Anda di halaman 1dari 13

FONOLOGI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: KONSEP DASAR BAHASA INDONESIA SD
Dosen Pengampu: Ruwet Rusiyono, S.pd. M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Devi Putri Subiyanti (201300218)
Hanifah (201300134)
Ira Setyawati (201300235)
Junita Dwi Asih (201300138)
Rahma Dian Nur Saputri (201300111)
Riskhi Fathur Rahman (201300236)
Vany Andriyanto (201300133)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ALMA ATA
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan nikmat, serta karunia-Nya dan ridho-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah
mengenai mata kuliah Konsep Dasar Bahasa Indonesia SD ini dengan judul
makalah yaitu “FONOLOGI” ini dengan sebaik baik mungkin. Sholawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi sekaligus satu satunya Uswatun
khasanah yang telah memperjuangkan umat islam dari zaman jahiliyah sampai
zaman islamiyah yakni Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa pula kami ucapkan
terimakasih kepada Dosen mata kuliah Konsep Dasar Bahasa Indonesia SD yaitu
bapak Ruwet Rusiyono, S.pd. M.Pd.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak yang harus
diperbaiki dan terdapat beberapa kesalahan dalam pengetikan ataupun kekeliuran.
Baik yang berkenan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik-teknik
pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal yang mampu kami
kerjakan dalam tugas makalah ini. Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat
menambahkan wawasan ilmu pengetahuan dan diharapkan kritik serta saran yang
membangun dari para pembaca guna menemukan dan memperbaiki kesalahan
dalam makalah ini.

Yogyakarta, 9 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................... i
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 1
D. Sistematika Penulisan .............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2
A. Pengertian Fonologi ................................................................................ 2
B. Pengertian Fonetis dan Fonomis ............................................................... 3
1. Fonetik/Fonemis ................................................................................. 3
2. Fonomis/Fonemik .............................................................................. 5
C. Klasifikasi Bunyi ...................................................................................... 6
1. Bunyi Segmental ................................................................................ 6
2. Bunyi Suprasegmental ....................................................................... 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 9
A. Kesimpulan .............................................................................................. 9
B. Saran ......................................................................................................... 9
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang dipakai manusia untuk
tujuan komunikasi. oleh karena itu pengajaran Bahasa Indonesia pada hakekatnya
mempunyai ruang lingkup dan tujuan yang menumbuhkan kemampuan yang
mengucapkan pikiran dan perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan
benar agar seseorang dapat berkomunikasih dengan baik dan benar.
Banyak kajian tori mengenai bahasa ini. salah satunya kajian tentang
fonologi. Sebagai calon pendidik selayaknya memahami kajian tentang fonologi
ini untuk dijadikan pedoman mengajar pelajaran Bahasa Indonesia. Penyusun
merasa perluh untuk menyusun makalah ini agar dapat membantu penyusun pada
khususnya dan pembaca pada umumnya untuk mengetahui tentang batasan dan
kajian fonologi, beberapa pengertian mengenai tata bunyi, kajian fenotis, dan
kajian fonemis.

B. Rumusan Masalah
Berikut yang menjadi rumusan masalah dalam makalah, yaitu:
1. Apa itu fonologi?
2. Apa pengertian dari fonetis dan fonomis?
3. Apa itu klasifikasi bunyi?

C. Tujuan
Berikut yang menjadi tujuan dalam makalah, yaitu:
1. Untuk memahami makna dari fonologi
2. Untuk mengetahui beberapa pengertian dari fonetis dan fonomis
3. Untuk memahami klasifikasi bunyi

D. Sistematika Penulisan
Pada makalah ini, penyusun menjelaskan mengenai penerapan fonologi di
sekolah dasar yang di mulai dengan bab pendahuluan. Bab ini meliputi latar
belakang , rumusan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab berikutnya yaitu bab dua, penyusun menguraikan secara rinci
berdasarkan data-data yang penyusun peroleh dari buku dan internet mengenai
kajian teori tentang fonologi.
Bab ketiga, merupakan bab kesimpulan dan saran dalam makalah ini. pada
bagian ini, penyusun menyimpulkan uraian sebelumnya dan memberikan saran
agar para pembaca khususnya para mahasiswa untuk lebih memahami mengena
teori fonologi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Fonologi

Fonologi adalah ilmu yang membahas tentang perbendaharaan bunyi atau


fonem bahasa dan juga distribusinya. Fonologi juga kerap diartikan sebagai
sebuah kajian yang membahas tentang bunyi-bunyi bahasa yang sudah diproduksi
oleh alat ucap dari seorang manusia.

