelucida.
Ovulasi
Peningkatan cairan folikel menimbulkan penggelembungan lalu ruptur. Oosit dan corona radiata
beserta cairan keluar melalui lubang tersebut oleh kontraksi otot polos theca externa yang dipicu
oleh prostaglandin dari cairan folikel.
Corpus Albican
Corpus albican adalah jaringan ikat parut yang terbentuk di corpus luteum setelah mengalami
involusi, struktur ini kebanyakan mengandung kolagen dengan sedikit sel fibroblast dan sel lain
dan semakin mengecil dan menghilang di stroma ovarium
Uterus
1. Perimetrium, merupakan lapisan paling luar yang bersambung dengan ligamen. Lapisan
peritoneum yang meliputi dinding bagian luar uterus. Berupa lapisan adventisia disejumlah area,
tetapi kebanyakan lapisan serosa yang dilapisi mesotel.
2. Miometrium, merupakan lapisan tebal otit polos yang dipisahkan oleh jaringan ikat dengan banyak
pembuluh darah. Terbentuk 4 lapisan yang tidak berbatas tegas, lapisan pertama dan keempat terdiri
atas seat yang tersusun sejajar sumbu panjang organ, dengan lapisan tengah yang mengandung
pembuluh besar. Saat kehamilan terjadi hyperplasia dan hipertrofi.
3. Endometrium, merupakan lapisan paling dalam uterus yang membatasi cavum uteri. Pada lapisan
ini terdapat pembuluh darah dan terdiri dari tiga komponen, yaitu:
Permukaan endometrium dilapisi oleh epitel selapis kolumnar dan sekretoris.
Terdapat stroma yang mengandung serat kolagen tipe III
Kelenjar uterine yang merupakn perkembangan dari invaginasi pada lumen epithelium dan
perpanjangan dari miometrium.
Endometrium dibagi menjadi dua lapisan, yaitu:
Aktivitas siklik pada uterus saat tidak terjadi kehamilan dibagi menjadi tiga fase yang berbeda, yaitu:
1. Fase proliferatif (folikular), pada fase ini terjadi proliferasi pada stratum fungsionalis, disini
relative tipis (kira-kira 0,5mm). Endometrium ditutupi epitel selapis silindris dan kelenjar berbentuk
tubulus lurus dengan lumen yang sempit dan hamper kosong. Arteri spiralis memanjang, pada akhir
fase proliferasi, tebal endometrium mencapai 2-3mm.
2. Fase sekretorik (luteal), Progesteron merangsang sel epitel kelenjar uterus dan sel epitel mulai
menimbul glikogen, yang lalu mengalami sekresi apokrin. Kelenjar menjadi menggelung (zig-zag)
mikrovaskular superficial kini mencakup lacuna darah berdinding tipis. Endometrium mencapai
ketebalan maksimum (5mm)akibat akumulasi secret dan edema di stroma.
3. Fase menstruasi, terjadi penurunan progesterone; menimbulkan spasme kontraksi otot di arteri
spiralis kecil lapisan fungsional dan peningkatan sintesis prostaglandin oleh sel arteri yang
menyebabkan vasokontriksi kuat dan hipoksia. stratum fungsionalis pada endometrium meluruh
dan stratum basalis umumnya tetap utuh karena tidak bergantung pada arteri spiralis yang peka-
progesteron.
Hipotalamus
Hipofisis
Ukuran diameter dari hipofisis adalah 1-1,5cm. Terdapat di dalam hypophyseal fossa pada sella
turcica di spenoid bone. Dihubungkan dengan hipotalamus dengan sebuah stalk (tangkai).
Hipofisis terbagi atas bagian anterior dan posterior. Dimana bagian anteriornya merupakan
bagian terluas dari hipofisis yang terbagi atas pars distalis, intermediet dan tuberalis mengelilingi
infundibulum. Bagian posterior hipofisi terdapat infundibulum. Bagian hipofisis yang dapat
menyekresikan hormon adalah bagian anterior, sedangkan bagian posteriornya hanya sebagai
storage hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus yaitu oksitosin dan vasopressin.
Stimulasi lactogenesis
Menghambat lactogenesis
Ada 3 hormon utama yang merupakan hormon steroid sebagai hasil respon dari GnRH
(Gonadotropin Hormone) yaitu :
GnRH disekresikan oleh hipotalamus yang berfungsi untuk mengatur ovarian cycle dan uterine
cycle. GnRH menstimulus pelepasan follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteininzing
hormone (LH) dari hipofisis anterior. FSH menstimulus perkembangan follicle awal, sedangkan
LH menstimulus perkembangan follicle selanjutnya, selain itu FSH dan LH merangsang follicle
ovarium untuk mensekresikan estrogen. LH memicu sel-sel theca interna untuk menghasilkan
androgen, di bawah pengaruh FSH androgen diambil oleh sel-sel granulose follicle dan diubah
menjadi estrogen (paling banyak dalam bentuk estradiol).
2. ESTROGEN
Paling sedikit ada 6 estrogen yang berbeda telah diisolasi dari plasma wanita, tapi hanya 3 yang
jumlahnya signifikan, seperti estradiol(dengan jumlah paling banyak), estrone dan estriol.
