Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sehat adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik,
intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan
tersebut berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Menurut WHO sehat
adalah suatu keadaan yang lengkap meliputi kesejahteraan fisik, mental, dan
sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit atau kelemahan.
Sakit adalah suatu keadaan yang memperlihatkan adanya keluhan dan
gejala sakit secara subjektif dan objektif sehingga penderita tersebut
memerlukan pengobatan untuk mengembalikan dirinya ke keadaan sehat.
(Iqbal, 2009).
usia 18 tahun keatas dan dari jumlah tersebut 60% penderita ISPA akan
menderita stroke, sementara sisanya kana terkena gangguan jantung, gagal
ginjal dan kebutaan.
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang di hubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan social dari tiap anggota (Duvall,2011)
Keluarga mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan
dilakukan. Kemudian membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang
harus dilakukan. Yaitu, mengenal masalah kesehatan keluarga, memutuskan
tindakan kesehatan yang tepat bagi bagi keluarga, merawat keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan, memodifikasi lingkungan keluarga untuk
menjamin kesehatan keluarga, memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
disekitarnya bagi keluarga.
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran
pernafasan akut yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang
berlangsung kurang lebih 14 hari, ISPA mengenai struktur saluran di atas
laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai  bagian saluran atas dan
bawah secara stimulan atau berurutan (Muttaqin, 2008).
1.2 Batasan Masalah
Dalam membuat masalah ini, mahasiswi hanya menulis asuhan
keperawatan keluarga dalam kasus ISPA pada salah satu anggota keluarga
Bapak H yang beralamat jl. S Rt.xx Rw. xx.

1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan asuhan keperawatan keluarga ini adalah
agar mahasiswi mengetahui dan mampu menerapkan asuhan keperawatan pada
keluarga yang salah satu anggotanya menderita ISPA.

Tujuan Khusus
- Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Bapak H dengan ISPA
- Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Bapak H
dengan ISPA
- Mahasiswa mampu menyususun rencana asuhan keperawatan pada Bapak H
dengan ISPA
- Mahasiswa mampu melakukan implementasi pada Bapak H dengan ISPA
- Mahasiswa mampu melakukan evaluasi pada Bapak H dengan ISPA

1.4 Manfaat Penulisan


- Bagi Penulis
- Sebagai penerapan teori yang telah di dapat bangku kuliah khususnya
family health nursing dan community health nursing.
- Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman tentang perawatan
kesehatan dalam keluarga.
- Mampu mengenal masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat keluarga.
- Institusi
- Dapat mengevaluasi hasil mata ajaran dan aplikasinya di keluarga dan
masyarakat
- Mengetahui masalah-masalah kesehatan yang ada di masyarakat
- Keluarga
- Membantu keluarga mengenal masalah kesehatan pada keluarganya
- Membantu keluarga untuk mengambil keputusan
- Membantu keluarga merawat/menolong anggota keluarga yang sakit
- Meningkatkan kemampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan
- Membantu keluarga agar mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan
BAB II
METODOLOGI
2.1 Lokasi Praktik
Lokasi pelaksanaan praktik asuhan keperawatan keluarga adalah di
wilayah Padukuhan Sambiroto, RT 01 RW 02, Desa Purwomartani,
Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
2.2 Strategi Perencanaan
Mahasiswi melaksanakan praktik asuhan keperawatan keluarga di Jl. S RT
03 , Kecamatan Kalasan, Desa Purwomartani, daerah Istimewa Yogyakarta.
2.3 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara:
- Wawancara
Dilakukan secara langsung dengan klien dan keluarga di rumah Tn. H
- Observasi
Melihat keadaan umum Bapak H beserta keluarganya seperti mengukur
tanda-tanda vital (Resp, Pulse, BP).
- Catatan Kesehatan
Anak P menderita ISPA sejak 2 minggu yang lalu
- Kunjungan Rumah
Dilakukan bersama dengan observasi yaitu sebanyak 3 kali kunjungan.
2.4 Pengelolahan Data
Data yang telah terkumpul dianalisa, ditentukan diagnosa keperawatan
keluarga, kemudian disusun perencanaan keperawatan, implementasi serta di
evaluasi.
2.5 Jadwal kegiatan
Kegiatan pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dilaksanakan mulai
tanggal 1 Mei 2017 s/d mei 2017
- 1 Mei 2017 Pengenalan dan menjelaskan maksud kedatangan
- 1 Mei 2017 Melakukan pengkajian
- 2 Mei 2017 Melakukan Pengkajian
- 3 Mei 2017 Melakukan Pengkajian
- 09 Mei 2017 Melakukan Intervensi
- 10 Mei 2017 Melakukan Implementasi
- 10 Mei 2017 Evaluasi dan mengakhiri kunjungan
BAB III
HASIL KEGIATAN
3.1 Pengkajian
3.1.1 Data Demografi Profile
Pengkajian dilakukan penggunaan autoamnamnesa didapatkan data
umum nama kepala keluarga yaitu Tn. H umur 39 tahun, pekerjaan
swasta pendidikan SLTA. Alamat jl Padukuhan Sambiroto, RT 01, RW
02, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalsan, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Komposisi keluarga yaitu Ny. S sebagai istri yang
bekerja di rumah, memiliki 3 anak yang masih pelajar. Rata-rata
penghasilan Tn. H Rp. ± 500.000 - 1.500.000 tingkat kesejahteraan
keluarga termasuk tingkat sejahtera II.