Istilah fonoogi berasal dari bahasa Yunani yang merupakan gabungan dari
dua kata yaitu ‘phone’ yang berarti bunyi dan ‘logos’ yang berarti tatanan, kata,
atau ilmu disebut juga tata bunyi. Akan tetapi, bunyi yang dipelajari dalam
Fonologi bukanlah sembarang bunyi, melainkan bunyi bahasa yang dapat
membedakan arti dalam bahasa lisan ataupun tulis yang digunakan oleh
manusia.bunyi yang dipelajari dalam Fonologi disebut dengan istilah fonem.

Berikut akan dijelaskan sejumlah pengertian fonologi menurut para ahli.


Pengertian yang dibeberkan memiliki maknayang tak jauh berbeda.

• Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Menyebutkan bahwa Fonologi adalah ilmu yang membahas tentang bunyi


suara. Utamanya terkait sejarah dan teori dari perubahan bunyi.

• Kridalaksana (2002)

Menurut Kridalaksana fonologi adalah bidang linguistik yang membahas


terkait macam-macam bunyi bahasa berdasarkan pada fungsinya.

• Abdul Chaer (2003:102),

Menurut Abdul Chaer, secara etimologi fonologi itu terbagi atas dua kata,
yaitu “fon” dan logi. Fon berarti bunyi sedangkan logi artinya ilmu. Maka,
Fonologi adalah ilmu yang membahas mengenai bunyi bahasa yang dipakai oleh
manusia.

2
• Verhaar (1984 : 36)

Fonologi adalah ilmu linguistik yang mempelajari bunyi suatu bahasa agar
bisa menjadi pembeda antara makna leksikal suatu bahasa.

• Keraf (1984 : 30).

Fonologi adalah bagian dari tatanan bahasa yang mempelajari tentang


bunyi-bunyi bahasa.

• Fromkin dan Rodman

Fonologi adalah ilmu linguistik yang mempelajari, mengamati, dan


mengalisa tentang tata bunyi bahasa.

• Trubetzkoy

Fonologi adalah ilmu yang mempelajari bahasa mengenai sistemnya,


organisasinya serta fungsi linguistis bahasa.

• Daniel Jones

Fonologi adalah ilmu lingustik yang mengkaji tentang sistem bunyi sebuah
bahasa.

Itulah pembahasan singkat mengenai pengertian fonologi. Tentunya dari


sejumlah pengertian di atas masih ada beberapa pengertian lainnya. Meskipun
begitu terkait maknanya nyaris semuanya sama dan membahas mengenai bahasa
itu sendiri.

B. Pengertian Fonetis dan Fonomis


1. Fonetik/Fenotis

Fonetik (vokal,konsonan) adalah yang mempelajari cara menghasilkan


bunyi bahasa atau bagaimana suatu bunyi bahasa diproduksi oleh alat ucap

3
manusia dan bunyi yang keluar dari mulut tanpa mendapat hambatan,yang
menghambat hanya posisi lidah,bentuk bibir.vokal (a,i,u,e,o).

Fonetik ada tiga jenis yaitu :

1) Fonetik artikulatoris

Fonetik artikulatoris disebut juga fonetik organis atau fonetik fisiologis


yang mempelajari mekanisme alat-alat bicara manusia bekerja dalam
menghasilkan bunyi. Pembahasannya, antara lain meliputi masalah alat-alat ucap
yang digunakan dalam memproduksi bunyi bahasa itu; mekanisme arus udara
yang digunakan dalam memproduksi bunyu bahasa; bagaiamana bunyi bahasa itu
dibuat; mengenai klasifikasi bunyi bahasa yang dihasilkan serta apa criteria yang
digunakan mengenai silabel dan juga mengenai unsure-unsur atau ciri-ciri
suprasegmental, seperti tekanan, jeda, durasi, dan nada.

2) Fonetik akustik

Fonetik akustik disebut ilmu yang mempelajari bunyi bahasa sebagai


peristiwa fisis.bunyi-bunyi itu diselidiki dari frekuensi getarannya,amplitudonya.
Objeknya adalah bunyi bahasa ketika merambat diudara, antara lain
membicarakan : gelombang bunyi beserta frekuensi dan kecepatannya ketika
merambat di udara, spectrum, tekanan, dan intensitas bunyi. Juga mengenai skala
decibel, resonansi, akustik produksi bunyi, serta pengukuran akustik itu. Kajian
ini lebih mengarah kepada fisika daripada kajian linguistik, meskipun linguistik
memiliki kepentingan didalamnya.

3) Fonetik auditori

Fonetik auditori disebut ilmu yang mempelajari mekanisme penerimaan


bunyi bahasa oleh telinga. Pembahasannya mengenai struktur dan fungsi alat
dengar, yang disebut telinga itu bekerja. Kajian ini lebih berkenaan dengan ilmu
kedokteran.