Estradiol adalah estrogen ovarium dan plasenta paling kuat pada mamalia yang di temukan
secara alamiah, bertugas menyiapkan rahim untuk implantasi telur yang sudah di buahi serta
mendorong pematangan dan pemeliharaan organ reproduksi asesorius wanita serta ciri seks
sekunder. Estradiol termasuk golongan hormone steroid
Pada moderate level, menghambat pelepasan GnRH, FSH dan LH, sedangkan pada
high level memberikan feedback (+) pada hipotalamus dan hipofisis untuk
menghasilkan FSH dan LH.
3. PROGESTERON
Progesteron terutama disekresikan oleh sel-sel corpus luteum. Progesteron memiliki beberapa
fungsi penting, yaitu:
4. RELAXIN
Berfungsi untuk menghambat kontraksi myometrium dan pada akhir dari kehamilan
meningkatkan fleksibilitas simphisis pubis dan dilatasi uterine cervix. Relaxin disekresikan oleh
corpus luteum dalam jumlah sedikit, sedangkan selama masa kehamilan, plasenta memproduksi
relaxin dalam jumlah yang lebih banyak.
5. INHIBIN
Inhibin disekresikan oleh sel-sel granulose yang sedang tumbuh dan oleh corpus luteum pada
saat setelah ovulasi. Inhibin memberikan feedback (-) pada hipofisis anterior sehingga
menghambat pelepasan FSH dan LH.
Menstruasi adalah pengeluaran darah dari jaringan mukosa dari uterus yang tidak hamil, bersifat
fisiologis dan berlangsung dalam siklus tertentu. Lama siklus menstruasi sekitar 24-35 hari,
waktu menstruasi 2-6 hari, dan volume atau jumlah darah yang keluar adalah 20-60 ml.
Darah
Inflammatory exudates
Proteolitik enzyme
Mucus
1. Fase menstruasi
Pada awal permulaan siklus menstruasi setiap bulan, level steroid rendah dan menurun sejak
berakhirnya phase lutheal.
Akibatnya kematian korpus lutheum ini menyebabkan level FSH ,meningkat dan pertumbuhan
folikel mulai terlihat. Pertumbuhan folikel dimulai dari perkembangan folikel primordial ke
folikel primer lalu menjadi folikel sekunder.
Di Uterus
Menstruasi ini terjadi karena menurunnya kadar progesterone dan estrogen sehingga
menstimulasi dihasilkannya prostaglandin yang menyebabkan arteri spiralis berkontriksi.
Sehingga sel-sel yang seharusnya menerima aliran darah dan oksigen pada lapisan fungsionale
endometrium akan mengalami ischemi dan akhirnya mengalami kematian. Dan lapisan
fungsionale endometrium akan luluh, hanya bersisa lapisan basalis nya saja.
2. Fase Proliferasi
Phase ini berlangsung sekitar 9 hari.Pada fase ini terjadi re-epitelisasi permukaan endometrium
dan disebut juga fase folikuler,karena pada saat yang bersamaan di ovarium terjadi
perkembangan folikel.
Di Ovarium
Di Uterus
3. Fase Sekresi
Berlangsung kira-kira 13 hari Fase ini setelah fase ovulasi , disebut juga sebagai fase lutheal.
Karena di ovarium terjadi pembentukan korpus lutheum.
Di Ovarium
Folike de graff akan kolaps. Sel-sel theca interna dan sel granulose mulai membetuk korpus
lutheum dibawah pengaruh dari LH. Dimana corpus lutheum ini akan mensekresikan
progesterone .
Di Uterus
Jika fertilisasi tidak terjadi : corpus lutheum akan berdegenerasi dan level estrogen dan
progesterone akan berangsur turun yang selanjutnya akan mengalami menstruasi kembali dan
melanjutkan siklus menstruasi.
Jika fertilisasi terjadi : cleavage dari zigot dan blastogenesis tejadi, blastosit
mulai menempel pada endometrium mulai hari ke 6 phase secretory. Syncytiotropoblas akan
memproduksi hCG yang berfungsi menjaga agar corpus luthem mensekresi estrogen dan
progesterone. Sehingga menstruasi tidak akan terjadi.
Secara fisiologi normalnya, anterior pituitary memproduksi FSH dan LH untuk merangsang
hipotalamus mensekresi GnRH. FSH menyebabkan pematangan dari folikel degraaf dengan
perkembangan dari sel-sel granulosa dan pembentukan cairan folikel. FSH dan LH
menyebabkan theca interna mensekresi estrogen. Folikel yang matang akan lepas dan
menghasilkan ovum. Folikel ovarian yang lepas akan menjadi corpus luteum yang
mensekresi estrogen dan progesteron dibawah pengaruh FSH dan LH. Jika ovum tidak
terfertilisasi maka corpus luteum akan degenerasi.
- Amenore primer: keadaan dimana tidak terjadinya menarche sampai usia 17th,
dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder
1. disfungsi hipotalamus
2. disfungsi hipofisis
3. disfungsi ovarian
4. disfungsi endometrium
- Prapubertas
- Laktasi
- Menopause
- Kehamilan
Apabila diluar keadaan itu menandakan adanya abnormalitas dari sistem reproduksi
b. Sindrome Pramenstruasi (PMS) : gabungan gejala fisik dan psikis selama fase luteal
menstruasi, dan hilang setelah menstruasi dimulai.
Sekitar 10% keadaan ini cukup berat sehingga membutuhkan penanganan medis
- Gejala psikis: kecemasan, perubahan libido, depresi, ters ingin makan, tidak
konsentrasi, insomnia, mudah tersinggung, lelah, perasaan berubah-ubah, panik.