3.1.2 Daftar Anggota Keluarga

Nama- Hubungan
L
Nama dengan Tanggal Pendidi-
No / Umur Status
Anggota Kepala Lahir Kan
P
Keluarga Keluarga
13 - 07 –
1. Ny. S Istri P 35 thn SD Menikah
1982
15 18 - 07 – Belum
2. An. A Anak L SLTP
thn 2001 menikah
20-07- Belum
3 An. S Anak L 9 thn SD
2008 menikah
20-06- Belum Belum
4 An. F Anak P 2 thn
2015 sekolah menikah

3.1.3 Daftar Anggota Keluarga yang Meninggal Dunia


Tidak ada anggota keluarga yang meninggal dunia

3.1.4 Tipe keluarga


Nuclear Family
3.1.5 Rumah dan Lingkungannya
a. Rumah
Tn. H tinggal bersama anak di rumah sendiri, lantai rumah
terbuat dari keramik, rumah memiliki jendela dan ventilasi yang
memadai, penerangan menggunakan listrik dan kebersihan rumah
cukup dengan ukuran 8x15m
b. Dapur
Alat masak yang digunakan menggunakan kompor gas
c. Pembuangan Air Limbah
Pembuangan air limbah di bawah kolong tertutup
d. Sumber Air Minum
Air minum yang digunakan didapat dari Sumur gali yang direbus
dan air isi ulang, Air yang digunakan untuk mencuci adalah juga
air sumur.
e. Jamban
Jamban yang digunakan keluarga yaitu septic tank
f. Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah rumah tangga keluarga Tn. H dengan cara
dibakar setiap 2 kali seminggu di samping rumah.
g. Kandang
Keluarga Tn. H memiliki kandang yang berjarak ±2 m dari
rumah..
h. Lingkungan
Keluarga Tn. H memiliki halaman rumah yang digunakan
sebagai apotek hidup dan beberapa tanaman hias
i. Alat – Alat Kesejahteraan
Keluarga Tn. H memiliki fasilitas hiburan berupa televisi juga
laptop dan mesin cuci untuk mencuci pakaian.

3.1.6 Keluarga Berencana


Dalam keluarga Ny. S tidak menggunakan KB jenis apapun.

3.1.7 Keadaan Ibu Hamil


Dalam keluarga Tn. H tidak terdapat anggota keluarga yang
hamil.

Riwayat Persalinan
Anak ke L/P Penolong BB saat lahir Keadaan Jenis
Persalinan lahir Persalinan
Ke -1 L Bidan 3.100 grm sehat Normal
Ke-2 L Bidan 3.200 grm sehat Normal
Ke-3 P Bidan 3.000 grm sehat Normal

3.1.8 Keadaan Balita


Dalam keluarga Tn. H tidak terdapat balita
3.1.9 Pemanfaatan Fasilitas kesehatan
Apabila salah satu keluarga Tn. H ada yang sakit, maka yang
dilakukan oleh keluarga adalah membawa ke dokter
3.1.10 Riwayat Penyakit keluarga
Menurut Tn. H tidak ada anggota keluarganya terdahulu yang
menderita penyakit menurun seperti hipertensi, diabetes, jantung
ataupun kanker.
3.1.11 Penyakit yang Diderita sekarang
An. S menderita ISPA. Ibu klien mengatakan “anaknya sudah ±2
minggu menderita batuk pilek, pilek semakin sering ketika dingin dan
terkena debu.”.

3.1.12 Hasil Pemeriksaan Fisik pada Bapak H dengan ISPA


a. Tanda-tanda vital

Temp: 37,1 /axila, P: 98x/mnt, Resp: 25x/mnt, Bp: mmHg

b. Kepala dan Leher


Rambut pendek dan cepak.
c. Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor
d. Hidung
Simetris, tidak ada rabas/sekret, tidak ada sumbatan, tidak ada
gangguan penciuman.
e. Mulut
Membran mukosa lembab, gigi lengkap, tidak ada gangguan
pengecap, tidak ada disfagia.
f. Telinga
Simetris, tidak ada gangguan pendengaran.
g. Leher
Simetris, Tidak ada pembesaran pembesaran kelenjar tiroid.