Dari ke tiga jenis fonetik tersebut yang paling berurusan dengan dunia
linguistik adalah fonetik artikulatoris, karena fonetik ini berkenaan dengan

4
masalah bagaimana bunyi-bunyi bahasa di hasilkan atau di ucapkan
manusia.disini ada gambar yang menjelaskan tentang ke tiga fonetik diatas.

2. Fonomis/Fonemik

Istilah fonem dapat didefinisikan sebagai satuan bahasa terkecil yang


bersifat fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan
makna. Fonem juga dapat dibatasi sebagai unit bunyi yang bersifat distingtif atau
unit bunyi yang signifikan.Dalam hal ini perlu adanya fonemisasi yang ditujukan
untuk menemukan bunyi-bunyi yang berfungsi dalam rangka pembedaan makna
tersebut. Dengan demikian fonemisasi itu bertujuan untuk (1) menentukan
struktur fonemis sebuah bahasa, dan (2) membuat ortografi yang praktis atau
ejaan sebuah bahasa.

Untuk mengenal dan menentukan bunyi-bunyi bahasa yang bersifat


fungsional atau fonem, biasanya dilakukan melalui “ kontras pasangan minimal”.
Dalam hal ini pasangan minimal ialah pasangan bentuk-bentuk bahasa yang
terkecil dan bermakna dalam sebuah bahasa (biasanya berupa kata tunggal) yang
secara ideal sama, kecuali satu bunyi berbeda. Sekurang-kurangnya ada empat
premis untuk mengenali sebuah fonem, yaitu:

1) Bunyi bahasa dipengaruhi lingkungannya

2) Bunyi bahasa itu simetris

3) Bunyi bahasa yang secara fonetis mirip, harus digolongkan ke dalam kelas
fonem yang berbeda,

4) Bunyi bahasa yang bersifat komplementer harus dimasukkan ke dalam kelas


fonem yang sama.

Dapat disimpulkan fonemik adalah ilmu yang mempelajari fungsi bunyi


bahasa sebagai pembeda makna kata.contoh misal nya : (l),(a),(b),(a) dan
(r),(a),(b),(a).kedua kata itu sangat mirip,masing-masing terdiri dari buah
bunyi.yang pertama mempunyai bunyi (l),(a),(b),dan (a) ; dan yang ke dua
mempunyai bunyi (r),(a),(b),dan(a).jika kita bandingkan hanya pada bunyi
pertama yang membedakan nya yaitu (l) dan(r) dua buah fonem yang berbeda.

5
C. Klasifikasi Bunyi

Secara umum, bunyi bahasa diklasifikasikan menjadi dua: bunyi-bunyi


segmental dan bunyi-bunyi suprasegmental

• Bunyi segmental: bunyi yang dapat dipenggal atas ruas / segmen2, dapat
dibagi-bagi.
• Bunyi suprasegmental: bunyi yang tidak dapat dipenggal atas segmen-
segmennya / tidak dapat dibagi-bagi.

1. Bunyi Segmental

Bunyi segmental yaitu bunyi yang dihasilkan oleh pernafasan, alat ucap dan
pita suara. Bunyi Segmental ada empat macam yaitu:

1) Konsonan: bunyi yang terhambat oleh alat ucap

2) Vokal: bunyi yang tidak terhambat oleh alat ucap

3) Diftong: dua vokal yang dibaca satu bunyi, misalnya: /ai/ dalam sungai, /au/
dalam /kau/

4) Kluster: dua konsonan yang dibaca satu bunyi

Contoh kluster atau konsonan rangkap yaitu:

• NG: YANG
• NY: NYONYA
• KH: KHUSUS, KHAS, KHITMAD,
• PR: PRODUKSI, PRAKARYA, PROSES
• KR: KREDIT, KREATIF, KRITIS, KRISIS
• SY: SYARAT, SYAH, SYUKUR
• STR: STRUKTUR, STRATA, STRATEGI
• SPR: SPRAI
• TR: TRADISI

6
2. Bunyi Suprasegmental

Bunyi Suprasegmentak adalah bunyi yang menunjang pemaknaan bunyi segmental


ada dua jenis dari bunyi suprasegmental yaitu:

1) Intonasi: jeda, tempo, tekanan (pitch), nada, irama

2) Ekspresi (mimik/gesture) 3. Kinesik (gerakan organ tubuh: mata, tangan, kaki,


kepala, dan lain-lain). Dalam bahasa tulis ditandai dengan , ; . ! ? Atau tanda baca
lainnya

Bunyi-bunyi suprasegmental dari sudut fonetis nada yaitu dalam bahasa


Indonesia, tinggi rendahnya suara tidak funsional membedakan makna. Begitupun
pada tingkatan frase, klausa dan kalimat. contoh: (aku), (membaca), (buku) dibaca
tinggi, sedang, rendah: makna sama, tekanan-tekanan dalam tuturan bahasa
Indonesia berbeda membedakan maksud dalam tataran kalimat (sintaksis) , tetapi
dalam kata tidak membedakan makna.