25-100% gejala PMS kebanyakan hanyalah stress. Gejala PMS ini sangat bervariasi
sehingga tidak ada obat yang efektif, namun tujuan utama pengobatannya adalah meredakan
gejala-gejala yang paling terasa, pengguanaan agen-agen yang menekan ovarium, pemberian
obat anti cemas untuk wanita yang gejala kecemasannya dominan, dan merubah gaya hidup
untuk menurunkan stress.
Mekanisme: stress -> kelenjar adrenal mengeluarkan kortisol -> mempengaruhi estrogen &
progesteron -> siklus menstruasi tidak teratur.
c. Disminore : nyeri selama menstruasi yang disebabkan karea kejang otot uterus.
Etiologi:
1. Disminore primer: bukan karena gangguan fisik dan hanya terjadi selama siklus ovarium.
Penyebabnya karena prostaglandin yang berlebih.
Gejala utama: nyeri mulai saat menstruasi, nyerinya bisa tajam, tumpul, siklik, menetap dan
berlangsung beberapa jam – 1 hari, jarang ada yang sampai 72 jam.
2. Disminore Sekunder: timbul karena maslah fisik seperti, endometriosis, polip uteri,
leiomyoma, stenosis servix.
Kebanyakan pasien perdarahan ini karena memiliki siklus anovulasi, yatu gagalnya
pematangan ovarium mencapai ovulasi dan pembentkkan corps luteum, yang kemungkinan
karena HPOaxis disfungsional. Hal ini menyebabkan roduksi estrogen terus menerus oleh
folikel tanpa adanya progesteron yang seharusnya dihasilkan oleh corpus luteum. Kalau
estrogen meningkat tanpa adanya progesteron, maka endometrium akan mengalami
proliferasi selama beberapa minggu/bulan. Kemudian, karena endometrium akan mengalami
penebalan (berisi pembuluh darah dan kelenjar) akibat stimulus dari estrogen tapi
progesteron yang menghasilkan matrix penyangga untuk memperkokoh dinding
endoemtrium itu tidak ada, maka endoemtrium jadi mudah meluruh dan mengakibatkan
perdarahan.
Mekanisme: HPO axis disfungsional -> siklus anovulasi -> estrogen meningkat dihasilkan
dari folikel-folikel yang aktif tetapi progesteron tidak ada karena corpus lutem tidak
terbentuk akibat anovulasi -> endometrium yang tebal karena stimulasi dari estrogen mudah
mengalami peluruhan karena tidak ada progesteron -> perdarahan.
BLEEDING DISORDER
Bleeding disorder adalah istilah umum kedokteran untuk berbagai macam masalah medis
yang menyangkut lemahnya (kurang) pembekuan darah dan pendarahan yang terus menerus.
Dokter sendiri biasa menyebut istilah itu “coagulophaty”, pendarahan abnormal dan gangguan
pembekuan.
PEMERIKSAAN
BREAST EXAMINATION
Tujuan :
Untuk mengetahui ada tidaknya tonjolan atau massa pada payudara, yang memungkinkan
terjadinya tumor atau kanker.
Waktu pemeriksaan terbaik : 5-7 hari setelah hari pertama menstruasi, karena payudara
cenderung membengkak, membentuk seperti nodule sebelum menstruasi, yang disebabkan
karena peningkatan estrogen.
Metode :
1. Inspection
Pemeriksaan dengan melihat payudara dan nipple dengan membuka baju sampai pinggang
dengan posisi duduk.
Pemeriksaan mencangkup :
- penampakan atau perubahan pada kulit; termasuk warna, penebalan dari kulitnya, lubang
(pores) menjorok yang tak biasa.
redness : inflammantory carcinoma
penebalan dan prominent : kanker payudara
- Kesimetrisan atau ukuran
- Permukaan atau kontur payudara;
Lihat adakah perubahan seperti massa atau tumor, cekungan ke dalam, kedataran, lalu
bandingkan yang satu dengan yang lainnya.
- Karakteristik nipple;
Termasuk bentuk dan ukuran, posisi nipple mengarah, ada tidaknya luka atau ruam.
- retraksi pada 4 posisi berbeda : arms at side, arms over hands, arms pressed against hip,
leaning forward.
2. Palpasi
Interpretasi klinis :
Hasil pemeriksaan payudara pada pasien adalah normal. Hal ini menunjukkan bahwa
pada pasien tidak terindikasi kanker payudara.
Milk expression pada pasien negatif. Milk expression sendiri merupakan cara
pengeluaran air susu ibu tanpa adanya rangsangan di nipple oleh bayi. Milk expression
ditentukan oleh kadar prolaktin. Hormon prolaktin merupakan salah satu hormon yang dihasilkan
oeh adenohipofisis. Hormon-hormon di adenohipofisis distimulasi oleh hipotalamus, kecuali
prolaktin yang cenderung bersifat inhibisi. Sehingga jika terjadi kerusakan pada hipotalamus atau
blokade pada sistem portal hypothalamic-hypophysial menyebabkan kadar prolaktin meningkat
sedangkan sekresi hormon lain yang dihasilkan oleh adenohipofisis akan menurun. (Robbin,
Pathology)
Sekresi dan sintesis prolaktin diinhibisi oleh pituitary dopamine type 2 (D2) reseptor,
sehingga jika terjadi perusakan target atau gen knock out pada murine D 2 akan menyebabkan
hyperprolactinemia dan proliferasi lactotrope. (Internal Medicine, Harrison)
Prolaktin menginhibisi fungsi reproduksi dengan menekan sekresi GnRH dan
gonadotropin serta dengan merusak gonadal steroidgenesis baik pada laki-laki maupun wanita.