3.2 Tugas dan Fungsi keluarga

Tugas dan Fungsi Sangat Tidak


No. Baik Sedang
Keluarga baik baik

Mengenal masalah
1. kesehatan setiap √
anggota keluarga

Mengambil keputusan
2. untuk tindakan √
kesehatan yang tepat

Memberikan perawatan
kepada anggota
3. √
keluarga yang sakit,
balita, dan lanjut usia

Mempertahankan
suasana rumah yang √
4.
menguntungkan untuk
kesehatan
Mempertahankan
hubungan timbal balik
5. √
antara keluarga dan
lembaga kesehatan

Keluarga mengetahui adanya gangguan kesehatan pada setiap


anggota keluarga, namun tidak mampu mengenal masalah kesehatan
terhadap keluarganya karena menganggap penyakit ISPA yang diderita,
merupakan hal yang biasa terbukti dengan selama sakit anak hanya
dibelikan obat dari apotik yang biasa sering diberikan bagi keluarga,
keluarga cukup mampu menciptakan suasana di rumah yang
menguntungkan untuk kesehatan, dan keluarga juga mampu
mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dengan lembaga
kesehatan.

3.3 Analisa Data


Dari data di atas dapat disimpulkan :
An. S menderita ISPA. Ibu klien mengatakan “anaknya sudah ±2
minggu menderita batuk pilek, pilek semakin sering ketika dingin dan
terkena debu”. Keluarga mengetahui adanya gangguan kesehatan pada
setiap anggota keluarga, namun tidak mampu mengenal masalah
kesehatan terhadap keluarganya karena menganggap penyakit ISPA yang
diderita akan hilang dengan sendirinya, diakibatkan karena keterbatasan
pengetahuan namun cukup mampu mengambil keputusan dalam tindakan
kesehatan jika sudah tidak dapat ditangani, keluarga juga bisa
mengambil tindakan kesehatan yang tepat, keluarga mampu memberikan
perawatan sederhana kepada anggota keluarga yang sakit, dengan
membeli obat ke apotik, keluarga cukup mampu menciptakan suasana di
rumah yang menguntungkan untuk kesehatan, dan keluarga juga mampu
mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dengan lembaga
kesehatan.
” Hasil pemeriksaan fisik : Temp : 37,1 /axila, P: 98x/mnt, Resp:

25x/mnt, Bp: mmHg

3.4 Tahapan Penjajakan I


Masalah kesehatan
3.4.1 Ancaman Kesehatan
a. Resiko ketidakefektifan pola nafas pada An. S berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan ISPA ditandai dengan ibu klien An. S mengatakan anaknya
tidak mencuci tangan dengan benar dan saat sakit keluarga hanya
membeli obat ke apotik dekat rumah.
b. Risiko terjadinya penyakit berbasis lingkungan (Diare, penyakit
kulit, penyakit cacingan, leptospirosis, dll) pada keluarga Tn. H
berhubungan dengan pemeliharaan lingkungan yang yang kurang
sehat ditandai dengan terdapatnya kandang kambing di samping
rumah klien yang berjarak ±2 meter.
c. Kurang / tidak sehat
Defisiensi pengetahuan mengenai penyakit yang diderita pada
keluarga khususnya An. S berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang menderita ISPA ditandai
dengan ibu klien tampak bingung bagaimana penularan dan
makanan yang baik bagi anaknya yang mengalami ISPA.
d. Krisis :-