Contoh:

1) Kemarin teman saya menyimpan uang di bank. (kemarin bkn sekarang)

2) Kemarin teman saya menyimpan uang di bank. (teman bkn saudara)

3) Kemarin teman saya menyimpan uang di bank. (teman saya bkn temanmu)

4) Kemarin teman saya menyimpan uang di bank. (menyimpan bkn menukar)

5) Kemarin teman saya menyimpan uang di bank. (uang bkn barang/emas)

6) Kemarin teman saya menyimpan uang di bank. (dibank bkn pegadaian)

Durasi Panjang pendek ucapan/durasi dalam bahasa Indonesia tidak


fungsional dalam tataran kata , tetapi fungsi dalam kalimat. Kata: (ja:tuh, jatu:h,
dan ja:tu:h) makna sama Kalimat: Awas jatuh! (awa:s / jatu;h). Pada silaba terakhir
ada tekanan atau larangan. Saya sedih sekali. Diucapkan (saya / sedi:h/ sekali). 
Jeda jeda terjadi baik antarkalimat, antarfrasa, antarmorfem, antarsilaba, maupun
antarfonem. Contoh:

7
1) Ia membeli buku / sejarah baru.
2) Ia menbeli buku sejarah / baru.

Pada kalimat (1) yang baru adalah sejarahnya, sedang kalimat (2) yang baru
adalah bukunya. Intonasi intonasi dalam bahasa Indonesia sangat berperan dalam
membedakan maksud kalimat. Kalimat dibedakan menjadi kalimat berita
(deklaratif), tanya (interogatif), dan perintah (imperatif). Dalam bahsa Arab
Intonasi dapat ditandai dengan angka (1,2,3). Contoh: Rumah 2 3 1 # Rumah mahal
2 33 / 2 31#

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Fonologi adalah merupakan ilmu yang membahas tentang perbendaharaan


bunyi atau fonem bahasa dan juga distribusinya. Fonologi juga kerap diartikan
sebagai sebuah kajian yang membahas tentang bunyi-bunyi bahasa yang sudah
diproduksi oleh alat ucap dari seorang manusia.

Fonologi terdapat dua jenis yaitu fonetis dan fonemis yang masing-masing
memiliki ciri tersendiri. Bunyi segmental ialah bunyi yang dihasilkan oleh
pernafasan, alat ucap dan pita suara. Bunyi Segmental ada empat macam yaitu:
konsonan, vokal, diftong, dan kluster. Sedangkan bunyi suprasegmental ialah
bunyi yang menunjang pemaknaan bunyi segmental, bunyi ini memiliki tiga jenis
yaitu: intonasi, ekspresi dan kinesik

Bunyi-bunyi suprasegmental dari sudut fonetis nada: dalam bahasa


Indonesia, tinggi rendahnya suara tidak funsional membedakan makna. Begitupun
pada tingkatan frase, klausa dan kalimat. contoh: (aku), (membaca), (buku) dibaca
tinggi, sedang, rendah: makna sama tekanan-tekanan dalam tuturan bahasa
Indonesia berbeda membedakan maksud dalam tataran kalimat (sintaksis) , tetapi
dalam kata tidak membedakan makna.

B. Saran

Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan yaitu kita harus menjadi
pendidik yang selalu dapat menggali potensi yang ada pada diri kita sendiri dengan
mempelajari makalah yang telah kami susun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk kita semua kedepanya.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://raisyaandhira.blogspot.com/2013/03/pengertian-fonologi-dan-
kajiannya.html

Diakses pada hari jum’at tanggal 5 Maret 2021 jam 14.15

https://cafeberita.com/pengertian-fonologi-menurut-para-ahli-dan-cabang/2/

Diakses pada hari jum’at tanggal 5 Maret 2021 jam 14.30

file:///C:/Users/user/Documents/BAHASA%20INDONESIA/semester%202/dasar
2%20fonologi.pdf

Diakses pada hari jum’at tanggal 5 Maret 2021 jam 15.10

http://repository.um-
palembang.ac.id/id/eprint/2568/2/312013002_BAB%20II_sampai_BAB%20VI.p
df

Diakses pada hari sabtu tanggal 6 Maret 2021 jam 10.30

http://derestajournal.blogspot.com/2018/11/fonetik-dan-fonemik.html

Diakses pada hari sabtu tanggal 6 Maret 2021 jam 13.40

http://derestajournal.blogspot.com/2018/11/fonetik-dan-fonemik.html

Diakses pada hari minggu tanggal 7 Maret 2021 jam 11.15

http://ejournal.iain-tulungagung.ac.id/index.php/ls/article/download/776/686

Diakses pada hari minggu tanggal 7 Maret 2021 jam 16.25

10

Anda mungkin juga menyukai