Di ovarium, prolaktin akan memblok folliculogenesis dan menginhibisi akivitas aromatase sel
granulosa sehingga menyebabkan hypoestrogenism dan anovulasi. Prolaktin juga memiliki efek
luteolitik sehingga menyebabkan pemendekan atau inadequate dari fase luteal dari siklus
menstruasi. (Internal Medicine, Harrison)
Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan payudara untuk mengetahui apakah kadar
prolaktinnya meningkat sehingga bisa menentukan apakah terjadi kerusakan pada
hipotalamusnya sehingga bisa menentukan pemeriksaan lanjutan. Pada pasien milk
expressionnya negatif sehingga bisa diduga bahwa kadar prolaktinnya normal dan tidak
terjadi kerusakan pada hipotalamusnya sehingga membutuhkan pemeriksaan lanjutan seperti
kadar prolaktin dan hormon lain dari adenohipofisis (pada pasien ini diperiksa fungsi tiroidnya,
FSH dan estradiol) untuk membuktikan hipotesa.
Interpretasi klinis :
Dari hasil laboratorium pasien didapatkan :
Platelet count : 215.000/mm3 (N = 150.000-200.000/mm3)
Bleeding time : 2’30’’ (N = 1’ - 6’)
Clotting time : 7’10’’ (N = 6’ – 10’)
Sehingga bisa disimpulkan bahwa pasien tidak mengalami bleeding disorder.
ESTRADIOL
Ada tiga estorgen yang terdapat dalam jumlah yang signifikan di plasma wanita, yaitu β-
estradiol, estrone, dan estriol. Secara prinsip, estrogen yang disekresikan oleh ovarium adalah β-
estradiol. Sejumlah kesil estrone juga disekresikan, akan tetapi kebanyakan pembentukannya di
jaringan peripheral dari androgen yang disekresikan oleh adrenal kortikoid dan oleh sel theca
ovarium. Estriol adalah estrogen lemah, yang hanya merupakan hasil oksidatif baik dari estradiol
maupun estrone, dengan konversinya secara umum terjadi di hepar.
Estrogenic potency dari β-estradiol 12 kali estrone dan 80 kali dari estriol. Untuk alasan
ini, β-estradiol disebut estogen utama.
i. Speculum examination
Adalah suatau pemeriksaan ginekologi dengan menggunakan alat yang disebut
speculum.
a. Langkah – langkah
Pasien dalam posisi berbaring. Terdapat 3 jenis posisi:
1. Posisi miring
- Dimana posisi pasien lebih kepinggir dari tempat tidur pemeriksa /
membelakangi pemeriksa.
- Posisi paha dan lutut ditekuk sejajar.
2. Posisi sims
- Posisi hampir menyerupai posisi mirin, hanya saja tungkai kaki kanan
ditekuk mendekati perut.
3. Posisi litotomi
- Diperlukan meja ginekologik dengan penyanggan kedua tungkai.
- Kedua lutut diletakan pada penyangga / posisi mengangkang.
- Dibantu dengan lampu sorot untuk melihat vulva, anus, dan
sekitarnya.
Perhatikan bagian genital externa ( pertumbuhan rambut pada mons pubis,
clitoris, dan labia mayora )
MelihaT sekeliling ada/ tidak ada peradangan, nanah, iritasi.
Menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk melebarkan labia mayora.
Kemudian masukkan speculum cocor bebek dengan horizontal, kemudian
putar perlahan 90º kebawah, lalu di dorong perlahan ke dalam sampai
menyentuh puncak vagina.
Demikian dinding vagina tampak jelas dan dapat dibersihkan dari lender atau
getah vagina.
Dapat dilanjutkan dengan pemriksaan Pap smear
b. Interpretasi speculum
Apa saja yang dinilai
1. Genital externa
- Terlihat normal
- Tidak terdapat pembesaran kelenjar
2. Vagina
- Vagina terlihat bersih
- Tidak terlihat lesi atau terdapat cairan yang keluar
3. Portio
Note :
- fluxur : cairan yang keluar dari vagina dengan jumlah banyak. Contoh : nifas
berkepanjangan.
- Fluor : setiap cairan yang keluar dari vagina selain darah.. dapat berupa secret,
trandasi, exudates.
Ultrasonografi (USG) adalah alat diagnostik noninvasif menggunakan gelombang suara dengan
frekuensi tinggi diatas 20.000 hertz ( >20 kilohertz) untuk menghasilkan gambaran struktur organ di
dalam tubuh.1 Manusia dapat mendengar gelombang suara 20-20.000 hertz. Gelombang suara antara 2,5
sampai dengan 14 kilohertz digunakan untuk diagnostik. Gelombang suara dikirim melalui suatu alat
yang disebut transducer atau probe. Obyek didalam tubuh akan memantulkan kembali gelombang suara
yang kemudian akan ditangkap oleh suatu sensor, gelombang pantul tersebut akan direkam, dianalisis dan
ditayangkan di layar. Daerah yang tercakup tergantung dari rancangan alatnya. Ultrasonografi yang
terbaru dapat menayangkan suatu obyek dengan gambaran tiga dimensi, empat dimensi dan berwarna
Ultrasonography adalah salah satu dari produk teknologi medical imaging yang dikenal sampai
saat ini. Medical imaging (MI) adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencitrakan bagian dalam
organ atau suatu jaringan sel (tissue) pada tubuh, tanpa membuat sayatan atau luka (noninvasive).