3.5 Tahap Penjajakan II


Diagnosa Keperawatan Keluarga
Data Masalah
Data subyektif : Masalah Kesehatan:
Ibu Klien An. S mengatakan sudah An. S Menderita ISPA
± 2 minggu anaknya menderita Masalah keperawatan:
ISPA dan bertambah parah saat Defisiensi pengetahuan mengenai
3.6
dingin dan terkena debu. penyakit yang diderita pada
Data obyektif : keluarga khususnya Tn. H
Klien tampak bingung dan berhubungan dengan KMK
tersenyum saat ditanya apakah merawat anggota keluarga yang
melakukan pantangan terhadap menderita ISPA ditandai dengan
makanan dan aktivitas. Klien tampak bingung dan tertawa
saat ditanya apakah melakukan
pantangan terhadap makanan dan
aktivitas.
Data Subjektif : Masalah Kesehatan :
Ibu Klien mengatakan : “memiliki Kesehatan Lingkungan.
kandang kambing di samping Masalah keperawatan :
rumah yang terletak di belakang Risiko terjadinya penyakit berbasis
rumah dengan jarak ± 11 meter dan lingkungan (Diare, penyakit kulit,
sejauh ini tidak ada masalah penyakit cacingan, leptospirosis,
kesehatan selama memiliki dll) pada keluarga Tn. H
peliharaan. berhubungan dengan pemeliharaan
Data Objektif : lingkungan yang yang kurang sehat
- Tampak terdapat kadang ternak ditandai dengan terdapatnya
entok pada belakang rumah kandang entok dibelakang rumah
dengan jarak ± 11 meter klien.
- Terdapat tempat pembuangan
kotoran ternak langsung pada
tanah
Data Subjektif : Masalah Kesehatan:
Klien mengatakan sudah lama Tn. H menderita ISPA
menderita ISPA dan kadang merasa Masalah keperawatan :
pusing namun menganggap hal itu Resiko ketidakefektifan pola nafas
bisa hilang dengan sendirinya dan pada An. S berhubungan dengan
klien mengetahui adanya pantangan ketidakmampuan keluarga merawat
atau pembatasan makanan yang anggota keluarga dengan ISPA
harus dikonsumsinya, namun ditandai dengan ibu klien An. S
sesekali klien tetap mengkomsumsi mengatakan anaknya tidak mencuci
makanan yang dapat meningkatkan tangan dengan benar dan saat sakit
tekanan darah seperti maknan yang keluarga hanya membeli obat ke
berlemak. apotik dekat rumah.
Data objektif :
Prioritas Masalah
Resiko ketidakefektifan pola nafas pada An. S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan ISPA
ditandai dengan ibu klien An. S mengatakan anaknya tidak mencuci
tangan dengan benar dan saat sakit keluarga hanya membeli obat ke apotik
dekat rumah.

No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah : An. S menderita ISPA.


Risiko x1 2/3
2/3
Kemungkinan Kemungkinan masalah dapat

masalah dapat diubah hanya sebagian karena


2. diubah : ½ x2 1 ISPA penyakit akut. Dapat segera
disembuhkan dengan penanganan
Hanya sebagian dan pola hidup yang benar

Potensial masalah untuk dicegah


rendah karena klien tidak terlalu
memperhatikan status

Potensi masalah kesehatannya terbukti dengan

untuk dicegah: jarangnya klien memriksakan


3. 1/3 x 1 1/3
kesehatan terkait dengan
Rendah pemeriksaan tekanan darah dan
minum obat dan masih
mengkonsumsi makanan yang
berlemak.

4. Menonjolnya 1 Menonjolnya masalah merupakan


x1
masalah : masalah berat yang harus
ditangani karena ISPA sangat
Masalah harus
berbahaya bila tidak ditangani
segera diatasi
terutama dengan merubah pola
hidup yang tidak baik menjadi
pola hidup sehat.

2 3/3

Defisiensi pengetahuan mengenai penyakit yang diderita pada keluarga


khususnya An. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang menderita ISPA ditandai dengan ibu klien
tampak bingung bagaimana penularan dan makanan yang baik bagi
anaknya yang mengalami ISPA.

No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


Sifat masalah :
1. x1 1 An. S menderita ISPA.
Actual
Kemungkinan masalah dapat
diubah adalah sebagian karena
ISPA merupakan penyakit
Kemungkinan menahun yang kronis. Hanya
masalah dapat dapat diminimalkan dengan pola
2. ½x 2 1
diubah : hidup dan diet yang tepat
Hanya sebagian sehingga pengetauan dan
kesadaran akan perubahan
perilaku sangat mempengarui
status keseatan klien
Potensial masalah untuk dicegah
cukup karena tidak terlalu
memperhatikan status
kesehatannya terbukti dengan
Potensi masalah
jarangnya klien memriksakan
3. untuk dicegah: x1
kesehatan terkait dengan
Cukup
pemeriksaan tekanan darah dan
minum obat dan masih
mengkonsumsi makanan yang
berlemak..
Menonjolnya masalah merupakan
Menonjolnya masalah berat yang harus
masalah : ditangani karena ISPA sangat
4. Masalah harus x1 1 berbahaya bila tidak ditangani
segera diatasi terutama dengan merubah pola
hidup yang tidak baik menjadi
pola hidup sehat.
3

Risiko terjadinya penyakit berbasis lingkungan (Diare, penyakit kulit,


penyakit cacingan, leptospirosis, dll) pada keluarga Tn. H berhubungan
dengan pemeliharaan lingkungan yang yang kurang sehat ditandai dengan
terdapatnya kandang kambing di samping rumah klien yang berjarak ±2
meter.

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

lingkungan yang kurang sehat


Sifat masalah : dapat menjadi ancaman
1. x1 1/3
1/3
Potensial kesehatan karena dapat menjadi
sarang bibit penyakit.
Kemungkinan Kemungkinan masalah dapat
masalah dapat diubah hanya sebagian karena
diubah: keadaan lingkungan sulit untuk
2. x2 1
Hanya sebagian dapat dimodifikasi lagi.