Interaksi antara fenomena fisik tissue dan diikuti dengan teknik pendetektian hasil interaksi itu sendiri
untuk diproses dan direkonstruksi menjadi suatu citra (image), menjadi dasar bekerjanya peralatan MI.
USG merupakan suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu
gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya
ditampilkan dalam layar monitor.
Komponen
Cara kerja USG adalah memantulkan gelombang suara dan menerima kembali gelombang suara
yang telah dipantulkan setelah terkena suatu obyek. Obyek disini berupa organ tubuh. Beberapa
komponen penyusun USG adalah sebagai berikut.
1. Transduser
Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa,
seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser
Monitor adalah layar yang digunakan untuk menampilkan bentuk gambar dari hasil pengolahan
data komputer.9 Monitor yang digunakan pada awal penemuan USG masih berupa layar tabung besar
yang terpisah dari mesin USG. Perkembangan teknologi yang terus berkembang pesat membawa
kemajuan pada teknologi monitor. Kalau pada awal penemuan memakai layar tabung yang besar kini
sudah menggunakan layar kecil dan tipis. Awal penemuan USG layar monitor masih hitam putih sekarang
sudah berwarna. Layar monitor sekarang juga menjadi satu dengan alat USG sehingga bentuk USG lebih
terlihat kecil.
3. Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima
dalam bentuk gelombang. Mesin USG kalau dimisalkan, seperti CPU dari USG sehingga di dalamnya
terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC.
Cara Kerja
Ultrasonografi (USG) bekerja dengan prinsip gelombang suara unltrasonik. Ultrasonik adalah
gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi daripada kemampuan pendengaran telinga manusia,
sehingga kita tidak bisa mendengarnya sama sekali. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai
frekuensi antara 20 – 20.000 Cpd (Cicles per detik = Hz). Pemeriksaan USG ini menggunakan gelombang
suara yang frekuensinya 1 – 10 MHz (1–10 juta Hz ).
Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan dari kristal-kristal yang terdapat dalam
suatu alat yang disebut transduser. Perubahan bentuk akibat gaya mekanis pada kristal, akan
menimbulkan tegangan listrik. Fenomena ini disebut efek piezo-electric, yang merupakan dasar
perkembangan USG selanjutnya. Bentuk kristal juga akan berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik.
Sesuai dengan polaritas medan listrik yang melaluinya, kristal akan mengembang dan mengkerut, maka
akan dihasilkan gelombang suara frekuensi tinggi.
USG terdiri atas transuder dan monitor, transuder merupakan alat yang akan menstransfer
pantulan gelombang suara menjadi gambaran yang akan tampil dilayar monitor (disebut sonogram).
Transduser bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa listrik yang
dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transduser, yang dipancarkan dengan arah
tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan
merambat terus menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam eko sesuai dengan
jaringan yang dilaluinya.
Pantulan eko yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transduser, dan
kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya
pada layar osiloskop. Dengan demikian bila transduser digerakkan seolah-olah kita melakukan irisan-
Masing-masing jaringan tubuh mempunyai impedance acustic tertentu. Dalam jaringan yang
heterogen akan ditimbulkan bermacam- macam eko, jaringan tersebut dikatakan echogenic. Sedang pada
jaringan yang homogen hanya sedikit atau sama sekali tidak ada eko, disebut anechoic atau echofree atau
bebas eko. Suatu rongga berisi cairan bersifat anechoic, misalnya; kista, asites, pembuluh darah besar,
perikardial atau pleural effusion. Dengan demikian kista dan suatu massa solid akan dapat dibedakan.
Berdasarkan cara kerjanya, USG obstetri diabagi menjadi dua yaitu transuduser transabdominal
dan transvaginal. USG transabdominal digunakan dengan cara ditempelkan di permukaan kulit perut.
Sebelum menjalani pemerikasaan USG ini, pasien diminta untuk meminum air putih dalam jumlah yang
cukup banyak untuk memudahka pemerikasaan karena gelombang suara bersifat merambat maksimal
atau baik dalam media air. Transuder ditempelkan dipermukaan perut yang sudah dilapisi dengan suatu
ultrasound gel agar-agar khusus. Kemudian transuder digerakkan keatas dan kebawah, dan pada saat itu
juga komputer akan menterjemahkan gelombang suara kedalam suatu bentuk gambar. Cara kedua yaitu
transvaginal, transuder dimasukkan ke dalam tubuh melalui vagina. Transvagina digunakan pada
kehamilan muda, dan sebelum dilakukan pemeriksaan pasien diminta mengosongkan kantung kemih
untuk mempermudah menuju rahim.
1. Hyperechoic/ echogenic
Echo yang dihasilkan terang, terlihat warna putih pada hasil scan.
Hyperechoic menunjukkan highly-reflective interfaces, seperti collagen, lemak, udara,
benda keras dan tulang
2. Hypoechoic/echopoor
Echo yang dihasilkan sedikit, terlihat warna abu-abu hitam pada hasil scan
Hypoechoic menunjukkan intermediate reflection/transmission, seperti pada kebanyakan
jaringan lunak
Tulang dan udara : gambar hyperechoic, hal ini disebabkan karena tulang dan udara
menghambat laju gelombang suara
Pada interface antara jaringan lunak-udara, sekitar 99% gelombang suara akan
direfleksikan
Pada interface antara jaringan lunak-tulang, sekitar 30% gelombangsuara di reflesikan
sedangkan sisanya akan diserap oleh tulang
Pada kedua jenis interface diatas echo yang dihasilkan oleh permukaan sangat kuat tapi
struktur yang berada di bawah interface tersebut tidak akan tampak
3. Anechoic
Tidak ada echo yang dihasilkan, terlihat warna hitam pada hasil scan
Hal ini menunjukkan complete transmission dari suara, contoh cairan
Sedangkan kehadiran suatu partikulat di dalam cairan akan menyebabkan terbentuknya
echo
Transabdominal Sonografi
Berbagai teknik pemeriksaan dapat digunakan untuk pembelajaran sonografi pada pelvis wanita.
Pada wanita hamil, evaluasi transabdominal, menggunakan transduser curved-array 3- 5 – mHz, ini masih
dianggap sebagai pendekatan pertama karena memberikan identifikasi global semua organ pelvis dan
hubungan khusus antar satu organ dengan yang lainnya. Kandung kemih yang penuh biasanya diperlukan
untuk memperjelas visualisasi, dengan pendorong ke atas rahim dari belakang simfisis pubis dan
menggantikan usus kecil dari bidang pandang . Selain itu, kandung kemih bertindak sebagai jendela
akustik untuk meningkatkan transmisi gelombang suara.
Transvaginal Sonografi
Probe transrectal atau transduser konvensional ditempatkan di atas daerah peritoneum, jauh lebih
umum digunakan . Digunakan untuk indikasi tertentu seperti yang dibahas lebih lanjut pada bagian
penggambaran pelvic floor
Harmonic Imaging
Modifikasi terbaru dari sonografi dirancang untuk meningkatkan visualisasi jaringan dengan
mengurangi artefak, terutama yang timbul dari struktur dangkal seperti jaringan adiposa, dengan
menggunakan harmonik dari balok USG untuk ditransmisikan.
Namun, jika balok USG membawa tingkat energi yang tinggi dan menggunakan fokus yang
ketat, energi yang dibawa oleh balok dengan cepat diubah menjadi panas dengan peningkatan suhu.
Ketika suhu tempat sasaran naik lebih tinggi dari 55 ° C, protein didenaturasi, kematian sel terjadi, dan
nekrosis coagulative terjadi. Sebaliknya, jaringan sekitarnya menghangat , tetapi tidak untuk suhu
mematikan . Teknik ini dapat digunakan dalam pengobatan leiomyomas dan dibahas kemudian dalam bab
ini .
Teknologi Doppler
Modalitas ini dapat dilakukan dengan baik transabdominal atau transvaginal sonografi untuk
menentukan aliran darah yang melalui organ pelvis . Parameter Doppler, indeks resistif dan indeks
pulsatility biasanya dihitung . Ini menggambarkan impedansi ke aliran darah dalam dan organ yang
dituju.
Aplikasi warna Doppler dalam ginekologi mencakup evaluasi massa ovarium untuk torsi atau
keganasan, deteksi peningkatan vaskularisasi extrauterine terkait dengan kehamilan ektopik, dan penilaian
perfusi uterus pada pasien dengan leiomyomas dan gangguan endometrium.
Indikasi
1. Menentukan usia gestasi secara lebih tepat pada kasus yang akan menjalani seksio sesarea
berencana, induksi persalinan atau pengakhiran kehamilan secara elektif
2. Evaluasi pertumbuhan janin, pada pasien yang telah diketahui menderita insufisiensi
uteroplasenter, misalnya preeklampsia berat, hipertensi kronik, penyakit ginjal kronik, atau
diabetes mellitus berat, atau menderita gangguan nutrisi sehingga dicurigai terjadi pertumbuhan
janin terhambat, atau makrosomia
4. Menentukan bagian terendah janin bila pada saat persalinan bagian terendahnya sulit ditentukan
atau letak janin masih berubah-ubah pada trimester ketiga akhir
5. Kecurigaan adanya kehamilan ganda berdasarkan ditemukannya dua DJJ yang berbeda
frekuensinya, tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan usia gestasi, atau ada riwayat pemakaian
obat-obat pemicu ovulasi
7. Perbedaan bermakna antara besar uterus dengan usia gestasi berdasarkan tanggal hari pertama
haid terakhir
13. Alat bantu dalam tindakan khusus, misalnya fetoskopi, transfusi intra uterin, tindakan “shunting”,
fertilisasi in vivo, transfer embrio, dan “chorionic villi sampling” (CVS)
19. Observasi pada tindakan intra partum, misalnya versi atau ekstraksi pada janin kedua gemelli,
plasenta manual, dll
22. Alat bantu dalam tindakan versi luar pada presentasi bokong
23. Menentukan taksiran berat janin dan atau presentasi janin pada kasus ketuban pecah preterm dan
atau persalinan preterm
25. Pengamatan lanjut pada kasus yang dicurigai menderita cacat bawaan
28. Pemeriksaan janin pada wanita usia lanjut (di atas 35 tahun) yang hamil.
Curettage atau kuretase biasanya digunakan untuk mendeteksi keabnormalan pada uterus atau
digunakan untuk treatment dalam bleeding. Kuretase ini merupakan tindakan bedah dengan cara
mengambil lapisan dari uterus.