3. Potensi masalah Potensi masalah untuk dicegah


x1
untuk dicegah: adalah cukup karena keadaan
Cukup lingkungan tidak dapat
dimodifikasi lagi. Tetapi untuk
cara pemeliharaan atau
pengolahan masih dapat
diedukasikan
Menonjolnya Keluarga tidak menyadari bahwa
4. masalah: lingkungan yang buruk dapat
Masalah tidak x1 0 mempengaruhi kesehatan.
dirasakan

1 3/3

Berdasarkan masalah diatas, maka urutan prioritas masalah kesehatan adalah


sebagai berikut :
1. Defisiensi pengetahuan mengenai penyakit yang diderita pada keluarga
khususnya An. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang menderita ISPA ditandai dengan ibu
klien tampak bingung bagaimana penularan dan makanan yang baik
bagi anaknya yang mengalami ISPA.
2. Resiko ketidakefektifan pola nafas pada An. S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan ISPA
ditandai dengan ibu klien An. S mengatakan anaknya tidak mencuci
tangan dengan benar dan saat sakit keluarga hanya membeli obat ke
apotik dekat rumah.
3. Risiko terjadinya penyakit berbasis lingkungan (Diare, penyakit kulit,
penyakit cacingan, leptospirosis, dll) pada keluarga Tn. H
berhubungan dengan pemeliharaan lingkungan yang yang kurang sehat
ditandai dengan terdapatnya kandang kambing di samping rumah klien
yang berjarak ±2 meter.
No Diagnosa Tujuan Kriteria Standar evaluasi Rencana
Keperawatan hasil Intervensi

1 Defisiensi Tujuan umum:


pengetahuan
mengenai Setelah dilakukan tindakan
penyakit yang keperawatan selama 3 hari, kurang
diderita pada pengetahuan dapat teratasi.
keluarga
khususnya An. P
berhubungan
Tujuan khusus: Respon 1. Infeksi saluran 1. Diskusikan
dengan
verbal pernafasan akut dengan
ketidakmampuan Setelah pertemuan 3x30 menit, (ISPA) adalah infeksi keluarga
keluarga merawat
keluarga mampu: saluran pernafasan
anggota keluarga pengertian
akut yang menyerang
yang menderita 1. Mengenal masalah asam urat ISPA.
tenggorokan, hidung
ISPA ditandai
dengan: Keluarga dapat dan paru-paru yang Anjurkan
dengan ibu klien
menyebutkan pengertian ISPA berlangsung kurang keluarga untuk
tampak bingung
lebih 14 hari, ISPA mengungkapka
bagaimana
mengenai struktur
penularan dan n kembali
saluran di atas laring,
makanan yang pengertian
tetapi kebanyakan
baik bagi anaknya
penyakit ini mengenai ISPA.
yang mengalami
bagian saluran atas
ISPA.
dan bawah secara
stimulan atau
berurutan
2. Keluarga dapat Respon 1. ISPA disebabkan oleh 2. Diskusikan
menyebutkan penyebab verbal bakteri atau virus yang penyebab
ISPA masuk kesaluran  terjadinya asam
nafas
urat pada ibu
An. p
Anjurkan
keluarga untuk
menyebutkan
kembali
penyebab ISPA
pada ibu S.
3. Beri pujian
atas jawaban
yang benar
3. Keluarga dapat menyebutkan Respon Tanda dan gejala ISPA 1. Diskusikan
tanda dan gejala ISPA. verbal banyak bervariasi antara bersama

lain: keluarga tanda


dan gejala
1. Demam
2. Batuk ISPA
3. Sakit pada 2. Motivasi
kerongkongan keluarga untuk
mengulang
4. Anorexia/Tidak
kembali tanda
nafsu makan
dan gejala
ISPA.
3. Jelaskan
kembali tentang
hal-hal yang
telah
didiskusikan
4. Keluarga dapat menyebutkan Respon Penularan terhadap ISPA: 4. Jelaskan pada
cara penularan verbal keluarga cara
1. Menjauhi anak dari
penularan ISPA
orang yang terkena flu
2. Sanitasi lingkungan yang
buruk
3. Kurang kebersihan
lingkungan

2 Resiko Tujuan umum: Respon Bahaya ISPA: 1. Jelaskan bahaya


ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan verbal ISPA yang
pola nafas pada keperawatan selama 3 hari, resiko berdampak pada
An. P Ketidakefektifan pola nafas
ketidakefektifan pola nafas ketidakefektifan
berhubungan dapat menyebabkan
pola nafas
dengan terganggunya jalan nafas dan
ketidakmampuan pola nafas dan penyakit lain
keluarga merawat
yang mengganggu system
anggota keluarga
dengan ISPA pernafasan seperti
ditandai dengan pneumonia
ibu klien An. P
mengatakan
anaknya tidak
mencuci tangan
dengan benar dan
saat sakit
keluarga hanya
membeli obat ke
apotik dekat
rumah

Tujuan khusus: Respon Pencegahan terhadap 1. Jelaskan pada


verbal ISPA: keluarga cara
Setelah pertemuan 3x30 menit,
1. Menjaga kesehatan menyebutkan
keluarga mampu:
1. Menyebutkan cara gizi agar tetap baik: cara
pencegahan ISPA Sayuran, buah-buahan, pemcegahan
minum air putih ISPA
2. Imunisasi:
Imunisasi untuk
kekebalan tubuh sejak
dini seperti BCG atau
sekarang imunisasi
terhadap flu bagi anak-
anak
3. Menjaga kebersihan
perorangan dan
lingkungan:
Mengajarkan cara
mencuci tangan, dan
membersihkan
lingkungan tempat
tinggal
Perawatan Rumah
Pengobatan secara
tradisional seperti
jenuk nipis dan kecap

2. Mengunjungi fasilitas kes Respon 1. Keluarga 2. Anjurkan


seperti puskesmas, dokter, verbal mengunjungi fasilitas keluarga
bidan dan juga perawat kesehatan yang ada di untuk
yang ada di wilayah kecamatan . memantau
setempat. kebutuhan
pasien dalam
menjalankan
terapi
farmakologis
dan
memeriksaka
n anggota
keluarga
yang
menderita
ISPA ke
dokter atau
puskesmas.

3. Risiko a. Tujuan umum:


terjadinya Setelah dilakukan tindakan
penyakit
keperawatan selama 3 hari,
berbasis
lingkungan ketidakefektifaan saanitasi
(Diare, penyakit lingkungan.
kulit, penyakit
cacingan,
leptospirosis,
dll) pada
keluarga Tn. R
berhubungan
dengan
pemeliharaan
lingkungan yang
yang kurang
sehat ditandai
dengan
terdapatnya
kandang
kambing di
samping rumah
klien yang
berjarak ±2
meter.

b. Tujuan khusus: Respon 1. Keluarga mampu 1. Jelaskan ke


Setelah pertemuan 3x30 verbal merawat lingkungan keluarga
menit, keluarga mampu: tempat tinggal. pentingnya
merawat
1. Menyebutkan cara
lingkungan
merawat lingkungan
tempat ti
tempat tinggal.
nggal.

2. Klien mampu Respon 1. Keluarga mampu 1. Jelaskan ke


memodifikasi verbal memodofikasi keluarga
lingkungan tempat lingkungan tempat pentingnya
tinggal. tinggal. melakukan
modifikasi
lingkungan
tempat tinggal
agar dapat di
pelihata dan di
tumbuhi
tanaman.

B. Implementasi dan Evaluasi

No Diagnosa Pukul Implementasi Evaluasi

1 Defisiensi pengetahuan Dengan menggunakan leaflet: Subjektif:


mengenai penyakit yang
diderita pada keluarga 16:00 1. Menjelaskan kepada keluarga Keluarga Tn. R mengatakan sudah
khususnya An. P Wib pengertian dari penyakit ISPA tau tentang pengertian, penyebab,
berhubungan dengan
dengan menggunakan leaflet. gejala, dan cara penularan ISPA,
ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga 2. Menjelaskan kepada keluarga faktor setelah diberikan penyuluhan oleh
yang menderita ISPA penyebab dari ISPA mahasiswa
ditandai dengan ibu klien
3. Menjelaskan kepada keluarga tanda
tampak bingung
bagaimana penularan dan dan gejala ISPA seperti sakit kaki dan
makanan yang baik bagi nyeri.
anaknya yang mengalami 4. Menjelaskan kepada keluarga tentang
ISPA. cara penularan yang dapat
menyebabkan ISPA

Objektif:

- Keluarga menyimak setiap


penjelasan dengan baik.
- Keluarga mengatakan sudah
mengerti tentang penjelasan
yang diberikan perawat.
Analysis:

TUK 1 tercapai sesuai rencana

Planning:

- Evaluasi kembali TUK1


Menjelaskan pada keluarga
pengertian, penyebab dan
gejala ISPA dirumah
menggunakan leaflet.
- Lanjutkan ke TUK 2 tentang
Menjelaskan kepada keluarga
cara penularan yang
mengakibatkan ISPA.
2. Resiko ketidakefektifan 16:00 Dengan menggunakan leaflet: Subjektif:
pola nafas pada An. P Wib
1. Menyebutkan cara pencegahan - Keluarga Tn. R mengatakan
berhubungan dengan
ISPA sudah tahu tentang cara
ketidakmampuan keluarga
2. Mengunjungi fasilitas kes seperti pencegahan serta perawatan pada
merawat anggota keluarga
puskesmas, dokter, bidan dan juga ISPA dan keluarga tahu harus di
dengan ISPA ditandai
perawat yang ada di wilayah bawa kemana, setelah diberikan
dengan ibu klien An. P
setempat. penyuluhan oleh mahasiswa.
mengatakan anaknya tidak
- Ibu klien Ny S mengatakan tidak
mencuci tangan dengan
pilek anaknya berkurang
benar dan saat sakit
keluarga hanya membeli
obat ke apotik dekat rumah