Fraksional Kuretase adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan sample spesimen
pada 3 tempat yaitu bagian dalam leher rahim / endo-cervix, segmen bawah rahim dan dan
segmen atas rahim. Tindakan pengambilan sample dilakukan secara berurutan dan sample setiap
segemen diperiksa secara terpisah.
INDIKASI
1. Abnormal uterine bleeding : irregular bleeding, menorrhagia, atau dicurigai adanya
malignant atau premalignant condition
2. Jika adanya bahan/ material yang tertahan di dalam endometrial cavity
3. Mengevaluasi temuan – temuan pada intracavitary yang didapat dari imaging procedure (
misalnya jika dicurgiai adanya polyps atau fibroids )
4. Evaluasi dan menghilangkan cairan – cairan yang berlebihan (hematometra, pyometra)
KONTRAINDIKASI
a. Absolute
1. Jika masih memiliki keinginan untuk hamil lgi, lebih baik tidak melakukan curettage
2. Jika dokter belum dapat memvisualisasi cervical os maka curettage tidak boleh dilakukan
3. Jika terjadi obstruksi pada vagina
b. Relative
1. Severe cervical stenosis
2. Cerivical / uterine anomalies
3. Prior endometrial ablation
4. Bleeding disorder
5. Acute pelvic infection ( kecuali memang dilakukan untuk merinagankan infeksi tersebut)
6. Obstructing cervical lesion
2. JENIS
Ada terapi yang menggunakan hormon estrogen, progesteron, androgen, dan estrogen dan
progesteron.
Ada dua jenis hormon yaitu hormon alamiah dan hormon sintetik.
4. Tekanan darah tidak terganggu, tidak meningkatkan sistem renin dan aldosteron
3. MANAJEMEN
Dosis Estrogen
Dosis Progesteron
Rute
Kontradiksi
1. Hipertensi kronik
2. Obesitas-hipertrigliserida
6. Kanker payudara
8. Jantung koroner
9. Stroke
11. Kehamilan
Efek Samping
1. Nyeri payudara
2. Berat badan
Retensi cairan
Jika :
6. Pruritas berat
4. FOLLOW UP
2. 3-6 bulan setelah terapi bulan pertama bila terjadi keluhan pada bulan pertama
Tekanan darah
Perabaan payudara
PAP smear
USG
Densitometer tulang
Dysfunctional uterine bleeding merupakan perdarahan abdomen tanpa adanya lesi organik ( yang
nyata di uterus.
ETIOLOGI DUB :
2. Hormon Eksogen
Penggunaan hormone kontrasepsi
3. Penyebab-Penyebab Endokrin
- Hypothyroidism : Menyebabkan menstrual abnormalities & mennorhagia
- Hyperthyroi dism : Menyebabkan oligomenorrhagia dan amnorrhagia, dapat memicu
meningkatnya plasma estrogen.
20% dari kasus DUB terjadi karena penurunan kadar estrogen sehingga memberikan
feedback negatif terhadap FSH dan LH. Sehingga,kadar progesteron menjadi rendah.
2. Anovulatorik
80% dari kasus DUB dan terjadi pada masa perimenopause (40-50 tahun).
Hal ini terjadi ketika sekresi inhibin b dan progesteron rendah atau tidak ada. Sehingga
mengakibatkan kadar estrogen tinggi dan progesteron rendah. Kekurangan dari growth-
limiting progesteron mengakibatkan endometrium mencapai ketebalan yang abnormal dan
peningkatan hypervaskuler dan kelenjar,tapi tanpa campur tangan stromal support
matrix,sehingga menyebabkan dinding endometrium rapuh. Kekurangan progesteron juga
menyebabkan endometrium kehilangan mekanisme kontrolnya.
PATOGENESIS
1. Kegagalan ovulasi
Siklus anovulasi sangat sering terjadi dikedua ujung subur (menarche &periode
premenopouse), karena disfungsi sumbu hypothalamus-hipofisis, adrenal atau tiroid,
karena lesi ovarium fungsional yang menghasilkan estrogen berlebihan, karena
malnutrisi, obesitas, atau penyakit berat , dan juga karena stress fisik atau emosi yang
berat.
Pada banyak kasus kegagalan ovulasi tidak diketahui, tetapi apapun penyebabnya hal ini
menyebabkan kelebuhan estrogen yang relative terhadap progesteron.
Endometrium mengalami fase proliferative yang tidak diikuti fase sekretorik normal
Endometrium kolaps secara parsial disertai rupture arteri spiral & perdarahan
Progesteron
PATOFISIOLOGI
Selama reproduksi masih aktif, endometrium itu terus mengalami proliferasi,
disferensiasi dan sheeding untuk persiapan implantasi embrio yang dikontrol oleh kenaikan dan
penurunan hormon pituitary dan ovarium. Apabila terjadi keabnormalan dinamakan “abnormal
uterine bleeding”. Meskipun AUB ini dapat disebabkan oleh keadaan patologi seperti,
endomeetritis kronik, endometrialpolyp, leiomyoma submucosa, endometrial neoplasma, tetapi
salah satu yang paling besar dalam masalah gangguan fungsi itu mengarah ke Disfungsional
Uterine Bleeding. DUB ini adalah istilah klinik untuk uterine bleeding yang bukan disebabkan
oleh keabnormalan dari struktur anatominya melainkan karean keabnormalan hormon.