Objektif:

- Keluarga menyimak setiap


penjelasan dengan baik.
- Keluarga mengatakan sudah
mengerti tentang penjelasan
yang diberikan perawat
Analysis:

TUK 1 tercapai sesuai rencana

Planning:

- Evaluasi kembali TUK1


Menjelaskan pada keluarga
cara perawatan Asam Urat
dirumah menggunakan leaflet.
- Lanjutkan ke TUK 2 tentang
Mengajarkan keluarga untuk
melakukan tindakan non-
farmakologis untuk
menghilangkan tanda dan
gejala ISPA untuk menghindari
bahaya lebih lanjut terhadap
ISPA
3 Risiko terjadinya 16:00 1. Menyebutkan cara merawat Subjektif:
penyakit berbasis Wib lingkungan tempat tinggal.
lingkungan (Diare, - Keluarga Tn. R mengatakan
2. Klien mampu memodifikasi
penyakit kulit, penyakit sudah tahu tentang merawat
cacingan, leptospirosis, lingkungan tempat tinggal.
lingkungan dan memodifikasi
dll) pada keluarga Tn. R
berhubungan dengan lingkungan, setelah diberikan
pemeliharaan lingkungan penyuluhan oleh mahasiswa.
yang yang kurang sehat
ditandai dengan
terdapatnya kandang
kambing di samping
rumah klien yang
berjarak ±2 meter.

Objektif:

- Keluarga menyimak setiap


penjelasan dengan baik.
- Keluarga mengatakan sudah
mengerti tentang penjelasan
yang diberikan perawat
Analysis:

TUK 1 tercapai sesuai rencana

Planning:

- Evaluasi kembali TUK1


Menjelaskan pada keluarga
- Lanjutkan ke TUK 2 tentang
Mengajarkan keluarga untuk
memodifikasi lingkungan
rumah.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengkajian

Pengkajian adalah proses pengumpulan data secara sistematis yang bertujuan

untuk menentukan status kesehatan dan fungsional pada saaat ini dan waktu

sebelumnya (Potter dan Perry. 2009).

Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran

pernafasan akut yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru

yang berlangsung kurang lebih 14 hari, ISPA mengenai struktur saluran

di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai  bagian saluran

atas dan bawah secara stimulan atau berurutan (Muttaqin, 2008).

ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau

lebih dari saluran  pernafasan mulai dari hidung hingga alveoli termasuk

jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura

(Suhandayani, 2007)

Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penurunan

kemampuan pertahanan alami jalan nafas dalam menghadapi organisme

asing yang terjadi secara tiba-tiba, menyerang hidung, tenggorokan,

telinga bagian tengah serta saluran napas bagian dalam sampai ke paru-

paru.

Dalam melakukan perumusan masalah, penulis mendasarkan

perumusan masalah pada konsep, analisa dan standar yang dapat


dijadikan acuan dalam menganalisa. Sebelum memutuskan tentang

masalah kesehatan dan masalah keperawatan pada keluarga Bapak H.

Masalah kesehatan yang dilakukan ialah kurang pengetahuan

mengenai penyakit yang diderita, Hal ini disebabkan karena faktor

pendidikan, kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat yang dilakukan

anak di rumah maupun di sekolah membuat anaknya mudah terserang

ISPA dan beranggapan bahwa penyakit itu bukan suatu hal yang

berbahaya dan secara mudah dapat ditanggulangi. Salah satu cara yang

dilakukan dalam mengatasi hal ini adalah dengan memberikan

pendidikan kesehatan kepada ibu klien Ibu S. dan keluarga mengenai

penyakitISPA, serta menjelasakan bahaya jika ISPA tidak segera

ditangani.

B. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencaaan, penulis dan keluarga Ny. S mendiskusikan

dan merencanakan tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai

dengan masalah kesehatan yang teridentifikasi pada saat pengkajian

dilakukan. Adapun sasaran dari pembuatan perencanaan ini adalah Ny. S

sebagai ibu klien yang lebih sering bersama dengan klien. Pada tahap ini,

diharapkan agar seluruh anggota keluarga ikut berpartisipasi dalam

tindakan keperawatan yang akan dilakukan. Setelah mendiskusikan dan

merencanakan tindakan yang akan dilakukan bersama keluarga Ny. S

maka penulis membuat Satuan Acara Penyuluhan (SAP) mengenai ISPA

beserta leaflet.. Kemudian penulis membuat kontrak berikutnya kepada

keluarga Ny. S untuk mengadakan pertemuan kembali untuk


melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan yaitu pada tanggal 10

mei 2017.

C. Tahap Pelaksanaan

Berdasarkan hasil dari perencanaan dengan keluarga Ny. S, maka

dalam tahap pelaksanaan tindakan perawatan, penulis lebih menekankan

pada dua faktor yakni : sifat masalah dan proses pencegahan masalah

sehingga dalam pelaksanaannya dapat dilakukan sesuai perencanaan..

Kemudian melakukan tindakan keperawatan yang sudah direncanakan

dengan dibantu oleh sumber daya yang tersedia pada keluarga terutama

peran aktif dari seluruh anggota keluarga klien. Dari hasil observasi yang

dilakukan penulis saat pelaksanaan kegiatan, Ny. S dan keluarga yang

lainnya sangat antusias untuk mendengarkan materi mengenai ISPA yang

disampaikan dan terlihat banyak bertanya terutama bahaya yang akan

terjadi jika berlangsung lebih lama, pencegahan serta perawatan dirumah

yang dapat dilakukan keluarga.

D. Evaluasi

Adapun tolak ukur yang digunakan penulis dalam mengevaluasi

asuhan keperawatan pada Ny. S adalah standar keperawatan, perubahan

perilaku dan teori keperawatan. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit

Hipertensi dapat menambah pengetahuan keluarga dan keluarga mampu

menyadari masalah yang dihadapi. Standar keperawatan yang diberikan

pada Ny. S dan keluarga mampu membuka wawasan berpikir yang luas

terutama berkaitan dengan penyakit yang diderita An. S.


Metode yang telah dilakukan penulis dalam mengevaluasi adalah

wawancara langsung kepada klien dan keluarga, pengkajian fisik kepada

klien, observasi dengan melihat langsung keadaan klien, keluarga dan

sanitrasi rumah serta kunjungan rumah. Sedangkan sasaran yang telah

dicapai adalah An. S dan keluarga telah memahami akan pentingnya arti

pemeliharaan kesehatan, mengerti tentang tanda dan gejala, faktor

pencerus dan risiko, komplikasi, penanganan dan perawatan hipertensi di

rumah serta bersedia memeriksakan kesehatan pada petugas kesehatan

bila ada keluhan.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 08 Mei 2017 didapatkan

masalah kesehatan yang menjadi prioritas utama yang dialami Ny. S yaitu

ISPA dengan tanda dan gejala An. S sering pilek dan bertambah parah saat

dingin dan terkena debu dan kadang-kadang batuk.

Masalah keperawatan yang muncul setelah dilakukan pengkajian yaitu

defisiensi pengetahuan dari Ny. S dan anggota keluarga lainnya dalam

mengetahui penyakit yang dialaminya serta tidak mampu mengenal masalah

kesehatan terhadap keluarganya karena menganggap penyakit hipertensi yang

diderita jika sudah minum obat akan hilang dengan sendirinya.

Sebagai seorang perawat kita mempunyai peran dan tanggung jawab

dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga dengan anggota

keluarga yang menderita hipertensi. Peran perawat disini yaitu memberikan

penyuluhan pendidikan kesehatan baik pada keluarga maupun pada penderita

itu sendiri, mengobservasi pola nafas setiap kali kunjungan, memotivasi

keluarga melakukan perilaku dihup bersih dan sehat terutama mencuci

tangan.

B. Saran

1. Bagi Klien

- Diharapkan agar An. S dapat melaksanakan tindakan mencuci

tangan dengan baik dan benar secara 7 langkah untuk mencegah

penyakit ISPA.
- Diharapkan agar keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan

guna meningkatkan status kesehatan dalam keluarga.

2. Bagi Pendidikan

Diharapkan hasil studi kasus ini dapat meningkatkan mutu pelayanan

pendidikan kesehatan keluarga sehingga dapat tercipta perawatan

profesional, terampil, inovatif, dan bermutu, sehingga mampu

memberikan asuhan keperawatan keluarga secara menyeluruh

berdasarkan kode ethik keperawatan.


DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2002. Informasi Tentang ISPA Pada Balita. Jakarta: Pusat Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat

Doengoes, Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk


Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta,
Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2010

Kemenkes, 2012. Kejadian ISPA pada Balita di akses :


http://www.DEPKES.GO.com  23 Agustus 2015 pukul 21:00 WIB
Mutaqin, Arif : Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Sistem
Pernafasan, Jakarta, Salemba Medika, 2008

Suhandayani, I , 2007. Factor –faktor yang berhubungan ISPA. Universitas


Negeri Semarang.

Anda mungkin juga menyukai