Premenopause
Anovulasi
Ovulasi (-)
Progesteron (-)
Endometrium menebal berlebihan (berisi pembuluh darah dan kelenjar) tanpa adanya
progesteron
Perdarahan banyak
Di Indonesia belum ada angka yang menyebutkan kekerapan Dysfunctional Uterine Bleeding
secara menyeluruh. Pada kebanyakan peneliti memperkirakan kekerapan sama dengan di luar
negeri yaitu 5% dari wanita berumur 30-49 tahun.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan luar : Breast examination (bentuk dan milk expression), massa pada
abdomen, pelvic examination (vulvs, vagina), speculum examination (portio, fluxus,
flour)
2. Pemeriksaan vagina : Serviks, uterus, massa adnexal
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
DIAGNOSIS BANDING
Dalam melakukan evaluasi perhatikan USIA PASIEN
DIAGNOSIS PENUNJANG
DUB karena anovulasi, pada dub ini sangat sering terjadi dikedua ujung subur (menarche
&periode premenopouse), Ms Debby berada pada masa premenopouse. Selain itu pemeriksaan
fisik dan penujang mendukung diagnosis tersebut.
Kontrasepsi oral secara efektif dapat mengkoreksi banyak sekali kasus gangguan
menstruasi yang sering ditemukan (PUD anovulatoris atau ovulatoris). Meskipun demikian,
PUD kadang-kadang dapat ditemukan dalam bentuk perdarahan akut yang memerlukan
terapi estrogen oral atau intravena dalam dosis tinggi jangka pendek untuk menunjang
pertumbuhan endometrium.
Obat NSAID-non steroid anti inflamatory drug (asam mefenamat) dapat menguruangi
jumlah perdarahan pada saat menstruasi terutama pada pasien yang ber ovulasi
Terapi hormone
Cryoablation :Teknik pembekuan jaringan yang cepat dengan mengalirkan cairan super
dingin.
Thermall ballon
Circulated hot fluid\
Electro/microvawe energy ablation
Danazol
GnRH agonis
1. Dilatasi dan Kuretase : Dapat bersifat diagnostik dan atau terapeutik terutama bagi
penderita perdarahan akut akibat pertumbuhan endometrium berlebihan.
2. Histeroskopi: prosedur pembedahan polklinik untuk diagnosa dan terapi lesi uterus.
3. Histerektomi: Hanya untuk wanita dengan lesi struktura;l yang tak dapat disembuhkan
dengan pembedahan konservatif
Informed consent merupakan proses pertukaran informasi atau komunikasi efektif antara
dokter dengan pasien, dimana dokter akan memberikan penjelasan mengenai tindakan medis
yang akan dilakukan sehingga pasien mendapatkan suatu pengertian dan dapat
mempertimbangkan hal tersebut.
Sementara itu, pengertian informed consent berdasarkan Permenkes no.
209/Menkes/Per/III/2008, UU no. 29 tahun 2004 pasal 45 dan Manual Persetujuan Tindakan
Kedokteran KKI tahun 2008, disimpulkan adalah persetujuan tindakan kedokteran yang
diberikan oleh pasien atau keluarga terdekatnya setelah mendapatkan penjelasan secara lengkap
mengenai tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut.
Sumber Referensi :
1. Bioetik dan Hukum Kedokteran, Pengantar bagi Mahasiswa Kedokteran dan Hukum
2. UU No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
Kapita Selekta Hukum Kedokteran
Mrs.Debby 42 th
Usia (pre-menopouse )
Pada kasus ini pasien menolak untuk dilakukan tindakan pemeriksaan seperti curettage,
hysteroscopy dsb.
Pasien sebaiknya diberikan informed consent tentang baik buruknya apabila tindakan
tersebut dilakukan.
Pasien juga sebaiknya didampingi oleh keluarga atau orang terdekatnya agar tidak terjadi
fitnah dan semacamnya
IIMC
An-Nisa 79 : Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Allah, dan
keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami
mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada seluruh manusia. Dan cukuplah Allah
yang menjadi saksi.
Hadist : “Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk
mengqadha puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha shalat.” (HR. Al-Bukhari
No. 321 dan Muslim No. 335)
Batasan Haid :
Menurut Ulama Syafi’iyyah batas minimal masa haid adalah sehari semalam, dan batas
maksimalnya adalah 15 hari. Jika lebih dari 15 hari maka darah itu darah Istihadhah dan
wajib bagi wanita tersebut untuk mandi dan shalat.
Imam Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam Majmu’ Fatawa mengatakan bahwa tidak ada
batasan yang pasti mengenai minimal dan maksimal masa haid itu. Dan pendapat inilah
yang paling kuat dan paling masuk akal, dan disepakati oleh sebagian besar ulama,
termasuk juga Syaikh Ibnu Utsaiminrahimahullah juga mengambil pendapat ini. Dalil
tidak adanya batasan minimal dan maksimal masa haid.